Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Populasi Bakteri Dari Tanah Di Desa Tudu-Aog, Kecamatan Passi, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

BIODIVERSITAS ISSN: 1412-033X

Volume 5, Nomor 1 Januari 2004


Halaman: 13-16 DOI: 10.13057/biodiv/d050103

Populasi Bakteri dari Tanah di Desa Tudu-Aog, Kecamatan


Passi, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara
Population of bacteria from soil in Tudu-Aog village, Passi district, Bolaang
Mongondow, North Sulawesi

1 1 2 2
SRI PURWANINGSIH , RIANI HARDININGSIH , WARDAH , AGUS SUJADI
1
Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Bogor 16122.
2
Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Bogor 16002.

Diterima: 21 Agustus 2003. Disetujui: 30 Oktober 2003.

ABSTRACT

An experiment was conducted in order to know the population of bacteria from soil in Tudu-Aog village, Passi district,
Bolaang Mongondow, North Sulawesi, the purpose of the research was to study the population of bacteria from soil.
Fourthy six soil samples were taken from two location, namelyTudu-Aog village and Bugis mountain. Isolation was done by

dilution methods on YEMA medium (for Rhizobium bacteria), Winogradsky s (for Azotobacter bacteria), Pycosvkaya (for
Phosphat Solubilizing Bacteria), and selective Difco Pseudomonas (for Pseudomonas bacteria). Incubation at room
0
temperature (27-28 C) until 15 days, and the enumeration with plate count method. The highest enumeration of Rhizobium
5 5
bacteria with plant rhizosphere of Alocasia esculenta (27x10 CFU/g soil), Theobroma cacao (29x10 CFU/g soil),and
5 5
Euphorbia paniculata (26x10 CFU/g soil), Azotobacter bacteria with plant rhizosphere of Lycopersicum esculantum (38x10
5 5
CFU/g soil), Eugenia aromaticum (43x10 CFU/g soil), Andropogon sp. (34x10 CFU/g soil), Phosphat Solubilizing bacteria
5 5 5
with plant rhizosphere of Sechium edule (27x10 CFU/g soil), Cinnamomum sp. (48x10 CFU/g soil), Cyathea sp. (72x10
5 5
CFU/g soil), and Pseudomonas bacteria with plant rhizosphere of Oryza sativa (18x10 CFU/g soil), Vanilla sp. (12x10
5
CFU/g soil), dan Saurauia sp.(19x10 CFU/g soil).
 2004 Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta

Key words: population, soil, bacteria.

PENDAHULUAN 1977), sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan


tanaman, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
Desa Tudu-Aog terletak di kawasan hutan lindung kesuburan tanah.
gunung Bugis, Sulawesi Utara, merupakan kawasan Untuk meningkatkan tingkat kesuburan tanah dan
hutan lindung yang memiliki keanekaragaman hayati produktivitas hutan, perlu didukung data dan
cukup tinggi. Usaha penggalian sumber daya hayati informasi tentang bakteri tanah. Bakteri tanah banyak
belum banyak dilakukan dan dilaporkan, terutama sekali jenisnya dan fungsinya, antara lain bakteri
mikrobia dari tanah. Salah satu mikrobia tanah adalah Rhizobium mempunyai kemampuan mengikat
bakteri tanah. Bakteri tanah mempunyai banyak nitrogen bebas yang berada di udara menjadi amonia
sekali manfaatnya antara lain penyedia unsur hara, (NH3) yang akan diubah menjadi asam amino yang
terutama unsur nitrogen, penghasil zat pengatur selanjutnya menjadi senyawa nitrogen yang
tumbuh seperti sitokinin, giberelin dan indol asam diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh dan
asetat (IAA), dan mampu melarutkan unsur fosfat berkembang (Allen dan Allen, 1981). Bakteri
yang dalam bentuk terikat menjadi tersedia, serta Azotobacter berfungsi sebagai penambat N2 yang
sebagai agen biokontrol dan lain-lain (Alexander, melimpah di atmosfer dan menyediakan nitrogen bagi
tanaman, bakteri itu tergolong sebagai bakteri
pemacu tumbuh (plant growth promoting
rhizobacteria atau yield increasing bacteria) yang
 Alamat korespondensi: mengandung vitamin dan zat pengatur tumbuh
Jl. Ir. H. Juanda 18, Bogor 16122. seperti IAA, kinetin dan giberelin (Tang et al., 1983:
Tel.: +62-251-324006. Faks.: +62-251-325854
e-mail: biology@mipa.uns.ac.id (ed.)
Glick, 1995). Bakteri pelarut fosfat berfungsi dalam
melarutkan fosfat yang dalam bentuk terikat menjadi
tersedia, meningkatkan fosfat tersedia, memperbaiki
14 BIODIVERSITAS Vol. 5, No. 1, Januari 2004, hal. 13-16

