Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% found this document useful (0 votes)
52 views11 pages

Pengaruh Inkuiri Terbimbing Berbantu Jurnal Belajar Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Kognitif

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 11

Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.

4, Juli 2019

Pengaruh Inkuiri Terbimbing Berbantu Jurnal Belajar Terhadap


Aktivitas dan Hasil Belajar Kognitif

Wahyu Enggal Saputri*, Darlen Sikumbang, Rini Rita T. Marpaung


Pendidikan Biologi, FKIP Univeritas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri
Brodjonegoro No. 1 Bandarlampung
*e-mail:wahyuenggal97@gmail.com, Telp.: +6285384935956

Received: April 1, 2019 Accepted: April 8, 2019 Online published: July 1, 2019

Abstract: The Effect of Guided Inquiry Learning Aided with Learning Journal
on Activities and Cognitive Learning Outcomes. This study aims to determine the
effect of guided inquiry learning models aided with learning journal on activities
and cognitive learning outcomes students of class XSMAN 2Tulang Bawang
Tengah in "Ecosystem" materials. The study samples were64 students of class
Xthat were selected bytotal sampling technique. The research instrument used
pretest-posttest question and observation sheet of student learning activities. The
design used was nonequivalent pretest-posttest control group design. Data
onactivities were analyzed descriptively, while pretest-posttest and N-Gain values
were analyzed by Independent Sample t-test. The results of the study showed that
the average percentage activity was 76.2 with good criteria with N-Gain average
that was 0.59 with medium criteria. Thus the application of the guided inquiry
learning model aided with learning journal has a significant effect on the
activities and cognitive learning outcomes of students in "Ecosystem” materials.

Keywords: activities, ecosystem, guided inquiry learning, learning journal,


learning outcomes

Abstrak: Pengaruh Inkuiri Terbimbing Berbantu Jurnal Belajar Terhadap


Aktivitas dan Hasil Belajar Kognitif. Penelitian ini bertujuan mengetahui
pengaruh model inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajar terhadap aktivitas dan
hasil belajar kognitif peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Tulang Bawang Tengah
pada materi “Ekosistem”. Sampel penelitian adalah 64 peserta didik kelas X
dipilih melalui teknik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan soal
pretest-posttest dan lembar observasi aktivitas belajar peserta didik. Desain yang
digunakan yaitu non-equivalent pretest-posttest control group design. Data
aktivitas dianalisis secara deskriptif, sedangkan nilai pretest-posttest dan N-Gain
dianalisis dengan uji Independent Sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan
persentase rata-rata aktivitas keseluruhan sebesar 76,2 termasuk kriteria baik
dengan rata-rata N-Gain sebesar 0,59 termasuk kriteria sedang. Dengan demikian
penerapan model inkuiri terbimbing berbantu jurnal belajar berpengaruh terhadap
aktivitas belajar peserta didikdan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
kognitif peserta didik pada materi “Ekosistem”.
Kata kunci: aktivitas belajar, ekosistem, hasil belajar kognitif, inkuiri terbimbing,
jurnal belajar

