Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% found this document useful (0 votes)
26 views15 pages

Pengembangan E-LKPD Saintifik Kelas V

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 15

PENGEMBANGAN E-LKPD BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA


DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V
SEKOLAH DASAR

Tia Widiyanti1, Ana Fitrotun Nisa2


1,2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
1,2
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
E-mail: widitia2206@gmail.com1

Abstract: This study aims to find out the characteristics of e-LKPD in the subjects of natural
science (IPA) based on the scientific approach, the validation, and the effectiveness of the
developed e-LKPD. This research used Research and Development (R&D) method. In
collecting the data, the researcher used questionnaires, observation, interviews, the result of the
learning process, and documentation. The data analysis used descriptive statistics analysis.
Development of e-LKPD includes 9 stages of development. The subject testing was conducted
on 24 students of fifth-grade students of SD N 2 Surokarsan Yogyakarta. The results of this
study are the characteristics of e-LKPD in the subjects of natural science (IPA) based on a
scientific approach using 5M components. The validation of e-LKPD product of the expert
validator material result is obtained an overall average of 3.34 in the very good category, the
validation of language expert has obtained an overall average of 3.25 in the very good category,
the validation of media expert has obtained an overall average of 3.66 in the very good category,
and the validation of the teacher of fifth-grade is obtained an overall average of 3.83 in the very
good category. The practicality of the e-LKPD product showed a positive response with an
average percentage of 81,1% and 82,3%. The effectiveness of e-LKPD is measured by the
student result of the learning process who gets a score of 82,81.

Keywords: e-LKPD, scientific approach, science learning

PENDAHULUAN bekerja sama, dan communication atau


Pendidikan dalam kehidupan memiliki kemampuan dalam berkomunikasi.
peranan penting karena pendidikan merupakan Muatan pelajaran dalam kurikulum 2013
upaya untuk meningkatkan dan salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam.
mengembangkan kualitas sumber daya manusia Pembelajaran IPA yang dapat menekankan
agar memiliki pemikiran yang kritis, logis, dan pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik
kreatif. Pendidikan pada era revolusi industri serta melibatkan seluruh aspek kemampuan
4.0 diarahkan untuk pengembangan kompetensi peserta didik dalam menghadapi permasalahan
abad-21, yang terdiri dari tiga komponen utama dan penemuan informasi memiliki tujuan agar
yaitu kompetensi berpikir, bertindak, dan hidup peserta didik dapat secara aktif, kreatif, berkikir
di dunia. yang bermartabat dalam rangka kritis serta mampu bersikap ilmuah dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Penyiapan memecahkan permasalahan yang ada di sekitar.
sumber daya manusia yang menguasai Aturan Permendikbud Nomor 81 A Tahun
keterampilan pada abad ke-21 akan efektif jika 2013 yang menyatakan bahwa implementasi
diintegrasikan dalam pendidikan. Hal ini sesuai kurikulum lampiran IV dinyatakan bahwa
dengan peraturan Kemendikbud yang dalam metode yang direkomendasikan untuk
penerapan kurikulum 2013, diantaranya dengan diterapkan adalah pendekatan saintifik yang
keterampilan abad 21 yaitu critical thinking diperkaya dengan basis masalah dan
atau kemampuan berpikir kritis, creativity and pendekatan yang berbasis pada proyek. Selain
inovation atau kemampuan berpikir kreatif dan itu, ciri khas kurikulum 2013 dalam
inovatif, collaboration atau kemampuan dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan
saintifik. Peraturan Menteri Pendidikan dan
1269
1270 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 8, Nomor 1, September 2021, hlm.1269-1283

Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 yang didapatkan masih rendah, hal ini ditunjukkan
disempurnakan dengan Pemedikbud Nomor 22 pada ulangan harian semeseter gasal tahun
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendikan ajaran 2020/2021 yang sebagian peserta didik
Dasar dan Menengah yang mengharuskan belum mencapai standar kriteria ketuntasan
keterlaksanaan seluruh aspek pendekatan minimal (KKM). Batas nilai KKM IPA yang
saintifik. ditentukan adalah 70. Namun, peserta didik
Jenjang pendidikan formal yang ada, yang belum tuntas hasil belajarnya adalah
pembelajaran IPA merupakan pembelajaran sebanyak 13 peserta dari 24 peserta didik. Ke-
yang wajib diikuti di setiap jenjang pendidikan 13 peserta didik tersebut masih memiliki nilai
(Munggah, dkk, 2016: 2). IPA banyak hasil hasil belajar ≥ 70.
mempelajari tentang konsep-konsep yang Hasil dari observasi tersebut ketahui
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. bahwa rendahnya hasil belajar IPA disebabkan
Akan tetapi, pembelajaran IPA tidak hanya karena beberapa faktor yang mempengaruhi
menekankan pada konsep-konsep IPA saja proses saat pembelajaran berlangsung. Adapun
untuk dihafal, tetapi lebih menekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses saat
peserta didik bagaimana agar peserta didik pembelajaran berlangsung diantaranya
berlatih menemukan atau mampu pendekatan dan model pembelajaran yang
mengkonstruk suatu konsep itu secara kreatif digunakan belum tepat. Bahan ajar dan media
dan mampu mengaitkan konsep tersebut ke pendukung pembelajaran sangat terbatas dan
dalam lingkungan sekitar. IPA merupakan belum dikembangkannya Lembar Kerja Peserta
suatu hal yang didasarkan dari gejala alam, Didik elektronik yang sesuai dengan kebutuhan
yang mana gejala alam tersebut menjadi suatu peserta didik dalam pembelajaran. Proses
pengetahuan jika diawali dengan sikap ilmiah pembelajaran yang menyenangkan dan
dan menggunakan metode ilmiah (Kumala, berkualitas dibutuhkan strategi dan inovasi
2016: 6). yang tepat. Hal ini sesuai dengan peraturan
Hasil observasi dan wawancara di salah Kemendikbud No. 65 Tahun 2013 (2013: 13)
satu Sekolah Dasar di Yogyakarta pada tentang standar proses pendidikan dasar dan
tanggal 28 September dan 5-6 Oktober 2020 menengah telah mengisyaratkan tentang
menunjukkan bahwa guru lebih banyak perlunya proses pembelajaran yang dipadukan
menggunakan bahan ajar pada buku siswa. dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik.
Setelah ditinjau dan dikaji, ternyata desain yang Penerapan pendekatan saintifik dalam
ada di buku siswa kurang menarik sehingga pembelajaran di sekolah bertujuan untuk
banyak peserta didik yang kurang aktif dalam membiasakan peserta didik berpikir, bersikap,
mengikuti proses pembelajaran. Peserta didik serta berkarya dengan menggunakan kaidah
terkadang kurang dapat memahami dengan dan langkah ilmiah (Musfiqon dan
cepat terutama dalam materi IPA. Selain itu, Nurdyansyah, 2015: 51).
LKPD yang digunakan tersebut masih banyak Pendekatan saintifik ini juga sesuai
komponen yang belum memenuhi kurikulum dengan pembelajaran IPA yang menekankan
2013. Setiap kegiatan dalam pembelajaran pada pendekatan ilmiah dalam pembelajaran
belum mencerminkan proses pendekatan yang di dalamnya mencakup beberapa
ilmiah yang saat ini dapat disesuaikan dengan komponen mengamati, menanya, mencoba,
berlakunya kurikulum 2013. Pembelajaran IPA menalar, dan mengkomunikasikan yang
pada masa pandemi saat ini berjalan kurang berpusat pada peserta didik. Pendekatan
efektif, karena keterbatasan media dan SDM pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
mengakibatkan pembelajaran belum (student centered approach) sesuai dengan
sepenuhnya berjalan dengan maksimal. Peserta konsep Tri N (Niteni, Nirokake, Nambahi) Ki
didik hanya mendapatkan pengetahuan Hadjar Dewantara (dalam Tim Dosen
mengenai alam dan fenoma dari buku siswa Ketamansiswaan, 2017: 39) menyatakan
sebagai sumber belajar. Hasil belajar IPA bahwa untuk mempelajari sesuatu bisa
tentunya dipengaruhi oleh sumber belajar juga, ditempuh dengan cara “mengenali dan
dengan demikian berdasarkan hasil observasi mengingat” sesuatu yang dipelajari (niteni),
didapatkan bahwa hasil belajar IPA yang menirukan sesuatu yang dipelajari (nirokake),
Tia Widiyanti, Ana Fitrotun Nisa., Pengembangan E-LKPD Berbasis Pendekatan Saintifik… 1271

