Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Artikel Runtinah

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

TUGAS

ARTIKEL PELAYANAN TEKNOLOGI KEBIDANAN


DAN PENERAPAN HOLISTIC CARE KEBIDANAN

Disusun oleh:
NAMA : RUNTINAH
NPM : 2126060005

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2022
Influence of Physical and Psychological of
Pregnant Women Toward Health Status of
Mother and Baby

Alfiah Rahmawati1 Rr Catur Leny Wulandari2


1 ,2
Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia

Corresponding author: Alfiah


Rahmawati Email:
alfiahrahmawati@unissula.ac.id

Received: September 6th 2019; Revised: October 16 th 2019; Accepted: October 23th 2019

ABSTRACT

Pregnancy is a natural event for women, a woman will experience changes in him both physically
and psychologically. The two problems we face very often are the field of psychology of pregnant
women is the feeling of fear and rejection of pregnancy. Physically there will be an enlargement of the
abdomen, felt the movement / emergence of hyperpigmentation, the release of colostrum and anxiety.
This feeling of fear and anxiety will arise in primiparous and multiparous pregnant women who are
having a pregnancy. The purpose of this study was to determine the effect of physical and psychological
readiness of third trimester pregnant women on the welfare of the mother and fetus. This study was an
observational analytic study using a cross-sectional study design. Independent variables are age,
education, marital status, parity. The dependent variable is the incidence of pre-eclampsia. Accidental
sampling technique. This research was conducted in Rusunawa Kaligawe Semarang. Bivariate data
analysis uses chi square test. The results showed that physical and psychological readiness variables were
not related to maternal well-being with a p value of 0.369 (p value> 0.05). Variable physical and
psychological readiness associated with fetal well-being with a p value of 0.018 (p value <0.05). The
conclusion is a statistically significant positive relationship between physical and psychological readiness
of pregnant women and fetal well-being in Rusunawa Kaligawe Semarang City and there is no positive
and statistically significant relationship between physical and psychological readiness of pregnant women
towards maternal welfare.

Keyword: physical and psychological of pregnant women; health status of mother and baby

Pendahuluan fisik akan terjadi pembesaran perut, terasa adanya


pergerakan/timbulnya hiperpigmentasi, keluarnya
Kehamilan adalah serangkaian peristiwa kolostrum dan sebagainya, atau kegelisahan yang
yang diawali dengan konsepsi dan akan dialami ibu hamil karena ibu hamil telah
berkembang sampai menjadi fetus yang aterm dan mendengar cerita-cerita tentang kehamilan dan
diakhiri dengan proses persalinan [1]. Kehamilan persalinan dari orang-orang sekitar. Perasaan takut
adalah peristiwa kodrati bagi perempuan, seorang dan cemas ini akan timbul pada ibu hamil
perempuan akan mengalami perubahan dalam primipara dan multipara yang mengalami
dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua kehamilan. Namun keluarga, sering tidak
persoalan yang amat sering kita hadapi adalah memahami bahwa setiap kehamilan memiliki
bidang ilmu jiwa wanita hamil adalah perasaan risiko [2].
takut dan penolakan terhadap kehamilan. Secara

Copyright @2019, JURNAL KEBIDANAN, http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/index


