2459 7248 1 PB
2459 7248 1 PB
2459 7248 1 PB
Abstrak: Transisi Sistem Pemerintahan: Al-Khulafa Al-Rashidun Ke Dinasti Umayyah Masa Ya-
zid Bin Muawiyah (661-683 M). Masa transisi adalah suatu masa pergantian, titik balik perubahan
sosial baik dalam bentuk struktur (sosial-politik) maupun dalam kultur (sosial budaya). Transisi
kekuasaan beralih dari sistem pemilihan sahabat senior menjadi turun-temurun. Masa peralihan
ini didasari oleh prasaan ketidakpuasan terhadap kepemimpin trakhir Ali Bin Abi Thalib. Masa
peralihan ini ditandai oleh dua peristiwa terbesar ( al-kubra) dalam sejarah awal Islam, yaitu Per-
ang Jamal dan Perang Shiffin yang merupakan perang saudara antara sesama kelompok Islam.
Mu’awiyah Bin Abu Sufyan dan keluarganya menjadi oposisi terhadap pemerintahan Khalifah‘Ali
Bin Abu Talib. Berdasar senioritas serta otoritas kebersamaan sahabat rasul dengan pemerintah
yang menentang yaitu keturunan bani Hasyim dan Umayah. ketika kekuasaan diberikan kepada
yazid bin muawiyah sebagai khalifah muslim. Ia berusaha untuk menyatukan perbedaan atau kon-
flik yang pernah terjadi antara Muawiyah dan Ali. hingga konflik antara ahlul bait yaitu ditandai
dengan wafat Husein dalam pertempuran di Karbala, Iraq. maka Hasan memberikan kepercayaan
kekuasaan kepada Yazid sebagai khalifah tunggal. Perpolitikan Islam memang tidak terlepas dari
interaksi yang dilakukan pemerintahan yang satu dengan yang lainnya, sebuah peralihan kekua-
saan dan politik yang begitu dinamis sesuai dengan tuntutan konteks zaman di masa itu. Tulisan ini
dimaksud guna memberi gambaran bahwa sistem pemerintahan sahabat rasul dan masa Umayyah
itu tidak baku, melainkan bergerak dinamis.
110
Agus Mahfudin Setiawan
Transisi Sistem Pemerintahan: al-Khulafa al-Rashidun ke Dinasti Umayyah Masa Yazid Bin Muawiyah (661-683 M)
111
Tsaqofah & Tarikh, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020
peritstiwa sejarah secara detail dan objek- Umayyah muncul dari seorang kerabat Ra-
tif.7 Penulisan ini menggunakan pola his- sul yang mempunyai kontribusi pada za-
toriografi tradisional dnegan menggunak- man kepemimpinan sahabat senior (khu-
an pendekatan ilmu-ilmu sosial. Kausalitas lafa rasyidun).9
atau bahkan imajinasi sebagai proses ilmi- Konflik dan permusuhan antara Ali dan
ah untuk menjawab problem solving yang Muawiyah, menyulut kebencian dian-
dirumuskan. tara keduanya, hingga peristiwa Tahkim
Dalam hal ini penulis menganalisis men- dengan akhir kekalahan menantu Nabi.
gunakan konsep transisi politik. Transisi Ahli warisnya Ali, Hasan menyerahkan
dalam konteks regenerasi politik berarti baiat ummat Islam dan memberikan ke-
semua anggota masyarakat yang sudah wenangannya kepada keluarga Umayyah,
dewasa mendapat kesempatan untuk Muawiyah bin Abu Sufyan. Penyerahan
mengambil peran dalam penyelenggaraan ini tentu didasari atas syarat-syarat. Ke-
negara. Di sisi lain, transisi dalam konteks maslahatan Islam terwujud dan peristiwa
sosial berarti juga proses yang mengarah ini dikenang oleh Muslim sebagai hari per-
pada berbagai bentuk perubahan masyara- satuan atau amul jam’ah.10
kat dan proses perubahan terjadi dari nilai Hari persatuan Ummat Islam tercatat
lama ke nilai yang baru.Pada masa transisi dalam sejarah tanggal 25 Rabiul Awal 41
tidak dapat dipastikan apakah masa sesu- H/ 661 M, sebagai tahun berdiri kerajaan
dah transisi selalu menjadi baik dari masa Umayyah. Kerajaan Umayyah didirikan
sebelumnya. Keadaan yang akan terjadi oleh Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb.