serta mengembangkan sesuatu yang dipelajari Development (R&D) dengan prosedur


(nambahi) . pengembangan Sugiyono. Prosedur atau
Pembelajaran IPA pada tingkat sekolah langkah-langkah penelitian pengembangan
dasar tidak dapat terlepas dari karakteristik Sugiyono terdiri dari 10 langkah yaitu potensi
ilmiah yang didasarkan pada pendekatan dan masalah, pengumpulan data, desain
saintifik. Keterampilan peserta didik dalam produk, validasi desain, revisi desain, uji coba
mengkonstruk suatu konsep melalui kegiatan produk, revisi produk, uji coba pemakaian,
ilmiah tidk akan tercapai dengan sendirinya revisi produk dan produksi massal (Sigiyono,
tanpa adanya upaya dan sarana yang 2015: 409). Tahapan yang dilakukan dalam
mendukung. Inovasi baru yang dapat peelitian ini sampai pada tahap ke sembilan.
diterapkan dalam penulisan LKPD, salah Adapun tahapan tersebut adalah potensi dan
satunya dengan memadukan Lembar Kerja masalah, pengumpulan data dan informasi,
Peserta Didik elektronik (e-LKPD) dengan desain produk, validasi desain, revisi produk,
konsep pembelajaran berbasis pendekatan uji coba produk, revisi produk, uji coba
saintifik. Adanya tugas-tugas belajar yang pemakaian, dan revisi produk. Popilasi yang
terdapat pada LKPD, dapat membantu peserta digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
didik melatih kemampuan penalaran dan adalah peserta didik SD N Surokarsan 2
pemecahan dalam kehidupan sehari-hari. Hal Yogyakarta yang berjumlah 24 peserta didik.
itu sejalan dengan pendapat Asnaini (2016: 6) Teknik pengumpulan data menggunakan
bahwa pengembangan bahan ajar LKPD sangat angket yang digunakan adalah lembar validasi
diperlukan dalam dunia pendidikan. ahli, guru kelas, dan respon peserta didik.
Pengembangan bahan ajar LKPD diperlukan Pedoman wawancara yang ditujukan untuk
untuk mencapai pembelajaran yang bermakna. guru dan peserta didik. Teknik analisis data
Penggunaan e-LKPD dalam proses yang digunakan adalah teknik analisi statistik
pembelajaran harapannya dapat menjadi acuan deskriptif dengan cara menentukan rata-rata
untuk memberikan kesempatan pada peserta untuk menyatakan kelayakann e-LKPD
didik agar terlibat aktif dalam proses tersebut.
pembelajaran. e-LKPD juga dapat membuat
proses pembelajaran lebih aktif, hal ini sebagai HASIL DAN PEMBAHASAN
strategi meminimalisir agar peserta didik tidak HASIL
pasif selama proses pembelajaran. Selain itu, Hasil dari penelitian ini berupa Lembar
dengan adanya e-LKPD peserta didik mampu Kerja Peserta Didik elektronik (e-LKPD) IPA
memahami konsep dari suatu materi berbasis pendekatan saintifik pada materi Sifat
pembelajaran. Dengan pembelajaran aktif, dan Perubahan Wujud Benda kelas V SD.
peserta didik mendapatkan pengalaman 1. Karakteristik e-LKPD IPA Berbasis
langsung sehingga tidak terbatas dengan Pendekatan Saintifik
pengetahuan belaka. Pengembangan e-LKPD Produk yang dikembangkan berupa e-
berbasis pendekatan saintifik pada LKPD dengan karakteristik berbasis
pembelajaran IPA dimaksudkan agar pendekatan saintifik. Di dalam produk e-
meningkatkan kreativitas dan kemampuan LKPD berbasis pendekatan saintifik
berpikir sistematis, logis, dan kritis bagi peserta disajikan informasi dan tahap belajar
didik yang sesuai dengan berlakunya kurikulum peserta didik yang mengikuti komponen 5
2013 melalui pendekatan ilmiah. Selain itu, karakteristik saintifik. E-LKPD yang
peserta didik akan lebih mudah untuk dapat dikembangkan disesuaikan dengan
memahami dan mengkonstruk konsep serta komponen utama dengan 5 karakteristik
mengetahui bagaimana penerapannya dalam pendekatan santifik sehingga peserta didik
kehidupan sehari-hari. akan belajar dengan kegiatan mengamati,
menanya, mencoba, menalar, dan
METODE mengkomunikasikan. Berikut merupakan 9
Jenis penelitian ini menggunakan jenis tahapan dalam penelitian pengembangan
penelitian dan pengembangan Research & Lembar Kerja Peserta Didik elektornik (e-
1272 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 8, Nomor 1, September 2021, hlm.1269-1283

LKPD) berbasis Pendekatan Saintifik untuk saintifik dengan tahapan pertama yaitu
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik menyesuaikan karakteristik e-LKPD
pada Pembelajaran IPA Kelas V Sekolah berbasis pendekatan saintifik. Tahap
Dasar. selanjutnya yaitu menyusun peta
a. Potensi dan Masalah kebutuhan e-LKPD, tahap pembuatan
Berdasarkan hasil observasi dan kerangka e-LKPD, tahap
wawancara yang dilakukan di SD N mengumpulkan referensi materi,
Surokarsan 2 Yogyakarta, potensi pemilihan gambar, pembuatan produk,
masalah yang ada adalah bahan ajar dan penyusunan tampilan produk.
penunjang yang digunakan adalah d. Validasi Desain Produk e-LKPD
LKPD. LKPD yang ada hanya berisi Proses validasi e-LKPD
soal-soal rutin yang kurang melatih dilakukan oleh validator ahli materi,
peserta didik untuk berpikir kritis dan ahli bahasa, ahli media, dan guru kelas
kreatif, serta belum sepenuhnya V. Desain e-LKPD diberikan kepada
menggunakan pendekatan saintifik. validator yang komponen dalam
Selain itu penggunaan e-LKPD bidangnya yaitu dosen ahli IPA, dosen
dimaksudkan untuk dapat menghemat ahli Bahasa Indonesia, dan dosen ahli
penggunaan kuota dalam mengakses media. Proses validari produk ini
pembelajaran menggunakan e-LKPD dilakukan oleh validator ahli dan guru
dengan aplikasi liveworkseheet. kelas V untuk memberikan penilain
b. Pengumpulan Data dan Informasi terkait dengan pengembangan produk
Pengumpulan data oleh peneliti e-LKPD berbasis pendekatan saintifik.
digunakan sebagai bahan Tujuan dari validasi ini untuk
pengembangan e-LKPD sesuai dengan menentukan kualitas kelayakan e-
analisis kebutuhan. Pada tahap LKPD IPA. Adapun hasil validasi ahli
pengumpulan data, peneliti dan guru kelas sebagai berikut.
menggunakan 5 tahap yaitu a. analisis 1) Validasi Ahli Materi
kurikulum, KI, KD, dan indikator; b. Validasi materi dalam produk
analisis materi, c. analisis peserta didik; e-LKPD dilakukan oleh validator
d. analisis situasi dan kondisi sekolah, ahli materi yang merupakan dosen
dan e. analisis produk IPA pada produk e-LKPD.
c. Desain Produk e-LKPD Validasi produk oleh ahli materi
Tahap pengembangan produk meliputi cakupan materi,
atau desain produk, langkah yang harus keterkaitan dengan kurikulum, dan
dilakukan meliputi persiapan materi kebahasaan.Berikut hasil penilaian
pembelajaran, prosedur penyususnan, oleh validator ahli materi dapat
dan instrumen evaluasi. Desain produk dilihat pada tabel 1. berikut.
e-LKPD IPA berbasis pendekatan
Tabel 1. Penilaian Akhir Ahli Materi
No Kriteria Penilaian Rata-rata Kategori
1. Cakupan materi 3,5 Sangat Baik
2. Keterkaitan dengan 3,16 Baik
kurikulum
3. Kebahasaan 3,36 Sangat Baik
Skor Rata-rata 3,34
Kategori Sangat Baik

