Perancangan Smart Home Untuk Pengendalian Peralatan Elektronik Dan Pemantauan Keamanan Rumah Berbasis Internet of Things
Perancangan Smart Home Untuk Pengendalian Peralatan Elektronik Dan Pemantauan Keamanan Rumah Berbasis Internet of Things
Perancangan Smart Home Untuk Pengendalian Peralatan Elektronik Dan Pemantauan Keamanan Rumah Berbasis Internet of Things
2654-8666 (Online)
Abstract
Abstrak
Perkembangan teknologi “Smart Home” merupakan dampak perkembangan kemajuan teknologi yang
bertujuan membantu manusia mengelola aktifitas sehari-hari dalam mengendalikan peralatan
elektronik serta memantau kondisi rumah. Pengendalian perangkat elektronik di beberapa titik lokasi
secara otomatis dilakukan dengan mengirimkan sms dari handphone ke modul pengendali.
Perangkat ini juga akan menghubungkan modul pengendali melalui jaringan internet sehingga
terbangun fungsi Internet Of Things (IOT). Smart Home berbasis Arduino memfasilitasi sistem
keamanan rumah dengan memasang sensor Infra Red untuk mendeteksi adanya objek yang bergerak,
Sensor MQ-2 untuk mendeteksi kebocoran gas, Sensor DHT11 untuk mendeteksi temperature dan
kelembaban, Sensor Ultrasonic untuk mengukur ketinggian air pada penampung air.. Hasil
penelitian diperoleh error rata-rata Sensor DHT11 sebesar 1,83 oC, pada batas nilai area
berbahaya sensor gas (LPG/asap) yang diatur diatas 200 ppm, mampu membunyikan alarm,
sedangkan Sensor PIR dapat mendeteksi pergerakan sampai dengan jarak 5 m dan
kemampuan Sensor ultrasonik mampu mendeteksi jarak 4m.
Keywords: Smart Home, IoT (Internet of Things), Node MCU ESP8266, Device Automation
119
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi saat ini sudah sedemikian pesat sehingga kemunculan sebuah
teknologi baru kian mempermudah manusia dalam melakukan aktifitas. Otomatisasi
perangkat elektronik sebagai suatu sistem semakin memudahkan manusia dalam melakukan
aktivitas rutin pada kegiatan keseharian. Otomatisasi sistem yang dibahas dalam penelitian ini
adalah sistem yang berhubungan dengan aktifitas pengendalian dan pemantauan rumah dalam
suatu teknologi ‘Smart Home ’ (Rumah Cerdas). Pada penelitian “Sistem Pengendalian
Lampu berbasis Web dan Mobile” [1] dilakukan perancangan sistem yang berbasis Internet of
Things. Penelitian dilakukan untuk merancang prototype dengan aplikasi menggunakan
bahasa pemrograman Python dan PHP yang memiliki 2 fitur kendali. Pertama kendali satu
lampu untuk menyalakan satu lampu dan kendali dua untuk menyalakan lampu secara
bersamaan. Terdapat penelitian juga yang memadukan konsep teknologi smart home untuk
memantau kondisi rumah , yakni dalam penelitian “Perancangan Sistem Keamanan dan
Kontrol Smart Home Berbasis Internet of Things”[2]. Smart home yang didisain untuk
menjaga keamanan dan kenyamanan rumah dilakukan dengan mengendalikan secara remote
menggunakan mikrokontroller Arduino uno dan Node MCU. Akses dilakukan melalui
aplikasi Android dan rasberry pi webserver. Sistem bekerja dengan mengirimkan notifikasi
jika terdapat kondisi yang tidak diharapkan pada rumah. Sistem ini dilengkapi dengan kamera
yang dihubungkan dengan webserver untuk menampilkan informasi berupa gambar kondisi
rumah. Pada penelitian “Smart Home berbasis IoT” dilakukan perancangan sistem smart
home yang mendukung multiple platform. Perangkat-perangkat smartphone, komputer/laptop
dengan menggunakan modul ESP 6266 yang dimanfaatkan sebagai webserver [3]. Perangkat
yang mendukung bekerjanya sistem antara lain usb wireless, relay, lampu rumah, smart
phone dan komputer/laptop. Beberapa penelitian yang terdahulu belum memadukan antara
