Analisis Peningkatan Jalan Akibat Kerusakan Struktur Perkerasan Di Atas Tanah Ekspansif
Analisis Peningkatan Jalan Akibat Kerusakan Struktur Perkerasan Di Atas Tanah Ekspansif
Analisis Peningkatan Jalan Akibat Kerusakan Struktur Perkerasan Di Atas Tanah Ekspansif
1
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia, Daerah Istimewa Yogyakarta,
Indonesia
Email: Faizul_Chasanah@uii.ac.id
ABSTRACT
Performance of pavement structure related to the material and subgrade conditions. This
research was conducted to evaluate the damage to the flexible pavement, to analyze the
influence of potential and expansive pressure of subgrade, and to analyze pavement thickness of
flexible pavement and rigid pavement that has been done by the government in 2012.The
location for this research is the road from Purwodadi to Geyer and from km 66+650 to km
87+180. The analysis done with evaluate of the road damage was based on secondary data
from Bina Marga department and observation in the field. The early research with taking some
soil sample and then testing in laboratory to determine the swelling potentials and swelling
pressure by Seed (1962) method. While, the analysis of pavement thickness was designed using
the AASHTO (1993) and Bina Marga method. The result of research show the existing condition
have ten locations with severely damaged and one location with moderately damaged. Based on
the laboratory tests results, the soil condition has a critical expansive degree and high
expansive pressure. The average value of expansive degree to all sample show > 10 % and >
300 kPa for expansive pressure. The analysis using AASTHO (1993) method generated
additional pavement thickness of 18.5 cm which was required on flexible pavement while the
analysis by Bina Marga method produced the required pavement thickness of 23 cm on rigid
pavement. Therefore, it can be concluded that overlay in the Purwodadi - Geyer road was not
able to serve the traffic based on service life of ten years.
Key words: road damage, expansive soil, overlay, treatment.
PENDAHULUAN Purwodadi) dan tipe kerusakan pada saat
musim hujan dan musiam kemarau.
Prasarana jalan raya mempunyai peran
penting dalam pengembangan suatu Kinerja struktur perkerasan jalan berkaitan
wilayah. Ketersediaan konstruksi jalan yang langsung dengan sifat-sifat fisik dan kondisi
memadai masih menjadi proyek besar di tanah dasar. Perkerasan akan mempunyai
negara Indonesia ini. Beberapa wilayah kinerja yang baik, apabila perancangan
masih mempunyai kondisi jalan yang dilakukan dengan baik dan seluruh
memperhatinkan sehingga perlu upaya yang komponen utama dalam sistem perkerasan
intensif dari pemerintah. Berdasarkan berfungsi dengan baik. Tanah dasar
pengamatan yang dilakukan, ruas jalan merupakan tumpuan yang akan menerima
Purwodadi-Geyer sering mengalami seluruh beban dari lapis perkerasan dan
kerusakan jalan dari yang ringan sampai beban lalulintas yang ada di atasnya
rusak berat. Pemeliharaan sudah dilakukan sehingga kondisi lapisan tanah dasar sangat
namun hasilnya tidak memberikan berpengaruh terhadap konstruksi yang ada
perubahan yang lebih baik. Kondisi ini di atas tanah tersebut. Apabila kondisi
diduga akibat dari tanah dasar yang subgrade merupakan tanah ekspansif maka
tergolong jenis ekspansif. Hal ini diperkuat sangat berpotensi memberikan kerugian
dengan adanya data geologi (Kabupaten yang besar pada konstruksi jalan raya.
Chasanah - Analisis Peningkatan Jalan Akibat Kerusakan Struktur Perkerasan Di Atas Tanah Ekspansif 13
ISSN 0853-8557
Chasanah - Analisis Peningkatan Jalan Akibat Kerusakan Struktur Perkerasan Di Atas Tanah Ekspansif 15
ISSN 0853-8557
tahunan dan ESAL dapat dihitung Tabel 2 Nilai reliabilitas (R) menurut
dengan persamaan 2 dan 3. AASHTO 1993
R = ((1+i) n -1) / I (2) Nilai (R), %
Tipe jalan
(ESAL)n = (ESAL)o x R x DD x Perkotaan Pedesaan
Jalan bebas
DL (3) 90 – 99,9 85 – 99,9
hambatan
dengan: Utama 85 – 99 80 – 95
(ESAL)n = ESAL pada Arteri 80 – 99 75 – 95
sembarang tahun ke- Kolektor 80 – 95 75 – 95
n Lokal 50 – 80 50 – 80
(ESAL)0 = ESAL pada tahun
Sumber: AASHTO (1993)
pertama saat jalan
pertama kali dibuka e. Menentukan nilai modulus resilient
DD = distribusi arah (lihat (Mr)
standar AASTHO, Nilai Mr dapat ditentukan
1993) berdasarkan pada CBR tanah dasar.
DL = distribusi lajur (lihat f. Menentukan koefisien drainase (mi)
SNI Departemen Untuk mendapatkan nilai koefisien
Permukiman dan drainase (mi) harus disesuaikan
prasarana Wilayah, dengan persentase hari efektif
Pd.T-14-2003) hujan dalam setahun yang akan
b. Menentukan serviceability loss mempengaruhi perkerasan (P).
(ΔPSI) g. Menentukan nilai structural
Berdasarkan AASHTO (1993), number (SN)
nilai kehilangan kemampuan Untuk mendapatkan nilai SN
pelayanan total (total loss of dinyatakan oleh persamaan 5.
serviceability) dinyatakan oleh
persamaan 4. SN = a1D1+a2D2m2+a3D3m3 (5)
ΔPSI = Po- Pt (4) dengan:
D1 = tebal lapis permukaan
c. Menentukan nilai reliability (R) (in.)
Nilai–nilai reliabilitas yang D2 = tebal lapis pondasi
disarankan oleh AASHTO (1993) (in.)
untuk perancangan berbagai D3 = tebal lapis pondasi
klasifikasi jalan dapat ditunjukkan bawah (in.)
dalam Tabel 2. m2 = koefisien drainase
d. Menentukan overall standard untuk lapis pondasi
deviation m3 = koefisien drainase
Disarankan dalam AASHTO untuk lapis pondasi
(1993), untuk perkerasan aspal nilai bawah
So sebesar 0,45 dan untuk a1, a2, a3 = berturut – turut
perkerasan beton nilai So sebesar koefisien lapisan
0,35. untuk lapis
permukaan, lapis
pondasi, dan lapis
poindasi bawah
h. Menentukan tebal perkerasan
tambahan
ΔD1= (SNperlu–SNawal)/a1baru (6)
Chasanah - Analisis Peningkatan Jalan Akibat Kerusakan Struktur Perkerasan Di Atas Tanah Ekspansif 17
ISSN 0853-8557
Chasanah - Analisis Peningkatan Jalan Akibat Kerusakan Struktur Perkerasan Di Atas Tanah Ekspansif 19
ISSN 0853-8557
Chasanah - Analisis Peningkatan Jalan Akibat Kerusakan Struktur Perkerasan Di Atas Tanah Ekspansif 21