Mesenkimal STEM CELL
Mesenkimal STEM CELL
Mesenkimal STEM CELL
Abstract
Therapy by using stem cells has recently been considered a scientific breakthrough for the
world of medicine and dentistry, and is considered an important weapon in combating
various diseases. Mesenchymal stem cells are cells that have the ability to renew themselves,
are multipotent, capable of differentiating and proliferating, and are immunosuppressive, so
that they can be used to repair and regenerate various tissues through regenerative therapy.
The purpose of this paper is to provide a brief overview of various sources of stem cells and
the latest findings and also their implications for improving the health of the oral cavity
through regeneration of various tissues in the oral cavity. The use of mesenchymal stem cells
in the field of dentistry is considered that the new era of dentistry is being started and is
expected to change the paradigm in carrying out treatment of diseases in the oral cavity.
Mesenchymal stem cells can be isolated from various tissues that can be used in regenerative
therapy through tissue engineering to repair and regenerate tissue in the oral cavity. In
utilizing this technology, stem cells, regulators, and matrices are needed as a framework that
can facilitate cells to cling to, differentiate, proliferate, form matrices, and increase specific
interactions between cells. Conclusions, mesenchymal stem cells can be used in regenerative
therapy in the oral cavity to repair and regenerate damaged tissue through tissue
engineering technology.
Abstrak
Terapi dengan memanfaatkan sel punca belakangan ini dianggap menjadi terobosan
ilmiah untuk dunia kedokteran dan kedokteran gigi, serta dianggap sebagai senjata penting
dalam memerangi berbagai macam penyakit. Sel punca mesenkimal merupakan sel yang
memiliki kemampuan untuk memperbaharui dirinya sendiri, bersifat multipoten, mampu
berdiferensiasi dan berproliferasi, serta bersifat immunosupresif, sehingga dapat
dimanfaatkan dalam memperbaiki dan meregenerasi berbagai jaringan melalui terapi
regenerative.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan gambaran singkat mengenai berbagai
sumber sel punca dan temuan terbaru serta implikasinya untuk meningkatkan kesehatan
rongga mulut melalui regenerasi berbagai jaringan di rongga mulut. Pemanfaatan sel punca
mesenkimal di bidang kedokteran gigi dianggap bahwa era baru kedokteran gigi sedang
dimulai dan diharapkan dapat merubah paradigma dalam melakukan perawatan terhadap
penyakit di rongga mulut. Sel punca mesenkimal dapat diisolasi dari berbagai jaringan yang
dapat digunakan dalam terapi regenerative melalui teknologi rekayasa jaringan untuk
memperbaiki dan meregenerasi jaringan di rongga mulut. Pada pemanfaatan teknologi ini,
66
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
diperlukan sel punca, regulator, dan matriks sebagai kerangka yang dapat memfasilitasi sel
untuk melekat, berdiferensiasi, berproliferasi, membentukan matriks, dan meningkatkan
interaksi spesifik antar sel.
Simpulan, sel punca mesenkimal dapat dimanfaatkan dalam terapi regenerative di rongga
mulut untuk memperbaki dan meregenerasi jaringan yang rusak melalui teknologi rekayasa
jaringan.
