Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Matriks IE Sel 1

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

Strategi Pengembangan Desa.....

(Wirajati, Sudjarwanto dan Sukiman)

STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA LIMBASARI


KECAMATAN BOBOTSARI KABUPATEN PURBALINGGA
Oleh:
Wedi Wirajati1), Sudjarwanto1) dan Sukiman1)

1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman


Email: Wedi_wirajati@yahoo.co.id

ABSTRACT
This research was entitled “Strategy of Developing Rural Tourism in Limbasari Bobotsari District
Purbalingga Regency”. The purpose of this research to receive the description about situation
surrounding rural tourism in Limbasari both internal and external and also to have alternative for the
strategy that could be apply to develop the rural tourism in Limbasari. The type of this research was
descriptive qualitative and quantitative. Based data for this research are primary data and secondary
data obtainable from interview the subject, questioner, and publication. The analysis method are used is
SWOT analysis to formulate the strategy. SWOT analysis was strategic scheming method used for
evaluate the strength, weaknesses, opportunity, and also threat under business project or speculation
business. The results of this research used IFE matrix and EFE matrix showed IFE matrix total value is
3,64 and EFE matrix total value is 3,71. Both total value are used for IE and SWOT matrix analysis. IE
matrix used for analyze whole total value and the result showed rural tourism in Limbasari located in
cells I (one) means Limbasari could use growth and development strategy such as intensive or
integrative strategy. Based on SWOT analysis there are five strategy of SO, eight strategy of WO, four
strategy of ST, and four strategy of WT. The implication from this research is rural tourism in Limbasari
be expected to upgrade human resources in order to develop the rural tourism more better and
professional by join the training rural tourism, study comparative to another rural tourism that more
developed, and also increase awareness villagers against tourism are potential by doing socialization
about the village itself. The developers should increase facilities and infrastructures for the visitors such
as trash can, hygiene sign, toilet, transportation, food and beverages hall, gifts and souvenir shop, and
information sign about the location in tourism place to increase the visitors interest. The utilization of
information technology should increase too as tools to introduce and promote the potentials from the
tourism place to the public.

Keywords: Strategy, Rural Tourism, Limbasari, IFE, EFE, IE, SWOT

PENDAHULUAN diharapkan yaitu dampak negatif, seperti semakin


memburuknya kesenjangan pendapatan antar
Pariwisata adalah suatu perjalanan dari kelompok masyarakat, memburuknya
satu tempat menuju tempat lain yang bersifat ketimpangan antar daerah, hilangnya kontrol
sementara, yang biasanya dilakukan orang-orang masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi,
yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja kerjasama antar masyarakat dan lain sebagainya
terus dan memanfaatkan waktu libur dengan (Pitana dan Gayatri, 2005).
menghabiskan waktu bersama keluarga untuk Berkembangnya pariwisata di suatu daerah
berekreasi. Alasan seseorang berwisata akan mendatangkan banyak manfaat, yakni
diantaranya dikarenakan adanya dorongan membuka kesempatan kerja, menambah
keagamaan seperti berekreasi ke tempat-tempat pemasukan atau pendapatan masyarakat daerah,
suci agama untuk mendalami ilmu tentang agama menambah devisa negara, merangsang
dan ada juga yang bertujuan untuk berolahraga pertumbuhan kebudayaan asli Indonesia dan
atau sekedar menonton pertandingan olahraga menunjang gerak pembangunan daerah. Namun,
(Spillane, 1987). jika pengembangannya tidak dipersiapkan dan
Pariwisata merupakan salah satu hal yang dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan
penting bagi suatu negara. Dengan adanya berbagai permasalahan yang menyulitkan atau
pariwisata, maka suatu negara atau lebih khusus bahkan merugikan masyarakat.
lagi pemerintah daerah, akan mendapatkan Faktor ini merupakan indikator penting
pemasukan dari pendapatan setiap obyek wisata. sejauh mana program pariwisata dapat
Dampak pembangunan pariwisata terhadap meningkatkan pertumbuhan ekonomi sesuai
kehidupan ekonomi masyarakat, khususnya dengan salah satu misi pembangunan Kabupaten
pendapatan masyarakat perlu diperhatikan Purbalingga yaitu “Meningkatkan pertumbuhan
setelah program pembangunan pariwisata perekonomian rakyat dengan mendorong secara
dilaksanakan.Disamping dampak yang dinilai sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat
positif juga perlu diperhatikan dampak yang tidak umumnya pertanian, industri, perdagangan dan

