Pengembangan E-LKPD Saintifik Kelas V
Pengembangan E-LKPD Saintifik Kelas V
Pengembangan E-LKPD Saintifik Kelas V
Abstract: This study aims to find out the characteristics of e-LKPD in the subjects of natural
science (IPA) based on the scientific approach, the validation, and the effectiveness of the
developed e-LKPD. This research used Research and Development (R&D) method. In
collecting the data, the researcher used questionnaires, observation, interviews, the result of the
learning process, and documentation. The data analysis used descriptive statistics analysis.
Development of e-LKPD includes 9 stages of development. The subject testing was conducted
on 24 students of fifth-grade students of SD N 2 Surokarsan Yogyakarta. The results of this
study are the characteristics of e-LKPD in the subjects of natural science (IPA) based on a
scientific approach using 5M components. The validation of e-LKPD product of the expert
validator material result is obtained an overall average of 3.34 in the very good category, the
validation of language expert has obtained an overall average of 3.25 in the very good category,
the validation of media expert has obtained an overall average of 3.66 in the very good category,
and the validation of the teacher of fifth-grade is obtained an overall average of 3.83 in the very
good category. The practicality of the e-LKPD product showed a positive response with an
average percentage of 81,1% and 82,3%. The effectiveness of e-LKPD is measured by the
student result of the learning process who gets a score of 82,81.
Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 yang didapatkan masih rendah, hal ini ditunjukkan
disempurnakan dengan Pemedikbud Nomor 22 pada ulangan harian semeseter gasal tahun
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendikan ajaran 2020/2021 yang sebagian peserta didik
Dasar dan Menengah yang mengharuskan belum mencapai standar kriteria ketuntasan
keterlaksanaan seluruh aspek pendekatan minimal (KKM). Batas nilai KKM IPA yang
saintifik. ditentukan adalah 70. Namun, peserta didik
Jenjang pendidikan formal yang ada, yang belum tuntas hasil belajarnya adalah
pembelajaran IPA merupakan pembelajaran sebanyak 13 peserta dari 24 peserta didik. Ke-
yang wajib diikuti di setiap jenjang pendidikan 13 peserta didik tersebut masih memiliki nilai
(Munggah, dkk, 2016: 2). IPA banyak hasil hasil belajar ≥ 70.
mempelajari tentang konsep-konsep yang Hasil dari observasi tersebut ketahui
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. bahwa rendahnya hasil belajar IPA disebabkan
Akan tetapi, pembelajaran IPA tidak hanya karena beberapa faktor yang mempengaruhi
menekankan pada konsep-konsep IPA saja proses saat pembelajaran berlangsung. Adapun
untuk dihafal, tetapi lebih menekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses saat
peserta didik bagaimana agar peserta didik pembelajaran berlangsung diantaranya
berlatih menemukan atau mampu pendekatan dan model pembelajaran yang
mengkonstruk suatu konsep itu secara kreatif digunakan belum tepat. Bahan ajar dan media
dan mampu mengaitkan konsep tersebut ke pendukung pembelajaran sangat terbatas dan
dalam lingkungan sekitar. IPA merupakan belum dikembangkannya Lembar Kerja Peserta
suatu hal yang didasarkan dari gejala alam, Didik elektronik yang sesuai dengan kebutuhan
yang mana gejala alam tersebut menjadi suatu peserta didik dalam pembelajaran. Proses
pengetahuan jika diawali dengan sikap ilmiah pembelajaran yang menyenangkan dan
dan menggunakan metode ilmiah (Kumala, berkualitas dibutuhkan strategi dan inovasi
2016: 6). yang tepat. Hal ini sesuai dengan peraturan
Hasil observasi dan wawancara di salah Kemendikbud No. 65 Tahun 2013 (2013: 13)
satu Sekolah Dasar di Yogyakarta pada tentang standar proses pendidikan dasar dan
tanggal 28 September dan 5-6 Oktober 2020 menengah telah mengisyaratkan tentang
menunjukkan bahwa guru lebih banyak perlunya proses pembelajaran yang dipadukan
menggunakan bahan ajar pada buku siswa. dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik.
