Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% found this document useful (0 votes)
63 views10 pages

Manajemen Pengelolaan Sampah Di Kota Kendari (Studi Pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kota Kendari)

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 10

Vol 6 No 3 September – November 2020. pp.

32 - 41
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

Manajemen Pengelolaan Sampah Di Kota Kendari


(Studi Pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kota
Kendari)
1Muhammad Yunus, 2Abdul Kadir, 3Suryani BB
Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP, Universitas Halu Oleo
muhammadyunus@gmail.com
Kota Kendari 93111, Indonesia

Abstract

The aim of this research to know and describe the Waste Management implemented by
the Kendari City Environment and Forestry Service with The research method used is
descriptive qualitative, a description of the results of observations, interviews and
documentation studies, the data that has been obtained will be analyzed qualitatively and
described in descriptive form. The results showed that The implementation of the
management function at the Kendari City Environment and Forestry Service has been
carried out well. This is indicated by a good planning function where organizational goals
are clearly stated in the vision and mission, then the organizational function is in a good
category where the division of employee work is carried out clearly and the implementation
of employee work is in accordance with the division of labor, then the movement function
is in a good category where employees are able to work independently and employees
work optimally, and finally the supervisory function is in the good enough category where
the supervision carried out needs to be carried out continuously. Waste management in
Kendari city itself is carried out with several principles carried out at the Puuwatu TPA in terms
of the first waste management, namely the use of organic and non-organic waste. Second,
the use of organic waste is used as the newest source of electrical energy, the third is the
use of methane gas, and the fourth is the use of waste into compost.

Keywords : Management; Waste Management

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Manajemen Pengelolaan
Sampah yang diterapkan oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kota Kendari
dengan metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, bersifat uraian dari
hasil observasi ,wawancara dan studi dokumentasi, data yang telah diperoleh akan
dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa Penerapan fungsi manajemen pada Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Kota Kendari telah dilakukan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan fungsi
perencanaan yang baik dimana tujuan-tujuan organisasi telah jelas tertuang dalam visi
dan misi, kemudian fungsi pengorganisasian dalam ketegori baik dimana pembagian kerja
pegawai dilakukan secara jelas dan pelaksanaan pekerjaan pegawai sesuai dengan
pembagian kerja, selanjutnya fungsi penggerakan dalam kategori baik dimana pegawai
mampu bekerja secara mandiri dan pegawai bekerja secara maksimal, dan terakhir fungsi
pengawasan dalam kategori cukup baik dimana pengawasan yang dilakukan perlu
dilakukan secara berkelanjutan. Pengelolaan sampah di kota kendari sendiri dilakukan
dengan beberapa prinsip yang dilakukan di TPA puuwatu dalam hal pengelolaan sampah
yang pertama yaitu pemanfaatan sampah organic dan non organic. Kedua pemanfaatan
Sampah organic dijadikan sumber energy listrik yang terbaru, ketiga pemanfaatan gas
metana, keempat pemanfaatan sampah menjadi kompos.

Kata Kunci: Manajemen; Pengelolaan Sampah

32
Vol 6 No 3 September – November 2020. pp. 32 - 41
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

PENDAHULUAN
Kota sebagai pusat aktivitas pada suatu kawasan, memiliki daya tarik, sehingga terjadi
gejala yang sama pada hampir seluruh kota di dunia, yaitu urbanisasi. Kota sebagai pusat
aktivitas menawarkan berbagai fasilitas, servis, pelayanan, barang dan jasa. Urbanisasi
menyebabkan peningkatan konsumsi barang dan jasa yang terkonsentrasi di kawasan
perkotaan. Hal ini semakin diperparah dengan meningkatnya daya beli masyarakat.
Segala material sisa dari kegiatan konsumsi barang dan jasa tersebut disebut sebagai
sampah.

Menurut World Health Organization (WHO sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan,
tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Sampah adalah sebagian
dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri) tetapi
bukan biologis karena kotoran manusia human waste tidak termasuk kedalamnya (Azwar,
1990). Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam
yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organikatau anorganik, bersifat dapat
terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke
lingkungan. Sampah berasal dari kegaiatan penghasil sampah seperti pemukiman,
tempat-tempat umum (hasil dari kegiatan pasar, terminal, dll), perkotaan (kegiatan
komersial/perdagangan), dan kegiatan lain seperti dari industriindustrial waste,
pertambangan, pertanian dan peternakan (Notoatmojo, 2003).