36
EKO-REGIONAL, Vol.11, No.1, Maret 2016

jasa, lembaga keuangan dan koperasi, serta dikembangkan sebagai sarana untuk belajar
pariwisata yang didukung dengan infrastruktur bahasa Inggris.Namun dari adanya potensi dan
yang memadai”. Industri pariwisata di Kabupaten kekuatan obyek wisata yang ada di Desa Wisata
Purbalingga diharapkan dapat menciptakan Limbasari belum mampu menarik banyak jumlah
lapangan kerja baru yang jelas akan memberikan wisatawan yang berkunjung Desa Wisata
lebih banyak peluang ekonomi, disamping juga Limbasari.
menjadi sarana untuk menjaga dan memperbaiki Berlatar belakang dari kekuatan daya
lingkungan dan mendorong ekonomi daerah. tarik wisata yang ada, sekelompok masyarakat
Disamping itu juga akan dapat menyumbang Desa Wisata Limbasari, Kecamatan Bobotsari,
pendapatan asli daerah. Kabupaten Purbalingga, berusaha ikut
Kabupaten Purbalingga adalah sebuah berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata
kabupaten di Provinsi Jawa Tengah,kabupaten ini daerah dengan menggali dan mengembangkan
berbatasan dengan Kabupaten Pemalang di potensi pariwisata yang ada di wilayah desanya.
utara, KabupatenBanjarnegara di timur dan Hal tersebut juga sebagai bentuk partisipasi Desa
selatan, serta Kabupaten Banyumas di Wisata Limbasari dalam mendorong peningkatan
barat.Purbalingga berada di cekungan yang diapit jumlah pengunjung obyek wisata di Kabupaten
beberapa rangkaian pegunungan. Di sebelah Purbalingga.Atas dasar inilah perlu adanya kajian
utara merupakan rangkaian pegunungan (Gunung mengenai strategi yang tepat untuk
Slamet dan DataranTinggi Dieng). Bagian selatan mengembangkan pariwisata di Kabupaten
merupakan Depresi Serayu, yang dialiri dua Purbalingga terutama untuk mencari alternatif
sungaibesar Kali Serayu dan anak sungainya, strategi pengembangan pariwisata di Desa
Kali Pekacangan. Ibukota KabupatenPurbalingga Wisata Limbasari.
berada di bagian barat wilayah kabupaten.
Kabupaten Purbalingga memiliki banyak
lokasi tujuan wisata yang menarik untuk METODE PENELITIAN
dikunjungi dan juga di kembangkan.Letak
Kabupaten Purbalingga yang strategis merupakan 1. Jenis Penelitian
salah satu potensi sebagai daerah Penelitian ini menggunakan penelitian
pariwisata.Seni budaya, cenderamata dan kuliner deskriptif kualitatif dan deskriptif
juga menjadi aspek yang menarik untuk kuantitatif.Deskriptif yaitu suatu metode
dinikmati.Sehingga menjadikan Kabupaten penelitian yang berusaha mendeskripsikan
Purbalingga sangat ramai dikunjungi oleh atau menggambarkan atau melukiskan
wisatawan, baik masyarakat sekitar Kabupaten fenomena atau hubungan antar fenomena
Purbalingga sendiri maupun dari luar Kabupaten yang diteliti dengan sistematis, faktual dan
Purbalingga. akurat (Nazir, 2011).
Obyek wisata yang terdapat di kabupaten
Purbalingga ini di antaranya GoaLawa, Monumen 2. Obyek Penelitian
Tempat Lahir Jendral Soedirman, Ardi Lawet, Obyek penelitian ini adalah kegiatan
Desa WisataKarangbanjar, PemandianTirta Asri pariwisata di Desa Wisata Limbasari,
Walik, Obyek Wisata Air Bojongsariataulebih Kecamatan Bobotsari, Kabupaten
dikenal dengan Owabong, Pendakian G. Slamet, Purbalingga.
Curug Karang,AquariumPurbasari Pancuran Mas,
Obyek Wisata Congot, Perpustakaan Umum 3. Lokasi Penelitian
danMuseum Budaya, Curug Nini, Curug Ciputut, Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata
Curug Ilang, CurugSilintang,Curug Silawang,Bumi Limbasari, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten
Perkemahan Munjuluhur Desa Karangbanjar, Purbalingga.
Desa Wisata Limbasari, Desa Wisata Serang,
Desa Wisata Panusupan dan Desa Wisata 4. Sasaran Penelitian
Tanalum. Sasaran penelitian ini adalah Dinas Budaya
Desa Wisata Limbasari merupakan salah Pariwisata Pemuda dan Olahraga, pengelola
satu desa wisata yang baru di Kabupaten Desa Wisata Limbasari,dan wisatawan yang
Purbalingga.Desa Wisata Limbasari mempunyai berkunjung.
potensi yang besar untuk dapat dikembangkan
sebagai destinasi wisata.Desa ini mempunyai 5. Jenis dan Sumber Data
kekuatan daya tarik wisata berupa River Tubing Ada Jenis data yang digunakan dalam
dan landscape alam pegunungan.Di samping itu penelitian ini adalah:
juga keunikan budaya dan sejarah masyarakat a. Data Kuantitatif adalah data yang
juga menjadi daya tarik bagi masyarakat berbentuk bilangan, seperti data jumlah
perkotaan.Di Desa Wisata Limbasari juga kunjungan Desa Wisata Limbasari,
terdapat desa Inggris yang berpotensi untuk jumlah penduduk Desa Wisata

37
Strategi Pengembangan Desa..... (Wirajati, Sudjarwanto dan Sukiman)

Limbasari, data Pendapatan Asli Daerah


(PAD) Kabupaten Purbalingga, dan data 7. Metode Pengumpulan Data
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari a. Wawancara, yaitu cara pengumpulan
sektor pariwisata Kabupaten data dengan mewawancarai langsung
Purbalingga. responden yang akan dijadikan sampel
b. Data Kualitatif adalah data yang tidak untuk memperoleh data yang
berbentuk bilangan. Data kualitatif dapat dibutuhkan dengan bantuan daftar
dikatakan sebagai data yang dapat pertanyaan yang telah dipersiapkan
digunakan untuk melengkapi dan sebelumnya.
menjelaskan data kuantitatif sehingga b. Studi kepustakaan adalah teknik
dapat memberikan kemudahan dalam pengumpulan data dengan mengadakan
menganalisa data yang diteliti. Dalam studi penelaahan terhadap buku-buku,
penelitian ini data kualitatif dapat litertur-literatur, catatan-catatan, dan
bersumber dari hasil wawancara dan laporan-laporan yang ada hubungannya
kuisioner dengan pengelola dan dengan masalah yang dipecahkan
wisatawan Desa Wisata Limbasari (Nazir,1988: 111).
Kabupaten Purbalingga. c. Kuesioner adalah pengumpulan data
Berdasarkan sumber data, maka data dengan cara menyebarkan angket atau
yang digunakan dalam penelitian ini dapat daftar pertanyaan kepada pengunjung
dikelompokan menjadi : atau wisatawan yang datang ke Desa
a. Data Primer yaitu data yang didapat dari Wisata Limbasari serta masyarakat
sumber pertama baik individu atau sekitar yang berdomisili di Desa Wisata
perseorangan seperti hasil wawancara Limbasari.
atau hasil pengisisan kuisioner yang
bisa dilakukan oleh peneliti (Umar,
2005). Dalam penelitian ini data primer 8. Definisi Operasional
diperoleh dari Dinas Pariwisata a. Pariwisata adalah perjalanan dari suatu
Purbalingga, Pemerintah Desa Wisata tempat ke tempat lain, bersifat
Limbasari, Ketua Kelompok Sadar sementara, dilakukan perorangan
Wisata, dan Pengunjung. maupun kelompok, sebagai usaha
b. Data Sekunder merupakan data yang mencari keseimbangan atau keserasian
sudah diolah lebih lanjut dan disajikan dan kebahagiaan dengan lingkungan
baik oleh pihak pengumpul data primer hidup dalam dimensi social, budaya,
atau pihak lain (Umar, 2005). Dalam alam, dan ilmu (Spillane, 1987).
penelitian ini data sekunder diperoleh b. Desa Wisata adalah suatu wilayah
dari Dinas Pariwisata Purbalingga, pedesaan yang menawarkan
Badan Pusat Statistik (BPS), keseluruhan suasana yang
Pemerintah Desa Wisata Limbasari, mencerminkan keaslian pedesaan, baik
Internet, dan studi kepustakaan yang dari segi sosial budaya, adat–istiadat,
berhubungan dengan kajian yang keseharian, arsitektur tradisional,
sedang di teliti. struktur tata ruang desa, serta
mempunyai potensi untuk
6. Metode Pengambilan Sampel dikembangkan berbagai komponen
Dalam penelitian ini, populasinya adalah kepariwisataan, misalnya: atraksi,
pengunjung Desa Wisata Limbasari dengan makan, minum, cinderamata,
jumlah yang tidak diketahui secara pasti. penginapan, dan kebutuhan wisata
Tidak diketahui secara pasti karena lainnya.
pengunjung yang datang setiap hari berbeda c. Wisatawan adalah seorang atau
jumlahnya sehingga tidak bisa diprediksikan sekelompok orang yang melakukan
berapa orang yang akan berkunjung. suatu perjalanan wisata, jika lama
Pengambilan sampel untuk kuisioner tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam
penelitian ini menggunakan sampel non- di daerah atau negara yang dikunjungi
probabilitas atau non-peluang. Dengan (Suwantoro, 1997).
metode non-probabilitas atau non-peluang d. Strategi (strategy) adalah rencana yang
ini, semua elemen populasi belum tentu disatukan, menyeluruh, dan terpadu
memiliki peluang yang sama untuk dipilih yang mengaitkan keunggulan strategi
menjadi anggota sampel karena misalnya perusahaan dengan tantangan
ada bagian tertentu secara sengaja tidak lingkungan dan yang dirancang untuk
dimasukkan dalam pemilihan untuk mewakili memastikan bahwa tujuan utama
populasi (Umar, 2005). perusahaan dapat dicapai melalui

