1 PB
1 PB
1 PB
Abstract
The rapid growth of the coffee business in Indonesia, especially JABODETABEK, has
created very intense competition for entrepreneurs in the coffee sector, this has made coffee
shop entrepreneurs have to be able and must have the right strategy to face competition. The
purpose of this study was to determine the Marketing public relations strategy of Kopi
Kenangan in building brand awareness for the last 3 years. The theory used is the MPR
Whale's 7-step Strategic Planning Process which includes the pull, push and pass strategies
carried out by the Kopi Kenangan MPR. The method used is qualitative with a case study
method. The data collection technique is in-depth interviews. The results of this study
indicate that the Marketing public relations of Kopi Kenangan wants to instill the mindset of
“Affordable with High Quality Coffee” into the minds of consumers by using the MPR
strategy which includes 7-step Strategic Planning Process Analysis which then produces
partnerships, bundling and marketing campaigns carried out by Kopi Kenangan. quite
successful in instilling brand awareness. So that the process of maintaining brand awareness
that starts from not realizing the original brand of Kopi Kenangan, to the peak of the mind
which means the success of Kopi Kenangan as a coffee brand that is able to develop and
compete.
Abstrak
Kata Kunci: Brand Awareness, Kopi Kenangan, Public Relations, Strategi Marketing
175
Scelly Alvionita Chayadi, Riris Loisa, Sudarto: Strategi Marketing Public Relations Kopi Kenangan
dalam Membangun Brand Awareness
1. Pendahuluan
Sektor bisnis pada saat ini sedang sangat berkembang, sehingga Public
relations dalam sektor bisnis harus terus berinovasi untuk bisa bersaing. Bisnis yang
saat ini sangat ramai digeluti oleh banyak orang adalah bisnis kopi, kopi sendiri
merupakan jenis minuman dengan ciri khas aroma yang tidak dimiliki oleh bahan
minuman lainnya, kopi tidak hanya dinikmati oleh orang Indonesia melainkan juga
dinikmati oleh sebagian besar orang diberbagai belahan dunia dari berbagai
kalangan. Hal ini membuat pebisnis melakukan suatu inovasi untuk menarik
perhatian para masyarakat dengan minuman kopi. Konsumsi kopi di Indonesia
sendiri juga relatif meningkat setiap tahunnya sehingga menciptakan peluang bagi
setiap pebisnis, akan tetapi dibutuhkan public relations untuk membuat strategi
marketing yang cermat guna membangun brand awareness perusahaan.
Sumber: Katadata.co.id
Kopi kenangan termasuk dalam salah satu brand kopi susu kekinian yang
didirikan pada tahun 2017 oleh Edward Tirtanata, James Prananto dan Cynthia
Chaerunnisa yang hanya dalam waktu 8 bulan bisa berhasil BEP (Break Event
Point). Kopi Kenangan telah berhasil membentuk citra produknya sebagai produk
minuman kopi yang merakyat dengan harga yang murah. Dengan melakukan
diferensiasi dan kekuatan dari word of mouth, kopi kenangan berhasil membangun
sebuah kesadaran pada benak konsumen yang kemudian berimplikasi pada
keberhasilan sebuah perusahaan. Namun dikarenakan pelaku bisnis yang bergerak
dalam bidang usaha kopi semakin banyak, masyarakat menjadi sulit menentukan
pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Salah satu hal yang dapat
dilakukan oleh para pelaku bisnis untuk membedakan produknya dengan produk
kompetitor yaitu dengan membangun brand awareness (Octavianti, 2012:179).
Thomas L. Harris (dalam Ruslan, 2013) menjelaskan bahwa marketing public
relations adalah proses perencanaan serta pengevaluasian program yang dilakukan
untuk merangsang penjualan dan pelanggan dengan cara mengkomunikasikan
informasi yang kredibel dan kesan yang bisa menghubungkan perusahaan dan
produk dengan kebutuhan serta perhatian konsumen. Ada beberapa tahap yang bisa
dilakukan oleh Marketing public relations untuk membangun brand awareness.
