Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Pengembangan Sistem Informasi Strategis Dalam Membangun Kesuksesan Sistem Informasi Perusahaan (Studi Kasus Pada CV. Sinar Baja Electric)

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI STRATEGIS DALAM MEMBANGUN

KESUKSESAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN


(Studi Kasus Pada CV. Sinar Baja Electric)

Rifdah Nabilah Rozi


Endang Siti Astuti
Inggang Perwangsa Nuralam
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Еmail: rifdarifdah@gmail.com

ABSTRACT

This research is conducted considering the importance of information systems in business activities, and
measure the success rate of information systems applied by CV. Sinar Baja Electric (SBE). This study also
looks at how the process of developing information systems on SBE. The purpose of this research is to know
how the form of information systems that exist in CV. Sinar Baja Electric, make measurements of success
through the implementation of information systems and get a real picture of the process of developing
information systems in SBE. This research is a study case research with qualitative approach. The author
conducted interviews with system analysts, programmers and active users of the system on SBE to find out
the form and implementation of the system see the form of information systems development that existed in
SBE. The results of research related to the form of information system, it is found that the information
system used by SBE is a closed information system model which facilitate the directors to conduct
supervision and arrangement in the process of data input, and from the use of QAD standard and Intranet
can be said most strategically in the production division and inventory control, because it can help make
decisions in business activities and facilitate the recording.

Keywords: System Implementation, Delone & McLean Model (2003), Information System Development.

АBSTRАK

Penelitian ini dilakukan mengingat pentingnya bagi setiap perusahaan untuk menggunakan sistem informasi
yang ada pada kegiatan bisnis, serta mengukur bagaimana tingkat kesuksesan sistem informasi yang
diterapkan oleh CV. Sinar Baja Electric (SBE). Penelitian ini juga melihat bagaimana proses dilakukannya
pengembangan sistem informasi pada SBE. Tujuan dilakukannya penelitian ini yakni untuk mengetahui
bagaimana bentuk sistem informasi yang ada pada CV. Sinar Baja Electric, melihat kesuksesan melalui
implementasi sistem informasi dan mendapatkan gambaran nyata mengenai proses pengembangan sistem
informasi di SBE. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penulis
melakukan wawancara dengan system analyst, programmer dan pengguna aktif sistem pada SBE untuk
mengetahui bagaimana bentuk dan implementasi sistem melihat bentuk pengembangan sistem informasi
yang ada pada SBE. Hasil penelitian terkait dengan bentuk sistem informasi, ditemukan bahwa sistem
informasi yang digunakan oleh SBE adalah model sistem informasi tertutup yang dimana memudahkan
direksi untuk melakukan pengawasan dan pengaturan dalam proses input data, dan dari penggunaan QAD
standard serta Intranet dapat dikatakan paling strategis pada divisi produksi dan inventori kontrol, karena
dapat membantu melakukan pengambilan keputusan dalam kegiatan bisnis dam mempermudah pencatatan.
Kаtа Kunci: Implementasi Sistem, Model Delone & McLean (2003), Pengembangan Sistem Informasi.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 58 No. 1 Mei 2018| 56


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDАHULUАN pengembangan sistem yang semakin baik dan
Neuman (1994) dan Callon (1996) dalam sederhana sebagai bentuk evaluasi sistem informasi
Hemathfar (2010) mengatakan bahwa penggunaan yang telah ada
strategi pada sistem informasi merupakan bentuk
dukungan terhadap unit bisnis dan dapat menjadi KАJIАN PUSTАKА
strategi kompetitif. Penggunaan sistem informasi Pengembangan Sistem Informasi (System
strategis yang diterapkan pada perusahaan banyak development Life Cycle)
digunakan untuk melakukan evaluasi atau a. Pengertian System development Life Cycle
memperbaiki sistem yang telah ada. Perusahaan (SDLC)
akan maksimal penggunaan sistem informasinya Jogiyato (1990:35) menyatakan bahwa
apabila mengikuti perkembangan tersebut. pengembangan sistem (system development)
Agar perusahaan dapat bersaing dan mengikuti merupakan suatu proses menyusun sistem yang baru
perkembangan, perlu dilakukan pengembangan untuk menggantikan sistem yang lama secara
sistem. Jogiyanto (1990:35) menyatkan system keseluruhan atau hanya untuk memeperbaiki sistem
development memiliki arti menyusun suatu sistem yang sudah ada. Menurut Tetlay dan John (2009)
yang baru untuk menggantikan sistem yang lama tujuan utama diadakan pengembangan sistem yaitu
secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang untuk pengintegrasian sistem agar mendapatkan
telah ada. Bentuk pengembangan sistem terdiri dari hasil yang efisien.
lima fase yaitu investigasi, penggunaan, analisis,
desain, implementasi dan rilis menurut Jirava b. Fase dalam Pengembangan System
(2004). development Life Cycle (SDLC)
Pengembangan sistem merupakan salah satu Pada pengembangan sebuah sistem menurut
cara dari proses identifikasi portofolio yang akan McLeod (1994:287) terdapat lima fase utama dalam
membantu dalam memaksimalkan penggunaan pengembangan sistem yaitu :
sistem informasi strategis. Penerapan sistem 1. Fase Perencanaan
informasi strategis terlihat pada perusahaan yang 2. Fase Analisis
telah bediri selama 30 (tiga puluh) tahun yaitu CV. 3. Fase Desain
Sinar Baja Electric yang bergerak dalam bidang 4. Implemetasi Sistem
pembuatan loudspeaker dan pembuatan komponen
penunjang bagi pengeras suara. SBE telah memiliki Pengertian Sistem Informasi Strategis
sistem informasi dasar yang membantu dalam setiap Earl (1989:64) dalam buku Strategic
kegiatan bisnisnya, yaitu penggunaan QAD Information Management menyampaikan bahwa
standard dan Intranet sebagai sistem dasar yang sistem informasi strategi pada dasarnya
memudahkan perusahaan dalam melakukan berhubungan dengan “Apa” yang diperlukan dari
transaksi bisnis. QAD enterprise dan Intranet sebuah informasi, dan disebutkan bahwa sebenarnya
merupakan beberapa bentuk ERP yang diterapkan sistem informasi strategi merupakan proses antara
oleh CV. Sinar Baja Electric. top and down. Earl (1989:64) juga berpendapat
Penggunaan QAD enterprise dan Intranet bahwa sistem informasi strategi seharusnya lebih
merupakan salah satu bentuk dari sistem informasi fokus kepada eksekutif bisnis, bukan kepada
strategis yang bertujuan untuk melakukan adanya direktur IT. Menurut Ward (2002) sebuah Sistem
pengintegrasian dalam setiap kegiatan bisnisnya. Informasi Strategis dikatakan strategis ketika dapat
CV. Sinar Baja Electric juga menerapkan ISO 9001 digunakan untuk diimplementasikan kepada
yang dijadikan sebagai dasar perusahaan untuk perusahaan.
meningkatkan kualitas sistem yang dihasilkan. Pada SIS memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat
penelitian ini, peneliti ingin melihat efektivitas menunjang suksesnya yaitu 1) Merupakan sistem
implementasi sistem informasi strategis yang telah yang berada pada level manapun; 2) Melalui
dijalankan oleh CV. Sinar Baja Electric. efisiensi internal dan keunggulan komparatif; 3)
Hal ini semakin menarik apabila sistem informasi Memberikan keuntungan yang signifikan; 4)
strategis tersebut disandingkan dengan teori Delone Merubah struktur sistem yang ada; 5) Meningkatkan
dan McLean (2003) untuk mengukur kesuksesan kontribusi pertambahan nilai ke rantai nilai industri;
dari sistem tersebut. Bagaimana bila dilakukan 6) Membantu meningkatkan kinerja jangka panjang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 2 April 2018| 57