38
EKO-REGIONAL, Vol.11, No.1, Maret 2016

pelaksanaan yang tepat oleh atau keserasian dan kebahagiaan


perusahaan. Atau dengan kata lain denganlingkungan hidup dalam dimensi
strategi adalah sarana yang digunakan social, budaya, alam, dan ilmu(Spillane,
untuk mencapai tujuan akhir (Jauch & 1987).
Glueck, 1994). b. Wisatawan menurut United Nation
e. Perencanaan strategis adalah proeses Confrence on Travel and Tourism dalam
yang sulit, kompleks, dan butuh Pitana dan Gayatri (2005: 42) yaitu
partisipasi yang membawa organisasi “setiap orang yang mengunjungi Negara
menuju teritori asing. Perencanaan yang bukan merupakan tempat tinggalnya
strategis tidak menyediakan resep yang untuk berbagai tujuan, tetapi bukan untuk
langsung dapat digunakan untuk mencari pekerjaan atau penghidupan dari
sukses, sebaliknya perencanaan negara yang dikunjungi”. Batasan ini
strategis membawa organisasi ke dalam hanya berlaku untuk wisatawan domestik
suatu perjalanan dan menawarkan dengan membagi negara atas daerah.
kerangka kerja untuk menjawab c. Obyek wisata, menurut Sihite (2000:222)
pertanyaan dan memecahkan masalah. adalah tempat atau keadaan alam yang
Menyadari kekurangan potensial dan memiliki sumber daya wisata yang sudah
mempersiapkannya adalah agar dapat ada secara turun temurun ataupun yang
berhasil (David, 2006). dibangun serta dikembangkan sehingga
f. Manajemen strategis adalah seni dan mempunyai dayatarik, melihat, dan
ilmu untuk memformulasi, mengetahui untuk dinikmati dan
mengimplementasi, dan mengevaluasi diusahakan sebagai tempat yang
keputusan lintas fungsi yang dikunjungi wisatawan.
memungkinkan organisasi dapat d. Desa Wisata adalah suatu wilayah
mencapai tujuannya. Manajamen pedesaan yang menawarkan keseluruhan
strategis berfokus pada suasana yang mencerminkan keaslian
mengintegrasikan manajemen, pedesaan, baik dari segi sosial budaya,
pemasaran, keuangan/akuntansi, adat–istiadat, keseharian, arsitektur
produksi atau operasi, penelitian dan tradisional, struktur tata ruang desa, serta
pengembangan, dan sistem informasi mempunyai potensi untuk dikembangkan
komputer untuk mencapai keberhasilan berbagai komponen kepariwisataan,
organisasi (David, 2006). misalnya: atraksi, makan, minum,
g. Lingkungan internal adalah analisis cinderamata, penginapan, dan kebutuhan
secara internal organisasi dalam rangka wisata lainnya.
menilai atau mengidentifikasi kekuatan e. Konsep sadar wisata merupakan sebuah
(strengths) dan kelemahan (weakness) konsep yang menggambarkan partisipasi
dari satuan organisasi yang ada dan dukungan masyarakat dalam
(Rangkuti, 1998). Proses analisis mendorong terwujudnya iklim yang
lingkungan internal merupakan proses kondusif dalam pengembangan
yang sangat penting, karena dari kepariwisataan di suatu wilayah atau
analisis tersebut dapat diketahui tempat (Dinas Pariwisata Kota Denpasar,
kekuatan dan kelemahan yang ada dan 2011)
nantinya dapat berguna untuk f. Strategi (strategy) adalah alat untuk
mengetahui isu-isu strategis. mencapai tujuan jangka panjang (David,
h. Lingkungan eksternal adalah faktor- 2006)
faktor yang merupakan kekuatan yang g. Peluang dan ancaman eksternal (external
berada di luar organisasi, dimana opportunities and thread) mengacu pada
organisasi tidak dapat ekonomi, sosial, budaya, demografi,
mempengaruhinya, sehingga lingkungan, politik, hukum, pemerintah,
perubahan-perubahan yang terjadi pada teknologi, serta tren kompetisi dan
lingkungan ini akan mempengaruhi kejadian yang secara signifikan dapat
kinerja instituisi atau organisasi dalam menguntungkan atau membahayakan
suatu hubungan timbal balik (Santoso organisasi di masa depan (David, 2006)
dkk, 2004). h. Kekuatan dan kelemahan internal
(internal strength and weaknesses)
9. Definisi Konseptual adalah aktivitas organisasi yang dapat
a. Pariwisata adalah perjalanan dari suatu dikontrol yang dijalankan dengan sangat
tempat ke tempat lain, bersifatsementara, baik atau sangat buruk (David, 2006).
dilakukan perorangan maupun kelompok,
sebagai usahamencari keseimbangan

