Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

1 SM

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Gambaran Komplikasi Penyakit Ginjal Kronik Non Dialisis di Poliklinik

Ginjal-Hipertensi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou


Periode Januari 2017 – Desember 2018

1
Tasya U. S. Karinda
2
Cerelia E. C. Sugeng
2
Emma Sy. Moeis

1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: tasya.karinda@ymail.com

Abstract: Chronic kidney disease (CKD) is still a global health problem with a rising prevalence
in many countries. Complications of CKD are inter alia cardiovascular disease, hypertension,
anemia, electrolyte disturbance, diabetes mellitus, and metabolic asidosis. This study was aimed to
provide an overview of CKD at the Kidney-Hypertension polyclinic of Prof. Dr. R. D. Kandou
Hospital. This was a descriptive retrospective study using data of CKD patients at the Kidney-
Hypertension Polyclinic from January 2017 to December 2018. The results obtained 63 CKD
patients consisting of 47.61% males and 52.38% females. Based on CKD staging, the eprcentages
of patients were, as follows: stage 3 CKD (1.58%), stage 4 CKD (22.22%), and stage 5 CKD ND
(76.19%). Patients aged 50-59 years had the highest percentage of stage 5 ND CKD numbering 10
males (20.83%) and 12 females (25%). The prevalences of complications in stage 5 ND CKD
compared to stage 4 CKD were, as follows: anemia Hb 11-11.9 g/dL (77.5% vs 36.36%),
uncontrolled hypertension (37.50% vs 14.28%), dyslipidemia (25% vs 28.57%), hyperurisemia
(27.08% in males and 41.67% in females vs 57.15% in males and 28.57% in females),
hyponatremia (66.67% vs 64.28%), hypernatremia (31.25% vs 0%), and hypokalemia (16.67% vs
35.72%). In conclusion, CKD complications were anemia, hypertension, dyslipidemia, hyper-
urisemia, and electrolite imbalance; most were higher in stadium 5 ND CKD.
Keywords: chronic kidney disease, complications

Abstrak: Penyakit ginjal kronik (PGK) masih menjadi masalah kesehatan global dan
prevalensinya terus meningkat di berbagai negara. Komplikasi PGK antara lain penyakit
kardiovaskular, hipertensi, anemia, gangguan elektrolit, diabetes melitus, dan asidosis metabolik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komplikasi PGK di Poliklinik Ginjal-
Hipertensi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan
menggunakan data pasien PGK yang dirawat di Poliklinik Ginjal-Hipertensi periode Januari 2017
- Desember 2018. Hasil penelitian mendapatkan 63 pasien PGK, terdiri dari 52,38% perempuan
dan 47,61% laki-laki. Berdasarkan stadium PGK, PGK stadium 3 (1,58%) orang, PGK stadium 4
(22,22%), dan PGK stadium 5 ND (76,19%). Kelompok usia tertinggi ialah 50-59 tahun.
Prevalensi komplikasi pada PGK stadium 5 ND dibandingkan PGK stadium 4 ialah sebagai
berikut: anemia Hb 11-11,9 g/dL (77,5% vs 36,36%), hipertensi tidak terkontrol (37,50% vs
14,28%), dislipidemia (25% vs 28,57%), hiperurisemia (27,08% pada laki-laki dan 41,67% pada
perempuan vs 57,15% pada laki-laki dan 28,57% pada perempuan), gangguan elektrolit
hiponatremia (66,67% vs 64,28%), hipernatremia (31,25% vs 0%), dan hipokalemia (16,67% vs
35,72%). Simpulan penelitian ini ialah komplikasi PGK ialah anemia, hipertensi, dislipidemia,
hiperurisemia, dan gangguan elektrolit; sebagian besar lebih banyak terjadi pada PGK stadium 5
ND.
Kata kunci: penyakit ginjal kronik, komplikasi

169
170 Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 7, Nomor 2, Juli-Desember 2019