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perusahaan. Chen et.al (2010) mendefinisikan 2. Pengembangan sistem informasi sebagai bentuk
sistem informasi startegis merupakan sebuah evaluasi sistem perushaan.
perspektif organisasi yang dilihat dari investasi, 3. Teori Delone dan McLean (2003) sebagai alat
penyebaran, penggunaan, serta pengelolaan sistem pengukuran kesuksesan perusahaan.
informasi. 4. Alat perekam. Alat ini digunakan oleh peneliti
pada saat wawancara sebagai bentuk bukti
otentik dalam penelitian.
Pengukuran Kesuksesan Sistem Informasi Teori
5. Kamera. Alat ini digunakan oleh peneliti untuk
Delone dan McLean (2003)
pengambilan bukti otentik dalam bentuk visual.
Pada awalnya ide dasar dari model Delone &
6. Catatan kecil. Alat ini digunakan untuk mencatat
Mclean merupakaan model proses dan model
segala poin-poin dalam wawncara dan
kausal. Model tersebut menunjukan rangkaian
pertanyaan yang akan ditanyakan kepada
proses atau tahapan yang menjelaskan bagaimana
narasumber.
suatu SI mampu menghasilkan manfaat bagi
pengguna. Teori model kesuksesan Delone dan
McLean mulai digunakan pada awal tahun 1992 HАSIL DАN PЕMBАHАSАN
kemudian mengalami perubahan pada tahun 2003. Bentuk Sistem Informasi
SBE memilih model sistem informasi tertutup
Pada tahun 2003 model Delone dan McLean
karena pada saat user sistem melakukan input data,
mengalami perubahan dengan menambakan dan
ketika data tersebut diproses oleh sistem maka hasil
mengurangi beberapa elemen, elemen yang
dari outputnya dapat digunakan untuk menjadi dasar
bertambah yaitu Service Quality, dan pada bagian
pemprosesan kegiatan bisnis yang ada pada divisi
Use digabung dengan Intention to Use, dan hasil
lain. SBE juga lebih memilih untuk menggunakan
akhir yang diinginkan adalah Net Benefits yang
sistem informasi tertutup, karena pada model sistem
mana hasil penggabungan dari individual impact
informasi ini direksi masih bisa mengatur serta
dan organizational impact. Menurut Delone &
mengawasi jalannya proses input dan output sesuai
Mclean (1992) bahwa model tersebut tidak hanya
dengan kapasitas masing-masing divisi serta sesuai
mengukur berdasarkan satu dimensi saja, tetapi
dengan apa yang direksi inginkan. Penggunaan
mengukur dengan secara keseluruhan dan saling
sistem informasi seperti QAD dan Intranet pada
mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.
kegiatan bisnis sedikit banyak membantu perusahan
untuk melakukan penentuan strategi, perencanaan
MЕTODE PЕNЕLITIАN
dan pengambilan keputusan.
Pеnеlitiаn ini mеrupаkаn pеnеlitiаn studi Seperti yang dikatakan oleh Laudon dan Laudon
kasus dеngаn pеndеkаtаn kuаlitаtif. Adapun focus (2012) bahwa penggunaan sistem informasi bisnis
penelitian sebagai berikut: merupakan salah satu bentuk dari sistem informasi
1. Mengetahui bentuk sistem informasi yang yang komponennya saling berkaitan serta bekerja
digunakan dan CV. Sinar Baja Electric. secara kolektif untuk melaksanakan pengolahan,
2. Mengetahui bentuk implementasi dari sistem penyimpanan output dan mengontrol tindakan yang
informasi strategis yang digunakan CV. Sinar hasilnya dapat digunakan untuk mendukung
Baja Electric sehingga dapat berdampak pada peramalan, perencanaan, pengendalian serta
kesuksesan sistem informasi perusahaan. pengambilan keputusan dalam kegiatan operasional
3. Menganalisa bentuk dari pengembangan sistem perusahaan. Pernyataan Laudon dan Laudon (2012)
informasi strategis dalam membangun ini sesuai dengan bagan mengenai sistem informasi
kesuksesan sistem informasi perusahaan. tertutup yang di sampaikan oleh McLeod et. al
(2008:10-11). Sebelum menggunakan sistem
Tеknik Pеngumpulаn Dаtа informasi QAD dan Intranet, SBE menggunakan
Tеknik pеngumpulаn dаtа yаng digunаkаn olеh sistem Sammic dan excel untuk membantu kegiatan
pеnеliti аntаrа lаin: observasi, wawancara, dan bisnisnya.
dokumentasi. Аdаpun instrumеnt pеnеlitiаn yаng Kegunaan Sammic dan excel pada SBE kurang
digunаkаn iаlаh: berjalan maksimal dan kurang bisa membantu
1. Penggunaan sistem informasi strategis dalam perusahaan untuk berkompetisi dengan pesaingnya,
penggunaan sistem perusahaan. pada tahun 2010 SBE memutuskan untuk

