Jurnal Ilmu Administrasi Publik Dan Bisnis: Studi Kelayakan Bisnis Tour & Travel Pada PT. Indoloka Wisata Mandiri
Jurnal Ilmu Administrasi Publik Dan Bisnis: Studi Kelayakan Bisnis Tour & Travel Pada PT. Indoloka Wisata Mandiri
Jurnal Ilmu Administrasi Publik Dan Bisnis: Studi Kelayakan Bisnis Tour & Travel Pada PT. Indoloka Wisata Mandiri
http://edu-business.org/index.php/JIAPB
Studi Kelayakan Bisnis Tour & Travel Pada PT. Indoloka Wisata Mandiri
ABSTRACT
The background of this effort is the establishment of business development in the field of tourism
is growing rapidly has become the need of the whole world. One of these efforts that we encounter
is the travel business. In the middle of the work at this time and the noise of routines that occur in
the metropolis, recreation or traveled on the weekend with relatives an opportunity for travel
agents for answering these problems. This study was conducted to determine the feasibility of a
business tour & travel or travel agency in PT. Indoloka Wisata Mandiri from several aspects,
namely: the market and marketing, technological, and financial aspects. This study is an
exploratory feasibility study aimed to gain an overview and understanding of the problems and
potential in business. Research shows that by using the marketing mix strategy (marketing mix)
that must be carried out by PT. Indoloka Wisata Mandiri to increase the number of tourists to the
attractions annually, by committing to the 7 strategies include: Product Strategy, Pricing Strategy,
Strategy place, HR Strategy, Promotion Strategy, Strategy Process and Physical Evidence. Based
on the financial aspects, with an initial investment of Rp 150,000,000, - with operational cash flow
in 2015 amounted to Rp.129.300.000, -, 2016 Rp. 131 100 000, -, 2017 amounting to Rp 133 350
000, -, 2018 Rp. 135 150 000, -, Net Present Value (NPV) generated Rp. 268 140 450, - is a positive
value, BCR results amounted to 2.787 or more than one (> 1), then it means a decent investment.
Results ARR 63.15%> 10% DF as feasible, and the payback period is within 1 year, 2 months.
That the market for a trip to the office or school student group has the potential market for a travel
agency in Jakarta and surrounding areas and meet the eligibility criteria of the business.
Keyword: Product Strategy, Pricing Strategy, Strategy place, HR Strategy, Promotion Strategy,
Strategy Process and Physical Evidence.
PENDAHULUAN
Dunia pariwisata merupakan sektor bisnis jasa yang sangat menarik, di mana dalam dunia
bisnis pariwisata banyak terlibat industri-industri bisnis besar maupun kecil. Sehingga
pembangunan kepariwisataan diarahkan untuk mampu menggalakkan kegiatan ekonomi
termasuk sektor lain yang terkait, seperti lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan
daerah dan pendapatan negara serta penerimaan devisa akan meningkat.
Sesuai Undang-Undang RI No.9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan menyatakan bahwa
pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata, menyediakan atau
mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait
bidang tersebut.
Dunia Pariwisata semakin maju dengan meningkatnya jumlah wisatawan asing, domestik
maupun rombongan yang mengunjungi tempat-tempat wisata di Indonesia maupun yang
berkunjung ke luar negeri. Sehingga, usaha perjalanan wisata di Jakarta dan sekitarnya sudah
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dikarenakan adanya program perusahaan atau
pabrik di Jakarta dan sekitarnya setiap tahunnya untuk refreshing karyawan atau sebagai reward
atas peningkatan penjualan atau pencapaian prestasi kerja karyawan selama satu tahun.
Pariwisata dalam negeri adalah pariwisata yang melakukan kegiatan perjalanannya di dalam
negeri, artinya wisatawan yang mengadakan perjalanannya yaitu, wisatawan domestik maupun
wisatawan mancanegara (Wisman). Wisatawan domestik yaitu wisatawan lokal yang mengadakan
perjalanan wisatanya di Indonesia. Sedangkan pariwisata luar negeri diartikan kepada warga
negara Indonesia yang mengadakan perjalanan wisatanya di luar Indonesia atau di luar negeri.
Kemajuan pariwisata yang terjadi saat ini pada usaha transportasi terutama penerbangandi
dalam negeri sangat menunjang perkembangan pariwisata domestik. Serta penerbangan dari luar
negeri ke Indonesia, semakin banyak wisatawan mancanegara datang ke seluruh pelosok Indonesia
untuk melakukan perjalanan bisnis maupun rekreasi wisata yang terdapat dimasing-masing
daerah. Karena sebagai negara kepulauan Indonesia sangat memerlukan perhubungan yang cepat
dengan waktu yang singkat.
Pada data BPS 2009, usaha jasa perjalanan wisata mengalami peningkatan. Serta data Badan
Pusat Statistik yang menunjukan perkembangan dan peningkatan kunjungan wisata ke berbagai
daerah terutama Jawa dan Bali sangatlah signifikan. Dengan kondisi seperti inimenunjang
banyaknya pembentukan atau pendirian Biro Perjalanan Wisata. Seperti di Yogyakarta,
berdasarkan Buku Statistik Kepariwisataan 2012 yang di keluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata D.I Yogyakarta jumlah Biro Perjalanan Wisata, Cabang Biro Perjalanan Wisata dan
Agen Perjalanan Wisata sudah mencapai 427 buah.