Setiap saat kehamilan dapat berkembang apabila tidak ditangani dengan baik meski dengan
menjadi atau mengalami penyulit/komplikasi. asupan nutrisi yang baik. Gangguan psikologis
Berdasarkan hal tersebut diperlukan pemantauan dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi
kesehatan ibu hamil. Pemantauan ini meliputi dalam persalinan, sehingga diperlukan pencegahan
pemeriksaan Antenatal (Ante Natal Cara/ANC). dengan beberapa metode untuk meringankan dan
Pemeriksaan ini meliputi perubahan fisik normal mempersiapkan ibu dalam menjaga kehamilan dan
yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, proses persalinan [5]. Ibu hamil harus mendapat
mendeteksi dan menatalaksana setiap kondisi yang asuhan kehamilan agar dapat beradaptasi dengan
tidak normal. Menurut dr. Nora L. Sondakh MA perubahan yang terjadi baik fisik maupun
(2006) ada beberapa hal pemeriksaan ibu hamil psikologinya. Tujuan asuhan selama masa
secara keseluruhan. Pertama, memantau kemajuan kehamilan untuk mempersiapkan persalinan yang
kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan fisiologis dengan tujuan ibu dan janin yang akan
tumbuh kembang janin. Kedua, meningkatkan dan dilahirkan dalam keadaan sehat [6].
mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan Kematian ibu dapat dicegah hingga 22%
social ibu. Ketiga, mengenali dan mengurangi yaitu melalui antenatal care yang teratur,
secara dini adanya penyukit atau komplikasi yang mendeteksi dini adanya komplikasi dalam
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat kehamilan, hidup sehat dengan pemenuhan gizi
penyakit secara umum. Keempat. Mempersiapkan yang seimbang, pelaksanaan inisiasi menyusui dini
persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dalam persalinan, serta pelaksanaan senam hamil
dengan trauma seminimal mungkin. Kelima, secara teratur. Sangat penting bagi wanita untuk
mempersiapkan ibu agar mass nifas berjalan mempertahankan atau memperbaiki kondisi
dengan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat fisiknya bila ia ingin kehamilan yang terbaik dan
memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif untuk menghadapi stress yang dialami tubuhnya
Keenam, mempersiapkan peran ibu dan keluarga karena perkembangan janin.
dalam menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh Penyebab kematian ibu tersebut karena
kembang secara normal. Ketujuh, mengurangi bayi kehamilan atau persalinan yang disebabkan oleh
lahir prematur, kelahiran mati dan kematian aspek medis, sosial, budaya dan agama. Salah satu
neonatal, sedangkan yang terakhir mempersiapkan aspek medis tersebut yaitu persalinan dengan
kesehatan yang optimal. komplikasi. Komplikasi dalam kehamilan seperti
Selama proses itu berlangsung terjadi kehamilan ektopik, hiperemesis gravidarum,
perubahan secara fisik maupun psikologi yang abortus, eklamsia, plasenta previa yang sangat
akan dialami oleh seorang ibu. Perubahan tersebut mengancam nyawa ibu hamil. Dalam mengatasi
dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama di penyebab masalah tersebut diperlukan pendekatan
trimester III seperti dispnea, insomnia, gingivitis yang berkualitas yang dimulai sejak perencanaan
dan epulsi, sering buang air kecil, tekanan dan kehamilan dan selama masa kehamilan.
ketidaknyamanan pada perineum, nyeri punggung, Bidan diakui sebagai tenaga profesional
konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi Braxton yang bertanggung jawab dan akuntabel, yang
hicks, kram kaki, edema pergelangan kaki, dan bekerja sebagai mitra perempuan untuk
perubahan mood, serta peningkatan kecemasan [3]. memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama
Sebagian besar ibu yang sedang hamil sering masa hamil. Asuhan yang mencakup upaya
mengalami ketakutan dan kecemasan menghadapi pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
proses persalinan karena rasa sakit akibat komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan
persalinan. Hal tersebut dapat menimbulkan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta
ketegangan jiwa dan fisik yang akan melaksanakan tindakan kegawat-daruratan. Bidan
mengakibatkan otot dan persendian menjadi kaku mempunyai tugas penting dalam konseling dan
yang tidak wajar. Stres atau kecemasan terkait pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada
dengan berbagai hasil kehamilan, rasa sakit, dan perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan
keluhan somatik lain yang sering terjadi dengan masyarakat. Salah satu kegiatannya adalah
gangguan mood pada ibu hamil [4]. mencakup pendidikan antenatal.
Gangguan psikologis yang terjadi dapat Masalah yang dapat ditegakkan pada
berpengaruh buruk terhadap perkembangan janin penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kesiapan
dan mengakibatkan stres berkepanjangan yang fisik dan psikologis ibu hamil terhadap status
dapat berefek pada terhambatnya perkembangan kesejahteraan ibu dan janin?. Tujuan penelitian
janin termasuk gangguan emosi setelah kelahiran, adalah mengidentifikasi pengaruh kesiapan fisik

