Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Citra Perusahaan Di PT Telekomunikasi Indonesia, TBK
Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Citra Perusahaan Di PT Telekomunikasi Indonesia, TBK
Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Citra Perusahaan Di PT Telekomunikasi Indonesia, TBK
2 Oktober 2016
ISSN: 2442 – 224x
Viani Naufalia
SMK Hang Tuah II
naufaliaviani@gmail.com
Abstract
This study aimed to determine the effect of corporate social responsibility to corporate image at PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk in North Jakarta. The population of this study is all Telkom customers who visited Plasa Telkom in North
Jakarta during the study period. The sample of this study amounted to 67 customers who taken uses incidental sampling
technique.This research uses the associative quantitative research method.After the data have the same characteristics and
normal distribution based on normality and homogeneity test, followed by analysis of variance (ANAVA). Based on the
results of linear regression calculations obtained Ŷ = 30.14 + 0.598 (x) and the calculation of ANAVA obtained F hitung <
Ftabel (1.127, 1.691). Hypothesis testing is done by calculating the correlation of the Pearson product moment and
obtained rxy = 0.615, it shows the influence of corporate social responsibility to corporate image at PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk in North Jakarta is Strong in accordance with the interpretation criteria in Table Interpretation of Correlation
Coefficients. Therefore, the results of this study can be concluded that there is an influence between corporate social
responsibility to corporate image at PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk in North Jakarta.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh corporate social responsibility terhadap citra perusahaan di PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk Jakarta Utara. Populasi penelitian ini seluruh pelanggan Telkom yang berkunjung ke Plasa
Telkom Jakarta Utara selama periode penelitian. Sampel penelitian ini berjumlah 67 pelanggan yang diambil menggunakan
teknik sampling incidental. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif asosiatif. Setelah data berkarakteristik
sama dan berdistribusi normal berdasarkan uji normalitas dan homogenitas, dilanjutkan dengan analisis varians (ANAVA).
Berdasarkan hasil perhitungan regresi linear diperoleh Ŷ = 30.14 + 0.598(𝑥)dan hasil perhitungan ANAVA didapat Fhitung
< Ftabel (1.127, 1.691). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung korelasi pearson product moment dan didapat
𝑟𝑥𝑦 = 0.615 , hal ini menunjukkan pengaruh corporate social responsibility terhadap citra perusahaan di PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk Jakarta Utara adalah Kuat sesuai dengan kriteria interpretasi pada Tabel Interpretasi
Koefisien Korelasi. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara corporate social
responsibility terhadap citra perusahaan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Jakarta Utara.
109
Jurnal Utilitas Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
ISSN: 2442 – 224x
lebih kepada produk dan jasa yang dipasarkan oleh Kajian Teori
perusahaan yang memberi kontribusi nyata kepada Citra Perusahaan
komunitas melalui program pembangunan. Konsumen Menurut Silih Agung Wasesa dan Jim Macnamara,
saat ini tidak hanya peduli pada faktor pemenuhan Citra Perusahaan adalah adanya persepsi (yang
kebutuhan pribadi sesaat saja. Tetapi juga peduli pada berkembang dalam benak public) terhadap realitas (yang
penciptaan kesejahteraan jangka panjang. muncul dalam media). Oleh sebab itu, untuk
Seperti dikutip dari jurnal yang ditulis Pramana dan mendapatkan sebuah citra yang diinginkan oleh
Kusuma (2016), riset yang dilakukan oleh United States- manajemen perusahaan, kita harus memahami secara
based Bussiness for Social Responsibility (CSR), banyak persis proses seleksi apa yang terjadi ketika publik
sekali keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan yang menerima informasi mengenai realitas yang terjadi.
telah mempraktikan corporate social responsibility Citra perusahaan di ibaratkan sebagai fenomena
antara lain: “gunung es”, yang dapat terlihat dari pendapat atau pola
1. Meningkatkan kinerja keuangan pikir komunal pada saat mempersepsikan realitas yang
2. Mengurangi biaya operasional terjadi. Publik dapat menerima beragam informasi
3. Meningkatkan brand image dan reputasi perusahaan mengenai perusahaan sesuai dengan situasi atau realitas
4. Meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan yang terjadi pada perusahaan dari waktu ke waktu.
Menurut Elvinaro Ardianto, Citra adalah gambaran
Pelaksanaan CSR di Indonesia, didukung oleh tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas.
