Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Analisis Efektivitas Penerapan Chse
Jurnal Analisis Efektivitas Penerapan Chse
Hasmiati1
Program Studi Pariwisata, Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono No.163, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Email: hasmiati@student.ub.ac.id
ABSTRAK
The research was conducted at the Golden Tulip Essential Tangerang Hotel as one of the providers of indoor
tourism in Tangerang City that has been certified CHSE. The purpose of this study was to determine the
implementation of CHSE carried out by Golden Tulip Essential Tangerang Hotel, to find out how effective the
implementation of CHSE had been to Golden Tulip Essential Tangerang Hotel, and to know the strategy for
implementing CHSE that must be carried out by Golden Tulip Essential Tangerang Hotel. The analysis used in this
research is an interactive model of data analysis. To measure the validity of the data, the researchers used source
triangulation, technical triangulation, and theoretical triangulation.
This research uses descriptive research method with a qualitative approach. The sampling technique is done
by purposive and accidental sampling. Primary research data sources were obtained through informants and
secondary data obtained from documents. The method of data collection is done by observation, interviews, and
documentation.
The results of this research provide the fact that there are three pillars in the application of the CHSE
protocol at the Golden Tulip Essential Tangerang Hotel, namely aspects of human resources, aspects of facilities and
infrastructure, and aspects of implementing CHSE procedures in the hotel environment. The Hotels made a strategy
to streamline the implementation of the CHSE protocol by using 5P (Planning, Organizing, Directing, Monitoring,
and Evaluating) which was made for internal human resources, namely all employees and for all visitors at Hotel
Golden Tulip Essential Tangerang.
Keyword: CHSE, Hotel, Golden Tulip Essential Tangerang Hotel
2019 (Covid-19). Menurut Menteri Pariwisata dan pelayanan yang bersih, sehat, aman, dan ramah
Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, hal Kemenparekraf menilai bahwa kunci utama
tersebut dapat menjadi kunci sukses dalam dalam pengembalian kondisi harus dilakukan melalui
pemulihan kehidupan pariwisata nasional mengingat protokol kesehatan yang disiplin. Program sertifikasi
bahwa pandemi Covid-19 ini menjadikan masyarakat CHSE ini merupakan program yang dibentuk oleh
lebih peka terhadap hygiene dan sanitasi. Contoh Kemenparekraf bagi para pelaku usaha pariwisata
penerapan CHSE dalam suatu destinasi yakni seperti perhotelan, jasa transportasi, dan rumah
tersedianya peralatan dan perlengkapan kebersihan makan untuk menghadapi masa adaptasi kebiasaan
dan kesehatan, seperti hand sanitizer, alat pengukur baru di sektor pariwisata. Program ini hadir sebagai
suhu tubuh, kotak P3K, dan terdapat jalur evakuasi, upaya pemerintah dalam menciptakan ruang yang
tempat sampah yang tertutup, memastikan pengusaha aman dan nyaman bagi masyarakat. Program ini akan
dan/atau pengelola, karyawan, pemandu wisata lokal, dilaksanakan dengan pemberian sertifikasi CHSE
pengunjung, dan pihak lain yang beraktivitas di daya bagi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi
tarik wisata menggunakan masker. kreatif. Sertifikasi ini akan menjadi bukti bahwa
Peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia pelaku usaha telah memiliki, menerapkan, hingga
keselamatan, dan kelestarian lingkungan, sangat masing-masing. Selain itu, wisatawan dan
besar akibat pandemi Covid-19. Pola permintaan dan masyarakat pun dapat merasa terjamin dengan
perilaku wisatawan ke depan akan sangat pemenuhan standar protokol kesehatan CHSE.
kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan Berdasarkan latar belakang tersebut, pokok
yang tinggi. Dunia pariwisata harus bersiap diri untuk permasalahan dari penelitian ini dapat dirumuskan
keselamatan, dan kelestarian lingkungan yang tinggi 1. Bagaimana penerapan CHSE (Cleanliness,
akan produk dan pelayanan yang diberikan kepada Health, Safety, dan Environmental
Environmental Sustainability) yang telah adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
3. Bagaimana strategi penerapan CHSE Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
(Cleanliness, Health, Safety, dan manfaat akademik sehingga dapat dijadikan referensi
Environmental Sustainability) yang harus dikemudian hari bagi penelitian sejenis yang terkait
dilakuakan oleh Hotel Golden Tulip dengan kesehatan dan keselamatan kerja pada
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan Penelitian ini diharapkan dapat sebagai wadah
dari penelitian ini adalah: masukan terhadap pihak-pihak yang terkait, sebagai
1. Mengetahui penerapan CHSE (Cleanliness, evaluasi dalam meningkatkan protokol kesehatan dan
Health, Safety, dan Environmental keselamatan kerja (K3), serta inovasi untuk membuat
Sustainability) yang dilakukan oleh Hotel kualitas pariwisata Indonesia lebih baik lagi.
Penelitian dilakukan oleh Sari (2016) 95,4% responden berpendapat perlunya menerapkan
berjudul “Penerapan Kesehatan dan Keselamatan protokol kesehatan dan etika saat batuk dan bersin di
Kerja (K3) Bagi Pengunjung di Taman Segara Madu” masa pandemi dan 87,7% responden telah mengetahui
bertujuan untuk mengetahui penerapan Kesehatan dan jenis-jenis protokol kesehatan. Namun, sebagian besar
Keselamatan Kerja (K3) bagi pengunjung Taman masyarakat belum menerapkan protokol kesehatan
Segara Madu. Penelitian ini menggunakan data dengan baik. Data menunjukkan bahwa sebanyak
deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari data 52,3% responden masih kurang dalam hal kesadaran
primer dan data sekunder. Data primer dilakukan mencuci tangan sebelum makan dan 56,9% responden
dengan wawancara mendalam dengan pengelola tidak membawa hand-sanitizer saat bepergian ke luar
pengumpulan data didapat dari hasil observasi, Penelitian dilakukan oleh Bascha, et al
wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. (2020) dengan judul “Dampak Pandemi COVID-19
Penelitian dilakukan oleh Pinasti (2020) Sosialisasi Penerapan Protokol New Normal Saat
dengan judul “Analisis Dampak Pandemi Corona Berwisata”. Hasil penelitian mendapatkan hasil bahwa
Virus Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat dalam sebagian besar masyarakat masih memilih untuk tetap
Penerapan Protokol Kesehatan” bertujuan untuk berada di rumah dan tidak melakukan perjalanan
mengetahui sejauh mana tingkat kesadaran wisata. Namun, sebagian masyarakat sudah ingin
masyarakat dalam hal penerapan protokol kesehatan melakukan kegiatan wisata kembali sehingga
serta menganalisis perubahan pola hidup yang terjadi sosialisasi penerapan protokol kesehatan harus
selama pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan. Kegiatan sosialisasi online melalui Zoom
menggunakan metode cross-sectional dan observasi. dipilih agar masyarakat bisa mengikuti sosialisasi
Data diambil menggunakan metode kuesioner yang tanpa harus melakukan kontak fisik dengan orang lain.
kesehatan di era New Normal. Sebagian besar instruksi dan penanganan kesehatan dan keselamatan
partisipan juga merasa cukup nyaman dan merasa kerja yang ketat pada pihak karyawan maupun
masih terdapat pula partisipan yang tetap memilih Simon dan Sukana (2018)
Priesca dan Sastrawan (2019) Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Aktivitas
Penelitian ini berjudul “Implementasi Wisata Berenang Bersama Ikan Hiu (Swim with Shark)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Atraksi di Pulau Serangan, Denpasar Selatan”. Tujuan dari
Wisata Paralayang di Desa Kutuh, Kabupaten penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui aktivitas
Badung”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk yang dilakukan wisatawan serta sejauh mana
mengetahui apakah pihak penyedia wisata paralayang penerapan prosedur 11 keselamatan dan kesehatan
Desa Kutuh sudah menerapkan konsep K3 yang kerja yang sesuai pada aktivitas wisata berenang
berlaku atau belum menerapkan ketentuan tersebut bersama ikan hiu (swim with shark) di Pulau Serangan.