setlah transisi berlangsung adalah ketidak Nama Kerajaan ini dinisbahkan kepadaa
pastian. Transisi politik bisa menghasil- Umayyah bin Abd Syams bin Abdu Manaf.
kan sebuah pencerahan bagi sistem baru Silsilah keturunan Muawiyah bin Abu
dengan berakhirnya sistem lama. Artinya Sufyan bin Harb bin Umayyah bin Abdi
masa transisi merupakan masa yang sulit Syams bin Abdi Manaf bertemu dengan
untuk diprediksi. Pada masa transisi ke- Nabi Muhammad SAW pada Abdi Manaf
adaan politik suatu negara dalam keadaan nya. Jika keturunan Nabi dipangil de-
yang tidak stabil, sehingga segala kemung- ngan sebutan kelurga Hasyim, maka ketu-
kinanya bisa terjadi.8 runan Umayyah disebut dengan kelurga
Umayyah.11
Pembahasan Muawiyah sebagai pendiri sekal-
A. Pergolakan Kekuasaan Masa Transisi igus khalifah pertama bani Ummayah.
Suku atau klan Umayyah mengambil Muawiyah dipandang sebagai pemben-
nama dari cabang keturunan Umayyah bin tuk kerajaan, oleh sebagian sejarawan
Abdi Syam bin Abdi Manaf. Ia seorang ket- dipandang negatif sebab keberhasilan
ua kelompok keluarganya, yaitu Quraisy memperoleh legalitas atas kekuasaan ini
di periode sebelum Islam hadir. Umayyah dalam perang saudara di Shiffin. Terlepas
disematkan nama pendahulunya yang dari hal ini dalam diri Muawiyah terkum-
mempunyai nasab atau ikatan kekerabatan pul sifat-sifat seorang penguasa, politikus,
dengan keluarga Nabi SAW. Kekuasaan dan administrator. Keberhasilan Muawi-
112
Agus Mahfudin Setiawan
Transisi Sistem Pemerintahan: al-Khulafa al-Rashidun ke Dinasti Umayyah Masa Yazid Bin Muawiyah (661-683 M)
yah mendirikan Dinasti Umayyah bukan cara ekstrem. Ia memiliki panglima yang
hanya kemenangan diplomasi dalam peran kasar dan bengis, Hajjaj ibn Tsaqafi be-
Shiffin dan terbunuhnya Ali bin AbiThalib, serta pasukan setia miliknya. Impian Yazid
melainkan sejak semula Muawiyah memi- adalah menyelesaikan pergolakan serta
liki “basis rasional” yang solidsebagai lan- permusuhan besar antara sahabat dan ah-
dasan pembangunan masa depan. Selain lul bait. Konflik dan huru-hara berkepan-
itu, ia mendapatkandukungan yang kuat jangan menyulut peperagan diantara
dari Suriah dan keluarga Bani Umayyah, kedua belah pihak. Yazid mengupayakan
ia merupakanseorang administrator yang impiannya dengan membasmi pemberon-
sangat bijaksana dalam menempatkan takan diantara bekas sahabat Rasul hingga
parapejabat-pejabatnya serta memiliki ke- membunuh keturunan ahlul Bait. Tar-
mampuan yang menonjol sebagai nega- get pembebasan dan upaya menguatkan
rawan sejati.12 kekuasaanya adalah dengan membasmi
Muawiyah tampil sebagai penguasa per- setiap pemberontakan. Pengakuan Abdul-
tama yang mengubah sistem pemerintahan lah bin Zubair sebagai khalifah di tanah Hi-
dari sistem pemerintah demokrasi mufakat jaz, langsung mendapat respon dari Yazid
ke pemerintahan monarki absolut. Kehan- dengan menyerang Makkah serta menge-
curan kerajaan ini pada era kekuasaan pung dengan manjaniq atau ketapel. Ke-
Marwan bin Muhammad saat Perang Zab jadian ini berakhir dengan menyerahnya
(Jumadil Ula, 132 H/ 749 M). Masa kekua- Abdullah bin Zubair dan kematiannya.