Sektor pariwisata berhasil mempertahankan laju pertumbuhan tinggi seperti terlihat pada
peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang sudah mencapai 5,32 juta periode
Januari - Juli 2014 atau meningkat 9,37% dibandingkan periode yang sama pada 2013.
Kunjungan wisman menunjukkan trend pertumbuhan yang meningkat tajam seperti
terlihat pada jumlah kunjungan kumulatif pada bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2014.
Dengan perkembangan ini, pencapaian target kunjungan wisman 9,5 juta terlampaui. Begitu pula
dalam perolehan devisa pariwisata, tahun 2014 telah mencapai US$ 11 miliar atau mengalami
pertumbuhan 10,7%.
Sementara itu menurut data BPS dan Pusdatin Kemenparekraf (Pikiran Rakyat
online), jumlah kunjungan wisman sepanjang Juli 2014 tercatat 777.210 orang atau tumbuh 8,28%
dibandingkan Juli 2013 sebanyak 717.784. Kunjungan wisman di bulan Juli 2014 mengalami
sedikit penurunan dibandingkan bulan Juni 2014 sebanyak 851.475 orang. Penurunan ini karena
faktor seasonal di mana pada Juli selalu menunjukkan trend melemah, kemudian meningkat
kembali pada bulan Agustus dan September.
Dari data diatas, sebenarnya potensi industri wisata cukup menjanjikan baik dari dalam negeri
maupun luar negeri. Potensi wisata Indonesia sangat melimpah, mulai dari wisata alam, wisata
budaya tradisional sampai wahana rekreasi buatan. Pemerintah pun giat menggalakkan program
visit Indonesia, disinilah peran usaha perjalanan wisata sebagai salah satu ujung tombak untuk
menggaet wisatawan, baik domestik maupun luar negeri.
Kebutuhan manusia akan perjalanan wisata semakin menunjukkan peningkatan dari tahun
ke tahun. Kebutuhan manusia akan perjalanan wisata yang dahulu tergolong kebutuhan tersier,
tampaknya mulai mengalami pergeseran ke kebutuhan primer.Semua lapisan masyarakat, baik
lapisan atas, menengah, bahkan lapisan bawah, butuh terhadap perjalanan wisata atau liburan.
Dengan permintaan masyarakatakan berwisata dengan tujuan untuk bersenang-senang ataupun
berekreasi. Sehingga berwisata tidak lagi menjadi hal yang biasa akan tetapi menjadi kebutuhandi
masyarakat, bahkan telah menjadi lebih dari sekedar sebuah gaya hidup belaka. Sebagai salah satu
cara masyarakat untuk melepaskan kepenatan dari kesibukan dunia kerja serta kejenuhan hidup.
Apalagi hal ini ditunjang dengan kenyataan bahwa masyarakat Indonesia semakin gemar
berwisata. Artinya pariwisata bukan saja dilihat dari segi rekreasi semata, melainkan mencakup
segi-segi lain seperti ekonomi, sosial, budaya, persahabatan antar bangsa, dan lain-lain. Besarnya
berbagai indikator perkembangan dunia di tahun-tahun mendatang peranan pariwisata diprediksi
akan semakin meningkat. Sehingga tidak lagi bisa dipungkiri, dunia pariwisata sudah menjadi
lahan bisnis yang potensial terutama biro perjalanan wisata merupakan salah satu komponen
penting dalam bidang pariwisata . Karena biro perjalanan wisata secara tidak langsung ikut dalam
mempromosikan kepariwisataan yang ada sehingga akan mampu menambah jumlah kunjungan
wisatawan yang akhirnya akan berpengaruh terhadap peningkatan devisa negara.
Dalam menyelenggarakan sebuah paket perjalanan wisata, biro perjalanan wisata harus
berkoordinasi dengan beberapa pihak agar program yang dibuat dapat berjalan dengan lancar.
Pihak-pihak tersebut ialahmaskapai penerbangan (Airlines), penginapan (hotel), penyediaan jasa
transportasi darat, rumah makan (restaurant), pemandu wisata (guide). Sehingga penulis
berencana dengan membuka usaha perjalanan wisata cukup berpotensi untuk dapat menjawab
kebutuhan perjalanan wisata bagi masyarakat. Serta adanya peluang pasar yang cukup besar saat
ini, penulis akan melakukan penanaman modal investasi di daerah Depok yang berlokasi di
Apartemen Margonda Residence Jalan Margonda Raya, Pondok Cina, Beji, Depok. Maka perlu
dilakukan Studi Kelayakan Bisnis guna menghindari kerugian penanaman modal yang terlalu
besar.