Copyright @2019, JURNAL KEBIDANAN, http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/index


dan psikologis ibu hamil terhadap status Baik 52 74.30
kesejahteraan ibu dan janin ibu hamil trimester III. Kurang 18 25.70
Usia
Metode Penelitian < 20 atau >35 tahun 1 1.4
20-35 tahun 69 98.6
Jenis dan rancangan penelitian yang Gravida
digunakan dalam penelitian ini adalah analitik Primigravida 33 47.10
observasional, sedang metode pendekatan yang Multigravida 37 52.90
digunakan adalah crossectional. Masalah yang Pendidikan
dikaji pada penelitian ini adalah ilmu kebidanan Rendah 46 65.70
terutama asuhan kehamilan dilaksanakan di Tinggi 24 34.30
Rusunawa Kaligawe. Variabel independennya
Pekerjaan
kesiapan fisik dan psikologis ibu hamil. Variabel
Bekerja 21 30.00
dependennya adalah status kesejahteraan ibu dan
Tidak 49 70.00
janin.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
ibu hamil trimester III di Rusunawa Kaligawe. Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa ibu
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan hamil yang siap fisik dan psikologis adalah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. sebanyak 30 responden (42,90%) sedangkan yang
Sampel pada penelitian ini adalah semua ibu hamil kurang siap adalah sebanyak 40 responden
trimester III yang diperiksa di Rusunawa Kaligawe (57,10%). Kesejahteraan ibu yang baik adalah
pada bulan Juli-Agustus 2018 sebanyak 70 ibu sebanyak 37 responden (52,90%) sedangkan yang
hamil. Teknik sampling yang digunakan adalah kurang baik adalah sebanyak 33 responden
Total Sampling. (47,10%). Sedangkan usia yang <20 tahun dan >35
Setelah seluruh data yang dikumpulkan, tahun adalah sebanyak 1 responden (1,4%) dan
disajikan dalam bentuk tabel, kemudian diolah yang 20-35 tahun adalah sebanyak 69 responden
dengan menggunakan perhitungan chi square (98,6%). Berdasarkan gravida yang primigravida
untuk mengetahui pengaruh kesiapan fisik dan adalah sebanyak 33 responden (47,10%)
psikologis terhadap status kesejahteraan ibu dan sedangkan yang multipara adalah sebanyak 37
janin. Uji statistik yang digunakan dalam analisis responden (52,90%). Pada tingkat pendidikan
multivariat adalah Regresi Logistik. didapatkan pendidikan yang rendah adalah
Penelitian ini sudah mendapatkan sebanyak 46 responden (65,70%) sedangkan yang
persetujuan Ethical Clearance dari Komisi tinggi adalah sebanyak 24 responden (34,30%).
Bioetika Penelitian Kedokteran/ Kesehatan Sedangkan pada pekerjaan yang bekerja adalah
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan sebanyak 21 responden (30%) sedangkan yang
Agung Semarang dengan no. 646/ X/ 2019/ Komisi tidak bekerja adalah sebanyak 49 responden
Bioetik. (70%).
Analisis bivariat dilakukan untuk
mengetahui keterkaitan antara variabel bebas
Hasil dan Pembahasan
dengan variabel terikat. Dalam hal ini untuk
Tabel 1 mengetahui hubungan kesiapan fisik dan
Distribusi frekuensi responden berdasarkan psikologis terhadap kesejahteraan ibu dan janin
terjadinya kesiapan fisik dan psikologis, dengan menggunakan analisis korelasi Chi Square
kesejahteraan ibu, kesejahteraan janin, umur, dengan sebagai berikut:
paritas, gravida, pendidikan, dan pekerjaan ibu
Tabel 2
Karakteristik Jumlah Persentase Hubungan Kesiapan Fisik dan Psikologis dengan
Kesejahteraan Ibu
Kesiapan Fisik Psikologis
Siap 30 42.90
Kesiapan Kesejahteraan Ibu
Kurang 40 57.10 Nilai
Fisik & Baik Kurang
Kesejahteraan Ibu p*
Psikologis N % N %
Baik 37 52.90
Kurang 23 57,5 17 42,5
Kurang 33 47.10
Siap 14 46,7 16 53,3 0,369
Kesejahteraan Janin
Total 37 52,9 33 47,1
Copyright @2019, JURNAL KEBIDANAN, http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/index
Keterangan : Uji Chi Square memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif
Keenam, mempersiapkan peran ibu dan keluarga
dalam menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan variabel kembang secara normal. Ketujuh, mengurangi bayi
kesiapan fisik dan psikologis tidak berhubungan lahir prematur, kelahiran mati dan kematian
dengan kesejahteraan ibu dengan nilai p value neonatal, sedangkan yang terakhir mempersiapkan
0,369 (nilai p > 0.05). kesehatan yang optimal [7].
Selama proses itu berlangsung terjadi
Tabel 3 perubahan secara fisik maupun psikologi yang
Hubungan Kesiapan Fisik dan Psikologis dengan akan dialami oleh seorang ibu. Perubahan tersebut
Kesejahteraan Janin dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama di
trimester III seperti dispnea, insomnia, gingivitis
Kesiapan Kesejahteraan Ibu dan epulsi, sering buang air kecil, tekanan dan
Nilai ketidaknyamanan pada perineum, nyeri punggung,
Fisik & Baik Kurang
p* konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi Braxton
Psikologis N % N %
Kurang 34 85,0 6 15,0 hicks, kram kaki, edema pergelangan kaki, dan
Siap 18 60,0 12 40,0 0,018 perubahan mood, serta peningkatan kecemasan [8].
Total 52 74,3 18 25,7 Sebagian besar ibu yang sedang hamil sering
Keterangan : Uji Chi Square mengalami ketakutan dan kecemasan menghadapi
proses persalinan karena rasa sakit akibat
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan variabel persalinan. Hal tersebut dapat menimbulkan
kesiapan fisik dan psikologis berhubungan dengan ketegangan jiwa dan fisik yang akan
kesejahteraan janin dengan p value 0,018 (nilai p mengakibatkan otot dan persendian menjadi kaku
< 0.05). yang tidak wajar. Stres atau kecemasan terkait
dengan berbagai hasil kehamilan, rasa sakit, dan
Hubungan Kesiapan Fisik dan Psikologis keluhan somatik lain yang sering terjadi dengan
dengan Kesejahteraan Ibu gangguan mood pada ibu hamil [4][3].