cakupan materi, keterkaitan


Berdasarkan hasil penilaian di dengan kurikulum, dan
atas, dapat disimpulkan bahwa kebahasaan menurut ahli materi
Tia Widiyanti, Ana Fitrotun Nisa., Pengembangan E-LKPD Berbasis Pendekatan Saintifik… 1273

diperoleh skor keseluruhan yaitu produk e-LKPD. meliputi bahasa


3,34 pada kategori Sangat Baik sesuai dengan tingkat
(SB). perkembangan peserta didik,
2) Validasi Ahli Bahasa kesesuaian dengan bahasa
Validasi bahasa dalam produk Indonesia, serta keruntutan dan
e-LKPD dilakukan oleh validator keterampilan alur pikir. Berikut
ahli yang merupakan dosen ahli hasil penilaian oleh validator ahli
Bahasa Indonesia. Validasi produk bahasa dapat dilihat pada tabel 2.
oleh ahli bahasa yang merupakan berikut.
dosen Bahasa Indonesia pada

Tabel 2. Penilaian Akhir Ahli Bahasa


No Kriteria Penilaian Rata-rata Kategori
1. Bahasa sesuai dengan tingkat 3,25 Sangat Baik
perkembangan peserta didik
2. Kesesuaian dengan Bahasa 3,5 Sangat Baik
Indonesia
3. Keruntutan dan keterpaduan alur 3,0 Baik
Skor Rata-rata 3,24
Kategori Sangat Baik
3) Validasi Ahli Media meliputi kualitas e-LKPD, desain
Validasi media dalam produk e- cover, dan kualitas tampilan.
LKPD dilakukan oleh validator Berikut hasil penilaian oleh
ahli media yang merupakan dosen validator ahli media dapat dilihat
ahli media pada produk e-LKPD. pada tabel 3. berikut.
Validasi produk oleh ahli media

Tabel 3. Penilaian Akhir Ahli Media


No Kriteria Penilaian Rata-rata Kategori
1. Kualitas e-LKPD 3,66 Sangat Baik
2. Desain cover 3,75 Sangat Baik
3. Kualitas tampilan 3,58 Sangat Baik
Skor Rata-rata 3,81
Kategori Sangat Baik

Berdasarkan hasil penilaian di atas, Surokarsan 2 Yogyakarta yaitu Sri


dapat disimpulkan bahwa kualitas Wijayatun, S.Pd. Validasi produk
e-LKPD, desain cover, dan oleh guru kelas memuat beberapa
kualitas tampilan menurut ahli aspek penilaian yaitu kualitas
media diperoleh skor keseluruhan tampilan, keterkaitan dengan
yaitu 3,66 pada kategori Sangat penggunaan, keterkaitan dengan
Baik (SB). kurikulum, cakupan materi, dan
4) Guru Kelas kebahasaan. Hasil penilaian oleh
Guru yang menjadi validator guru kelas V dapat dilihat pada
ahli adalah guru kelas V SD N tabel 4. Berikut.

Tabel 4. Penilaian Akhir Guru Kelas V


No KriteriaPenilaian Rata-rata Kategori
1. Kualitas tampilan 3,8 Sangat Baik
2. Keterkaitan dengan penggunaan 3,83 Sangat Baik
1274 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 8, Nomor 1, September 2021, hlm.1269-1283

No KriteriaPenilaian Rata-rata Kategori


3. Keterkaitan dengan kurikulum 3,77 Sangat Baik
4. Cakupan Materi 3,75 Sangat Baik
5. Kebahasaan 4,0 Sangat Baik
Skor Rata-rata 3,81
Kategori Sangat Baik

Berdasarkan hasil penilaian di Berdasarkan hasil validasi ahli


atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa oleh Bapak Anang
kualitas tampilan, keterkaitan Sudigdo, M.Pd., terdapat beberapa
dengan penggunaan, keterkaitan revisi diantaranya penulisan judul
dengan kurikulum, cakupan materi, pada daftar pustaka di ketik miring
dan kebahasaaan diperoleh skor dan jumlah titi-titik pada soal
keseluruhan yaitu 3,81 pada evaluasi cukup empat titik saja.
kategori Sangat Baik (SB). Tindak lanjut dari revisi yang
e. Revisi Desain diberikan adalah memperbaiki
Revisi desain produk e-LKPD penulisan judul buku pada daftar
dilakukan setelah penilaian yang pustaka untuk diketik miring, dan
diberikan oleh validator ahli yang memperbaiki soal evaluasi yang
kompeten pada bidangnya, yaitu ahli awalnya soal isian menjadi soal
bahasa, ahli media, ahli materi, dan essay.
guru kelas IV. Proses selanjutnya yaitu 3) Revisi Ahli Media
merevisi dan memperbaiki produk Berdasarkan hasil validasi ahli
LKPD berdasarkan saran validator ahli. media oleh Bapak Trio Ardhian,
1) Revisi Ahli Materi M.Pd., tidak ada revisi terhadap
Berdasarkan hasil validasi ahli produk yang di validasi dan e-
materi oleh Ibu Shanta Rezkita, LKPD dinyatakan layak untuk di
S.Si., M.Pd., terdapat beberapa uji coba lapangan tanpa revisi.
revisi diantaranya perbaiki 4) Revisi Guru Kelas
rumusan indikator, tambahkan Berdasarkan hasil validasi guru
kegiatan percobaan pada kelas V oleh Ibu Sri Wijayatun,
pertanyaan nomor 3, kegiatan S.Pd., tidak ada revisi, namun
saintifik pada menalar lebih hanya memberikan saran
variatif, soal evaluasi mengarah tingkatkan lagi e-LKPD yang
pada soal hots, dan perbaiki tata sudah dibuat dan e-LKPD
tulis. Tindak lanjut dari revisi yang dinyatakan layak untuk uji coba
diberikan adalah memperbaiki lapangan tanpa revisi.
rumusan indikator yang f. Uji Coba Terbatas
disesuiakan untuk mengukur Uji coba terbatas dilakukan
ketercapaian KD melalui kegiatan dengan subjek penelitian sebanyak 10
e-LKPD, menambah kegiatan peserta didik kelas V SD N Surokarsan
percobaan pada soal nomor 1-3 2 Yogyakarta tahun ajaran 2020/2021.
untuk memudahkan peserta didik Tahap ini mengukur respon peserta
dalam memahami konsep pada didik melakukan uji keterbacaan dan
kegiatan menalar, menambahkan desain produk e-LKPD. Berdasarkan
ilustrasi kegiatan dalam bentuk uji coba terbatas yang dilakukan data
tabel pada kegiatan menalar, yang diperoleh berupa skor perolehan
memperbaiki soal isian pendek rata-rata dan kategor respon peserta
menjadi soal yang mengarah pada didik terhadap e-LKPD serta beberapa
soal HOTS, dan memperbaiki tata kritik dan saran yang diberikan oleh
tulis sesuai dengan catatan. peserta didik. Berdarkan hasil uji coba
2) Revisi Ahli Bahasa terbatas yang dilakukan pada 10
Tia Widiyanti, Ana Fitrotun Nisa., Pengembangan E-LKPD Berbasis Pendekatan Saintifik… 1275