33
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019

PENDAHULUAN memahami konsep, menyelesaikan


Pendidikan mempunyai peranan permasalahan nyata di alam dan
penting yang sangat menentukan mengaplikasikannya ke dalam kehi-
bagi perkembangan dan perwujudan dupan sehari-hari. Hal ini sesuai de-
diri individu, terutama bagi pemba- ngan pernyataan Depdiknas (2004:3)
ngunan bangsa dan Negara. Kemaju- bahwa sains adalah ilmu yang mem-
an suatu kebudayaan bergantung ke- pelajari fenomena-fenomena di alam
pada cara kebudayaan tersebut me- semesta. Sains memperoleh kebena-
ngenal, menghargai dan memanfaat- ran tentang fakta dan fenomena alam
kan sumber daya manusia dan hal ini melalui kegiatan empirik yang dapat
berkaitan erat dengan kualitas pendi- diperoleh melalui eksperimen labora-
dikan yang diberikan kepada peserta torium atau alam bebas.
didik. Menurut Mulyasana (2011: 5) Kenyataan menunjukkan bahwa
pendidikan proses yang terus mene- pendidikan sains di Indonesia masih
rus dari penyesuaian yang lebih ting- kurang berhasil. Berdasarkan hasil
gi bagi manusia yang telah berkem- studi lembaga Internasional oleh
bang secara fisik dan mental yang PISA (Programme for International
bebas dan sadar kepada Tuhan, se- Student Assessment) diketahui bahwa
perti termanifestasi dalam alam seki- pada tahun 2015 literasi sains peserta
tar intelektual, emosional, dan ke- didik Indonesia berada pada posisi
manusiaan dari manusia. 65 dari 67 negara (Tim PISA Indone-
Peningkatan mutu pendidikan sia, 2016:11).Artinya prestasi peser-
wajib dilakukan secara berkesinam- ta didik di Indonesia masih di bawah
bungan dikarenakan begitu penting- rata-rata.Adapun hasil studi oleh
nya pendidikan dalam perkembangan PISA tersebut menunjukkan bahwa
dan perwujudan suatu individu. Pe- rendahnya literasi sains peserta didik
ningkatan mutu pendidikan sangat terutama pada aspek menjelaskan fe-
berhubungan dengan masalah proses nomena ilmiah, mengevaluasi dan
pembelajaran. Proses pembelajaran mendesain penyelidikan saintifik,
yang masih banyak dilakukan yaitu dan menginterpretasi data dan bukti
pembelajaran konvensional. Pada za- ilmiah.
man sekarang banyak orang yang Berdasarkan pengamatan dan
melihat hasil belajar peserta didik da- wawancara yang dilakukan dengan
ri berhasilnya pendidikan. Pembe- pendidik mengenai pembelajaran Bi-
lajaran yang baik adalah bersifat me- ologi di SMA Negeri 2 Tulang Ba-
nyeluruh dalam melaksanakannya, wang Tengah, diperoleh keterangan
baik aspek kognitif, afektif maupun bahwa aktivitas dan hasil belajar pe-
psikomotorik, sehingga dalam peng- serta didik yang dicapai masih rendah
ukuran tingkat keberhasilannya sela- atau di bawah kriteria ketuntasan mi-
ma dilihat dari segi kuantitas juga da- nimal (KKM) yang telah ditentukan
ri kualitas yang telah dilakukan di se- oleh pendidik yaitu 70, hanya sekitar
kolah-sekolah (Depdiknas,2006:1). 45% peserta didik yang memperoleh
Pembelajaran IPA (sains) diha- nilai mata pelajaran Biologi diatas
rapkan sebagai wahana untuk dapat KKM.Rendahnya hasil belajar pe-
meningkatkan kualitas sumber daya serta didik diduga salah satunya ter-
manusia. Belajar IPA termasuk Bio- jadi karena penerapan metode pem-
logi bukan hanya sekedar mengingat belajaran yang kurang tepat yaitu
dan menghapal saja, melainkan harus pembelajaran yang bersifat monoton

34
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019

yang masih cenderung berpusat pada atan belajar peserta didik sesuai de-
pendidik sehingga peserta didik ku- ngan tujuan (Sardiman, 2005: 145).
rang aktif dalam proses pembelaja- Namun, pembelajaran menggu-
ran. Seorang pendidik dalam me- nakan model Inkuiri terbimbing
nyampaikan materi perlu memilih (Guided Inquiry) memiliki kelema-
metode mana yang sesuai dengan ke- han salah satunya adalah karena
adaan kelas atau peserta didik se- pembelajaran inkuiri dilakukan seca-
hingga peserta didik merasa tertarik ra berkelompok, kemungkinan ada
untuk mengikuti pelajaran yang anggota kelompok yang kurang aktif.
diajarkan. Maka diperlukan strategi pembelaja-
Model pembelajaran yang tepat, ran lain untuk menutupi kelemahan
sehingga dapat meningkatkan aktivi- model pembelajaran Inkuiri terbim-
tas dan hasil belajar pada peserta bing (Guided Inquiry) ini, salah satu-
didik SMA Negeri 2 Tulang Bawang nya adalah dengan menulis jurnal be-
Tengah. Salah satu model pembelaja- lajar (Learning Journal). Jurnal bela-
ran yang mampu mengaktifkan pe- jar (Learning Journal) merupakan
serta didik adalah model inkuiri ter- hasil refleksi yang ditulis peserta
bimbing. Model inkuiri terbimbinga- didik tentang apa yang telah dipelaja-
dalah pembelajaran yang melibatkan ri di akhir pembelajaran (Wati, 2018:
peserta didik secara aktif mendo- 129).
rong peserta didik untuk mecari dan Peserta didik banyak yang ku-
menyelidiki suatu pengetahuan seca- rang aktif ketika proses pembelajaran
ra kritis dan logis. berlangsung, dalam arti peserta didik
Model ini mendorong peserta tersebut kurang dapat menyampaikan
didik untuk menemukan sendiri dan apa dan dimana yang menjadi masa-
mentransformasikan informasi kom- lah baginya, maka perlu adanya suatu
pleks, mengecek informasi baru de- inovasi dalam pembelajaran yang di-
ngan yang sudah ada dalam ingatan- lakukan peserta didik. Inovasi pem-
nya, dan melakukan pengembangan belajaran yang dimaksudkan disini a-
menjadi informasi atau kemampuan dalah penerapan jurnal belajar (Lear-
yang sesuai dengan lingkungan dan ning Journal). Jurnal belajar disini
zaman, tempat, dan waktu hidup. Pe- dapat dianggap sebagai suatu reka-
serta didik adalah subjek yang memi- man proses pembelajaran yang dila-
liki kemampuan untuk secara aktif kukan oleh peserta didik sebagai
mencari, mengolah, mengonstruksi, tugas yang dipikul peserta didik
dan menggunakan pengetahuan.Un- (Suprijono, 2012:124). Peserta didik
tuk itu, pembelajaran harus berke- dituntut untuk kreatif dan aktif
naan dengan kesempatan yang dibe- ketika proses pembelajaran
rikan kepada peserta didikuntuk me- berlangsung yaitu dengan membuat
ngonstruksi pengetahuan dalam pro- jurnal belajar mengenai refleksi
ses kognitifnya (Hosnan, 2014: 282). belajar yang sudah disampaikan oleh
Model inkuiri terbimbing dalam pendidik, sehingga peserta didik
pengaplikasiannya pendidik berperan dapat menuangkan aspirasinya
sebagai pembimbing dengan membe- terkait pemahaman dari materi
rikan kesempatan kepada peserta di- pembelajaran, dengan demikian akan
dik untuk belajar aktif, sebagaimana membantu dalam peningkatan hasil
pendapat pendidik harus dapat belajar peserta didik.
membimbing dan mengarahkan kegi-