secara menyeluruh. Metode yang digunakan dalam Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan
penelitian ini yaitu kualitatif dengan teknik sumber data berupa data primer dan data sekunder
pengumpulan data dengan wawancara penyedia wisata melalui observasi, wawancara, dan penelitian
paralayang dan instruktur paralayang dan wisatawan. kepustakaan dan dibantu dengan teknik analisis data
Teknik analisis data adalah analisis deskriptif deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan aktivitas wisata berenang bersama ikan hiu (swim with
wawancara penyedia wisata paralayang, instruktur shark) di Pulau Serangan merupakan jenis wisata
paralayang dan wisatawan. Kemudian teknik analisis ekstrim yang cukup aman dilakukan.
menjelaskan bahwa aktivitas paralayang yang Pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa
dilakukan oleh Desa Kutuh memiliki tingkat sanskerta yang terdiri dari atas dua kata yaitu pari dan
kecelakaan yang rendah, namun kecelakaan masih wisata. Pari yang berarti “banyak” atau “berkeliling”,
kerap terjadi akibat perubahan arah angin dan cuaca sedangkan wisata memiliki makna “pergi” atau
“bepergian”. Pariwisata adalah suatu perpindahan membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan
sementara ke suatu tempat yang dilakukan manusia bangunan tahan gempa, penanaman pohon bakau,
untuk tujuan kunjuangan selain alasan untuk mencari penghijauan hutan, serta memberikan penyuluhan dan
2018:10) pariwisata merupakan aktivitas manusia Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007, mengatakan
yang dikerjakan secara sadar, yang mendapat bahwa pengertian mitigasi dapat didefinisikan sebagai
pelayanan secara bergantian di antara orang-orang di mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi
dalam suatu negara itu sendiri atau pun di luar negeri risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik
untuk mendapatkan kepuasan yang bernaneka ragam maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
dan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. menghadapai ancaman bencana.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Salah satu bentuk bencana non alam yang terjadi
Menurut Mangkunegara (2003:161) keselamatan dan disekitar masyarakat sekarang adalah Pandemi Covid-
kesehatan kerja adalah kondisi yang aman atau 19. Saat ini wabah Pandemi Covid-19 ini telah banyak
selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di merubah cara masyarakat berinteraksi dan
tempat kerja. Menurut Undang-Undang keselamatan berkomunikasi satu dengan lainnya hal ini yang
kerja dalam dokumen Binwasnaker Kemenakertrans membuat pemerintah pusat sampai daerah juga
RI No. 1 tahun 1970 secara etimologi mengatakakan berusaha untuk melakukan serangkaian proses atau
bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah cara yang tepat untuk memberikan pemahaman atau
memberikan upaya perlindungan agar tenaga kerja dan mengedukasi kepada masyarakat agar selalu
orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan mematuhi protokol kesehatan yang di sarankan oleh
selamat, sehat dan sumber produksi dapat dipakai atau pemerintah dalam hal ini sebagai bagian atau guna
dioperasikan secara aman dan efisien. pencegahan penyebaran bencana non alam atau wabah
bencana alam untuk mengurangi dan memperkecil Protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety and
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai panduan bagi karyawan dalam memenuhi kebutuhan tamu akan
para pengusaha dan/atau pengelola, pemandu wisata produk dan pelayanan pariwisata yang bersih, sehat,
lokal, serta karyawan daya tarik wisata dalam adaptasi aman, dan ramah lingkungan pada masa pandemi
Menurut Sofiani, dkk (2021:23) sertifikasi CHSE Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang
(Cleanliness, Health, Safety and Environmental digunakan untuk mendekati masalah dan mencari
Sustainability) diyakini bisa menjadi penjamin soal jawaban (Mulyana, 2013). Lebih lanjut Mulyana
kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian (2013) menyatakan metodologi dipengaruhi atau
lingkungan bagi industri pariwisata. Sertifikasi CHSE berdasarkan perspektif teoritis yang digunakan untuk
berfungsi sebagai jaminan kepada wisatawan dan melakukan penelitian, sementara perspektif
masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang merupakan suatu kerangka penjelasan atau interpretasi
diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, yang memungkinkan peneliti memahami data dan
kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan. menghubungkan data yang rumit dengan peristiwa dan
Environmental Sustainability (CHSE) atau yang Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis
selanjutnya disebut Panduan Pelaksanaan Kebersihan, penelitian yaitu deskriptif (descriptive research) dan
Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan eksplanatori (explanatory research). Menurut Djamal
di Hotel merupakan panduan operasional dari (2015:17) penelitian deskriptif adalah penelitian yang
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor menggunakan data yaitu berupa kata-kata, gambar dan
HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol bukan dalam angka dalam menguraikan data yang
Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas diperoleh. Menurut Munawaroh (2012:17) pendekatan
Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Panduan ini suatu situasi tertentu, lebih banyak meneliti hal-hal
yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Maka dengan pemahaman mengenai jenis dan
Jenis penelitian eksplanatori (explanatory research) pendekatan penelitian ini, peneliti beranggapan bahwa
dipakai untuk menjelaskan faktor-faktor yang penelitian deskriptif dan eksplanatori dengan
menghambat dan mendukung tingkat efektivitas pendekatan kualitatif adalah metode yang sesuai
penerapan CHSE di Hotel Golden Tulip Essential dengan topik penelitian. Pendekatan kualitatif dapat
Tangerang. Jenis penelitian eksplanatori seperti melibatkan peneliti untuk berinteraksi langsung
dijelaskan Sanapiah Faisal (2005), yakni tidak cukup dengan objek yang diteliti, fenomena yang terjadi, dan
dengan hanya menggambarkan apa adanya data, tapi perspektif dari informan penelitian di Hotel Golden
Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa Triangulasi adalah metode yang digunakan dalam
pendekatan kualitatif merupakan suatu metode yang penelitian kualitatif untuk memeriksa dan menetapkan
menggambarkan kejadian-kejadian baik secara tertulis validitas dengan menganalisa dari berbagai perspektif.
maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang Validitas dalam penelitian kualitatif mengacu pada
diamati pada saat penelitian yang kemudian dianalisis apakah temuan penelitian secara akurat mencerminkan
dan diinterpretasikan. Peneliti memilih pendekatan situasi dan didukung oleh bukti.
kualitatif, teknik pengambilan sampel sumber dan data Norman K. Denkin dikutip oleh Mudjia Rahardjo
dilakukan secara purposive dan snowball, teknik (2012) mendefinisikan triangulasi sebagai gabungan
pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk
(gabungan) analisis data bersifat induktif atau mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih pandang dan perspektif yang berbeda. Menurutnya,
menekankan pada makna daripada generalisasi triangulasi meliputi empat hal, yaitu: (1) triangulasi
(Sugiyono, 2013:9). Penelitian ini menggunakan cara metode, (2) triangulasi antar-peneliti (jika penelitian
observasi langsung di lapangan untuk menjawab dilakukan dengan kelompok), (3) triangulasi sumber
rumusan masalah yang telah dibuat, selain itu data, dan (4) triangulasi teori.
pemilihan pendekatan ini bertujuan untuk 1. Triangulasi metode dilakukan dengan cara
mendapatkan data yang lebih kaya makna daripada membandingkan informasi atau data dengan
sekedar data yang berbentuk angka. cara yang berbeda. Dalam penelitian
kualitatif peneliti menggunakan metode observasi, peneliti bisa menggunakan
handal dan gambaran yang utuh mengenai catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan
informasi tertentu, peneliti bisa gambar atau foto. Masing-masing cara itu
menggunakan metode wawancara dan akan menghasilkan bukti atau data yang
obervasi atau pengamatan untuk mengecek berbeda, yang selanjutnya akan memberikan
kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa pandangan (insights) yang berbeda pula
Triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau kualitatif berupa sebuah rumusan informasi
informasi yang diperoleh dari subjek atau atau thesis statement. Informasi tersebut
2. Triangulasi antar-peneliti dilakukan dengan teori yang televan untuk menghindari bias
cara menggunakan lebih dari satu orang individual peneliti atas temuan atau
dalam pengumpulan dan analisis data. kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu,
dari subjek penelitian. Namun orang yang mampu menggali pengetahuan teoretik
diajak menggali data itu harus yang telah secara mendalam atas hasil analisis data yang
dari konflik kepentingan agar tidak justru Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan yaitu
merugikan peneliti dan melahirkan bias baru triangulasi sumber data, triangulasi metode dan
3. Triangulasi sumber data adalah menggali divalidasi dari berbagai sumber sehingga dapat
kredibilitas data yang dilakukan dengan cara memenuhi konstruk penarikan kesimpulan.
mengecek data yang diperoleh melalui beberapa Kombinasi triangulasi ini dilakukan bersamaan
untuk dimanfaatkan.