peserta didik, maka dapat disimpulkan terhadap produk r-LKPD, memperoleh


bahwa produk e-LKPD yang rata-rata persentase sebesar 82,3%
dikembangkan mendapat respon dari dengan kategori interval 50%-100%.
peserta didik dengan rata-rata Uji coba terbatas pada peserta didik
persentase sebesar 81,1% pada interval kelas V SD menunjukkan bahwa
50% - 100% . Uji coba terbatas pada respon peserta didik terhadap e-LKPD
peserta didik kelas V SD menunjukkan positif dengan kelayakan 82,3%.
bahwa respon peserta didik terhadap e- Pesertaa didik dalam mengerjakan e-
LKPD positif dengan kelayakan LKPD mendapat skor tes hasil belajar
81,1%. dengan rata-rata sebesar 82,81, dengan
g. Revisi Produk arti bahwa peserta didik telah
Tahap ini produk e-LKPD yang mendapatkan nilai diatas KKM.
di uji cobakan secara terbatas pada 10 i. Revisi Produk
peserta didik tidak diperlukan revisi Produk yang telah diuji cobakan
produk, dikarenakan peserta didik dalam skala besar dan tidak ada saran
sudah memahami proses penggunaan untuk revisi produk dari peserta didik,
e-LKPD, dengan adanya contoh soal maka e-LKPD tersebut layak untuk
peserta didik juga paham untuk digunakan secara massal. Hal ini tentu
mengerjakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan kerjasama dengan
ada, dan mengerjakan soal evaluasinya. perusahaan untuk dapat memproduksi
Jadi, produk e-LKPD berbasis produk secara massal.
pendekatan saintifik ini layak untuk di
uji cobakan pada skala besar. 2. Kelayakan Produk e-LKPD
h. Uji Coba Pemakaian Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Uji coba pemakaian dilakukan dijelaskan sebelumnya bahwa e-LKPD
terhadap 24 peserta didik kelas V SD N berbasis pendekatan saintifik pada
Surokarsan 2 Yogyakarta. Uji coba ini pembelajaran IPA kelas V SD mendapatkan
dilakukan untuk menguji efektivitas skor rata-rata dengan total dari ahli materi
pembelajaran. Persentase dan kategori sebesar 3,34 dari skor maksimal 4. Hasil
respon peserta didik terhadap produk e- penilaian ahli bahasa mendapat skor rata-
LKPD terlampir pada lampiran 7. Data rata dengan total 3,25 dari skor maksimal 4.
yang didapat dari uji coba utama ini Hasil penilaian ahli media mendapat skor
adalah hasil uji coba utama terhadap e- rata-rata dengan total 3.66 dari skor
LKPD sebagai produk akhir. maksimal 4. Hasil dari penilaian guru kelas
Produk e-LKPD yang digunakan mendapat skor rata-rata dengan total 3,83
dalam uji coba utama sudah melalui dari skor maksimal 4. Dari keempat hasil
beberapa tahapan validasi oleh penilaian tersebut, setelah di rata-rata
validator ahli, uji ocba terbatas dan mendapat skor rata-rata sebesar 3,52 dari
revisi produk. Data yang telah skor maksimal 4. Hal ini menunjukkan
diperoleh digunakan untuk merevisi bahwa e-LKPD berbasis pendekatan
produk menjadi produk akhir yang saintifik termasuk dalam kategori “Sangat
digunakan pada uji coba utama untuk Baik” digunakan sebagai bahan ajar
mengukur respon peserta didik. penunjang dalam pembelajaran IPA kelas V
Berdasarkan pengolahan data dari hasil SD, untuk lebih jelasnya berikut data hasil
uji coba pemakaian diperoleh data penilian keseuluruhan dapat dilihat pada
yaitu persentase respon peserta didik tabel 5. berikut:

Tabel 5. Data Hasil Penilaian Keseluruhan


Responden Skor Rata-rata Kategori
Ahli Materi 3,34 Sangat Baik
Ahli Bahasa 3,25 Sangat Baik
1276 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 8, Nomor 1, September 2021, hlm.1269-1283

Responden Skor Rata-rata Kategori


Ahli Media 3,66 Sangat Baik
Guru Kelas 3,83 Sangat Baik
Total Skor Rata-rata 3,52 Sangat Baik

3. Efektivitas Produk e-LKPD persentase sebesar 82,3%. Respon peserta


Berdasarkan pengolahan data diketahui diterhadap e-LKPD maka berada pada
bahwa uji coba lapangan skala besar respon positif dan perangkat pembelajaran
dengan subjek 24 peserta didik, bahwa e- berupa e-LKPD berbasis pendekatan
LKPD yang dikembangkan mendapat saintifik dalam materi Sifat dan Perubahan
respon positif dari peserta didik dengan Wujud Benda kelas V SD layak digunakan.

Tabel 6. Skor Tes Hasil Belajar


Peserta Didik Hasil Belajar KKM (𝐗 ≥70)
Memenuhi Tidak Memenuhi
1 87 √
2 73 √
3 83,5 √
4 82 √
5 84 √
6 82 √
7 81 √
8 82 √
9 75,5 √
10 85,5 √
11 80,5 √
12 85,5 √
13 84 √
14 79 √
15 75 √
16 73 √
17 83,5 √
18 84 √
19 84 √
20 89 √
21 89 √
22 96 √
23 86 √
24 83,5 √
Rata-rata 82,81
Persentase KKM 100% 0%

Berdasarkan data tersebut, dapat 82,81 . Angka tersebut mencapai Kriteria


disimpulkan bahwa e-LKPD yang ada Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 100%.
mendapat respon positif dari peserta didik Hasil tersebut menunjukkan bahwa e-
dengan hasil persentase sebesar 82,3%. LKPD tersebut efektif untuk meningkatkan
Rata-rata skor tes hasil belajar peserta didik hasil belajar peserta didik.
pada uji coba skala besar di kelas V adalah
Tia Widiyanti, Ana Fitrotun Nisa., Pengembangan E-LKPD Berbasis Pendekatan Saintifik… 1277