Terdapat hubungan yang signifikan antara populasi dengan jumlah rata-rata sampah yang
dihasilkan. Fenomena tersebut juga terjadi di Kota Kendari. Sebagai Ibu Kota Provinsi Kota
Kendari mengalami peningkatan populasi dari tahun 2016-2018. Jumlah penduduk di Kota
Kendari tahun 2016 sebesar 359.371 jiwa dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 384.831
jiwa dan ditahun 2018 kembali meningkat mencapai 403.499 jiwa. Peningkatan jumlah
penduduk ini dapat memicu peningkatan kebutuhan pangan, sumber energi, perumahan
serta kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya. Selang tahun 2016–2018, rata-rata peningkatan
jumlah barang masuk melalui Pelabuhan Barang dan Peti Kemas Kota Kendari adalah
sebesar 3% /tahun (BPS Kota Kendari dalam angka 2019).

Meningkatnya semua kebutuhan ini pada gilirannya akan memicu peningkatan jumlah
limbah, baik domestik maupun industri yang dilepas ke lingkungannya. Masalah lingkungan
cukup memprihatinkan, rusaknya lingkungan karena adanya kegiatan ekonomi yang tinggi
baik di sektor pertanian, industri dan pembuangan limbah sebagaimana yang terlihat
sehari-hari limbah kemasan plastik, kaleng, kertas berserakan atau teronggok di jalan-jalan,

33
Vol 6 No 3 September – November 2020. pp. 32 - 41
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

di lorong-lorong, saluran drainase, di kali, bahkan di laut. Tumpukan sampah tersebut sering
menciptakan tempat kehidupan tikus dan serangga lain serta bakteri yang dapat
membahayakan kesehatan manusia bila berada disekitar pemukiman penduduk.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017
menyatakan bahwa, pada tahun 2015 produksi sampah perhari sebanyak 215,45m³ dan
volume sampah yang dapat terangkut perhari sebesar 165,77m³ namun yang dapat
tertanggulangi hanya 76,94 m³. Data tersebut meningkat pada tahun 2016, dengan
produksi sampah sebesar 221,91m³ dan terangkut sebanyak 166,09m³, lalu yang dapat
ditanggulangi sebesar 74,85m³. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari juga
menjelaskan bahwa hingga saat ini Kota Kendari masih kekurangan armada truk
pengangkut sampah. Pasalnya, saat ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK)
Kota Kendari hanya mempunyai 36 unit armada pengangkut sampah. Dari armada yang
tersedia, hanya bisa mengangkut 150 ton sampah perhari dari 260 ton sampah yang
diproduksi warga Kota Kendari. Artinya, ada 110 ton yang tidak terangkut, tidak terlayani
dan teronggok dipinggir jalan, gang-gang, saluran drainase, sungai dan dibuang langsung
ke laut yang mengakibatkan pendangkalan sungai dan mengakibatkan bahaya banjir.

Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan pengolahan sampah yang lebih efisien,
efektif, secara teknis dapat dilaksanakan, dan secara ekonomis layak, secara sosial
diterima oleh semua masyarakat luas dan secara ekologis sehat tanpa menimbulkan
dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun
2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pasal 1 ayat 23
menjelaskan bahwa Pengolahan Limbah B3 adalah proses untuk mengurangi dan/atau
menghilangkan sifat bahaya dan/atau sifat racun. Kota Kendari dalam hal pengelolaan
sampah telah di atur dalam Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Pengelolaan Sampah dimaksudkan untuk mewujudkan lingkungan Kota Kendari yang
sehat dan bersih dari sampah sehingga penduduknya merasa nyaman dan bebas dari
polusi sampah.