Berdasarkan Tabel 2 hubungan kesiapan Hubungan Kesiapan Fisik dan Psikologis


fisik dan psikologis dengan kesejahteraan ibu dengan Kesejahteraan Janin
dengan p Value 0,369 yang artinya > 0,05 sehingga
tidak ada hubungan kesiapan fisik dan psikologis Berdasarkan tabel 3 menunjukkan variabel
dengan kesejahteraan ibu. kesiapan fisik dan psikologis berhubungan dengan
Setiap saat kehamilan dapat berkembang kesejahteraan janin (nilai p < 0.05).
menjadi atau mengalami penyulit/komplikasi. Keadaan kesejahteraan janin dipengaruhi
Berdasarkan hal tersebut diperlukan pemantauan oleh berbagai faktor, diantaranya faktor keturunan
kesehatan ibu hamil. Pemantauan ini meliputi dan kondisi kesehatan orang tuannya. Demgan
pemeriksaan Antenatal (Ante Natal Cara/ANC). demikian untuk mengupayakan mendapat
Pemeriksaan ini meliputi perubahan fisik normal keturunan yang sehat, sebaiknya orang tua dapat
yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, menyiapkan diri secara fisik maupun psikologik
mendeteksi dan menatalaksana setiap kondisi yang jauh sebelum kehamilan dimulai. Pentingnya
tidak normal. Beberapa hal pemeriksaan ibu hamil kesehatan fisik seperti gizi yang cukup,
secara keseluruhan. Pertama, memantau kemajuan menghindari pemakaianobat-obatan, merokok,
kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan alkohol dan lain-lain begitu pula pentingnya
tumbuh kembang janin. Kedua, meningkatkan dan kesiapan psikologik.Terlebih bagi wanita yang
mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan mempunyai kecenderungan tejadinya
social ibu. Ketiga, mengenali dan mengurangi masalah perinatal, seperti wanita dengan diabetes
secara dini adanya penyukit atau komplikasi yang mellitus, yang mana sering diikuti
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat terjadinyakelainan bawaan, atau hipertensi yang
penyakit secara umum. Keempat. Mempersiapkan sering diikuti insuffiesiensi plasenta dan
persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman IUGR (Intra Uterine Growth Retardation) atau
dengan trauma seminimal mungkin. Kelima, terhambatnya pertumbuhan janin dalam
mempersiapkan ibu agar mass nifas berjalan rahim,sangat diperlukan dukungan berupa
dengan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat
Copyright @2019, JURNAL KEBIDANAN, http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/index
perawatan dan konseling dalam upaya dapat dilakukan apabila kemampuan fisiknya
menekanresiko seminimal mungkin. memadai. Menurut Kondisi fisik adalah satu
Gangguan psikologis yang terjadi dapat kesatuan utuh dari komponen-komponen yang
berpengaruh buruk terhadap perkembangan janin tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik
dan mengakibatkan stres berkepanjangan yang peningkatan maupun pemeliharaan [9]. Artinya
dapat berefek pada terhambatnya perkembangan bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik
janin termasuk gangguan emosi setelah kelahiran, maka seluruh komponen tersebut harus
apabila tidak ditangani dengan baik meski dengan berkembang.
asupan nutrisi yang baik. Gangguan psikologis
dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi Simpulan
dalam persalinan, sehingga diperlukan pencegahan
dengan beberapa metode untuk meringankan dan Tidak terdapat hubungan kesiapan fisik dan