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun Citra mencerminkan pemikiran, emosi dan persepsi
2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 74 dan Undang- individu atas apa yang mereka ketahui, terkadang
Undang Nomor 25 Tahun 2010 tentang Penanaman persepsi diyakini sebagai realitas karena persepsi
Modal Pasal 15, 17 dan 34. Program CSR yang membentuk citra. Lalu, menurut Rosady Ruslan, Citra
dilakukan saat ini sudah mulai beragam jenisnya, dari suatu lembaga/perusahaan adalah bentuk kualitas
biasanya perusahaan mulai menyesuaikan dengan jasa pelayanan yang telah diberikan, nilai kepercayaan
kebutuhan dan masyarakat setempat berdasarkan needs dan merupakan “amanah” dari publiknya, serta goodwill
assessment . Kegiatan tersebut mulai dari pembangunan (kemauan baik) yang ditampilkan oleh lembaga /
fasilitas pendidikan, agama dan kesehatan masyarakat, perusahaan bersangkutan.
pemberian pinjaman modal bagi UKM, melaksanakan Citra berkaitan erat dengan suatu penelitian,
pelatihan dan keterampilan masyarakat, pemberian tanggapan, opini, kepercayaan public, asosiasi atau
beasiswa bagi masyarakat yang berprestasi, penyuluhan symbol-simbol tertentu terhadap bentuk pelayanan, nama
dan sosialisasi, penguatan kearifan lokal, pengembangan perusahaan, dan merek suatu produk barang atau jasa
skema perlindungan sosial berbasis masyarakat, dari pihak publik sebagai khalayak sasarannya. Citra
pengenalan dan kelestarian lingkungan, dan lain tersebut dapat bersifat positif atau negatif sesuai dengan
sebagainya. apa yang di tampilkan oleh perusahaan kepada
Di Indonesia, telah banyak perusahaan yang telah publiknya, baik buruknya apa yang ditampilkan oleh
konsisten untuk melaksanakan berbagai program CSR perusahaan akan mencerminkan bagaimana sosok
yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat. Seperti yang perusahaan tersebut sesungguhnya.
dilakukan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang Menurut Siswanto Sutojo, “Citra Perusahaan
menyelenggarakan program CSR dengan konsep Triple adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan.
Bottom Line. Dikaitkan dengan strategi CSR tersebut, Persepsi masyarakat terhadap perusahaan didasari pada
kemudian diupayakan melalui pencapaian tujuan apa yang mereka ketahui atau mereka kira tentang
“Enlighting Society”, yaitu mendukung kemajuan perusahaan yang bersangkutan.”
masyarakat Indonesia dalam memperoleh kesejahteraan, Berdasarkan teori-teori yang diuraikan oleh para
melalui kegiatan-kegiatan pada tiga pilar utama CSR pakar mengenai citra perusahaan, maka peneliti
Telkom sesuai dengan prinsip Triple Bottom Line yaitu mensintesiskan bahwa Citra Perusahaan adalah
menyinergikan lingkungan, masyarakat dan keuntungan. Gambaran tentang sosok perusahaan secara keseluruhan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah yang mencerminkan pemikiran, emosi, persepsi dan
diuraikan, maka peneliti akan melakukan penelitian yang kepercayaan khalayak atas apa yang diketahui tentang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social suatu perusahaan melalui tahapan-tahapan pencitraan
Responsibility terhadap Citra Perusahaan di PT. yang dibangun oleh seorang PR berdasarkan realitas
Telekomunikasi Indonesia, Tbk Jakarta Utara. yang ada mengenai perusahaan tersebut.
