Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Artikel Asli: Volume 2, Nomor 2 Mei - Agustus 2017

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Copyright©2017 by Medical Faculty of Diponegoro University

Volume 2, Nomor 2 Mei – Agustus 2017


ARTIKEL ASLI

HUBUNGAN ANTARA NEUTROPHIL/LYMPHOCYTE RATIO (NLR)


DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) PADA SINDROM KORONER AKUT

Dwi Retnoningrum1, Nyoman Suci Widyastiti1, Ardhea Jaludamascena2

CORRELATION OF NEUTROPHIL/LYMPHOCYTE RATIO (NLR) AND HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL)


ON ACUTE CORONARY SYNDROME

ABSTRACT

Background: Acute coronary syndrome (ACS) is the most common cause of mortality in patients heart disease. ACS is an injury of myocard due to
decreased blood flow to the coronary arteries. Neutrophil/lymphocyte ratio (NLR) is a marker of systemic inflammation. High density lipoprotein
(HDL) is an anti-atherogenic lipoproteins and serves as cardioprotector. Previous studies demonstrated an association between NLR and the severity
of ACS. The aim of this study is to determine the correlation of NLR and HDL in patients with acute coronary syndromes.
Methods: Cross-sectional study of patients with acute coronary syndromes in Dr. Kariadi hospital at period January to December 2014. NLR was
calculated as the ratio of neutrophil cell count to lymphocyte cell count. HDL level obtained by automatic clinical chemistry.
Results: Fifty six patients with acute coronary syndrome (41 men and 15 women) between the ages 32–83 years old. Median of NLR and HDL was
3,55 (1,1-17,6) and 34 (16-71) mg/dL, respectively. Statistical analysis showed there was a significant correlation between NLR and HDL (p = 0.001;
r = -0.44).
Conclusion: This study showed that there was a significant moderate negative correlation between NLR and HDL in acute coronary syndromes. This
result showed that NLR need to be considered in patients with low HDL.

Key words: Acute coronary syndrome, NLR, HDL

ABSTRAK

Latar belakang: Sindrom koroner akut (SKA) merupakan 80% penyebab kematian akibat penyakit jantung. SKA disebabkan
penurunan aliran darah ke jantung sehingga terjadi iskemik dari miokard. Neutrophil/lymphocyte ratio (NLR) merupakan pemeriksaan
laboratorium yang akhir-akhir ini terbukti sebagai petanda untuk inflamasi sistemik. High density lipoprotein (HDL) merupakan
lipoprotein yang berfungsi sebagai anti aterogenik dan kardio proteksi. Studi sebelumnya menunjukkan terdapat hubungan NLR
dengan keparahan SKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan NLR dan HDL pada sindrom koroner akut.
Metode: Penelitian belah lintang pada penderita sindrom koroner akut di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Januari-Desember 2014.
NLR diperoleh dengan membagi jumlah netrofil dengan jumlah limfosit. Kadar HDL serum ditetapkan dengan alat kimia klinik
otomatik. Analisis statistik dengan Spearman Rank Correlation Test.
Hasil: Lima puluh enam pasien dengan sindrom koroner akut (41 laki-laki dan15 perempuan) dengan usia antara 32–83 tahun. Nilai
tengah NLR 3,55 (1,1–17,6) dan HDL 34 (16–71) mg/dL. Analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara NLR
dan HDL (p = 0,001; r =-0,44).
Simpulan: Terdapat hubungan negatif sedang yang bermakna antara NLR dan HDL pada sindrom koroner akut. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai NLR perlu diperhatikan pada pasien dengan HDL yang rendah.

Kata kunci: Sindrom koroner akut, NLR, HDL

1)
Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang
2) Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah, Semarang