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 2 April 2018| 58


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mengganti menggunakan QAD dan 2013 membuat untuk menjaga hubungan dengan supplier dan
Intranet untuk menunjang sistem informasi. customer seperti yang dikatakan oleh sistem analis
Pernyataan tersebut sesuai dengan apa yang peneliti dan staff gudang barang jadi. Laudon dan Laudon
dapat dilapangan, yang mana sistem informasi pada (2003) sempat mengatakan bahwa dengan adanya
SBE banyak digunakan untuk melakukan sistem informasi dan perusaaan berhasil
pemprosesan pada setiap divisi. Seperti yang meningkatkan pendapatan, keunggulan operasional,
diutarakan oleh Ast. Manager Produksi yang menjaga hubungan dengan pemasok dan
mengatakan bahwa sistem informasi yang ada di meningkatkan kemudahan dalam pengambilan
SBE digunakan untuk melakukan pemprosesan keputusan maka hal itu bisa disebut dengan
poduksi speaker, menyimpan data berupa berapa keunggulan kompetitif.
banyak barang yang sudah di produksi dan Selain terdapat keunggulan pada sistem QAD
menyebarkan data untuk proses produksi dan Intranet seperti keunggulan operasional,
selanjutnya. meningkatkan efisiensi waktu dan efektivitas biaya.
Sistem analis menggunakan sistem QAD untuk Bentuk penggunaan sistem seperti ini memiliki
membantu melakukan analisa. Penggunaan sistem kekurangan pada bagian penyimpanannya, yang
informasi yang digunakan oleh sistem analis sesuai menurut Ast. Manager Produksi ketika perusahaan
dengan teori dari McLean dan Waterbe (2001) menggunakan server dengan kapasitas kecil
bahwa sistem informasi melakukan analisa mengakibatkan proses untuk membuka halaman
informasi untuk tujuan spesifik. Adanya sistem awal QAD atau Intranet menjadi terhambat,
informasi seperti QAD sangat membantu untuk membutuhkan proses yang sedikit lama. Masalah
memudahkan kegiatan analisis yang mencakup lain yang dapat ditimbulkan dari penggunaan sistem
keseluruhan kerja sistem. Beberapa divisi yang ada seperti QAD dan Intranet ini adalah terdapat
pada SBE sangat bergantung akan hasil dari QAD beberapa fungsi yang kurang user friendly sehingga
dan Intranet pada saat akan mengambil keputusan, mengakibatkan user yang belum terbiasa megalami
dan mengakibatkan penggunaan sistem menjadi kesulitan.
lebih strategis pada divisi produksi dan invetori
kontrol. Pengukuran Kesuksesan Sistem Informasi
Membuat keputusan merupakan salah satu Strategis Perusahaan berdasarkan Teori Delone
impact yang disebabkan karena penggunaan sistem dan McLean (2003)
informasi seperti QAD dan Intranet, dampak lain Pada pengukuran kesuksesan sistem informasi
yang dirasakan oleh perusahaan yaitu meningkatnya QAD dan Intranet, peneliti menggunakan skala
keunggulan operasional dan keunggulan kompetitif. pengukuran menurut Delone dan McLean (2003)
Keunggulan operasional diharapkan akan timbul yang mana skala pengukurannya saling
ketika sebuah perusahaan menggunakan sistem mempengaruhi dan berkaitan satu sama lain. Pada
informasi menurut Laudon dan Laudon (2012). penelitian ini peneliti juga selain melakukan
Kalimat yang diungkapkan oleh Laudon dan wawancara sebagai data primer, peneliti juga
Laudon (2012) senada dengan pernyataan staff mendapatkan data sekuder dari review user terhadap
gudang barang jadi yang merasakan keunggulan sistem yang ada dan seberapa besar penggunaan
operasional meningkat ketika perusahaan manual book selama implementasi sistem. Skala
menggunakan QAD dan Intranet pada saat gudang pengukuran yang digunakan oleh peneliti pada
barang jadi harus melakukan pengiriman kepada penelitian ini terdapat kualitas sistem, kualitas
customer yang terhubung langsung dengan informasi, kualitas servis, kegunaan sistem,
inventori dan produksi. kepuasan penggunaan dan yang terkahir adalah net
Keunggulan operasional juga sangat dirasakan benefits atau keuntungan yang didapat.
ketika gudang barang jadi baru saja menerima
barang dari produksi yang harus dilakukan Information Quality
pemetaan letak barang agar tidak tertukar dengan Menurut data sekunder yang didapat dari
milik customer lain. Terdapat keunggulan website QAD juga mengatakan bahwa QAD
kompetitif yang ditimbulkan dari penggunaan memiliki tingkat keakuratan yang baik untuk
sistem QAD dan Intranet berupa pendapatan melakukan master planning dan schedulling.
perusahaan yang semakin meningkat, kemudahan Bentuk dari ketepatan waktunya juga dapat dilihat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 2 April 2018| 59


