Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Analisis Perencanaan Pembangunan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Analisis Perencanaan Pembangunan Desa Di Desa Sukamaju

Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut


Gugun Geusan Akbar 1; Yusuf Hermawan 2; Ai Lina Karlina 3
1
Fisip Universitas Garut
gugun.ga@gmail.com
2
Fisip Universitas Garut
yusuf.hermawan@fisip.uniga.ac.id

ABSTRACT

The background of this research is the phenomenon of village development


planning in Sukamaju village which has not been implemented well due to
the low human resources in knowledge about RKPDes. The planning of the
development in Sukamaju Village using the theory of Syaodih consists of
achieving better goals in the future, utilizing resources optimally, paying
attention to limitations and striving for efficiency and effectiveness. The
purpose of this study is to know the Village Government Working Plan in
Sukamaju Village Cilawu District Garut Regency in 2018. This research
uses descriptive analysis method. The author took the research location in
Sukamaju Village Cilawu District Garut Regency, involving Sukamaju
Village government and community Sukamaju Village District Cilawu
Garut regency with the number of informants 5 people. From the
interviews and observations, it is found that RKPDes in Sukamaju village
is still lacking in human resources aspect because the team in RKPDes is
still new and not yet understand its duty and its function to run RKPDes.
But the effort from Sukamaju Village is to conduct guidance and
counseling for Sukamaju Village employees.

Keywords: Planning, Rural Development, Good Governance, Public


Participation.

1 Pendahuluan

Pada hakekatnya pembangunan adalah membangun masyarakat atau bangsa secara


menyeluruh, demi mencapai kesejahteraan rakyat (Afifuddin, 2010). Dalam merealisasikan
tujuan pembangunan, maka segenap potensi alam harus digali, dikembangkan, dan
dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pasca Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 disahkan,
maka payung hukum terhadap eksistensi Desa menjadi kuat karena Desa diatur berdasarkan
asas rekognisi, subsidiritas, keberagaman, kebersamaan, kegotongroyongan, kekeluargaan,
musyawarah, demokrasi, kemandirian, partisipasi, kesertaan: pemberdayaan dan
berkelanjutan.
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Akbar, Hermawan & Karlina
Vol. 10; No. 02; Tahun 2019
Halaman 1 - 8

Berdasarkan Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa,
bidang pelaksanaan pembangunan desa antara lain sebagai berikut:
a. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan lingkungan desa
antara lain:
1) tambatan perahu;
2) jalan pemukiman;
3) jalan desa antar permukiman ke wilayah pertanian;
4) pembangkit listrik tenaga mikrohidro;
5) lingkungan permukiman masyarakat desa; dan
6) infrastruktur desa lainnya sesuai kondisi desa.
b. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan antara
lain:
1) air bersih berskala desa;
2) sanitasi lingkungan;
3) pelayanan kesehatan desa seperti posyandu; dan
4) sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi desa.

Inti pelaksanaan otonomi daerah adalah peningkatan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan pembangunan. Dengan demikian masyarakat ditempatkan sebagai pelaku utama
kegiatan sejak perumusan ide sampa dengan perumusan akhir perencanaan pembangunan.

Dalam rangka mewujudkan pengelolaan pembangunan desa secara optimal maka dibutuhkan
pembangunan secara terpadu dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) guna
mewujudkan kepastian pencapaian tujuan pembangunan sebagaimana dirumuskan dalam visi
dan misi dari Rencana Pembangunan Desa dimana hal ini sangat penting dalam rangka
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan.

Rencana Pembanguan Jangka Menengah Desa Sukamaju ini merupakan rencana strategis Desa
Sukamaju untuk mencapai tujuan dan cita-cita Desa. RPJMDesa tersebut nantinya akan
menjadi dokumen perencanaan yang akan menyesuaikan perencanaan tingkat Kabupaten,
spirit ini apabila dapat dilaksanakan dengan baik maka Desa akan memiliki sebuah
perencanaan yang memberi kesempatan kepada Desa untuk melaksanakan kegiatan
perencanaan pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik
(Good Government) seperti partisipasi, transparansi dan akuntabilitas (Nerianti & Ramdhani,
2018).

Pembangunan Desa akan berjalan optimal apabila program yang dibuat bertujuan untuk
mencapai suatu keadaan pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan berupa pendapatan,
peningkatan serta mewujudkan kehidupan masyarakat yang mandiri, maju, sejahtera dan
berkeadilan.

Visi dan misi dari kepala desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut ternyata tidak
di lampirkan di RKP Desa, seharusnya visi dan misi tersebut harus ada dalam RKP Desa. Selan
itu permasalahan lain masyarakat yang tidak faham arti dari musyawarah dusun dan desa,
dikarenakan masyarakat yang terus mengajukan usulan RKPdes setiap tahunnya seharusnya
musyawarah tersebut mengevaluasi RKPDes tahun sebelumnya yang belum terealisasi.