PT. Indoloka Wisata Mandiri sebagai nama perusahaan biro perjalanan wisata,atau Indoloka
Tour and Travel sebagai nama tour & travel, yang melihat peluang dari semakin meningkatnya
kunjungan wisatawan ke berbagai daerah di Indonesia, dan adanya program tahunan dari
perusahaan untuk karyawannya seperti family gathering serta adanya perjalanan study tour bagi
siswa sekolah. Untuk itu Indoloka Tour and Travel menyediakan dan melayani berbagai produk
wisata yang antara lain tiket pesawat, tiket kereta api, voucher hotel, paket wisata (family gathering,
honeymoon, study tour, annual trip group office, serta cruise) dan pelayanan dokumen perjalanan (visa
dan paspor).
TINJAUAN LITERATUR
Penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Putu Agus mengenai “Studi Kelayakan Pendirian PT
Medussa Multi Business Center (MMBC) Sumanda Tour & Travel di Bali (Kajian Aspek Pasar
dan Finansial). Dalam perkembangan bisnis pariwisata saat ini, biro perjalanan wisata yang
ada di Bali cenderung menjual produk yang sama kepada wisatawan yaitu penjualan paket
wisata, penjualan tiket pesawat, sehingga perlu dilakukan perbedaan pasar untuk memasuki pasar
biro perjalanan wisata di Bali, yaitu dengan membidik pasar MICE (Meeting, Incentive, Convention
dan Exhibition) untuk target pasar Eropa yaitu: Perancis, Inggris, Jerman, Belanda dan Italia.
Keempat pasar ini merupakan termasuk 20 pasar terbesar di Bali sehingga dapat dihitung potensi
pasar MICE melalui jumlah kunjungan wisatawan dari pasar tersebut ke Bali dengan jumlah biro
perjalanan wisata yang menangani pasar MICE di Bali yang saat ini baru mencapai 5 buah biro
perjalanan wisata dari 304 biro perjalanan yang ada saat ini di Bali. Berdasarkan aspek
pemasaran potensi pasar dari pasar MICE pada tahun 2011 adalah 149 orang per tahun, dari
aspek analisis persaingan bahwa PT MMBC Sumanda Tour & Travel memiliki pasar yang
berbeda dibandingkan franchise PT MMBC Tour & Travel yang ada sebelumnya di Bali dan
memiliki beberapa pasar yang potensial dan kerjasama yang baik dengan agen MICE dipasar
Perancis, Inggris, Jerman, Belanda dan Italia. Harga yang diberikan kepada agen MICE dipasar
tersebut adalah paket wisata MICE dengan mengkombinasikan harga tiket pesawat, hotel,
transportasi darat, tempat pertemuan dan paket wisata keliling Bali selama 8 jam yang
memberikan komisi pendapatan antara 1–20 % untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya
menganalisis layak atau tidak layaknya suatu bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan
secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang ditentukan,
misalnya rencana peluncuran produk (Husein Umar, 2009:8). Tujuan dilakukannya studi
kelayakan untuk menghindari ketelanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan
yang ternyata tidak menguntungkan (Husnan dan Suwarsono, 2000: 6-7). Kegiatan utama bisnis
bisa dikategorikan kedalam kegiatan yang berbentuk operasional rutin yang didasarkan pada suatu
konsep pendayagunaan sistem yang telah ada dilakukan secara terus menerus serta berulang –
ulang. Akan tetapi berbeda jika kegiatan yang dilakukan merupakan proses pembangunan dan
perluasan sistem, maka kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan yang berbentuk proyek sehingga
kegiatan lainya yang belum ada dalam bisnis akan berlangsung setelah adanya kegiatan berbentuk
proyek ini dilakukan. Misalnya jika sebuah perusahaan akan berdiri maka sistem dibangun terlebih
dahulu oleh proyek, baru kemudian dioperasinalkan secara rutin.
Berdasarkan uraian literatur dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka model
dalam penelitian ini digambarkan sebagaimana berikut:
PENGOLAHAN DATA
ANALISIS DATA
ASPEK PENILAIAN
KELAYAKAN USAHA
MENGAMBIL KEPUTUSAN
DILAKSANAKAN DITOLAK
METODE PENELITIAN
Studi kelayakan ini merupakan studi kelayakan eksploratif yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai masalah yang dihadapi peneliti. Studi
kelayakan eksploratif digunakan dalam hal ketika peneliti harus mendefinisikan masalah yang
lebih tepat, mengidentifikasikan serangkaian tindakan yang relevan atau mendapatkan gambaran
tambahan sebelum pendekatan dapat dikembangkan.
Data yang di peroleh berupa data kuantitatif dilakukan dengan menganalisis perkiraan dana
bagi perusahaan secara finansial seperti Net Present Value, Payback Period, Average Rate of Return,
dan Benefit Cost Ratio. Analisis kuantitatif ini disajikan dalam bentuk tabulasi yang
mengelompokkan dan mengklasifikasikan data agar mempermudah dalam melakukan analisis
data. Pengolah data dilakukan dengan bantuan kalkulator dan komputer program Microsoft excel.