PEMBAHASAN wawancara dengan guru kelas, Kriterian


A. Analisis Karakteristik Pengembangan Ketuntasan Minimal (KKM) pada muatan
Produk e-LKPD Berbasis Pendekatan pelajaran IPA kelas V SD Tahun Ajaran
Sintifik pada Pembelajaran IPA Kelas V 2020/2021 adalah 70. Skor tes hasil belajar
SD yang di peroleh peserta didik kemudian
Pengembangan produk e-LKPD pada dikategorikan berdasarkan Kriteria Ketuntasan
pembelajaran IPA kelas V SD menggunakan Minimal (KKM) yang berlaku. Berdasarkan
pendekatan yang berbasis pendekatan saintifik skor tes hasil belajar pada uji coba skala besar,
(scientific approach). Pengembangan produk e- peserta didik kelas V memperoleh nilai rata-
LKPD disesuaikan dengan karakteristik rata 82,81. Angka tersebut mencapai Kriteria
pendekatan saintifik yang memiliki tujuan agar Kentutasan Miimal (KKM) sebesar 100%.
peserta didik dapat belajar melalui 5 komponen Hasil pengolahan data tersebut menunjukkan
utama yaitu kegiatan mengamati, menanya, bahwa produk e-LKPD dengan karakteristik
mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. pendekatan saintifik yang memuat 5 komponen
Hal ini sejalan dengan penelitian yang kegiatan efektif untuk meningkatkan hasil
dilakukan oleh Asnaini (2016: 68) bahwa belajar peserta didik.
LKPD berbasis pendekatan saintifik merupakan Hal tersebut sejalan dengan penelitian
sebuah LKPD yang menerapkan langkah- yang dilakukan oleh Asnaini. Hasilnya bahwa
langkah sains dalam pembelajarannya seperti pengembangan LKPD saintifik mampu
mengamati, menanya, mengumpulkan meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar
informasi, menalar, dan mengkomunikasikan. peserta didik dengan cara proses pembelajaran
Selain itu, Sari dan Lepiyanto (2016: 46) yang dipandu dengan kaidah-kaidah
menyatakan bahwa dalam pengembangan pendekatan saintifik (Asnaini, 2016: 62). Selain
produk LKPD berbasis pendekatan saintifik itu penelitian yang dilakukan oleh Setiabudi,
terdapat komponen saintifik yang terdiri dari dkk (2019: 240) bahwa hasil penelitian
mengamati, bertanya, mencoba, menalar, dan menunjukkan LKPD saintifik dapat
mengkomunikasikan. meningkatkan kemampuan pemahaman konsep
E-LKPD yang dikembangkan dengan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
karakteristik pendekatan saintifik dimaksudkan peserta didik yang telah memenuhi kategori
untuk memberikan pemahaman pada peserta ketuntasan.
didik untuk dapat mengetahui, memahami, Hasil pengembangan produk dalam
mengimplementasikan apa yang sedang penelitian ini menghasilkan sebuah produk
dipelajari secara ilmiah dengan komponen yang berupa Lembar Kerja Peserta Didik
utama. Sehingga dengan melakukan kegiatan elektronik (e-LKPD) berbasis pendekatan
ilmiah dengan 5 komponen utama sebagai saintifik dalam pembelajaran IPA kelas V SD.
karakteristik pendekatan saintifik dapat E-LKPD yang dikembangkan menggunakan
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal aplikasi liveworksheet yang dapat diakses
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan secara online. E-LKPD yang diakses dengan
oleh Suhartati (2016: 64) bahwa penerapan aplikasi liveworksheet dibagi menjadi tiga link.
pendekatan saintifik dapat melibatkan peserta Link pertama berisi cover, identitas e-LKPD,
didik aktif dan meningkatkan hasil belajar kata pengantar, daftar isi, capaian
peserta didik. pembelajaran, dan ingatkah kamu. Link kedua
Hasil belajar peserta didik dapat ditinjau berisi kegiatan 1, dan link ketiga berisi kegiatan
dari skor yang diperoleh peserta didik dalam 2, rangkuman, soal evaluasi, dan daftar
proses pembelajaran. Skor tes hasil belajar pustaka. Dalam mengakses e-LKPD pada
merupakan skor yang diperoleh peserta didik liveworksheet membutuhkan kuota sebesar
dalam menjawab soal yang ada pada e-LKPD. 10mb yang dapat digunakan dalam mengakses
Hasil akhir skor belajar peserta didik kemudian e-LKPD selama 25menit.
dikategorikan dalam dua kriteria, yaitu Prosedur pengembangan yang digunakan
memenuhi atau tidak memenuhi Kriterian pada penelitian dan pengembangan mengacu
Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan hasil pada Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2015:
1278 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 8, Nomor 1, September 2021, hlm.1269-1283

409) dengan 10 langkah, namun pada penelitian ajar yang dimaksud berupa e-LKPD berbasis
ini hanya melakukan samapai tahap ke 9 dan pendekatan siantifik yang dapat digunakan
tidak melalukan langkah produksi massal. peserta didik sebagai bahan pendamping belajar
Proses pengembangan produk e-LKPD yaitu dalam mengembangkan keterampilan berpikir
(1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, kritis dan kreatif. Materi yang digunakan dalam
(3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi pengembangan produk e-LKPD merupakan
desain, (6) uji coba awal (skala kecil), (7) revisi materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda.
produk, (8) uji coba pemakaian (skala besar), Kemudian peneliti meninjau Kompetensi Inti
dan (9) revisi produk. (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator dan
Tahap awal analisis produk yang akan tujuan pembelajaran pada materi Sifat dan
dikembangkan, peneliti menganalisis Perubahan Wujud Benda yang sesuai dengan
kurikulum, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi kurikulum 2013 dan diterapkan pada produk e-
Dasar (KD), indikator, analisis materi, analisis LKPD. Selain itu, peneliti juga mencari
peserta didik, analisis situasi dan kondisi sumber-sumber yang berkaitan sebagai bahan
sekolah. Pada tahap ini peneliti memilih materi penunjang pengembangan produk e-LKPD.
pada muatan pelajaran IPA yaitu tentang materi Tahap setelah menemukan beberapa
pokok Sifat dan Perubahan Wujud Benda. Hal masalah pada kebutuhan peserta didik. peneliti
ini sejalan dengan Sugiyono (2015: 411) yang mulai mendesain produk e-LKPD. Pada
menyatakan bahwa potensi dan maalah yang langkah ini peneliti mulai menyusun produk
telah ditemukan dapat ditunjukkan secara awal e-LKPD dengan menyesuaikan
faktual, maka selanjutnya perlu pengumpulan karakteristik e-LKPD berbasis pendekatan
data yang digunakan sebagai bahan untuk saintifik. Karaktersitik e-LKPD berbasis
perencanaan produk tertentu yang diharapkan pendekatan saintifik dengan memuat 5
dapat mengatasi masalah tersebut. Analisis komponen yaitu mengamati, menanya,
potensi dan kebutuhan ini menghasilkan mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.
kesimpulan bahwa e-LKPD yang digunakan Setelah menyesuaikan dengan karakteristik
selama ini kurang menarik untuk peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan membuat peta
selanjutnya pada soal-soal yang ada pada kebutuhan e-LKPD terlebih dahulu. Setelah itu
LKPD kurang bervariatif. Peserta didik hanya peneliti mengumpulkan berbagai referensi
paham dengan yang diajarkan akan tetapi untuk terkait dengan materi Sifat dan Perubahan
mengerjakan soal selain yang dicontohkan Wujud Benda sebagai penunjang produk e-
peserta didik kebingungan dalam mengerjakan. LKPD. Hal ini sejalan dengan Sugiyono (2015:
Responden mengerti tentang pentingnya e- 412-413) yang menyatakan bahwa produk yang
LKPD berbasis saintifik untuk meningkatkan dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan
hasil belajar peserta didik pada muatan yaitu sebuah produk, oleh karena itu desain
pelajaran IPA namun belum mengembangkan produk akan diwujudkan dalam sebuah gambar
e-LKPD berbasis pendekatan saintifik. Hal ini atau bagan, sehingga produk dapat digunakan
sejalan dengan Daryanto (2014: 51) yang sebagai pegangan untuk menilai dan
menyatakan bahwa pembelajaran yang membuatnya
menggunakan pendekatan saintifik dirancang Berdasarkan struktur yang telah dibuat,
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif peneliti mulai mendesain produk awal e-LKPD.
mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip Kerangka produk e-LKPD terdiri dari cover,
melalui tahapan mengamati, merumuskan halaman judul, identitas e-LKPD, kata
masalah, mehacukan atau merumuskan pengantar, daftar isi, capaian pembelajaran (KI,
hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis KD, dan indikator), petunjuk pengerjaan,
data, menarik kesimpulan dan kegiatan inti (kegiatan 1 & kegiatan 2),
mengkomunikasikan konsep, hukum atau rangkuman, soal evaluasi, dan daftar pustaka.
prinsip yang ditemukan. Produk e-LKPD IPA yang dikembangkan
Langkah selanjutnya setelah menemukan menggunakan desain warna yang menarik/full
beberapa masalah pada kebutuhan belajar colour (berwarna). Desain produk e-LKPD ini
peserta didik kelas V, peneliti menentukan jenis bertujuan untuk menarik perhatian peserta didik
bahan ajar yang akan dikembangkan. Bahan agar lebih tertarik dalam memahami materi dan
Tia Widiyanti, Ana Fitrotun Nisa., Pengembangan E-LKPD Berbasis Pendekatan Saintifik… 1279