pengendalian otomatis terhadap beberapa perangkat elektronik, pemantauan gerakan yang
tidak dikehendaki untuk menjaga keamanan dan pemantauan terhadap beberapa informasi
kondisi rumah tentang suhu, kelembaban dan kondisi air dalam penampung air. Otomatisasi
sistem yang akan dirancang dalam penelitian ini adalah sistem pemasangan beberapa
perangkat elektronik dan melakukan pengendalian secara otomatis. baik untuk menyalakan
maupun untuk mematikan. Perangkat elektronik dalam hal ini lampu-lampu tersebut dapat
kita hidupkan secara otomatis dengan timer (pewaktu) atau menggunakan sensor gerak
(lampu tersebut akan menyala sendiri bila ada manusia di dekatnya atau mati sendiri bila
tidak ada orang lagi) atau kita bisa menghidupkan dari jarak jauh dengan menggunakan
kontrol jarak jauh (remote), hand phone atau bahkan pengendalian melalui jaringan internet.
Hal ini juga dapat berlaku untuk semua peralatan elektronik di rumah. Walaupun sudah
menggunakan otomatisasi sistem, peralatan tetap dapat di aktifkan secara manual.
Kelengkapan smart home yang dirancang adalah dengan menambahkan beberapa sensor
untuk memantau adanya gerakan, sensor untuk mendeteksi kebocoran gas, sensor untuk
memantau suhu, kelembaban dan ketinggian air dalam penampung air. Pengendalian
perangkat elektronik maupun penyampaian informasi kepada pemilik rumah dilakukan
menggunakan media SMS maupun jaringan internet.
2. Teori
2.1 Smart Home
Smart Home adalah teknologi yang menjadikan rumah memiliki sistem otomatisasi
dengan performa yang sangat canggih. Sistem ini memanfaatkan teknologi multimedia untuk
memantau sistem keamanan rumah yang terpasang pada, jendela maupun pintu,
mengaktifkan beberapa peralatan penerangan dan memantau suhu serta banyak fungsi
lainnya. Smart Home sebagai Rumah pintar menjadi “cerdas” karena memiliki kemampuan
yang bisa memantau berbagai peralatan dari jarak jauh yang membantu manusia
120
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perancangan modul perangkat keras
dan perangkat lunak, uji coba modul dan analisis hasil uji coba.
Perancangan perangkat keras yang dilakukan adalah membuat suatu perancangan modul
yang dibangun, dengan spesifikasi perangkat keras seperti pada Tabel 1.
121
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
Dalam suatu perancangan dibutuhkan blok diagram sistem yang akan dibuat, hal ini
dimaksudkan agar suatu perancangan memiliki tahap-tahap yang sistematis. Gambar 1
menunjukkan blok diagram sistem, yang terdiri dari:
1. Mikrokontroller Arduino sebagai pengendali dan pemproses sistem
2. Sensor yang digunakan sebagai input adalah sensor Passive Infra Red (PIR) untuk
mendeteksi adanya objek yang bergerak, Sensor MQ-2 untuk mendeteksi adanya
kebocoran gas, Sensor DHT11 atau DHT22 untuk mendeteksi temperatur dan kelembaban
dan Sensor Ultrasonic untuk mengukur ketinggian air didalam penampung air.
122
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
Dari Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa Mikrokontroller Arduino Mega 2580 digunakan
sebagai pusat kendali, dimana mikrokontroller menerima input-an dan memberikan output.
Input yang dilakukan secara manual dan input yang berasa dari sensor. Input manual
didapatkan dari push button dan input yang dikirim dari Handphone, sedangkan input sensor
diperoleh dari sensor Gerak/PIR, Sensor Temperatur & Kelembaban, Sensor Gas, dan Sensor
Ultrasonic. Selanjutnya Mikrokontroller mengeluarkan output ke relay untuk mengendalikan
perangkat elektronik dan kondisi perangkat ditampilkan pada layar LCD.