39
Strategi Pengembangan Desa..... (Wirajati, Sudjarwanto dan Sukiman)

10. Teknik Analisis Data b. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Matriks


a. Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks EFE)
IFE) Matriks Evaluasi Faktor Eksternal
Matriks Evaluasi Faktor Internal (External Factor Evaluation – EFE Matrtix)
(Internal Factor Evaluation – IFE Matrix), alat memungkinkan para penyusun strategi untuk
formulasi strategi ini meringkas dan merangkum dan mengevaluasi informasi
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan ekonomi, sosial budaya, demografi,
utama dalam area fungsional bisnis, dan juga lingkungan, politik, pemerintah, hukum,
memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan teknologi, dan persaingan. Beberapa
mengevaluasi hubungan antara area-area tahapan dalam mengembangkan Matriks
tersebut. Beberapa tahapan dalam EFE (David, 2006: 143-144) yaitu :
mengembangkan Matriks IFE (David, 1) Buat daftar faktor eksteral yang
2006:206-207) yaitu: diidentifikasikan dalam proses audit
1) Tuliskan faktor internal utama seperti eksternal. Masukkan dari total 10 hingga
diidentifikasi dalam proses audit internal. 20 faktor, termasuk peluang dan
Gunakan total sepuluh hingga dua puluh ancaman, yang mempengaruhi
faktor internal, mencakup kekuatan dan pengmbangan pariwisata di Desa
kelemahan. Tuliskan kekuatan lebih Limbasari. Tuliskan peluang terlebih
dahulu dan kemudian kelemahan. Buatlah dahulu dan kemudian ancaman.
sespesifik mungkin, gunakan presentase, Usahakan untuk spesifik mungkin
rasio, dan angka komparatif. menggunakan presentase, rasio, dan
2) Berikan bobot yang berkisar dari 0,0 nilai komparatif bila mungkin.
(tidak penting) hingga 1,0 (sangat 2) Berikan bobot untuk masing-masing
penting) untuk masing-masing faktor. faktor dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0
Bobot yang diberikan kepada masing- (paling penting). Bobot mengindikasikan
masing faktor mengindifikasikan tingkat tingkat penting relative dari faktor
penting relatif dari faktor terhadap terhadap keberhasilan pengembangan
keberhasilan pengembangan pariwisata di pariwisata di Desa Limbasari. Peluang
Desa Wisata Limbasari. Tanpa sering kali diberi bobot lebih tinggi jika
memandang apakah faktor kunci itu mereka sangat serius atau sangat
adalah kekuatan atau kelemahan mengancam. Bobt yang tepat dapat
internal, faktor yang dianggap memiliki ditentukan dengan membandingkan
pengaruh paling besar dalam keberhasilan atau kegagalan
pengembangan pariwisata di Desa Wisata pesaingatau dengan mendiskusikan
Limbasari harus berbobot yang paling faktor dan mencapai consensus
tinggi. Jumlah bobot harus sama dengan kelompok. Penjumlahan seluruh bobot
1,0. yang diberikan kepada semua faktor
𝑃𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 harus sama dengan1,0.
Bobot = ∑
𝑃𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡
3) Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk Bobobot = ∑
𝑃𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡
masing-masing faktor untuk 3) Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk
mengindifikasikan apakah faktor tersebut masing-masing faktor eksternal kunci.
menunjukan kelemahan utama (peringkat Dimana 4 = respon superior, 3 = respon
= 1), atau kelemahan minor (peringkat = di atas rata-rata, 2 = respon rata-rata,
2), kekuatan minor (peringkat = 3), atau dan 1 = respon jelek.
kekuatan utama (peringkat = 4). 4) Kalikan masing-masing bobot faktor
4) Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan
dengan peringkat untuk menentukan rata- nilai tertimbang.
rata tertimbang untuk masig-masing 5) Jumlahkan nilai tertimbang dari masing-
variable. masing variable untuk menentukan total
5) Jumlahkan rata-rata tertimbang untuk nilai tertimbang.
masing-masing variable untuk 6) Total nilai tertimbang tertinggi sebesar
menentukan total rata-rata tertimbang 4,0 dan terendah 1,0. Total nilai
untuk organisasi. tertimbang rata-rata adalah 2,5. Total
6) Total rata-rata tertimbang berkisar antara nilai tertimbang sebesar 4,0
yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0, mengindifikasikan bahwa organisasi
dengan rata-rata 2,5. Total rata-rata merespons dengan sangat baik
tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan terhadap peluang dan ancaman yang
organisasi yang lemah secara internal, ada. Total nilai 1,0 mengindifikasikan
sementara total nilai diatas 2,5 bahwa strategi perusahaan tidak
mengindikasikan posisi internal yang kuat.

40
EKO-REGIONAL, Vol.11, No.1, Maret 2016

memanfaatkan peluang atau tidak eksternal. Jika perusahaan mempunyai


menghindari ancaman eksternal kelemahan utama, perusahaan akan
berusaha mengatasinya dan menjadikannya
c. Matriks Internal-Eksternal kekuatan. Ketika sebuah organisasi akan
Menurut David (2006) bahwa matriks berusaha menghindarinya untuk
IE didasari pada dua dimensi kunci total rata- berkonsentrasi pada peluang. Strategi WO
rata tertimbang IFE pada sumbu x dan total atau strategi kelemahan-peluang bertujuan
rata-rata tertimbang EFE pada sumbu y. untuk memperbaiki kelemahan internal
pada sumbu x dari Matriks IE, total rata-rata dengan memanfaatkan
tertimbang dari 1,0 hingga 1,99 dianggap peluangeksternal.Kadang-kadang terdapat
rendah; nilai dari 2,0 hingga 2,99 adalah peluang eksternal kunci tetapi perusahaan
menengah; dan nilai dari 3,0 hingga 4,0 memiliki kelemahan internal yang
adalah tinggi. Matriks IE menurut David menghambatnya untuk mengsploitasi peluang
(2006) dibagi menjadi tiga daerah utama tersebut.
yang memiliki implikasi strategi berbeda Strategi ST atau strategi kekuatan-
yaitu: ancaman menggunakan kekuatan
1) Divisi yang masuk kedalam sel I, II, III, perusahaan untuk menghindari atau
dan IV dapat digambarkan sebagai mengurangi pengaruh dari ancaman
tumbuh dan kembangkan. Strategi eksternal. Strategi WT atau strategi
intensif (penetrasi pasar, kelemahan-ancaman adalah taktik defensive
pengembangan pasar, dan yangdiarahkan pada pengurangan kelemahan
pengembangan produk) atau integrative internal dan menghindari ancaman eksternal.
(integrase ke belakang, integrase ke Sebuah organisasi menghadapi berbagai
depan, dan integrase horizontal) dapat ancaman eksternal dan kelemahan internal
menjadi paling sesuai untuk divisi-divisi akan berada pada posisi yang tidak aman.
ini. Selanjutnya langkah-langkah
2) Divisi yang masuk dalam sel III, V, dan menyusun matriks SWOT menurut David
VII dapat dikelola dengan cara terbaik (2006) adalah sebagai berikut:
dengan strategi jaga dan pertahankan; 1) Tuliskan peluang eksternal kunci
penetrasi pasar dan pengembangan perusahaan.
produk adalah dua strategi yang umum 2) Tuliskan ancaman eksternal kunci
digunakan untuk divisi tipe ini. perusahaan.
3) Rekomendasi yang umum diberikan 3) Tuliskan kekuatan internal kunci
untuk divisi yang masuk dalam sel VI, perusahaan.
VIII, dan IX adalah tuai atau divestasi. 4) Tuliskan kelemahan internal kunci
perusahaan.
d. Matriks SWOT 5) Cocokkan kekuatan internal dengan
Alat analisis yang dipakai untuk peluang eksternal, dan catat hasil Strategi
menyusun faktor-faktor strategis perusahaan SO dalam sel yang ditentukan.
adalah matrik SWOT. Matriks ini dapat 6) Cocokan kekuatan internal dengan
menggambarkan secara jelas bagaimana ancaman eksternal, dan catat hasil
peluang dan ancaman eksternal yang Strategi ST dalam sel yang ditentukan.
dihadapi perusahaan dapat disesuaikan 7) Cocokkan kelemahan internal dengan
dengan kekuatan dan kelemahan yang ancaman eksternal, dan catat hasil
dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan Strategi WT dalam sel yang ditentukan.
empat set kemungkinan alternatif strategis.
Matriks SWOT digunakan untuk
membantu manajer mengembangkan empat
tipe strategi (David, 2006:284), yaitu Strategi HASIL DAN PEMBAHASAN
SO (Strengths-Opportunities), Strategi WO
(Weaknesses-Opportunities), Strategi ST 1. Analisis Kondisi Lingkungan Internal dan
(Strengths-Threats), dan Strategi WT Eksternal
(Weaknesses-Threats). Mencocokan faktor a. Faktor Internal
eksternal dan internal kunci adalah bagian Kekuatan
yang paling sulit dalam mengembangkan 1) Desa Wisata Limbasari merupakan desa
Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian wisata yang lengkap
yang baik. 2) Desa Wisata Limbasari mempunyai
Strategi SO atau strategi kekuatan- daya tarik obyek wisata
peluang menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk memanfaatkan peluang