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
ketika seorang user selesai melakukan input, programmer bahwa hasil dari input QAD dan
seluruh data yang dibutuhkan akan langsung Intranet memiliki tingkat komparabilitas yang baik.
muncul dan dapat digunakan untuk mengambil Dalam artian ketika perusahaan menggunakan
keputusan. Sedangkan hasil dari relevan yang sistem informasi seperti QAD dan Intranet, output
dimaksud adalah ketika user menerima data dari yang didapat adalah minim kesalahan, menjauhkan
sistem, hasil tersebut dapat menjelaskan yang user dari bias data. Ketika perusahaan tidak
butuhkan. menggunakan sistem informasi presentase untuk
Delone dan McLean (2003) menyatakan timbul bias data dan beda antara satu divisi dengan
kualitas informasi dapat dikatakan berjalan dengan divisi yang lain menjadi tinggi. Melihat dari poin
baik apabila memiliki tingkat relevansi, kejelasan, kegunaan sistem informasi yang diterapkan SBE,
keinformatifan, kegunaan dan ketepatan waktu, menurut beberapa informan kegunaan dua sistem
kepahaman, keterbacaan serta kebebasan dari bias yang digunakan SBE sangat membantu dalam
yang baik. Mengenai beberapa poin tersebut user kegiatan bisnis, bukan hanya memudahkan dalam
yang ada di SBE merasakan bahwa sistem yang melakukan pengarsipan data atau pencatatan data
digunakan memiliki tingkat kualitas informasi yang tetapi juga memudahkan kegiatan bisnis semakin
bagus. Dimulai dari kejelasan data yang dihasilkan mudah.
sistem informasi QAD yaitu hasil input datanya
sangat jelas karena setiap fungsi dari sistem telah System Quality
dijelaskan secara mendetail dalam manual book, Menurut staff inventori kontrol selaku user aktif
contohnya seperti yang ada di manual book pada yang ada pada SBE QAD dan Intranet merupakan
fungsi inventori untuk menentukan status dari kode salah satu sistem yang terbilang mudah untuk
yang ada pada inventori. dipelajari dan nyaman untuk diakses. Selain
“Use Inventory Status Code Maintenance (1.1.1) to terdapat manual book yang disediakan oleh vendor
create and modify inventory status codes for the QAD, terdapat juga training yang intens dilakukan
locations you plan to use to store consigned inventory. It oleh perusahaan untuk meningkatkan kemampuan
is recommended that you define a status code with the user. Hal tersebut senada dengan visi perusahanaan
Available, Nettable, and Overissue fields set to No. yaitu ingin selalu melakukan peningkatan
When you create a consigned sales order line and enter
berkesinambungan kepada karyawan dan memiliki
a consigned or in-transit location, the system checks the
pengetahuan internasional.
inventory status code. If the status code for the location
is available or nettable, a warning displays and the QAD dan Intranet merupakan salah satu bentuk
system prompts you to continue.” sistem yang bisa dibilang canggih, karena bentuk
Berdasarkan kutipan manual book tersebut QAD yang selalu mengikuti perkembangan sistem
dapat dillihat bahwa cara untuk menenetukan status informasi dan selalu menyesuaikan dengan keadaan
dari kode pada sistem yang ada di inventori sangat yang ada di lapangan. Sedangkan untuk Intranet
jelas, informatif dan mudah untuk dipahami oleh merupakan salah satu bentuk sistem informasi
user yang baru menggunakan sistem, sehingga perusahaan yang sengaja dibuat untuk melakukan
mengurangi kesalahan user untuk menjalankan aproval secara otomatis tanpa harus bertemu
sistem dan menjauhkan dari bias data. Terkait langsung dengan orang yang bersangkutan. QAD
dengan komparabilitas, Delone dan McLean (2003) dan Intranet sama-sama memiliki integrasi sistem
menyatakan bahwa salah satu yang menjadikan yang baik, seperti yang diakatakan programmer dan
kualitas dari informasinya baik yaitu hasil dari sistem analis SBE bahwa semua kegiatan yang
informasi yang ada dapat dibandingkan ketika tidak berhubungan dengan aproval diluar transaksi bisnis
menggunakan sistem. terdapat pada Intranet, sedangkan untuk yang
QAD dan Intranet memiliki ketepatan waktu berhubungan dengan kegiatan bisnis terdapat pada
yang tinggi. Maksud dari ketepatan waku yaitu, QAD.
proses input data antara satu divisi dengan divisi
yang lain sangat cepat, sehingga memudahkan antar Service Quality
divisi untuk melakukan job descnya sesuai dengan Parasuraman (1988) menyatakan bahwa kualitas
waktu yang telah ditentukan. Hal ini senada dengan layanan memiliki 5 faktor utama yang dapat diukur
yang disampaikan oleh sistem analis dan yaitu nyata, tahan untuk diuji, responsif, keyakinan
dan empati. Kualitas pelayanan ini saling