35
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019

Hasil penelitian terdahuluyang tujuan yang hendak dicapai oleh pe-


dilakukan oleh Sunarya (2018: 94- neliti yaitu untuk mengetahui penga-
99) dengan judul pengaruh pene- ruh modelinkuiri terbimbing berban-
rapan model pembelajaran Inkuiri tu jurnal belajarterhadap aktivitas
terbimbing (Guided Inquiry) terha- dan signifikansi hasil belajar kognitif
dap hasil belajar biologi peserta didik peserta didik kelas X di SMANegeri
kelas X SMAN 1 Narmada. Pene- 2Tulang Bawang Tengah pada materi
litiannya menujukkan bahwa Inkuiri “Ekosistem”.
terbimbing (Guided Inquiry) dapat
meningkatkan hasil belajar biologi METODE
peserta didik kelas X SMAN 1 Penelitian ini dilaksanakan pada
Narmada. Penelitian lainnya dilaku- bulan Februari Tahun Ajaran
kan oleh Sipangkir (2015: 199-206) 2018/2019di SMA Negeri 2Tulang
yang menyimpulkan bahwa penera- Bawang Tengah.Sampel penelitian
pan Inkuiri terbimbing (Guided ini adalah peserta didik kelas Xdi
Inquiry) berpengaruh terhadap hasil SMA Negeri 2 Tulang Bawang
belajar Biologi peserta didik kelas XI Tengahyang berjumlah 64 orang.
SMAN 1 Indralaya Tahun Desain penelitian yang diguna-
2015/2016. Serta penelitian yang kan dalam penelitian ini adalahnon-
dilaku-kan oleh Wati (2018: 129- equivalent pretest-posttest control
133) menyatakan bahwa group design,dimana sebelum diberi
pembelajaran dengan model Inkuiri perlakuan, terlebih dahulu sampel di-
terbimbing (Guided Inquiry) berikan tes awal (pretest) dan diberi-
berbantuan jurnal belajar mampu kan tes akhir (posttest) pada akhir
meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran. Dengan demikian, da-
IPA peserta didik di SMPN 1 ta akan lebih akurat karena dapat
Kepenuhan tahun ajaran 2016/2017. membandingkankelas sebelum dibe-
Peserta didik diharapkan dapat ri perlakuan dengan setelah diberi
menemukan fenomena yang terjadi perlakuan.
di lingkungan sekitar dan masyarakat Prosedur penelitian ini terdiri atas
secara langsung, maka peserta didik tiga tahapan, yaitu (1) tahap pra
perlu mengamati dan menemukan se- penelitian; (2) tahap pelaksanaan
cara langsung yang ada di lingku- penelitian, dan (3) tahap akhir. Pada
ngan sekitarnya. Proses penemuan tahap pra penelitian, peneliti mem-
dapat dilakukan dengan praktikum buat surat observasi sebagai peng-
atau observasi. Hal itu akan membe- antar penelitian; kemudian melaku-
rikanpengalaman belajar kepada para kan observasi ke sekolah tempat
peserta didik memperoleh ke- penelitian dan menentukan sampel;
mampuan dasar dalam mentransfer setelah itu peneliti menyusun pe-
konsep-konsep pengetahuan, sehing- rangkat pembelajaran berupa Renca-
ga dikemudian hari para peserta na Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
didik memiliki kemampuan untuk dan Lembar Kerja Peserta Didik
mengembangkan dirinya lebih lanjut. (LKPD); lalu membuat soal pretest-
Dalam proses pembelajaran ini, pen- posttest sebagai instrumen evaluasi
didik hanya bertindak sebagai pem- pembelajaran; membuat lembar ob-
bimbing dan fasilitator yang meng- servasi aktivitas, membuat format
arahkan peserta didik untuk mene- penulisan jurnal belajar, melakukan
mukan konsep atau prinsip. Adapun uji validasiinstrumen oleh pembim-