Volume 2, Nomor 2 | Mei – Agustus 2017 131


PENDAHULUAN bersifat kardioproteksi. Fungsi HDL sebagai anti
aterogenik yaitu kemampuannya untuk
Penyakit kardiovaskuler adalah penyebab mengeluarkan kolesterol dalam sel. Selain itu HDL
kematian nomor satu di dunia. Sindrom koroner mempunyai sifat anti inflamasi, dan anti
akut (SKA) merupakan suatu kondisi yang terdiri trombotik.14 Scaffer et al, melaporkan bahwa
dari tanda dan gejala iskemik dari miokard yang terdapat hubungan yang bermakna antara HDL
terjadi tiba-tiba akibat penuruhan aliran darah ke dengan risiko terjadinya penyakit jantung
jantung.1 SKA meliputi unstable angina, infark koroner.15
miokard, sampai kematian mendadak,dimana Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
terjadi kerusakan otot jantung, ditandai dengan hubungan neutrophil/lymphocyte ratio (NLR) dan high
peningkatan aktivitas enzim jantung dan gambaran density lipoprotein (HDL) pada sindrom koroner akut.
EKG yang khas, baik non-ST segment elevation
myocardial infarction (NSTEMI) maupun ST segment METODE
elevation myocardial infarction (STEMI).2
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun Penelitian ini adalah penelitian belah lintang.
2005 menunjukkan kematian akibat penyakit Subyek penelitian adalah penderita yang
kardiovaskuler di Indonesia menempati urutan didiagnosis sindrom koroner akut berdasarkan
pertama (16%) untuk umur di atas 40 tahun. SKA gejala klinis, EKG dan petanda jantung (CKMB atau
selalu menempati urutan pertama diantara jenis troponin) ketika masuk Instalasi Gawat Darurat di
penyakit jantung lainnya, merupakan penyakit RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode
terbanyak yang membutuhkan perawatan darurat Januari–Desember2014. Pemilihan subyek
segera di dunia, dan penyebab 80% kematian yang penelitian dilakukan secara consecutive sampling non
disebabkan penyakit jantung.3 random sesuai dengan kriteria penelitian. Kriteria
Leukosit (neutrofil, limfosit, eosinofil dan inklusi penelitian adalah pasien dengan diagnosis
monosit) serta trombosit merupakan petanda yang SKA. Pasien dengan infeksi tidak diikutsertakan
efektif terhadap adanya proses inflamasi pada dalam penelitian.
ateroskerosis.4 Proses aterogenesis merupakan Neutrophil/lymphocyte ratio (NLR) didefinisikan
proses inflamasi dimana neutrofil mempunyai sebagai perbandingan antara jumlah netrofil dibagi
peranan dalam pembentukan agregat lekosit jumlah limfosit yang didapatkan dari pemeriksaan
trombosit dan reperfusi pada sindrom koroner hitung jenis lekosit. Data diambil dari catatan medis
akut. Limfosit juga berperan penting dalam pasien yaitu anamnesis penyakit, pemeriksaan fisik
modulasi respon inflamasi pada proses dan hasil pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan
ateroskerosis. Neutrofil merupakan petanda hitung darah lengkap menggunakan sampel darah
inflamasi non spesifik dan limfosit sebagai petanda vena dengan antikoagulan EDTA sebanyak 3 ml,
pengaturan.5,6 Neutrophil/lymphocyte ratio (NLR) pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan
merupakan pemeriksaan yang mudah, murah dan analiser hematologi Beckman Coulter Hmx-1
tersedia secara universal pada laboratorium sebagai (Beckman Coulter, Brea, CA), perhitungan NLR
petanda yang digunakan untuk evaluasi inflamasi dilakukan secara manual dari hasil pemeriksaan
sistemik. Studi sebelumnya menunjukkan peran hitung jenis. Kadar HDL serum ditetapkan dengan
NLR sebagai petanda inflamasi sistemik pada alat kimia klinik otomatik Dimension, dinyatakan
pasien dengan bakteriemia dan sepsis, 7 dengan satuan mg/dl.
pneumonia, 8 pasien End stage renal disease, 9 Data disajikan dalam bentuk rerata ± simpang
hipertensi, diabetes melitus,10 sindrom metabolik,11 baku untuk data numerikal dengan distribusi
pasien dengan kanker12 dan preeklamsi.13 Sahin et al, normal, median (maksimum–minimum) untuk
telah melaporkan NLR berhubungan dengan data distribusi tidak normal, dan persen untuk data
keparahan pasien SKA.5,6 Nilai NLR didapatkan kategorikal. Data dianalisis dengan menggunakan
dari jumlah neutrofil dibagi dengan jumlah limfosit. uji korelasi Spearman untuk mengetahui adanya
High density lipoprotein (HDL) merupakan salah hubungan antara neutrophil/lymphocyte ratio (NLR)
satu komponen utama lipoprotein pada manusia dan high sensity lipoprotein (HDL) pada sindrom
yang berfungsi sebagai anti aterogenik sehingga koroner akut.