Penyakit ginjal kronik (PGK) menurut buruk.4 Anemia pada PGK dan gangguan
Kidney Disease: Improving Global Out- mineral dan tulang pada PGK sering
comes (KDIGO) 2012, didefinisikan dimulai pada stadium 3, sedangkan hiper-
sebagai adanya penurunan laju filrasi tensi pada PGK mulai memburuk pada
glomerulus (LFG <60 mL/menit/1,73m2) stadium 3-5.5
dan kelainan ginjal seperti proteinuria, Sehubungan dengan peningkatan
albuminuria, dan anatomi yang abnormal prevalensi PGK khususnya Sulawesi Utara,
yang terjadi selama 3 bulan atau lebih. maka peneliti tertarik untuk melakukan
Albuminuria ditandai dengan laju ekskresi penelitian mengenai gambaran komplikasi
albumin ≥30 mg/24 jam atau rasio albumin penyakit ginjal kronik non dialisis di
kreatinin ≥30 mg/mmol, sedimen urin yang Poliklinik Ginjal-Hipertensi RSUP Prof.
abnormal, dan gangguan elektrolit lainnya Dr. R. D. Kandou. Diharapkan hasil peneli-
yang disebabkan oleh gangguan tubular tian ini dapat diaplikasikan dalam pence-
ginjal, histologi yang abnormal, abnorma- gahan progresifitas PGK.
litas struktur melalui pencitraan juga
riwayat transplantasi ginjal.1 METODE PENELITIAN
Insidens PGK pada tahun 1995-1999 di Penelitian ini dilakukan di Poliklinik
Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 100 Ginjal-Hipertensi RSUP Prof. Dr. R. D.
kasus per juta penduduk per tahun. Angka Kandou Manado dengan menggunakan
ini terus meningkat sekitar 8% setiap data pasien PGK 3, PGK 4, dan PGK 5 ND
tahunnya. Insiden di negara-negara ber- periode Januari 2017-Desember 2018. Jenis
kembang lainnya diperkirakan sekitar 40- penelitian ialah deskriptif dengan desain
60 kasus per juta penduduk per tahun.2 potong lintang. Sampel penelitian ialah
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar pasien yang terdiagnosis dengan PGK 3, 4,
(Riskesdas) tahun 2018, prevalensi PGK di dan 5 ND di Poliklinik Ginjal-Hipertensi
Indonesia meningkat sebesar 0,38%. Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode
Indonesia, prevalensi PGK tertinggi di Januari 2017 - Desember 2018.
Kalimantan Utara (0,64%), diikuti Maluku
Utara (0,56%), Sulawesi Utara (0,53%), HASIL PENELITIAN
Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Nusa Hasil penelitian ini mendapatkan
Tenggara Barat (0,52%). Berdasarkan jenis sebanyak 63 pasien yang masuk dalam
kelamin, prevalensi PGK pada laki-laki kriteria inklusi, terdiri dari 33 orang
sebesar 0,42% dan 0,35% pada perempuan. (52,38%) berjenis kelamin perempuan dan
Menurut usia, prevalensi PGK tertinggi 30 orang (47,61%) berjenis kelamin laki-
pada kelompok usia 65-74 tahun (0,82%).3 laki. Berdasarkan stadium PGK, didapatkan
Penyebab PGK ialah diabetes mellitus, PGK stadium 3 sebanyak 1 orang (1,58%),
hipertensi, iskemia, infeksi, obstruksi, PGK stadium 4 sebanyak 14 orang
toksin, penyakit autoimun dan infiltratif. (22,22%), dan PGK stadium 5 ND
Penyakit ginjal kronik yang progresif dapat sebanyak 48 orang (76,19%). Pada PGK
menimbulkan beberapa komplikasi dengan stadium 3 tidak dibahas karena jumlah
prevalensi dan intensitas yang lebih tinggi sampel yang didapat hanya ada 1 orang.
pada fungsi ginjal yang lebih rendah. Tabel 1 memperlihatkan data sampel
Komplikasi yang dapat terjadi ialah penelitian berupa usia, kadar hemoglobin
penyakit kardiovaskular, hipertensi, ane- (Hb), tekanan darah sistolik (TDS), tekanan
mia, kelainan tulang mineral, gangguan darah diastolik (TDD), kadar kolesterol
elektrolit, diabetes melitus, dan asidosis total, HDL, LDL, trigliserida, asam urat,
metabolik. Komplikasi ini berkontribusi natrium (Na), dan kalium (K) dalam bentuk
pada morbiditas dan mortalitas yang tinggi nilai minimal, nilai maksimal, dan rerata.
serta memengaruhi kualitas hidup yang
Karinda, Sugeng, Moeis: Gambaran komplikasi PGK ND ... 171

Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian


PGK Stadium 4 PGK Stadium 5 ND
Variabel n = 14 n = 48
Min Maks Rerata Min Maks Rerata
Usia (tahun) 44 78 58,07 48 83 63,81
Hb (g/dL) 5,30 11,90 9,61 3,40 11,60 9,17
TDS (mmHg) 90 180 123,86 100 270 140,83
TDD (mmHg) 50 80 68,57 28 174 75,83
Kol. Tot (mg/dL) 127 307 187,64 106 288 176
HDL (mg/dL) 23 101 40,64 16 88 40,40
LDL (mg/dL) 37 189 107,86 40 206 104,27
TG (mg/dL) 75 778 180,43 54 391 148,75
AU (mg/dL) 5,80 14,10 9,13 3,70 17,70 8,12
Na (mEq/L) 119 139 131,29 111 159 130,88
K (mEq/L) 2,30 5,50 4,20 2,30 7,09 4,42

Tabel 2 menunjukkan bahwa pasien PGK 5 ND maupun PGK 4 lebih banyak


PGK 5 ND sebanyak 48 orang (76,19%) terdapat pasien yang non dislipidemia yaitu
dan yang terbanyak pada kelompok usia 36 orang (75%) vs 10 orang (71,43%).
50-59 tahun ialah PGK 5 ND, diikuti ke- Tabel 6 menunjukkan bahwa baik
lompok usia 40-49 tahun, kelompok usia pasien dengan PGK 5 ND maupun PGK 4
60-69 tahun, dan kelompok usia >70 tahun. paling banyak dengan hiperurisemia yaitu
Kelompok usia 30-39 tahun lebih banyak 33 dari 48 orang vs 12 dari 14 orang.
terjadi pada PGK 4. Tabel 7 menunjukkan bahwa baik
Tabel 3 menunjukkan bahwa pasien pasien dengan PGK 5 ND maupun PGK 4
PGK 5 ND paling banyak dengan Hb 11- paling banyak terjadi hiponatremia yaitu 32
11,9 g/dL yaitu 31 orang (77,5%) orang (66,67%) vs 9 orang (64,28%).
sedangkan pasien PGK 4 paling banyak Tabel 8 menunjukkan bahwa PGK 5
dengan Hb 8-10,9 g/dL yaitu 6 orang ND paling banyak dengan normokalemia
(54,54%), diikuti dengan Hb 11-11,9 g/dL yaitu 31 orang (64,58%) diikuti dengan
yaitu 4 orang (36,36%). hiperkalemia sebanyak 9 orang (18,75%)
Tabel 4 menunjukkan bahwa baik pada dan hipokalemia sebanyak 8 orang
pasien PGK 5 ND maupun PGK 4 lebih (16,67%). Pada PGK 4 paling banyak
banyak terjadi hipertensi terkontrol (tekan- dengan normokalemia yaitu 6 orang
an darah <140/90) yaitu 30 orang (62,50%) (42,85%) kemudian hipokalemia sebanyak
vs 12 orang (85,72%). 5 orang (35,72%) dan hiperkalemia
Tabel 5 menunjukkan bahwa baik pada sebanyak 3 orang (21,43%).

Tabel 2. Prevalensi subjek PGK berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin

Kelompok usia PGK Stadium 4 PGK Stadium 5 ND


(tahun) L P % L P %
30-39 2 2 28,57 1 1 4,17
40-49 3 2 35,71 7 6 27,08
50-59 2 0 14,30 10 12 45,83
60-69 2 1 21,42 1 8 18,75
>70 0 0 0 1 1 4,17
Total 14 100 48 100
172 Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 7, Nomor 2, Juli-Desember 2019

Tabel 3. Prevalensi anemia pada subjek PGK 4 dan PGK 5 ND

Variabel PGK Stadium 4 PGK Stadium 5 ND Total


(g/dL) N % N %
Hb 11-11,9 4 36,36 31 77,5 35
Hb 8-10,9 6 54,54 5 12,5 11
Hb <8 1 9,10 4 10 5
Total 11 100 40 100 51