saan Dinasti Umayyah ini, selama 91 tahun Panglima Hajjaj ibn Tsaqafi bergerak dan
dengan estafet kepemimpinan dua keluar- mencari informasi dengan cepat menge-
ga Bani Abu Sufyan dan Marwan dengan tahui pergerakan gelombang pembang-
jumlah khalifah 14 orang. kangan. Abdurrahman bin Sa’ad bin Abi
Adapun urutan Daulah Bani Umayyah Waqash melaporkan pergerakan tersebut
sebagai berikut: Muawiyah Bin Abu Suf- yang pada saat itu menjabat sebagai gu-
yan (661¬679M); Yazid I Bin Muawiyah bernur Iraq. Husein berhadapan dengan
(679¬683M); Muawiyah II Bin Yazid (683M); pasukan Abdurrahman hingga kepalanya
Marwan I Bin Hakam (683¬684M); Abdul terpenggal oleh pasukan Yazid.
Malik Bin Marwan (684¬705M); Al¬Walid I Para penutur sejarah mencatat periode
Bin Abdul Ma¬lik (705¬714M); Sulaiman Bin Yazid sebagai fase pengukuhan kekuasaan.
Abdul Malik (714¬717M); Umar ibn Abdul Daulah Umayyah tercatat oleh sejarawan
Aziz (717-719M); Yazid II ibn Abdul Malik memiliki prestasi yang membanggakan
(719-723M); Hisyam ibn Abdul Malik (723- pada masa Muawiyah, Abdul Malik, dan
742M); Al¬Walid II ibn Yazid II (742-743M); Umar bin Abdul Aziz. Hukum pergantian
Yazid Bin Walid Bin Malik (743M); Ibrahim kekuasaan berlaku dan menurut Ahmad
Bin Al¬Walid II (743M-744M) dan Marwan Amin, peradaban Islam yang telah tercapai
II bin Muhammad (744¬705M). era dinasti ini setelah berkuasa sampai pada
Khalifah kedua, Yazid bin Muawiyah puncaknya dibandingkan hasil pencapaian
meneruskan kekuasaan ayahnya dengan pada masa-masa sebelumnya.15
113
Tsaqofah & Tarikh, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020
114
Agus Mahfudin Setiawan
Transisi Sistem Pemerintahan: al-Khulafa al-Rashidun ke Dinasti Umayyah Masa Yazid Bin Muawiyah (661-683 M)
115
Tsaqofah & Tarikh, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020
116
Agus Mahfudin Setiawan
Transisi Sistem Pemerintahan: al-Khulafa al-Rashidun ke Dinasti Umayyah Masa Yazid Bin Muawiyah (661-683 M)
Peran Dinasti Umayyah merupakan Nama Khalifah Nama Departemen Nama Pejabat
sentral dari kekuasaan yang bersifat mut- Yazid Bin Pengawal (l-Hajib) Safwan Maula Yazid
Mu’awiyah Keamanan (al-Hars) Sa’id Maula Kalb
lak. Setiap khalifah mempunyai bawahan-
(60 – 63 H./680 – Pos Surat (al-Rasa’il) Ubaidillah Bin Aus al-
nya atau perangkat pemerintahan seperti 683 M.) Ghassani
gubernur yang diberi amanah mengurusi Perpajakan (al-Kharaj) Sarjun Bin Mansur al-
Rumi, Sulaiman Bin
urusan rakyat disetiap wilayah. Perangkat
Sa’id al-Khassani
kerajaaan atau pemerintahan ini memben- Kepolisan (al-Shurtah) Hamid Bin Harith al-
tuk pola lapisan atau strata yang terjalin Kalbi, Abdullah Bin Amir
al-Hamdani.