pertumbuhan tanaman dan meningkatkan efisiensi HASIL DAN PEMBAHASAN


pemupukan fosfat (Subba-Rao, 1994), dan memiliki
kemampuan melarutkan mineral-mineral fosfat Hasil isolasi menunjukkan bahwa populasi bakteri
melalui sekresi asam organik (Kucey, 1987) dan atau Rhizobium, Azotobacter, bakteri pelarut fosfat dan
enzim fosfatase (Illmer dan Schiner, 1992). Pseudomonas bervariasi pada masing-masing contoh
Penggunaan inokulan bakteri pelarut fosfat mampu tanah yang diamati (Tabel 1., 2. dan 3.). Hasil isolasi
meningkatkan produksi padi antara 10 sampai 70% bakteri dari tanah di desa Tudu-Aog pada ketinggian
dengan peningkatan produksi rata-rata sekitar 28% 720 m dpl menunjukkan bahwa populasi bakteri
(Datta et al., 1982). Sedangkan bakteri Pseudomonas Rhizobium tertinggi pada contoh tanah dari perakaran
5
berpotensi ekonomis sebagai agen biokontrol (Dupler tanaman Alocasia esculenta (27x10 CFU/g tanah)
dan Baker, 1984). Jumlah, jenis, dan aktivitas dan terendah pada contoh tanah yang tanpa tanaman
5
mikrobia dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa (3x10 CFU/g tanah). Populasi bakteri Azotobacter
faktor, antara lain tersedianya energi dan sumber tertinggi pada contoh tanah dari perakaran tanaman
5
hara, kondisi fisik, kimia, serta biologi tanah. Lycopersicum esculantum (38x10 CFU/g tanah) dan
5
Sebaliknya aktivitas mikrobia tanah sangat membantu terendah pada contoh tanah tanpa tanaman (2x10
tersedianya unsur hara yang diperlukan oleh CFU/g tanah). Populasi bakteri pelarut fosfat tertinggi
5
tanaman. dari perakaran tanaman Sechium edule (27x10
Sebagai upaya untuk mengetahui keberadaan CFU/g tanah) dan terendah pada contoh tanah tanpa
5
bakteri dari tanah tersebut diatas, maka dilakukan tanaman (4x10 CFU/g tanah), sedangkan populasi
inventarisasi dan isolasi bakteri dari tanah tersebut bakteri Pseudomonas tertinggi dari contoh tanah dari
5
dengan tujuan untuk mengetahui populasi bakteri dari perakaran tanaman Oryza sativa (18x10 CFU/g
tanah dari berbagai lokasi dan pada perakaran tanah) dan terendah pada contoh tanah tanpa
5
tanaman ladang dan hutan, dengan harapan tanaman (1x10 CFU/g tanah) (Tabel 1.).
didapatkan koleksi bakteri dari tanah yang Hasil isolasi bakteri dari tanah di desa Tudu-Aog
selanjutnya dapat digunakan sebagai inokulan (pupuk pada ketinggian 710 m dpl menunjukkan bahwa
hayati) pada daerah tersebut. populasi bakteri Rhizobium tertinggi pada contoh
tanah dari perakaran tanaman Theobroma cacao
5
(29x10 CFU/g tanah) dan yang terendah pada
5
contoh tanah yang tanpa tanaman (3x10 CFU/g
BAHAN DAN METODE tanah). Populasi bakteri Azotobacter tertinggi pada
contoh tanah dari perakaran tanaman Eugenia
5
Pengambilan tanah. Sebanyak 500 g contoh aromaticum (43x10 CFU/g tanah) dan terendah pada
5
tanah diambil dari kedalaman 0-15 cm secara random contoh tanah tanpa tanaman (5x10 CFU/g tanah).
pada daerah perakaran suatu tanaman, dimasukkan Populasi bakteri pelarut fosfat tertinggi pada contoh
dalam polybag, kemudian dibawa ke laboratoriun dan tanah dari perakaran tanaman Cinnamomum sp.
o 5