Kata kunci: sel punca mesenkimal; terapi regenerative; teknologi rekayasa jaringan
Pendahuluan (Introduction)
Trauma, penyakit jaringan periodontal, dan karies merupakan kelainan yang akan
mempengaruhi gigi dan jaringan periodontal. Kelainan ini akan menjadi tantangan klinis
karena keterbatasan kemampuan jaringan dalam melakukan proses regenerasi. Oleh karena
itu, belakangan ini dikembangkan terapi dengan memanfaatkan sel punca, terapi ini
dilakukan karena dapat menyebabkan terjadinya proses penyembuhan yang baru dan
perawatan paliatif. Awal mula perkembangan sel punca mesenkimal dimanfaatkan dalam
terapi di bidang kedokteran dan kedokteran gigi adalah karena kemampuannya untuk
memperbaiki dirinya sendiri dan bersifat multipoten. Penelitian dengan memanfaatkan sel
punca memiliki implikasi klinis dengan mempertimbangkan perbaikan sel, penggantian atau
Oleh karena itu, penelitian dimasa depan akan membutuhkan kolaborasi para peneliti dari
berbagai spesialisasi yang berbeda, termasuk biologi sel punca, ilmu material, dan ilmu
kedokteran gigi. Sel punca adalah sel prekursor yang dapat membentuk berbagai tipe jaringan
dan dapat dibedakan mejadi: sel punca totipoten dan sel punca multipoten. Sel punca dapat
diisolasi dari berbagai sumber, seperti sumsum tulang belakang, tali pusat, jaringan lemak,
folikel rambut, bahkan pada beberapa dekade belakangan ini diketahu bahwa sel punca dapat
Secara morfologis, sel punca mesenkimal memiliki bentuk spindel seperti sel fibroblast
67
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
dan dapat dikarakteristikkan dengan terekspresinya CD44, CD73, dan CD105 dan pemilihan
STRO-1 dengan menggunakan flow cytometry menjadi standar emas dalam isolasi sel punca
mesenkimal. Sel punca mesenkimal juga bersifat immunosupresif, sehingga sel punca dapat
penyakit degeneratif.1,4
Pemanfaatan sel punca mesenkimal di bidang kedokteran gigi terletak pada potensi
arsitektur dan fungsinya. Di dalam rongga mulut, pemanfaatan sel punca dapat dimanfaatkan
untuk: pembentukan dentin reparatif dalam pulpa gigi, revitalisasi pulpa, rekayasa jaringan
Rekayasa jaringan adalah bidang ilmu multidisiplin yang berfokus pada pengembangan
bahan, teknik, dan strategi untuk meningkatkan atau mengganti fungsi dari jaringan biologis
yang mengalami kerusakan. Pada gigi yang mengalami trauma berat, sel punca akan memicu
terjadinya regenerasi sel untuk menggantikan sel yang mengalami kerusakan, hal ini terjadi
karena adanya molekul pensinyalan yang dilepaskan dari daerah yang mengalami kerusakan.
Belakangan ini teknologi dengan memanfaatkan sel punca sangat menjanjikan, oleh karena
itu disertai dengan berkembangnya kemajuan ilmu di bidang kedokteran gigi pada dekade
terakhir ini, maka diharapkan pemanfaatan teknologi ini akan membawa perubahan
Tinjauan Literatur
Sel punca mesenkimal merupakan sel jaringan ikat dewasa yang berasal dari mesoderm,
merupakan sel yang belum terspesifikasi bersifat multipoten yang memiliki kemampuan
68
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
menjadi sel yang berasal dari lapisan mesoderm, dan berproliferasi. Sel punca mesenkimal
mampu untuk bermigrasi menuju daerah yang mengalami peradangan dan berperan sebagai
antiinflamasi yang kuat, serta bersifat immunosupresif. Hal ini lah yang membuat sel punca
Sel punca merupakan tipe sel yang unik dan dikarakteristikkan oleh kemampuannya yang
tidak terbatas untuk memperbaiki dirinya sendiri dan kemampuannya untuk berdiferensiasi
menjadi tipe sel lain tergantung kepada kemampuan replikasinya. Menurut kemampuannya
- Totipoten
- Pluripoten
- Multipoten
Sel punca dewasa yang hanya menghasilkan garis keturunan sel tertentu
69
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