hubungan antara raja dan rakyat jelata, ke-
pala suku dengan wargannya. Hubungan Kebijakan-kebijakannya:
ini memunculkan konsep patron-client. Se- a) Mengubah sistem pemerintahan dari
tiap konsep berhubungan dengan aspek demokratis menjadi monarchiheride-
kehidupan dinasti, melalui konektivi- tis (kerajaan turun temurun), sistem
tas antara sosio-politik, sosio-budaya, pemerintahan ini diadopsi dari Persia
sosio-ekonomi. Hubungan setiap kon- dan Bizantium. Langkah awal yang
sep sosio merupakan wewenang khalifah diambil dalam menggunakan sistem
(raja) yang berkuasa terhadap kerajaan- pemerintahan tersebut yakni dengan
nya. mengangkat Yazid putranya sebagai
putra mahkota.24
C. Sistem Pemerintahan Masa Muawiyah bin b) Memindahkan pusat pemerintahan
Abu Sufyan dan Yazid bin Muawiyah dari Madinah ke Damaskus.25
c) Menarik pasukan pengepung Konstan-
Perjalanan hidup Muawiyah bin Abu Su-
tinopel.26
fyan yang telah dijalani selama hidupnya, telah
d) Mendirikan departemen Pencatatan
mengantarkannya menjadi orang yang handal
(Diwanul Khatam)27
dalam perpolitikan. Kemampuan-kemam-
e) Mendirikan pelayanan pos (Diwanul
puan ini tampak pada pengetahuan tentang
Barid)
mengatur kebijakan-kebijakan pemerintahan,
f) Memisahkan urusan keuangan dari
sebagai contoh keberhasilannya dalam mem-
urusan pemerintahan dengan men-
baca situasi dan kondisi peperangan pada
gangkat seorang pejabat khusus yang
saat Abu Ubaidah bin Jarrah menjadi pangli- diberi gelar sahibul kharaj.
ma perang dengan keberhasilannya mere- g) Mendirikan Kantor Cap (Pencetakan
but wilayah Palestina, Suriah, dan Mesir mata uang)28
dari cengkraman penjajahan Imperium h) Muawiyah wafat pada tahun 60 H di
Romawi. Selain itu, keahlian Muawiyah Damaskus karena sakit setelah ia men-
bin Abu Sufyan dalam menjabat sebagai jadi khalifah kurang lebih selama 19
gubernur Suriah serta terpilih sebagai ko- tahun. Ia telah mengangkat Yazid bin
mando perang pembebasan wilayah Kon- Muawiyah sebagai putra mahkota
stantinopel meski belum ditakdirkan ber- maka kepemimpinan diserahkan ke-
hasil menguasainya.23 padanya.
117
Tsaqofah & Tarikh, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020
118
Agus Mahfudin Setiawan
Transisi Sistem Pemerintahan: al-Khulafa al-Rashidun ke Dinasti Umayyah Masa Yazid Bin Muawiyah (661-683 M)
membuat kultur baru dengan menggan- jadi perhatian Muawiyah ketika membentuk
tikan sistem yang sebelumnya yaitu ma- dan menstabilkan kekuasaanya.34
trealisme atas spiritualisme.32 Gambaran situasi yang lain akibat tran-
Peristiwa pergantian kekuasaan yang sisi ini, pada kalangan keluarga dan saha-
dilakukan Muawiyah tidak berjalan mu- bat Rasul SAW. Mereka mengecam kehadi-
lus, melainkan muncul benih gejolak sosial, ran kerajaan Umayyah sebagai aksi protes
konflik antar golongan, aliran politik theo- dan pertanda ketidakstabilan dimasa pera-
logis, kekacauan, pemberontakan. Fenom- lihan. Peristiwa pemberontakan ahlul bait
ena ini muncul pada saattransisi pemben- Husein bin Ali bin Abi Thalib di Karbala
tukan Dinasti Umayyah. Konflik tegang adalah bukti bahwa adanya usaha perla-
antara Sunni dan Syiah atau khawarij me- wanan terhadap Dinasti Umayyah. Nasib
manas. Sunni pendukung Umayyah ber- buruk berujung pada kematian Husein.