Dalam sumber daya untuk RKPDes di Desa Sukamaju masih kurang, contohnya sumber daya
manusia yang masih kurang. Dikatakan kurang disini yaitu pemerintah desa Sukamaju bekerja
belum terlalu lama dan belum faham akan tugas dan fungsi dalam menjalankan RKPDes.
Kemudian masyarakat yang kurang sadar dalam acara musrenbangdes untuk skala prioritas
RKPDes terbukti dari peserta yang hadir dalam musrenbangdes tersebut.

Penulis melakukan penelitian di kantor Desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut
dikarenakan Desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut yang merupakan salah satu
www.journal.uniga.ac.id 2
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Akbar, Hermawan & Karlina
Vol. 10; No. 02; Tahun 2019
Halaman 1 - 8

kantor pemerintahan yang seharusnya bisa menjadi barometer dalam perencanaan


pembangunan tepatnya dalam RKPDes.

2 Metode Penelitian

Metode penelitian bersifat deskriftif yaitu menemukan data, fakta dan melakukan interpretasi
dengan melakukan secara akurat sifat dari beberapa fenomena yang berkaitan dengan
perencanaan pembangunan Desa di Desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut.

a. Operasionalisasi Konsep

Operasionalisasi variabel yang digunakan dalam variabel (X) perencanaan pembangunan adalah
teori menurut Syaodih (2015)

b. Instrumen Penelitian

Nasution (dalam Sugiyono 2017) “dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan yang lain dari
pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala
sesuatunya bellum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosuder penelitian,
hipotesis yang digunakan, bahkan hasil hasil yang diharapkan, itu semuanya tida dapat ditentukan
secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu berkembang sepanjang penelitian
itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tida ada pilihan lain dan hanya
penelliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.”

c. Sumber data

a) Observasi Partisipatif
Observasi (pengamatan) yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan
pengamatan langsung di Desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten Cilawu Kabupaten Garut
mengenai Perencanaan Pembangunan Desa.
b) Wawancara Mendalam
Penelitian ini dilakukan secara mendalam (in deph interviewing) yaitu mendapatkan
informasi dengan beratanya langsung kepada informan dengan pertanyaan yang seputar
perencanaan pembangunan Desa dan dilakukan secara formal.
c) Dokumentasi
Dokumen adalah kumpulan data dari peristiwa yang telah berlalu, dapat berupa tulisan,
gambar maupun karya. Foto dan video dapat menghasilkan data deskriptif yang penting,
dokumentasi ini dapat membantu peneliti dalam pengumpulan data.

3 Hasil dan Implikasi

Rencana Kerja Pemerintah Desa tahun anggaran 2018 di Desa Sukamaju untuk
mewujudkan pengelolaan pembangunan desa secara optimal maka dibuthkan rencana
pembangunan secara terpadu dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Desa guna
mewujudkan kepastian pencapaian tujuan pembangunan sebagaimana dirumuskan dalam
RPJMDes untuk meniai kinerja pemerintah desa dalam pembangunan desa yang mana hal ini
sangat penting dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan.

a. Mencapai tujuan yang lebih baik dimasa mendatang

www.journal.uniga.ac.id 3
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Akbar, Hermawan & Karlina
Vol. 10; No. 02; Tahun 2019
Halaman 1 - 8

RKPDes rencana kerja pemerintah desa merupakan penjabaran dari RPJMDes untuk jangka
waktu satu tahun yang memuat rencana penyelenggaraan pemerintah desa, hasil evaluasi
pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya. RKPDes ini harus mencapai tujuan yang lebih
baik dimasa mendatang karena ini adalah salah satu tujuan dari RKPDes Sukamaju. Kemudian
yang mencakup dalam mencapai tujuan yang lebih baik di masa mendatang ini ada visi, misi,
program dan kegiatan dalam RKPDes. Untuk Desa Sukamaju sendiri tujuan dalam RKPDes
sudah jelas yaitu mengacu pada visi dan misi yang dibuat kemudian kepada program yang
ditentukan bersama dan strategi yang direncanakan apabila terjadi sesuatu.