Untuk mengetahui apakah pelaksaaan suatu proyek tersebut menguntungkan atau tidak,
maka perlu dilakukan evaluasi proyek dengan cara menghitung manfaat dan biaya yang
diperlukan sepanjang umur proyek. Setelah dilakukan identifikasi terhadap semua manfaat dan
biaya tersebut, maka baru dapat dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai dari kriteria
investasi. Adapun metode yang digunakan dalam analisis kelayakan finansial pada penelitian
sebagai berikut:
1. Net Present Value (NPV)
Menurut Umar (2003: 200) untuk menghitung nilai sekarang ditentukan tingkat bunga
yang relevan. Net Present Value adalah perbedaan antara nilai sekarang dari benefit
(keuntungan) dengan nilai sekarang biaya, yang besarnya dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
n
(Bt − Ct ) ............................................................ (3.1)
NPV =
t = 0 (1 + 1)
t
Keterangan :
Bt = Benefit bruto proyek pada tahun ke –t
Ct = Biaya bruto proyek pada tahun ke-t
n = Umur ekonomis proyek
i = Tingkat bunga modal (%)
t = Periode per tahun
Apabila dalam perhitungan NPV diperoleh lebih besar dari nol atau positif, maka
proyek yang bersangkutan diharapkan menghasilkan tingkat keuntungan, sehingga layak
untuk diteruskan. Jika nilai hasil bersih lebih kecil dari nol atau negatif, maka proyek akan
memberikan hasil yang lebih kecil dari pada biaya yang dikeluarkan atau akan merugi
(ditolak).
2. Payback period (PP)
Menurut Kasmir & Jakfar (2004:155) metode payback Period (PP) merupakan teknik
penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian Informasi dan data yang di
dapatkan dari dilakukannya penelitian ini, diolah dan dianalisis. Analisis diawali dengan
mengidentifikasi apa saja yang menjadi faktor internal dan eksternal dari lingkungan
perusahaan.
NilaiInves tasiX 1Tahun
PaybakPeriod ( PP) = .............. (3.2)
KasMAsukBersih
(1 + i )
t =0
t
Keterangan :
Net B/C ≥ 1 : usaha layak dilaksanakan
Net B/C < 1: usaha tidak layak dilaksanakan
area yang sama, misalnya bertetangga atau dalam satu zona kode area, juga memiliki
persamaan dalam demografi dan gaya hidup.
12) Kepribadian atau kejiwaan dipengaruhi oleh jarak dari tempat asal wisatawan dengan
temapt dimanan dia mengadakan eksploitasi perjalanan
13) Dampak psikografi wisatawan dapat berbentuk
a) Confident atau diffindent
b) Berkumpul atau menyendiri
c) Tegang atau relaks
d) Berjiwa petualangan atau tidak berpetualang
14) Tingkat sosial mempengaruhi produk wisata yang akan diberikan. Sehingga tidak akan
berpikir ulang bagi konsumen untuk memilih produk wisata yang sesuai kelasnya.
15) Gaya hidup masyarakat biasanya untuk melakukan perjalanan wisata tidak hanya untuk
relaksasi atau liburan. Akan tetapi masih banyak yang bergaya gengsi dan untuk
mendapatkan prestise.
16) Minat wisatawan dalam perjalanan wisata pasti berbeda-beda, yaitu:
a) Mencari pengalaman/petualangan (experience/ adventure)
b) Minat pada budaya lokal (cultural pursuits)
c) Menikmati alam natural (ecotourism enthusiasm)
d) Keperluan relaksasi udara pengunungan, pantai (rest, relaxation, and indulgence
seeking)
e) Penyaluran dalam aktivitas sport dan hobby (active and sporting interest)
17) Segmentasi Cohort mengelompokkan pasar berdasarkan generasi atau angkatan.
18) Segmentasi Teknografi untuk membidik konsumen dengan teknologi baru, biasanya
meliputi orientasi keluarga, karir, motivasi, dan status.
b. Segmentasi Perilaku
Tabel 2: Segmentasi Perilaku
b. Sasaran Pasar Berdasarkan Daya Tarik Pasar pada Produk Wisata Sesuai Permintaan Pasar
Indoloka tour & travel mempertimbangkan target pasar sesuai daya tarik atau permintaan
konsumen. Yang dimaksud dengan pasar adalah permintaan yang nyata atau yang potensial
akan suatu produk wisata tertentu yang didasarkan pada sesuatu motivasi perjalanan.
Sedangkan dari sisi produsen, pasar wisata biasa dikatakan sebagai target market (sasaran utama)
dalam mengemas dan memasarkan produk wisata.
Pada dasarnya, pertemuan antara permintaan (demand) dan penawaran (supplay) akan
terjadi suatu tata niaga perdagangan yang mencakup mutu dan jenis produk, tingkat atau mutu
kebutuhan pembeli, penjualan, promosi/informasi, ketepatan distribusi dan pelayanan.
e. Bauran Pemasaran
1) Product ( Produk)
a) Jenis Produk
Sebagai biro perjalanan wisata, Indoloka tour & travel adalah sebuah jasa pelayanan
yang menawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan perjalanan wisata.