110
Jurnal Utilitas Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
ISSN: 2442 – 224x
1) Daya saing jangka menengah dan panjang yang 5) Penghematan biaya operasional. Sebuah
mantap. Dimana citra perusahaan yang baik dan perusahaan dengan citra yang baik dan kuat akan
kuat akan menjadi identitas atau kepribadian membutuhkan biaya untuk mempromosikan
perusahaan yang tidak mudah ditiru perusahaan produk lebih sedikit atau lebih hemat
lain sekaligus melindungi perusahaan dari dibandingkan yang dilakukan oleh perusahaan
pesaing. yang belum memiliki citra atau bahkan belum
2) Menjadi perisai selama masa krisis. Perusahaan dikenal konsumen.
yang memiliki citra baik dan kuat akan lebih
mudah mendapatkan dukungan serta maaf dari Corporate Social Responsibility
masyarakat atas kesalahannya. Menurut Ilona V. O. Situmeang (2016), Corporate
3) Menjadi daya tarik eksekutif handal. Sebuah Social Responsibility sebagai komunikasi organisasi
perusahaan dengan citra yang baik dan kuat akan perusahaan yang ditujukkan kepada masyarakat
mampu menarik, memotivasi, dan menahan merupakan sebuah ide dan gagasan, di mana perusahaan
eksekutif andal yang merupakan aset penting tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak
penggerak roda perusahaan pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang
4) Meningkatkan efektivitas strategi perusahaan. direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Tetapi
Dengan citra yang sudah terbentuk dengan baik, juga dihadapkan pada CSR harus berpijak pada triple
dalam menerjunkan produk baru di pasar maka bottom lines. Di sini bottom lines lainnya selain ekonomi
kegiatan melakukan strategi pemasaran tidak akan adalah sosial dan lingkungan.
sebesar saat belum adanya citra.
Sosial
(People)
Lingkungan Ekonomi
(Planet) (Profit)
Gambar 1
Konsep Triple Bottom Lines
John Elkington tahun 1988 memperkenalkan konsep Triple Bottom Line (TBL atau 3BL). Atau juga 3P – People, Planet
and Profit. Singkat kata, ketiganya merupakan pilar yang mengukur nilai kesuksesan suatu perusahaan dengan tiga kriteria:
ekonomi, lingkungan, dan sosial. (Sumber: https://swa.co.id/swa/my-article/triple-bottom-line-lebih-dari-sekadar-profit)
Lalu, menurut Budi Untung menambahkan bahwa sebagai cara sebuah perusahaan dalam mencapai
CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan keseimbangan atau integrasi dari ekonomi, environment
terhadap lingkungannya bagi kepedulian sosial maupun atau lingkungan dan persoalan-persoalan sosial dan
tanggung jawab lingkungan dengan tidak mengabaikan dalam waktu yang sama bisa memenuhi harapan dari
kemampuan dari perusahaan, serta merupakan komitmen shareholders maupun stakeholders.
berkelanjutan dari dunia usaha untuk bertindak etis dan Stakeholders perusahaan dapat didefinisikan
memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi sebagai pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas. eksistensi perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah
Sedangkan, menurut Firsan Nova, Corporate Social karyawan, konsumen, pemasok, masyarakat, lingkungan
Responsibility merupakan wujud kesadaran perusahaan sekitar, dan pemerintah sebagai regulator.Dalam prinsip
sebagai upaya meningkatkan hubungannya dengan responsibility, penekanan yang signifikan diberikan pada
masyarakat dan lingkungannya. Biasanya dipahami kepentingan stakeholders perusahaan. Di sini perusahaan
111
Jurnal Utilitas Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
ISSN: 2442 – 224x
112
Jurnal Utilitas Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
ISSN: 2442 – 224x
dilakukan dengan tujuan melihat hubungan antar variabel digunakan maka ditentukan ciri-ciri yang dapat dijadikan
atau pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. sampel yaitu pelanggan produk Telkom di Jakarta Utara
Mempunyai bentuk hubungan kausal, yakni hubungan dan peneliti mentargetkan jumlah sampel menggunakan
yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel rumus yang digunakan untuk ukuran populasi. Sehingga,
independent (variabel yang mempengaruhi) dan sampel yang didapat sebesar 67 responden.
dependent (variabel yang dipengaruhi).