36
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019

bing, melakukan uji coba instrumen posttest dan observasi aktivitas pe-
penelitian, menganalisis hasil uji va- serta didik. Nilai pretest diambil pa-
liditasdan uji coba instrumen peneli- da awal kegiatan pembelajaran dila-
tian, serta melakukan revisi instru- kukan, sedangkan nilai posttestdi-
men penelitian. ambil pada akhir kegiatan pembe-
Tahap pelaksanaan penelitian, lajaran.
langkah awal yang dilakukan yaitu Lembar observasi aktivitas peser-
peserta didik mengerjakan soal pretes ta didik berisi semua aspek kegiatan
yang diberikan sebelum diberikan yangdiamati pada saat proses pem-
perlakuan; kemudian memberikan belajaran. Setiap peserta didik dia-
perlakuan pada kelas eksperimen ya- mati berdasarkan point kegiatan yang
itu dengan cara menerapkan model dilakukan dengan cara memberi tan-
inkuiri terbimbing berbantu jurnal da checklist () pada lembar obser-
belajar pada pembelajaran serta vasi sesuai dengan aspek yang telah
mengobservasi jalannya pembelaja- ditentukan.
ran dengan bantuan observer; pendi- Adapun analisis yang dilakukan
dik melaksanakan pembelajaran pada untuk data kuantitatif (pretest-post-
kelas control dengan metode diskusi test) yaitu menggunakann-Gain,
tanpa perlakuan; memberikan tes a- yang kemudian data nilai pretest-
khir (posttest) untuk mengukur hasil posttest dan n-Gain tersebut dianali-
belajar kognitif peserta didik. sis dengan uji-t menggunakan SPSS
Tahap akhir penelitian yaitu, me- 17.0. Sedangkan untuk data kualitatif
ngolah data hasil tes awal (lembar observasi aktivitas peserta
(pretest)dan tes akhir (posttest) dan didik) dianalisis menggunakan
instrumen pendukung penelitian lain- teknikdeskriptif persentase.
nya. Kemudian membandingkan
hasil analisis data tes antara sebelum HASIL DAN PEMBAHASAN
perlakuan dan setelah diberi Aktivitas belajar peserta didik
perlakuan untuk menentukan apakah diperoleh berdasarkan kegiatan pe-
terdapat pengaruh signifikan antara serta didik pada saat pembelajaran.
pembelajaran dengan model inkuiri Adapun aspek-aspek aktivitas yang
terbimbing berbantu jurnal belajar diamati di kelas yaitu, memperhati-
dengan tanpa jurnal belajar. kan penjelasan pendidik, bekerjasa-
Jenis data dalam penelitian ini ma mengerjakan tugas kelompok,
yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pe- mengajukan pertanyaan, memberi
ngumpulan data menggunakan pre- tanggapan dan mempertahankan pen-
test-posttestdalam bentuk pilihan ja- dapat.
mak serta lembar observasi aktivitas Rata-rata aktivitas belajar peserta
peserta didik. Instrumen tes tersebut didiktertinggi terdapat pada aspek A
sebelum diujikan pada peserta didik yang dapat dilihat pada Tabel. 1,
terlebih dahulu diuji kelayakannya yaitu “Memperhatikan Penjelasan
dengan melihat validitas, reliabilitas, Pendidik Saat Proses Pembelajaran”
tingkat kesukaran serta daya beda dengan kriteria sangat baik dengan
yang baik. rata-rata presentase sebesar 88,5.
Teknik pengambilan data pada
penelitian ini diperoleh dari pretest-