132 Volume 2, Nomor 2 | Mei – Agustus 2017


HUBUNGAN ANTARA NEUTROPHIL/LYMPHOCYTE RATIO (NLR)
DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) PADA SINDROM KORONER AKUT

HASIL pada orang sehat, dimana hasil penelitian tersebut


menunjukkan korelasi negatif NLR dengan HDL
Lima puluh enam (56) penderita sindrom (p<0,001, r= -0,53).6 NLR merupakan kombinasi
koroner akut diikutsertakan dalam penelitian ini. dari dua petanda inflamasi. Kombinasi dari dua
Subjek terdiri dari 41 pria (73,2%) dan 15 wanita petanda ini mempunyai kekuatan yang lebih tinggi
(26,8%), dengan rerata umur 58,82 tahun, rentang sebagai petanda inflamasi.6 Penelitian Prajapati et al,
umur 32–83 tahun. Karakteristik dasar subjek juga melaporkan bahwa NLR meningkat secara
penelitian dapat dilihat pada tabel 1. signifikan pada pasien penyakit jantung koroner
Rerata nilai hemoglobin, jumlah lekosit dan dengan HDL yang rendah.4
jumlah trombosit pada subyek penelitian adalah Neutrophil/lymphocyte ratio (NLR) telah
13,65 ± 1,94, 10,55 ± 2,92 dan 231 ± 69. Hasil NLR digunakan sebagai petanda pada inflamasi
dan HDL pada uji normalitas dihasilkan data tidak sistemik. NLR dilaporkan berhubungan dengan
berdistribusi normal sehingga disajikan dalam keparahan dari penyakit jantung dan keluaran
median (min–maks), yaitu 3,55 (1,1–17,6) dan 34 klinisnya.6 Sahin et al, melaporkan bahwa terdapat
(16–71) mg/dl. hubungan NLR dengan keparahan penyakit
Dari tabel 2, analisis korelasi menunjukkan jantung koroner, dimana NLR yang tinggi
bahwa terdapat hubungan negatif sedang yang merupakan faktor prognostik yang buruk pada
bermakna antara NLR dan kadar HDL (p=0,001; pasien SKA.5 Proses aterogenesis merupakan suatu
r=0,44). proses yang aktif, proses inflamasi dengan aksi
penting dari lekosit yang fungsional maupun
DISKUSI disfungsional. Netrofil memberikan peranan
penting baik dalam menghilangkan terjadinya
Hasil dari penelitian ini terdapat hubungan infark atau pada pembentukan agregat lekosit
negatif sedang yang bermakna (p<0,001, r= -0,44). trombosit dan pada cidera reperfusi dari sindrom
Hal ini sesuai dengan penelitian Varol et al, yang koroner akut. Beberapa penelitian sebelumnya
membandingkan populasi HDL rendah dan normal melaporkan adanya hubungan hitung jenis lekosit

Tabel 1. Karakteristik dasar subjek penelitian

Karakteristik subjek n (%) Rerata ± SB Median (min–maks)

Umur (tahun) 58,7 ± 17,4


Jenis kelamin 41 (73,2%)/
(pria/wanita) 15 (26,8%)
Hb (gr%) 13,65 ± 1,94
Jumlah leukosit (/mm3) 10,55 ± 2,92

Jumlah trombosit (/mm3) 231 ± 69

NLR 3,55 (1,1–17,6)


HDL (mg/dl) 34 (16–71)

LDL (mg/dl) 105 (23–203)


Kolesterol (mg/dl) 176 (94–296)