Sel punca memiliki kemampuan untuk memperbaharui dirinya sendiri dan berdiferensiasi
paling tidak menjadi dua jenis sel yang berbeda. Jenis sel punca dapat dibedakan berdasarkan
sumbernya menjadi:4,8,15
Sel punca embrionik merupakan sel punca yang diperoleh dari embrio, yaitu sel yang
berasal dari massa sel dalam blastokista (embrio tahap awal, berumur 4-5 hari, terdiri
atas 50-150 sel), oleh karena itu pemanfaatan sel ini biasanya akan bertentangan
hampir semua garis keturunan sel termasuk endoderm, mesoderm, dan ektoderm.16
Sel punca ini dikenal juga dengan sel punca somatik atau sel punca post natal. Sel
punca dewasa dapat diperoleh dari individu, bersifat multipotent, dan dapat digunakan
Sel punca dewasa yang berpotensi untuk menjadi sumber sejumlah besar sel untuk
Sel punca mesenkim dapat bermigrasi ke jaringan melalui mekanisme kemotaksis dan sel
punca ini dapat berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel yang berbeda, mampu
lingkungan mikro anabolik. Peranan sel punca dalam meregenerasi jaringan dapat terjadi
melalui berbagai cara karena kemampuannya untuk berdiferensiasi secara langsung menjadi
70
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
sel-sel spesifik jaringan yang akan menggantikan sel-sel yang rusak atau hilang. Selain itu,
sel punca juga secara tidak langsung mempengaruhi regenerasi jaringan melalui sekresi
faktor terlarut, serta melalui kemampuannya untuk memodulasi respons inflamasi. Oleh
karena itu sel punca dapat secara efektif meningkatkan vaskularisasi, proliferasi sel,
Oleh karena sel punca memiliki kemampuan tersebut, maka sel ini sangat penting dan
cocok untuk dikembangkan melalui teknologi inovatif yang dimanfaatkan melalui rekayasa
jaringan untuk meregenerasi jaringan atau organ yang mengalami kerusakan di bidang
Kompleks dentin pulpa mampu untuk beradaptasi terhadap berbagai macam rangsangan
memiliki respon pertahanan terhadap rangsangan dari luar atau injury yang mengenai gigi
(karies/taruma), yang diawali dengan proses inflamasi atau pembentukan barier proteksi
berupa dentin tersier. Selama terjadinya injury pada gigi (seperti: karies, trauma, atau
pemakaian), respon pulpa akan dimulai. Repon pulpa bervariasi tergantung pada intensitas
dan durasi terjadinya injury. Kondisi inflamasi pulpa atau yang dikenal dengan pulpitis dapat
disebabkan karena karies ataupun trauma. Pada kondisi ini biasanya gigi memerlukan
perawatan saluran akar, yang akan menyebabkan gigi manjadi nonvital, kehilangan nutrisi,
dan perubahan sifat struktur email dan dentin. Tantangan modern di bidang kedokteran gigi
adalah mempertahankan pulpa gigi dalam keadaan vital dan mencegah kehilangan gigi,
dimana perawatan saluran akar biasanya akan mempertahankan gigi dengan menghasilkan
devitalisasi gigi secara permanen. Teknologi rekayasa jaringan dalam bidang endodontik
71
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
dikenal dengan endodontik regeneratif, yang merupakan suatu perkembangan baru dibidang
endodontik.17-19
Oleh karena itu, perawatan endodontik regeneratif akan menjadi perawatan baru pada
komples dentin pulpa, karena berfokus pada pembentukan kembali vitalitas pulpa yang akan
kehilangan kemampuannya akibat penyakit, kerusakan, cacat genetik, dan penuaan. Terapi
regeneratif ini bertujuan untuk menyediakan jaringan yang hidup, fungsional, dan
biokompatibel.3,4,16,20
Revitalisasi Pulpa
Pulpa gigi memiliki peranan yang penting sebagai berier untuk melawan bakteri, stimulus
kimia, dan juga stimulus fisik. Ketika barier ini rusak karena injury traumatik ataupun karies,
kompleks dentin pulpa memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri dan berregenerasi.
