Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Perbandingan Kadar Glukosa Darah Pada Sampel Yang Mengalami Variasi Lama Penundaan Pemisahan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)

ISSN : 2087-1333 (Online)

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA SAMPEL YANG


MENGALAMI VARIASI LAMA PENUNDAAN PEMISAHAN

The comparison of blood glucose levels in samples experiencing long variations of


delayed separation

Novie Trisyani1, Syahida Djasang2, Zulfian Armah3


1
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Manado
2,3
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Korespondensi: novietrisyani@gmail.com

ABSTRACT

The quality of the results clinical laboratory examination, issued must be guaranteed
reliability and quality, both the quality of the product and the quality of service so that
reach the expectations and satisfaction of patients or doctor. The problemsthat often
occur in laboratory is unworked direct examinations of collected sample. The samples
was delay for the reasons. Bood glucose levels can make a decomposition or glycolysis
proses. The purpose of this research to know a present or not the different of blood
glucose levels which experiencing long variation of delay separation. The type of this
research is quasi experiment for blood glucose examination, collecting sample use
simple random sampling and it found 10 samples on February 20 th - march 6th 2019 in
Clinical Chemistry of Poltekkes Kemenkes Manado. Based on result of anova test
obtained the value of F count 7.130 by significance (p) about 0.003 <0.05, it means the
results are significan decreased. The concluded is that occur the different blood glucose
levels on sample which experiencing long variation of delay separation. Hoped for the
Medical Laboratory Technic to pay attention for pre-analytical phase, the obtained
sample immediately proses and separated from the erythrocyte and immediately
conduct an examination.
Keywords : Blood glucose, delay separation, pre-analytical

ABSTRAK

Mutu hasil pemeriksaan laboratorium klinik yang dikeluarkan harus terjamin keandalan
dan kualitasnya, baik kualitas produknya maupun kualitas pelayanannya sehingga
memenuhi harapan atau kepuasan pasien atau dokter. Permasalahan yang sering terjadi
di laboratorium adalah pengumpulan sampel yang tidak dikerjakan dengan pemeriksaan
langsung. Sampel mengalami penundaan dengan alasan-alasan tertentu. Kadar glukosa
darah dapat mengalami proses penguraian atau proses glikolisis. Penelitian ini bertujuan
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan Kadar Glukosa pada sampel yang
mengalami variasi lama penundaan pemisahan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen
semu dengan melakukan pemeriksaan glukosa darah, dengan teknik pengambilan
sampel menggunakan cara simple random sampling didapatkan sebanyak 10 sampel
pada tanggal 20 Februari - 6 maret 2019 di Laboratorium Kimia Klinik Poltekkes
Kemenkes Manado. Berdasarkan hasil analisis Uji Anova diperoleh harga F hitung
7.130 dengan signifikansi (p) sebesar 0.003 < 0.05, yang artinya didapatkan hasil
penurunan yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kadar

34
Vol. 11 No. 1, Juni 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i1.1518
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

glukosa darah pada sampel yang mengalami variasi lama penundaan pemisahan.
Diharapkan bagi para Tenaga Laboratorium Medik dapat memperhatikan tahapan pra
analitik, agar sampel yang didapat segera diproses dan dipisahkan dari sel darah merah
dan segera melakukan pemeriksaan
Kata kunci : Glukosa Darah, Penundaan Pemisahan, Pra Analitik

PENDAHULUAN 2 % glukosa/jam (Sacher, 2004).