Maka diperlukan pengelolaan sampah secara terpadu oleh semua pihak dengan cara
dan mekanisme yang berorientasi pada upaya untuk menjadikan sampah sebagai sumber
daya. Dengan segenap permasalahan sampah yang dihadapi Kota Kendari, tidak hanya
mempengaruhi estetika, kebersihan, dan kenyamanan Kota, juga berpengaruh terhadap
kesehatan penduduk dan lingkungan Kota sebagai akibat dari produksi dan polusi
sampah. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang
mengamanatkan bahwa penyelenggaraan pengelolaan sampah diperlukan kepastian
hukum, kejelasan tanggungjawab dan kewenangan pemerintahan daerah serta peran

34
Vol 6 No 3 September – November 2020. pp. 32 - 41
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

masyarakat dan dunia usaha, sehingga dapat berjalan secara proporsional, efektif dan
efesien.

METODE PENELITIAN
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota
Kendari, yang terletak di Jl. Balai Kota III No.52B, kode pos 93115 Pondambea, Kec. Kadia,
Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang
ditelaah dengan menggunakan deskriptif kualitatif, untuk memperoleh hasil secara
mendalam dan menyeluruh mengenai manajemen pengelolaan sampah pada Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari. Adapun jenis pendekatan penelitian ini
adalah deskriptif. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling.
Untuk melengkapi data penelitian, maka ditetapkan informan penelitian berjumlah 9
orang. Adapun sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Sumber data
Primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari informan
penelitian yang diperoleh melalui wawancara. Data Sekunder dalam penelitian ini yaitu
data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, buku-buku, makalah, arsip dan dokumen-
dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut; Wawancara,
Metode ini mencakup cara yang dipergunakan seseorang untuk suatu tujuan tertentu,
mencoba mendapatkan keterangan atau pendapat secara lisan langsung dari seseorang
atau informan. Observasi, Metode Observasi yaitu cara pengumpulan data yang
dilakukan secara sistematis dan sengaja, diawali dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan atas gejala yang sudah diteliti dengan melibatkan diri dalam latar yang
sedang diteliti. Dokumentasi, Metode Dokumentasi adalah suatu teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan data dari sumber noninsani, sumber ini terdiri dari dokumen,laporan,
notulen hasil rapat dan rekaman seperti surat kabar, buku harian, naskah pribadi, foto-foto,
catatan kasus, dan lain sebagainya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pemaparan hasil penelitian dirangkum dalam dua tema besar. Pertama, mengenai
Manajemen Pengelolaan Sampah pada Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kota Kendari bagian pertama lebih mengungkap mengenai Manajemen yang
menjelaskan tentang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan
Pengawasan. Kedua, mengenai pelaksanaan pengelolaan sampah pada Kantor Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari, pada bagian kedua akan dipaparkan
mengenai program-program pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh Kantor Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari, dijelaskan pula mengenai pembatasan
timbulan sampah, pendauran ulang dan pemanfaatan kembali sampah yang dilakukan

35
Vol 6 No 3 September – November 2020. pp. 32 - 41
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

dalam pelaksanaan program pengelolaan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Kota Kendari. Berikut akan dipaparkan lebih lanjut dalam deskripsi hasil
penelitian berikut.

A. Manajemen Pengelolaan Sampah pada Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kota Kendari

Manajemen merupakan suatu proses dalam mengatur yang dilakukan oleh Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari untuk mencapai tujuan yang diinginkan
khususnya pengelolaan sampah di Kota Kendari. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh penulis dalam membahas manajemen Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota
Kendari dalam mengatur pengelolaan sampah, penulis akan mendeskripsikan terkait hasil
penelitian dengan menggunakan/meninjau berdasarkan dimensi perencanaan,
pengorganisasiaan, pangarahan, koordinasi dan pengawasan.

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah salah satu dimensi dari manajemen yang merupakan proses
penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan, dengan memilih yang terbaik dari
alternatif-alternatif dalam pengelolaan sampah pada Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Kota Kendari. Perencanaan berupa penentuan langkah awal yang
memungkinkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari agar dapat
mencapai pengelolaan sampah yang baik untuk mengantisispasi kecenderungan di masa-
masa yang akan datang dan penentuan sebuah strategi/ taktik yang tepat dalam rangka
untuk mewujudkan tujuan pada suatu organisasi. Perencanaan operasional dalam hal
perencanaan produksi, perencanaan fasilitas, perencanaan keuangan, perencanaan
pemasaran dan perencanaan sumber daya manusia pada Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Kota Kendari dapat disimpulkan bahwa perencanaan-perencanaan
operasional yang ada sudah cukum memadai baik dari segi produksi (metode, sistem,
teknik dan teknologi) yang digunakan yaitu metode open dumping, controlling landfill dan
yang terakhir sanitary landfill awal masuknya sampah hingga proses trakhir yaitu
penimbunan atau perataan.

