Pengaruh Brand Knowledge Terhadap Pemilihan Rumah Sakit
Pengaruh Brand Knowledge Terhadap Pemilihan Rumah Sakit
Pengaruh Brand Knowledge Terhadap Pemilihan Rumah Sakit
ABSTRACT
Brand knowledge is an information and public knowledge measurement related to consuming product. Low
of care visit in clinical care of specialist dental health and hospital are 22% from maximum supply count each
year, so it needs to analyze the decision of choosing Airlangga University Dental Health and Hospital based on
brand knowledge. This study was an observational analytic, and based on the time, this study was cross-sectional
study with stratified random sampling. There were 100 respondents that participated in this study. Statistical test
used logistic regression. The result of this study indicated that there was no effectbetween brand awareness with
the public desicion to visit Airlangga University Dental Health and Hospital (p=0,746) and also there was no
effectbetween brand image with the public decision to visit Airlangga University Dental Health and Hospital
(p=0,138). This study concluded that there was no effectof brand knowledge (that consists of brand awareness
and brand image) toward the public decision in choosing Airlangga University Dental Health and Hospital.
According to the result, Airlangga University Dental Health and Hospital should improve their medical service
quality by advertising and dissemination of their medical service information.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut, selanjutnya terhadap keputusan masyarakat dalam memilih
disingkat RSGM adalah sarana pelayanan RSGM Unair. Hasil penelitian diharapkan dapat
kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk masalah rendahnya kunjungan pasien baru serta
pelayanan pengobatan dan pemulihan tanpa mendapatkan gambaran mengenai pengaruh brand
mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan knowledge yang meliputi brand awareness dan
pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui brand image terhadap keputusan masyarakat dalam
pelayanan rawat jalan, gawat darurat, dan pelayanan memilih RSGM Unair.
Gigi dan Mulut).Dalam rangka mewujudkan visinya Brand knowledge atau pengetahuan tentang
dan agar RSGM Unair memenuhi kriteria sebagai merek merupakan informasi dan pengukuran
Rumah Sakit Gigi dan Mulut sebagaimana tercantum pengetahuan masyarakat dikaitkan dengan suatu
serta untuk menghadapi persaingan dengan rumah menjadi dua yakni brand awarenes dan brand image
sakit lain maka RSGM Unair harus memperhatikan (Heding T., Knutzen., Bjerre M, 2009). Nama merek
pemasaran rumah sakit. Penelitian ini bertujuan hingga benefit dari produk membantu konsumen
untuk menganalisis pengaruh brand knowledge yang mengerti sebuah produk. Pengetahuan juga
perhatian konsumen terhadap sebuah produk dan menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan
alasan khusus untuk membeli produk tersebut. studi yang mengkaji bagaimana individu membuat
konsumen mengingat atau mengenali sebuah merek. tersedia dan dimiliki (waktu, uang, dan usaha). Kotler
Brand awareness menurut Aaker (1997) adalah (2003) mengungkapkan bahwa seseorang mungkin
kesanggupan seorang calon pembeli untuk dapat memiliki peranan yang berbeda-beda dalam
membuat pelanggan mengerti kategori produk atau Penelitian ini termasuk jenis penelitian
layanan dimana brand tersebut bersaing. Pada observasional analitik dengan rancang bangun cross
tingkatan yang lebih luas, keberhasilan membangun sectional. Pengambilan data penelitian dilakukan
brand awareness sangat tergantung pada seberapa selama bulan Juni tahun 2015.Populasi dalam
jauh pelanggan mengerti bahwa merek tersebut penelitian ini adalah orang yang pernah sakit gigi
dirancang untuk memenuhi kebutuhan mereka selama kurun waktu satu tahun terakhir yang berada
konsumen, baik konsumen yang potensial maupun jangkauan efektif rumah sakit adalah 3 km
konsumen yang kecewa, termasuk kelompok lain (Margastuti dalam Ismayanti, 2008). Besar sampel
yang berkaitan dengan perusahaan seperti penelitian adalah 100 responden. Pengambilan
pemasuk, agen maupun investor. Penilaian ini sampel menggunakan metode stratified random
berbeda-beda, baik antar kelompok maupun antar sampling berdasarkan jarak tempat tinggal.
