Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

MAKALAH

PERMASALAHAN DALAM PEMBANGUNAN


Mata Kuliah :
Pengantar Ekonomi Pembangunan
Dosen :
Bernadus GH Rado, S.Fil, MM

Kelompok 2 :
1.
2.
3.
4.
5.

Maria D.L Eko


Sonia Do Carmo Ximenes
Maria I.J. Moron
Davidson S.E. Tusala
Anicetus T. Sako

UNIVERSITAS TIMOR
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berjudul PERMASALAHAN DALAM PEMBANUNAN di susun dalam rangka
melengkapi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan.
Penulisan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan. Dalam penulisan makalah ini kami merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini berguna bagi semua pihak dalam memberi
tambahan informasi tentang masalah pokok pembangunan.

Kefamenanu, September 2015

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Maslah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Masalah-masalah dalam Pembangunan
1. Masalah pembangunan ........................................................................................
1.1 Pertumbuhan Ekonomi
1.2 Distribusi Pendapatan
1.3 Kemiskinan
1.4 Pengangguran

3
3
3
3
4
6

1.5 Inflasi 7

BAB III PENUTUP 10


A. Kesimpulan 10
B. Saran 10

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dewasa ini setiap pemimpin negara di belahan dunia manapun selalu memikirkan
masalah pembangunan negaranya. Hal ini wajar karena memang pembangunan itu sifatnya

terus-menerus dan tidak akan pernah berhenti pada satu titik. Jika satu titik sudah di bangun
maka masih ada titik-titik lain yang masih menunggu untuk di bangun. Bahkan saat ini
pertumbuhan ekonomi dunia ditunjukan pada upaya-upaya untuk meningkatkan pertumbuhan
pendapatan nasional riil. Hal itu karenan para ekonomi beranggapan bahwa pertumbuhan
pendapatan nasional riil tersebut bisa digunakan sebagai ukuran kinerja perekonomian suatu
negara.
Masalah pembangunan memang lebih di titik beratkan atau lebih di fokuskan dalam hal
ekonomi, hal itu karena bidang ekonomilah titik awal pembangunan itu harus di mulai karena
di bidang ekonomi ini jembatan untuk pembangunan ke bidang selanjutnya bisa lebih
terintegrasi. Misalnya saja dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan itu bisa
meminimalisir tingkat kemiskinan, tingkat kesehatan, pengangguran, dan pendidikan. Maka
dari itu kenapa titik fokus pembangunan dan pertumbuhan ekonomi itu lebih kepada bidang
ekonomi.
Dalam setiap kegiatan pembangunan itu sendiri terdapat masalah-masalah pokok yang
pasti selalu di hadapi oleh setiap negara di muka bumi ini khususnya bagi negara yang
sedang berkembang. Karena titik fokus pembangunan itu dalam bidang ekonomi maka dalam
makalah ini akan membahas Masalah-masalah pokok pembangunan ekonomi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masalah-masalah Pembangunan?
2. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?
3. Apa saja masalah distribusi pendapatan?
4. Seperti apakah masalah, penyebab dan macam-macam kemiskinan?
5. Apa itu pengangguran dan dampak pengangguran?
6. Apa itu inflansi , jenis - jenis inflansi dan dampak inflansi ?

C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dapat mengetahui apa saja masalah-masalah pembangunan.


Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Dapat mengetahui apa saja masalah distribusi pendapatan.
Dapat mengetahui seperti apakah masalah, penyebab dan macam-macam kemiskinan.
Dapat mengetahui apa itu pengangguran dan dampaknya.
Dapat mengetahui seperti apa inflansi, jenis-jenis, dan dampak inflansi.

BAB II
PEMBAHASAN

A.