mengerjakan soal yang disajikan dengan menggunakan produk e-LKPD dikategorikan


gambar/ilustrasi dan warna yang menarik. E- dalam dua kriteria, yaitu memenuhi ataupun
LKPD berbasis pendekatan saintifik ini tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
menyajikan pemahaman konsep mengenai Sifat (KKM). Produk akhir e-LKPD yang telah layak
dan Perubahan Wujud Benda dan soal-soal diuji cobakan dan mendapat respon positif
yang mampu membimbing peserta didik dalam peserta didik, selajutnya dapat digunakan
berfikir kritis dan kreatif. Hal ini sejalan sebagai bahan ajar yang mampu membantu
dengan Majid (2014: 193) mengungkapkan peserta didik dalam mengembangkan
bahwa penerapan pendekatan saintifik keterampilan berpikir kritis dan kreatif serta
bertujuan untuk memberikan pemahaman dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
kepada peserta didik dalam mengenal, pada muatan pelajaran IPA khsususnya materi
memahami berbagai materi menggunakan Sifat dan Perubahan Wujud Benda
pendekatan ilmiah. Produk akhir e-LKPD yang telah layak
Produk e-LKPD yang sudah didesain, diuji cobakan dan mendapat respon positif
dilanjutkan dengan validasi produk kepada peserta didik, selajutnya dapat digunakan
validator ahli, yaitu validator ahli materi, sebagai bahan ajar yang mampu membantu
validator ahli bahasa, validator ahli media dan peserta didik dalam mengembangkan
guru kelas V untuk memvalidasi produk e- keterampilan berpikir kritis dan kreatif serta
LKPD. Hal ini sejalan dengan Sugiyono (2015: dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
414) yang menyatakan bahwa validasi pada muatan pelajaran IPA khsususnya materi
merupakan proses kegiatan untuk menilai Sifat dan Perubahan Wujud Benda. Hal tersebut
apakah rancangan produk dalam hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
layak atau tidak untuk digunakan. Validator Nugraheny (2018: 196) yang menyatakan
ahli melakukan validasi produk dengan mengisi bahwa LKPD memuat sekumpulan kegiatan
instrumen lembar angket, serta memberikan mendasar yang harus dilakukan peserta didik
saran dan masukan terkait dengan produk e- untuk memaksimalkan pemahaman dalam
LKPD yang dikembangkan. Setelah itu, produk upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai
e-LKPD direvisi sesuai dengan saran dan dengan indikator pencapaian hasil belajar yang
masukan dari validator ahli. Setelah penilaian harus ditempuh. Selain itu, penelitian yang
dinyatakan valid dengan catatan direvisi sesuai dilakukan oleh Setiabudi, dkk (2019: 240)
saran, tahapan selanjutnya adalah uji coba menyatakan bahwa LKPD yang disusun
pemakaian roduk dengan skala terbatas berdasarkan syarat penyusunan dapat
terhadap 10 peserta didik kelas V SD N membantu peserta didik mencapai tujuan
Surokarsan 2 Yogyakarta sebagai subjek dalam pembelajaran.
penelitian ini. Sepuluh peserta didik melakukan
uji keterbacaaan pada produk e-LKPD, B. Analisis Kelayakan Produk
kemudian peserta didik melakukan penilaian Kelayakan produk e-LKPD diukur
dengan mengisi angket respon peserta didik berdasarkan hasil validasi dari para ahli.
terhapada produk e-LKPD serta memberikan Berdasarkan langkah prosedur pengembangan
kritik dan saran yang diperlukan. yang dilakukan, produk e-LKPD ini divalidasi
Hasil revisi kedua pada tahap ini oleh ahli materi, ahli bahasa, ahli media, dan
dinyatakan sebagai produk akhir e-LKPD. guru kelas. Hal ini sejalan dengan Dermawati,
Selanjutnya, produk akhir e-LKPD tersebut dkk (2019: 76) yang menyatakan bahwa salah
digunakan untuk uji coba skala besar yang satu kriteria utama dalam menentukan apakah
dilakukan di kelas V SD N Surokarsan 2 suatu LKPD dapat dipakai atau tidak adalah
Yogyakarta dengan subjek penelitian sebanyak hasil validasi ahli. Selain itu salah satu kriteria
24 peserta didik. Peserta didik mengikuti utama dalam menentukan kelayakan LKPD
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan adalah hasil validasi ahli yaitu penilaian yang
produk e-LKPD. Kemudian mereka mengisi biasanya berupa catatan kecil pada bagian yang
angket respon peserta didik terhadap produk e- diperlukan (Dermawati., dkk, 2019: 76)
LKPD. Skor tes belajar peserta didik
1280 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 8, Nomor 1, September 2021, hlm.1269-1283

