Persepsi Petani Terhadap Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (Studi Kasus Petani Kakao Di Desa Tanjung Gunung Kecamatan Laubaleng Kabupaten Karo)
Persepsi Petani Terhadap Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (Studi Kasus Petani Kakao Di Desa Tanjung Gunung Kecamatan Laubaleng Kabupaten Karo)
Persepsi Petani Terhadap Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (Studi Kasus Petani Kakao Di Desa Tanjung Gunung Kecamatan Laubaleng Kabupaten Karo)
*
Penulis korespondensi: nanatrisna@umsu.ac.id
ABSTRACT
Agricultural extension has a duty to help the farmers in their efforts to increase the production
and quality of their production to improve the welfare of farmers. Therefore, the extension has
many roles including counseling as a supervisor of farmers, organizers, trainers, technicians and
bridges between farmers families and research agencies in agriculture because it is the existence
of extension Field farms are important to farmers. The extension activities in the village of
Tanjung Gunung are one given to cocoa farmers. The purpose of this research is to find out how
cocoa farmers are perceptual to the role of field agricultural extension in the village of Tanjung
Gunung Laubaleng district Karo regency. The number of respondents in this study was 27 cocoa
farmers who joined the cocoa farmer group of Tanjung Gunung Village and participated in field
school activities. The data analysis method used is a descriptive statistical analysis. The results
showed that cocoa farmers ' perception of the role of field extension as a mentor was very good
with an average 4.46 respondents response, cocoa Farmer's perception of the role of field
extension as the organizer is good With an average respondent's response of 3.83, cocoa farmers
' perception of the role of field extension as a technical trainer is very good with the average
respondents response to 4.55 and cocoa farmer's perception of the role of field extension as
facilitator is well with the average response of respondents 3.7.
ABSTRAK
Penyuluh pertanian memiliki tugas untuk membantu para petani di dalam usaha mereka
meningkatkan produksi dan mutu hasil produksinya guna meningkatkan kesejahteraan petani.
Oleh karena itu para penyuluh mempunyai banyak peran diantaranya penyuluh sebagai
pembimbing petani, organisator, pelatih teknisi dan jembatan penghubung antara keluarga
petani dan instansi penelitian di bidang pertanian karena itu keberadaan penyuluh pertanian
lapangan merupakan hal yang penting bagi petani. Kegiatan penyuluhan yang ada di desa
Tanjung Gunung salah satunya diberikan kepada petani kakao. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana persepsi petani kakao terhadap peran penyuluh pertanian lapangan
di desa Tanjung Gunung kecamatan Laubaleng kabupaten Karo. Jumlah responden dalam
penelitian ini sebanyak 27 orang petani kakao yang tergabung dalam kelompok tani kakao desa
https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2020.004.04.18
Nana Trisna Mei Br Kabeakan – Persepsi Petani terhadap Peran Penyuluh ..................................... 909
Tanjung Gunung dan mengikuti kegiatan sekolah lapangan. Metode analisis data yang
digunakan merupakan Analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
persepsi petani kakao terhadap peran penyuluh lapangan sebagai pembimbing adalah sangat
baik dengan rata-rata jawaban responden 4,46, persepsi petani kakao terhadap peran penyuluh
lapangan sebagai organisator adalah baik dengan rata-rata jawaban responden 3,83, persepsi
petani kakao terhadap peran penyuluh lapangan sebagai pelatih teknis adalah sangat baik
dengan rata-rata jawaban responden 4,55 dan persepsi petani kakao terhadap peran penyuluh
lapangan sebagai fasilitator adalah baik dengan rata-rata jawaban responden 3,7.
Kata kunci: Kakao, Persepsi Petani, Peran Penyuluh
PENDAHULUAN
permasalahan sering dihadapai oleh petani kakao mengenai tanaman mereka seperti hama
penyakit pada tanaman dan permasalahan lainnya. Kegiatan penyuluhan merupakan salah satu
cara yang diharapkan dapat membantu petani dalam menyelesaikan permasalahan mereka dan
juga penyuluh juga diharapkan mampu untuk meningkatkan pengetahuan petani kakao guna
lebih meningkatkan jumlah produksi tanaman kakao. Di desa Tanjung gunung kegiatan
penyuluhan kepada petani kakao biasanya dilakukan seminggu sekali. Penyuluh merupakan
ujung tombak yang berhubungan langsung dengan petani yang diharapakan mampu untuk
mengatasi segala permasalahan yang dihadapi petani yang akan berdampak terhadap bagaimana
persepsi petani terhadap peran penyuluh. Oleh karena itu dirasa perlu untuk melakukan
penelitian mengenai persepsi petani kakao terhadap peran penyuluh pertanian lapangan di desa
Tanjung Gunung kecamatan Laubaleng kabupaten Karo.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan rumus di atas, maka panjang kelas interval adalah sebagai berikut:
Panjang kelas interval: 5-1 = 0,8
5
Kategori nilai rata-rata dari tanggapan responden dapat dilihat pada Tabel 1.
Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, status
kepemilikan lahan dan luas lahan dari responden. Karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 3 menunjukkan bahwa usia responden yang berusia 22-36 tahun sebanyak 10
orang atau sekitar 37,03%, usia respoden yang berusia 40-53 tahun sebanyak 14 orang atau
sekitar 51,86% dan usia responden yang berusia 60-65 tahun sebanyak 3 orang atau sekitar
11,11%. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden berada pada usia produktif. Menurut
Badan Pusat Statistik (BPS) usia produktif adalah antara 15 tahun sampai 64 tahun.
Karakteristik responden berdasarkan status kepemilikan lahan dapat dilihat pada Tabel 4
berikut:
Tabel 4 menunjukkan bahwa status kepemilikan lahan yang dimiliki oleh seluruh
responden merupakan lahan milik sendiri/ Orang Tua. Hal tersebut dikarenakan petani kakao
sebagai peserta dalam kegiatan penyuluhan merupakan penduduk asli di daerah penelitian.
Karakteristik responden berdasarkan luas lahan dari responden dapat dilihat pada Tabel 5
berikut:
persepsi petani kakao terhadap peran penyuluh lapangan sebagai pembimbing adalah sangat
baik dengan rata-rata jawaban responden 4,46 artinya peran penyuluh sebagai pembimbing
petani diterima dengan sangat baik oleh petani yang berarti penyuluh pertanian lapangan telah
melakukan perannya dengan maksimal. Suhardiyono (1992) menyatakan bahwa seorang
penyuluh adalah pembimbing dan guru petani dalam pendidikan informal. Seorang penyuluh
perlu memiliki gagasan yang tinggi untuk mengatasi hambatan dalam pembangunan pertanian
yang berasal dari petani maupun keluarganya. Seorang penyuluh harus mengenal dengan baik
sistem usaha tani setempat dan mempunyai pengetahuan tentang sistem usaha tani, bersimpati
terhadap petani serta pengambilan keputusan yang dilakukan petani baik secara teori maupun
praktik. Dalam penelitian ini berdasarkan jawaban responden dapat diketahui bahwa penyuluh
mampu untuk memenuhi semua informasi yang dibutuhkan oleh petani.
menjawab kurang setuju. Rata-rata skor pada pernyataan ini adalah 4,33 artinya berada pada
kategori sangat baik. Berdasarkan jawaban responden bahwa persepsi petani kakao terhadap
peran penyuluh pertanian lapangan sebagai fasilitator adalah baik dengan rata-rata jawaban
responden 3,7 artinya peran petani sebagai fasilitator petani diterima dengan baik oleh petani
yang berarti penyuluh pertanian lapangan telah melakukan perannya dengan maksimal. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2018) menunjukkan bahwa peranan
PPL sebagai fasilitator dalam penggunaan metode belajar pendidikan orang dewasa di Gapoktan
Madani tergolong dalam kategori baik.
Kesimpulan
1. Persepsi petani kakao terhadap peran penyuluh sebagai pembimbing petani diterima
dengan sangat baik oleh petani
2. Persepsi petani kakao terhadap peran penyuluh pertanian lapangan sebagai organisator
adalah baik
3. Persepsi petani kakao terhadap peran penyuluh pertanian lapangan sebagai pelatih
teknis adalah sangat baik
4. Persepsi petani kakao terhadap peran penyuluh pertanian lapangan sebagai fasilitator
adalah baik
Saran
Diharapkan kepada penyuluh pertanian untuk melakukan kegiatan penyuluhan secara
kontiniu dan kepada petani untuk dapat benar-benar memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh
dari penyuluh agar diaplikasikan pada usahataninya.
DAFTAR PUSTAKA
Bukhori, Imam, Rosnita dan Kausar. 2017. Peran Penyuluhan Terhadap Kelompok Petani Padi
Di Desa Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Jom
Faperta. Vol. 3 Nomor 1
Gita Smara, Ni Komang Maya, I Putu Oka Suardi dan I Dewa Gede Agung. 2017. Peranan
Penyuluh Pertanian Lapangan Dalam Pembuatan Pupuk Organik Padat (Kasus Pada
Kelompok Ternak Putra Kertha Santhi, Lingkungan Kebon, Kelurahan Baler Bale
Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana). E-Jurnal Agribisnis dan
Agrowisata. Vol. 6 Nomor 1
Krisnawati, Ninuk Purnaningsih dan Pang Asngari. 2013. Persepsi Petani Terhadap Peranan
Penyuluh Pertanian di Desa Sidomulyo dan Muari, Distrik Oransbari, kabupaten
Manokwari Selatan. Sosiokonsepsia. Vol. 18 Nomor 03
Nurmala, Titi dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugihartono, Kartika Nur Fatiyah, Farida Harahap, Farida Agus Setiawati dan Siti Rohmah
Nurhayati. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Van den Ban, A.W., Hawkins, H.S. (1999). Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta: Kanisius.
Wibowo, Hadi Suryo, Nyoman Sutjipta dan I Wayan Windia. 2018. Peranan Penyuluh Pertanian
Lapangan (PPL) sebagai Fasilitator dalam Penggunaan Metode Belajar Pendidikan
Orang Dewasa (Andragogi) (Kasus di Gapoktan Madani, Desa Sampalan Klod,
Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali). E-Jurnal Agribisnis dan
Agrowisata. Vol. 1 Nomor 7