MASALAH - MASALAH DALAM PEMBANGUNAN


Identifikasi masalah - masalah pembangunan dimaksudkan untuk mempercepat upaya
pembangunan di negara-negara berkembang. Masalah-masalah yang teridentifikasi adalah
faktor-faktor

penentu

pertumbuhan

ekonomi,

ketimpangan

distribusi

kemiskinan, pengangguran, keterbelakangan dan beban ketergantungan.

pendapatan,

1. MASALAH PEMBANGUNAN
1.1 Pertumbuhan ekonomi
Adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan
barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran
masyarakat meningkat. Pemerintah berusaha menciptakan iklim perekonomian yang
prospektif untuk memacu pertumbuhan perekonomian, tetapi banyak masalah yang
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi tidak optimal, diantaranya kombinasi produksi
yang terbatas. Misalnya ingin menciptakan swa-sembada beras tetapi tidak didukung
dengan produksi komoditas pengganti beras, akibatnya selalu kekurangan produksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:
1.Akumulasi modal,termasuk semua investasi baru yang berwujud tanah,peralatan
fisikal dan sumber daya manusia.
2.Pertumbuhan penduduk
3.Kemajuan teknologi.
1.2 Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan merupakan inti permasalahan pembangunan. Misalnya
ketidak merataan kekuasaan,kepuasan kerja,kondisi kerja,tingkat partisipasi,dan bebas
untuk memilih.

3
Penyebab ketidak merataan distribusi pendapatan:
Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan menurunnya pendapatan
perkapita.
Inflasi dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak di ikuti secara proposional
dengan pertambahan produksi barang-barang.
Ketidak merataan pembangunan antar daerah.
Rendahnya mobilitas sosial.
Hal ini mengakibatkan pengangguran bertambah, rendahnya mobilitas sosial,
pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan
harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis,
memburuknya nilai tukar (term of trade) negara sedang berkembang dalam
perdagangan dengan negara-negara maju, sebagai akibat ketidakelastisan permintaan
negara-negara maju terhadap barang-barang ekspor negara sedang berkembang,

hancurnya industri-industri kerajinan rakyat, seperti pertukangan, industri rumah


tangga dan lain-lain.
1.3 Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya pendapatan
masyarakat secara riil. Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang
kebutuhan pokok secara umum. Akibatnya, masyarakat tidak dapat secara layak
sehingga taraf hidupnya menurun.
Pada tahun 1990 yang lalu perhatian masyarakat terhadap kemiskinan kembali
digugah setelah cukup lama tidak banyak diperbincangkan di.media masa.indonesia
berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin secara relative lebih dari 40% dan pada
tahun 1976 menjadi 22% dari jumlah populasi pada tahun 1984.
Berdasarkan data BPS bulan Maret 2012 jumlah penduduk yang berada dalam
garis kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah ini berkurang
sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya.
4

Menurunnya angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan komoditas


makanan sedikit lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.
Faktor Penyebab Kemiskinan.
1.

Secara ekonomis, terdapat dua bentuk kemiskinan, yaitu :


Kemiskinan absolut adalah suatu kemiskinan di mana orang-orang miskin memiliki
tingkat pendapatan dibawah garis kemiskinan, atau jumlah pendapatannya tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, kebutuhan hidup minimum antara
lain diukur dengan kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, perumahan dan

2.

pendidikan, kalori, GNP per kapita, pengeluaran konsumsi dan lain-lain.


Kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang dilihat berdasarkan perbandingan antara
suatu tingkat pendapatan dengan tingkat pendapatan lainnya. Contohnya, seseorang
yang tergolong kaya (mampu) pada masyarakat desa tertentu bisa jadi yang termiskin
pada masyarakat desa yang lain.

1.

Di samping itu terdapat juga bentuk-bentuk kemiskinan yang sekaligus menjadi


faktor penyebab kemiskinan (asal mula kemiskinan) terdiri dari:
Kemiskinan natural adalah keadaan miskin karena dari awalnya memang miskin.

Kelompok masyarakat tersebut menjadi miskin karena tidak memiliki sumber daya

yang memadai baik sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber daya
pembangunan, atau kalaupun mereka ikut serta dalam pembangunan, mereka hanya
2.

mendapat imbalan pendapatan yang rendah.


Kemiskinan kuktural mengacu pada sikap hidup seseorang atau kelompok masyarakat
yang disebabkan oleh gaya hidup, kebiasaan hidup dan budaya di mana mereka
merasa hidup berkecukupan dan tidak merasa kekurangan. Kelompok masyarakat
seperti ini tidak mudah untuk diajak berpartisipasi dalam pembangunan, tidak mau
berusaha untuk memperbaiki dan merubah tingkat kehidupannya. Akibatnya tingkat
pendapatan mereka rendah menurut ukuran yang dipakai secara umum.