individu (Jasfar, 2005). Brand image akan Wawancara langsung kepada responden dari rumah
berpengaruh langsung terhadap tingginya kepuasan ke rumah sesuai dengan kesepakatan waktu. Hasil
kunjungan terhadap suatu rumah sakit. regresi logistik untuk mengetahui pengaruh brand
Perkembangan pasar yang sedemikian pesat, knowledge terhadap keputusan pemilihan RSGM
perasaan tidak mengenal suatu merek sampai kesehatan gigi yang disebutkan oleh responden
merasa yakin bahwa merek tersebut adalah satu – pada urutan pertama adalah Puskesmas, maka
satunya dalam kelas produk atau jasa tertentu. Pada Puskesmas termasuk top of mind, sedangkan RSGM
tingkatan yang lebih luas, keberhasilan membangun Unair berada dalam urutan ke enam. Hal ini perlu
brand awareness sangat tergantung pada seberapa diperhatikan oleh RSGM Unair karena belum
jauh pelanggan mengerti bahwa merek tersebut menjadi top of mind dalam jarak jangkauan efektif
dirancang untuk memenuhi kebutuhan mereka rumah sakit yaitu radius 3 km.
Pada brand awareness terdapat 4 tingkatan bahwa brand awareness RSGM Unairtidak membuat
yaitu unaware of brand merupakan tingkatan yang konsumen mengenali atau mengingat suatu merek
mencerminkan ketidaktahuan responden terhadap yang selanjutnya menjadi penentu bagi konsumen
merek, brand recognition merupakan pengenalan untuk menentukan prioritas konsumen, mungkin
merek melalui kemampuan responden untuk dikarenakan kurangnya promosi yang dilakukan oleh
mengingat dan mengenali sebuah merek, brand RSGM Unair (Setyawati, 2015) Membangun
recall merupakan kemampuan responden untuk kesadaran merek masyarakat sangat penting untuk
memunculkan kembali ingatan atas merek tersebut, membuat rumah sakit ada dibenak masyarakat.
dan top of mind merupakan pengingatan kembali Menurut pernyataan Durianto (2004) bahwa
Brand Image
Gambar 1. Piramida Brand Awareness Rumah Sakit Menurut Keller (2008)brand image atau
Gigi dan Mulut Universitas Airlangga citra merek merupakan persepsi suatu merek yang
Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari 100 kesukaan, (preferensi atau favorability dibandingkan
responden baik yang pernah memanfaatkan maupun dengan produk atau jasa lain) dan manfaat yang
belum pernah memanfaatkan terdapat 39% dipersepsikan bila nantinya menggunakan. Brand
termasuk golongan unaware of brand, 33% tergolong image atau citra merek yang positif diciptakan oleh
brand recognition, 26% termasuk brand recall dan kampanye pemasaran dan berhubungan kuat
2% termasuk top of mind. Nama pelayanan dengan favorabilitas, keunikan, asosiasi dari merek
Jumlah
Brand Image
n %
Rendah 65 65
Sedang 2 2
Tinggi 6 6
Sangat Tinggi 27 27
100 100
Dalam penelitian ini, brand image terbagi menjadi dan manfaat yang dapat memenuhi kebutuhan dan
association of brand, favorability of brand, strength of keinginan konsumen serta belum terbentuk merek
brand, dan uniqueness of brand. rumah sakit yang positif dibenak konsumen.