musuhan dengan Syiah pendukung Ali Aksi menolak khalifahan Umayyah tidak
bin Abi Thalib serta ahlul baitnya, Hasan berhenti pada tokoh Husein, melainkan
dan Husein. Usaha pemberontakan terha- Abdullah bin Zubair meneruskan perjuan-
dap Dinasti Umayyah terus dilakukan oleh gan pemberontakan sebelumnya, meng-
Khawarij, dengan mengerahkan potensi- aku sebagai khalifah wilayah Hijaz walau
nya. Kelompok khawarij ini adalah pendu- bernasib sama dengan para pembangkang,
kung setia khalifah sahabat terakhir yang yaitu kebinasaan. Kasus ini nampak jelas
terkenal loyal, namun membelot pada saat bahwa pada periode kemunculan Dinasti
perang kekalahannya. Kebencian mereka Umayyah ini dihiasi penentangan, aksi
terlihat pada anggapan mereka bahwa Ali protes, pemberontakan, dan ketidakstabi-
bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Su- lan dari kalangan keluarga Nabi SAW, sa-
fyan telah keluar dari agama Islam. habat senior, sekaligus kelompok-kelom-
Pembangkangan dan perlawanan terus pok Syiah serta Khawarij.35
digencarkan oleh kelompok Khawarij dan Peristiwa perjalanan sejarah transisi ini,
Syiah. Rasa kebencian ini tampak pada perio- menggambarkan bahwa Daulah Umayyah
de Dinasti Umayyah. Pengecualian bahwa adalah bentuk sistem kerajaan pertama di
sikap oposisi ini tidak muncul pada saat dunia Islam klasik dengan ikhtisar waktu
pemerintahan al-Walid bin Abdul Malik dan akhir pemerintahan khalifah terbimbing
Umar bin Abdul Aziz.33 Respon buruk se- dan permulaan pembentukan negara. Ka-
bagai oposisi politik Dinasti Umayyah terus sus-kasus yang tercatat dalam kronologi
mereka lakukan sepanjang kekuasaan kera- sejarah, seperti penentangan, pemberon-
jaan ini. Para gubernur yang tangguh, tegas, takan, merupakan aksi protes dan bukti
serta kuat diutus untuk meredam konflik kekecewaan yang konsekuensinya diambil
berkepanjangan. Muawiyah mengangkat oleh Muawiyah dan Yazid. Respon negatif
petinggi al-Mughirah bin Syu’bah untuk yang dilontarkan oleh kelompok oposisi
wilayah Iraq, serta Amr bin al-Ash sebagai disebabkan ketidakmampuan ummat Is-
amir Mesir, sedangkan Zaid bin Malik men- lam menerima gagasan baru pada periode
jadi amir di Persia. Tokoh-tokoh hebat diatas Islam awal. Perubahan pada fase transisi
adalah contoh tindakan preventif yang men- kekuasaan Umayyah ini, telah merubah
119
Tsaqofah & Tarikh, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020
pandangan sosial politik serta konteks Yazid bin Muawiyah dan memindahkan
sosial budaya, termasuk perubahan-pe- ibukota ke Damaskus, Suriah. Pergolakan
rubahan dampak perluasan wilayah Islam dan pembangkangan muncul di era Yazid
hingga pengembangan dakwah berbagai setelah menduduki singgasana ayahnya. Ia
suku bangsa luar Arab ke dalam wilayah meneruskan program kebijakan yang di-
kekuasaan daulah tersebut. lakukan ayahnya dan berupaya memper-
tahankannya dari pihak yang dapat meru-
Kesimpulan sak stabilitas kekhalifahannya.
Perebutan kekhalifahan dalam sejarah Sejarah telah mencatat era Muawiyah
Islam yang telah terjadi adalah fase transisi dan Yazid terjadi pergolakan dan aksi pro-
dari kepemimpinan diperankan oleh saha- tes dari pihak yang tidak menerima gaga-
bat senior Rasul hingga muncul upaya per- san atau perubahan pola pemerintahan ini.
gantian kekuasaan dengan cara keturunan. Pemikiran Muawiyah dan Yazid merubah
Puncak klimaks dari konflik ini adalah per- tatanan persoalan pemerintahan beserta
gantian al-Khulafa Rasydun menjadi sebuah kultur yang muncul dari penggulingan
sistem kerajaan yang absolut dengan pemili- kekuasaan khalifah Ali dan kematian ah-
han suksesinya keturunan khalifah. Sejarah lul bait Husein, sebagai imam syiah pada
telah mencatat pergolakan Ali bin Abi Thalib perkembangan selanjutnya. Kejadian lain
dengan Mua’wiyah hingga terjadinya Pe- turut mewarnai gejolak transisi pemerin-
rang Siffin serta dimasa setelahnya Yazid tahan ini, dengan terjadinya pengepungan
sebagai penerusnya berhasil menumpas Ka’bah serta jatuhnya korban pada konflik
upaya pemberontakan dari sahabat Rasul al-Hirah.
dan ahlul bait.