Setelah ditinjau dan dikaji, ternyata desain yang Penerapan pendekatan saintifik dalam
ada di buku siswa kurang menarik sehingga pembelajaran di sekolah bertujuan untuk
banyak peserta didik yang kurang aktif dalam membiasakan peserta didik berpikir, bersikap,
mengikuti proses pembelajaran. Peserta didik serta berkarya dengan menggunakan kaidah
terkadang kurang dapat memahami dengan dan langkah ilmiah (Musfiqon dan
cepat terutama dalam materi IPA. Selain itu, Nurdyansyah, 2015: 51).
LKPD yang digunakan tersebut masih banyak Pendekatan saintifik ini juga sesuai
komponen yang belum memenuhi kurikulum dengan pembelajaran IPA yang menekankan
2013. Setiap kegiatan dalam pembelajaran pada pendekatan ilmiah dalam pembelajaran
belum mencerminkan proses pendekatan yang di dalamnya mencakup beberapa
ilmiah yang saat ini dapat disesuaikan dengan komponen mengamati, menanya, mencoba,
berlakunya kurikulum 2013. Pembelajaran IPA menalar, dan mengkomunikasikan yang
pada masa pandemi saat ini berjalan kurang berpusat pada peserta didik. Pendekatan
efektif, karena keterbatasan media dan SDM pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
mengakibatkan pembelajaran belum (student centered approach) sesuai dengan
sepenuhnya berjalan dengan maksimal. Peserta konsep Tri N (Niteni, Nirokake, Nambahi) Ki
didik hanya mendapatkan pengetahuan Hadjar Dewantara (dalam Tim Dosen
mengenai alam dan fenoma dari buku siswa Ketamansiswaan, 2017: 39) menyatakan
sebagai sumber belajar. Hasil belajar IPA bahwa untuk mempelajari sesuatu bisa
tentunya dipengaruhi oleh sumber belajar juga, ditempuh dengan cara “mengenali dan
dengan demikian berdasarkan hasil observasi mengingat” sesuatu yang dipelajari (niteni),
didapatkan bahwa hasil belajar IPA yang menirukan sesuatu yang dipelajari (nirokake),
Tia Widiyanti, Ana Fitrotun Nisa., Pengembangan E-LKPD Berbasis Pendekatan Saintifik… 1271
LKPD) berbasis Pendekatan Saintifik untuk saintifik dengan tahapan pertama yaitu
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik menyesuaikan karakteristik e-LKPD
pada Pembelajaran IPA Kelas V Sekolah berbasis pendekatan saintifik. Tahap
Dasar. selanjutnya yaitu menyusun peta
a. Potensi dan Masalah kebutuhan e-LKPD, tahap pembuatan
Berdasarkan hasil observasi dan kerangka e-LKPD, tahap
wawancara yang dilakukan di SD N mengumpulkan referensi materi,
Surokarsan 2 Yogyakarta, potensi pemilihan gambar, pembuatan produk,
masalah yang ada adalah bahan ajar dan penyusunan tampilan produk.
penunjang yang digunakan adalah d. Validasi Desain Produk e-LKPD
LKPD. LKPD yang ada hanya berisi Proses validasi e-LKPD
soal-soal rutin yang kurang melatih dilakukan oleh validator ahli materi,
peserta didik untuk berpikir kritis dan ahli bahasa, ahli media, dan guru kelas
kreatif, serta belum sepenuhnya V. Desain e-LKPD diberikan kepada
menggunakan pendekatan saintifik. validator yang komponen dalam
Selain itu penggunaan e-LKPD bidangnya yaitu dosen ahli IPA, dosen
dimaksudkan untuk dapat menghemat ahli Bahasa Indonesia, dan dosen ahli
penggunaan kuota dalam mengakses media. Proses validari produk ini
pembelajaran menggunakan e-LKPD dilakukan oleh validator ahli dan guru
dengan aplikasi liveworkseheet. kelas V untuk memberikan penilain
b. Pengumpulan Data dan Informasi terkait dengan pengembangan produk
Pengumpulan data oleh peneliti e-LKPD berbasis pendekatan saintifik.
