Kajian Bahan Baku Mineral Nikel Untuk Baterai Listrik Di Daerah Sulawesi Tenggara
Kajian Bahan Baku Mineral Nikel Untuk Baterai Listrik Di Daerah Sulawesi Tenggara
Kajian Bahan Baku Mineral Nikel Untuk Baterai Listrik Di Daerah Sulawesi Tenggara
1, Juni 2021
Abstract
Nickel ore in nature is divided into 2 types, namely nickel sulfide and nickel oxide
which is often called laterite. According to global data, the world's nickel Ni
reserves are around 139.419 billion tons and in Indonesia there are around 72
million tons of Ni including Limonite. This amount is the largest reserve in the world
which covers 52% of the world's reserves. Laterite resources in Indonesia reached
3,565 million tons of ore (more than 3.5 billion tons) or equivalent to 52.2 million
tons of Ni metal. Nickel is a raw material for electric batteries found in Indonesia,
one of which is a potential location, namely the Southeast Sulawesi Province. One
of the uses of Nickel is for battery raw materials. The raw materials for electric
batteries are Nickel, Cobalt, Manganese and Lithium. The potential location of
Nickel in Southeast Sulawesi, namely in Kolaka Regency, is estimated at 1.3 billion
tons spread over the sub-districts of Wolo, Wundulako, Baula, Pomalaa,
Tanggetada, and Watubangga. Konawe Regency is 529.9 million tons, with a
resource value of 460.57 million tons, and reserves of 69.3 million tons, Ni levels
range from 0.6–2%, located in Routa District, Puriala District, Pondidaha District
Kata Kunci : nickel resource, potensial location, southeast Sulawesi.
perselingan batupasir, serpih, batugamping bijih nikel limonite nya. sumberdaya mineral nikel
dan lanau. Batuan ini mengalami tektonik kuat di Kabupaten Kolaka Utara sebesar ± 500 juta ton,
yang ditandai oleh kemiringan perlapisan dengan cadangan yang berasal dari 8 IUP di
batuan hingga 80 O dan adanya puncak sekitar Kabupaten Kolaka Utara sebesar 159 juta
antiklin yang memanjang utara barat daya ton (update: RKAB Dinas ESDM, Oktober 2020).
tenggara. Penyebaran formasi ini juga sempit Sumberdaya mineral nikel ini dapat menunjang
(7,5%) dan tersingkap di sebelah timur operasi smelter dengan produk Mixed Sulfide
Kabupaten Kolaka. Batuan ini dideskripsi Precipitate (MSP), dengan kadar nikel 0,9 sampai
berumur Trias Atas Jura bagian bawah oleh 1,5 sementara cobalt dari 0,04 hingga 0,1.
ketiga lembar peta geologi tersebut di atas. Teknologi yang digunakan adalah Hidrometalurgi
• Batuan Beku Ultrabasa (Ku) pada lembar High Pressure Acid Leaching (HPAL) dengan
Kolaka, batuan ofiolit pada lembar Lasusua kapasitas produksi MSP sebesar 144.000 ton per
Kendari dan batuan ofiolit Matano oleh Dinas tahun dan membutuhkan input produksi sebesar
Pertambangan dan Energi Sultra (2005) yang 4,3 juta ton bijih nikel limonite per tahun.
disebut Ubm. Batuan ini terdiri atas peridotit,
4.2.2. Penambangan Bijih Nikel
hazburgit, gabro, dunit dan serpentinit. Batuan
ini menyebar di tiga tempat yaitu P. Tahapan penambangan bijih nikel saat ini
Padamarang, Pomalaa dan Wolo dengan yaitu :
sebaran yang tiidak terlalu luas (10%).
A. Land Clearing dan Manajement Tanah
D. Karakteristik Bijih Nikel Kolaka
1). Clearing & Grubb
Penelitian tentang kandungan nikel yang
ada di Sorowako juga telah dilakukan oleh Adi T. Pekerjaan Clear & Grubb membersihkan
(2009) dengan mengambil lokasi sampel lahan dari semak-semak dan pohonan kecil
penelitian pada topografi yang memiliki ke- dipergunakan Bulldozer. Eksavator dan chain
miringan relatif bergelombang menerus. Yang shaw jika diperlukan untuk menebang pohon besar
diameter > 200 mm, target pekerjaan ini
menjadi fokus dalam penelitian ini adalah kete-
didasarkan atas rencana Land Clearing Plan.
balan lapisan batuan limonit dan saprolit yang
mengandung nikel namun tetap menunjukkan
persentase unsur/senyawa lainnya yang ada
dalam lapisan limonit dan saprolit tersebut. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa untuk lapisan
limonit memiliki kadar ketebalan nikel rata-rata
2,45 meter dengan kandungan un-sur lainnya
antara lain Fe di atas 35 %, Mg kurang dari 5%
dan SiO2 di bawah 10%. Sedangkan untuk
lapisan saprolit memiliki kadar ketebalan nikel
rata-rata 7,04 meter dengan kandungan unsur
lainnya antara lain Fe (10 – 35%), MgO (5 – 30%)
dan SiO2 (10 – 40%).