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 2 April 2018| 60


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mempengaruhi satu sama lain. Sistem seperti QAD Delone dan McLean (2003) yang mana salah sau
dan Intranet memiliki tingkat responsif yang tinggi, poin pendukungnya adalah siapa yang
karena pada saat kita melakukan input data hasil menggunakan sistem informaisnya. Pada SBE yang
yang diinginkan langsung keluar dan dapat diolah menggunakan sistem informasi QAD dan Intranet
lagi. Hasil yang didapat dari sistem QAD dan adalah seluruh staff divisi yang ada dan bertugas
Intranet juga sangat nyata, yang dimaksud nyata untuk melakukan input data. Direksi juga dapat
yaitu apabila terjadi salah input akan terlihat pada meggunakan sistem informasi untuk melakukan
bagian mana yang salah. pengecekan terhadap hasil input data dan kegiatan
bisnis serta approval.
Intention to Use
Beberapa faktor utama dalam intensitas User Satisfaction
penggunaan yang digunakan peneliti untuk Delone dan McLean (2003) menggunakan
mengukur keberhasilan sistem yaitu durasi beberapa variabel untuk mengukur kepuasan
penggunaan, frekuensi dari akses dan yang terakhir pelanggan yaitu dengan kepusasan secara
adalah kerutinan penggunaan sistem. Dilihat dari menyeluruh, kesenangan, kepuasan dalam
durasi penggunaan sistem informasi QAD dan pengambilan keputusan dan kepuasan penggunaan
Intranet memiliki tingkat penggunaan yang tinggi di perangkat lunak. Kepuasan secara menyeluruh akan
SBE. Programmer SBE mengatakan bahwa dirasakan oleh user ketika sistem yang ada, baik
penggunaan sistem QAD dan Intranet dimulai QAD dan Intranet telah digunakan secara maksimal.
ketika karyawan masuk kerja jam tujuh pagi hari Menurut programmer bahwa sistem yang sudah
hingga sore jam setengah lima sore. terintegrasi seperti QAD sudah menimbulkan
Hal itu dikarenakan SBE sebagai perusahaan kepuasan secara menyeluruh tetapi untuk ukuran
manufaktur yang melakukan produksi setiap hari kepuasan secara menyeluruh terhadap Intranet
dan harus terhubung dengan sistem selama jam masih belum bisa dibilang puas karena masih ada
kerja berlangsung untuk memudahkan dalam beberapa fungsi yang menggunakan manual.
berkomunikasi antara satu divisi dengan divisi lain. Kepuasan pengambilan keputusan juga menjadi
Kerutinan penggunaan sistem informasi dapat salah satu variabel yang diperhitungkan oleh Delone
menjadi salah satu faktor pendukung sebuah sistem dan McLean (2003). Menurut sistem analis, direksi
dapat berjalan dengan lancar. Seperti yang dari SBE sangat senang ketika sistem yang
dikatakan sistem analis bahwa semakin sering digunakan dapat menghasilkan atau digunakan
seorang user menggunakan sistem yang ada seperti untuk melakukan pengambilan keputusan melalui
QAD dan Intranet maka akan semakin sukses sitem hasil output sistem QAD . Hal itu selaras denga apa
yang diterapkan oleh perusahaan dan mengurangi yang disampaikan oleh Jogiyanto (2007) bahwa
kesalahan. kepuasan pengguna merupakan respon dari pemakai
Terkait dengan jumlah fungsi yang ada pada terhadap penggunaan keluaran sistem informasi.
QAD dan Intranet, QAD dan Intranet memilki
banyak fitur dan fungsi yang saling berhubungan Net benefits
antara satu proses ke proses selanjutnya. Hal Tahap akhir dalam pengukuran kesuksesan
tersebut dibuktikan dengan isi dari manual book sistem informasi yaitu net benefits, yang merupakan
QAD yang dimulai dari browse, browse quiry, hasil akhir dari pengukuran. Net benefits merupakan
hingga maintenance QAD secara keseluruhan. dampak yang ditimbulkan dari penggunaan sistem
Tidak semua divisi menggunakan seluruh fungsi informasi yang telah berkembang dari penggunaan
yang ada pada QAD dan Intanet, seperti produksi secara langsung. Sesuai dengan pengertian
yang hanya menggunakan beberapa fungsi, karena mengenai net benefits ibu Anna mengatakan bahwa
disesuaikan dengan cara kerja produksi di SBE, hasil yang didapat dari penggunaan sistem QAD
sementara untuk Intranet banyak fungsi yang dan Intranet yaitu SBE merasa bahwa bisa lebih
digunakan mencakup keseluruh fungsi karena membenahi sistem kerja yang ada dan membenahi
fungsi yang ada pada sistem dibuat berdasarkan selisih-selisih yang ada pada sistem QAD dan
dengan request aau permintaan dari user. Intranet.
Niat untuk menggunakan sistem informasi Net benefits juga sangat bergantung dengan
menjadi salah satu faktor utama yang diamati oleh kesuksesan user satisfaction dan intention to use,

