Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Pada Paud Bintang Rabbani Pekanbaru
Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Pada Paud Bintang Rabbani Pekanbaru
Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Pada Paud Bintang Rabbani Pekanbaru
4 (1), 1-5
MANAJEMEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PADA PAUD BINTANG RABBANI PEKANBARU
Suharni
suharni@unilak.ac.id
Abstract
This study aims to describe the management of early childhood education at Bintang
Rabbani ECD. This study uses a qualitative approach and is descriptive. The selection of
research subjects was carried out using a purposive sampling technique. Research subjects
are managers, educators, students, and parents. Data is collected through observation,
interviews, and documentation. Checking the validity of the data is done through diligence
of observation, participation, and adequacy of references. The results of the study indicate
that the Bintang Rabbani PAUD program management was prepared in accordance with
the vision and mission of the institution by implementing management functions including;
planning, implementation, supervision and guidance. Managers as leaders in carrying out
management functions strongly emphasize cooperation based on sincerity, enthusiasm, and
high loyalty. Planning is done with strategic planning, preparation of learning plans ranging
from annual, semester, monthly, weekly to daily. Organizing is done by coordinating tasks,
opportunities, experiences and insights with open communication, holding regular meetings
that discuss efforts to improve performance. Supervision is carried out by direct
observation, through supervision, regular meetings with educators. Collaboration is done
with parents, through monthly meetings (parenting), and partners related to PAUD.
Assessment and evaluation are carried out by giving assignments, observations, diaries,
anecdotes, performance, work results, and educational visits.
PENDAHULUAN
Usia dini merupakan masa kritis bagi melewati masa-masa ini. Salah satunya
pembentukan karakter. Penanaman sikap adalah melalui pembelajaran di lembaga
sejak dini meupakan kunci utama untuk pendidikan anak usia dini yang diistilahkan
membangun bangsa. Pada usia 0-6 tahun dengan PAUD.
otak berkembang sangat cepat hingga 80 PAUD tidak ditekankan semata
%. Anak-anak adalah generasi yang akan kepada pemberian stimulus pengayaan
menentukan nasib bangsa dikemudian hari. pengetahuan anak, tetapi lebih diarahkan
Masa ini disebut juga dengan periode emas kepada pengembangan potensi dan daya
(golden age). Pada masa ini ditandai kreatifitas anak, dan yang sangat penting
dengan munculnya masa peka, identifikasi, adalah pada pembentukan sikap mental
imitasi, dan eksplorasi anak. Masa ini tidak dan kepribadian anak yang berlandaskan
akan bisa berulang, seyogyanya orangtua pada nilai-nilai ajaran agama.Sehingga
memberikan ruang kepada anak dalam diperlukan suatu tempat yang mewadahi
1
Suharni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol. 4 (1), 1-5
anak- anak untuk tumbuh dan berkembang sistematis untuk mengembangkan potensi
sesuai usianya. anak secara optimal. Adapun tujuan
PAUD adalah suatu proses pembinaan manajemen pendidikan di PAUD Bintang
tumbuh kembang anak usia dari lahir Rabbani adalah bagaimana lembaga ini
hingga enam tahun secara menyeluruh, memanjemen lembaga dari berbagai aspek
yang mencakup aspek fisik dan non fisik. yaitu mulai dari sistem pengelolaan,
Perkembangan lembaga-lembaga PAUD di pendidik, karyawan, anak didik,keuangan,
Indonesia mengalami peningkatan yang sarana dan prasarana serta keluaran yang
sangat pesat. Keberadaan lembaga tersebut dihasilkan oleh PAUD. Dari segi manajemen
tidak saja muncul di daerah pusat keuangan, PAUD pengelola berusaha
perkotaan tetapi juga sudah merambah mengefisienkan dan meminimalisasi biaya-
sampai ketingkat pedesaan. Masyarakat biaya pengeluaran tetapi dengan hasil yang
juga menyambut baik, hal ini diindikasikan optimal dan mengefektifkan dengan cara
dengan adanya kesadaran orangtua akan mengambil langkah-langkah yang tepat
pentingnya memberikan rangsangan lebih dalam mengambil setiap keputusan
awal untuk membantu tumbuh sehingga tujuan dapat dicapai sesuai
kembangnya brbagai potensi anak. Sejalan dengan visi dan misi lembaga. Secara teori
dengan hal ini perlunya manajemen penelitian ini bermanfaat untuk
penyelenggaraan yang dilaksanakan secara mengembangkan konsep manajemen PAUD
profesional, yang ditunjang juga dengan menjadi lebih baik secara efektif dan
perhatian dari pemerintah. Sehingga efisien. Secara praktis diharapkan mampu
tercapailah tujuan pendidikan nasional memberikan acuan dalam merumuskan
yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. dalam meningkatkan mutu program PAUD.