Keberhasilan dalam menentukan produk wisata/paket tour adalah bahwa paket
wisata tersebut harus menomor satukan kebutuhan pasar. Sehingga produk yang akan
ditawarkan Indoloka tour & travel pada usahanya nanti, sebagai berikut: (1) Paket
Wisata (Family Gathering,Study Tour, dll); (2) Transportasi (Tiket Pesawat, Tiket Kereta,
Sewa Mobil, Elf, Bus); (3) akomodasi (voucher penginapan/hotel/villa); (4) Pengurusan
Dokumen Perjalanan; dan (4) Umroh dan Haji. Jenis produk jasa Paket Perjalanan
wisata yang akan menjadi pilihan target pasar:
(1) Pleasure Tourism. Pleasure tourism merupakan paket wisata yang disusun untuk
tujuan ingin mengetahui suatu daerah tujuan wisata dalam acara mengisi liburan
untuk menghilangkan kepenatan dari rutinitas sehari-hari.
(2) Recreation Tourism. Recreation Tourism merupakan jenis paket wisata yang disusun
dengan tujuan utamanya memanfaatkan hari liburan untuk pemulihan kesegaran
jasmani dan rohani.
(3) Cultural Tourism. Cultural Tourism merupakan paket wisata yang diselenggarakan
khusus untuk mengetahui adat-istiadat, gaya dan cara hidup suatu bangsa, sejarah,
seni budaya, maupun acara keagamaan.
(4) Adventure Tourism. Adventure tourism merupakan paket wisata yang dilakukan di
alam terbuka untuk melatih ketangkasan jasmani serta menyegarkan rohani dengan
mengambil risiko cukup membahayakan keselamatan jiwa dengan dipandu oleh
seorang atau lebih yang berpengalaman.
(5) Sport Tourism. Sport tourism merupakan paket wisata yang dilakukan dalam rangka
melatih atau melakukan uji ketangkasan jasmani atau mungkin mengikuti
pertandingan olahraga di daerah atau negara lain.
(6) Business Tourism. Business tourism merupakan paket wisata yang dilakukan dalam
rangka melakukan studi kelayakan usaha di daerah atau negara yang akan
dikunjungi.
(7) Convention Tourism. Convention Tourism merupakan paket wisata dalam rangka
mengikuti kegiatan atau menghadiri suatu acara konferensi, seminar, pameran, atau
sejenisnya, yang diselingi wisata pada waktu senggang.
(8) Special Interest Tourism. Special interest tourism merupakan paket wisata khusus
yang memerlukan keahlian dan kemampuan khusus pula bagi persertanya dengan
klasifikasi jumlah peserta yang terbatas, seperti pilgrime, terjun payung, dan
sejenisnya.
(9) Student Tourism. Student tourism merupakan paket wisata studi yang dikhususkan
untuk melakukan studi sekaligus wisata ke perguruan tinggi (study tour).
(10)Religius Tourism. Religius tourism merupakan paket wisata yang khusus menangani
masalah ibadah, misalnya ziarah, haji, umrah, dan lain sebagainya.
b) Kualitas Produk
Suatu produk dikatakan memiliki kualitas tinggi jika tingkat kepuasan yang
diperoleh dari mengkomsumsi produk tersebut tinggi juga. Jadi walaupun harga produk
tidak tergolong murah selama dapat memuaskan pemakaian, maka produk tersebut
memiliki kualitas yang baik. Sebaliknya walaupun produk tersebut harganya mahal,
tetapi tidak dapat memuaskan pemakaian maka bagi konsumen yang bersangkutan
kualitas produk itu rendah.
Sehingga Indoloka tour & travel akan menawarkan kualitas yang baik dengan
memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen nantinya. Oleh karena itu,
indoloka tour & travel agar dapat memberikan kualitas yang terbaik dengan
mempertimbangkan fasilitas dan pelayanan untuk kepuasan konsumen. Bila produk yang
dibuat sesuai dengan objektif, diharapkan wisatawan akan merasa puas. Kepuasan pada
wisatawan akan diperoleh apabila: (1) produk sesuai denganselera wisatawan; (2) produk
memenuhi harapan wisatawan; (3) persepsi lebih besar dari ekspektasi; (4) produk
memberikan pengalaman dan pengetahuan yang baru; dan (5) produk memenuhi
kebutuhan dan keinginan wisatawan
c) Desain Produk
Desain produk tidak dapat dilihat, tetapi akan dirancang pada desain website dimana
produk-produk perjalanan wisata ditampilkan. Sehingga konsumen dapat membaca dan
tertarik pada penawaran yang akan Indoloka tour & travel berikan pada websitenya.
d) Ukuran
(1) Tidak berwujud (intangible). Sifat tidak berwujud ini mendorong indoloka tour
& travel untuk dapat menyesuaikan produknya dengan selera konsumen. Ukuran
selera merupakan nilai yang tidak berwujud
(2) Tidak dapat diukur (unmeasurable). Produk yang akan banyak ditawarkan oleh
Indoloka tour & travel adalah paket wisata yang sulit ditentukan standar
ukurannya secara nilai kuantitatif.