Tabel 4. Prevalensi hipertensi pada subjek PGK 4 dan PGK 5 ND


PGK PGK
Hipertensi Stadium 4 Stadium 5 ND Total
N % N %
Terkontrol 12 85,72 30 62,50 42
Tidak terkontrol 2 14,28 18 37,50 20
Total 14 100 48 100 62

Tabel 5. Prevalensi dislipidemia pada subjek PGK 4 dan PGK 5 ND


PGK Stadium 4 PGK Stadium 5 ND
Dislipidemia Total
N % N %
Dislipidemia 4 28,57 12 25 16
Non dislipidemia 10 71,43 36 75 46
Total 14 100 48 100 62

Tabel 6. Prevalensi hiperurisemia pada subjek PGK 4 dan PGK 5 ND


Variabel PGK Stadium 4 PGK Stadium 5 ND Total
L P L P
Hiperurisemia 8 (57,15%) 4 (28,57%) 13 (27,08%) 20 (41,67%) 45
Non hiperurisemia 1 (7,14%) 1 (7,14%) 7 (14,58%) 8 (16,67%) 17
Total 14 48 62

Tabel 7. Prevalensi gangguan elektrolit (natrium) pada subjek PGK 4 dan PGK 5 ND
PGK Stadium 4 PGK Stadium 5 ND
Variabel Total
N % N %
Hiponatremia 9 64,28 32 66,67 41
Hipernatremia 0 0 15 31,25 15
Normonatremia 5 35,72 1 2,08 6
Total 14 100 48 100 62

Tabel 8. Prevalensi gangguan elektrolit (kalium) pada subjek PGK 4 dan PGK 5 ND
PGK Stadium 4 PGK Stadium 5 ND
Variabel Total
N % N %
Hipokalemia 5 35,72 8 16,67 13
Hiperkalemia 3 21,43 9 18,75 12
Normokalemia 6 42,85 31 64,58 37
Total 14 100 48 100 62
Karinda, Sugeng, Moeis: Gambaran komplikasi PGK ND ... 173