Manajemen penyelenggaraan
berkaitan dengan tata laksana dan kelola
lembaga, berkaitan dengan METODE
pengadministrasian, pengaturan, atau Penelitian ini menggunakan
penataan kegiatan di lembaga. Manajemen pendekatan kualitatif dan bersifat
berasal dari kata to manage yang berarti deskriptif. Pemilihan subjek penelitian
mengelola, memimpin atau mengarahkan. dilakukan dengan menggunakan teknik
Manajemen sangat berperan penting dalam purposive sampling. Cara pengambilan
sebuah PAUD karena keberhasilan sebuah sampel ini sengaja yaitu peneliti
PAUD tidak lepas dari manajemen yang menentukan sendiri sampel yang diambil
baik. Menurut Hapidin dkk (2012) dengan pertimbangan tertentu. Subjek
Manajemen memiliki makna sebagai usaha penelitian adalah pengelola, pendidik, anak
mengelola, mengendalikan, dan didik, dan orangtua. Data dikumpulkan
mengarahkan berbagai sumber yang ada melalui observasi, wawancara, dan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. dokumentasi. Pengecekan keabsahan data
Manajemen merupakan suatu proses dilakukan melalui ketekunan
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan pengamatan,keikutsertaan, dan kecukupan
sumber daya melalui kegiatan-kegiatan agar referensi. Trianto (2011: 315) menyatakan
diselesaikan secara efisien dan efektif bahwa observasi adalah cara pengumpulan
dengan melibatkan orang lain. data melalui pengamatan langsung
Sedangkan pendidikan merupakan terhadap sikap, perilaku, dan berbagai
suatu proses interaksi antara peserta didik kemampuan yang ditunjukkan anak.
dengan pendidikan dan /atau lingkungan Sedangkan Mulyasa (2012: 199)
yang disadari, teratur, terencana dan mendefinisikan observasi sebagai cara
2
Suharni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol. 4 (1), 1-5
3
Suharni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol. 4 (1), 1-5
peraturan yang berlaku serta standart yang Pada K-13 adanya standar yang
ditentukan oleh pemerintah. Sarana dan menjadi acuan dalam konsep dasar dan
prasarana yang tersedia berupa sarana in pembelajaran pada anak, meliputi dalam
door dan out door sebagai alat hal :
pembelajaran anak didiksesuai dengan 1. Ketercapaian Tingkat Pencapaian
tingkat perkembangan anak didik. Sejalan Perkembangan Anak Usia Dini
dengan pendapat Darmayanti (2017 :8) 2. Berorientasi pada hasil belajar
tanpa sarana dan prasarana yang memadai 3. Menggunakan pendekatan metode
akan menghambat proses pembelajaran yang bervariasi
indoor maupun outdoor. Hal tersebut 4. Sumber belajar tidak terfokus pada
menjelaskan bahwa saran dan prasarana guru, tetapi berpusat pada anak.
menjadi penunjang penting dalam berbagai 5. Penilaian lebih ditekankan pada
aspek sehingga anak lebih bersemangat proses yang terjadi selama kegiatan
dalam bermain dalam pembelajaran berlangsung dan bukan pada hasil
dengan fasilitas yang lengkap dan memadai. belajar (berkelanjutan).
Salah satu unsur adanya lembaga
pendidikan yang harus dipenuhi adalah Ada beberapa kelebihan yang dimiliki
adanya peserta didik. Dalam hal ini di dalam pembelajaran pada K-13 sehingga
PAUD Bintang Rabbani peserta didik sampai saai ini masih menjadi acuan,
dikelompokkan berdasarkan usia yaitu : diantaranya :
Usia 2-4 : Kelompok C a. Kurikulum 2013 mencakup
Usia 4-5 : Kelompok A pengembangan pada aspek sruktur
Usia 5-6 : Kelompok B kurikulum, proses pembelajaran
Untuk alokasi waktu disesuaikan dengan pendekatan saintifik dan
dengan usia yakni : penilaian yang bersifat otentik.
Kelompok 2-4 tahun : Satu kali b. Kurikulum ini mengusung
pertemuan selama 150 - 180 menit pengembangan pembelajaran yang
Kelompok 4-6 tahun : satu kali bersifat konstruktif yang lebih
pertemuan : 180 menit fleksibel sehingga memberi ruang
Perbandingan antara pendidik dengan pada anak untuk mengembangakan
peserta didik : bakat dan potensinya.
Kelompok 2-4 : 1: 10 anak c. Model pendekatan kurikulum
Kelompok 4-6 tahun : 1 : 15 anak bertujua membentuk sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
Sedangkan Kurikulum yang digunakan peserta didik yang lebih konsisten
di PAUD Bintang Rabbani adalah kurikulum dan fundamental bagi peserta didik
K-13yang mana dalam pengembangan agar lebih siap melanjutkan ke
kurikulum terdapat pendekatan saintifik. jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan tujuan bagaimana anak mampu d. Kelas bukan satu-satunya tempat
menolong dirinya sendiri pada semua aspek belajar
kehidupan (lifes skill) dan menanamkan e. Sumber belajar bukan hanya guru
kebiasaan tentang belajar bagaimana dan buku.
seharusnya belajar (Learning to learn). f. Belajar dengan berkreativitas
Perubahan kurikulum juga tidak terlepas g. Mengajak anak jeli terhadap rasa
dari peran para pengambil kebijakan yakni keingintahuannya
pemerintah terkait di bidang pendidikan. h. Membuat anak suka bertanya
karena keingintahuannya
4
Suharni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol. 4 (1), 1-5
DAFTAR PUSTAKA
Darmayanti. Mursalina 2016. Manajemen
Program Satuan Di PAUD SPS
Edelweis Kelurahan Tridadi Sleman
Yogyakarta. UNY. Yogyakarta.
Hapidin (2012) Manajemen Pendidikan
TK/PAUD. Universitas Terbuka :
Tangerang Selatan.
5
Suharni