digunakan sebagai bahan Tujuan dari validasi ini untuk
pengembangan e-LKPD sesuai dengan menentukan kualitas kelayakan e-
analisis kebutuhan. Pada tahap LKPD IPA. Adapun hasil validasi ahli
pengumpulan data, peneliti dan guru kelas sebagai berikut.
menggunakan 5 tahap yaitu a. analisis 1) Validasi Ahli Materi
kurikulum, KI, KD, dan indikator; b. Validasi materi dalam produk
analisis materi, c. analisis peserta didik; e-LKPD dilakukan oleh validator
d. analisis situasi dan kondisi sekolah, ahli materi yang merupakan dosen
dan e. analisis produk IPA pada produk e-LKPD.
c. Desain Produk e-LKPD Validasi produk oleh ahli materi
Tahap pengembangan produk meliputi cakupan materi,
atau desain produk, langkah yang harus keterkaitan dengan kurikulum, dan
dilakukan meliputi persiapan materi kebahasaan.Berikut hasil penilaian
pembelajaran, prosedur penyususnan, oleh validator ahli materi dapat
dan instrumen evaluasi. Desain produk dilihat pada tabel 1. berikut.
e-LKPD IPA berbasis pendekatan
Tabel 1. Penilaian Akhir Ahli Materi
No Kriteria Penilaian Rata-rata Kategori
1. Cakupan materi 3,5 Sangat Baik
2. Keterkaitan dengan 3,16 Baik
kurikulum
3. Kebahasaan 3,36 Sangat Baik
Skor Rata-rata 3,34
Kategori Sangat Baik
409) dengan 10 langkah, namun pada penelitian ajar yang dimaksud berupa e-LKPD berbasis
ini hanya melakukan samapai tahap ke 9 dan pendekatan siantifik yang dapat digunakan
tidak melalukan langkah produksi massal. peserta didik sebagai bahan pendamping belajar
Proses pengembangan produk e-LKPD yaitu dalam mengembangkan keterampilan berpikir
(1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, kritis dan kreatif. Materi yang digunakan dalam
(3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi pengembangan produk e-LKPD merupakan
desain, (6) uji coba awal (skala kecil), (7) revisi materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda.
produk, (8) uji coba pemakaian (skala besar), Kemudian peneliti meninjau Kompetensi Inti
dan (9) revisi produk. (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator dan
Tahap awal analisis produk yang akan tujuan pembelajaran pada materi Sifat dan
dikembangkan, peneliti menganalisis Perubahan Wujud Benda yang sesuai dengan
kurikulum, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi kurikulum 2013 dan diterapkan pada produk e-
Dasar (KD), indikator, analisis materi, analisis LKPD. Selain itu, peneliti juga mencari
peserta didik, analisis situasi dan kondisi sumber-sumber yang berkaitan sebagai bahan
sekolah. Pada tahap ini peneliti memilih materi penunjang pengembangan produk e-LKPD.
pada muatan pelajaran IPA yaitu tentang materi Tahap setelah menemukan beberapa
pokok Sifat dan Perubahan Wujud Benda. Hal masalah pada kebutuhan peserta didik. peneliti
ini sejalan dengan Sugiyono (2015: 411) yang mulai mendesain produk e-LKPD. Pada
menyatakan bahwa potensi dan maalah yang langkah ini peneliti mulai menyusun produk
telah ditemukan dapat ditunjukkan secara awal e-LKPD dengan menyesuaikan
faktual, maka selanjutnya perlu pengumpulan karakteristik e-LKPD berbasis pendekatan
data yang digunakan sebagai bahan untuk saintifik. Karaktersitik e-LKPD berbasis
perencanaan produk tertentu yang diharapkan pendekatan saintifik dengan memuat 5
dapat mengatasi masalah tersebut. Analisis komponen yaitu mengamati, menanya,
potensi dan kebutuhan ini menghasilkan mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.