dan mengandung arti merek bagi pelanggan, karena konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat yang
asosiasi merek dapat menciptakan nilai bagi diberikan oleh suatu merek dapat memuaskan
perusahaan dan para pelanggan. Menurut Keller kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga
(2008), keberhasilan program pemasaran menciptakan sikap yang positif terhadap merek
direfleksikan melalui penciptaan asosiasi merek yang tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, favorability of
disukai, yakni ketika konsumen percaya bahwa suatu brand dari RSGM Unair terbagi menjadi tiga, yaitu
merek memiliki atribut dan manfaat yang dapat fasilitas, pelayanan petugas medis, dan pelayanan
sehingga secara keseluruhan membentuk sikap Fasilitas yang memiliki nilai positif yaitu
yang positif terhadap merek tersebut. teknologi yang canggih, pemberian informasi yang
Hasil penelitian tentang association of lengkap, ruang tunggu yang nyaman, sedangkan
brandmenurut responden yaitu33%hal positif, 3%hal nilai yang negatif yaitu pelayanan yang lama, dan
negatif, dan 64% responden tidak tahu. RSGM fasilitas yang kurang.
Unairdi benak responden memiliki nilai yang positif Pelayanan petugas medis yang memiliki
dalam aspek fasilitas yang berkualitas, tenaga medis nilai positifyaitu dokter yang ahli dibidangnya,
yang berkualitas, harga pelayanan yang terjangkau petugas medis yang ramah, dan petugas medis yang
dan tenaga medis yang ramah, sedangkan nilai yang sabar, sedangkan nilai yang negatifyaitu antrian
negatif yaitu antrian yang lama, dan mahasiswa yang yang lama.
mencari pasien untuk praktik. Assosiation brand Pelayanan petugas non medis yang
RSGM Unair belum terbangun karena responden memiliki nilaipositif responden adalah petugas non
sebagian besar tidak pernah menggunakan medis yang baik, dan petugas administrasi yang
pelayanan kesehatan gigi, sehingga konsumen ramah, sedangkan nilai yang negatifadalah sumber
belum percaya bahwa suatu merek memiliki atribut daya manusia yang kurang.
2,6%hal negatif, dan 68,6% responden tidak tahu. sebagian besar belum pernah mendengar informasi
Favorability of brand RSGM Unair belum terbangun tentang pelayanan RSGM Unair. Sehingga
karena responden sebagian besar tidak pernah konsumen belum percaya bahwa suatu merek
menggunakan pelayanan kesehatan gigi, sehingga memiliki atribut dan manfaat yang dapat memenuhi
keunggulan asosiasi merek belum terbangun dan kebutuhan dan keinginan konsumen dan belum
belum terbentuk merek rumah sakit yang positif terbentuk merek rumah sakit yang positif dibenak
merek tergantung pada bagaimana informasi masuk yang mempunyai ciri khas yang dapat melahirkan
dalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi keinginan pelanggan mengetahui lebih jauh dimensi
tersebut dikelola oleh otak.Strength of brand merek yang terkandung di dalamnya. Merek
merupakan kekuatan suatu merek (Heding et al, hendaknya mampu menciptakan kesan yang baik
2009). Berdasarkan hasil penelitian, strength of bagi pelanggan yang mengkonsumsi produk dengan
brand dari RSGM Unair terbagi menjadi tiga yaitu merek tersebut. Uniqueness of brand merupakan ciri
informasi, reputasi, dan akses menuju RSGM khas merek tertentu yang tidak dimiliki oleh merek
Informasi yang memiliki nilai positifyaitu Ciri khas dari RSGM Unair yang
pelayanan yang berkualitas, harga yang terjangkau, memberikan kesan positifyaitu gedung rumah sakit,
pemeriksaan gratis, sedangkan informasi logo rumah sakit, warna gedung rumah sakit
negatifyaitu mahasiswa yang mencari pasien untuk sedangkan kesan negatif letak RSGM Unair di
terpercaya, biaya yang terjangkau, dan pelayanan Hasil penelitian tentanguniqueness of brand
