Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
php/seiko
“VOL. 1 NO. 2 2018
Nurafni Baturante,
Dinas Perumahan, Pemukiman & Pertahanan Prov. Sul-sel
Email : Nurafni9@gmail.com
Jeni Kamase,
Universitas Muslim Indonesia
Email : Jeni_kamase@umi.ac.id
Fadliah Nasaruddin
Universitas Muslim Indonesia
Email : Fadilah@umi.ac.id
ABSTRACT
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
a. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan mengasumsikan bahwa masing-masing individu semata-
mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik
kepentingan antara prinsipal dan agen (Jensen dan Meckling, 1976). Praktek
pelaporan keuangan dalam organisasi sektor publik merupakan suatu konsep yang
didasari oleh teori keagenan. Pemerintah yang bertindak sebagai agen mempunyai
kewajiban menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna informasi
birokrasi juga bias dimaknai sebagai upaya-upaya strategis dalam menata kembali
birokrasi yang sedang berjalan sesuai prinsip-prinsip birokrasi menurut Max Webber
dalam Panji (2008), yaitu span of control, division of labor, line and staff, rule and
regulation and proffesional staff. Seperti yang diungkap dalam teori Max weber
bahwa untuk mencapai tujuan suatu organisasi harus memiliki struktur ideal yang
disebut dengan birokrasi.
g. Teknologi Informasi
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah yang menjelaskan bahwa pemerintah daerah berkewajiban untuk
mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk
meningkatkan kemampuan mengelola keuangan daerah dan menyalurkan informasi
keuangan daerah kepada publik.
Proses pengelolaan keuangan pada Pemerintah Daerah meliputi
Perencanaan, Penganggaran, Penatausahaan, Akuntansi dan Pelaporan Laporan
Keuangan, Peranan SIPKD adalah melakukan pemrosesan dan pengelolaan
hubungan pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam menyusun, melaporkan
dan mempertanggungjawabkan Laporan Keuangan pada masing-masing instansi
terkait dengan efektif dan efisien.
h. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
PP No 8 Tahun 2006 menyebutkan bahwa SPIP adalah suatu proses yang
dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang
memadai dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan
pemerintah.
Unsur-unsur SPIP menurut PP No 60 Tahun 2008, mengacu pada unsur SPI
yang telah dipraktikan pada lingkungan pemerintahan di berbagai negara, meliputi:
1) Lingkungan pengendalian, 2) Penilaian risiko, 3) Kegiatan pengendalian, 4)
Informasi dan komunikasi dan 5) Pemantauan
i. Review Laporan Keuangan
Menurut (SPAP : 2001) Review adalah Pelaksanaan prosedur permintaan
keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk
memberikan keyakinan terbatas bahwa tidak ada modifikasi material yang harus
dilakukan atas laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut sesuai dengan
prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia atau sesuai dengan basis akuntansi
komprehensif yang lain untuk memberikan keyakinan terbatas atas laporan
keuangan dalam rangka pernyataan tanggung jawab (statement of responsibility)
atas laporan keuangan tersebut.
Dalam pasal 33 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 di atur
bahwa inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan reviuw atas laporan
keuangan dan kinerja dalam rangka memberi keyakinan terbatas bahwa laporan
keuangan pemerintah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.
METODE PENELITIAN
Hipotesis kedua menunjukkan nilai t-tabel atau -1,174 ˂ t-tabel 1,983 yang
menolak hipotesis yang menyatakan penerapan SPIP berpengaruh signifikan
terhadap kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan.Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Karmila, Amries
Rusli, Edfan Darlis (2013) yang meneliti pengaruh kompetensi SDM, pemanfataan
teknologi informasi dan pengendalian intern terhadap keterandalan pelaporan
keuangam Pemerintah Daerah pada Pemerintah Provinsi Riau, dengan hasil sistem
pengendalian intern yang diproksikan dengan integritas data, ketepatan input,
prosedur otorisasi, penyimpanan dokumen sumber data, pemberian wewenang,
penentuan kebijakan dan standar akuntansi, pelaksanaan kebijakan tidak
berpengaruh signifikan terhadap kualitas informasi LKPD serta sejalan dengan
temuan Suwanda (2015).
Hiptesis ketiga menunjukkan nilai t-tabel atau t-hitung 0,360 ˂ t-tabel 1,983
yang menolak hipotesis yang menyatakan penerapan SAP berpengaruh signifikan
terhadap kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Penerapan SAP dan kualitas LKPD berpengaruh positif tidak signifikan Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian Fikri et al. (2015) yang meneliti pengaruh
penerapan standar akuntansi pemerintahan,kompetensi aparatur dan peran audit
internal terhadap kualitas laporan keuangan pada Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat, dengan penelitian penerapan standar akuntansi pemerintahan
dikembangkan dari PP No. 24 Tahun 2005. Serta sejalan dengan temuan Susilawati
(2014).
