Pharmacon: Stevanus Yonathan Kalalo, Wulan P.J. Kaunang, Paul A.T. Kawatu
Pharmacon: Stevanus Yonathan Kalalo, Wulan P.J. Kaunang, Paul A.T. Kawatu
Pharmacon: Stevanus Yonathan Kalalo, Wulan P.J. Kaunang, Paul A.T. Kawatu
ABSTRACT
One dangerous job in the world is fishing. Occupational safety and health is a right for workers in the
formal sector and the informal sector, as well as for fishermen. Fishermen are very vulnerable to
workplace accidents. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes
about K3 with the incidence of occupational accidents in the group of fishermen. This research was a
analytic survey research with a cross sectional study design. The population in this study are all 5 groups
of fishermen Aldira totaling 50 people. Samples of 50 fishermen were taken by total sampling. Data were
collected through interviews using a questionnaire. The data was analyzed using Fisher's Exact test. This
study shows that there is a relationship between knowledge of the K3 with the incidence of occupational
accidents in the group of fishermen (p=0,000) . there is a relationship between attitudes about K3 with the
incidence of occupational accidents in the group of fishermen (p=0,002). There is a relationship between
knowledge and attitudes about K3 with the incidence of occupational accidents in the group of fishermen.
Advice for owners Aldira fishing groups that provide personal protective equipment to be used in the
work. Suggestions for the Department of Health and local health centers are on sale on K3 related risks
and hazards in the work as fishermen and provide information on occupational accidents and
occupational diseases that can be experienced by fishing and how to prevent it.
ABSTRAK
Salah satu pekerjaan yang berbahaya di dunia adalah penangkapan ikan. Kesehatan dan keselamatan kerja
merupakan hak bagi pekerja yang berada dalam sektor formal maupun sektor informal, begitupun bagi
nelayan. Nelayan sangat rentan sekali terhadap kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang K3 dengan kejadian kecelakaan kerja pada
kelompok nelayan. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan studi potong
lintang (cross sectional). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh 5 kelompok nelayan Aldira yang
berjumlah 50 orang. Sampel sebesar 50 nelayan yang diambil secara total sampling. Data dikumpulkan
melalui wawancara menggunakan kuesioner. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan
uji Fisher’s Exact. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan tentang K3
dengan kejadian kecelakaan kerja pada kelompok nelayan (p=0,000), terdapat hubungan antara sikap
tentang K3 dengan kejadian kecelakaan kerja pada kelompok nelayan (p=0,002). Terdapat hubungan
antara pengetahuan dan sikap tentang K3 dengan kejadian kecelakaan kerja pada kelompok nelayan.
Saran untuk pemilik kelompok nelayan Aldira yaitu menyediakan alat pelindung diri (APD) untuk dipakai
dalam bekerja. Saran untuk Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat yaitu memberikan promosi tentang
K3 terkait resiko dan bahaya dalam pekerjaan sebagai nelayan dan memberikan informasi tentang
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) yang dapat dialami oleh nelayan dan cara
pencegahannya.
244
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302- 2493
245
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302- 2493
berupa fisik, kimia, dan biologi (Dauly, berada pada kelompok umur 36-50 tahun
2010). Whardani (2008) menyatakan bahwa yaitu sebanyak 32 responden (64%) dan
kecelakaan kerja mempunyai tingkat sebanyak 8 responden (16%) berada pada
kategori keparahan yang berbeda yaitu kelompok umur 51-65 tahun yang paling
ringan, sedang dan parah (Siregar, 2014). sedikit. Distribusi responden berdasarkan
pendidikan terakhir, yaitu SD (34%), SMP
METODE PENELITIAN (60%) dan SMA (6%). Tingkat pendidikan
Penelitian ini merupakan penelitian nelayan di Desa Belang khususnya pada
survei analitik dengan menggunakan kelompok nelayan Aldira lebih banyak
rancangan study cross sectional (potong memiliki tingkat pendidikan terakhir SMP
lintang) yaitu suatu penelitian untuk dengan jumlah 30 responden dengan
mempelajari dinamika korelasi antara faktor- persentase 60%. Distribusi responden
faktor resiko dengan efek, penelitian ini berdasarkan masa kerja didapatkan hasil
dilakukan dengan cara pendekatan, paling banyak pada kelompok masa kerja >
observasi atau pengumpulan data dalam 10 tahun yaitu sebanyak 38 responden (76%)
waktu yang bersamaan pada suatu saat dan paling sedikit pada kelompok masa kerja
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian dilakukan < 6 tahun yaitu sebanyak 4 responden (8%).
di Desa Belang Kecamatan Belang
Kabupaten Minahasa Tenggara pada bulan Hubungan antara Pengetahuan tentang
Agustus-Oktober 2015. Populasi dalam K3 dengan Kejadian Kecelakaan Kerja
penelitian ini adalah semua tenaga kerja pada kelompok nelayan di Desa Belang
yang bekerja sebagai nelayan yang Analisis bivariat digunakan untuk
tergabung dalam 5 kelompok nelayan mencari hubungan variabel bebas
Aldira. Nelayan yang masing-masing (pengetahuan tentang K3) dengan variabel
kelompok berjumlah 10 orang sehingga total terikat (kejadian kecelakaan kerja).
populasi berjumlah 50 orang. Jumlah sampel Hubungan antara pengetahuan tentang K3
adalah 50 responden dengan teknik dengan kejadian kecelakaan kerja dapat
pengambilan sampel secara Total Sampling. dilihat pada tabel 1.