(3) Tidak dapat disimpan (perishable/unstorable). Produk paket wisata harus
terjual habis pada saat yang telah ditentukan atau direncanakan. Namun apabila
produk paket wisata adalah permintaan dari konsumen maka paket wisata akan
baru dibuat atau direncanakan. Tidak dapat disimpan sehingga ada sisa produk
yang dapat dijual pada waktu yang lain karena bisa merubah objekif dari produk
tersebut.
(4) Jaminan. Suatu produk jika disertai dengan jaminan atas kerusakan atau
kehilangan tentu akan memberikan nilai tambah dibandingkan dengan produk
yang tidak memiliki jaminan serupa. Banyak keputusan pembelian dilakukan
oleh konsumen terhadap sutau barang dengan alasan barang tersebut memiliki
jaminan yang pasti dan terpercaya. Oleh karena itu, dalam memberikan
pelayanan kepada konsumen, Indoloka Tour & Travel selalu berusaha
memberikan kepuasan yang terbaik dengan jaminan. Jaminan itu berupa apabila
konsumen tidak merasakan kepuasan dalam perjalanan atau pelayanan yang
kurang menyenangkan maka indoloka tour & travel siap mengembalikan
beberapa persen dari total pembayaran. Atau dengan memberikan reward untuk
perjalanan berikutnya. Sehingga konsumen agar merasa nyaman dan puas ketika
menggunakan jasa Indoloka Tour & Travel.
e) Price (Harga)
Ada beberapa pelayanan jasa yang akan ditawarkan Indoloka tour & travel sehingga
tidak sama dalam penentuan harga dan keuntungan. Misalnya penjualan tiket pesawat,
kereta api tidak bisa mengambil keuntungan besar (kecuali pemesanan dalam satu grup
besar) karena harga telah ditentukan dari pihak-pihak Airlines dan KAI maka pihak biro
perjalanan wisata hanya mendapat komisi penjualan dari setiap harga tiket dan biaya
administrasi yang tidak besar.
Dalam menentukan harga paket wisata merupakan hal tersulit karena harga yang
dibuat harus sesuai dengan fasilitas dan pelayanannya. Sebelum dapat menentukan
harga, perlu diidentifikasi terlebih dahulu nilai produk. Nilai dalam hal ini adalah nilai
kepuasan seseorang terhadap produk yang dibelinya. Berani membayar harga tinggi
mengharap nilai kepuasan yang tinggi, tidak membayar harga tinggi menerima nilai
kepuasan yang rendah. Ada tiga berntuk dasar penentuan harga: (1) dasar biaya; (2) dasar
konsumen; dan (3) dasar persaingan .
Untuk penyusunan harga paket wisata memakai dasar perhitungan sebagai basis
untuk dasar perhitungan yang lain. Penyusunan harga paket wisata dibuat hanya
sampai harga perhitungan dan bukan harga jual. Perubahan harga perhitungan menjadi
harga jual memerlukan pertimbangan perhitungan dengan dasar konsumen dan dasar
persaingan yang telah disebutkan terlebih dahulu. Penyusunan harga paket wisata
sampai hasil harga mengantar produsen untuk mempunyai dasar harga berdasarkan
hitungan, bukan dikira-kira.
Harga yang ditawarkan kepada calon konsumen biasanya sudah diperhitungkan
dengan jenis fasilitas yang digunakan dan pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu
Indoloka tour & travel akan menawarkan keunggulan pelayanan dan fasilitas. Dengan
harga yang bersaing dengan pesaing untuk lebih meningkatkan minat wisatawan dalam
melakukan perjalanan wisata.
Penetapan harga yang akan dilakukan dimana kami mencari keuntungan yang
relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa
pasar.
atau teman-temannya untuk menggunakan jasa yang pernah mereka pilih. Promosi
ini merupakan salah satu promosi yang sangat efisien dan murah.
(2) Promosi Penjualan. Cara promosi penjualan ini dapat mendorong wisatawan untuk
berminat membeli produk wisata. Promosi penjualan yang akan dilakukan Indoloka
Tour & Travel untuk mencapai tujuannya adalah sebagai berikut: (1) Memberikan
kupon; (2) adanya potongan harga; (3) memberikan hadiah pada setiap pemilihan
produk; (4) penawaran harga khusus bagi pelanggan pertama atau pelanggan tetap;
dan (5) mengup-date harga terbaru, sehingga dapat merangsang konsumen untuk
mendorong penjualan paket wisata dengan harapan para konsumen mempunyai
keinginan untuk melakukan perjalanan wisata.
(3) Advertising. Iklan atau advertising dapat digunakan untuk penyampaian informasi
kepada konsumen dengan membutuhkan media agar calon konsumen dapat melihat,
mendengar, membaca, mengenal, dan tertarik akan produk yang dipromosikan
sebuah media. Salah satu media advertising yang tidak membutuhkan biaya besar
adalah website, blog, sosial media, banner dan brosur. Sebagai pilihan tepat Indoloka
tour & travel yang baru memulai usahanya.
h) People (Orang)
Orang atau sumber daya manusia sangat berpengaruh dalam perusahaan terhadap
peningkatan penjualan atau pendapatan perusahaan. Sehingga Indoloka tour & travel
akan selektif dalam merekrut sumber daya manusia. Maka setiap pegawai yang bekerja
di Indoloka Tour & Travel, mereka memiliki pengetahuan yang luas dalam berbagai hal
yang berhubungan dengan perjalanan. Jadi, jika konsumen mengunjungi kantor ataupun
menelepon ke Indoloka Tour & Travel, petugas akan yang melayani dengan baik dan
ramah.