BAHASAN Berdasarkan Konsensus Indonesian


Pada penelitian ini, didapatkan kelom- Society of Hypertension 2019 target
pok usia yang memiliki prevalensi tertinggi tekanan darah (TD) pada pasien PGK ialah
PGK terjadi pada kelompok usia 50-59 TDS <140 dan TDD <90.11 Pada penelitian
tahun dengan PGK stadium 5 ND, terdiri ini didapatkan bahwa lebih banyak kasus
dari 10 orang (20,83%) laki-laki dan 12 hipertensi terkontrol pada PGK stadium 4
orang (25%) perempuan. Salah satu faktor (85,72%). Penelitian yang dilakukan oleh
risiko dari PGK ialah usia; oleh karena itu Muntner et al12 di Amerika melaporkan
usia tua memiliki risiko lebih besar terjadi bahwa pada pasien PGK dengan hipertensi
penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG). sebanyak 67,1% memiliki tekanan darah
Pada usia 40 tahun, jumlah nefron yang <140/90 mmHg. Hal ini dapat terjadi
berfungsi berkurang setiap 10 tahun sekitar karena perubahan gaya hidup dan telah
10%.6 enelitian di anyol ole on le mendapatkan pengobatan antihipertensi
7
et al melaporkan dari total subjek 97.665, yang bisa mengurangi risiko penyakit
perempuan (57,3%) lebih banyak menga- kardiovaskular.13
lami PGK dibandingkan laki-laki (42,7%). Kelainan lipid pada PGK ialah terjadi
Penyakit ginjal kronik dapat dipengaruhi penurunan HDL atau peningkatan TG,
oleh ras, faktor genetik, dan lingkungan. LDL, dan kolesterol total. Kelainan lipid
Berbagai faktor risiko yang dapat meme- dapat meningkatkan risiko kardio-
14
ngaruhi PGK yaitu riwayat hipertensi, vaskular. Pada penelitian ini didapatkan
diabetes melitus, infeksi saluran kemih, bahwa pasien dislipidemia lebih banyak
riwayat batu saluran kemih, dan obesitas. terjadi pada PGK stadium 4 (28,57%). Pada
Anemia merupakan salah satu kompli- pasien PGK, semakin menurun fungsi
kasi PGK. Hasil penelitian ini mendapatkan ginjal maka semakin banyak VLDL yang
anemia banyak terjadi pada PGK stadium 5 kaya akan TG terakumulasi di ginjal.
ND (77,5%) dengan kadar Hb 11-11,9 Trigliserida yang tinggi disebabkan oleh
g/dL. Penelitian oleh Shaheen et al8 di kadar lipoprotein lipase menurun. Selain
Saudi Arabia menunjukkan bahwa pada itu, lipoprotein ApoB yaitu LDL-C umum-
PGK stadium 5 ND dengan Hb 11-12 g/dL nya meningkat pada PGK.15 Rekomendasi
sebanyak 10% dari total 250 subjek. Pada dari KDIGO, terapi pada dislipidemia
saat ginjal mengalami kerusakan, maka dengan menggunakan statin pada usia 50
produksi eritropoietin akan berkurang. tahun dengan LFG <60 ml/min/1,73 m2 dan
Eritropoietin merupakan glikoprotein yang tidak dalam terapi hemodialisis atau trans-
dikeluarkan oleh fibroblas interstisial ginjal plantasi ginjal.1
dan penting untuk diferensiasi sel darah Hiperurisemia pada PGK terjadi
merah di sumsum tulang. Anemia pada karena penurunan ekskresi asam urat.16
PGK dapat disebabkan oleh berbagai Pada penelitian ini didapatkan bahwa
mekanisme seperti defisiensi besi, asam pasien dengan hiperurisemia lebih banyak
folat, atau vitamin B12, perdarahan gastro- pada PGK stadium 4, terdiri dari 57,15%
intestinal, hiperparatiroidisme berat, pera- laki-laki dan 28,57% perempuan. Menurut
dangan sistemik, dan kelangsungan hidup Adejumo et al17 di Southern Nigeria,
eritrosit yang pendek. Penyebab utama prevalensi hiperurisemia (47,1%) lebih
terjadinya anemia pada PGK ialah produksi tinggi daripada yang tidak menderita
eritropoietin yang tidak adekuat.9 Prevalesi hiperurisemia (15%). Hiperurisemia dapat
anemia terus meningkat ketika PGK terjadi karena diet purin dan fruktosa,
berkembang; oleh karena itu perlu dila- perubahan gaya hidup, dan dosis obat
kukan skrining pada pasien PGK dengan allopurinol.
anemia. Evaluasi anemia pada PGK, salah Gangguan elektrolit yang dimaksud
satunya ialah dengan melakukan tes status pada penelitian ini ialah kadar abnormal
besi. Berdasrkan hasil tes tersebut, dapat dari natrium dan kalium. Natrium yang
dilakukan terapi ESA.10 abnormal terdiri dari hiponatremia dan
174 Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 7, Nomor 2, Juli-Desember 2019