Pemeriksaan laboratorium klinik Menurut Agung A,dkk (JKD,2017)
merupakan salah satu bentuk pelayanan bahwa kadar glukosa pada sampel
kesehatan yang penting dalam serum bertahan sebesar 94,97% dari
membantu menegakkan diagnosa dan kadar awalnya setelah penundaan 4 jam,
terapi suatu penyakit. Penyakit tidak kemudian menurun hingga 85,44%
hanya dapat diketahui dari keluhan setelah 8 jam penundaan.
pasien dan gejala-gejala klinik yang Begitupun dengan hasil
tampak, sehingga pemeriksaan penelitian yang dikemukakan oleh
laboratorium mutlak diperlukan oleh Hilda,dkk (2011), dimana terdapat
dokter maupun petugas kesehatan untuk perbedaan yang signifikan antara lama
memastikan diagnosa. Mutu hasil pemeriksaan yang ditunda pada 15, 30
pemeriksaan yang dikeluarkan harus (0.9258 mg%), 45 (1.84 mg%) dan 60
terjamin keandalan dan kualitasnya, menit (2.722mg%) dengan penurunan
baik kualitas produknya maupun kadar glukosa darah, semakin lama
kualitas pelayanannya sehingga pemeriksaan ditunda, semakin rendah
memenuhi harapan atau kepuasan kadar glukosa.
pasien atau dokter (Scanlon, 2006). Berdasarkan masalah diatas
Agar dapat memberikan hasil maka peneliti berkeinginan untuk
pemeriksaan yang berkualitas, perlu melakukan penelitian tentang
dilakukan program pengendalian mutu “Perbandingan Kadar Glukosa Pada
terpadu, yang mencakup pengendalian Sampel Yang Mengalami Variasi Lama
mutu tahap pre analitik, tahap analitik Penundaan Pemisahan”.
dan pasca analitik (Smart living, 2008).
Pengumpulan darah dalam METODE
tabung bekuan untuk analisis kimiawi Peneltian ini dilakukan pada
serum memungkinkan terjadinya bulan Februari hingga Maret 2019 di
metabolisme glukosa dalam sampel Laboratorium Kimia Klinik Poltekkes
oleh sel-sel darah sampai terjadi Kemenkes Manado. Populasi pada
pemisahan melalui sentrifugasi. Hitung penelitian ini adalah mahasiswa D. III
sel darah yang sangat tinggi dapat tingkat 2 Analis Kesehatan Poltekkes
menyebabkan glikolisis berlebihan Kemenkes Manado yang berjumlah
dalam sampel sehingga terjadi sebanyak 10 orang. Teknik
penurunan kadar glukosa yang pengambilan sampel yang digunakan
bermakna. Suhu lingkungan tempat terlebih dahulu disesuaikan dengan
darah disimpan sebelum pemisahan kriteria inklusi maupun eksklusi, setelah
juga mempengaruhi tingkat glikolisis. didapatkan jumlah sampel yang
Pada suhu lemari pendingin glukosa memenuhi syarat tersebut yaitu
tetap stabil selama beberapa jam sebanyak 26 orang, kemudian dilakukan
didalam darah. Pada suhu kamar pengambilan sampling menggunakan
diperkirakan terjadi penurunan 1 sampai sistem simple random sampling, dimana

35
Vol. 11 No. 1, Juni 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i1.1518
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

prinsip mekanisme teknik acak berjenis kelamin perempuan (60%),


sederhana dilakukan seperti undian, dapat dilihat pada tabel 1.1
yaitu semua individu berpeluang untuk Data yang diperoleh dari
diambil sebagai sampel. Penentuan penelitian yang telah dilakukan dapat
jumlah sampel menggunakan rumus dideskripsikan sebagai berikut,
Federer, dari perhitungan rumus pemeriksaan glukosa pada penundaan
tersebut didapatkan jumlah sampel pemisahan 1 jam (kontrol) didapatkan
sebanyak 10 orang. Dari ke sepuluh hasil nilai tengah sebesar 86.50 mg/dL
sampel tersebut dilakukan pengambilan dengan nilai minimum 78 mg/dL dan
darah dilakukan pemeriksaan kadar nilai maksimum 98 mg/dL Pemeriksaan
glukosa darah sewaktu dengan tiga (3) glukosa pada penundaan pemisahan
perlakuan yang berbeda, yaitu sampel selama 2 jam didapatkan hasil rata-rata
pertama sebagai kontrol dimana satu 81.60 + 5.948 mg/dL. Pemeriksaan
jam setelah dilakukan pengambilan glukosa pada penundaan pemisahan
darah, segera dipisahkan dan dilakukan selama 3 jam didapatkan hasil rata-rata
pemeriksaan, dan selanjutnya pada 77.40 + 5.967 mg/dL, yang dapat dilihat
perlakuan ke dua dan ke tiga ditunda pada tabel 1.2
pemisahannya selama 2 jam dan 3 jam. Langkah pertama dalam analisis
Proses pada pengambilan darah, hipotesis adalah uji normalitas. Uji ini
setiap satu orang sampel diambil 3 ml dilakukan untuk mengetahui apakah
darah, yang kemudian dipisahkan dalam data yang ada terdistribusi normal atau
3 tabung masing-masing sebanyak 1 ml tidak.
darah. Suhu ruang tempat penelitian Berdasarkan uji normalitas yang
merupakan salah satu faktor diperoleh menggunakan data Shapiro
pengganggu, dan suhu ruang pada saat wilk dimana nilai signifikansi untuk
penelitian adalah antara 18-25˚C, hasil pemeriksaan glukosa darah baik
sehingga suhu ruang tersebut dapat penundaan pemisahan 1 jam sebesar
dikendalikan. Pengambilan darah pada 0.964, dan nilai signifikansi penundaan
mahasiswa/i dilakukan pada saat jam pemisahan 2 jam sebesar 0.971,
istirahat dari perkuliahan. Sebelum begitupun dengan nilai signifikansi
dilakukan pemeriksaan darah sampel, penundaan pemisahan 3 jam sebesar
terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan 0.0991, dimana nilai signifikansi 3
dengan menggunakan kontrol serum perlakuan > 0.05 yang artinya sebaran
level I untuk menjamin hasil data tersebut adalah berdistribusi
pemeriksaan valid. normal.
Hasil perlakuan terhadap serum Berdasarkan hasil uji
dan pemeriksaan disajikan dalam Homogenitas varian antar kelompok
bentuk tabel kemudian dianalisa secara perlakuan dengan menggunakan
uji statistik menggunakan uji Anova Analisis of Varian (ANOVA) satu jalur
satu arah diperoleh signifikansi 0.995 > 0.05,
yang artinya varian antar kelompok
HASIL adalah homogen. Uji Anova satu arah
Sampel serum yang didapatkan Berdasarkan hasil analisis Uji
dari mahasiswa sebanyak 10 orang, Anova diperoleh harga F hitung 7.130
dimana frekuensi umur individu dengan signifikansi sebesar 0.003 <
sebanyak 70% adalah umur 19-20 tahun 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima
dan diantaranya subyek berjenis artinya terdapat perbedaan kadar
kelamin laki-laki (40%) dan 6 subyek glukosa darah pada sampel yang