Penelitian ini menggunakan instrumen Tabel 1. Hubungan antara pengetahuan
kuesioner dan juga melakukan wawancara tentang K3 dengan Kejadian Kecelakaan
dengan subyek penelitian. Analisis data Kerja
menggunakan uji chi square.
Kecelakaan
HASIL DAN PEMBAHASAN Kerja
Karakteristik Responden POR
Pengeta PernaTidak P
Total (95%
Karakteristik responden dikaji berdasarkan huan h Pernah value
CI)
umur, pendidikan terakhir dan masa kerja. n % n % n %
Distribusi responden berdasarkan
umur dibagi dalam tiga kelompok umur, 3
Kurang 33 100 0 0 100 1,70
3
yaitu umur 20-35 tahun dengan persentase 0,000 0
20%, umur 36-50 tahun dengan persentase 1
Baik 10 58,8 7 41,2 100
64% dan umur 51-65 tahun dengan 7
Total 5
persentase 16%, hasil penelitian 43 86,0 7 14,0 100
0
menunjukkan paling banyak responden
246
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302- 2493
Hasil uji fisher’s exact diperoleh nilai terhadap penyebab kecelakaan kerja dan
p sebesar 0,000 (p<0,05), maka secara kebijakan K3. Sebagian besar responden dari
statistik menyatakan bahwa terdapat penelitian Siregar (2014) memiliki
hubungan antara pengetahuan tentang K3 pengetahuan kurang tentang penyebab
dengan kejadian kecelakaan kerja dan nilai kecelakaan kerja dan kebijakan K3, dari 106
POR (95% CI) sebesar 1,700. responden ada 65 responden (61,3%) yang
Hasil analisis bivariat didapatkan pengetahuannya kurang.
bahwa dari 17 responden yang Penelititan ini sesuai dengan
pengetahuannya baik, sebanyak 10 pendapat Green yang menyatakan bahwa
responden (58,8%) yang pernah mengalami pengetahuan merupakan salah satu faktor
kecelakaan kerja dalam kurun waktu 6 bulan penting dalam memotivasi seseorang dalam
terakhir, sedangkan dari 33 responden yang bertindak. Perilaku seseorang yang didasari
pengetahuannya kurang, ada 33 responden pengetahuan akan lebih bersifat bertahan
(100%) pula yang pernah mengalami lama daripada perilaku seseorang tanpa
kecelakaan kerja dalam kurun waktu 6 bulan didasari pengetahuan. Semakin psitif
terakhir. Hasil POR (95% CI) menunjukkan perilaku yang dilakukannya akan mampu
nilai 1,700 artinya responden yang menghindari kejadian yang tidak diinginkan
pengetahuan tentang K3 kurang lebih (Siregar, 2014).
beresiko mengalami kecelakaan kerja Pekerja yang memiliki pengetahuan
dibandingkan dengan responden yang tinggi akan mampu membedakan dan
pengetahuan tentang K3 baik tidak berisiko mengetahui bahaya disekitarnya serta dapat
mengalami kecelakaan kerja. Ini artinya melakukan pekerjaan sesuai dengan
pengetahuan nelayan tentang K3 prosedur yang ada karena mereka sadar akan
berpengaruh atas kejadian kecelakaan kerja. resiko yang diterima, sehingga kecelakaan
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kerja dapat dihindari. Pekerja yang memiliki
terdapat hubungan antara pengetahuan pengetahuan tinggi akan berusaha
tentang K3 dengan kejadian kecelakaan menghindari kecelakaan ringan karena
kerja pada nelayan. Ini disebabkan oleh mereka sadar bahwa kecelakaan ringan akan
karena mayoritas responden pada penelitian menyebabkan kecelakaan kerja yang lebih
ini adalah berpengetahuan kurang. Adapun parah. Jika pekerja memiliki pengetahuan
kemungkinan adanya faktor lain yaitu faktor yang baik maka mereka akan bertindak
sosialisasi tentang kesehatan dan positif dan berusaha untuk menghindari
keselamatan kerja, reponden banyak yang kecelakaan kerja. Sebaliknya pekerja yang
belum mengetahui bahwa kesehatan dan memiliki pengetahuan rendah akan
keselamatan kerja itu sangat penting dalam cenderung mengabaikan bahaya disekitarnya
pekerjaan di sektor informal. dan tidak melakukan pekerjaan sesuai
Penelitian ini sejalan dengan prosedur karena ketidktahuan akan resiko
penelitian dari Siregar (2014) bahwa akan diterima. Pekerja yang memiliki
terdapat hubungan antara pengetahuan pengetahuan kesehatan dan keselamatan
dengan kecelakaan kerja di PT. Aqua kerja akan cenderung bekerja terburu-buru
Golden Mississipi Bekasi dengan p < 0,000. dan hanya ingin menyelesaikan pekerjaan
Pengetahuan yang diukur dalam penelitian dengan cepat guna menghemat waktu dan
tersebut adalah pemahaman responden waktu istirahat menjadi lebih cepat. Hal ini
247
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302- 2493
248
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302- 2493
249
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302- 2493
250
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302- 2493
251