Perencanaan fasilitas juga sudah cukup memadai dengan adanya sarana dan prasara
yang ada di TPA seperti ketersediaan alat berat dan rawatannya serta pergantian suku
cadang ]yang di lakukan oleh pemerintah. Sedangkan untuk perencanaan keuangan
berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan para informen menyebutkan bahwa untuk
pembiayaan masih kurang memenuhi sehingga pemerintah membuat kebijakan dan
strategi dari jakstranas ke jakstrada untuk target yaitu 70% penanganan dan 30%
penggurangan. Namun sampai saat ini pencapaian target telah memenuhi batas yang

36
Vol 6 No 3 September – November 2020. pp. 32 - 41
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

telah ditetapkan yaitu 72.6% penanganan dan 27.4% penggurangan yang ditangani oleh
pemerintah.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah proses yang menyangkut bagaimana penentuan,


pengelompokkan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas berdasarkan yang
diperlukan organisasi untuk mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian menjadi hal yang
vital bagi sebuah organisasi, sebab fungsi pengorganisasi mencakup mengalokasikan
sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas dan prosedur yang telah ditetapkan
serta pengorganisasian pegawai maupun pengorganisasian pekerjaan yang dilakukan.
Sebuah pekerjaan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada pengorganisasian
dengan baik pula. Oleh karena itu fungsi pengorganisasian menjadi penting bagi organisasi
dalam menjalankan tugasnya. Fungsi pengorganisasian dapat dilihat dari indikator
pembagian kerja yang jelas dan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan pembagian tugas
kerja. Fungsi pengorganisasian dapat dilihat dari pembagian kerja yang jelas. Pegawai
pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari telah menerapkan fungsi
pengorganisasian dengan baik. Dimana hal ini diwujudkan dalam pembagian kerja yang
jelas pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari serta pelaksanaan
pekerjaan oleh pegawai sesuai dengan pembagian kerja yang telah ditetapkan pada
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari.

3. Penggerakan (Actuating)
Penggerakan (actuating) adalah proses menggerakan setiap bawahan agar menjalankan
sesuatu kegiatan yang akan menjadi tujuan bersama. Penggerakan merupakan kelanjutan
dari fungsi perencanaan dan fungsi pengorganisasian. Fungsi penggerakan merupakan hal
vital bagi setiap organisasi sebab fungsi penggerakan meliputi implementasi dari
perencanaan dan pengorganisasian. Dimana seluruh komponen yang berada dalam satu
sistem dan satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang
masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi. Penggerakan atau actuating dapat
dilihat dari indikator kemandirian pegawai dalam bekerja. Kemandirian pegawai dalam
bekerja adalah kemampuan pegawai dalam sebuah organisasi bekerja tanpa selalu
disuruh terlebih dahulu. Pegawai paham apa yang harus dikerjakan sehingga pekerjaan
yang dilakukan dapat dikerjakan dengan baik. Kemandirian dalam bekerja sangat
dibutuhkan oleh sebuah organisasi sebab pegawai yang bekerja secara mandiri
menunjukkan motivasi mereka dalam bekerja sehingga hasil pekerjaan yang ditunjukkan
akan memuaskan setiap elemen dalam sebuah organisasi.

37
Vol 6 No 3 September – November 2020. pp. 32 - 41
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

Dalam penelitian ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari menjadi lokasi
penelitian dimana akan diteliti fungsi penggerakan. Pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Kota Kendari telah menerapkan fungsi penggerakan dengan baik. Dimana
hal ini diwujudkan dalam kemadirian pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Kota Kendari Dalam artian bahwa pegawai mampu menunjukkan fungsi
manajemen berupa fungsi penggerakan yang diaplikasikan dalam pekerjaan sehari-hari
yaitu mampu bekerja secara mandiri tanpa selalu diperintah atau diingatkan oleh atasan.