mempersiapkan ibu dalam menjaga kehamilan dan psikologis ibu hamil terhadap kesejahteraan ibu.
proses persalinan [7]. Ibu hamil harus mendapat Terdapat hubungan kesiapan fisik dan psikologis
asuhan kehamilan agar dapat beradaptasi dengan terhadap kesejahteraan janin.
perubahan yang terjadi baik fisik maupun
psikologinya. Tujuan asuhan selama masa Daftar Pustaka
kehamilan untuk mempersiapkan persalinan yang
fisiologis dengan tujuan ibu dan janin yang akan [1] Guyton A.C. and J.E. Hall., Buku Ajar
dilahirkan dalam keadaan sehat [6]. Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC,
Kematian ibu dapat dicegah hingga 22% 2007.
yaitu melalui antenatal care yang teratur, [2] Manuaba, Ilmu Kebidanan Penyakit
mendeteksi dini adanya komplikasi dalam Kandungan dan KB. Jakarta: EGC, 2010.
kehamilan, hidup sehat dengan pemenuhan gizi [3] M. Hariyanto, “Pengaruh Senam Yoga
yang seimbang, pelaksanaan inisiasi menyusui dini terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
dalam persalinan, serta pelaksanaan senam hamil Trimester III di Praktik Bidan Mandiri
secara teratur. Sangat penting bagi wanita untuk Kabupaten Boyolali,” 2015.
mempertahankan atau memperbaiki kondisi [4] P. Y. Wulandari, “Efektivitas Senam Hamil
fisiknya bila ia ingin kehamilan yang terbaik dan sebagai Pelayanan Prenatal dalam
untuk menghadapi stress yang dialami tubuhnya Menurunkan Kecemasan Menghadapi
karena perkembangan janin. Persalinan Pertama,” INSAN, vol. 8, no. 2,
Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih 2006.
dari 35 tahun akan sangat menentukan proses [5] M. V. Thoma, R. La Marca, R. Brönnimann,
kelahirannya. Hal ini turut memengaruhi kondisi L. Finkel, U. Ehlert, and U. M. Nater, “The
janin. Pada proses pembuahan, kualitas sel telur Effect of Music on the Human Stress
perempuan pada usia ini telah menurun jika Response,” PLoS One, vol. 8, no. 8, pp. 1–12,
dibandingkan dengan sel telur pada perempuan 2013.
dengan usia reproduksi sehat (25-30 tahun). Jika [6] Depkes, “Rencana Pembangunan Jangka
pada proses pembuahan, ibu mengalami gangguan Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025,”
sehingga menyebabkan terjadinya gangguan Jakarta, 2009.
perkemihan dan perkembangan buah kehamilan, [7] E. Rusmita, “Pengaruh Senam Hamil Yoga
maka kemungkinan akan menyebabkan terjadinya selama Kehamilan terhadap Kesiapan Fisik
Inta Uterine Growth Retardation (IUGR) yang dan Psikologis dalam Menghadapi Persalinan
berakibat bayi berat lahir rendah (BBLR). pada Ibu Hamil Trimester III di RSIA Limijati
Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh Bandung,” Universitas Indonesia, 2011.
kondisi fisik ibu. Jika ibu mengalami penurunan [8] I. Bobak, Lowdermilk, and Jensen, Buku Ajar
kondisi, terlebih pada primitua (hamil pertama Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta:
dengan usia lebih dari 40 tahun), keadaan ini harus EGC, 2004.
benar-benar diwaspadai. [9] R. Nim, “Pengaruh kenyamanan lingkungan
Kemampuan fisik adalah kemampuan fisik ruang rawat inap kelas iii terhadap
memfungsikan organ-organ tubuh dalam kepuasan pasien di rsui kustati surakarta
melakukan aktivitas fisik. Kemampuan fisik sangat skripsi,” pp. 1–46, 2009.
penting untuk mendukung mengembangkan
aktifitas psikomotor [7]. Gerakan yang terampil

