Endra Amalia Defitra Akmal, Yuli Permata Sari Program Studi Ilmu Keperawatan, Stikes Perintis Sumbar Email: Amalia - Endra@Yahoo - Co.Id
Endra Amalia Defitra Akmal, Yuli Permata Sari Program Studi Ilmu Keperawatan, Stikes Perintis Sumbar Email: Amalia - Endra@Yahoo - Co.Id
Endra Amalia Defitra Akmal, Yuli Permata Sari Program Studi Ilmu Keperawatan, Stikes Perintis Sumbar Email: Amalia - Endra@Yahoo - Co.Id
ABSTRACT
There are several methods in nursing in providing care, one of the methods of his team. The team's
method is applied by using a team of nurses who work heterogeneous, consisting of nurses profetional,
and additional nurses to provide nursing care to a group of patients. According to the results of
interviews with nurse researcher Dr. interne space RSAM Ahmad Mochtar Bukittinggi, Pre and
conferences conducted with less than maximum conference, pre and post done not in accordance with
the rules of the pre and post conference. Hal that affect nursing care given by nurses. The aim of this
study was to determine the relationship of the pre and post nursing conference with the
implementation of nursing care in inpatient hospital interne Dr Achmad Mochtar Bukittinggi Year
2015. The study was conducted on 13 to 1 August 2015 with a descriptive correlation design. The
number of samples in this study were 31 teams of nurses with a total sampling techniques, the
instrument uses the observation sheet. From the analysis results obtained value of p = 0.01 (p
<0.05), which showed a significant relationship between the pre-conference with the implementation
of nursing care with OR = 12.80. There is a relationship between pre-conference with the
implementation of nursing care with 12,800.Dari opportunities analysis results obtained value of p =
0.13 (p <0.05), which showed a significant relationship between post-conference with the
implementation of nursing care with OR = 20 o'clock there is a relationship between post conference
with the implementation of nursing care at the hospital is expected 20,00.untuk opportunity to follow
standard operating procedures in providing nursing care
ABSTRAK
Dalam melaksanakan tugasnya perawat memberi asuhan keperawatan yang terbaik sesuai
kemampuannya, dalam keperawatan ada beberapa metode salah satu nya metode tim. Metode tim
diterapkan dengan menggunakan kerja sama tim perawat yang heterogen, terdiri dari perawat
propesional, dan pembantu perawat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada sekelompok
pasien. Menurut hasil wawancara peneliti dengan perawat ruangan interne RSAM Dr. Ahmad Mochtar
Bukittinggi, Pre dan conference dilakukan dengan kurang maksimal, pre dan post conference
dilaksanakan tidak sesuai aturan kegiatan pre dan post conference. Dan hal itu berpengaruh pada
asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
pre dan post conference keperawatan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di Ruangan rawat inap
Interne RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2015. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13
Juli – 1 Agustus 2015 dengan desain deskripti korelasi. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 31
tim perawat dengan teknik pengambilan sampel total sampling, instrumen penelitian ini menggunakan
lembar observasi. Dari hasil analisis diperoleh nilai p=0,01 (p<0,05) yang menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan antara pre conference dengan pelaksanaan asuhan keperawatan dengan
OR= 12,80. Ada hubungan antara pre conference dengan pelaksanaan asuhan keperawatan dengan
Lampiran II
peluang 12,800.Dari hasil analisis diperoleh nilai p=0,013 (p<0,05) yang menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan antara post conference dengan pelaksanaan asuhan keperawatan dengan
OR= 20,00 Ada hubungan antara post conference dengan pelaksanaan asuhan keperawatan dengan
peluang 20,00.untuk itu diharapkan kepada pihak rumah sakit untuk mengikuti standar operasional
prosedur dalam memberikan asuhan keperawatan.
Kata Kunci : Pre conference, Post conference, Asuhan keperawatan.
Analisa Univariat
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Pre Conference Keperawatan Di Ruangan
Rawat Inap Interne RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
Tahun 2015
Pre conference f %
Baik 13 41,9
Total 31 100
Berdasarkan table 5.1 menunjukkan bahwa lebih dari separoh atau sebanyak 58,1% perawat
pelaksana kurang baik dalam melaksanakan pre conference.
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Post Conference Keperawatan Di Ruangan
Rawat Inap Interne RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
Tahun 2015
Post conference F %
Baik 6 19,4
Total 31 100
Berdasarkan tabel 5.2 meunjukkan bahwa mayoritas atau sebanyak 80,6% perawat kurang baik
dalam melaksanakan post conference.
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di Ruangan
Rawat Inap Interne RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
Tahun 2015
Pelaksanaan Asuhan F %
keperawatan
Baik 10 32,2
Total 31 100
121
Berdasarkan table 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar atau sebanyak 67,7% perawat
kurang baik dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Analisa Bivariat
Tabel 5.4
Hubungan Pre conference Keperawatan Dengan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di
Ruangan Rawat Inap Interne RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2015
Pelaksanaan Askep
Pre Total
Kurang Baik Baik P OR
Conference
F % f % f %
Kurang Baik 16 88,9 2 11,1 18 100
Baik 5 38,5 8 61,5 13 100 0,010 12,80
Total 21 67,7 10 32,3 31 100
Tabel 5.5
Hubungan Post Conference Keperawatan Dengan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Di Ruangan Rawat Inap Interne RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
Tahun 2015
Pelaksanaan Askep
Total
Post Conference Kurang Baik Baik P OR
F % f % f %
Kurang Baik 20 80 5 20 25 100
Baik 1 16,7 5 83,3 6 100 0,013 20,00
Total 21 67,7 10 32,3 31 100
Berdasarkan 5.5 menunjukkan dari 25 perawat Interne RSUD Dr. Achmad Mochtar
pelaksana yang melaksankan post conference Bukittinggi
kurang baik, pelaksanaan asuhan keperawatan
kurang baik 80% dan 20 % pelaksanaan baik. Berdasarkan table 5.1 ditunjukkan bahwa
Sedangkan dari 6 perawat pelaksana yang lebih dari separoh atau sebanyak 58,1%
melaksanakan post conference dengan baik perawat pelaksana kurang baik dalam
akan melaksanakan asuhan keperawatan melaksanakan pre conference.