hipernatremia, sedangkan untuk kalium Care Physicians and Healthcare


yang abnormal ialah hipokalemia dan providers. Yee J, Krol GD, editors.
hiperkalemia. Hasil penelitian ini menda- 2010;6:4-53.
patkan bahwa gangguan elektrolit lebih 6. Sulistiowati E, Idaiani S. Faktor risiko
banyak terjadi pada PGK stadium 5 ND penyakit ginjal kronik berdasarkan
analisis cross-sectional data awal studi
yaitu hiponatremia sebanyak 66,67%. Pada kohort penyakit tidak menular pendu-
PGK, sekresi dan reabsorpsi keseimbangan duk usia 25-65 tahun di Kelurahan
elektrolit terganggu sehingga dapat terjadi Kebon Kalapa, Kota Bogor Tahun
kadar abnormal dari natrium atau ka- 2011. Buletin Penelitian Kesehatan.
lium.18,19 Penelitian oleh Draz et al20 mela- 2015;43(3):163-72.
porkan bahwa prevalensi hiponatremia se- 7.
besar 32% dan hiperkalemia sebesar 25%. , Puertolas O, Latre LM.
Chronic kidney disease in Primary
SIMPULAN Health Care: Prevalence and associated
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat risk factors. Aten Primaria. 2015;47(4):
236-45.
disimpulkan bahwa komplikasi PGK ialah
8. Shaheen F, Souqiyyeh MZ, Al-Attar BA,
anemia, hipertensi, dislipidemia, hiper-
Karkar A, Al Jazairi AM, Badawi
urisemia, dan gangguan elektrolit; sebagian LS, et al. Prevalence of anemia in
besar lebih banyak terjadi pada PGK predialysis chronic kidney disease
stadium 5 ND. patients. Saudi J Kidney Dis Transpl.
Penelitian ini merupakan penelitian 2011;22(3):456-63.
deskriptif retrospektif yang menggunakan 9. Thomas R, Kanso A, Sedor JR. Chronic
data sekunder. Diperlukan penelitian lebih kidney disease and its compli-
lanjut dengan metode analitik sehingga bisa cations. Prim Care. 2008;35(2):329–vii.
mengetahui hubungan antara variabel- 10. Rivera RF. Anemia in patients with chronic
variabel tersebut. kidney disease: current screening and
management approaches. Nephrol
Renal Dis. 2016;1(1):1-9.
DAFTAR PUSTAKA 11. Indonesian Society of Hypertension.
1. Kidney Disease: Improving Global Outcomes
Konsensus Penatalaksanan Hipertensi,
(KDIGO) CKD Work Group. KDIGO
2019.
2012 Clinical practice guidline for the
12. Muntner P, Anderson A, Charleston J,
evaluation and management of chronic
Chen Z, Ford V, Makos G, et al.
kidney disease. Kidney Int Suppl
Hypertension awareness, treatment, and
2013;3:1-150.
control in adults with CKD: results
2. Suwitra K. Penyakit ginjal kronik. In: Sudoyo
from the Chronic Renal Insufficiency
A, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata K
Cohort (CRIC) Study. American
M, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu
Journal of Kidney Diseases: the official
Penyakit Dalam (6th ed). Jakarta:
journal of the National Kidney
InternaPublishing, 2014; p. 2159-241.
Foundation. 2010;55(3):441-51.
3. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018)
13. Rajati F, Hamzeh B, Pasdar Y, Safari R,
Laporan Nasional 2018. Jakarta: Badan
Moradinazar M, Shakiba E, et al.
Penelitian dan Pengembangan Kese-
Prevalence, awareness, treatment, and
hatan Departemen Kesehatan Republik
control of hypertension and their
Indonesia, 2018.
determinants: Results from the first
4. Bello AK, Alrukhaimi M, Ashuntantang
cohort of non-communicable diseases
GE, Basnet S, Rotter RC, Douthat in a Kurdish settlement. Sci Rep.
WG, et al. Complications of chronic
2019;9:12409. Available from: |
kidney disease: current state, know-
https://doi.org/10.1038/s41598-019-
ledge gaps, and strategy for
48232-y
action. Kidney Int Suppl (2011).
14. Webster AC, Nagler EV, Morton RL,
2017;7(2):122-9.
Masson P. Chronic kidney disease.
5. American Society of Nephrology. Clinical
Lancet. 2017;389(10075):1238-52.
Practice Recommendations for Primary
Karinda, Sugeng, Moeis: Gambaran komplikasi PGK ND ... 175

15. Schuchardt M, Tölle M, van der Giet M. profile in pre-dialysis chronic kidney
High-density lipoprotein: structural and disease patients in Southern
functional changes under uremic Nigeria. Ghana Med J. 2016;50(1):44-
conditions and the therapeutic 9.
consequences. In: von Eckardstein A, 18. Widya WH. Terapi Cairan dan Elektrolit
Kardassis D (editors). High Density Perioperatif. Bandung: Fakultas
Lipoproteins. Handbook of Experi- Kedokteran Universitas Padjajaran;
mental Phrmacology. Springer, Cham. 2007.
2015;224:423-53. DOI 10.1007/978-3- 19. National Kidney Foundation. Clinical Update
319-09665-0_13 on Hyperkalemia, 2014; p. 2-4.
16. Prasad Sah OS, Qing YX. Associations 20. Hamed AD, Atef GH , Reda AK ,
between hyperuricemia and chronic Mahmoud AB. Study of the preva-
kidney disease: a review. Nephrourol lence of sodium and potassium distur-
Mon. 2015;7(3):e27223. . bances in the elderly. ZUMJ. 2019;
17. Adejumo OA, Okaka EI, Ojogwu LI. Lipid 25(6):825-34.

You might also like