disimpan pada suhu 4-8 C. Sebanyak 16 contoh (48x10 CFU/g tanah) dan yang terendah pada
5
tanah diambil dari daerah perakaran tanaman ladang contoh tanah tanpa tanaman (2x10 CFU/g tanah),
desa Tudu-Aog pada ketinggian 720 m dpl (di atas sedangkan populasi bakteri Pseudomonas tertinggi
permukaan laut), 13 sampel tanah pada daerah pada contoh tanah dari perakaran tanaman Vanilla
5
perakaran tanaman komersial desa Tudu-Aog pada sp. (12x10 CFU/g tanah) dan terendah pada contoh
5
ketinggian 710 m dpl, dan 17 sampel tanah pada tanah tanpa tanaman (2x10 CFU/g tanah) (Tabel 2.).
daerah perakaran tanaman obat dari desa Tudu-Aog Hasil isolasi bakteri dari tanah di desa Tudu-Aog
dan gunung Bugis pada berbagai ketinggian. dan gunung Bugis menunjukkan bahwa populasi
Isolasi bakteri dari tanah. Isolasi bakteri dengan bakteri Rhizobium tertinggi pada contoh tanah dari
5
cara pengenceran dengan menggunakan pelarut perakaran tanaman Euphorbia paniculata (26x10
-1 -7
NaCl 0,85% dengan seri pengenceran 10 -10 . CFU/g tanah) dan yang terendah pada contoh tanah
5
Sampel (100 l) dituang ke petridish yang telah berisi yang tanpa tanaman (5x10 CFU/g tanah). untuk
media YEMA (Yeast Extract Mannitol Agar) (Vincent, populasi bakteri Azotobacter tertinggi pada contoh
,
1970) untuk bakteri Rhizobium, Winogradsky s salt tanah dari perakaran tanaman Andropogon sp.
, 5
agar (Winogrdsky s, 1949, dalam Thompson dan (34x10 CFU/g tanah) dan terendah pada contoh
5
Skerman, 1979) untuk bakteri Azotobacter, tanah tanpa tanaman (2x10 CFU/g tanah). Populasi
Picovskaya agar (Sundara-Rao dan Sinha, 1963) bakteri pelarut fosfat tertinggi pada contoh tanah dari
5
untuk bakteri pelarut fosfat, dan selektif Difco perakaran tanaman Cyathea sp. (72x10 CFU/g
Pseudomonas Isolation Agar untuk bakteri tanah) dan terendah pada contoh tanah tanpa
5
Pseudomonas. Sampel diratakan dengan spatula, tanaman (4x10 CFU/g tanah), sedangkan populasi
o
dan diinkubasikan pada suhu kamar (27-28 C), setiap bakteri Pseudomonas tertinggi pada contoh tanah
5
hari diamati pertumbuhannya dan dihitung jumlah dari perakaran tanaman Saurauia sp. (19x10 CFU/g
koloninya. Penghitungan jumlah koloni dilakukan tanah) dan terendah pada contoh tanah tanpa
5
dengan metode cawan hitung (plate count) (Lay, tanaman (2x10 CFU/g tanah) (Tabel 3.).
1994).
PURWANINGSIH dkk. – Bakteri di Tudu-Aog, Sulawesi Utara 15

Tabel 1. Populasi bakteri dari tanah pada perakaran tanaman ladang di desa Tudu-Aog, pada ketinggian 720 m dpl.
5
Populasi bakteri dari tanah (x10 CFU/g tanah)
No. Perakaran tanaman
Rhizobium Azotobacter Bakteri pelarut fosfat Pseudomonas
1. Vigna unguiculata 12 11 12 3
2. Arachis hypogaea 7 5 9 5
3. Glycine max 11 12 17 6
4. Vigna sinensis 9 13 13 8
5. Oryza sativa 4 9 5 18
6. Solanum melongena 5 4 7 9
7. Manihot utilissima 9 5 4 6
8. Capsicum frutescen 6 13 11 13
9. Zea mays 11 25 7 11
10. Ipomea batatas 16 11 21 9
11. Sechium edule 14 10 27 7
12. Alocasia esculenta 27 31 21 16
13. Lycopersicum esculantum 22 38 26 2
14. Monordica charantia 24 5 24 4
15. Carica papaya 12 17 10 5
16. Tanpa tanaman 3 2 4 1

