Dentin Jurnal Kedokteran Gigi: Assessment Record)
Dentin Jurnal Kedokteran Gigi: Assessment Record)
Dentin Jurnal Kedokteran Gigi: Assessment Record)
DENTIN
JURNAL KEDOKTERAN GIGI
Vol II. No 1. April 2018
ABSTRACT
Background: Malocclusions areithe third major problem in dental health after dental caries and
periodontal disease in Indonesia. HMAR (Handicapping Malocclusion Assessment Record) are an index that
can be use totmeasure security of malocclusion, introduced by Salzmann in 1986. The HMAR indexrcan be used
directly into patients and using a study model. Objective: To analyze the comparison of mild
malocclusionaindicator values with severe malocclusion based on HMAR index (Handicapping Malocclusion
Assessment Record) in triage patient on RSGM Gusti Hasan Aman. Method: This study use observational
analytic withncross sectional approach in October-November 2017. The sample of the research is patient who
cameifirst to RSGM Gusti Hasan Aman in triage stages with the range around 12-18 years old and all the oldest
teeth have been dated and never do the orthodontic treatment. The sample wasfselected by using simple random
sampling method as much as 82 respondents which is consisted of 41 respondents with malocclusion light and
41 respondents with mild malocclusion. Results: The results showedithat the most influential indicator for the
occurrence of mild malocclusion was the lower jaw anterior teeth and severe malocclusion was the maxillary
anterior teeth jointed on the (Intra Arch Deviation). Statistical analysis with Mann-Whitney test obtained
significancetvalue of p=0,000 (p<0.05). Conclusion: Based on the comparison of Handicapping Malocclusion
Assessment Record (HMAR) index value, it can be concluded that the mild malocclusion indicator is bigger than
the severe malocclusion indicator
ABSTRAK
Latar Belakang: Maloklusi berada pada urutan ketiga yang cukup besar dalam masalah kesehatan gigi
dan mulut setelahikaries gigi dan penyakit periodontal di Indonesia. Indeks Handicapping Malocclusion
Assessment Record (HMAR) adalah indeks yang dapat mengukur tingkat keparahan maloklusi, yang
diperkenalkan oleh Salzmann pada tahun 1986. Indeks HMAR dapat digunakan secararlangsung pada pasien
dan ada juga menggunakan model studi. Tujuan: Menganalisis perbandingananilai indikator maloklusi ringan
dengan maloklusi berat berdasarkan indeks Handicapping Malocclusion Assessment Record (HMAR) pada
pasien triage RSGM Gusti Hasan Aman. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik
dengan pendekatanncross sectional pada bulan Oktober-November 2017. Sampel penelitian ini adalah pasien
yangipertama kali datang ke stase triage RSGM Gusti Hasan Aman dengan rentang usia 12-18 tahun dan gigi
sulung sudah tanggal semua serta belum pernah melakukan perawatan ortodonti. Sampel dipilih menggunakan
metodefsimple random sampling berjumlah 82 responden yang terdiri dari 41 responden maloklusi ringan dan
41 responden maloklusi berat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan nilai indikator yang berpengaruh terhadap
terjadinya maloklusi ringaniadalah gigi berdesakan anterior rahang bawah dan maloklusi beratiadalah gigi
berdesakan anterior rahang atas pada indikator penyimpangan gigi dalam satu rahang (Intra Arch Deviation).
Analisis statistik dengan uji Mann-Whitney diperoleh nilai signifikasi sebesar p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perbandingan nilai indeks Handicapping Malocclusion Assessment Record (HMAR) dapat
disimpulkan bahwa indikator maloklusi berat lebih besar daripada indikator maloklusi ringan.