Perancangan Software
Untuk memproses data input dan data output pada mikrokontroller Arduino Mega 2560
maka perlu dibuatkan sebuah program, agar semua sistem dapat berfungsi dengan baik. Pada
tahap ini dilakukan pemilihan Software aplikasi pemrograman web, pemilihan software
database, pembuatan coding/pemrograman agar modul memiliki kemampuan untuk:
1. Mengendalikan peralatan elektronik untuk kondisi ON atau OFF dari jarak jauh.
2. Mengirim pesan melalui media SMS sebagai alat kontrol dan notifikasi kepada pemilik
rumah.
3. Mengontrol dan memantau kondisi peralatan elekronik melalui jaringan internet
Tahap Implementasi
Dengan selesainya tahap perancangan dan uji coba sistem secara off-line, sistem aplikasi
siap diimplementasikan. Tahapan awal akan melakukan pemesanan nama domain,
dilanjutkan dengan menyewa hosting. Selanjutnya dilakukan proses webhosting dengan
melakukan upload sistem informasi ke dalam web server. Selanjutnya admin akan melakukan
pemeliharaan sistem informasi dan melakukan verifikasi data masukan dari para pengguna
untuk mendapatkan infomasi yang tetap terkini dan berkualitas (valid/benar).
123
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
4. Hasil
Perangkat Pemodelan Smart Home berbasis Arduino menggunakan Switch, SMS Gateway
(SIM800L) dan Internet Of Things (ESP8266) seperti pada Gambar 3 merupakan sistem yang
dapat mengendalikan dan memantau peralatan elektronik di rumah dari jarak jauh. Berikut
adalah cara kerja alat:
1. Peralatan elektronik di rumah dapat dikontrol ON/OFF dengan berbagai pilihan alat
Kontrol. Alat Kontrol terdiri dari Switch Push Button dengan cara ditekan, SMS Gateway
dengan mengirimkan perintah pada SMS dan Wifi menggunakan server pada website
sebagai Internet Of Things (IOT) dimana dapat diakses di website dan handphone.
2. Dapat menunjukkan temperatur dan kelembaban
3. Dapat memberi peringatan jika terjadi kebocoran Gas LPG
4. Dapat memberikan peringatan jika ada pencuri masuk ke dalam rumah
5. Dapat menunjukkan ketinggian air pada penampung air
124
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
125
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
Hasil pengujian pengontrolan relay dengan mengirimkan pesan pada aplikasi telegram
dapat dilihat pada Tabel 4.
SET LAMP1 ON ON ON
SET LAMP2 ON ON ON
SET LAMP3 ON ON ON
SET LAMP4 ON ON ON
SET StopKontak ON ON ON
126
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
Hasil Pengujian Push Button dapat dilihat pada Tabel 5. dibawah ini:
Ditekan ulang ON ON
Ditekan ulang ON ON
Ditekan ulang ON ON
Ditekan ulang ON ON
Ditekan ulang ON ON
127
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
Hasil Pengujian Sensor Pendeteksi Gerakan(PIR) dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7.
Pir - objek
Pir - Objek
Pengujian sensor MQ-2 ini dilakukan dengan simulasi memberikan gas dari korek api
dimana gas korek api ini menggunakan gas dari golongan butana yang merupakan salah satu
dari beberapa golongan gas yang dapat terdeteksi oleh sensor MQ-2 seperti halnya gas LPG.
Gas tersebut diberikan selama 5 detik pada sensor MQ-2 dan melihat respon dari
mikrokontroller arduino tehadap sinyal yang diterimanya untuk menghasilkan output berupa
buzzer. Berdasarkan data sheet dari sensor MQ-2 dimana sensitifitas sensor ini dalam
mendeteksi adanya kebocoran gas jenis LPG yaitu berada pada kisaran 200 – 500 ppm.