Hasil validasi dari validator ahli materi Hasil validasi guru kelas menunjukkan
menunjukkan bahwa produk e-LKPD bahwa produk e-LKPD memperoleh rata-rata
memperoleh rata-rata skor 3,5 pada aspek skor 3,8 pada aspek kualitas tampilan dengan
cakupan materi dengan kategori Sangat Baik kategori Sangat Baik (SB), skor rata-rata 3,83
(SB), rata-rata skor keterkaitan dengan pada aspek keterkaitan penggunaan dengan
kurikulum 3,16 dengan kategori Baik (B), rata- kategori Sangat Baik (SB), skor rata-rata 3,77
rata skor 3,36 pada aspek kebahasaan dengan pada aspek keterkaitan kurikulum dengan
kategori Sangat Baik (B). Hal ini menunjukkan kategori Sangat Baik (SB), skor rata-rata 3,75
bahwa hasil dari validasi ahli media pada aspek cakupan materi dengan kategori
memperoleh skor rata-rata keseluruhan aspek Sangat Baik (SB), dan skor rata-rata 4,0 pada
sebesar 3,34 dengan kategori Sangat Baik aspek kebahasaan dengan kategori Sangat Baik
(SB). Hal ini sejalan dengan penelitian yang (SB). Hal ini menunjukkan bahwa hasil dari
dilakukan oleh Karina, dkk (2019: 15) validasi oleh guru kelas memperoleh skor rata-
menyatakan bahwa validasi ahli materi yang rata keseluruhan aspek sebesar 3,83 dengan
dinilai adalah aspek materi pembelajaran, kategori Sangat Baik (SB).
interaksi, dan penggunaan bahasa tulis. Berdasarkan hasil keseluruhan dari tiga
Hasil validasi oleh validator ahli bahasa validator ahli dan guru kelas, maka e-LKPD
menunjukkan bahwa produk e-LKPD tersebut mendpat skor rata-rata keseluruhan
memperoleh rata-rata skor 3,25 pada aspek sebesar 3,52. Hasil tersebut termasuk kriteria
bahasa sesuai dengan tingkat pekerkembangan Sangat Baik (SB). Kelayakan produk e-LKPD
peserta didik dengan kategori Sangat Baik pada muatan pelajaran yang telah
(SB), rata-rata skor 3,5 pada aspek kesesuaian dikembangkan dikategorikan Sangat Baik (SB).
dengan Bahasa Indonesia dengan kategori Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang
Sangat Baik (SB), dan rata-rata 3,0 pada aspek dilakukan Anggraini dan Wardani (2019: 379)
keruntutan dan keterpaduan alur dengan bahwa kualitas LKPD yang dikembangkan
kategori Baik (B). Hal ini menunjukkan bahwa dikategorikan Sangat Baik (SB) berdasarkan
hasil dari validasi oleh ahli bahasa memperoleh keseluruhan penilaian oleh validator ahli dan
skor rata-rata keseluruhan aspek sebesar 3,25 guru kelas.
dengan kategori Sangat Baik (SB). Hal ini Kelayakan produk e-LKPD tidak hanya
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh diperoleh dari hasil validasi ahli, tetapi juga
Adah dan Sulistyowati (2021; 227-228) yang kepraktisan e-LKPD. Kepraktisan tersebut
menyatakan bahwa validasi ahli bahasa yang dilihat dari hasil respon peserta didik
dinilai yaitu kesesuaian dengan pekermbangan berdasarkan hasil uji coba terbatas yang
peserta didik, keterbacaa, kelugasan, dilakukan pada 10 peserta didik. Hasil tersebut
kesesuaian dengan Bahasa Indonesia, dan menunjukkan bahwa persentase respon peserta
penggunaan istilah seperti simbol/lambang. didik terhadap kelayakan produk e-LKPD
Hasil validasi oleh validator ahli media sebesar 81,1%. Hal ini menunjukkan respon
menujukkan bahwa produk e-LKPD positif dari peserta didik, kepraktisan e-LKD
memperoleh rata-rata 3,66 pada aspek kualitas ini juga diperoleh dari hasil respon peserta
e-LKPD dengan kategori Sangat Baik (SB), didik dari uji coba skala besar. Berdasarkan
rata-rata skor 3,75 pada aspek desain cover hasil respon peserta didik dari uji coba skala
dengan kategori Sangat Baik (SB), dan rata-rata besar menunjukkan respon positif dari peserta
skor 3,58 pada aspek kualitas cetakan dengan didik dengan persentase 82,3%.
kategori Sangat Baik (SB). Hal ini Hal tersebut sejalan dengan penelitian
menunjukkan bahwa hasil dari validasi oleh yang dilakukan oleh Bahrialin, dkk. Hasilnya
ahli media memperoleh skor rata-rata bahwa pengembangan LKPD berbasis
keseluruhan 3,66 dengan kategori Sangat Baik pendekatan saintifik tersebut valid berdasarkan
(SB). Hal ini sejalan dengan penelitian yang hasil penilaian oleh validator ahli dan
dilakukan oleh Karina, dkk (2019: 15) yang kepraktisan LKPD ditentukan berdasarkan hasil
menyatakan bahwa validasi ahli media yang respon peserta didik terhadap LKPD (Bahrialin,
dinilai adalah aspek isi dan peyajian, bahasa, dkk., 2020: 103). Selain itu Citra, dkk (2020:
dan kegrafisan. 241) menyatakan bahwa kelayakan praktis juga
Tia Widiyanti, Ana Fitrotun Nisa., Pengembangan E-LKPD Berbasis Pendekatan Saintifik… 1281

dintetukan berdasarkan respon guru dan peserta KESIMPULAN DAN SARAN


didik terhadap bahan ajar berupa LKPD KESIMPULAN
berbasis pendekatan saintifik yang Berdasarkan hasil penelitian dan
dikembangkan oleh peneliti. Dengan demikian, pembahasan pada bab sebelumnya peneliti
berdasarkan hasil penilaian dari validator ahli menyimpulkan:
menunjukkan bahwa komponen e-LKPD 1. Pengembangan produk e-LKPD berbasis
berbasis pendekatan saintifik yang telah pendekatan saintifik pada pembelajaran
dikembangkan dalam fungsinya sebagai salah IPA menggunakan pendekatan yang
satu bahan ajar, layak dan praktis digunakan berbasis pendekatan saintifik (scientifif
dalam pembelajaran. approach) dengan tujuan agar peserta didik
dapat belajar melalui langkah kegiatan
C. Analisis Efektivitas Produk dengan karakteristik 5M yaitu mengamati,
Efektivitas produk diperoleh dari hasil menanya, mencoba, menalar, dan
akhir skor belajar peserta didik disajikan pada mengkomunikasikan. Produk e-LKPD
tabel 4.13 skor tes hasil belajar. Hal ini sejalan berbasis pendekatan saintifik
dengan penelitian yang dilakukan oleh dikembangkan menggunakan aplikasi
Setiabudi, dkk (2019: 232-233) menyatakan liveworksheet yang dapat diakses secara
bahwa hasil penilaian efektivitas diambil dari online. Pengembangan produk telah
aktivitas peserta didik serta hasil belajar yang berhasil dibuat e-LKPD berbasis
terdiri dari hasil dari pengerjaan LKPD. Skor pendekatan saintifik pada penelitian dan
hasil belajar dikategorikan dalam dua kriteria pengembangan mengacu pada Borg and
yaitu memenuhi dan tidak memenuhi Kriteria Gall (dalam Sugiyono, 2015: 409) dengan
Ketuntasan Minimal (KKM) berdasarkan 10 langkah, namun pada penelitian ini
indikator keberhasilan sebesar ≥90% peserta hanya melakukan sampai tahap ke 9 dan
didik memperoleh skor hasil belajar di atas tidak melalukan langkah produksi massal.
KKM sebesar 70. Proses pengembangan produk e-LKPD
Berdasarkan skor tes hasil belajar pada yaitu (1) potensi dan masalah, (2)
uji coba skala besar peserta didik kelas V pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
memperoleh nilai rata-rata sebesar 82,81. Hal validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji
ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata peserta coba awal (skala kecil), (7) revisi produk,
didik kelas V memenuhi kriteria indikator (8) uji coba pemakaian (skala besar), dan
keberhasilan dengan persentase sebesar 100%. (9) revisi produk.
Artinya, bahwa e-LKPD tersebut efektif untuk 2. Kelayakan produk ditinjau dari hasil
meningkatkan hasil belajar peserta didik validasi validator ahli dan kepraktisan
khususnya pada materi Sifat dan Perubahan produk LKPD ditinjau dari hasil respon
Wujud Benda. peserta didik. Berdasarkan hasil
Hal tersebut sejalan dengan penelitian keseluruhan aspek validasi ahli materi
yang dilakukan Romiati dan Theis. Hasilnya menunjukkan skor rata-rata sebesar 3,34
bahwa pengembangan LKPD berbasis dengan kategori Sangat Baik (SB), hasil
pendekatan saintifik tersebut valid dari hasil keseluruhan aspek validasi ahli bahasa
keseluruhan indikator. Kepraktisan LKPD menunjukkan skor rata-rata sebesar 3,25
memperoleh hasil sangat baik, dan dengan kategori Sangat Baik (SB), hasil
keefektivitasan LKPD dalam meningkatkan keseluruhan aspek validasi ahli media
hasil belajar mendapat respon sangat baik dari menunjukkan skor rata-rata sebesar 3,66
peserta didik (Romiati dan Theis, 2017: 43). dengan kategori Sangat Baik (SB), dan
Selain itu, penelitian oleh Mustika, dkk (2016: hasil keseluruhan aspek validasi oleh guru
71) menyatakan bahwa terdapat pengaruf kelas IV menunjukkan skor rata-rata
positif dan signifikan dalam penggunaan LKPD sebesar 3,83 dengan kategori Sangat Baik
dengan pendekatan saintifik terhadap hasil (SB). Kepraktisan produk e-LKPD dilihat
belajar. dari respon peserta didik. Uji coba awal
dilakukan kepada10 peserta didik kelas IV
1282 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 8, Nomor 1, September 2021, hlm.1269-1283