Korespondensi: Fitriani, Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas kedokteran Gigi Universitas Lambung
Mangkurat, Jalan Veteran No 128B, Banjarmasin, Kalsel, email: fifitrianii@gmail.com
Fitriani: Perbandingan Nilai Indikator Maloklusi Ringan Dengan Maloklusi Berat 92
pencatatan identitas sampel dalam formulir status Tabel 2. Nilai indikator anterior rahang atas
yang dibimbing oleh peneliti. Kemudiantpeneliti Penyimpangan Gigi Dalam Satu Rahang (Intra Arch Deviation)
memakai jas lab, masker dan handscoon untuk
proteksi diri melakukan pencetakan gigi geligi Anterior Rahang Atas
rahang atas dan rahang bawah perorangan dengan Indikator Maloklusi Ringan Maloklusi Berat
sendok cetak dan bahan alginat yang telah Gigi missing 0 2,44
dicampur dengan air. Tatarcara mencetak gigi
Berdesakan 187,8 304,9
geligi harus dikuasai oleh peneliti karena pada
Rotasi 14,7 41,5
proses pencetakan dapat terjadi reaksi muntah.
Renggang terbuka 19,5 65,9
Pasien yang telah selesai dicetakIrongga mulutnya
Renggang tertutup 0 0
diberikan doorprize dan dipersilahkan untuk
melanjutkan perawatan ke stase berikutnya. Hasil
Tabel 3. Nilai indikator posterior rahang atas
cetakan akanadilakukan pengisian dengan air Penyimpangan Gigi Dalam Satu Rahang (Intra Arch
PDAM dan gips tipe IV dengan segera. Model gigi Deviation)
geligi sampel diukur tingkat keparahan Posterior Rahang Atas
maloklusinya secaranobservasional dengan sliding Indikator Maloklusi Ringan Maloklusi Berat
caliver. Hasil pemeriksaan dicatat dalam formulir, Gigi missing 9,8 17,1
kemudian data dikumpulkan dan akan dilakukan
Berdesakan 56,1 153,7
perbandingan nilai indikatorIantara kategori
Rotasi 17,1 36,6
maloklusi ringan dengan maloklusi berat.
Renggang terbuka 7,3 19,5
Renggang tertutup 0 0
HASIL PENELITIAN
Rata–rata nilai indikator indeks HMAR Tabel 4. Nilai indikator anterior rahang bawah
Penyimpangan Gigi Dalam Satu Rahang (Intra Arch
(Handicapping Malocclusion Assessment Record) Deviation)
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Anterior Rahang Bawah
Tabel 1. Rata–rata nilai indikator indeks HMAR Indikator Maloklusi Ringan Maloklusi Berat
Indikator M. ringan M. berat Gigi missing 0 4,9
Penyimpangan gigi dalam Berdesakan 243,9 390,2
satu rahang (Intra Arch 9, 488 17,76 Rotasi 24,4 43,9
Deviation) Renggang terbuka 24,4 24,4
Kelainan hubungan gigi Renggang tertutup 0 0
kedua rahang dalam keadaan
0,488 0,732
oklusi (Inter Arch Deviation)
a. segmen anterior Tabel 5. Nilai indikator posterior rahang bawah
Penyimpangan Gigi Dalam Satu Rahang (Intra Arch
b. segmen posterior 0 0
Deviation)
0 0 Posterior Rahang Bawah
Kelainan dentofacial
Indikator Maloklusi Ringan Maloklusi Berat
9,976 18,392 Gigi missing 21,95 51,2
Jumlah nilai indikator
Berdesakan 60,97 129,3
Rotasi 17,1 36,6
Berdasarkan tabel 1.fNilai indikator Renggang terbuka 4,9 14,6
Penyimpangan gigi dalam satu rahang (Intra Arch
Renggang tertutup 0 0
Deviation) kategori maloklusi ringan lebih rendah
daripada kategori maloklusi berat. Nilai kelainan
hubungan gigi kedua rahang dalam keadaan oklusi Berdasarkan tabel 2. tabel 3. tabel 4. dan
(Inter Arch Deviation) segmen anterior tabel 5. diatas menunjukan nilai indikator pada gigi
kategoriImaloklusi ringan juga lebih rendah missing, gigi rotasi, gigi renggang terbuka dan gigi
daripada kategori maloklusi berat. Nilai indikator renggang tertutup tidak terdapat nilai yang
kelainan hubungan gigi kedua rahang dalam signifikan sedangkan pada gigi berdesakan
keadaantoklusi (Inter Arch Deviation) segmen mempunyaitnilai yang signifikan antara maloklusi
posterior dan nilai kelainanrdentofacial kategori ringan dan maloklusi berat.
maloklusi ringan dengan kategori maloklusi berat Nilai indikator kelainan hubungan gigi
tidak memiliki perbedaan nilai yang dapat kedua rahang dalam keadaan oklusi (inter arch
mempengaruhi maloklusi. deviation) segmen anterior dan posterior dapat
dilihat pada tabel 6 dan tabel 7.