Copyright @2019, JURNAL KEBIDANAN, http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/index


PENJELASAN PELAYANAN TEKNOLOGI KEBIDANAN
DAN PENERAPAN HOLISTIC CARE KEBIDANAN

Pelayanan kebidanan merupakan salah satu upaya kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kebidanan yang telah terdaftar dan terlisensi sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk dapat
melakukan praktik kebidanan. Pelayanan kebidanan diberikan pada wanita sepanjang masa
reproduksinya yang meliputi masa pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas; bayi baru lahir; dan
anak usia di bawah lima tahun (balita). Hal tersebut mendasari keyakinan bahwa bidan merupakan
mitra perempuan sepanjang masa reproduksinya. Sebagai pelaksana pelayanan kebidanan, bidan
merupakan tenaga kesehatan yang strategis dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA).
AKI dan AKB merupakan indikator kesehatan masyarakat dan kesejahteraan suatu bangsa.
AKI sangat peka terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. AKI dapat
mengukur status kesehatan ibu saat kehamilan, persalinan dan nifas pada suatu wilayah.
Pelayanan kesehatan dalam era global ini akan terus berkembang seiring dengan
berkembanganya terknologi informasi, tidak terkecuali dalam dunia kebidanan, salah satu strategi
untuk mencapai tingkat derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah dengan pemanfaatan
teknologi informasi berbasis internet pada tatanan pelayanan kesehatan, salah satu contohnya yaitu
pemanfaatan teknologi informasi berbasis internet seperti telehealth maupun Mhealh dalam home
care. Dengan pemanfaatan media seperti ini akan mempermudah akses dalam pelayanan seperti dapat
bekomunikasi setiap waktu dengan ibu, dapat segera tanggap dalam memberikan pelayanan, pelayanan jadi lebih
terarah dan ibu akan lebih puas dan media ini dapat bekerjasama dengan pihak pejabat setempat dengan
disediakan juga pelayanan desa siaga disetiap wilayah binaan. Kebidanan merupakan salah satu profesi yang
memiliki peran penting dalam proses peningkatan status kesehatan dan kesejahteraan ibu dan janin.

You might also like