Gambar 4. Clearing & Grubb dengan Eksavator
E. Sumberdaya dan Cadangan Bijih Nikel
Kabupaten Kolaka. 2). Top Soil Removal
Sumberdaya dan cadangan Bijih Nikel di Pekerjaan pengalian lapisan Top Soil
daerah kabupaten Kolaka yang terdiri dari diperkirakan ketebalannya 1 meter, Top Soil ini
Kabupaten Kolaka Induk, Kabupaten kolaka Utara merupakan lapisan tanah penutup bagian atas
dan Kabupaten Kolaka Timur, tersebar yaitu pada yang mengandung unsur hara yang berguna
Di Kabupaten Kolaka Induk diperkirakaan sebesar sebagai media tumbuh dari tanaman. Top soil ini
1,3 milyar ton yang tersebar kecamatan Wolo, harus diperlakukan secara baik dan akan
Wundulako, Baula, Pomalaa, Tanggetada, dan ditempatkan pada Top Soil stock area, dimana
Watubangga. Di Pomalaa jumlah cadangan dan nantinya akan dipergunakan dan disebar untuk
sumber daya bijih nikel saprolit mencapai 361,3 Reklamasi Tambang.
juta wet metric tons (wmt) dan sumber daya limonit
mencapai 464 juta wmt.(ANTAM).
Di Kabupaten Kolaka Utara memiliki potensi
untuk menjadi pemasok bahan baku industri
baterai Indonesia maupun Dunia dengan kekayaan
C. Geologi
Formasi geologi daerah penelitian
termasuk dalam geologi Lembar Lasusua –
Kendari yang batuan penyusunnya meliputi:
Gambar 8. Peta Geologi Kabupaten Konawe dan
• Aluvium (Qa) terdiri atas kerikil, kerakal, pasir Kabupaten Konawe Utara (Moetamar,2007 modifikasi
lempung dan lumpur. Satuan ini merupakan dari Rusmana, 1993)
hasil dari endapan sungai, rawa dan endapan
pantai.
D. Karakteristik Bijih Nikel di Konawe
• Terumbu Koral Kuarter (Ql) merupakan
batugamping terumbu dengan kandungan fosil Secara mineralogi nikel laterit dapat dibagi
berupa ganggang dan cangkang moluska. dalam tiga kategori yaitu (Brand et al, 1998):
• Formasi Alangga (Qpa) terdiri atas batupasir
dan konglomerat. 1). Hydrous silicate deposits
• Formasi Pandua (Tmpp) terdiri atas Pada endapan tipe Hydrous Silicate bagian
konglomerat, batupasir dan batu lempung bawah zona saprolit (horizon bijih) didominasi oleh
dengan sisipan lanau. mineral-mineral hydrous Mg-Ni silikat setempat
• Formasi Salodik (Tems) terdiri atas kalsilutit pada zona saprolit, urat-urat halus atau box-work
dan batugamping oolit. dapat terbentuk. Rekahan dan batas- batas antar
• Formasi Matano (Km) terdiri atas kalsilutit yang butir dapat terisi oleh mineral silikat dan mineral
bersisipan dengan serpih dan rijang. yang kaya dengan nikel.
• Batuan Ofiolit (Ku) terdiri atas peridotit, dunit
dan serpentinit.
• Formasi Meluhu (TRJm) terdiri atas batupasir,
kuarsit, serpih hitam, serpih merah, filit,
batusabak, batugamping dan batulanau.
• Formasi Tokala (TRJt) terdiri atas kalsilutit,
batugamping, batupasir, serpih dan napal.
• Pualam Paleozoikum (Pzmm) terdiri tas
pualam dan batugamping terdaunkan. Satuan
ini merupakan batugamping yang telah
mengalami metamorfosa lanjut yang ditandai
dengan struktur mendaun. Gambar 9. Profil nikel tipe hydrous silicate (Freyssnet et
• Batuan Malihan Paleozoikum (Pzm) terdiri atas al, 2005).
sekis, gneise, filit, batusabak dan sedikit Pada endapan tipe Hydrous Silicate, posisi
pualam. muka air tanah relatif dalam, kondisi ini
• Batuan Terobosan (PTR(g)) terdiri atas aplit menyebabkan infiltrasi air yang dalam sehingga
kuarsa, andesit dan latit kuarsa. Satuan ini nikel lebih banyak terakumulasi pada zona saprolit
menerobos satuan batuan malihan bagian bawah.
paleozoikum dan diperkirakan berumur perm.
2). Clay silicate deposits
Pada endapan tipe clay deposit, posisi muka
air tanah awal relatif lebih dangkal dan drainase
terhambat, kondisi ini menyebabkan lapisan limonit
lebih sering terendam air sehingga terbentuk
lapisan lempung dan akumulasi Ni pada lapisan
lempung tersebut. bagian atas (Wells & Butt, 2006; Marsh &
Anderson, 2011).