5
3.

Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor buatan


manusia seperti kebijakan ekonomi yang tidak adil, distribusi aset produksi yang tidak
merata, korupsi dan kolusi serta tatanan ekonomi dunia yang cenderung
menguntungkan kelompok masyarakat tertentu. Selanjutnya Sumodiningrat (1998: 27)
mengatakan bahwa munculnya kemiskinan struktural disebabkan karena berupaya
menanggulangi kemiskinan natural, yaitu dengan direncanakan bermacam-macam
program dan kebijakan.

1.4 Pengangguran
Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak
bekerja. Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan beberapa
permasalahan pada suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja
yang tidak dapat terserap dalam lapanganya sehingga menimbulkan pengangguran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia
tahun 2012 mencapai 120,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah pengangguran pada bulan
Februari 2012 sebanyak 7,61 juta jiwa turun dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 7,7
juta jiwa. Hal ini diharapkan sebagai indikasi yang baik mengenai perbaikan keadaan
ketenagakerjaan di Indonesia.
Untuk mencapaiharapan tersebut, pemerintah perlu mengusahakan kebijakan
di bidang ketenagakerjaan, misalnya perbaikan kualitas tenaga kerja/sumber daya
manusia, menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi dan

modal, menyediakan informasi lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan


keterampilan bagi tenaga kerja.
Ketenagakerjaan di Indonesia merupakan masalah klasik. Di satu sisi
kelebihan angkatan kerja dan di sisi lain kesulitan mencari tenaga kerja yang trampil
dan produktif. Pengangguran menjadi beban tenaga kerja produktif. Bila tingkat
ketergantungan semakin besar akan berdampak persoalan sosial, politik, dan
meningkatnya kriminalitas. Tingkat produksi menurun, pertumbuhan ekonomi
melambat dan tingkat kesejahteraan masyarakat turun.

Dampak-dampak Pengangguran.
1. Bagi perekonomian
a. Masyarakat tidak dapat memaksimumkan tingkat kesejahteraannya.
b. Pendapatan pajak pemerintah berkurang.
c. Menghambat pertumbuhan ekonomi.
2. Terhadap Individu dan Masyarakat
a. Kehilangan mata pencaharian dan pendapatan
b. Kehilangan atau berkurangnya keterampilan
c. Menimbulkan ketidak-stabilan sosial dan politik

1.5 Inflansi
Inflasi (inflation) adalah suatu gejala dimana tingkat harga mengalami
kenaikan terus menerus. Berdasarkan definisi tersebut, kenaikan harga umum yang
terjadi sekali waktu saja, tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi.
Berdasarkan data BPS inflasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3,79%. Inflasi
yang terjadi di Indonesia disebabkan tingginya permintaan agregat, sementara
permintaan barang dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan
kenaikan biayaproduksi. Inflasi ditandai oleh kenaikan harga baarang dan jasa secara
keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap
barang dan jasa. Inflasi berdampak pada lesunya kegiatan perekonomian, kurangnya
kepercayaan masyarkat terhadap kinerja pemerintah, melemahnya nilai rupiah, dan
ketidakstabilan perekonomian negara.


1.
2.
3.
4.
5.

Sebab-sebab timbulnya inflasi:


Disebabkan adanya kendala atau kekakuan struktural
Kendala penawaran bahan pangan yang bersifat inelastis.
Kendala devisa.
Kendala fiskal.
Inflasi merupakan suatu yang interen di dalam proses pembangunan ekonomi itu
sendiri.