Pendekatan secara tradisional pada pulpa gigi yang mengalami kerusakan yaitu dengan
mengganti pulpa dengan bahan anorganik seperti gutta-percha setelah perawatan saluran akar
yang menyebabkan gigi menjadi non vital. Oleh karena itu, mempertahankan vitalitas pulpa
gigi sangatlah penting dan hal ini disoroti oleh munculnya suatu teknik baru berbasis sel
Berdasarkan hasil penelitian terbaru dibuktikan bahwa proses revitalisasi gigi yang
mengalami nekrotik dapat terjadi melalui prosedur endodontik regeneratif, sehingga prosedur
ini akan sangat bermanfaat bagi gigi yang belum matur, karena proses revitalisasi ini akan
dan pada akhirnya akan memfasilitasi untuk terjadi penutupan formen apikal.1,3,8
Hal ini tidak akan terjadi pada perawatan konvensional (apeksifikasi), yang secara
permanen menahan perkembangan akar, sehingga pada hasil penelitian akan tampak
72
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
peningkatan panjang dan ketebalan akar yang signifikan pada gigi setelah revitalisasi apabila
Revitalisasi gigi permanen yang mengalami nekrotik dengan apeks yang telah menutup
dapat dilakukan dengan memamfaatkan teknologi rekayasa jaringan pulpa. Rekayasa jaringan
jaringan.1,4
- Sel punca
- Matriks/perancah/scaffold
Matriks merupakan kerangka tiga dimensi yang akan memfasilitasi proliferasi dan
diferensiasi sel punca untuk membantuk jaringan. Matriks ini diperlukan untuk
perlekatan dan migrasi sel dan menyediakan oksigen yang cukup untuk terjadinya
- Regulator
Regulator yang dimanfaatkan dapat berupa faktor pertumbuhan yang berperan untuk
merangsang proliferasi dan diferensiasi sel dari sel yang belum terspesialisasi menjadi
Contoh dari regulator yang dapat digunakan adalah: TGF-β, BMP-7, dan bFGF.
Pada proses regenerasi pulpa, proses ini juga memungkinkan terbentuknya jaringan keras
baru yang dapat membantu memperkuat stabilitas struktur gigi. Keuntungan lain dari
73
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
rekayasa jaringan pulpa yaitu mengembalikan mekanisme pertahanan tubuh dan persarafan
untuk rangsangan, termasuk perubahan suhu, beban yang berlebihan, dan invasi bakteri.1,4
Ekstraksi gigi, periodontitis yang berat, tumor, atau anomali kongenital dapat
untuk pengambilan cangkok tulang, morbiditas lokasi donor, dan resorpsi graft. Belakangan
ini kombinasi baru terapi protein, terapi gen dan terapi sel serta rekayasa jaringan telah
berhasil dikembangkan dan dianggap sebagai sistem terapeutik yang lebih efisien dan lebih
Oleh karena itu, pilihan terapi dengan memanfaatkan sel punca melalui teknologi
rekayasa jaringan diharapkan dapat menyediakan kemampuan yang baru dalam meregenerasi
jaringan periodontal. Sel punca mesenkimal mampu mengatur sel lain di dalam tubuh dan
memainkan peran penting dalam proses regenerasi, karena sel-sel yang belum berdiferensiasi
ini memiliki sifat prekursor, yang mampu membentuk banyak jenis sel yang berbeda dan
dapat memperbaharui diri secara tidak terbatas. Oleh karena itu dibidang kedokteran gigi,
Jaringan periodontal disusun oleh ligamen periodontal yang berperan dalam menstabilkan
gigi dengan menghubungkan sementum pada akar gigi dengan tulang alveolar. Apabila
terjadi kelainan pada ligament periodontal, maka sel punca mesenkimal membuka
kemungkinan untuk dapat terjadinya regenerasi ligament periodontal pada permukaan akar
74
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
gigi yang diekstraksi atau gigi yang mengalami avulsi. Secara konvensional, gigi yang
mengalami avulsi dan replantasi memiliki kelangsungan hidup jangka panjang yang buruk
akibat resorpsi akar dan ankylosis, serta telah dibuktikan bahwa 68% gigi yang direplantasi
mengalami resorpsi akar. Resorpsi akar pada kasus avulsi-replantasi atau replantasi atau