41
Strategi Pengembangan Desa..... (Wirajati, Sudjarwanto dan Sukiman)

3) Desa Wisata Limbasari memiliki 3) Terdapat Himpunan Pramuwisata


keunikan yang menjadi daya tarik bagi Indonesia di wilayah Kabupaten
para wisatawan Purbalingga
4) Tiket obyek wisata yang relatif murah 4) Adanya program pengembangan desa
5) Kegiatan promosi dan pemasaran Desa wisata dari pemerintah Kabupaten
Wisata Limbasari cukup baik Purbalingga
6) Keramahan masyarakat Desa Wisata 5) Akses jalan yang sudah cukup baik
Limbasari menuju Desa Wisata Limbasari
Kelemahan 6) Termasuk dalam pembangunan desa
1) Akses petunjuk arah jalan yang belum wisata utama kabupaten purbalingga.
baik menuju Desa Wisata Limbasari
2) Kesadaran masyarakat tentang konsep Ancaman
desa wisata 1) Transportasi umum menuju Desa
3) Sarana dan prasarana penunjang Wisata Limbasari belum cukup baik
pariwisata di Desa Wisata Limbasari 2) Biro perjalanan yang belum optimal
kurang mendukung dalam mendukung pariwisata di
4) Tidak adanya toko souvenir atau pusat Kabupaten Purbalingga
oleh-oleh 3) Penurunan jumlah wisatawan yang
5) Tidak ada pusat informasi pariwisata di disebabkan kenaikan tarif dasar listrik,
Desa Wisata Limbasari telepon, dan BBM.
6) Manajemen pengelola dalam
pembangunan parwisata di Desa Wisata
Limbasari masih lemah. 2. Tahap Input (Input Stage)
b. Faktor Eksternal a. Analisis Dengan Menggunakan Matriks IFE
Peluang (Internal Factor Evaluation Matrix)
1) Berdampak positif dalam kegiatan sosial Matriks IFE merupakan hasil dari analisis
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja kondisi internal Desa Wisata Limbasari
di Desa Wisata Limbasari yang dapat yang sebelumnya sudah dilakukan, berupa
mengurangi pengangguran. kekuatan dan kelemahan yang terdapat
2) Adanya bantuan dari pemerintah daerah pada Desa Wisata Limbasari.

Tabel 1
Hasil Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE Matrix)

Bobot Rating Skor Bobot


No. Faktor-faktor internal kunci
(B) (R) (BxR)
KEKUATAN (STRENGHT)
1. Desa Wisata Limbasari merupakan desa
0,093 4 0,372
wisata yang lengkap
2. Desa Wisata Limbasari mempunyai daya
0,093 4 0,372
tarik obyek wisata
3. Desa Wisata Limbasari memiliki keunikan
yang menjadi daya tarik bagi para 0,069 3 0,207
wisatwan
4. Tiket obyek wisata yang relatif murah 0,093 4 0,372
5. Kegiatan promosi dan pemasaran Desa
0,093 4 0,372
Wisata Limbasari cukup baik
6. Keramahan masyarakat Desa Wisata
0,069 3 0,207
Limbasari
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1. Akses petunjuk arah jalan yang belum
0,093 4 0,372
baik menuju Desa Wisata Limbasari
2. Kesadaran masyarakat tentang konsep
0,069 3 0,207
desa wisata
3. Sarana dan prasarana penunjang
pariwisata di Desa Wisata Limbasari 0,069 3 0,207
kurang mendukung
4. Kurangnya toko souvenir atau pusat oleh-
0,093 4 0,372
oleh
5. Tidak ada pusat informasi pariwisata di 0,093 4 0,372

42
EKO-REGIONAL, Vol.11, No.1, Maret 2016

Desa Wisata Limbasari


6. Manajemen pengelola dalam
pembangunan parwisata di Desa Wisata 0,069 3 0,207
Limbasari masih lemah.
TOTAL 1 43 3,64

Pada Tabel 4 hasil dari perhitungan matriks EFE menunjukkan bahwa Desa
matriks IFE sebesar 3,639 menunjukan Wisata Limbasari sudah melakukan usaha
bahwa Desa Wisata Limbasari sudah yang baik dalam memanfaatkan peluang
melakukan usaha yang baik dalam yang ada untuk mengatasi ancaman yang
memanfaatkan kekuatan yang ada untuk muncul.
menagatasi kelemahan. Hal itu ditunjukan
dengan kegiatan promosi yang sudah baik
serta keramahan masyarakat desa juga 3. Tahap penggabungan (Matching Stage)
menjadi kekuatan yang utama. Desa Pada tahap penggabungan hasil yang
Wisata Limbasari merupakan desa wisata telah diperoleh dari matriks IFE dan EFE
yang lengkap dengan biaya yang murah dimasukan ke dalam matriks IE (Internal
dan banyak sekali paket wisata yang External Matrix) untuk mengetahui posisi Desa
ditawarkan, antara lain menyusuri sungai Wisata Limbasari dengan tujuan untuk
tuntung gunung (Ruver Tubing) yang mempermudah dalam merumuskan alternatif
menjadi andalan Desa Wisata Limbasari. strategi-strategi. Sedangkan hasil yang
Walaupun akses petunjuk jalan menuju diperoleh dari analisis kondisi internal dan
Desa Wisata Limbasari belum ada dan kondisi eksternal dimasukan ke dalam matriks
toko souvenir atau pusat oleh-oleh belum SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities,
ada serta kurangnya informasi obyek Threats Matrix) untuk mendapatkan alternatif-
wisata di Desa Wisata Limbasari. alternatif strategi bagi Desa Wisata Limbasari.
Dari hasil perhitungan pada matriks IFE
b. Analisis dengan Menggunakan Matriks dan matriks EFE Wanawisata Baturraden,
EFE (External Factor Evaluation Matrix) didapatkan nilai sumbu X atau total skor bobot
Matriks EFE berasal dari analisis IFE sebesar 3,64 dan nilai sumbu Y atau total
kondisi eksternal Desa Wisata Limbssari skor bobot EFE sebesar 3,71. Setelah itu, nilai-
yang telah dilakukan, berupa peluang dan nilai tersebut dimasukan ke dalam matriks IE
ancaman yang terdapat pada Desa Wisata yang hasilnnya dapat dilihat pada Gambar 1
Limbasari. Angka 3,71dari perhitungan