b. Memfasilitasi sumber daya yang optimal

Untuk sumber daya yang ada di dalam RKPDes terbagi kepada 3, yaitu : sumber daya alam,
sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya keuangan. Adapun sumber daya
alam yang ada di Desa Sukamaju dari perkebunan dan petanian. Suatu rencana akan berjalan
dengan baik apabila sumber daya yang ada sudah optimal dan sangat memudahkan untuk
berlangsungnya suatu rencana. Sepertinya yang telah disebutkan bahwa didalam RKPDes
Sukamaju ada 3 sumber daya yaitu: sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya
keuangan. Sumber daya alam yang ada di Desa Sukamaju kurang di gali karena masih banyak
yang bisa d gali lagi, kemudian dalam sumber daya manusia masih dikatakan belum sesuai
karena masih baru dan belum punya pengalaman dan untuk sumbe daya keuangan sudah jelas
dari mana saja sumber keuangannya dan terbuka pada masyarakat.

c. Memerhatikan keterbatasan

Memerhatiakan keterbatasan di sini merupakan cara untuk mensiasati keterbatasan


khususnya mensiasati keterbatasan anggaran, selan itu juga biasa mensiasati penggunaan sumber-
sumber yang terbatas adanya.

Dalam memerhatikan keterbatasan harus ada alternatif sumber daya dan alternatif uang. Dimana
Desa Sukamaju sudah cukup baik salam alternatif sumber daya dan dalam sumber daya uang
masih di katakana belum karena dana yang didapatkan harus benar-benar diperhatikan.

d. Mengupayakan efektifitas dan efisiensi

Efektifitas adalah pencapaian tujuan atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari beberapa
alternatif dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Sedangkan efesiensi adalah
pengguna sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang optimal. Kemudian dalam RKPDes
harus mengupayakan efektifitas dan efisiensi yang ada di Desa Sukamaju. Dalam RKPDes tentu
harus ada jadwal untuk mengupayakan efektifitas dan efisiensi sehingga dapat berjalan sesuai
yang dijadwalkan. Anggaran tentu harus bisa efisien karena yang di prioritaskan dalam RKPDes
Desa Sukamaju tida hanya satu atau dua melainka banyak. Dalam RKPDes juga prioritas sangat
ditentukan karena dengan demikian dapat di jadwalkan mana dulu yang harus di dahulukan.
Kemudian dalam RKPDes harus ada juga pengarahan terlebih di Desa Sukamaju sumber daya
manusia nya masih kurang faham akan tugas dan fungsi nya maka dari itu pengarahan sangat
penting demi kemajuan Desa Sukamaju.

4 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan, mengenai perencanaan pembangunan Desa
di Desa Sukamaju lebih tepatnya RKPDes atau Rencana Kerja Pemerintah Desa Sukamaju
Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut.
Untuk mencapai tujuan di masa mendatang dalam RKPDes memuat dari visi, misi, program dan
strategi. Dimana visi dan misi dari kepala desa Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut

www.journal.uniga.ac.id 4
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Akbar, Hermawan & Karlina
Vol. 10; No. 02; Tahun 2019
Halaman 1 - 8

ternyata tidak di lampirkan di RKP Desa, seharusnya visi dan misi tersebut harus ada dalam
RKPDes. Program dalam RKPDes terdiri dari bidang pemerintahan, bidang pelaksanaan
pembangunan, bidang pembinaan kemasyarakatan desa, dan bidang pemberdayaan masyarakat.
Dalam menentukan strategi ini dapat di prediksikan dulu bagaimana untuk kedepannya.

Untuk memfasilitasi sumber daya dalam RKPDes di Desa Sukamaju untuk sumber daya alam
masih kurang di gali karena masih banyak yang bisa dikembangkan. Mengenai sumber daya uang
sudah jelas bahwa berasal dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kab, dan APBDes. Kemudian
untuk sumber daya manusia yang ada di Desa Sukamaju masih kurang faham dalam RKPDes ini
karena pegawai desa yang masih baru dan masih belum punya pengalaman.

Dalam memerhatikan keterbatasan dala RKPDes memuat alternatif anggaran dan alternatif
sumber daya. Untuk alternatif anggaran mengacu kepada pagu indikatif karena setiap rencana
yang di anggarkan tidak selalu sesuai, maka dari iru alternatif anggaran di perlukan. Kemudian
untuk alternatif sumber daya yaitu memanfaatkan sumber daya yang ada di Desa Sukamaju
sehingga sumber daya tersebut bisa berkembang lebih baik.

Kemudian untuk mengupayakan efektifitas dan efisiensi dalam RKPDes yaitu meliputi jadwal,
anggaran, proritas, SOP, visi dan pengarahan. Untuk jadwal dalam RKPDes itu ada dan sudah
terjadwal untuk memudahkan berjalannya RKPDes dan untuk anggaran masih ada yang kurang
sehingga pembangunan ada yang setengahnya berjalan namun akan tetap dibereskan ketika
anggaran lain turun. Kemudian dalam prioritas sudah cukup baik karena dalam menentukan
prioritas dilihat dari yang memang harus di perhatikan tidak ada kecurangan. Lalu SOP nya juga
ada sudah jelas dalam Permendagri No. 114 tahun 2014 pasal 41. Kemudian visi sudah jelas ada
dan pengarahan juga di dapatkan dari kecamatan dan kabupaten.