dengan baik sebanyak 83,3 %, dan yang
kurang baik 16,7 % dengan p = 0,013 yang Pre conference adalah komunikasi katim
menunjukkan adanya hubungan yang dan perawat pelaksana setelah selesai
signifikan antara post conference dengan operan untuk rencana kegiatan pada shift
pelaksanaan asuhan keperawatan dengan Odds tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau
Ratio = 20,00 artinya bahwa perawat pelaksana penanggung jawab tim. Jika yang dinas
yang melaksanakan post conference kurang pada tim tersebut hanya satu orang, maka
baik akan berpeluang 20,00 kali melaksanakan pre conference ditiadakan. Isi pre
asuhan keperawatan kurang baik dibandingkan conference adalah rencana tiap perawat
dengan perawat pelaksana yang melaksanakan (rencana harian), dan tambahan rencana
post conference dengan baik dari katim dan PJ tim(Modul MPKP,
2006).
Penerapan pre dan post conferen lazimnya yang diberikan secara langsung maupun
digunakan dalam metode asuhan tidak langsung kepada klien/pasien di
keperawatan tim. Asuhan keperawatan berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
metode tim ini dikenal di Indonesia pada Asuhan keperawatan dilaksanakan
tahun 1996 yang telah diterapkan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan
dibeberapa rumah sakit. sebagai profesi yang berdasarkan ilmu an
kiat keperawatan, bersifat humanistic, dan
Distribusi Frekuensi Post Conference berdasarkan pada kebutuhan objektif klien
Keperawatan di Ruangan Rawat Inap untuk mengatasi masalh yang dihadapi
Interne RSUD Dr. Achmad Mochtar klien,dan asuhan keperawatan ini pun
Bukittinggi merupakan sebuah inti dari pelayan
/praktik keperawatan yang berupaya untuk
Berdasarkan table 5.2 ditunjukkan bahwa membantu mencapai kebutuhan dasar
mayoritas atau sebanyak 80,6% perawat mlalui bentuk-bentuk tindakan
kurang baik dalam melaksanakan post keperawatan, menggunakan ilmu kiat
conference. keperawatan dalam tindakan dan
memanfaatkan potensi dari berbagai
Post conference adalah komunikasi katim sumber ( Asmuji,2011).
dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum Analisa bivariat
operan kepada shift berikut.
Hubungan Pre Conference Keperawatan
Dengan Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan Di Ruangan Rawat Inap
Interne RSUD Dr. Achmad Mochtar
Isi post conference adalah hasil askep tiap
Bukittinggi
perawatan dan hal penting untuk operan
(tindak lanjut). Post conference dipimpin Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan dari
oleh katim atau Pj tim (Modul MPKP, 18 perawat pelaksana yang melaksankan
2006) pre conference kurang baik, pelaksanaan
Menurut asumsi peneliti, tidak optimalnya asuhan keperawatan kurang baik 88,9 %
pelaksanaan post conference mungkin dan pelaksnaan baik. Sedangkan dari 13
disebabkan oleh belum semua perawat perawat pelaksana yang melaksanakan pre
memahami apa yang harus dilakukan saat conference dengan baik akan
pre dan post conference dan menganggap melaksanakan asuhan kperawatan dengan
kegiatan itu membuang-buang waktu. baik sebanyak 61,5 %, dan yang kurang
Sehingga perawat merasa tidak perlu baik 38,5 % dengan p value 0,01 yang
melakukan kegiatan post conference. menunjukkan adanya hubungan yang
Menurut peneliti, untk mengatasi hal ini signifikan antara pre conference dengan
perlu dilaksanakannya pelatihan kepada pelaksanaan asuhan keperawatan dengan
tenaga perawat tentang pre post Odds Ratio = 12,80 artinya bahwa perawat
conference. pelaksana yang melaksanakan pre
conerence kurang baik akan berpeluang
Distribusi Frekuensi Pelaksanaan 12,80 kali melaksanakan asuhan
Asuhan Keperawatan di Ruangan keperawatan kurang baik dibandingkan
Rawat Inap Interne RSUD Dr. Achmad dengan perawat pelaksana yang
Mochtar Bukittinggi melaksanakan pre conerence dengan baik.
Berdasarkan table 5.3 ditunjukkan bahwa Terlaksananya asuhan keperawatan yang
lebih dari separoh atau sebanyak 67,7% optimal akan meningkatkan kualitas
perawat kurang baik dalam melaksanakan pelayanan kesehatan (Mangkunegar a,
asuhan keperawatan. 2009) .Sehingga perawat harus melakukan
pre conference untuk memberikan asuhan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses keperawatan yang optimal dan
atau rangkaian pada praktik keperawatan meningkatkan kinerja perawat.. Pendapat
123