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 2 April 2018| 61


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
apabila kedua variabel tersebut baik maka net Ketika kendala yang ada pada QAD sudah
benefits yang akan diperoleh oleh perusahaan ditemukan, seharusnya perusahaan melakukan studi
menjadi meningkat atau positif, dan berlaku kelayakan, mulai dari kelayakan operasional,teknis
sebaliknya. Bentuk dari net benefits beragam yaitu dan ekonomis. Karena sistem yang digunakan
tergantung dengan budaya perusahaannya. SBE hanya dilakukan upgrade maka SBE tidak
bentuk dari net benefitnya adalah pengintegrasian menerapkan studi kelayakan dalam fase manapun.
sistem, efisiensi waktu, efektifitas biaya, Menurut sistem analis dan programmer SBE studi
mengurangi adanya kesalahan dalam input data, kelayakan hanya dilakukan ketika perusahaan akan
kegiatan bisnis yang ada pada SBE juga semakin menggunakan sistem baru dan mengubha sistem
meningkat dan unggul dibanadingkan dengan tahun informasi secara keseluruhan.
sebelum penggunaan QAD dan Intranet. Karena fase kelayakan pada SBE tidak ada,
maka sistem analis akan langsung melakukan
Pengembangan Sistem Informasi Strategis meeting dengan direksi karena fase upgrade QAD
Perusahaan merupakan salah satu perubahan besar yang ada
Jogiyato (1990:35) menyatakan bahwa pada sistem informasi perusahaan. Setelah
pengembangan sistem (system development) melakukan meeting antara sistem analis,
merupakan suatu proses menyusun suatu sistem programmer dan direksi akan dilanjutkan kepada
yang baru untuk menggantikan sistem yang lama fase analis secara mendalam tehadap bentuk sistem
secara keseluruhan atau hanya untuk memperbaiki yang baru nantinya. Cara SBE melakukan
sistem yang sudah ada. Hal tersebut senanda dengan perencanaan yang tidak mendetail selaras dengan
pernyataan dari website QAD yang menyatakan yang disampaikan oleh Dewanto (2004) bahwa
bahwa QAD standard yang sekarang sedang pengembangan sistem informasi lebih banyak
beroperasi diseluruh dunia akan dilakukan dilihat pada kompleksitas dan kapasitasnya,
perubahan menjadi QAD EE agar dapat bersaing sehingga pada saat akan melakukan pengembangan
dengan bentuk ERP lain. Sedangkan untuk Intranet tidak harus sama dengan apa yang ada pada teori.
yang menjadi salah satu bentuk inovasi perusahaan
hanya dalam fase maintenance saja. Analisis
Dalam fase pengembangan sistem informasi Pada fase ini sistem analis akan membuat
banyak tahapan yang harus dilakukan agar hasil dari pemberitahuan mengenai bentuk perubahan sistem
pengembangan sistem dapat maksimal. Fase QAD dari yang lama ke yang baru. Pada saat fase
tersebut akan dilakukan secara mendetail dan jelas. ini juga terjadi komunikasi antara sistem analis dan
Peneliti menyatakan bahwa secara langsung, bentuk user untuk mengetahui fungsi apa yang paling
pengembangan sistem yang ada di lapangan hampir dibutuhkan oleh user ketika dilakukan upgrade. Hal
saman dengan bentuk pegembangan yang ada pada ini senada dnega pernyataan McLeod (2001) bahwa
teori. fase announce the system study adalah tahapan
dimana seorang mamanger atau sistem analis
Perencanaan melakukan pemberitahuan kepada user dan
Setelah fase pertama menentukan dan menjelaskan secara detail mengenai perubahan
menganalisa fase perencanaan dilanjutkan dengan sistem dan cara kerja dari sistem yang baru natinya
mengidentifikasikan kendala sistem. Menurut akan memperngaruhi cara kerja user.
McLeod (2001) pada saaat ini sistem analis dan user Setelah fase mengumumkan cara kerja sistem
harus tahu betul betuk kendala yang ada pada sistem selesai, maka dilanjukan dengan mengorganisir tim
apakah kendala yang ada berada pada sistemnya, proyek dari dilakukannya upgrade ini. Fase ini
perangkat keras atau lingkungan penggunanya. bertujuan agar divisi yang mengalami perubahan
Sistem analis yang ada pada SBE membenarkan pada sistemnya mempunyai orang yang paham betul
bahwa salah satu tahapan yang dilakukan adalah akan penggunaannya. McLeod (2001) menyebutkan
melihat kendala apa yang ada apdad sistem, bahwa setiap divisi harus memiliki orang yang
biasanya kendala yang ada berasalah dari user mampu menjadi mentor bagi satff divisi mereka
karena kurang paam atau human error dan bisa juga masing-masing.
dari sistemnya yang kurang cover. Maka dari itu Sistem Analis dan direksi
menentukan untuk setiap divisi melakukan training

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 2 April 2018| 62


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
awal kepada tim yang dibentuk ini. Ketika sistem pada karyawan dan pengumumannya akan dibuat
analis dan konsultan dari QAD melakukan training oleh level manajemen yang sama. Pada saat SBE
dengan tim proyek yang dibentuk, sistem analis mulai implementasi sistem hal yang dilakukan oleh
juga menetukan fungsi apa saja yang nantinya SBE yaitu menyiapkan hardware seperti server,
dibutuhkan oleh user. Pada tahapan ini sistem analis komputer untuk mendukung jalannya upgrade dan
diabntu oleh user dengan cara melakukan pengembangan sistem. Ketika SBE mendapatkan
wawancara terhadap apa saja fungsi sistem yang software yang digunakan untuk biasanya akan ada
paling dibutuhkan, ingin seperti apa bentuk dari masa yang biasa disebut dengan simulasi. Waktu
sistemnya nanti setelah adanya upgrade, hasil dari simulasi ini banyak digunakan untuk berdaptasi
analisis dan wawancara tersebut akan dituangkan dengan sistem yang baru dan menyiapkan basis data
oleh sistem analis dalam bentuk flowchart. da fasilitas fisik.
Persiapan fisik yang dilakukan oleh SBE yaitu
Desain menyiapkan server dan komputer agar dapat
Memasuki tahap desain, seorang sistem analis menunjang jalannya upgrade sistem baru. Selain
dibantu dengan programmer dan konsultan QAD. menyiapkan komputer juga disiapkan basis data,
Tujuan dari adanya fase desain ini untuk karena pada saat melakukan upgrade membutuhkan
menentukan cara yang paling baik untuk penyimpanan dengan kapasistas besar maka SBE
menyelesaikan masalah user McLeod (2001). menyipkan server baru agar dapat melakukan input
Tahapan awal dilakukannya desain sistem ini, data ke server baru. Setelah semua yang diutuhkan
sistem analis banyak melakukan meeting dengan siap, SBE akan melakukan training dan pengarahan
direksi dan programmer untuk melihat bagaimana mengenai sistem yang baru.
proses upgrade sistemnya. McLeod (2001) mengatakan bahwa pengguna
Setelah direksi, sistem analis dan programmer lain harus mendapatkan pengarahan untuk
berhasil emnentukan bagaimana desain terbaik dari menggunakan sistem keluaran. Juga dibutuhkan
upgrade sistemnya dilanjutkan ketahapan pembelajaran bagi para user yang bertugas untuk
menganalisa alternatif sistem. Tujuan disediakan menginput data, memasukan data ke komputer,
alternatif sistem ini bertujuan agar apabila pilihan mengoperasikan peralatan. Sesi pelatihan bagi
utama desaintidak berhasil masih ada cara lain pengguna dan partisipan dapat dipimpin oleh sistem
untuk melakukan upgrade atau pengembangan. analis hal ini sesuai dengan apa yang terjadi di
Nyatanya pada SBE tidak ada alternatif sistem yang lapangan bahwa upgrade sistem dipimpin langsung
digunakan, karena menurut sistem analis dan direksi oleh sistem analis dan dibantu konsultan dari QAD.
bentuk upgrade yang pertama harus sukses maka
dari itu upgrade yang dilakukan dipersiapkan secara Penggunaan Sistem
matang sehingga tidak ada kesalahan atau Penggunaan sistem merupakan fase akhir dari
kegagalan sistem. pengembangan sistem yang mana bentuk dari
Fase akhir dari desain sistem yaitu evaluasi sistemnya sudah bagik dan sesuai dengan yang
sistem yang digunakan, yang mana tahapan ini akan perusahaan inginkan. Pada fase ini SBE masih tetap
dilakukan untuk evaluasi sistem yang lama dan melakukan pengecekan sistem, dan masih akan di
yang baru. Evaluasi dilakukan bertujuan untuk dampingi oleh sistem analis dan konsultan. Pada
mengetahui kekurangan yang ada pada sistem, fase penggunaan sistem ini SBE sudah
McLeod (2001) mengatakan bahwa seorang sistem menggunakan QAD EE (Enterprise Edition) yang
analis harus mengetahui seluruh permaslahan sistem merupakan bentuk baru dari QAD setelah di
dan haru mengetahui bentuk informasi seperti apa upgrade.
yang diinginkan oleh user. Sedangkan pada SBE Bentuk dari QAD EE (Enterprise Edition) ini
bentuk evaluasi sistem yang dilakukan hanya pada memiliki kelebihan dalam maintenance data,
sistem yang bermasalah saja, hal ini bertujuan untuk terlebih pada ola data divisi finance. McLeod
menghemat waktu dan biaya perusahaan. (2001) menyatakan bahwa sistem informasi yang
baik setelah sembilan puluh hari adaptasi, akan
Implementasi Sistem dilakukan dua audit sistem yang pertama yaitu audit
McLeod (2001) manajemen akan memutuskan sistem untuk memastikan kepuasan pengguna dan
pengimplementasian sistem yang akan berdampak yang kedua untuk memastikan integritas sistem.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 2 April 2018| 63