37
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019

Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Kelas X di SMA Negeri 2


Tulang Bawang Barat
Persentase
Aktivitas Belajar
Peserta Didik Rata-
Aspek Indikator Aktivitas Kriteria
Pertemuan rata
I II
Memperhatikan Penjelasan Pendidik
A 84 93 88,5 Sangat Baik
Saat Proses Pembelajaran
Bekerjasama dengan Teman dalam
B 82 92 87 Sangat Baik
Menyelesaikan Tugas Kelompok
Peserta Didik Mengajukan Perta-
C 73 80 76,5 Baik
nyaan Saat Proses Pembelajaran
Peserta Didik Memberikan Tangga-
D pan pada Kelompok Lain Saat Dis- 64 68 66 Baik
kusi
Peserta Didik Mempertahankan
E 60 66 63 Baik
Pendapatnya Saat Diskusi
Rata-rata 76,2 Baik

Tabel 2. Rata-Rata Pretest, Posttest dan n-Gain Peserta Didik Kelas X di SMA
Negeri 2 Tulang Bawang Barat
Interpretasi n-
No. Kelas Rata-rata Pretes Rata-rata Postes n-Gain
Gain
1. Kontrol 40,94 64,84 0,39 Sedang
2. Eksperimen 42,81 72,97 0,59 Sedang

Tabel 3. Hasil Uji StatistikPretes, Postes dan n-Gain Kognitif Peserta Didik
Kelas X di SMA Negeri 2 Tulang Bawang Barat
Uji Uji Uji Independent
Nilai Kelas
Normalitas Homogenitas Sample t-test
E Sig.0,471> 0,05 Sig 0,878
Pretes
K Sig.0,368> 0,05 > 0,05
E Sig.0,486>0,05 Sig. 0,867 Sig. (2-tailed)
Postes
K Sig.0,298>0,05 > 0,05 0,014
n-Gain E Sig.0,300 > 0,05 Sig. 0,850 < 0,05
(Interpretasi n-Gain) K Sig.0,292 > 0,05 > 0,05

Sedangkan rata-rata aktivitas terendah peserta didik selama pembelajaran


terdapat pada aspek E yakni “Peserta berlangsung berkriteria baik, hal
Didik Mem-pertahankan Pendapatnya tersebut disebabkan oleh meningkat-
Saat Diskusi” dengan rata-rata skor nya ketertarikan peserta didik dalam
sebesar 63 kriteria baik. Kemudian proses pembelajaran. Hasil observasi
rata-rata persentase aktivitas belajar tersebut disajikan dalam Tabel 1.
peserta didik secara keseluruhan Peningkatan yang signifikan ter-
adalah sebesar 76,2 dengan kriteria hadap hasil belajar peserta didik (as-
baik dimana persentase tersebut pek kognitif) dapat dilakukan dengan
menunjukkan bahwa aktivitas belajar uji statistik. Berdasarkan Tabel 2, di-