kesimpulan bahwa e-LKPD yang digunakan Setelah menyesuaikan dengan karakteristik
selama ini kurang menarik untuk peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan membuat peta
selanjutnya pada soal-soal yang ada pada kebutuhan e-LKPD terlebih dahulu. Setelah itu
LKPD kurang bervariatif. Peserta didik hanya peneliti mengumpulkan berbagai referensi
paham dengan yang diajarkan akan tetapi untuk terkait dengan materi Sifat dan Perubahan
mengerjakan soal selain yang dicontohkan Wujud Benda sebagai penunjang produk e-
peserta didik kebingungan dalam mengerjakan. LKPD. Hal ini sejalan dengan Sugiyono (2015:
Responden mengerti tentang pentingnya e- 412-413) yang menyatakan bahwa produk yang
LKPD berbasis saintifik untuk meningkatkan dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan
hasil belajar peserta didik pada muatan yaitu sebuah produk, oleh karena itu desain
pelajaran IPA namun belum mengembangkan produk akan diwujudkan dalam sebuah gambar
e-LKPD berbasis pendekatan saintifik. Hal ini atau bagan, sehingga produk dapat digunakan
sejalan dengan Daryanto (2014: 51) yang sebagai pegangan untuk menilai dan
menyatakan bahwa pembelajaran yang membuatnya
menggunakan pendekatan saintifik dirancang Berdasarkan struktur yang telah dibuat,
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif peneliti mulai mendesain produk awal e-LKPD.
mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip Kerangka produk e-LKPD terdiri dari cover,
melalui tahapan mengamati, merumuskan halaman judul, identitas e-LKPD, kata
masalah, mehacukan atau merumuskan pengantar, daftar isi, capaian pembelajaran (KI,
hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis KD, dan indikator), petunjuk pengerjaan,
data, menarik kesimpulan dan kegiatan inti (kegiatan 1 & kegiatan 2),
mengkomunikasikan konsep, hukum atau rangkuman, soal evaluasi, dan daftar pustaka.
prinsip yang ditemukan. Produk e-LKPD IPA yang dikembangkan
Langkah selanjutnya setelah menemukan menggunakan desain warna yang menarik/full
beberapa masalah pada kebutuhan belajar colour (berwarna). Desain produk e-LKPD ini
peserta didik kelas V, peneliti menentukan jenis bertujuan untuk menarik perhatian peserta didik
bahan ajar yang akan dikembangkan. Bahan agar lebih tertarik dalam memahami materi dan
Tia Widiyanti, Ana Fitrotun Nisa., Pengembangan E-LKPD Berbasis Pendekatan Saintifik… 1279
Hasil validasi dari validator ahli materi Hasil validasi guru kelas menunjukkan
menunjukkan bahwa produk e-LKPD bahwa produk e-LKPD memperoleh rata-rata
memperoleh rata-rata skor 3,5 pada aspek skor 3,8 pada aspek kualitas tampilan dengan
cakupan materi dengan kategori Sangat Baik kategori Sangat Baik (SB), skor rata-rata 3,83
(SB), rata-rata skor keterkaitan dengan pada aspek keterkaitan penggunaan dengan
kurikulum 3,16 dengan kategori Baik (B), rata- kategori Sangat Baik (SB), skor rata-rata 3,77
rata skor 3,36 pada aspek kebahasaan dengan pada aspek keterkaitan kurikulum dengan
kategori Sangat Baik (B). Hal ini menunjukkan kategori Sangat Baik (SB), skor rata-rata 3,75
bahwa hasil dari validasi ahli media pada aspek cakupan materi dengan kategori
memperoleh skor rata-rata keseluruhan aspek Sangat Baik (SB), dan skor rata-rata 4,0 pada
sebesar 3,34 dengan kategori Sangat Baik aspek kebahasaan dengan kategori Sangat Baik
(SB). Hal ini sejalan dengan penelitian yang (SB). Hal ini menunjukkan bahwa hasil dari
dilakukan oleh Karina, dkk (2019: 15) validasi oleh guru kelas memperoleh skor rata-
menyatakan bahwa validasi ahli materi yang rata keseluruhan aspek sebesar 3,83 dengan
dinilai adalah aspek materi pembelajaran, kategori Sangat Baik (SB).