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Senada dengan yang dikatakan McLeod bahwa SBE Inventori Kontrol dan Produksi tidak pada
melakukan evaluasi sistem setelah enam bulan divisi Finance. Karena sistem QAD dan
untuk mengetahui apa saja yang drasakan oleh user. Intranet digunakan setiap waktu, maka user
McLeod (2001) mengatakan juga bahwa sistem pada beberapa yang pada SBE merasa puas
yang baru mengadakan pengembangan tetap harus dengan adanya sistem tersebut sehingga
dilakukan maintenance agar penggunaannya meningkatkan net benefits pada kinerja dan
makasimal. Bentuk maintenance menurut McLeod proses bisnis pada beberapa divisi seperti
(2001) adalah 1) Membenahi sistem yang error; 2) produksi, gudang barang jadi dan inventori
Menjaga arus sistem; 3) Improvisasi Sistem. kontrol. Sedangkan sistem QAD nya masih
Semakin lama perusahaan menggunakan komputer kurang fleksibel, kurang user friendly dan
akan semakin baik pemeliharaannya. Sesuai dengan kurang informatif sehingga mengurangi
teori yang disampaikan McLeod (2001) SBE kepuasan pengguna yang ada pada divisi
melakukan maintennace sistem dengan menjaga finance. Terdapat perbedaan hasil antara
data yang ada dengan cara melakukan back up data, kualitas sistem dan kepuasan pengguna yang
kontrol free space yang ada pada server dan mana dari perbedaan tersebut perusahaan
melakukan maintenance di fungsi-fungsi baru. melakukan upgrade sistem untuk meningkatkan
kepuasan penggunaan yang ada pada divisi
KЕSIMPULАN DАN SАRАN finance dan beberapa fungsi sistem yang
Kеsimpulаn kurang support, untuk meningkatkan
1. Bentuk sistem informasi yang ada pada SBE kemudahan dan kelancaran dalam
merupakan bentuk sistem informasi tertutup. mengimplementasikan sistemnya perusahaan
Dimana sistem informasinya melakukan input juga melakukan training kepada divisi terkait
data oleh user lalu di proses oleh sistem selama melakukan upgrade sistem.
informasinya yaitu QAD standard dan Intranet, 3. Bentuk pengembangan yang dilakukan SBE
lalu menghasilkan output yang dapat digunakan hanya pada QADnya berbentuk pengembangan
untuk dasar dari fase divisi yang lain. Pada fase klasik yaitu model waterfall. Bentuk
sistem informasi tertutup direksi masih dapat pengembangannya mengikuti sesuai dengan
melakukan pengecekan terhadap jalannya yang ada pada teori yaitu dimulai dari bentuk
sistem dan direksi dapat menentukan fungsi apa perencanaannya, yang mana SBE tidak
yang bisa mengakses sesuai dengan kapasitas menggunakan perencanaan secara mendetail
divisi masing-masing. SBE menggunakan ERP tapi hanya melihat masalah apa yang ada pada
sebagai bentuk pengintegrasian sistemnya yaitu sistem. Dilanjutkan dengan analisa masalah
QAD standard dan Intranet merupakan bentuk yang dilakukan oleh sistem analis yaitu
inovasi perusahaan yang dibuat oleh menganalisa masalah apa yang ada pada sistem
programmer SBE dan bertujuan untuk dan bagaimana dengan penyelesaiannya.
mengintegrasikan sistem diluar kegiatan QAD. Setelah dianalisa dilakukan desain sistem,
Berdasarkan penggunaan QAD standard dan karena SBE tidak membuat desain sendiri dan
Intranet kedua sistem tersebut dapat dikatakan memberikannya pada vendor perusahaan QAD
strategis pada divisi produksi dan inventori maka SBE hanya bertugas menyiapkan
kontrol, hal tersebut dikarenakan QAD keperluan upgrading dan server dan kebutuhan
standard dan Intranet memudakan kedua divisi selama upgrade.
tersebut dalam melakukan pencatatan,
pengambilan keputusan dalam kegiatan bisnis Sаrаn
seari-harai yang ada pada divisi tersebut. 1. Sinar Baja Electric sebaiknya melakukan
2. Kesimpulan terkait dengan pengukuran Delone evaluasi sistem secara keseluruhan bukan
& McLean (2003) menemukan beberapa hanya pada funsgi sistem yang bermasalah
temuan yaitu kualitas sistem, kualitas informasi saja. Karena ketika perusahaan dapat
dan kualitas pelayanan yang ada pada QAD mengetahui hasil dari evaluasi secara
memiliki tingkat akurasi yang bagus, tepat menyeluruh nantinya akan memudahkan
waktu dan memiliki tingkat responsif yang sistem analis dan programmer untuk
tinggi pada divisi Gudang Barang Jadi,