38
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019

ketahui bahwa pada kelas eksperi- Hasil analisis lembar observasi


men rata-rata nilai pretes 42,81; data aktivitas peserta didik secara keselu-
nilai postes 72,97; dan n-Gain 0,59 ruhan, proses pembelajaran yang di-
dengan kriteria sedang, sedangkan laksanakan dari pertemuan pertama
pada kelas kontrol rata-rata nilai pre- hingga pertemuan kedua menunjuk-
tes 40,94; rata-rata nilai postes 64,84; kan peningkatan, hal tersebut diaki-
dan n-Gain 0,39 dengan kriteria se- batkan bahwa proses pembelajaran
dang. Berdasarkan tabel diatas, nilai dilaksanakan lebih komunikatif dan
pretes, nilai postes dan n-Gain kelas merancang peserta didik untuk dapat
ekperimen lebih tinggi dibandingkan berpikir secara lebih dalam akan ma-
kelas kontrol. teri yang dipelajari.
Setelah diketahui nilai pretes, Analisis data hasil penelitian yang
postes dan n-Gain, selanjutnya dila- diperoleh, akan dijabarkan mengenai
kukan uji statistik dengan bantuan pengaruh model pembelajaran inkuiri
SPSS 17.0 terhadap nilai pretes, terbimbing berbantu jurnal belajar
postes, dan n-Gain peserta didik. terhadap aktivitas dan hasil belajar
Data yang diperoleh dianalisis mela- kognitif peserta didik pada materi
lui uji normalitas, uji homogenitas, “Ekosistem”. Pengaruh model pem-
dan uji Independent Sample t-test. belajaran inkuiri terbimbing berbantu
Berdasarkan Tabel 3, setelah data jurnal belajar diukur berdasarkan ke-
pretes, postesdan n-Gain kognitif tercapaian dalam meningkatkan akti-
peserta didik dilakukan uji normali- vitas yang dilihat dari observasi akti-
tas (menggunakan uji Kolmogorov- vitas peserta didik yang dilakukan o-
Smirnov), diperoleh hasil bahwa leh observer/peneliti, sedangkan ke-
sampel berasal dari populasi berdis- tercapaian hasil belajar kognitif pe-
tribusi normal, baik pada kelas kon- serta didik dilihat dari hasil pretest-
trol maupun kelas eksperimen. Uji posttest dan nilai n-Gain.
homogenitas (menggunakan uji Le- Hasil observasi aktivitas yang te-
vene Test) terhadap pretest, posttest lah dilakukan terhadap peserta didik,
dan n-Gain kognitif, diperoleh hasil diketahui bahwa aspek aktivitas ter-
bahwa data yang diuji homogen. tinggi terdapat pada aspek A “Mem-
Setelah dilakukan uji normalitas perhatikan Penjelasan Pendidik Saat
dan homogenitas data, selanjutnya Proses Pembelajaran” dengan rata-
dilakukan uji Independent-Sample t- rata persentase sebesar 87,5. Sedang-
test (untuk menguji signifikansi beda kan aspek terrendah terdapat pada
rata-rata dua kelas antara peserta aspek E “Peserta Didik Memperta-
didik kelas kontrol dan kelas eks- hankan Pendapatnya Saat Diskusi”
perimen). Berdasarkan Tabel 3, ter- dengan rata-rata persentase sebesar
lihat bahwa nilai sig.(2-tailed)0,014 < 66. Hal ini dikarenakan peserta didik
0,05 yang berarti n-Gain rata-rata terbiasa belajar dengan metode ce-
hasil belajar aspek kognitif antara ramah yakni hanya mendengarkan
kelas eksperimen dengan kelas kon- penjelasan pendidik di kelas saat
trol berbeda signifikan, sehingga ke- pembelajaran berlangsung. Peserta di-
putusan uji terima H1 yang berarti dik tidak terbiasa mengajukan perta-
bahwa rata-rata n-Gain kelas eks- nyaan maupun berpendapat. Jika pe-
perimen lebih tinggi daripada rata- serta didik memiliki keyakinan yang
rata n-Gain kelas kontrol. tinggi, peserta didik tidak akan mu-
dah terpengaruh oleh pernyataan pe-

39
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019

serta didik lainnya. Rendahnya rata- peserta didik aktif bertanya mengenai
rata persentase pada aspek E “Peserta komponen-komponen ekosistem dan
Didik Mempertahankan Pendapatnya aliran energi ketika pengamatan lang-
Saat Diskusi” dibuktikan dengan ku- sung yang dilakukan pada ekosistem
rangnya keberanian yang dimiliki o- alami dan buatan di lingkungan seki-
leh peserta didik dalam mengeluarkan tar sekolah. Hal ini sejalan dengan
pendapatnya.Hal tersebut sejalan de- pendapat Dimyati dan Mudjiono
ngan pendapat Nasution (2015: 125) (2015: 42) yang menyatakan bahwa”
yang menyatakan bahwa peserta di- peserta didik yang terlibat dalam me-
dik kurang memiliki rasa percaya diri laksanakan suatu percobaan atau pe-
yang tinggi, sehingga mereka merasa ragaan akan memiliki intensitas ke-
canggung untuk mempertahankan aktifan yang lebih tinggi dibanding-
pendapatnya sendiri. kan peserta didik yang hanya melihat
Model pembelajaran inkuiri ter- dan mendengarkan”.
bimbingdalam proses pembelajaran Hasil analisis data yang telah
harus benar-benar diperhatikan agar dilakukan pada Tabel 2, hasil belajar
tujuan pembelajaran, aktivitas peserta kognitif tertinggi terdapat pada kelas
didik, serta hasil belajar peserta didik eksperimen diperoleh nilai rata-rata
dapat menunjukkan kondisi pembela- pretest-posttest masing-masing sebe-
jaran yang ada. Model inkuiri ter- sar 42,81 dan 72,97 dengan nilai n-
bimbing ini menuntut peserta didik Gain sebesar 0,59 termasuk kriteria
untuk menemukan suatu konsep yang sedang, sedangkan pada kelas kon-
belum diketahui sebelumnya dengan trol, hasil belajar kognitif didik tergo-
cara melakukan suatu pengamatan long rendah dengan rata-rata nilai
dan penelitian dari masalah yang pretest-posttest masing-masing sebe-
diberikan oleh pendidik yang sar 40,94 dan 64,84 dengan nilai n-
bertujuan agar peserta didik berperan Gain sebesar 0,39 termasuk kriteria
sebagai subjek belajar yang dapat sedang. Hasil tersebut menunjukkan
terlibat secara aktif dalam bahwa kedua kelas mengalami pe-
pembelajaran di kelas. Hal ini sesuai ningkatan pada hasil belajar kognitif,
dengan pendapat Aunurrahman serta dapat dilihat bahwa terjadi per-
(2014: 121) Peserta didik yang bedaan yang signifikan terhadap hasil
terlibat dalam melaksanakan suatu belajar antara kelas eksperimen dan
percobaan atau peragaan akan kelas kontrol. Dengan demikian dapat
memiliki intensitas keaktifan yang dikatakan bahwa model inkuiri ter-
lebih tinggi dibandingkan yang hanya bimbing berbantu jurnal belajaryang
melihat, mendengar dan me-ngamati digunakan dalam pembelajaran berpe-
saja. ngaruh signifikan terhadap pening-
Peserta didik merasa terdorong katan aspek kognitif peserta didik.
untuk mempelajari materi ekosistem Hal tersebut sejalan dengan pen-
yang diajarkan oleh pendidik, karena dapat Albab (2012: 23) bahwa pem-
peserta didik dilibatkan secara lang- belajaran dengan menggunakan mo-
sung dalam kegiatan penemuan yaitu del inkuiri terbimbing dapat mening-
mengamati langsung ekosistem alami katkan hasil belajar peserta didik,
dan buatan yang ada dilingkungan karena dalam pembelajarannya, pe-
sekitar sekolah sehingga keaktifan pe- serta didik ditempatkan tepat di te-
serta didik selama pembelajaran se- ngah dalam proses pembelajaran, se-
makin meningkat, dibuktikan dengan hingga peserta didik secara aktif