transplantasi gigi yang disengaja dapat dicegah dengan proses regenerasi ligament
Dasar teori untuk regenerasi jaringan di rongga mulut adalah adanya aktivitas sel punca
mesenkimal. Sel punca mesenkimal adalah sel yang memiliki morfologi seperti fibroblas
dengan kemampuan untuk membentuk koloni yang berasal dari sel tunggal dengan
kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel dewasa yang berasal dari jaringan mesenkimal.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai sifat terapeutik sel punca
mesenkimal, sel ini akan malakukan homing secara langsung, berdiferensiasi dan
berproliferasi pada daerah yang mengalami kerusakan. Terapi dengan memanfaatkan sel
punca mesenkimal dapat dilakukan secara eksogen, dimana sel punca akan berjalan menuju
lokasi yang mengalami cedera dan akan berdiferensiasi menjadi sel dewasa.Saat terjadinya
proses regenerasi, sel punca akan mensekresikan faktor larut seperti sitokin, kemokin,
interleukin, molekul messenger sekunder dan faktor fisik yang tidak larut untuk terjadinya
Diskusi
mengaplikasikan prinsip engineering dan ilmu hidup secara bisologis yang akan mengganti
75
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
jaringan rusak, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi jaringan dengan tujuan akhir
untuk menigkatkan proses penyembuhan dan regenerasi secara alami melalui mekanisme
bioseluler, biomolekuler, dan biomaterial dengan teknik minimal invasive. Salah satu temuan
penting dalam teknologi ini adalah adanya kontrol angiogenesis dan biologi sel punca yang
meliputi sumber sel, interaksi sel, dan kontrol imunologi. Tiga elemen kunci pada teknologi
rekayasa jaringan dan morfogenesis adalah sel yang bersifat responding (sel punca), sinyal
Morfogen berperan dalam meregulasi proliferasi dan diferensiasi sel, sedangkan matriks akan
berperan sebagai tempat dan media pengirim morfogen yang secara simultan dan aktif akan
Penelitian yang dilaporkan oleh Acarturk T.O (2009), sel punca mesenkimal derivat
adiposa dapat berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi berbagai macam sel seperti sel
adiposa, sel odontoblas, kondrosit, sel otot, sel darah, dan sel endothelial. Begitu juga
penelitian yang dilakuan oleh Eva KP, Agnes C, Zoltan G, Gyula B, Antal S, Farkas S, dkk
(2017), membuktikan bahwa sel punca dapat berdiferensiasi menjadi osteosit, kondrosit, dan
adiposit.25,26
Beberapa penelitian lain juga telah membuktikan bahwa sel punca mesenkimal dapat
berdiferensiasi menjadi sel adiposit, kondrosit, osteosit, kardiomiosit, dan sel syaraf. Proses
diferensiasi sel punca mesenkimal biasanya dapat terjadi dalam dua tahapan, yaitu:27,28
- Lineage commitment: pada kondisi ini sel punca mesenkimal membentuk sel progenitor
yang spesifik
- Maturasi: merupakan tahap akhir, dimana sel progenitor berubah menjadi sel yang
76
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
Karena kemampuannya tersebut maka sel punca mesenkimal dapat dimanfaatkan dalam
merekayasa hampir semua jaringan, termasuk tendon, ligament, dan ligament periodontal.29
Pemanfaatan sel punca mesenkimal dapat dilakukan dengan cara transplantasi sel atau
ditanam pada matriks. Aplikasi sel punca secara allogenik ataupun autologous memiliki
tujuan untuk meregenerasi jaringan dan organ yang mengalami kerusakan, karena sel ini
memiliki peranan dalam mempertahankan homeostasis jaringan dan regenerasi jaringan. 26,30
Pada teknologi rekayasa jaringan proses pensinyalan terjadi melalui transduksi sinyal
yang didasari oleh keperluan setiap sel untuk berkomunikasi satu sama lain dengan tujuan
biasanya terjadi pada inti sel, dimana faktor transkripsi akan mengatur ekspresi gen.