4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan (controlling) adalah proses mengamati berbagai macam pelaksanaan
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi pengawasan merupakan
pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan koordinasi, apakah semua kegiatan tersebut memberikan hasil yang efektif dan efisien
serta bernilai guna dan berhasil. Adapun tujuan pengawasan dilakukan adalah sebagai
upaya dalam menilai sejauh mana perkembangan kompetensi pegawai pada Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari apakah sudah meningkat atau justru
menurun. Fungsi pengawasan dapat diukur menggunakan indikator pengawasan
terhadap kerja pegawai. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari
sering melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pegawai. Namun jika Kepala Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari berhalangan, maka kegiatan
pengawasan dialihkan kepada Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota
Kendari. Dengan adanya kegiatan pengawasan maka akan diharapkan pegawai mampu
menerapkan fungsi manajemen dalam pekerjaan mereka.

B. Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Pada Kantor Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Kota Kendari

Berdasarkan undang-undang Nomor 18 Tahun 2008, Pengelolaan sampah didefinisikan


sebagai kegiatan sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang maliputi kegiatan
penanganan dan kegiatan penggurangan. Pengelolaan sampah ialah usaha untuk
mengatur atau mengelola sampah dari proses pengumpulan, pemisahan, pemindahan,
pengangkutan, sampai pengolahan dan pembuangan akhir. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan indicator dari kegiatan penggurangan, dimana kegiatan penggurangan
tersebut terditri dari tiga bagian yang pertama pembatasan timbulan sampah (reduce),
kedua pendaur ulangan sampah (recycle), dan yang ketiga pemenfaatan kembali
sampah (reuse). Dari ketiga kegiatan tersebut dikenal dengan istilah 3R dalam pengelolaan
sampah yang harus diterapkan dan menjadi alternative pemecahan untuk pengurangi
permasalahan tingginya timbulan sampah yang ada di TPS (tempat penampungan

38
Vol 6 No 3 September – November 2020. pp. 32 - 41
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

sementara) yang di hasilkan dari sampah masyarakat yang semakin hari semakin
bertambah.

1. Pembatasan Timbulan Sampah (Redece)


Pembatasan timbulan sampah (redece) merupakan proses meminimalisir jumlah timbulan
sampah dari sumbernya, Timbulnya permasalahan sampah saat ini tidak terlepas dari
perilaku warga masyarakat sebagai penghasil sampah. Kenyataan di lapangan
menunjukkan masih banyak warga masyarakat yang belum melakukan pengelolaan
sampah di tingkat rumah tangga dengan baik, mulai dari memilah sampah,
menyimpannya, dan membuang sampah pada tempatnya, sehingga banyak kita temui
sampah yang tidak terangkut. Pengelolaan sampah yang ada di Kota Kendari sudah
cukup baik dengan adanya kegiatan penggurangan sampah yang dilakukan terkait
dengan pembatasan timbulan sampah, pendaur ulangan sampah dan pemanfaatan
kembali sampah. Untuk pembatasan timbulan sampah disini masyarakat masih belum
paham akan kegiatan pembatasan timbulan sampah tersebut hal ini dapat dilihat dari
banyaknya sampah yang sama yang menurut masyarakat itu kurang bermanfaat deperti
adanya sampah botol plastik yang digunakan setia waktu dibutuhkan. Sedangkan untuk
pendaur ulangan sampah dan pemanfaatan sampah peneliti rasa sudah cukup baik
dalam hal masyarakat yang bermukim disekitar TPA dapat memanfaatkan sampah yang
ada serta dapat memilih dan memilah sampah tersebur agar dapat bernilai ekonomis.