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 2 April 2018| 64


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
melakukan perbaikan atau untuk melakukan ________. 2007. Sistem Informasi Stratejik. Edisi 2.
maintennace sistem. Yogyakarta: Andi.
2. Dikarenakan sistem yang ada sekarang masih Laudon, Kenneth C., and Jane P.Laudon. 1998.
kurang fleksibel dan kurang support pada Computer and Information System, Edisi
bagian finance, maka apabila nanti dilakukan Ke-5. United States of America: Times
bentuk evaluasi dilakukan evaluasi sistem Mirror Higher Education Group.
yang dapat mensupport kegiatan pada divisi
finance dan lebih user friendly. ____________________________________.
3. Sebaiknya apabila dilakukan pengembangan (2003). Essentials of Management
lagi, diharapkan perusahaan dapat Information System.5 thedition . New
menggunakan bentuk pengembangan Agile Jersey: Prentice-Hall, Inc.
yang mana bentuk pengembangannya ____________________________________.
menggunakan sedikit tahapan dan tidak (2012). Management System: Managing the
menggunakan perencanaan dalam fase Digital Firm Twelfth Edition. New Jersey:
pengembangannya. Model pengembangan Prentice Hall.
Agile ini juga dibantu oleh perusahaan yang
mengatasi cara pengembangan sistem Mcleod, Ray Jr, 1994, System Analysis and Design
sehingga memudahkan perusahaan dalam An Organizational Approach, Orlando :
pengembangan sistemnya. Harcourt Brace & Company. 287-305.
4. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu _____________. 2001. Sistem Informasi Edisi 7
membahas kesuksesan penggunaan sistem Jilid 2. Jakarta : Prenhallindo.
informasi QAD dari sisi eksternal perusahaan _____________. (2008). Management Information
yang dapat berdampak pada net benefits yang System. New Jersey: Pearson Education. 10-
didapat oleh user yang menggunakan sistem 11.
QAD dan pada customer perusahaan.
_____________. 2008. Sistem Informasi
DАFTАR PUSTАKА Manajemen. Edisi ke sembilan. Jakarta:
Callon, J. D., (1996). Competitive Advantage Prenhallindo.
through Information Technology. New Jurnal
York: McGraw Hill, USA.
Delone, W. H., & McLean, E. R. 2003. The Delone Chen, C. 2010. Impact of Quality Antecedents on
and McLean model of Information System Taxpayer Satisfaction With Online Tax-
Success: a Ten Year Update. Journal of filling System An Emeprical Study.
management information systems. 19(4): 9- Information & Management 47 (5-6), 308-
30. 315
Cohen, S., Dori, D., & de Uzi Haan, A. (2010). A
Earl, M.J., 1989. Management Strategies for Software System Development Life Cycle
Information Technology.Prentice Hall, Model for Improved Stakeholders’
London. Communication and Collaboration.
_________., 1989. Management Strategic for International Journal of Computers
Information Technology. Prentice Hall, Communication & Control, 1, 23-44.
HemelHempstead. 64. Delone, W. H., & McLean, E. R. 1992. Information
Jogiyanto. M.M. 1990. Analisis dan Disain Sistem System Success: The Quest For the
Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori Dependent Variable. Information System
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Research 3 (Marach).
Andi Offset. 35. ____________________________. 2003. The
________. 2007. Model Kesuksesan Sistem Delone and McLean Model Information
Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi. Systems Success: A ten-year update. Journal
of management information systems 19(4):
9-30.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 2 April 2018| 65


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Dewanto, Djoko., 2004. System Development Lyfe
Cycle dengan Beberapa Pendekatan. Jurnal
Vasilkom. Vol 2 (1)., 39-47.
Hossain, Liaquat et. al., 2002. Enterprise Resource
Planning-Global Opportunities &
Challenges. US: Idea Group Publishing.
Jirava, P. (2004). System development life cycle. In
Scientific Papers of the University of
Pardubice Series D. (pp. 118–125).
Pardubice: Univerzita Pardubice.
Parasuraman, Et, al., Zeithmal and Bitner. 1988.
Konsep dan Teknik Pengukuran Kualitas
Produk Jasa, Kajian Bisnis dan Manajemen,
Vol 4, No I, Hal 55-56.
Tetlay, A. & John, P. (2009). Determining te Lines
of System Maturity System and Readiness
and Capability Reainess in the System
Development Life Cycle. Presented at 7th
Annual Conference on System Engineering
Research (CSER09), Lougborough
University.
Ward, J. And Peppard, J. 2002. Strategic
Planning for Information System. Cichester,
UK: Wiley.p(4)22.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 2 April 2018| 66


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like