interaksi, dan penggunaan bahasa tulis. Berdasarkan hasil keseluruhan dari tiga
Hasil validasi oleh validator ahli bahasa validator ahli dan guru kelas, maka e-LKPD
menunjukkan bahwa produk e-LKPD tersebut mendpat skor rata-rata keseluruhan
memperoleh rata-rata skor 3,25 pada aspek sebesar 3,52. Hasil tersebut termasuk kriteria
bahasa sesuai dengan tingkat pekerkembangan Sangat Baik (SB). Kelayakan produk e-LKPD
peserta didik dengan kategori Sangat Baik pada muatan pelajaran yang telah
(SB), rata-rata skor 3,5 pada aspek kesesuaian dikembangkan dikategorikan Sangat Baik (SB).
dengan Bahasa Indonesia dengan kategori Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang
Sangat Baik (SB), dan rata-rata 3,0 pada aspek dilakukan Anggraini dan Wardani (2019: 379)
keruntutan dan keterpaduan alur dengan bahwa kualitas LKPD yang dikembangkan
kategori Baik (B). Hal ini menunjukkan bahwa dikategorikan Sangat Baik (SB) berdasarkan
hasil dari validasi oleh ahli bahasa memperoleh keseluruhan penilaian oleh validator ahli dan
skor rata-rata keseluruhan aspek sebesar 3,25 guru kelas.
dengan kategori Sangat Baik (SB). Hal ini Kelayakan produk e-LKPD tidak hanya
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh diperoleh dari hasil validasi ahli, tetapi juga
Adah dan Sulistyowati (2021; 227-228) yang kepraktisan e-LKPD. Kepraktisan tersebut
menyatakan bahwa validasi ahli bahasa yang dilihat dari hasil respon peserta didik
dinilai yaitu kesesuaian dengan pekermbangan berdasarkan hasil uji coba terbatas yang
peserta didik, keterbacaa, kelugasan, dilakukan pada 10 peserta didik. Hasil tersebut
kesesuaian dengan Bahasa Indonesia, dan menunjukkan bahwa persentase respon peserta
penggunaan istilah seperti simbol/lambang. didik terhadap kelayakan produk e-LKPD
Hasil validasi oleh validator ahli media sebesar 81,1%. Hal ini menunjukkan respon
menujukkan bahwa produk e-LKPD positif dari peserta didik, kepraktisan e-LKD
memperoleh rata-rata 3,66 pada aspek kualitas ini juga diperoleh dari hasil respon peserta
e-LKPD dengan kategori Sangat Baik (SB), didik dari uji coba skala besar. Berdasarkan
rata-rata skor 3,75 pada aspek desain cover hasil respon peserta didik dari uji coba skala
dengan kategori Sangat Baik (SB), dan rata-rata besar menunjukkan respon positif dari peserta
skor 3,58 pada aspek kualitas cetakan dengan didik dengan persentase 82,3%.
kategori Sangat Baik (SB). Hal ini Hal tersebut sejalan dengan penelitian
menunjukkan bahwa hasil dari validasi oleh yang dilakukan oleh Bahrialin, dkk. Hasilnya
ahli media memperoleh skor rata-rata bahwa pengembangan LKPD berbasis
keseluruhan 3,66 dengan kategori Sangat Baik pendekatan saintifik tersebut valid berdasarkan
(SB). Hal ini sejalan dengan penelitian yang hasil penilaian oleh validator ahli dan
dilakukan oleh Karina, dkk (2019: 15) yang kepraktisan LKPD ditentukan berdasarkan hasil
menyatakan bahwa validasi ahli media yang respon peserta didik terhadap LKPD (Bahrialin,
dinilai adalah aspek isi dan peyajian, bahasa, dkk., 2020: 103). Selain itu Citra, dkk (2020:
dan kegrafisan. 241) menyatakan bahwa kelayakan praktis juga
Tia Widiyanti, Ana Fitrotun Nisa., Pengembangan E-LKPD Berbasis Pendekatan Saintifik… 1281