Tabel 2. Populasi bakteri dari tanah pada perakaran tanaman komersial di desa Tudu-Aog, pada ketinggian 710 m dpl.
5
Populasi bakteri dari tanah (x10 CFU/g tanah)
No. Perakaran tanaman
Rhizobium Azotobacter Bakteri pelarut fosfat Pseudomonas
1. Pometia pinnata 6 22 19 5
2. Aleurites molucana 7 42 41 6
3. Coffea arabica 4 21 11 3
4. Theobroma cacao 29 17 8 9
5. Eugenia arimaticum 5 43 44 10
6. Garcinia mangostana 7 6 19 3
7. Cinnamomum sp. 9 23 48 7
8. Nephelium lappaceum 11 14 27 4
9. Vanilla sp. 21 7 16 12
10. Lansium domesticum 8 10 27 8
11. Ananas comosus 16 9 13 9
12. Myristica fragan 8 11 3 6
13. Tanpa tanaman 3 5 2 2

Tabel 3. Populasi bakteri dari tanah pada perakaran tanaman obat dari gunung Bugis dan desa Tudu-Aog.
5
Populasi bakteri dari tanah (x10 CFU/g tanah)
No. Perakaran tanaman
Rhizobium Azotobacter Bakteri pelarut fosfat Pseudomonas
1. Magnolia sp. 12 8 26 4
2. Cyathea sp. 9 9 72 9
3. Quercus sp. 8 5 14 6
4. Cempaka kuning 10 5 28 5
5. Suku Liliaceae 14 11 63 10
6. Agathis celebica 16 4 5 7
7. Caryota sp. 8 3 13 8
8. Saurauia sp. 9 7 14 19
9. Magnolia sp. 6 9 8 11
10. Suku Clusiaceae 7 11 9 15
11. Suku Euphorbiaceae 7 19 12 5
12. Mallotus sp. 8 34 7 7
13. Andropogon sp. 26 21 5 11
14. Coleus aromaticus 8 11 16 16
15. Euphorbia paniculata 12 9 13 4
16. Crotalaria sp. 12 4 6 2
17. Tanpa tanaman 5 2 4 1
16 BIODIVERSITAS Vol. 5, No. 1, Januari 2004, hal. 13-16