dengan hasil menunjukkan respon positif 2. Bagi Peneliti Selanjutnya


dengan persentase 81,1%. Hasil uji coba Penelitian ini masih terdapat
pemakaian dilakukan kepada 24 peserta keterbatasan materi yang dikembangkan
didik menunjukkan respon positif dengan dalam produk e-LKPD, masih banyak
presentase 82,3%. materi yang dapat dikembangkan dari
3. Keefektivan produk e-LKPD didapatkan semua materi pelajaran IPA di kelas V.
dari skor tes hasil belajar peserta didik kelas Tidak hanya itu, diharapkan penelitian ini
V yang diperoleh dari menjawab soal-soal dapat dikembangkan disetiap kelas pada
pada e-LKPD. Bedasarkan skor tes hasil sekolah dasar guna memudahkan peserta
belajar peserta didik pada uji coba didik belajar.
pemakaian yang dilaksanakan oleh 24
peserta didik kelas V, diperoleh skor nilai DAFTAR PUSTAKA
rata-rata sebesar 82,81. Hal ini menunukkan Adah, Ummi Zahrotissa dan Raya Sulistyowati.
bahwa skor tes hasil belajar memenuhi 2021. “Pengembangan Bahan Ajar Buku
indikator keberhasilan (≥90% peserta didik Sakku Perencanaan Bisnis pada
memperoleh skor hasil belajar di atas Kompetensi Dasar Menganalisis
KKM) dengan persentase sebesar 100% Lingkungan Pemasaran untuk Kelas X
peserta didik memperoleh nilai diatas BDP SMKN 2 Kediri”. Jurnal
KKM. Pendidikan Tata Niaga (Vol.9 Nomor.2).
Hlm. 223-229.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti Anggraini, Desty Sinta dan Kristi Wardani.
memberikan saran untuk guru, peserta didik, 2019. “Pengembangan Lembar Kerja
dan peneliti lain sebagai berikut: Peserta Didik pada Tematik Muatan
1. Bagi Guru Pendidikan Pancasila dan
a. Guru dapat mengembangkan materi Kewarganegaraan di Kelas IV SD
pembelajaran dengan tidak terbatas Sukowaten Baru”. Jurnal Trihayu, (Vol.6
pada buku siswa yang sudah Nomor.1). Hlm 736-739.
disediakan. Namun juga dapat Asnaini, dkk. 2016. “Pengembangan LKPD
mengadaptasi sumber-sumber lain yang Berbasis Pendekatan Scientific Untuk
relevan dengan materi pembelajaran Meningkatkan Hasil Belajar dan
yang dipelajari. Aktivitas Peserta Didik Pada Materi
b. Guru dapat mengkolaborasikan Larutan Penyangga”. Jurnal Pendidikan
penggunaan media pembelajaran yang Sains Indonesia (Vol.4 Nomor.2). Hlm.
bervariasi sesuai denga 191-201.
c. karakteristik dan kebutuhan peserta
didik.Bagi Peserta Didik Bahrialin, Vina., dkk. 2020. “Pengembangan
a. Peserta didik lebih aktif dalam LKPD Berbasis Pendekatan Saintifik
membiasakan budaya membaca pada Materi SPLDV Kelas VIII SMP
sebagai upaya untuk menambah Negeri 5 Lubuklinggau”. Jurnal Inovasi
wawasan. Pendidikan Matematika (Vol.3
b. Peserta didik lebih mandiri dalam Nomor.1). Hlm. 94-103.
belajar tidak hanya pada guru kelas, Citra, Zahara., dkk. 2020. “Pengembangan
buku siswa, LKPD melainkan mencari LKPD Berbasis Saintifik pada Materi
sumber lain yang dapat mengasah Struktur dan Fungsi Jaringan
pengetahuannya. Tumbuhan”. Jurnal Pendidikan Biologi
c. Peserta didik semakin aktif dan giat dan Sains (Vol.3 Nomor.2). Hlm. 232-
dalam belajar serta mengerjakan sola 243.
latihan yang terdapat dalam e-LKPD
maupun sumber lain yang terkait untuk Dermawati, Nursyamsi., dkk. 2019.
meningkatkan keterampilan berpikir “Pengembangan Lembar Kerja Peserta
secara kritis dan kreatif. Didik Berbasis Lingkungan”. Jurnal
Tia Widiyanti, Ana Fitrotun Nisa., Pengembangan E-LKPD Berbasis Pendekatan Saintifik… 1283

Pendidikan Fisika (Vol.7 Nomor.1). Hlm Nugraheny, Devita Cahayani. 2018.


74-78 “Penerapan Lembar Kerja Peserta Didik
Life Skills untuk Meningkatkan
Munggah, I Gede Agus,. dkk. 2016.
Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah”.
“Penerapan Saintifik Berbasis
Jurnal Visipena (Vol.9 Nomor.1). Hlm.
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
94-114.
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas V”. e-JournalPGSD Permendikbud. 2013. Lampiran I Peraturan
Universitas Pendidikan Ganesha (Vol.4 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor.1). Hlm. 1-10. Republik Indonesia No. 65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses Pendidikan
Karina, Dina., dkk. 2019. “Pengembangan
Dasar dan Menengah. Jakarta:
Media Pembelajaran Ular Tangga Kimia
Depdikbud.
Berbasis Kemaritiman pada Materi
Hakikat Ilmu Kimia”. Jurnal Zarah (Vol. Romiati, Eka dan Roseli Theis. 2017.
7 Nomor.1). Hlm. 13-16. “Pengembangan LKS Berbasis
Pendekatan Saintifik dan Strategi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pembelajaran PQ4R pada Materi
2013. Konsep Pendekatan Saintifik.
Himpunan Kelas VII SMPN 11 Kota
Materi Diklat Guru dalam Rangka
Jambi”. Edumatica (Vol.7 Nomor. 1).
Implementasi Kurikulum 2013.
Hlm. 37-43.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016.
Sari, Alvina Putri Purnama dan Agil Lepiyanto.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
2016. “Pengembangan LKPD Berbasis
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 216
Scientific Approach Siswa SMA Kelas X
tentang Standar Proses Pendidikan
pada Materi Fungi”. Jurnal Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta:
Biologi (Vol. 7 Nomor.1). Hlm. 41-48.
Kemendikbud.
Setiabudi, Agung., dkk. 2019. “Efektivitas
Kumala, Farida Nur. 2016. Pembelajaran IPA
LKPD dengan Pendekatan Saintifik
Sekolah Dasar. Malang : Ediide
untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Indografika.
Matematika Siswa Kelas VIII SMP
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Temaik Negeri 3 Kota Bengkulu”. Jurnal
Terpadu. Bandung: PT Remaja Pembelajaran Matematika Sekolah (Vol.
Rosdakarya. 3 Nomor.2). Hlm. 228-241.
Musfiqon dan Nurdyansyah. 2015. Pendekatan Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Nizamia Learning Center. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Mustika., dkk. “Pengaruh Penggunaan LKS Suhartati. 2016. “Penerapan Pendekatan
dengan Pendekatan Saintifik pada Materi Saintifik pada Materi Relasi dan Fungsi
Objek IPA dan Pengamatannya Terhadap di Kelas X MAN 3 Banda Aceh”. Jurnal
Hasil Belajar IPA Kelas VII MTs N 1 Peluang, (Vo. 4 Nomor.2). Hlm. 56-65.
Semarang”. Jurnal Penelitian
Tim Dosen Ketamansiswaan. 2017. Materi
Pembelajaran Fisika (Vol. 7 Nomor.1).
Kuliah Ketamansiswaan. Yogyakarta:
Hlm. 63-71.
UST Yogyakarta.

You might also like