128
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
Simulasi dalam pengujian ini sensor MQ-2 diatur akan aktif dan memberikan sinyal kepada
mikrokontroler arduino saat jumlah gas dalam ruangan tersebut berada diatas 200 ppm. Pada
kondisi tersebut buzzer akan berbunyi. Hasil pengujian Sensor MQ-2 dapat dilihat pada Tabel
8.
Tabel 8. Pengujian Sensor MQ-2
Quantitas
Status
Kondisi gas (ppm) buzzer Status di lcd
Normal 10 OFF -
Hasil pengujian Sensor DHT11 dapat dilihat pada Tabel 9. untuk temperatur:
2 20 detik 26 25
4 40 detik 39 36
5 50 detik 42 41
6 60 detik 49 46
Data pengukuran pengujian dilakukan dalam dua kondisi yaitu sebelum dan sedang
dipanaskan. Sumber panas berasal dari Hair Dryer dengan daya 400 watt. Sensor suhu
DHT11 diuji dengan dilakukan pemanasan yang hasil pembacaan nilai suhu akan ditampilkan
pada LCD dan dashboard saat kondisi sebelum dan sedang dipanaskan yang kemudian hasil
129
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
(Celcius) (Celcius)
1 10 detik 24 24 0
2 20 detik 26 25 1
3 30 detik 35 33 2
4 40 detik 39 36 3
5 50 detik 42 41 2
6 60 detik 49 46 3
1 0 cm 0%
2 2,5 cm 13 %
3 5 cm 25 %
4 7,5 cm 38 %
5 10 cm 50 %
6 12,5 cm 63 %
7 15 cm 75 %
8 17,5 cm 88 %
9 20 cm 100 %
130
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
Tabel 12. Jeda Waktu Menyalakan Relay (Kondisi ON) Menggunakan Dashboard
Jeda waktu menyalakan relay (kondisi ON)
Tabel 13. Jeda Waktu Mematikan Relay (Kondisi OFF) Menggunakan Dashboard
Jeda waktu menyalakan relay (kondisi ON)
131
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
Tabel 14. Jeda Waktu Menyalakan Relay (Kondisi ON) Menggunakan Aplikasi Telegram
No Lokasi Pesan telegram Jeda waktu menyalakan relay
(kondisi ON)
Tabel 15 Jeda Waktu Mematikan Relay (Kondisi OFF) Menggunakan Aplikasi Telegram
No Lokasi Pesan telegram Jeda waktu mematikan relay
(kondisi OFF)
132
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
Tabel 16. Jeda Waktu Menyalakan Relay (Kondisi ON) Menggunakan Push Button
(kondisi ON)
Tabel 17. Jeda Waktu Mematikan Relay (Kondisi OFF) Menggunakan Push Button
No Lokasi Kondisi tombol Jeda waktu Mematikan relay
(kondisi OFF)
5. Pembahasan
Dari hasil pengujian dashboard untuk pengontrolan kondisi lampu yang dibuka pada
browser komputer ataupun browser smartphone dapat dilihat bahwa ketika kita menekan
tombol (Lampu Halaman, Lampu Ruangan, Lampu Kamar, Lampu Dapur dan Stop Kontak)
yang menyebabkan layar dashboard berwarna hijau maka kondisi relay akan ON dan lampu
menjadi menyala ataupun stop kontak terhubung dengan aliran listrik AC. Pada saat diukur
tegangan output pada relay sebesar 220 Volt AC. Untuk sebaliknya ketika kita menekan
tombol (Lampu Halaman, Lampu Ruangan, Lampu Kamar, Lampu Dapur dan Stop Kontak)
yang menyebabkan layar dashboard berwarna merah maka kondisi relay akan OFF dan
lampu menjadi padam ataupun stop kontak terputus dengan aliran listrik AC. Pada saat
diukur tegangan output pada relay sebesar 0 Volt AC.