Tabel 2
Hasil Matriks Evaluasi Faktor Eksternal(EFE Matrix)
Bobot Rating Skor Bobot
No. Faktor-faktor internal kunci
(B) (R) (BxR)
PELUANG (OPPORTUNITY)
1. Berdampak positif dalam kegiatan sosial
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di
0,091 3 0,27
Desa Wisata Limbasari yang dapat
mengurangi pengangguran
2. Adanya bantuan dari pemerintah daerah 0,121 4 0,484
3. Terdapat Himpunan Pramuwisata Indonesia
0,121 4 0,484
di wilayah Kabupaten Purbalingga
4. Adanya program pengembangan desa wisata
0,121 4 0,484
dari pemerintah Kabupaten Purbalingga
5. Akses jalan yang sudah cukup baikmenuju
0,091 3 0,27
Desa Wisata Limbasari
6. Termasuk dalam pembangunan desa wisata
0,121 4 0,484
utama kabupaten purbalingga
ANCAMAN (THREAT)
1. Transportasi umum menuju Desa Wisata
0,121 4 0,484
Limbasari belum cukup baik
2. Biro perjalanan yang belum optimal dalam
0,121 4 0,484
mendukung pariwisata di Kabupaten

43
Strategi Pengembangan Desa..... (Wirajati, Sudjarwanto dan Sukiman)

Purbalingga
3. Penurunan jumlah wisatawan yang
disebabkan kenaikan tarif dasar listrik, 0,091 3 0,27
telepon, dan BBM.
TOTAL 1 33 3,71

Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa Desa kepada konsumen-konsumen baru melalui
Wisata Limbasari terletak pada sel ke-I. Pada kegiatan festival desa wisata yangdiadakan di
sel ini strategi terbaik yangdapat digunakan luar Kabupaten Purbalingga.
adalah strategi pertumbuhan dan Strategi pengembangan produk bertujuan
pembangunan(grow and build).Dimana dalam untuk meningkatkan penjualan dengan
sel tersebut terdapat dua strategi yangdapat memperbaiki atau modifikasi produk atau jasa
digunakan. Strategipertama adalah strategi saat ini atau melalui pengembangan produk
intensif yang berupapenetrasi pasar, baru. Saat ini Desa Wisata Limbasari sudah
pengembangan pasar, dan pengembangan mempunyai beberapa paket wisata yang
produk. Sedangkan strategi kedua adalah ditawarkan, tinggal bagaimana membuat paket
strategi integratif yang berupa integrasi ke tersebut lebih menarik.
depan, integrasi ke belakang, dan integrasi Strategi integrasi ke depan merupakan
horizontal. strategi untuk mengendalikan atau mengontrol
Strategi ini berusaha meningkatkan kegiatan distribusi yang dilakukan distributor
pangsa pasar untuk produk atau jasa saat ini atau pengecer. Pihak pengelola dapat
melalui upaya pemasaran yang lebih besar. bekerjasama dengan pihak-pihak terkait.
Penetrasi pasar mencakup meningkatkan integrasi ke belakang merupakan strategi
jumlah tenaga penjual, meningkatkan jumlah untuk mengawasi pasokan bahan baku,
belanja iklan,menawarkan promosi penjualan terutama pada pasokan bahan baku yang mulai
yang ekstensif, atau meningkatkan usaha tidak menguntungkan lagi.
publisitas. Strategi penetrasi pasar yang dapat Strategi integrasi horisontal merupakan
diterapkan Desa Wisata Limbasari seperti strategi untuk mengembangkan dan mencari
meningkatkan pemasaran dan promosi yang kepemilikan atau mengingkatkan pengawasan
ada di Desa Wisata Limbasari melalui biro-biro terhadap para pesaing. Pihak Kelompok Sadar
perjalanan wisata dan melalui media internet. Wisata harus lebih meningkatkan kerjasama
Strategi pengembangan pasar bertujuan dengan pemerintah daerah Dinas Pariwisata
untuk memperkenalkan produkatau jasa ke selain itu juga bisa bekerjasama dengan dinas
daerah-daerah atau konsumen-konsumen baru. lain seperti Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan
Strategi pengembangan pasar yang dapat dan sebagainya, guna untuk mengembangkan
diterapkan pada Desa Wisata Limbasari seperti Desa Wisata Limbasari.
memperkenalkan obyek wisata yang ada di
Desa Wisata Limbasari ke luardaerah atau

44
EKO-REGIONAL, Vol.11, No.1, Maret 2016

EVALUASI FAKTOR INTERNAL

Kuat Sedang Lemah


3,0 – 4,0 2,0 – 2,99 1,0 – 1,99
3,0 2,0 1,0
4,0
EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL

Tinggi
3,71
3,0 – 4,0

3,0
Sedang
2,0 – 2,99

2,0

Rendah
1,0 – 1,99

1,0 3,64
Gambar 1
Matriks Internal-Eksternal (IE Matrix) Desa Wisata Limbasari

4. Strategi Analisis Dengan Menggunakan a. Strategi SO, merupakan strategi yang


Matriks SWOT (Strengths, Weakness, menggunakan kekuatan yangdimiliki dan
Opportunities, Treats Matrix) memanfaatkan peluang yang ada.
Analisis yang terakhir adalah penyusunan b. Strategi WO, merupakan perpaduan dari
matriks SWOT guna menentukan alternatif kelemahan yang dimiliki dan
strategi. Matriks ini disusun oleh faktor-faktor memanfaatkan peluang yang ada untuk
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman memperbaiki kelemahan.
yang merupakan penyusun faktor-faktor c. Strategi ST, merupakan strategi yang
strategis analisis internal dan eksternal.Pada menggunakan kekuatan yang ada untuk
matriks SWOT terdapat empat macam strategi mengurangi ancaman yang ada.
yang dapat dikembangkan,yaitu strategi SO d. Strategi WT merupakan strategi yang
(Strengths-Opportunities), WO (Weakness- digunakan untuk mengurangi kelemahan
Opportunities), ST (Strength-Threats), WT yang dimiliki dan manghindari ancaman
(Weakness-Threats). Untuk hasil yang ada.
selengkapnya darianalisis SWOT adalah Tabel 3 – 6 menampilkan strategi tersebut
sebagai berikut :