5 Rekomendasi

Berlatar belakang dari hasil pembahasan dan kesimpulan maka penulis mengajukan rekomendasi
sebagai berikut :

Dalam menentukan visi dan misi seharusnya di sosialiasaikan sehingga masyarakat tahu akan visi
dan misi Desa Sukamaju. Kemudian dalam program dan strategi harus benar benar diperhatikan
karena itu sangat penting dalam berjalannya RKPDes.

Dalam memfasilitasi sumber daya seharusnya dalam sumbe daya alam harus lebih dikembangkan
agar dapat terus berjalan dan yang belum tergali segera tergali, kemudian untuk sumber daya
manusia seharusnya mengadakan penyukuhan khusus untuk tim RKPDes sebelum
dilaksanakannya sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik, selanjutnya untuk
sumber daya uang dapat di sosialisasikan dari mana saja uang tersebut bersumber dan di
kemanakan saja agar tidak terjadi kecurigaan.

Dalam memerhatikan keterbatasan seharusnya dapat melinatkan masyrakat sehingga dala


menentukan keterbatasan dengan adanya alternatif anggaran dan alternatif anggaran dapat
menyumbang aspirasi sehingga membantu piha desa untuk menentukannya.

Dalam mengupayakan efisiensi dan efektifitas seharunya orang-orang yang tida bertanggung
jawab dapat diatasi atau diprediksi sehingga waktu pelaksanaan tida mengganggu jadawal yang
telah ditentukan dan di adakannya pengarahan khusus untuk masyarakat yang seperti itu.

www.journal.uniga.ac.id 5
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Akbar, Hermawan & Karlina
Vol. 10; No. 02; Tahun 2019
Halaman 1 - 8

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala bimbingan, bantuan, koreksi dan saran-
saran kepada semua pihak selama berlangsungnya penyusunan penelitian artikel ini.

Daftar Pustaka

Afifuddin. (2010). Pengantar Administrasi Pembangunan. Bandung: Alfabeta.

Akbar, G. G. (2010). Pengaruh Implementasi Kebijakan Mutasi Pegawai dan Sistem Insentif
Penghasilan Pegawai terhadap Motivasi Kerja Pegawai dalam Peningkatkan Prestasi
Kerja dan Disiplin Kerja. Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Puplik, 15-19.

Bangun, W. (2011). Intisari Manajemen. Bandung: Refika Aditama.

Hamdani, N. A., & Ramdhani, A. (2019). Teori Organisasi. Bandung: Karima.

Hasan, I. (2006). Analisis Data dengan Statistik. Jakrta: Bumi Aksara.

Nerianti, N., & Ramdhani, A. (2018). Pengaruh Sikap Wajib Pajak Terhadap Efektivitas
Pencapaian Target Pajak Bumi dan Bangunan di Desa Cisewu Kabupaten Garut. Jurnal
Pembangunan dan Kebijakan Publik, 37-47.

R. Terry, G. (2011). Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Ramdhani, A., & Ramdhani, M. A. (2016). Konsep Umum Pelaksanaan Kebijakan Publik. Jurnal
Publik, 11(1), 1-12.

Robinson. (2016). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Medan: Sinar Grafika Offset.

Rosyadi, S. (2010). Paradigma Baru Manajemen Pembangunan. Yogyakarta: Gava Media.

Senuk, A., & Sun'an, M. (2015). Ekonomi Pembangunan Daerah. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Setiawan, D. (2011). Wajah Desa Kita Dimensi SDM, Politik, Ekonomi. Bandung: Pusat Kajian
Pemberdayaan Desa.

Soemantri, B. T. (2010). Pedoman Penyelenggaraan Pemerintah Desa. Bandung: Fokus Media.

Soetomo. (2010). Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudriamunawar, H. (2012). Pengantar Studi Administrasi Pembangunan. Bandung: Mandar


Maju.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Syafie, I. K. (2015). Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Pusaka Pelajar.

Tisnawati Sule, E. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.

www.journal.uniga.ac.id 6
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Akbar, Hermawan & Karlina
Vol. 10; No. 02; Tahun 2019
Halaman 1 - 8

Dokumen :

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 mengatur tentang Pemerintahan Desa


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
Permendari No. 144 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa

www.journal.uniga.ac.id 7
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Akbar, Hermawan & Karlina
Vol. 10; No. 02; Tahun 2019
Halaman 1 - 8

www.journal.uniga.ac.id 8

You might also like