Fitriani: Perbandingan Nilai Indikator Maloklusi Ringan Dengan Maloklusi Berat 94
Tabel 6. Nilai indikator segmen anterior anterior rahang bawah dan posterior rahang
Kelainan Hubungan Gigi Kedua Rahang Dalam Keadaan bawahrpada penyimpangan gigi dalam satu rahang
Oklusi (Inter Arch Deviation) (Intra Arch Deviation) menunjukkan gigi missing,
Segmen Anterior
gigi rotasi, gigi renggang terbuka dan gigi renggang
Indikator Maloklusi Ringan Maloklusi Berat
tertutup tidak terdapat perbedaan bermakna antara
Jarak gigit 7,3 2,4 maloklusi ringan dengannmalokusi berat. Hanya
Tumpang gigit 17,1 34,1
pada gigi berdesakan anterior rahang atas, posterior
Gigitan silang 0 0
Gigitang terbuka 0 0
rahang atas, anterior rahang bawah dan posterior
rahang bawah yang terdapat perbedaan bermakna
Tabel 7. Nilai indikator segmen posterior antara maloklusi ringan dengan malokusi berat.
Kelainan Hubungan Gigi Kedua Rahang Dalam Keadaan Perbandingan nilai indikator segmen anterior dan
Oklusi (Intra Arch Deviation) segmen posterior pada kelainan hubungan gigi
Segmen Posterior kedua rahang dalam keadaan oklusi (Inter Arch
Indikator Maloklusi Ringan Maloklusi Berat Deviation) menunjukkan tidak terdapatkperbedaan
Hubungan antero- yang bermakna antara maloklusi ringan
0 0
posterior denganimalokusi berat. Perbandingan nilai
Gigitan silang 0 0 indikator kelainan dentofacial menunjukkan juga
Gigitan terbuka 0 0 tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara
maloklusi ringan dengan malokusi berat.
Berdasarkan tabel 6. dan tabel 7. diatas
menunjukan nilai indikator kelainan hubungan gigi PEMBAHASAN
kedua rahang dalam keadaan oklusi (inter arch Maloklusi pada gigi dapat diakibatkan oleh
deviation) segmen anterior dan segmen posterior beberapa faktor yaitubfaktor secara langsung
tidak memiliki perbedaan nilai yang signifikan ataupun tidak langsung. Kedua faktor ini sangat
antara maloklusi ringan dan maloklusi berat. berpengaruh dalamoterjadinya kelainan susunan
gigi. Berdasarkan dari nilai indikator pada gigi
Tabel 8. Nilai indikator kelainan dentofacial anterior rahang atas ternyata ditemukan
lebihbbanyak pada gigi berdesakan. Indikator gigi
Kelainan Dentofacial berdesakan anterior rahang atas ini adalah sebagai
Maloklusi Maloklusi penyebabeutama dalam menentukan maloklusi
Indikator
Ringan Berat ringan dan maloklusi berat. Berdasarkan dari hasil
Celah bibir 0 0 penelitian, indikator gigitberdesakan anterior
Bibir bawah terletak dipalatal rahang atas yang paling seringeterjadi pada
0 0
insisivus atas
Gangguang sendi rahang 0 0
maloklusi berat karena indikator ini memiliki nilai
Asimetris wajah 0 0
yang paling tinggi dibandingkan nilai indikator
Gangguan bicara 0 0
anterior rahang atas yang lain. Kondisi tersebut
akan menimbulkan terjadinyaBtumpang tindih yang
Tabel 8. diatas menunjukan nilai indikator diakibatkan karena adanya kebiasaan buruk.