Trigliserida (mg/dl) 146 ± 71,8

Tabel 2. Hasil analisis korelasi antara NLR dan HDL

Parameter r p*
NLR HDL

3,55 (1,1–17,6) 34 (16–71) mg/dl -0,44 0,001


*) Uji korelasi Spearman

Volume 2, Nomor 2 | Mei – Agustus 2017 133


dengan prognosis penyakit jantung koroner. NLR enzim dan protein transpor. Apolipoprotein yang
sebelumnya telah diteliti sebagai faktor prognosis terbanyak adalah apolipoprotein A–I dan A–II.
dari berbagai kondisi. Gurol et al, melaporkan Enzim pada HDL yaitu lecithin cholesterol
bahwa NLR berperan sebagai petanda inflamasi acyltransferasi (LCAT), serum paraoxonase–1
pada pasien bakteriemia dan sepsis, sedangkan (PON–1), dan platelet activating factor acetylhydrolase
Rhee et al, meneliti pada pasien pneumonia.7,8 (PAF-AH). Sedangkan protein transfer yaitu
Turkmen et al, melaporkan bahwa perhitungan cholesteryl ester transfer protein (CETP) dan
sederhana dari NLR dapat digunakan sebagai phospholipid transfer protein (PLTP). HDL
prediksi inflamasi pada pasien End stage renal berhubungan dengan fungsi pertahanan tubuh,
disease.9 Okyay et al melaporkan juga pada pasien pada keadaan inflamasi akan terjadi peningkatan
gagal ginjal kronik dengan hipertensi mempunyai mediator inflamasi seperti TNF–α, dan IL–6 yang
NLR yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien akan menginduksi serum amyloid A (SAA) yang
tanpa hipertensi, NLR berkorelasi positif dengan akan mengubah komposisi HDL, aktivitas enzim
petanda inflamasi lainnya, yang menjelaskan PON1 menurun sehingga fungsi antioksidan dari
bahwa pada aktivasi sistem imun akibat inflamasi HDL juga menurun. PAF–AH akan meningkat
menyebabkan peningkatan jumlah lekosit, serta sehingga meningkatkan lipid proaterogenik.
berkorelasi negatif dengan kadar HDL.16 Kahraman Perubahan komposisi HDL lainnya adalah
et al, melaporkan pada pasien diabetes melitus, NLR terjadinya penurunan kolesterol ester dan
lebih tinggi pada pasien dengan ulkus diabetikum, fosfolipid, serta peningkatan trigliserid dan
hal tersebut menunjukkan bahwa adanya respon kolesterol bebas.19 Pada infeksi fase akut HDL
inflamasi sistemik. 10 Buyukkaya et al, juga berhubungan dengan aktivitas penyakit,
melaporkan terdapat hubungan antara sindroma penurunan HDL berhubungan terbalik dengan
metabolik dengan NLR, NLR meningkat dengan beratnya penyakit dan kadar C-reactive protein
keparahan dari sindrom metabolik.11 NLR juga (CRP).
secara signifikan meningkat pada pasien dengan
Preeklamasi dibandingkan dengan kehamilan SIMPULAN
normal.13
High Density Lipoprotein (HDL) merupakan Pada penelitian ini menunjukkan pasien
bagian kolesterol yang mempunyai sifat anti dengan kadar HDL yang rendah mempunyai nilai
aterosklerosis. Efek anti aterosklerosis dari HDL NLR yang lebih tinggi, sehingga semakin rendah
melalui beberapa fungsi yaitu sebagai transpor nilai HDL maka akan semakin tinggi nilai NLR,
kolesterol, mengurangi terjadinya reaksi inflamasi yang menunjukkan adanya inflamasi yang lebih
dan meningkatkan produksi nitric oxide dari sel besar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
endotel, menghambat oksidasi LDL dan apoptosis NLR perlu diperhatikan pada pasien dengan HDL
sel endotel, aktivasi trombosit dan ekspresi dari yang rendah. Keterbatasan pada penelitian ini
molekul adesi.17 Rendahnya kadar plasma HDL adalah desain penelitian belah lintang dimana
berhubungan dengan risiko kejadian pengukuran hitung jenis dan pemeriksaan kadar
kardiovaskuler. Tok et al, melaporkan bahwa HDL hanya dilakukan dalam satu kali pengukuran
jumlah lekosit lebih tinggi pada pasien dengan HDL dan tidak dilakukan analisis terhadap lipoprotein
yang rendah (p< 0,001), limfosit secara signifikan yang lain, sehingga perlu penelitian lebih lanjut
lebih rendah pada pasien dengan HDL yang rendah mengenai kadar lipoprotein lainnya pada sindrom
dibandingkan dengan kontrol, dan NLR koroner akut.
didapatkan lebih tinggi pada pasien dengan HDL
yang rendah.18 DAFTAR PUSTAKA
Kemampuan HDL dalam menghambat
inflamasi vaskuler, oksidasi lipid, pertumbuhan 1. Overbaugh KJ. Acute Coronary Syndrome. AJN.
2009;109(5).
plak dan trombosis karena adanya fungsi dari 2. Finlay L. Acute coronary syndromes A National Clinical
enzim pada HDL dan komponen protein.14 HDL Guideline. Scotland: Scottish Intercollegiate Guidelines
terdiri dari kolesterol ester, fosfolipid, trigliserid Network (Sign Publication) No.93; 2007.
dan berbagai protein, termasuk apolipoprotein, 3. Nurulita A, Bahrun U, Arif M. Perbandingan Kadar