Dari hasil pengujian Aplikasi Telegram untuk mengontrol kondisi dapat disampaikan
bahwa kita dapat mengatur kondisi lampu dan stop kontak dengan mengirimkan pesan pada
133
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
aplikasi telegram. Dimana dengan aplikasi telegram kita dapat mengatur kondisi relay untuk
ON atau OFF dan mengirimkan informasi mengenai kondisi terakhir setiap relay lampu dan
stop kontak. Untuk pengontrolan peralatan listrik selain menggunakan jaringan internet kita
masih dapat melakukan pengontrolan secara manual. Dimana disediakan push button untuk
dapat mengatur lampu dan stop kontak dalam kondisi ON atau OFF. Push Button
disambungkan ke pin miktrokontroller, dimana kondisi awal push button berlogik “1”. Ketika
tombol ditekan maka akan memberikan inputan logik “0”, sehingga mengubah kondisi relay
dari OFF menjadi ON ataupun sebaliknya. Dari hasil pengujian Sensor Pendeteksi Gerakan
(PIR), sensor PIR terlihat dapat berfungsi dengan baik yaitu ketika sensor mengenai objek
yang bergerak maka sensor PIR secara otomatis mengolah sinyal radiasi yang dipancarkan
oleh objek yang kemudian diproses oleh mikrokontroler arduino sebagai tanda bahaya untuk
membunyikan buzzer.Berdasarkan tabel pengukuran jarak maksimal obyek yang dapat
ditangkap oleh sensor PIR adalah 5,3 meter. Dengan jarak diatas 5,3 meter pergerakan
manusia tidak dapat tertangkap oleh sensor PIR. Tetapi hal ini tidak menjadi masalah karena
ruangan menjadi tempat dipasangnya sensor PIR tidak lebih luas dari 5 meter. Berdasarkan
hasil pengujian Sensor Pendekteksi Kebocoran Gas (MQ-2) terlihat bahwa pada detik ke 5
jumlah kebocoran gas telah mencapai batas konsentrasi yang diterima oleh sensor MQ-2
yaitu diatas 200 ppm dan sensor MQ-2 memberikan sinyal input kepada mikrokontroler
arduino. Kemudian mikrokontroler arduino memproses sinyal tersebut untuk mengeluarkan
output dengan membunyikan buzzer dan mengirimkan notifikasi pada LCD dan dashboard.
Pada tabel 10. hasil pengujian akurasi sensor DHT11 data suhu memiliki error rata-rata
sebesar 1,83 Celcius. Nilai ini didapat dengan menjumlahkan semua nilai error setiap
pengujian dibagi jumlah pengujian. Dari hasil pengujian ketinggian air menggunakan Sensor
Ultrasonik dalam penampung air dapat disampaikan bahwa titik terendah air disetting pada 0
cm dan titik tertinggi diatur pada 20 cm. Setiap perubahan ketinggian air akan mengubah
penunjukan di LCD dan dashboard dalam satuan persen. Sensor ultrasonik mampu
mendeteksi permukaan air, sehingga sensor tersebut dapat digunakan untuk mengukur
ketinggian air di dalam penampung air. Untuk mengetahui jarak maksimal yang dapat dibaca
oleh Sensor ultrasonic maka dilakukan pengujian mengukur jarak terjauh, setelah dilakukan
uji coba jarak terjauh yang dapat diukur sekitar + 4 meter.
Pada pengukuran jeda waktu untuk menyalakan relay menggunakan dashboard ketika
ditekan, waktu tercepat untuk menyalakan relay sekitar 2 detik dan waktu terlama sekitar 9
detik. Ketika dilakukan beberapa kali pengujian didapat rata-rata jeda waktu untuk
menghidupkan relay menggunakan dashboard sekitar 4,53 detik.
Pada pengukuran jeda waktu untuk mematikan relay menggunakan dashboard ketika
ditekan, waktu tercepat untuk mematikan relay sekitar 2 detik dan waktu terlama sekitar 10
detik. Ketika dilakukan beberapa kali pengujian didapat rata-rata jeda waktu untuk
mematikan relay menggunakan dashboard sekitar 3,8 detik.