36
Vol. 11 No. 1, Juni 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i1.1518
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

mengalami variasi lama penundaan terjadinya glikolisis. Dan digunakan


pemisahan. ketika darah akan diangkut dari satu
laboratorium rumah sakit lain untuk
PEMBAHASAN pengukuran glukosa. Tabung pemisah
Glikolisis merupakan salah satu serum bertutup merah juga
dari empat jalur metabolisme glukosa. mempertahankan kadar glukosa dalam
Glikolisis adalah perubahan glukosa sampel setelah tabung disentrifugasi
menjadi asam piruvat. Glikolisis dapat untuk memisahkan serum dari sel
dipandang sebagai tahap pertama proses (Sacher, 2004).
respirasi (aerobic) didalam sel yang Hasil penelitian ini
terjadi didalam sitosol, dimana glukosa menunjukkan bahwa terjadi penurunan
dioksidasi menjadi asam piruvat atau yang signifikan pada sampel yang
sebagai proses pembentukan energi mengalami variasi lama penundaan
(ATP) dalam keadaan anaerobik. pemisahan, dikarenakan terjadi
Glukosa kemudian dioksidasi menjadi glikolisis dalam sel yang terdapat pada
asam piruvat, yang kemudian dirubah tabung darah. Sesuai dengan hasil para
menjadi asam laktat dari proses peneliti sebelumnya, hanya saja pada
glikolisis ini akan menghasilkan 2 ATP. penelitian ini terdapat perbedaan
Hati dapat mengubah asam laktat persentase penurunan kadar gukosa
tersebut menjadi glukosa (Deddy setiap jamnya dibandingkan dengan
Muchtadi, 2009). peneliti sebelumnya.
Pengumpulan darah dalam Dalam penelitian ini didapatkan
tabung untuk analisis kimia bekuan hasil penurunan yang signifikan, jika
serum memungkinkan metabolisme dibandingkan dengan sampel yang
glukosa dalam sampel dengan sel darah dilakukan pemisahan setelah 1 jam
sampai dipisahkan dengan sentrifugasi. pengambilan darah sebagai kontrolnya,
Sel darah merah, misalnya, tidak maka telah terjadi penurunan kadar
memerlukan insulin untuk asupan glukosa sebesar 6,52% pada 2 jam
glukosa dari darah. Lebih tinggi dari pertama saat pengambilan darah, dan
jumlah normal jumlah darah putih atau 11,34 % terjadi penurunan kadar
sel darah merah dapat menyebabkan glukosa darah setelah 3 jam terhitung
glikolisis yang berlebihan di sampel setelah pengambilan darah pada
dengan pengurangan substansial tingkat sejumlah populasi sampel yaitu
glukosa jika sampel tidak diproses sebanyak 10 orang. Sehingga dapat
dengan cepat. Suhu lingkungan di mana diartikan bahwa pada penelitian ini
sampel darah disimpan sebelum terjadi penurunan sebesar 4 – 6 % per
pemusingan dan pemisahan plasma / jam nya, sesuai dengan teori yang
serum juga mempengaruhi kadar dikemukakan oleh Hasan, Irsan (2006).
glukosa. Pada suhu lemari es, glukosa
tetap relatif stabil selama beberapa jam KESIMPULAN
dalam sampel darah. Pada suhu kamar Berdasarkan hasil penelitian
(25 ° C), kehilangan 1 sampai 2% dari tentang “Perbandingan Kadar Glukosa
total per jam glukosa harus diharapkan Darah Pada Sampel yang Mengalami
dalam sampel darah keseluruhan. Variasi Lama Penundaan Pemisahan” di
Penurunan glukosa ini dapat dicegah Laboratorium Kimia Klinik Poltekkes
dengan menggunakan tabung dengan Kemenkes Manado Jurusan Analis
antikoagulan Na Fluorida (tutup abu- Kesehatan, maka diperoleh suatu
abu), fluoride dapat menghambat kesimpulan bahwa terdapat perbedaan