Hipotesis keempat menunjukkan nilai t-hitung 3,678 > t-tabel 1,983 yang
berarti pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil
penelitian ini konsisten dengan Indriasih (2014) yang menemukan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan, dikarenakan pemanfaatan teknologi informasi dapat
meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan daerah dengan total volume
Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah/Negara (APBD/N) yang menunjukkan
volume dan kuantitas transaksi yang semakin rumit dan kompleks. Hasil penelitian
ini juga mendukung temuan Winidyaningrum (2010); temuan Karmila (2013) dan
temuan Merlyn C.T. Kalumata, Ventje Ilat, Jessy D.L. Warongan (2015).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tobirin (2008), yang
menemukan bahwa selama ini penilaian kinerja aparat birokrasi tidak berbasis
kinerja, tetapi hanya berbasis pada kepatuhan semata. Meskipun beberapa praktik
kepatuhan dapat membatasi kinerja organisasi, tetapi praktik kepatuhan yang baik
akan selalu mendukung fungsi efisien dan efektif dari suatu organisasi. Akan tetapi
tidak sejalan dengan temuan Yohanis Ali (2014) yang menemukan bahwa budaya
birokrasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja aparatur pegawai negeri sipil
pada Badan Diklat Provinsi Nusa Tenggara Timur
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang didahului dengan uji validitas dan uji
reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini
valid dan reliabel. Dengan hasil analisi yang dapat disimpulkan bahwa secara
simultan kompetensi sumber daya manusia, penerapan SPIP, penerapan SAP,
pemanfataan TI, review atas laporan keuangan dan budaya birokrasi memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan sedang secara parsial pemanfaatan teknologi informasi
memiliki pengaruh paling dominan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi penelitian yang akan
datang, untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diuraikan, simpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka
diharapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan hendaknya secara rutin
mengadakan diklat penyusunan laporan keuangan dan sosialisasi atas peraturan
yang berkaitan keuangan mengingat latar belakang pendidikan personil yang
ditempatkan pada entitas akuntansi yang beragam dan sebagian besar non
ekonomi. Terkait dengan nilai koefisien deternimasi sebesar 0,312 yang
mengindikasikan bahwa terdapat 68,8% variabel kualitas LKPD dapat dijelaskan
variabel lain diluar model. Hal ini membuka peluang bagi peneliti selanjutnya untuk
menggali dan mempertimbangkan variabel-variabel lain yang diduga berpengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap kualitas laporan keuangan daerah seperti
penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, komitmen organisasi serta
pengalaman kerja SDM.
REFERENSI
Arens, A.A, Randal J, dan Beasly, M.S. 2008. Auditing dan Pelayanan Verifikasi.
PT Indeks IKAPI, Jakarta.
Biana M. Fikri, Adha Inapty dan Sri Panca Martiningsih. 2016. Pengaruh Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan, Kompetensi Aparatur dan Peran Audit
Internal terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi Vol.
9
Bodnar, H.G. dan Hopwood, W.S. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Buku I. Edisi
Ke-6. Penerjemah Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan. Jakarta:
Salemba Empat.
Budiaji, W. 2013. Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert. Jurnal Ilmu
Pertanian dan Perikanan 2013. ISSN 2302-6308
Hullah, AR, Sifrid Pangemanan, Steven Tangkuman dan Novi Budiarso. 2012.
Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi
terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan pada Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing Vol. 3
Jensen C.M. dan Meckling H.W. 1976. Theory of the firm : Manajerial behavior
Kawedar, W. 2010. Opini Audit dan Sistem Pengendalian Intern (Studi Kasus di
Kabupaten PWJ yang Mengalami Penurunan Opini Audit). Jurnal. Universitas
Diponogoro.
Karmila, Amries Rusdi dan Edfan Darlis, 2013. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern terhadap
Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Sorot Vo. 9
No. 1
_______ 2011. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Lane, J.E. 2000. The Public Sector – Concepts, Models and Approaches. London:
SAGE Publications.
Ma’arif, M.S, dan Tanjung, H. 2003. Manajemen Operasi. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-3, Jakarta: Salemba
Empat.
________. 2009. Kesiapan SDM Pemerintah Menuju Tata Kelola Keuangan Negara
yang Akuntabel dan Transparan, Makalah dalam Seminar Nasional tentang
“Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah
Melalui Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pemerintah Pusat
dan Daerah; h.1. (www.ksap.org) [12/09/2014].
Rivai, V. dan Sagala, E.J. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Dari Teori ke
Praktik. Jakarta: PT Rajarafindo Persada.
Sedarmayati, 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar
Maju.
Schuler, R.S. dan Jakson S.E. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Menghadapi Abad Ke 21. Jakarta: Erlangga.