176
Prologia EISSN 2598-0777
Vol. 5, No. 1, Maret 2021, Hal 175-183
Penulis menggunakan Whalen’s 7 step Strategic Planning Process yang terdiri dari
Analisis situasi, Objektif, Strategi, Target, Pesan, Taktik dan Evaluasi. Kemudian
tujuh tahap tersebut dilakukan dengan menggunakan strategi, strategi inilah yang
akan membantu terbentuknya brand awareness. Ardianto dalam (Evita dan Setyanto,
2018:313) menyampaikan Strategi Marketing public relations dapat dikatagorikan
dalam tiga taktik MPR (Three Ways Strategy), yaitu:
(1) Pull Strategy, upaya publikasi dan pelayanan terbaik dalam kegiatan
pemasaran, sehinggga diharapkan dapat mendatangkan konsumen,
melakukannya dengan cara promosi dengan media - media yang digunakan,
disesuaikan dengan sasarannya.
(2) Push Strategy, upaya yang diharapakan mampu menimbulkan sebuah
rangsangan pada khalayak, strategi ini dilakukan dengan melalui upaya
peningkatan kuantitas dan kualitas produk, juga meningkatkan jasa pelayanan.
(3) Pass Strategy, sebuah tindakan yang dilakukan guna mempengaruhi dan
membujuk juga menciptakan sebuah opini publik yang menguntungkan
konsumen juga calon konsumen.
Marketing public relations dapat melakukan tahapan serta strategi yang telah
direncanakan dengan menggunakan media yang digunakan oleh orang banyak salah
satunya adalah media sosial. Media sosial merupakan sebuah media berbasis online
yang penggunannya dapat dengan mudah untuk berpartisipasi, menciptakan dan
berbagi. (Cahyono, 2016:142) Media sosial merupakan salah satu saluran yang dapat
digunakan strategi digital marketing atau bisa disebut sebagai sosial media marketing
yang dapat menumbuhkan kesadaran akan merk terhadap audience.
Mohammad Pambudi (dalam Ferdy 2020:108) Brand awareness merupakan
daya ingat yang konsumen miliki pada produk tertentu dan telah tertanam di dalam
benak konsumen untuk kebutuhan tertentu. Menurut Durianto (Wahid & Puspita,
2017:35) Brand awareness merupakan kesanggupan seorang calon konsumen untuk
mengenali, mengingat kembali sebuah merek dalam satu bagian dari kategori produk
tertentu. Ada 4 tingkatan brand awareness dalam proses pembentukan kegiatan
perusahaan, yaitu:
1) Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang pertama kali disebutkan
oleh konsumen. Itu pernah muncul di benak konsumen, atau merek adalah merek
utama dari berbagai merek di benak konsumen.
2) Brand Recall (pengingatan kembali merek) pengingatan kembali merek
tanpa bantuan (unaided recall).
3) Brand Recognition (pengenalan merek) adalah tingkat di mana identitas
merek muncul kembali setelah penerapan pengingat tambahan (aided recall).
4) Unaware of Brand (tidak menyadari merek) adalah merupakan level
terendah dalam piramida kesadaran merek dimana konsumen tidak mengetahui
merek.
2. Metode Penelitian
177
Scelly Alvionita Chayadi, Riris Loisa, Sudarto: Strategi Marketing Public Relations Kopi Kenangan
dalam Membangun Brand Awareness
Hasil temuan dan diskusi dalam penelitian ini akan dijabarkan oleh peneliti
berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan narasumber dalam
beberapa sub-pembahasan, yaitu:
Tahap Marketing public relations: Low Price Doesn’t Mean Low Quality
Untuk membangun kesadaran merek, perlu dilakukan langkah-langkah yang berguna
untuk melihat nilai merek atau perusahaan di mata masyarakat. Tahap ini menggunakan
proses perencanaan strategis 7 langkah yang dicetuskan oleh Whalen yang meliputi analisis
situasi, objektif, strategi, target, pesan, taktik, dan evaluasi (Harris & Whalen dalam
Anggraini, 2019: 42).
178
Prologia EISSN 2598-0777
Vol. 5, No. 1, Maret 2021, Hal 175-183
179
Scelly Alvionita Chayadi, Riris Loisa, Sudarto: Strategi Marketing Public Relations Kopi Kenangan
dalam Membangun Brand Awareness
yang baik juga. Kopi kenangan sendiri berusaha menyesuaikan harga produknya
dengan pendapatan rata-rata di Indonesia, meskipun demikian Kopi Kenangan tetap
berusaha dengan maksimal untuk memberikan kualitas yang terbaik bagi
konsumennya. Sehingga Kopi Kenangan ingin membangun brand awareness
“Affordable with High Quality Coffee”.