kelainan dentofacial tidak memiliki perbedaan nilai Bernafas melalui mulutAmerupakan kebiasaan
yang signifikan antara maloklusi ringan dan yang paling sering menimbulkan kelainan pada
maloklusi berat. struktur wajah dan oklusi gigi geligi. Kebiasaan
Data yang sudah didapat akan dianalisis bernafas melalui mulut yang berlangsung selama
secara statistik tetapi sebelumnya, terlebih dahulu masa tumbuh kembangNdapat mempengaruhi
dilakukaniuji normalitas data. Uji normalitas pertumbuhan dentokraniofacial.9 Menurut
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov- penelitian yang dilakukan oleh Jefferson Y tahun
Smirnov pada perbandingan nilai indikator 2010, seseorang yang memiliki kebiasaan
penyimpangan gigi dalam satu rahang (Intra Arch bernafasamelalui mulut pertumbuhan maksila
Deviation) menunjukkan data tidak terdistribusi menjadi terhambat yang menyebabkan langit-langit
normal. Perbandingan nilai indikator pada kelainan menjadi lebih sempit sehingga pada orang
hubungan gigi kedua rahangndalam keadaan oklusi denganrkebiasaan bernafas melalui mulut
(Inter Arch Deviation) menunjukkan data juga tidak cenderung memiliki susunan gigi anterior rahang
terdistribusiInormal. Perbandingan nilai indikator atas yang berdesakan.9,12 Nilai indikator gigi
kelainan dentofacial antara data juga tidak missing, gigi rotasi, gigi renggang terbuka dan gigi
terdistribusi normal. renggang tertutup anterior rahang atasItidak
Data dari hasil penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan sehinggahtidak
tidakaterdistribusi normal sehingga uji analisis menjadi penentu maloklusi ringan atau maloklusi
selanjutnya dilakukan uji non-parametrik yaitu uji berat.
Mann-Whitney. Data hasil uji analisis pada Nilai indikator gigi posterior rahang atas
penelitian ini didapatkan perbandingan nilai terdapat perbedaan yangSsangat besar pada
indikator anterior rahang atas, posterior rahang atas, indikator gigi berdesakan. Indikator gigi
95 Dentin (Jur. Ked. Gigi), Vol II. No 1. April 2018 : 91 - 96
berdesakan posterior rahang atas juga menjadi gigi rotasi, gigi renggangaterbuka dan gigi
penyebab utamaUdalam menentukan maloklusi renggang tertutup posterior rahang bawah tidak
ringan dan maloklusi berat. Etiologi indikator ini terdapat perbedaan yang signifikan sehingga tidak
masih belumNdiketahui secara pasti. Peneliti menjadiapenentu maloklusi ringan atau maloklusi
menyatakan bahwa penyebab gigi berdesakan berat.
adalahtfaktor genetik (keturunan). Faktor genetik Hasil penelitian tentangKnilai indikator
yang diturunkan dariuorang tua karena tidak ada antara malokusi ringan dengan maloklusi berat
keharmonisan ukuran mesial-distal gigi yang lebih pada kelainan hubungan kedua rahang dalam
besar warisankdari ayah dan ukuran rahang yang keadaan oklusi segmen anteriorAdan segmen
kecil warisan oleh ibu atau sebaliknya. 6,13 Pada posterior menunjukkan nilainya sama tidak terdapat
indikator giginmissing, gigi rotasi, gigi renggang perbedaan yang signifikan sehingga tidak
terbukaydan gigi renggang tertutup posterior rahang menentukan antara maloklusi ringan dan maloklusi
atas tidak terdapat perbedaan yang signifikan berat. Hasil penelitian nilai indikator kelainan
sehingga tidak menjadi penentu maloklusi ringan dentofacial nilainya juga samadtidak terdapat
atauamaloklusi berat. perbedaan yang signifikan sehingga tidak
Hasil dari penelitian tentang nilai indikator menentukanasebagai pembeda antara maloklusi
gigi anterior rahangPbawah juga lebih banyak ringan dan maloklusi berat.