gratis, sedangkan reputasi negatif dari RSGM Unair 2% memberikan kesan positif, 2%
adalahmendapatkan uang setelah perawatan di kesan negatif, dan 76% tidak tahu.Uniqueness of
Akses menuju RSGM Unair memiliki nilai responden sebagian besar tidak pernah
yang positif karena mudah dijangkau dan tempat menggunakan pelayanan kesehatan gigi, sehingga
Hasil penelitian tentang strength of brand Unair dan belum terbentuk merek rumah sakit yang
negatif, dan 63,3% responden tidak tahu. Strength of Berdasarkan penjelasan tersebut brand
brand RSGM Unair belum terbangun karena image RSGM Unair yang terdiri dari association of
brand, favorability of brand, strength of brand, dan memasarkan dan mengkomunikasikan kepada
tentang merek merupakan informasi dan pengukuran Keputusan Pemilihan RSGM Unair
produk yang dikonsumsi. Brand knowledge dibagi dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Perilaku
menjadi dua yakni brand awarenes dan brand image konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat
(Heding T., Knutzen., Bjerre M, 2009). Menurut Philip dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta
Kotler dan Gary Amstrong (2008) pengetahuan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
merek sebagai kesadaran konsumen terhadap keputusan yang mendahului dan menyusuli (Kotler,
merek dan asosiasi yang ada dalam pikiran 2003). Pengambilan keputusan konsumen adalah
konsumen terhadap merek. Disadari atau tidak, proses pengintegrasian yang mengkombinasikan
kesadaran dan asosiasi yang tersimpan tentang pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
merek adalah informasi kunci untuk perilaku alternatif, dan memilih salah satu
merek. Dengan kata lain, untuk mempertahankan Keputusan pemilihan masyarakat terhadap
asosiasi ke arah sebuah merek, maka positif atau RSGM Unairadalah 6,06% dari 100%. Responden
pun negatif konsumen harus dulu sadar merek. yang pernah memanfaatkan memilih menggunakan
Ekuitas merek berbasis pelanggan pelayanan kesehatan gigi lainnya begitu juga yang
terbentuk dari brand knowledge masyarakat yang belum pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan
terlihat ketika masyarakat memiliki tingkat kesadaran gigi RSGM Unair. Responden yang memilih untuk
dan kedekatan yang tinggi dengan merek dan memanfaatkan RSGM Unair adalah yang pernah ke
memiliki assosiasi merek yang unik dan kuat dalam RSGM Unairdan kembali memanfaatkan pelayanan
memorinya. Tingkat kesadaran dan kedekatan yaitu sebanyak 2 dari 33 responden, ini
terhadap merek RSGM Unair masih rendah dan menunjukkan keputusan pemilihan masyarakat
memiliki brand image yang rendah di masyarakat. terhadap RSGM Unair rendah.
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan dan Pemilihan Pelayanan Kesehatan Gigi
masyarakat terhadap rumah sakit juga rendah yaitu Unair yang terbentuk adalah rendah sehingga
2% dari 100% responden yang memilih konsumen tidak memilih untuk memanfaatkan
menggunakan RSGM dan 89% tidak memilih RSGM. pelayanan RSGM Unair.Brand awareness dan brand
Tidak ada pengaruh antara brand awareness dengan image tidak mempengaruhi keputusan pemilihan
keputusan pemilihan RSGM Unairkarena responden RSGM Unair dikarenakan 98% responden dominan
yang memiliki kesadaran sangat tinggi dalam untuk memilih non RSGM Unair, sehingga brand
pengambilan keputusan berobat tidak pada RSGM knowledge yang terdiri dari brand awareness dan
Unair. Terdapat faktor lain yang mempengaruhi brand image juga tidak mempengaruhi keputusan
keputusan pemilihan RSGM Unair. Faktor yang pemilihan RSGM Unair. RSGM Unair harus
mempengaruhi konsumen dalam pengambilan meningkatkan informasi dan promosi tentang RSGM
keputusan membeli adalah faktor lingkungan, faktor untuk lebih dikenal dan berada dibenak masyarakat.