i) Process (Proses)
Dalam proses usaha perjalanan wisata, yang akan dilakukan Indoloka tour & travel
ada beberapa proses pelayanan yang harus dipersiapkan, agar dalam proses ini bisa
menjadi bagian dari standar operasional pelayanan, sebagai berikut:
(1) Proses Pelayanan Langsung. Calon konsumen yang datang langsung ke counter
Indoloka Tour & Travel, untuk memesan tiket atau produk wisata lainnya akan
langsung dilayani petugas dengan baik dan ramah, serta pembayarannya pun
langsung ditempat.
(2) Proses Pelayanan melalui Telepon atau Internet. Apabila konsumen menelepon
Indoloka Tour & Travel, maka petugas siap melayani dan mendengarkan dengan
seksama dan mencatat apa yang menjadi permintaan konsumen. Jika konsumen
reservasi melalui website atau email maka ada petugas yang selalu online agar cepat
melayani konsumen meski tidak bertemu. Dalam proses ini biasanya melakukan
pembayaran via transfer menggunakan ATM.
(3) Proses Penentuan Paket Wisata. Setiap Biro Perjalanan akan menggunakan cara
yang berbeda dalam membuat paket wisata sehingga paket wisata yang dihasilkan
berbeda pula dari segi acara, fasilitas, pelayanan, dan harga pokok tersebut. Berikut
ini paket wisata menurut proses pembuatannya:
(a) Ready Made Tour. Tour yang dibuat dahulu oleh biro perjalanan wisata dan
calon peserta tour tinggal memilih atau mengikuti apa saja yang telah ada.
Indoloka Tour & Travel akan membuat paket wisata jika ada permintaan maka
tinggal melaksanakan dan tidak perlu membuat paket wisata yang baru.
(b) Tailor Made Tour. Tour yang dibuat oleh calon peserta tour atau wisatawan dan
pihak biroperjalanan tinggal mengikuti atau tour yang dipersiapkan pihak biro
karena permintaan oleh calon wisatawan dan harganya disesuaikan.
Berikut adalah proses awal calon konsumen dalam membeli paket wisata:
j) Physical evidence
Indoloka Tour & Travelakan memilih Ruko yang terletak di dalam Apartemen
Margonda Residence di Depok. Sehingga Indoloka Tour & Travel akan langsung dekat
dengan target pasar selain komunitas pendidikan dan instansi perkantoran.
perjalanan wisata dan www.indolokatour.com yaitu untuk sistem reservasi online maka konsumen
akan langsung memesan tiket pesawat, tiket kereta api, voucher hotel, penyewaan mobil, Elf dan
bus pariwisata.
Dengan sistem ini konsumen juga tidak perlu khawatir bagaimana mengoperasikan teknologi
ini. Penggunaan sistem jaringan dengan teknologi berbasis web online ini tidak serumit yang
dibayangkan. Konsumen bisa langsung connect ke reservasi atau pemesanan tiket pesawat melalui
website dengan mudah, proses issued yang cepat, konfirmasi cetak tiket serta langsung auto invoice
melalui website Indoloka tour & travel. Sistem ini akan mempermudahkan dalam melihat jadwal
penerbangan. Jumlah seat yang masih tersedia di setiap kelasnya secara akurat.
Sistem jaringan yang efektif dan efisien akan sangat berpengaruh pada perkembangan usaha
perjalanan wisata untuk Indoloka tour & travel sebagai bisnis pelayanan jasa. Jadi kepercayaan
konsumen juga akan dipengaruhi oleh bagus atau tidaknya pelayanan atau transaksi. Kemudahan
dan kecepatan dalam memberikan service kepada konsumen harus ditingkatkan.
Dengan semakin banyaknya konsumen yang tertarik dan melakukan pemesanan maka tujuan
utama perusahaan yaitu meningkatkan keuntungan dan pendapatan. Dengan membangun sistem
aplikasi reservasi secara online diharapkan menjadi suatu solusi untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan diatas guna mencapai efektifitas maupun efisiensi Indoloka tour & travel.
Analisis Aspek Keuangan
1. Investasi Awal
Investasi yang dibutuhkan pada permulaaan perusahaan ada dua bagian yaitu untuk aktina
tetap dan biaya yang harus dikeluarkan perusahaaan sebelum beroperasi atau investasi pra operasi,
dapat ditampilkan sebagai berikut:
a. Aktiva tetap
Tabel 2: Aktiva Tetap
No Uraian Biaya
1 Investasi Aktiva Tetap Rp 128.000.000
2 Investasi Pra Operasi Rp 22.000.000
Total Rp 150.000.000
d. Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan tebagi atas dua
bagian, yaitu untuk membiayai aktiva tetap dan investasi pra operasional. Sumber dana
yang dibutuhkan berasal dari modal sendiri sebesar Rp 150.000.000,-
Tabel 4.5: Sumber Dana
No Uraian Biaya
1 Modal Sendiri Rp 150.000.000
Jumlah Rp 150.000.000
e. Proyeksi Keuangan
1) Proyeksi Pendapatan
Perusahaan tour & travel merupakan perusahaan jasa yang memberikan pelayanan
paket perjalanan dan penjualan tiket. Pendapatan akan diterima perusahaan dari hasil
penjualan tiket pesawat atau kereta api dan voucher hotel serta paket perjalanan.