Tabel 3
Hasil Matriks SWOT Strategi SO Desa Wisata Limbasari

Kekuatan (Strenght) Peluang (Opportunity) Strategi SO


1. Desa Wisata Limbasari 1. Berdampak positif dalam 1. Lebih meningkatkan promosi
merupakan desa wisata kegiatan sosial ekonomi dan wisata Desa Wisata
yang lengkap. penyerapan tenaga kerja di Limbasari di daerah lain
2. Desa Wisata Limbasari Desa Wisata Limbasari yang 2. Memberikan pelayanan yang
mempunyai daya tarik obyek dapat mengurangi terbaik kepada wisatawan.
wisata pengangguran. 3. Menjaga kelestarian daya
3. Desa Wisata Limbasari 2. Adanya bantuan dari tarik wisata.
memiliki keunikan yang pemerintah daerah. 4. Mengoptimalkan rencana
menjadi daya tarik bagi para 3. Terdapat Himpunan pengembangan pariwisata
wisatwan. Pramuwisata Indonesia di yang disusun oleh dinas
4. Tiket obyek wisata yang wilayah Kabupaten pariwisata daerah.
relatif murah. Purbalingga. 5. Meningkatkan kerjasama
5. Kegiatan promosi dan 4. Adanya program baik antara dinas pariwisata
pemasaran Desa Wisata pengembangan desa wisata maupun dinas-dinas yang

45
Strategi Pengembangan Desa..... (Wirajati, Sudjarwanto dan Sukiman)

Limbasari cukup baik dari pemerintah Kabupaten terkait dan pemerintah


6. Keramahan masyarakat Purbalingga daerah Kabupaten
Desa Wisata Limbasari 5. Akses jalan yang sudah cukup Purbalingga.
baik menuju Desa Wisata
Limbasari
6. Termasuk dalam pembangunan
desa wisata utama kabupaten
purbalingga

Tabel 4
Hasil Matriks SWOT Strategi ST Desa WIsata Limbasari

Kekuatan (Strenght) Ancaman (Threats) Strategi ST


1. Desa Wisata Limbasari 1. Transportasi umum 1. Meningkatkan kerjasama
merupakan desa wisata yang menuju Desa Wisata dengan agen-agen perjalanan
lengkap. Limbasari belum wisata lokal maupun luar
2. Desa Wisata Limbasari cukup baik daerah
mempunyai daya tarik obyek 2. Biro perjalanan yang 2. Menawarkan alat transportasi
wisata belum optimal dalam umum untuk menjemput
3. Desa Wisata Limbasari memiliki mendukung pariwisata wisatawan ke Desa Wisata
keunikan yang menjadi daya tarik di Kabupaten Limbasari
bagi para wisatwan. Purbalingga. 3. Menjaga mutu dan daya tarik
4. Tiket obyek wisata yang relatif 3. Penurunan jumlah wisata
murah. wisatawan yang 4. Membangun jaringan dengan
5. Kegiatan promosi dan disebabkan kenaikan desa wisata lain yang
pemasaran Desa Wisata tarif dasar listrik, berdekatan.
Limbasari sudah baik. telepon, dan BBM.
6. Keramahan masyarakat Desa
Wisata Limbasari

46
EKO-REGIONAL, Vol.11, No.1, Maret 2016

Tabel 5
Hasil Matriks SWOT Strategi WO Desa Wisata Limbasari

Kelemahan
Peluang (Opportunity) Strategi WO
(Weakness)
1. Akses petunjuk arah 1. Berdampak positif dalam kegiatan 1. Lebih mempermudah aksesmasuk
jalan yang belum baik sosial ekonomi dan penyerapan kawasan wisata dengan membuat
menuju Desa Wisata tenaga kerja di Desa Wisata petunjuk arah.
Limbasari Limbasari yang dapat 2. Mengadakan
2. Kesadaran mengurangi pengangguran. sosialisasisaptapesonabagi
masyarakat tentang 2. Adanya bantuan dari pemerintah masyarakat Desa Wisata Limbasari
konsep desa wisata daerah. guna mendukung kesuksesan
3. Sarana dan 3. Terdapat Himpunan Pramuwisata pembangunan pariwisata di Desa
prasarana penunjang Indonesia di wilayah Kabupaten Wisata Limbasari.
pariwisata di Desa Purbalingga. 3. Peningkatan pembangunan sarana
Wisata Limbasari 4. Adanya program pengembangan dan prasarana penunjang Desa
kurang mendukung desa wisata dari pemerintah Wisata Limbasari
4. Kurangnya toko Kabupaten Purbalingga 4. Membangun pusat oleh-oleh atau
souvenir atau pusat 5. Akses jalan yang sudah cukup souvenir.
oleh-oleh. baikmenuju Desa Wisata 5. Memperhatikan pembangunan
5. Tidak ada pusat Limbasari fasilitan pendukung pariwisata
informasi pariwisata 6. Termasuk dalam pembangunan seperti toilet umum, tempat penjual
di Desa Wisata desa wisata utama kabupaten makanan dan minuman, tempat
Limbasari. purbalingga parkir serta tempat informasi
6. Manajemen pengelola wisata.
dalam pembangunan 6. Meningkatkan kualitas SDM
parwisata di Desa pengelola pariwisata di Desa
Wisata Limbasari Wisata Limbasari dengan mengikuti
masih lemah. pelatihan mengenai desa wisata.
7. Memperbaiki manajemen
pengembangan pariwisata di Desa
Wisata Limbasari.
8. Membangun pusat informasi wisata
untuk mempermudah wisatawan
dalam hal informasi.

Tabel 6
Hasil Matriks SWOT Strategi WT Desa Wisata Limbasari

Kelemahan (Weakness) Ancaman (Threats) Strategi WT


1. Akses petunjuk arah jalan 1. Transportasi umum menuju 1. Meningkatkan koordinasi
yang belum baik menuju Desa Wisata Limbasari antara warga, pokdarwis
Desa Wisata Limbasari belum cukup baik dan pemerintah desa dalam
2. Kesadaran masyarakat 2. Biro perjalanan yang belum pengembangan pariwisata
tentang konsep desa wisata optimal dalam mendukung di Desa Wisata Limbasari.
3. Sarana dan prasarana pariwisata di Kabupaten 2. Meningkatkan kualitas
penunjang pariwisata di Purbalingga. unggulan obyek wisata
Desa Wisata Limbasari 3. Penurunan jumlah Desa Wisata Limbasari
kurang mendukung wisatawan yang 3. Meningkatkan kesadaran
4. Tidak adanya toko souvenir disebabkan kenaikan tarif masyarakat akan
atau pusat oleh-oleh. dasar listrik, telepon, dan pentingnya lingkungan dan
5. Tidak ada pusat informasi BBM. wisata berkelanjutan.
pariwisata di Desa Wisata 4. Meningkatkan kinerja
Limbasari. pokdarwis Desa Wisata
6. Manajemen pengelola Limbasari.
dalam pembangunan
parwisata di Desa Wisata
Limbasari masih lemah.