Jenis-jenis Inflasi :
1. Inflasi tarikan permintaan (demand-pullinflation)/inflasi sisi permintaan (demand-side
inflation)/inflasi karena guncangan permintaan (demand-shockinflation). Yaitu inflasi
yang disebabkan sebagai akibat dari adanya kenaikan permintaan agregat (AD) yang
terlalu besar atau pesat dibandingkan dengan penawaran atau produksi agregat.
2. Inflasi dorongan biaya (Cost-pushinflation)/inflasi sisi penawaran (supplyside
inflation)/inflasi karena guncangan penawaran (supply-shock inflation) Yaitu Inflasi
yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan biaya produksi yang pesat
dibandingankan dengan produktivitas dan efisiensi, yang menyebabkan perusahaan
mengurangi supply barang dan jasa mereka ke pasar.
3. Inflasi struktural (structural inflation). Yaitu inflasi yang terjadi sebagai akibat dari
adanya berbagai kendala atau kekauan strural yang menyebabkan penawaran didalam
perekonomian menjadi kurang atau tidak responsif terhadap permintaan yang
meningkat.
4. Inflasi sedang (moderate inflation) yaitu inflasi yang ditandai dengan harga-harga
yang meningkat lambat, dan tidak terlalu menimbulkan distorsi pada pendapatan dan
harga relatif;
5. Inflasi ganas (galloping inflation) yaitu inflasi yang mencapai antara dua atau tiga
digit.
6. Hiperinflasi (hyperinflation) adalah tingkat inflasi yang sangat parah, bisa mencapai
ribuan bahkan milyar persen per tahun, merupakan jenis inflasi yang mematikan.

Dampak inflansi :
1. Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang yang berpendapatan tetap,
2. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.
3. Memperburuk pembagian kekayaan,
4. Penurunan dalam efisiensi ekonomi,
5. Perubahan-perubahan di dalam output dan kesempatan kerja,

6. Menciptakan lingkungan yang tidak stabil.

7. Inflasi cenderung memperendah tingkat bunga riil, menyebabkan terjadinya


ketidakseimbangan di pasar modal,
8. Hal ini akan menyebabkan penawaran dana untuk investasi menurun, dan sebagai
akibatnya, investasi sektor swasta teretekan sampai ke bawah tingkat
keseimbangannya, yang disebabkan oleh terbatasnya penawaran dana yang dapat
dipinjamkan.
9. Selama inflasi menuntun ke arah tingkat bunga riil yang rendah dan
ketidakseimbangan pasar modal, maka inflasi tersebut akan menurunkan investasi dan
pertumbuhan.

9
BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Dalam menentukan suatu negara dapat dikatakan sebagai negara pertumbuhan yaitu
dengan cara menghitung pendapatan nasional riilnya, karena itu dianggap sebagai suatu
kinerja bagi setiap negara. Disisi lain dalam makalah ini juga membahas penghambat dalam
pembangunan ekonomi disebabkan oleh berbagai macam masalah, diantaranya distribusi
pendapatan, kemiskinan, pembangunan dalam negeri, kependudukan dan ketenagakerjaan,
dan pembangunan luar negeri.
Pembahasan masalah distribusi pendapatan dan kemiskinan ini sebenarnya sulit untuk
dipisahkan. Lewat pemahaman yang mendalam akan masalah ketidakmerataan dan
kemiskinan ini memberikan dasar yang baik untuk menganalisis masalah pembangunan yang
lebih khusus. Perhatian terhadap kemisikinan semakin meningkat, masalah kemiskinan
semakin meningkat. Perhatian tersebut mencakup berapa luasnya masalah kemiskinan,
definisi, dan sebab-sebab yang menimbulkan kemiskinan.
B.

Saran
Terjadinya berbagai masalah dalam pembangunan ekonomi setiap negara sebaiknya lebih

diperhatikan, karena banyak sekali setiap masyarakat yang merasakan dampaknya, salah
satunya kemiskinan yang menjadi masalah pokok setiap negara di dunia.
Cara yang tepat yaitu dengan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Jumlah penduduk
miskin tidak akan dapat dikurangi secara signifikan tanpa adanya pertumbuhan ekonomi yang
bermanfaat bagi orang miskin. Pada periode setelah krisis, berkurangnya penduduk miskin
lebih banyak disebabkan karena membaiknya stabilitas ekonomi dan turunnya harga bahan
makanan. Untuk menurunkan tingkat kemiskinan lebih jauh lagi, pertumbuhan ekonomi yang
lebih tinggi merupakan suatu keharusan.

10

You might also like