180
Prologia EISSN 2598-0777
Vol. 5, No. 1, Maret 2021, Hal 175-183
Pass Strategy: Campaign and CSR Can Give a Good Impression to The Company
Kopi kenangan telah berusaha untuk hadir ditengah audiencenya seperti
mengikuti marketing event dengan sementasi pasar yang sama atau membuat CSR,
yang secara tidak langsung langkah ini akan memunculkan persepsi tersendiri dalam
benak public. Selain mengikuti event dan melakukan CSR, Kopi Kenangan juga
berusaha membuat campaign di sosial media untuk membangun brand awareness.
Kopi Kenangan berusaha menyampaikan pesan Affordable with High Quality Coffee
kepada khalayak sehingga Kopi Kenangan saat ini lebih fokus memberikan konten
yang dapat mengedukasi audience mengenai kualitas yang dimiliki Kopi Kenangan
181
Scelly Alvionita Chayadi, Riris Loisa, Sudarto: Strategi Marketing Public Relations Kopi Kenangan
dalam Membangun Brand Awareness
Penulis juga telah melakukan wawancara dengan pihak Kopi Kenangan untuk
memperkaya data yaitu: PR&Communications Manager, Social Media Marketing
dan konsumen Kopi Kenangan yang kemudian diperoleh bahwa Kopi Kenangan
melakukan beberapa strategi seperti partnership, bundling, marketing campaign serta
menampilkan konten media sosial untuk membangun interaksi dengan khalayaknya
untuk memperoleh brand awareness. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan
pada pihak internal Kopi Kenangan, penulis menyimpulkan bahwa Kopi Kenangan
berpendapat bahwa menjaga kualitas rasa pada produk dan pemberian nama yang
unik dapat membangun brand awareness perusahaan. Selain itu, menjalankan
tahapan marketing public relations serta dibantu dengan strategi push, pull dan pass
meruapakan langkah yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendekatkan dan
memperkenalkan mereknya kepada konsumen.
Seperti yang telah disampaikan oleh Kotler dan Amstrong (2014:27) bahwa
marketing public relations adalah bentuk usaha yang dilakukan oleh perusahaan
untuk menciptakan nilai bagi khalayak serta membangun hubungan yang kuat
dengan khalayak, dengan tujuan mendapatkan kesan yang baik dari khalayak.
Kemudian hal ini dilakukan berdasarkan informasi yang dapat dipercaya sehingga
perusahaan dapat membangun brand awareness dalam benak konsumen sebagai
salah satu brand minuman kopi kekinan dengan pesan“Affordable with High Quality
Coffee”. David A. Aaker menyatakan bahwa brand awareness sendiri merupakan
kemampuan calon pembeli untuk mengenali dan mengingat merek sebagai bagian
dari kategori produk (Oktavianti, 2012: 184).
4. Simpulan
Peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu serta mendukung penulis dalam proses pembuatan penelitian ini.
6. Daftar Pustaka
182
Prologia EISSN 2598-0777
Vol. 5, No. 1, Maret 2021, Hal 175-183
Anggraini, M. J. (2019). Strategi Marketing public relations The 101 Hotel Bogor
Suryakencana dalam Mempertahankan Brand Image sebagai HoteL Bintang
4. Jakarta: Universitas Prof. DR. Moestopo.
Bungin, M. B. (2017). Penelitian Kualitatif (ed. 2). Jakarta: Prenada Media Group.
Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial
Masyarakat Di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Tulungagung.
Emzir. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Evita, E., & Setyanto, Y. (2019). Strategi Marketing public relations Dalam
Meningkatkan Jumlah Pelanggan di PT. Bach Multi Global. Prologia 2(2),
312-319
Ferdy, R., & Sari, W. P. (2020). Pengaruh Iklan Billboard Gojek Versi#
UninstallKhawatir Terhadap Brand Awareness. Prologia, 106-112.
Herdiansyah, H. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika.
Manzilati, A. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode, dan
Aplikasi. Malang: Universitas Brawijaya Press
Octavianti, M. (2012). Menumbuhkan Kesadaran Merek Produk Melalui Media
Sosial (Studi Kasus Mengenai Optimalisasi Penggunaan “Twitter” Sebagai
Upaya Menumbuhkan Kesadaran Merek Maicih “Keriping Singkong Pedas
Asli Kota Bandung”. Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2(2).
Ruslan, R. (2013). Manajemen Public Relatoins & Media Komunikasi. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Wahid, U., & Puspita, A. E. (2017). Upaya Peningkatkan Brand Awareness PT. Go-
Jek Indonesia Melalui Aktivitas Marketing public relations. Jurnal
Komunikasi Vol. 9, 31-43.
183