40
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019

mencari informasi sendiri melalui Jurnal belajar yang ditulis oleh


observasi (pengamatan), eksperimen peserta didik tersebut, pendidik akan
(percobaan), aktif berdiskusi dan ber- menjelaskan kembali materi yang
tukar pendapat untuk membuktikan belum dipahami peserta didik diper-
teori atau fakta tentang materi yang temuan berikutnya. Dengan demikian
sedang dipelajarinya guna mendapat- penulisan jurnal sangat membantu pe-
kan suatu kesimpulan. Didukung oleh serta didik untuk meningkatkan hasil
pendapat Suprihatin (2014: 57)bah- belajarnya kognitifnya, dikarenakan
wa inkuri terbimbing dapat membuat pendidik tahu dimana kekurangannya
peserta didik mengetahui manfaat da- dalam mengajar dan tahu dimana ke-
ri apa yang telah mereka pelajari serta sulitan peserta didik dalam memaha-
dilibatkan dalam mengajukan perta- mi materi.
nyaan dan merumuskan suatu perma- Proses pembelajaran dengan
salahan, menemukan dan mengum- menggunakan model inkuiri terbim-
pulkan informasi atau data, mengkla- bing berbantu jurnal belajarefektif
rifikasi hasil penemuan dan mengam- untuk meningkatkan aktivitas dan ha-
bil kesimpulan, sehingga peserta di- sil belajar peserta didik. Aktivitas da-
dik akan merasa bahwa betapa pen- pat mempengaruhi hasil belajar pe-
tingnya peran mereka dalam proses serta didik. Apabila aktivitas peserta
pembelajaran. Dengan demikian, da- didik tinggi maka hasil belajar pun
pat dikatakan bahwa hal tersebut yang akan tinggi. Aktivitas peserta didik
dapat meningkatkan hasil belajar selama proses belajar mengajar me-
peserta didik. rupakan salah satu indikator adanya
Dengan adanya jurnal belajar keinginan atau motivasi peserta didik
yang ditulis oleh peserta didik di ak- untuk belajar, jika peserta didik tidak
hir pembelajaran mampu meningkat- semangat atau bosan dalam pembe-
kan hasil belajar kognitif peserta di- lajaran maka hasil belajar yang dida-
dik yang rendah, dikarenakan peserta patkan oleh peserta didik akan ren-
didik dapat mengetahui kelebihan dan dah. Secara keseluruhan, seluruh as-
kekurangannya dalam belajar serta pek berkriteria baik, sehingga dapat
memikirkan upaya untuk mengatasi disimpulkan bahwa model inkuiri
kekurangannya, sehingga peserta di- terbimbing berbantu jurnal belajar
dik dapat mengetahui makna dari mampu meningkatkan aktivitas dan
proses belajarnya, dibuktikan dengan hasil belajar peserta didik. Artinya
pembelajaran pada pertemuan per- peserta didik senang belajar dengan
tama, peserta didik melakukan penga- menggunakan model inkuiri terbim-
matan langsung dilingkungan sekitar bing berbantu jurnal belajar. Melalui
sekolah, peserta didik menjadi lebih pembelajaran tersebut, peserta didik
aktif bertanya tentang ekosistem ala- menjadi mampu memperbaiki serta
mi dan buatan yang diamati. Kemu- meningkatkan keterampilan serta pro-
dian ketika menulis refleksi pada jur- ses kognitif. Peserta didik akan mera-
nal belajar, peserta didik menuliskan sa senang karena tumbuhnya rasa
materi komponen ekosistem yang te- menyelidiki dan berhasil. Pesertadi-
lah dipahami dan materi aliran energi dik pun menjadi aktif mengeluarkan
yang belum dipahami, sehingga pen- gagasan-gagasan. Serta mendorong
didik tahu materi yang sudah dipaha- peserta didik untuk berpikir dan be-
mi peserta didik dan yang belum di- kerja atas inisiatif dirinya sendiri. De-
pahami. ngan demikian, melalui pembelajaran