Dibawah ini perhitungan pendapatan sebagai berikut:
Tabel 6: Proyeksi Pendapatan
Uraian Jumlah
Pendapatan Per-Bulan Rp 15.000.000
Pendapatan Per-Tahun Rp 180.000.000
2) Proyeksi Biaya Pertahun
Biaya yang dikeluarkan pada perusahaan tour & travel adalah biaya untuk gaji
pengawai dan beberapa biaya operasional kantor. Berikut adalah data yang
meramalkan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam satu tahun.
Tabel 7: Beban Biaya Tahunan
Uraian Biaya/Bulan Biaya/Tahun
SIMPULAN
Dari aspek pasar dan pemasaran bagi PT. Indoloka Wisata Mandiri adalah melakukan strategi
pemasaran dalam memilih target pasar difokuskan pada pasar grosir yang umumnya retail atau
insidential serta memfokuskan pada kalangan organisasi atau komunitas dan sekolah-sekolah.
Dari aspek teknologi, Indoloka Tour & Travel akan di dukung oleh sistem teknologi digital
serta support yang maksimal, serta jaringan Travel Agent Online kuat.
Dari aspek keuangan adalah: (1) Net Present Value (NPV) sebesar Rp 268.140.450 dimana
nominal tersebut Positif dan layak untuk dijalankan. (2) Average Rate of Return (ARR) yang
berada di angka dimana nilai tersebut lebih besar discount factor, yaitu 63,15 % > DF 10%, berarti
layak untuk dijalankan; (3) Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 2,787 atau lebih dari satu (>1), dan
layak untuk dijalankan; (4) Payback Period (PP) yang berada pada jangka waktu 1 tahun 2 bulan
lebih cepat dari rencana investasi 4 tahun.
Berdasarkan kesimpulan di atas dari keseluruhan aspek yang diteliti, yaitu aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknologi, dan aspek keuangan menunjukkan bahwa layak untuk mendirikan
biro perjalanan wisata Indoloka wisata mandiri tour & travel.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, W. U., Salim, F., & Sofyan, M. (2019). The Influence of Service Quality and Price on the
Interest of Commuterline KRL Passengers. Ilomata International Journal of Management,
1(1), 13-18. Diambil kembali dari
https://www.ilomata.org/index.php/ijjm/article/view/29/29
Amelia, S., Salamah, H., & Sofyan, M. (2019). Effect of Marketing Strategy and Service Quality
Against the Decisions of Parents. Ilomata International Journal of Management, 1(1), 31-37.
Diambil kembali dari https://www.ilomata.org/index.php/ijjm/article/view/31/31
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Bina Aksara.
Husnan, S., & Muhammad, S. (2000). Studi Kelayakan Proyek (4th ed.). Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia (Vol. 2). Jakarta:
Salemba Empat.
Rulandari, N. (2017). The Effect of Supervision and Professionalism on Staff Performance at The
Office of Social Affairs In East Jakarta Administrative City. 7(2), 184-192. Diambil kembali
dari https://www.ijhssnet.com/journals/Vol_7_No_2_February_2017/25.pdf
Rulandari, N., & Sudrajat, A. (2017). Financial Ratio (Altman Z score) with Statistic Modelling.
International Journal of Scientific Research in Science and Technology, 3(6), 341-344. Diambil
kembali dari
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/54472611/1354.pdf?1505823488=&response-
content-
disposition=inline%3B+filename%3DFinancial_Ratio_Altman_Z_score_with_Stat.pdf&
Expires=1601681702&Signature=cuI9vVwrnkUZqVgocbIpqnrC7wBjcGScPXnSyjMW3-
94dNQts~-iyeRgljeTEzc
Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (Vol. 4). Yogjakarta: BPFE.
Septya, P. R., Taufik, P. A., & Yusuf, Z. (2019). The Effect of Service Quality and Marketing
Programs on Third Party Funds. 1(1), 8-12. Diambil kembali dari
https://www.ilomata.org/index.php/ijjm/article/view/28/28
Singarimbun, M., & effendi, S. (2005). Metode Penelitian Survey. Jakarta: Pustaka LPJES.
Sofyan, M. (2019). Community Satisfaction of the Urban Flood Control System Improvement
Project (UFCSI). Ilomata International Journal of Social Science, 1(1), 29-34. Diambil
kembali dari https://www.ilomata.org/index.php/ijss/article/view/36/35
Sofyan, M. (2019). Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan. Akademika, 17(2), 115-121.
Diambil kembali dari http://jurnal.stieimalang.ac.id/index.php/JAK/article/view/173/97
Syamsuddin. (2009). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Umar, H. (2009). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Persada.