2. Pemenfaatan Kembali Sampah (Reuse)


Pemenfaatan kembali sampah (reuse) merupakan proses memilih dan memilah serta
mengoptimalkan fungsi sampah yang masih bisa di manfaatkan. Jika dapat
memanfaatkan sampah tersebut lebih baik lagi. Untuk itu perlu diubah pola pikir atau
paradigma masyarakat yang masih memaknai bahwa sampah adalah sebuah sampah
yang harus diperlakukan sebagai sampah. Pemenfaatan sampah dilakukan dengan
berbagai kegiatan seperti dari segi pengurangan sampah organic dapat dimanfaatkan
menjadi pupuk dan sampah juga dapat dijadikan sebagai bahan pembangangkit tenaga
listrik dan gas metan yang dimiliki sampah yang disaring melelui pipa-pipa yang telah
disediakan dalam pengelolaan sampah tersebut. disisi lain seperti sampah plasti-plastik
yang dapat di daur ulang sehingga bernilai ekonomis itulah yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakt sekitar TPA

3. Pendaur Ulangan Sampah (Recycle)


Pendaur ulangan sampah (recycle )merupakan proses mengeloh kembali sampah yang
masih bias diproses ulang menjadi barang lain yang bermanfaat, layak pakai, serta layak
jual. Proses daur ulang terbagi atas dua bagaian, yaitu daur ulang hayati dan daur ulang

39
Vol 6 No 3 September – November 2020. pp. 32 - 41
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

non hayati. Dimana daur ulang hayati merupakan sampah organic dan daur ulang non
hayati merupakan sampah non organik.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan fungsi manajemen pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota
Kendari telah dilakukan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan fungsi perencanaan
yang baik dimana tujuan-tujuan organisasi telah jelas tertuang dalam visi dan misi.
Kemudian fungsi pengorganisasian dalam ketegori baik, dimana pembagian kerja
pegawai dilakukan secara jelas dan pelaksanaan pekerjaan pegawai sesuai dengan
pembagian kerja. Selanjutnya fungsi penggerakan dalam kategori baik, dimana
pegawai mampu bekerja secara mandiri dan pegawai bekerja secara maksimal.
Dan terakhir fungsi pengawasan dalam kategori cukup baik dimana pengawasan
yang dilakukan perlu dilakukan secara berkelanjutan.
2. Pengelolaan sampah pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari
setelah ditinjau dari dimensi pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang
sampah, pemanfaatan kembali sampah kota Kendari saat ini sudah cukup baik
dalam mengelola sampah. Pengelolaan sampah di kota kendari sendiri dilakukam
dengan beberapa prinsip yang dilakukan di TPA puuwatu dalam hal pengelolaan
sampah yang pertama yaitu pemanfaatan sampah organic dan non organic.
Kedua pemanfaatan Sampah organic dijadikan sumber energy listrik yang terbaru,
ketiga pemanfaatan gas metana, keempat pemanfaatan sampah menjadi kompos.

DAFTAR PUSTAKA
Aboejoewono. 1999. Pengelolaan Situ-Situ di Wilayah DKI Jakarta. Jakarta: Salemba Teknika
Agustini, F. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan. Medan: Unimed
Azwar,A.2002. Pengantar Epidemiologi. Penerbit Binarupa Aksara. Edisi Revisi. Jakarta Barat.
Bungin, Burhan. 2001.Metodologi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. Yogyakarta:Gajah
Mada Press.
Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC
Damanhuri, Enri. 2008. Diktat Landfilling Limbah. Institut Teknologi Bandung
El-haggar, Salah. 2007. Sustainable Industrial Design and Waste
Management.United States of America: Elsevier Academic Press
Ernie Tisnawati & Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Mananjemen.Jakarta: Murai
Kencana
Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia:Pengertian Dasar, Pengertian,
dan Masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung

40
Vol 6 No 3 September – November 2020. pp. 32 - 41
REZ PUBLICA: Jurnal Administrasi Negara, Politik-Pemerintahan & Hubungan Internasional
Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Halu Oleo. ISSN 2460-058X
Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/rezpublica

_______________. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.


Kesuma, Dharma dkk.2011. Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Matthew, J Franchetti. 2009. Solid Waste Analysis and Minimization: A System Approach.
USA: McGraw Hill
Moleong, Lexy J. 2007.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset
Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasasis Kompetensi (Konsep, Kerakteristik,
Implementas. Bandung: Remaja Rosdakarya
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
___________________.2011.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni. V. Wiratna. 2015. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Husin, Sukanda. 2009.Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia. Sinar Grafika
Terry, George R. 2012. Asas-asas Manajemen. Bandung: PT Alumni
Winardi. 2003. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana.

41

You might also like