Kecepatan proses diferensiasi berbagai tipe sel selama proses organogenesis dan aksinya
autokrin dan parakrin. Semua ini akan memediasi komunikasi antara sel mesenkimal dan
Pada tahap biomolekuler proses ini ditandai dengan perkembangan sel, termasuk proses
pensinyalan yang kompleks untuk membentuk berbagai macam molekul pensinyalan yang
akan mempengaruhi reseptor pada permukaan sel dan juga sistem transkripsi. Proses tumpang
tindih antara ekspresi faktor transkripsi dan growth factor pada proses perkembangan organ
memiliki hubungan, dimana faktor transkripsi akan mengaktifkan ekspresi growth factor
Growth factor yang dilepaskan biasanya akan berefek untuk mengaktivasi modulator
sehingga akan berdampak pada regulasi sel yang meliputi faktor yang dapat menstimulasi
pada jaringan yang tersedia, kemampuan sel untuk merespon sinyal, dan memproduksi
77
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
jaringan yang diinginkan. Namun, faktor penting yang memperngaruhi regenerasi jaringan
Simpulan (Conclusion)
Sel punca merupakan sel yang belum terspesialisasi dengan karakteristik yang unik
karena dapat memperbaiki dirinya sendiri, dapat berproliferasi dan berdiferensiasi secara
multilineage. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan teknologi maka pemanfaatan sel
punca dapat dikembangkan sebagai terapi alternatif untuk memperbaiki dan meregenarasi
jaringan di rongga mulut yang mengalami kerusakan melalui teknologi rekayasa jaringan.
Referensi
1. Kim N, Cho S. Clinical applications of mesenchymal stem cells. 2013:387-402.
2. Abdel L, Aly A. Stem cells : Sources , and regenerative therapies in dental research and
practice. 2015;7(7):1047-1053. doi:10.4252/wjsc.v7.i7.1047
4. Gopal KS, Madhubala E. Stem cell and the regenerative dentist. 2015.
doi:10.15713/ins.ijcdmr.60
5. Paz AG, Maghaireh H, Mangano FG. Review Article Stem Cells in Dentistry : Types of
Intra- and Extraoral Tissue-Derived Stem Cells and Clinical Applications. 2018;2018.
6. Rosa V. What and where are the stem cells for Dentistry ? Singapore Dent J.
2013;34(1):13-18. doi:10.1016/j.sdj.2013.11.003
7. Kim RH.,Mehrazarin S., Kang MK. Therapeutic Potential of Mesenchymal Stem Cells
for Oral and Systemic Diseases. Dent Clin North Am. 2012 July ; 56(3): 651–675.
doi:10.1016/j.cden.2012.05.006.
8. Prabhu N., Issrani R. The role of stem cells in dentistry : Biological solutions to biological
problems. 2014;5(3):190-194. doi:10.4103/0976-433X.138749
10. Egusa H., Sonoyama W., Nishimura M., Atsuta I., Akiyama K. Stem cells in dentistry –
Part II : Clinical applications. J Prosthodont Res. 2012;56(4):229-248.
78
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
doi:10.1016/j.jpor.2012.10.001
11. Sethi. M, Amit. D, & Vidya. D. Stem Cell: A Window to Regenerative Dentistry. Int J
Pharm Biomed. [serial online] 2012 [cited 17 September 2013]; 3(3): 175-180. Available
from: URL: http://www.pharmscidirect.com/Docs/IJPBR-2012-03-117.pdf
12. Wang JS, Peng C, & Kai T. The Application Prospects of Adipose-Derived Stem Cell in
Periodontal Tissue Reconstruction. E-Journal of Dentistry. [serial online] 2013 [cited 17
September 2013]; 3 (1): 292-301. Available from URL:
http://www.ejournalofdentistry.com/articles/e-JOD7BD5F6F930-02FB-4209-8A03-
D82012.pdf
13. Ranganathan K & Vidya L. Stem Cell of the Dental Pulp. Indian Journal of Dental
Research. [serial online] 2012 [cited 14 November 2013]; 23 (4): Available from URL:
http://www.ijdr.in/article.asp?issn=0970-
9290;year=2012;volume=23;issue=4;spage=558;epage=558;aulast=Ranganathan
14. Das UK, Aditya M, & Nabanita B. Crossing Horizon in regeneration. International
Journal of Pharmaceutical Science Invention. [serial online] 2013 [cited 25 Oktober
2013]; 2 (6): 1-8. Available from URL:
http://www.ijpsi.org/Papers/Vol2%286%29/Version-1/A02610108.pdf
15. Egusa H., Sonoyama W., Nishimura M., Atsuta I., Akiyama K. Stem cells in dentistry –
Part I : Stem cell sources. J Prosthodont Res. 2012;56(3):151-165.