47
Strategi Pengembangan Desa..... (Wirajati, Sudjarwanto dan Sukiman)

KESIMPULAN harus meningkatkan sarana dan prasarana


penunjang bagi pengunjung antara lain seperti
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai tempat sampah dan rambu-rambu tentang
strategi pengembangan Desa Wisata Limbasari kebersihan, toilet umum, transportasi, warung
Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga makan, tempat belanja souvenir atau oleh-oleh
dengan menggunakan Analisis SWOT, maka dan plang informasi wisata sehingga dapat
dapat disimpulkan: meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
1. Dari hasil analisis mengenai kondisi internal Karena saat ini sarana dan prasarana tersebut
Desa Wisata Limbasari diperoleh enam kurang begitu baik.
faktor kekuatan dan tujuh faktor kelemahan Pengelola juga perlu meningkatkan
Desa Wisata Limbasari. Faktor-faktor infrastruktur, seperti membuat petunjuk arah dari
tersebut berasal dari kondisi internal Desa jalan utama atau Kecamatan Bobotsari ke Desa
Wisata Limbasari dan Kelompok Sadar Wisata Limbasari agar memudahkan wisatawan
Wisata sebagai pihak pengelola dan para yang ingin berkunjung. Mendirikan pusat
wisatawan yang berkunjung, kondisi internal informasi wisata Desa Wisata Limbasari agar
fasilitas, sarana dan prasarana pendukung memudahkan wisatawan untuk mengetahui
Desa Wisata Limbasari. obyek wisata di Desa Wisata Limbasari.
2. Kondisi eksternal Desa Wisata Limbasari Pemanfaatan teknologi informasi perlu
Kecamatan Bobotsari Kabupaten ditingkatkan untuk mengenalkan dan
Purbalingga didapat enam faktor yang mempromosikan potensi-potensi wisata kepada
menjadi peluang dan tiga faktor yang masyarakat luas.
menjadi ancaman Desa Wisata Limbasari.
Faktor-faktor tersebut berasal dari kondisi
eksternal Desa Wisata Limbasari dan
Kelompok Sadar Wisata sebagai pihak
pengelola dan para wisatawan yang DAFTAR PUSTAKA
berkunjung, kondisi eksternal fasilitas,
sarana dan prasarana pendukung Desa Aripradana. 2006. Strategi Pengembangan
Wisata Limbasari. Sektor Pariwisata Di Kabupaten
3. Dari hasil perhitungan menggunakan Matriks Banyumas. Skripsi. Universitas Jenderal
IFE, Matriks EFE, Matriks IE, dan Matriks Soedirman, Purwokerto.
SWOT diketahui bahwa Desa Wisata
Limbasari terletak pada sel ke-I Matriks Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
IE.Pada sel tersebut mendukung Kabupaten Purbalingga. 2013. Rencana
pertumbuhan dan pembangunan (grow and Tata Bangun dan Lingkungan (RTBL)
build) berupa strategi intensif Desa Wisata Limbasari Kecamatan
(penetrasipasar, pengembangan pasar, dan Bobotsari Kabupaten Purbalingga.
pengembangan produk) atau strategi Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian
integrative(integrasi ke depan, integrasi ke Kualitatif. Pemahaman Filosofis dan
belakang, dan integrasi horizontal). Metodologis ke Arah Penguasaan
Kemudian dari hasil analisis matriks SWOT Model Aplikasi. PT Raja Grafindo
diperoleh lima strategi SO, delapan strategi Persada, Jakarta.
WO, empat strategi ST, empat strategi WT. David, F. R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi
Sepuluh. Penerbit SalembaEmpat,
Saran Jakarta.
Berdasarkan hasil analisis dan
kesimpulan, ada beberapa saran yang timbul Devi, I. 2015. Strategi Pengembangan Obyek
yaitu meningkatkan koordinasi antara warga, Wisata Baturraden. Skripsi. Universitas
pokdarwis, pemerintah Desa Limbasari dan Jenderal Soedirman, Purwokerto.
pemerintah daerah Kabupaten Purbalingga Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga
dalam pengembangan pariwisata di Desa Wisata Kabupaten Purbalingga. 2014. Brosur
Limbasari agar pembangunannya terencana dan Profil Wisata Kabupaten Purbalingga.
terarah, Desa Wisata Limbasari diharapkan
inas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga
dapat meningkatkan sumber daya manusia agar Kabupaten Purbalingga. 2015.
pengelolaan bisa lebih baik dan profesional Pembangunan Kepariwisataan di
dengan cara mengikuti pelatihan desa wisata, Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa
studi banding ke desa wisata yang sudah maju
Tengah.
dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap potensi wisata yang ada dengan cara
sosialisai tentang desa wisata. Serta pengelola

48
EKO-REGIONAL, Vol.11, No.1, Maret 2016

Muriawan, P.A. 2006. Konsep Desa Wisata.


Jurnal Manajemen Pariwisata Volume 5
Nomor 1.
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Ghalia
Indonesia, Jakarta.

49
Strategi Pengembangan Desa..... (Wirajati, Sudjarwanto dan Sukiman)

Nugroho, A. 2012. Pengembangan Pariwisata Singarimbun, M. dan S. Efendi. 1995. Metode


Pedesaan (Suatu Usulan Strategi Bagi Penelitian Survey. LP3S, Yogyakarta.
Desa Wisata Kemawi Kecamatan Soeratno dan L. Arsyad. 2008. Metodologi
Somagede Kabupaten Banyumas). Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi
Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman. Revisi. BPFE, Yogyakarta.
Purwokerto.
Spillane, J. J. 1987. Ekonomi Pariwisata.
Pitana, I. G. 2005. Sosiologi Pariwisata, Kajian Kanisius, Yogyakarta.
Sosiologis Terhadap Struktur, Sistem, dan
Dampak-Dampak Pariwisata. Andi Offset, Subagyo, P. J. 2006. Metode Penelitian Dalam
Yogyakarta. Teori dan Praktek. Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Pradikta, A. 2013. Strategi Pengembangan
Obyek Wisata Waduk Gunungrowo Indah Suharyadi dan Purwanto S.H. 2007. Statistika
dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.
Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pati. Edisi 2. Salemba Empat, Jakarta.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Umar, H. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi
Semarang. dan Tesis Bisnis. Rajagrafindo Persada,
Rachman, Z. 2014. Dampak Pariwisata Jakarta.
Owabong Terhadap Sosial Ekonomi dan Vanhove,N. 2005. The Economy of Tourism
Sosial Budaya Masyarakat Desa Destinations. Elsevier Butterworth –
Bojongsari Kecamatan Bojongsari Helnemann, Burlington.
Kabupaten Purbalingga. Skripsi. Yoeti, O.A. 2002. Perencanaan Strategis
Universitas Jenderal Soedirman. Pemasaran Daerah Tujuan Wisata.
Purwokerto PT Pradnya Paramita, Jakarta.
Sihite, R. 2000. Hotel Management :
Pengelolaan Hotel. SIC, Surabaya.

50

You might also like