37
Vol. 11 No. 1, Juni 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i1.1518
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

yang signifikan penurunan kadar Semarang.


Glukosa darah sebesar 4 – 6 % per jam Anonim, 2008. Bagaimana Prodia
nya, pada sampel yang mengalami Memberikan Hasil
variasi lama penundaan pemisahan Pemeriksaan Yang Berkualitas,
ed. 14. Smart Living. Jakarta,
SARAN The Writers’ Guild.
1. Diharapkan bagi para Tenaga Deddy Muchtadi, M.S., 2009.
Laboratorium Medik dapat Pengantar Ilmu Gizi. Alfabeta,
memperhatikan tahapan pra analitik, Bandung
agar sampel yang didapat segera
diproses dan dipisahkan dari sel
darah merah dan segera melakukan Hasan, Irshan. 2006. Seminar & Road
pemeriksaan. Show Prodia, Bijak Mengelola
2. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya Kesehatan Kesejahteraan
dapat mengembangkan penelitian Keluarga.
untuk menganalisa lebih mendalam http://medicastore.com/index.p
mengenai hubungan faktor hp?mod=printPage&page=sem
penyebab glikolisis sel seperti inar&id=5
jumlah sel eritrosit dan sel lekosit Hilda, Harlita T.D., Hartono A.R ,
yang meningkat, suhu, waktu dan 2011. Pengaruh Waktu
jumlah sampel yang lebih besar. Terhadap Hasil Pemeriksaan
Kadar Glukosa Darah pada
UCAPAN TERIMA KASIH Penderita Diabetes Melitus.
1. Poltekkes Kemenkes Manado Jurnal Husada Mahakam vol.
2. Poltekkes Kemenkes Makassar III No.2, hlm. 45-94, Poltekkes
3. PT. Multilab Utama Manado Kemenkes Kaltim.
yang telah mensuport berupa Sacher, R. A. and McPherson, R. A.,
maintenance dan kalibrasi pada 2004. Tinjauan Klinis Hasil
alat BTS-350 Pemeriksaan Laboratorium, edisi
11, Buku Kedokteran EGC,
DAFTAR PUSTAKA Jakarta.
Agung A, Retnoningrum D., Edward Scanlon, V. C., 2006. Buku Ajar
I.K.S.L., 2017. Perbedaan Anatomi dan Fisiologi Edisi 3.
Kadar Glukosa Serum dan Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Plasma Natrium Fluoride
(NaF) dengan Penundaan
Pemeriksaan. Jurnal
Kedokteran Diponegoro,

38
Vol. 11 No. 1, Juni 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i1.1518
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

Tabel 1.1 Distribusi Jenis Kelamin.

F % Valid % Cumulative %
Valid LAKI-LAKI 4 40.0 40.0 40.0
PEREMPUAN 6 60.0 60.0 100.0
Total 10 100.0 100.0
(sumber data primer)

Tabel 1.2 Distribusi Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Yang Mengalami


Penundaan Pemisahan
Median Perbedaan Kadar
Perlakuan Mean (SD)
(Min-Max) Glukosa
Penundaan 1 jam 86.50
(Kontrol) 87.30 (5.736) -
( 78-98 )
Penundaan 2 jam 81.50
81.60 (5.948) 5.7 (6.52%)
( 72-93 )
Penundaan 3 jam 78
77.40 (5.967) 9.9 (11.34%)
( 67-88 )

Tabel 1.3 Uji normalitas


Shapiro-Wilk
Penundaan Statistic df Sig.
Hasil Penundaan 1 jam .980 10 .964
penundaan 2 jam .981 10 .971
penundaan 3 jam .987 10 .991

Tabel 1.4 Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.


.005 2 27 .995

Tabel 1.5 hasil uji ANOVA


Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 493.800 2 246.900 7.130 .003
Within Groups 934.900 27 34.626
Total 1428.700 29

39
Vol. 11 No. 1, Juni 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i1.1518

You might also like