doi:10.1016/j.jpor.2012.06.001
16. Hu L., Liu Y., Wang S. Stem cell-based tooth and periodontal regeneration. 2018. 24:696-
705. doi:10.1111/odi.12703
17. Sharma. S, Vimal. S, Neel. K. S, Vivek. M. Regeneration of Tooth Pulp and Dentin:
Trends and Advances. Annals of Neurosciences. [serial online] 2010 [cited 13 September
2013]; 17(1). Available from: URL:
http://annalsofneurosciences.org/journal/index.php/annal/article/viewArticle/ans.0972-
7531.2010.170104
19. Colombo JS, Amanda NM, Jeffrey DH, & Rena ND. Scaffold to Control Inflamation and
Facilitate Dental Pulp Regeneration. Journal of Endodontic. [serial online] 2014 [cited 15
Desember 2014]; 40 (4s): s6-s12. Available from URL:
http://www.jendodon.com/article/S0099-2399%2814%2900080-6/pdf
20. Yang B, Qiu Y, Zhou N, Ouyang H, Ding J, Cheng B. Application of Stem Cells in Oral
Disease Therapy : Progresses and Perspectives. 2017;8(April).
doi:10.3389/fphys.2017.00197
21. Simon SRJ, Berdal A, Cooper PR, Lumley PJ, Tomson PL, & Smith AJ. Dentin Pulp
79
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019
Complex Regeneration: from Lab to Clinic. Adv dent Res. [serial online] 2011 [cited 25
September 2013 ]; 23 (3): 340-345. Available from:
URL:http://www.endoexperience.com/documents/DentinPulpComplexRegeneration-
fromLabtoClinic2011.pdf
22. Cooper PR, Michelle JH, & Anthony JS. Inflamation and Regeneration in the Dentin Pulp
Complex: A Double-edge Sword. Journal of Endodontic. [serial online] 2014 [cited 15
Desember 2014 ]; 40 (4s): s46-s51. Available from: URL:
http://www.jendodon.com/article/S0099-2399%2814%2900082-X/pdf
23. Kanwal, A., D’souza, J., Muthiah, L. and Srividya, S. (2017) The Current Status of Stem
Cell Regeneration in Intra Oral Applications - A Systematic Review. Open Journal of
Stomatology, 7, 197-224. https://doi.org/10.4236/ojst.2017.74015
26. Meyer U, Meyer T, Handschel J, & Hans PW. Fundamentals of Tissue Engineering and
Regenerative Medicine. 2009. Heidelberg: Springer.
27. Chen Q, P Shou, C Zheng, M Jiang, G Cao, Q Yang, et all. Fate Decision of Mesenchimal
Stem Cells: Adipocyts or Osteoblast. Cell Death and Differentiation. [serial online] 2016
[cited 16 Oktober 2017 ]; 23: 1128-1139. Available from:
URL:http://www.nature.com/cdd
28. Almalki SA and Devendra KA. Key Transcription Factor in the Differentiation
Mesenchimal Stem Cell. [serial online] 2016 [cited 19 Januari 2017 ]; 92 (1-2): 41-51.
Available from: URL:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles
29. Nosrat A, Jong RK, Prashant V, & Priya SC. Tissue Engineering Considerations in Dental
Pulp Regeneration. Iranian Endodontic Journal. [serial online] 2014 [cited 01 Juni 2015];
9(1): 30-40. Available from URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24396373
30. Lanza R, Langer R, & Vacanti J. Principles of Tissue Engineering. 4th ed. USA: Elsevier;
2013.
31. Zhang YD, Zhi C, Yi QS, Chao L, & Yi PC. Making a Tooth: Growth Factor,
Transcription Factor, and Stem Cells. Cell Research. [serial online] 2005 [cited 06 Januari
2015 ]; 15 (5): 301-316. Available from: URL: http://www.cell-research.com
32. Casagrande L, Jacques EN, & Mabel MRC. Dental Pulp Stem Cells in Regenerative
Dentistry. Odontology. [serial online] 2011 [cited 06 Januari 2017 ]; 99: 1-7. Available
from: URL: http://www.researchgate.net/publication/49789254
80