41
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019

yang diterapkan model inkuiri terbim- Dimyati dan Mujiono. 2015. Belajar
bing berbantu jurnal belajar, aktivitas dan Pembelajaran. Jakarta: PT
dan hasil belajar kognitif peserta di- Rineka Cipta.
dik meningkat, karena dengan dite-
rapkannyamodel tersebut ke dalam Hosnan.2014. Pendekatan Saintifik
pembelajaran, peserta didik akan me- dan Kontekstual Dalam Pembe-
ngerti konsep dasar pembelajaran lajaran Abad 21. Bandung:
yang dipelajarinya, menemukan ide- Ghalia Indonesia.
ide yang lebih baik sehingga pembe-
lajaran menjadi lebih bermakna. Mulyasana, D. 2011. Pendidikan Ber-
mutu dan Berdaya Saing. Ban-
SIMPULAN dung: Remaja Rosdakarya.
Model inkuiri terbimbing ber-
Nasution, N. 2015. Berbagai Pende-
bantu jurnal belajar berpengaruh da-
katan dalam Proses Belajar dan
lam meningkatkan aktivitas belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Ak-
peserta didik dan berpengarauh sig-
sara.
nifikan terhadap hasil belajar kognitif
peserta didik. Hal tersebut dibuktikan Sardirman. 2005. Interaksi dan Moti-
dengan terjadinya peningkatan aktivi- vasi Belajar Mengajar. Ja-
tas peserta didik dalam pembelajaran. karta: Rajawali Press.
Aktivitas peserta didik paling tinggi
terdapat pada aspek “Memperhatikan Sipangkir, T. 2015. Pengaruh Penera-
Penjelasan Pendidik" dengan kriteria pan Model Inkuiri Terbimbing
sangat baik. Selanjutnya, terjadi pe- Terhadap Hasil Belajar Peserta
ningkatan rata-rata nilai pretest- Didik Pada Materi Mekanisme
posttest dengan nilai n-Gain yang Transpor Membran. Jurnal
berkriteria sedang. Pembelajaran Biologi. 4 (3):
43-50

DAFTAR RUJUKAN Sunarya, A. 2018. Pengaruh Penera-


Albab, A.F. 2012. Penerapan Strategi pan Model Pembelajaran Inku-
Pembelajaran Discovery Learn- iri Terbimbing (Guided Inquiry)
ing dengan Metode Whole Terhadap Hasil Belajar Biologi
Brain Teaching dalam Pembe- Peserta Didik Kelas X SMAN 1
lajaran Fisika di SMP. Jurnal Narmada. Jurnal Pen-didikan
Pembelajaran Fisika. 1(1): 1-5 Universitas Mataram. 1 (1): 94-
99
Aunurrahman. 2014. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Alfa- Suprihatin. 2014. Aktivitas dan Hasil
beta. Belajar pada Materi Sistem
Pencernaan dengan Strategi
Depdiknas. 2004. Sains. Jakarta: Pembelajaran Guided Inquiry.
Depdiknas. Unnes Journal of Biology
Education. 14(3): 35-40.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan. Jakarta: Suprijono, A. 2012. Cooperative
Depdiknas. Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

42
Jurnal Bioterdidik, Vol.7 No.4, Juli 2019

Tim PISA Indonesia. 2016. Survei Kemampuan Konsep IPA Sis-


Internasional PISA. (Online), wa. Jurnal Universitas Ne-geri
(http://litbang.kemdikbud.go.id Malang. 3 (2) : 129-133
diakses 03 Januari 2019 Pukul
19.58 WIB).

Wati, A. 2018. Pengaruh Pembelaja-


ran Inkuiri Terbimbing Berban-
tuan Jurnal Belajar Terhadap

43

You might also like