Pada pengukuran jeda waktu untuk menyalakan relay menggunakan aplikasi Telegram
ketika pesan dikirim. Dimana waktu tercepat untuk menyalakan relay sekitar 3 detik dan
waktu terlama sekitar 10 detik. Ketika dilakukan beberapa kali pengujian didapat rata-rata
jeda waktu untuk menghidupkan relay menggunakan aplikasi Telegram sekitar 5,06 detik.
Pada pengukuran jeda waktu untuk mematikan relay menggunakan aplikasi Telegram
ketika pesan dikirim. Dimana waktu tercepat untuk mematikan relay sekitar 2 detik dan
waktu terlama sekitar 8 detik. Ketika dilakukan beberapa kali pengujian didapat rata-rata jeda
waktu untuk mematikan relay menggunakan aplikasi Telegram sekitar 4,2 detik.
Pada pengukuran jeda waktu untuk menyalakan relay (kondisi on) menggunakan push
button ketika ditekan. Dimana waktu tercepat untuk menyalakan relay sekitar 2 detik dan
waktu terlama sekitar 4 detik. Ketika dilakukan beberapa kali pengujian didapat rata-rata jeda
waktu untuk menghidupkan relay menggunakan dashboard sekitar 2,6 detik.
134
Jurnal Teknologi, Tahun 2019, Volume 6, Edisi 2
Pada pengukuran jeda waktu untuk mematikan relay (kondisi off) menggunakan push
button ketika ditekan. Dimana waktu tercepat untuk mematikan relay sekitar 2 detik dan
waktu terlama sekitar 4 detik. Ketika dilakukan beberapa kali pengujian didapat rata-rata jeda
waktu untuk mematikan relay menggunakan dashboard sekitar 2,6 detik.
6. Kesimpulan
Perangkat Pemodelan Smart Home Berbasis Arduino dan Internet Of Things (IoT)
memiliki Dashboard dan Database yang tersimpan pada Virtual Private Server (VPS), untuk
menampilkan Dashboard dan Database cukup dengan mengetikkan IP Address yang
disediakan oleh VPS pada browser (Mozila Firefox, Google Chrome, dll) sehingga alat
tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui jaringan internet. Hasil penelitian
diperoleh error rata-rata Sensor DHT11 sebesar 1,83 oC , pada batas nilai area berbahaya
sensor gas (LPG/asap) yang diatur diatas 200 ppm, mampu membunyikan alarm, sedangkan
Sensor PIR dapat mendeteksi pergerakan sampai dengan jarak 5 meter dan kemampuan
Sensor ultrasonik mampu mendeteksi jarak 4 meter.
.
7. Ucapan Terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
[1] R. Muzawi, Y. Efendi, W. Agustin, “Sistem Pengendalian Lampu Berbasis Web dan
Mobile”, Jurnal SATIN-Sains dan Teknologi Informasi, Vol 4 ED-1, 2018
[2] R. Permana, Rumani, U. Sunarya. “Perancangan Sistem Keamanan dan Kontrol Smart
Home Berbasis Internet of Things”, e-Proceeding of Engineering : Vol. 4 ED-. PP 4015,
2017.
[3] F. Z. Rachman, Smart Home Based on IoT, Seminar Nasional ITT- Politeknik Negeri
Balikpapan, 2017
[4] BREGMAN, DAVID. “Smart Home Intelligence – The eHome that Learns ”, Vol. 4.
Oktober 2010 [Online], [Accessed March 3, 2018].
[5] F. Panduardi and E.S. Haq, “Android control and monitoring for smart campus with the
internet of thing”, The First International Conference of Food and Agriculture,
Informatics Engineering Study Program, Politeknik Negeri Banyuwangi,
[6] S. Marco. Internet of Things with Arduino Yun. Birmingham : Packt Publishing, 2014
[7] R. Khana, U. Usnul, “Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Berbasis Internet of
Things dengan Platform Android”, Ejournal Kajian Teknik Elektro, Vol.3, No.1, March
– August 2018 [Online].
135