Masa transisi ini membuahkan ha- Referensi
sil yang membawa kestabilan Dinasti Al-‘Usairy, Ahmad. (2010). Sejarah Islam Sejak
Umayyah. Pemerintahan Arab yang per- Nabi Adam Hingga Abad XX, Jakarta: Akbar
tama berdasarkan keturunan dan tanpa Media.
kesepakatan baiat ummat Islam. Peran As-Suyuthi, Tarikh al-Khulafa.
tokoh Mu’awiyah dan penerusnya Yazid Black, Antony. (2006). Pemikiran Politik Islam:
merupakan fase pengokohan sendi-sendi dari Masa Nabi hingga Masa Kini. Jakarta,
Dinasti Umayyah dengan cara yang eks- Serambi.
trem yaitu jalur peperangan tehadap pem- Fuadi, Imam. (2011). Sejarah Peradaban Islam.
bangkang. Teras: Yogyakarta.
Figur Muawiyah dan keberhasilan tran- Guillermo O Donnell dan Pilippe Schmitter.
sisi kekuasaan adalah prestasi kebijakan (1993). Transisi Menuju Demokrasi: Rang-
yang telah dilakukan pada masa Islam kaian Kemungkinan dan Ketidakpastian, Ja-
awal, serta upaya pendirian kerajaanya. karta: LP3ES.
Perubahan yang ia kembangkan adalah Hak, Nurul. (2012). Sejarah Peradaban Islam:
merubah sistem musyawarah mufakat Rekayasa Sejarah Islam Daulah Bani Umayyah.
menjadi kekuasaan absolut monarkhi atau Yogyakarta: Gosyen Publishing, Hitti,
turun menurun. Ia menunjuk penerusnya Philip K. (2005). History of Arabs. Jakarta:
120
Agus Mahfudin Setiawan
Transisi Sistem Pemerintahan: al-Khulafa al-Rashidun ke Dinasti Umayyah Masa Yazid Bin Muawiyah (661-683 M)
121
Tsaqofah & Tarikh, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020
Buku 1 (Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2012), sejarahnya ed rev (Bandung: Rosdakarya, 2005),
hlm 22. hlm. 174
17
Ibid., hlm 23. 27
Ibid.,, hlm 175
18
Ishamudin ‘Abd. Al-Ra’uf al-Faqy, Tarikh 28
Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam,
al-Hadharah al-Islamiyah, 2005, hlm. 73. hlm 123
19
Antony Black, Pemikiran Politik Islam: dari 29
As-Suyuthi, Tarikh al-Khulafa, hlm. 205
Masa Nabi hingga Masa Kini, hlm 50. 30
Ibid.
20
Ibid., hlm 51 31
Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, hlm
21
Theodore Noldeke, Skethces from Eastern 123.
History, (terj.) Jhon Suterland Black, hlm. 11 32
Nurul Hak, Sejarah Peradaban Islam:
22
M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Rekayasa Sejarah Islam Daulah Bani Umayyah,
Peradaban Islam, hlm 141-142. Buku 2 (yogyakarta: Gosyen Publishing, 2012),
23
Samsul Munir, Sejarah peradaban Islam, hlm 110.
hlm 119. 33
Muhammad Hadra Beik, Muhadharah Fi
24
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Di- Tarikh al Umam al-Islamiyah: Al-daulah al-amawi-
rasah Islamiyah II (Jakarta: Rajawali Press, 2000), yah, (Qahirah : Mu’assah al-Mukhtar, hlm 432.
hlm 42. 34
Philip K. Hitti, History of Arabs, hlm 244.
25
Ibid.,,hlm 43. 35
Nurul Hak, Sejarah Peradaban Islam.,, hlm
26
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan 113
122