5
Populasi bakteri di daerah perakaran tanaman tanah), dan Euphorbia paniculata (26x10 CFU/g
lebih banyak dibandingkan populasi di daerah tanpa tanah), bakteri Azotobacter pada perakaran tanaman
5
perakaran tanaman. Hal ini dikarenakan Lycopersicum esculantum (38x10 CFU/g tanah),
5
perkembangan mikrobia dipengaruhi oleh aktivitas Eugenia aromaticum (43x10 CFU/g tanah),
5
metabolisme akar tanaman. Akar tanaman Andropogon sp. (34x10 CFU/g tanah), bakteri pelarut
melakukan aktivitas metabolisme sehingga fosfat pada perakaran tanaman Sechium edule
5 5
mengeluarkan senyawa metabolit yang disebut (27x10 CFU/g tanah), Cinnamomum sp. (48x10
5
eksudat ke dalam tanah. Eksudat tersebut CFU/g tanah), Cyathea sp. (72x10 CFU/g tanah),
dimanfaatkan bakteri didalam tanah, sehingga bakteri dan bakteri Pseudomonas pada perakaran tanaman
5
tersebut dapat bertahan hidup dan memperbanyak Oryza sativa (18x10 CFU/g tanah), Vanilla sp.
5 5
diri. Oleh karena itu populasi bakteri di daerah (12x10 CFU/g tanah), dan Saurauia sp. (19x10
perakaran tanaman lebih banyak dibandingkan di CFU/g tanah).
daerah tanpa perakaran tanaman. Gibson (1981)
menyatakan bahwa aktivitas metabolisme dan
senyawa metabolit yang dilepaskan oleh tanaman DAFTAR PUSTAKA
melalui akar, merupakan faktor penentu keadaan
mikrobiologi tanah di daerah perakaran tanaman. Alexander, M. 1977. Soil Microbiology. 2nd edition. New York: John
Wiley and Sons. Inc.
Waksman (1952) menambahkan bahwa eksudat
Allen, O.N. and E.K. Allen. 1981. The Leguminosae. Madison: The
terdiri dari senyawa-senyawa gula, asam amino, University of Winconsin Press.
asam organik, glikosida, senyawa nukleotida dan Datta, M., S. Banik, and R.K. Gupta. 1982. Studies on the
basanya, enzim, vitamin dan senyawa indol. Selain efficiency of phytohormone producing fosfate solubilizing
Bacillus firmus in augmenting paddy yield in acid soil of
itu faktor kesuburan tanah, reaksi tanah (pH), Nagaland. Plant and Soil 69: 365-373.
ketersediaan energi dan sumber hara, serta kondisi Dupler, M. and Baker. 1984. Survival of Pseudomonas putida, a
fisik, kimia dan biologi lingkungan sangat biological control agent in soil. Phytopathology 74(2): 195-200.
pempengaruhi populasi mikrobia didalam tanah Gibson, A.H. 1981. Current perspectives in nitrogen fixation.
Proceeding of the fourth International Symposium on Nitrogen
(Hoffman, 1914 dalam Waksman, 1952).
Fixation. Australian Academic of Science.
Perbedaan populasi antar marga dan spesies Glick, B.R. 1995. The enhancement of plant growth by free-living
tanaman tersebut mungkin disebabkan perbedaan bacteria. Canadian Journal of Microbiology 41: 109-117.
aktivitas metabolisme akar, sehingga menyebabkan Illmer,P and F. Schiner. 1992. Solubilization of organic fosfate by
mocroorganism isolated from forest soils. Soil Biology and
perbedaan komposisi eksudat yang akan
Biochemistry 24: 38395.
menentukan populasi pada daerah perakaran. Hasil Kucey, R.M.N. 1987. Increased phosphorus uptake by wheat and
penelitian Stolassa dan Ernest (1905, dalam field beans and with vesicular-arbuscular mycorrhizal fungi.
Waksman, 1952) menyebutkan bahwa populasi Applied and Environmental Microbiology 53: 2699-2703.
Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroorganisme di Laboratorium. Jakarta:
bakteri pada daerah perakaran tanaman semanggi P.T. Raja Grafindo Persada.
jauh lebih banyak dari pada tanaman biji-bijian. Satu Subba-Rao, N.S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan
gram tanah dari daerah perakaran tanaman Tanaman. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
6 Sundara-Rao, W.V. and W.K. Sinha. 1963. Fosfate dissolving
semanggi mengandung 7-8x10 bakteri, tanaman
6 microorganism in the soil and rhizosphere. Indian Journal of
Barley mengandung 5-6x10 bakteri dan tanaman Agricultural Science 33: 272-278.
6
gula beet 1-2x10 bakteri. Tang, W., J.J. Pasternak, and B.R. Glick. 1994. Stimulation of
canola root growth by Pseudomonas putida GR 12-2 and its
genetically engineer derivates. Life Science Advance 13: 89-
95.
KESIMPULAN
Thompson, J.P. and V.B.D. Skerman. 1979. Azotobacteriaceae:
The Taxonomy and Ecology of the Aerobic Nitrogen-Fixing
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa populasi Bacteria. London: Academic Press.
bakteri dari tanah pada perakaran tanaman lebih Vincent, J.M. 1970. A Manual of the Practical Study of the Root
Nodule Bacteria. Handbook No. 15. London: International
banyak dibandingkan pada contoh tanah tanpa Biological Programme.
tanaman. Populasi bakteri Rhizobium tertinggi pada Waksman, S.A. 1952. Soil Microbiology. New York: John Willey
5
perakaran tanaman Alocasia esculenta (27x10 and Sons.
5
CFU/g tanah), Theobroma cacao (29x10 CFU/g

You might also like