ditemukan pada indikator gigi berdesakan. Hasil Indikator yang lebih banyak mempengaruhi
penelitian ini serupaAdengan penelitian yang maloklusi ringan adalah gigi berdesakannanterior
dilakukan oleh Isnaniah di Klinik terpadu Fakultas rahang bawah dan indikator yang lebih banyak
Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran tahun mempengaruhi maloklusi berat adalahtgigi
2013 yang menunjukanrgigi berdesakan lebih berdesakan anterior rahang atas. Berdasarkan
banyak terjadi pada anterior rahang bawah.14 penjelasan diatas hasil perbandingan nilai indeks
Berdasarkan dari hasil penelitian, IndikatorAgigi Handicapping Malocclusion Assessment Record
berdesakan anterior rahang bawah yangkpaling (HMAR) dapat disimpulkan bahwa indikator
sering terjadi adalah maloklusi ringan karena maloklusi berat lebih besar daripada indikator
indikator ini mempunyai nilai paling banyak maloklusi ringan.
diantara nilai indikator indeks HMAR yang lain dan
juga memiliki nilai rata rata yang cukupGtinggi. DAFTAR PUSTAKA
keadaan tersebut akan menimbulkan terjadinya
tumpangItindih yang diakibatkan karena gigi 1. Kusuma R.H. Perbedaan Indeks Karies antara
desiduiLyang terlambat dicabut padahal gigi Maloklusi Ringan dan Berat Pada Remaja di
permanennya sudah tumbuh atau bisa juga karena Ponpes Darul Hijrah Martapura. Dentino
gigi desidui dicabut sebelum waktunya akibatnya (Jurnal Kedokteran Gigi). 2014; 2(1):13-17.
rahang kurang berkembang dan gigi 2. Koesoemahardja H. Tumbuh kembang
permanenAyang tumbuh kemudian kekurangan kraniodentofasial. Tesis. Jakarta : Fakultas
tempat untuk tumbuh dalam oklusi normal. 15 Nilai Kedokteran Gigi Trisakti; 2009. p.29-39.
indikator gigi missing, gigi rotasi, gigiBrenggang 3. Rahardjo P. Ortodonti dasar edisi 2. Surabaya:
terbuka dan gigi renggang tertutup anterior rahang Airlangga University Press. 2013. p.45-53.
bawah tidak terdapat perbedaan yang 4. Adzimah FS. Gambaran derajat keparahan
signifikanusehingga tidak menjadi penentu maloklusi menggunakan handiccaping
maloklusi ringanJatau maloklusi berat. malocclusion assesment record pada siswa
Nilai indikator gigi posterior rahang bawah SMPN 1 Paciran Kabupaten Lamongan.
juga banyakSditemukan pada gigi berdesakan. Orthodontic Dental Journal. 2011; 2(2): 19-
Indikator gigi berdesakanIposterior rahang bawah 24.
juga menjadi penyebab utama dalam menentukan 5. Hariyanti S.R.J. Gambaran Tingkat Keparahan
maloklusi ringan dan maloklusi berat. Kondisi gigi Maloklusi dan Keberhasilan Perawatan
tersebut akanNmenimbulkan terjadinya tumpang Menggunakan Index Of Complexity, Outcome
tindih gigi yang diakibatkan oleh gigi desidui yang and Need (ICON) di RSGM-P FKG Unair.
terlaluTdini mengalami karies. Secara alami gigi Orthodontic Dental Journal. 2011; 2(1):26-32.
desidui akanItanggal sebelum gigi permanen 6. Loblobly M. Gambaran Maloklusi
tumbuh, tetapi karenangigi desidui yang mengalami Berdasarkan Indeks Handiccaping
karies berpengaruh terhadap perkembangan Malocclusion Assessment Record (HMAR)
oklusiGdan penutupan ruang sehingga dapat pada siswa SMAN 9 Manado. Jurnal e-Gigi
menyebabkan gigi saling tumpang tindih atau (eG). 2015; 3(2):625-633.
berdesakan. Gigi desidui merupakan petunjuk bagi 7. Anggriani N.L.P.M. Hubungan Tingkat
erupsiNatau tumbuhnya gigi permanen sehingga Keparahan Maloklusi Berdasarkan ICON
apabila gigi sulung sudah dicabut (Index of Complexity, Outcome and Need)
sebelumYwaktunya maka dapat memperlambat dengan Resiko Karies Ditinjau Dari Lama
tumbuhnya gigi permanen.16 Indikator gigi missing, Perlekatan Plak Pada Remaja di SMPN 2
Fitriani: Perbandingan Nilai Indikator Maloklusi Ringan Dengan Maloklusi Berat 96