E. Sumberdaya dan Cadangan Bujih Nikel
Konawe
Sumberdaya dqan Cadangan bijih nikel di
daerah Konawe tersebar di 3 kabupaten nya yaitu
Kabupaten Konawe, kabupaten konawe Utata dan
kabupaten Konawe Selatan Potensi bijih nikel
Kabupaten Konawe adalah sebesar 529,9 juta ton,
dengan nilai sumber daya sebesar 460,57 juta ton,
Gambar 10. Profil nikel tipe clay silicate (Freyssnet et al, dan cadangan 69,3 juta ton, kadar Ni berkisar 0,6–
2005). 2%, terdapat di Kecamatan Routa, Kecamatan
Puriala, Kecamatan Pondidaha.dan
3). Oxide deposits Potensi bahan galian yang terdapat di
Oxide deposit dikenal juga dengan nama daerah penelitian antara lain : laterit-nikel,
endapan limonit, dimana nikel berasosiasi dengan Penyebaran laterit nikel banyak dijumpai meliputi
Fe-oxyhidroxide, dengan mineral utama geotit. daerah Kecamatan Puriala dan Kecamatan
Kadang-kadang juga kaya dengan oksida Mn yang Pondidaha. Secara umum batuan ultramafik di
kaya dengan Co. Kadar Ni rata-rata pada tipe daerah ini telah mengalami pelapukan cukup kuat
endapan ini lebih rendah 1.0-1.6%, sehingga yang menghasilkan lapisan nikel laterit, mencapai
memiliki nilai ekonomis yang kurang baik. Pada ketebalan 1-20 meter. Karakteristik laterit pada
endapan tipe oxide deposit posisi muka air tanah batuan ultramafik pada lokasi penelitian memiliki
awal relatif dangkal dan drainasenya tidak ketebalan lapisan berbeda-beda, hal ini
terhambat (infiltrasi air lancar) sehingga Ni lebih dipengaruhi oleh kondisi topografi dan morfologi.
banyak terakumulasi pada zona limonit sampai Sumber daya hipotetik nikel di wilayah
saprolit bagian atas. Profil endapan tipe oxide pertambangan PT Citra Aria Sentosa Utama di
deposit dapat dilihat pada gambar 11. Desa Sonai, Kecamatan Puriala sebesar
83.704.429 ton (kadar nikel rata-rata 0,85 %) dan
sumber daya hipotetik nikel di Desa Tetewatu,
Kecamatan Puriala sebesar 96 ton (kadar rata-rata
1,2% Ni), bahan galian kromit dengan luas
sebaran 0,5 ha, tebal rata-rata 10 m, dengan
sumber daya sebesar 50.000 m³ (kadar rata-rata
kromit 0,21% Cr), sumber daya Fe sebesar 50.000
m³ (kadar rata-rata 11,95% Fe) dan magnesit
sebesar 1.000 m³ dengan kadar 41,1,69%..
Sumber daya hipotetik nikel di wilayah
Pertambangan PT Sinar Jaya Sultra Utama di
Desa Amesiu sebesar 6.451 ton (kadar rata-rata
Gambar 11. Profil nikel tipe oxide deposits (Freyssnet et 0,72% Ni). Sumber daya hipotetik nikel di wilayah
al, 2005).
pertambangan PT ST. Nickel Resources di Desa
Endapan Ni silika, didominasi oleh hydrated Dunggua sebesar 3.136.000 ton (kadar rata-rata
Mg-Ni silicates (seperti garnierite), biasanya 0,70% Ni). Mineral ikutan seperti Cr, Co kadarnya
terdapat di lapisan saprolit (Golightly, 1981; relatif kecil (<1 %), logam dasar (Cu, Pb, Zn) kadar
Gleeson, et al., 2003). Endapan silicate Ni, tertinggi hingga 158 ppm.
didominasi oleh lempung smektit (seperti
Melalui data laporan tahunan perusahaan
nontronit), biasanya terdapat di bagian atas
yang ada dapat disimpulkan bahwa sumberdaya
saprolit atau pedolit (Golightly, 1981; Gleeson, et
mineral di Kabupaten Konawe Utara yang paling
al., 2003). Endapan Murrin (Australia Barat)
melimpah ialah nikel. Tonase sumberdaya terukur
memiliki sumberdaya Ni sebesar 334 Mt dan
nikel saprolite mencapai 43,1 juta wmt dan nikel
cadangan 145 Mt, kadar Ni rata-rata 1,07% pada
limonit sebesar 61, 64 juta ton.
zona lempung (Elias, 2006; Marsh & Anderson,
2011). Endapan Ni laterit tipe clay yang berada di F. Pertambangan Bijih Nikel di Konawe
Murrin Murrin terdiri atas lima zona yaitu:
Aktifitas penambangan yang dilakukan pada
unweathered country rock pada bagian dasar,
daerah Kabupaten Konawe ini, prinsipnya sama
saprolit, smektit, limonit (lebih dikenal dengan
pada proses penambangan bijih nikel yang ada di
istilah ferruginous zone), dan colluvium pada