Hasil dan Pembahasan
Populasi Penelitian Analisis Regresi Sederhana
Dalam penelitian ini pelanggan PT. Telkom Dalam penelitian ini, dihasilkan persamaan regresi
Indonesia, Tbk di Jakarta Utara sebagai populasi dari yang terbentuk adalah :
penelitian. Peneliti menggunakan populasi tak terbatas
yaitu sumber data yang tidak dapat ditentukan Ŷ = 30.14 + 0.598(𝑥)
batasannya sehingga relatif, tidak dapat dinyatakan
dalam jumlah. Tetapi bisa ditentukan jumlahnya sesuai Berdasarkan hasil perhitungan yang didapatkan dari
dengan situasi dan kondisi yang terdapat di tempat analisis regresi sederhana dengan konstanta sebesar
penelitian. Maka, peneliti menentukan jumlah populasi 30.14 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai
berdasarkan jumlah pelanggan Telkom yang berkunjung dari variabel Corporate Social Responsibility (X), maka
ke Plasa Telkom dalam 1 hari, yaitu 200 orang. Jumlah nilai variabel Citra Perusahaan (Y) adalah 30.14.
ini didapat berdasarkan hasil wawancara yang peneliti Koefisien regresi sebesar 0.598 menyatakan bahwa setiap
lakukan terlebih dahulu ke PT. Telkom Indonesia, Tbk penambahan satu skor atau nilai harga, maka akan
Jakarta Utara. memberikan peningkatan skor sebesar 0.598. Dari hasil
data di atas maka Grafik Persamaan Regresi Sederhana
Sampel Penelitian adalah sebagai berikut :
Sampel yang akan diambil peneliti menggunakan
teknik sampling insidental. Berdasarkan teknik yang
160
140
120
100
FREKUENS I
80
60
40
20
KELAS INTERVAL
Gambar 2
Grafik Persamaan Regresi Sederhana
115
Jurnal Utilitas Vol. 2 No. 2 Oktober 2016
ISSN: 2442 – 224x
Pramana, I Made Arya Agastya & Kusuma, A.A. Gede U.S, Supardi. 2016. Aplikasi Statistika dalam Penelitian:
Agung Artha. “Pengaruh Corporate Social Konsep Statistika Yang Lebih Komprehensif.
Responsibility terhadap Perilaku Word of Mouth Jakarta: Change Publication.
Positif dan Citra Merek Aqua” E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 5. No. 12, 2016: 8107-8133. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2007 Tentang Perseroan Terbatas.
Phillip, Kotler. & Lee, Nancy. 2005. Corporate Social
Responsibility: Doing the Most Good for Your Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
Company and Your Cause. New Jersey: John Wiley 2007 Tentang Penanaman Modal.
and Sons, Inc.
Untung, Budi. 2014. CSR dalam Dunia Bisnis.
Purwanto. 2010. Instrumen Penelitian Sosial dan Yogyakarta: Andi Offset.
Pendidikan: Pengembangan dan Pemanfaatan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Virvilaite, Revina & Daubaraite, Ugne. 2011. “Corporate
Social Responsibility in Forming Corporate
Riduwan. 2015. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Images”. Engineering Economics Journal. , 2011,
Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. 22(5), 534-543. Jurnal. Dipublikasikan di
:http://inzeko.ktu.lt/index.php/EE/article/view/972
Ruslan, Rosady. 2013. Kiat dan Strategi Kampanye
Public Relations. Jakarta: PT. RajaGrafindo Wahyudi, Isa. & Azheri, Busyra. 2011. Corporate Social
Persada. Responsibility: Prinsip, Pengaturan &
Implementasi. Malang: Setara Press.
______. 2015. Manajemen Public Relations & Media
Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. Wasesa, Silih Agung & Macnamara, Jim. 2015. Strategi
RajaGrafindo Persada. Public Relations: membangun pencitraan berbiaya
minimal dengan hasil maksimal. Jakarta: PT.
Sari, Yustisia Ditya. 2013. Implementasi Corporate Gramedia Pustaka Utama.
Social Responsibility (CSR) terhadap Sikap
Komunitas pada Program Perusahaan (Studi https://swa.co.id/swa/my-article/triple-bottom-line-lebih-
Kuantitatif Implementasi CSR terhadap Sikap dari-sekadar-profit
Komunitas Pada Program “Street children
Sponsorhip” Migas Hess Indonesia). Jurnal Ilmu
Komunikasi (JIK), Vol. 3 (No. 2,). pp. 106-130.
ISSN 2088-981X
116