134 Volume 2, Nomor 2 | Mei – Agustus 2017


HUBUNGAN ANTARA NEUTROPHIL/LYMPHOCYTE RATIO (NLR)
DAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) PADA SINDROM KORONER AKUT

Apolipoprotein B dan Fraksi lipid sebagai Faktor Risiko 11. Buyukkaya E, Karakas MF, Karakas E, Akcay a. B, Kurt M,
Sindrom Koroner Akut. JST Kesehat. 2011;1(1):94–100. Tanboga IH, et al. Correlation of Neutrophil to Lymphocyte
4. Prajapati JH, Sahoo S, Nikam T, Shah KH, Maheriya B, Ratio With the Presence and Severity of Metabolic
Parmar M. Association of High Density Lipoprotein with Syndrome. Clin Appl Thromb. 2012;20(2):159–63.
Platelet to Lymphocyte and Neutrophil to Lymphocyte 12. Proctor MJ, Mcmillan DC, Morrison DS, Fletcher CD,
Ratios in Coronary Artery Disease Patients. J Lipids. Horgan PG, Clarke SJ. A derived neutrophil to lymphocyte
2014;2014:1–8. ratio predicts survival in patients with cancer. Br J Cancer.
5. Sahin AY, Akpınar O, Icen YK, Turkoglu C. Neutrophil to 2012;107(July):695–9.
Lymphocyte Ratio Is Associated With the Severity of 13. Yavuzcan A, Ça lar M, Üstün Y, Dilbaz S, Özdemir I, Yildiz
Coronary Artery Disease in Patients With ST-Segment E, et al. Mean platelet volume, neutrophil-lymphocyte ratio
Elevation Myocardial Infarction. Angiology. 2012; and platelet-lymphocyte ratio in severe preeclampsia.
64(6):423–9. Ginekol Pol. 2014;85(3):197–203.
6. Varol E, Bas HA, Aksoy F, Ari H, Ozaydin M. Relationship 14. Ansell BJ, Watson KE, Fogelman AM, Navab M, Fonarow
Between Neutrophil – Lymphocyte Ratio and Isolated Low GC. High-Density Lipoprotein Function Recent Advances. J
High-Density Lipoprotein Cholesterol. Angiology. Am Coll Cardiol. 2005;46(10):1792–8.
2014;65(7):630–3. 15. Schaffer A, Verdoia M, Barbieri L, Aprami TM,
7. Gurol G, Ciftci IH, Terzi H, Atasoy AR, Ozbek A, Koroglu M. Suryapranata H, Marino P, et al. High-Density Lipoproteins
Are there standardized cut off values for neutrophil and Coronary Artery Disease : A Single-Center Cohort
lymphocyte ratios in bacteriemia or sepsis? J Microbiol Study. Angiology. 2014;65(8):696–702.
Biotechnol. 2014;14. 16. Okyay GU, Salih İ, Er RE, Pa Ö, Derici Ü, Erten Y. Neutrophil
8. Rhee DY, Park SH, Choi HJ. The Value of Neutrophil- to Lymphocyte Ratio in Evaluation of Inflammation in
Lymphocyte Count Ratio for Disease Severity in Nursing Patients with Chronic Kidney Disease. Ren Fail. 2013;35
Home Acquired Pneumonia Patients. J Korean Geriart Soc. (September 2012):29–36.
2013;17(4):213–8. 17. Murphy AJ. High Density Lipoprotein : Assembly,
9. Turkmen K, Guney I, Yerlikaya FH, Tonbul HZ. The Structure, Cargo , and Functions. ISRN Physiol. 2013;2013.
Relationship Between Neutrophil-to-Lymphocyte Ratio 18. Tok D, Iscen S, Ozenc S. Neutrophil – lymphocyte ratio is
and Inflammation in End-Stage Renal Disease Patients. Ren associated with low high-density lipoprotein cholesterol in
Fail. 2012;34(September 2011):155–9. healthy young men. SAGE Open Med. 2014;2(X):2014–6.
10. Kahraman C, Yümün G, Kahraman NK, Namdar ND, 19. Kaji H. High-Density Lipoproteins and the Immune System.
Cosgun S. Neutrophil-to-lymphocyte ratio in diabetes J Lipids. 2013;2013:1–8.
mellitus patients with and without diabetic foot ulcer. Eru J
Med Sci. 2014;1(1):8–13.

Volume 2, Nomor 2 | Mei – Agustus 2017 135


136 Volume 2, Nomor 2 | Mei – Agustus 2017

You might also like