Media Content Analysis

Untuk Agenda setting

Hermin Indah Wahyuni
Departemen Ilmu Komunikasi
Fisipol UGM
Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM
Virtual Seminar LAN, 30 Juni 2022
What?
• Metode penelitian yang bersifat objektif, sistematis, dan
kuantitatif,berkait dengan isi manifest komunikasi
• Content Analysis is any technique for making inferences by objectively
and systematically identifying specified characteristics of messages
(Holsti 1969,25)
Sejarah
• Trivialisasi pers -- Massif pers
• Payne Fund Studies : Analisis Isi 1500 film berkait
dengan pengaruh film pada anak-anak
• Paul Lazarsfeld: emigrasi, Analisis isi program
radio
• Analisis Propaganda pada perang dunia kedua
↓
Accuracy, Bias, Konstruksi Pemberitaan
 Pemanfaatan
• Monitoring Isu Media, Monitoring Kebijakan
• Deskripsi isi media mengenai isu tertentu
• Tidak hanya digunakan pada disiplin ilmu komunikasi, tetapi juga
pada ilmu sosiologi, politik, kebijakan, pendidikan, psikologi sosial
dsb.
• Ilmu komunikasi : Analisis berita tentang isu tertentu, person atau
kelompok organisasi ttt, dsb
 Pertumbuhan Analisis Isi
• Tendensi ekspansi pemanfaatan analisis isi untuk bidang ilmu
lain
• Pergeseran dari manifest --- latent
• Dukungan penggunaan program Komputer dalam analisis isi :
misalnya “textpack” --)
Kombinasi dari analisis isi konvensional – computer software
Content Analysis
• Looks directly at communication via texts or transcripts, and hence gets at
the central aspect of social interaction
• Can allow for both quantitative and qualitative operations
• Can provides valuable historical/cultural insights over time through analysis
of texts
• Allows a closeness to text which can alternate between specific categories
and relationships and also statistically analyzes the coded form of the text
• Can be used to interpret texts for purposes such as the development of
expert systems (since knowledge and rules can both be coded in terms of
explicit statements about the relationships among concepts)
• Is an unobtrusive means of analyzing interactions
• Provides insight into complex models of human thought and language use
Uses of CA
• Describing Communication Content
• Testing Hypotheses of Message Characteristics
• Comparing Media Content To The Real World
• Assessing The Image of Particular Groups in Society
• Establishing a starting Point For Studies of Media Effects
• Policy monitoring
Steps in Content Analysis
• Formulate the Research Question or Hypothesis
• Define the population in question
• Select an appropriate sample from the population
• Select and Define a unit of analysis
• Construct the categories of content to be analyzed
• Establish a Quantification system
• Train coders and conduct a pilot study
• Code the content according to established definitions
• Analyze the collected Data
• Draw Conclusions and Search for Indications
Jenis Analisis Isi
Klaus Krippendorf, 2004
• Content Analysis:
- Quantitative Content Analysis
- Qualitative Content Analysis
- Proponents call qualitative approaches to content analysis
offer some alternative protocols exploring texts
systematically
 • Mapping the general trend
Content • Text as fieldwork
• Describe general tendencies
Analysis
Quantitative

• Concerned with Process

Content • Interested in Meaning
• Researcher Primary Instrument
Analysis • Text as Fieldwork
• Descriptive (words, pictures)
Qualitative • Inductive (build concepts,
hypotheses, theories from details)
Analisis Isi Kuantitative/ Quantitative Content
Analysis
1. Analisis Frekuensi: pokok-pokok materi tertentu dihitung dan
sebagai indikator bagi sebuah substansi variabel
2. Analisis dokumen: Variabel-variabel diambil dari dokumen
berdasarkan design tertentu (skala nominal:dikotomi-politomi,
ordinal (rank skala), atau interval:lebih detil presisinya)
3. Analisis Valensi: Isi komunikasi berdasarkan kriteria tertentu
dianalisis sedemikian rupa/polarisasi (pro-kontra)
4.Analisis Intensitas:Isi komunikasi dianalisis dengan kategorisasi yang lebih detil
dari valensi
5.Analisis kontingensi: “analisis semantik dari komunikator” yang terkait dengan
inferensi struktur perorangan
6.Analisis pemaknaan: sistematisasi, konsep,argumentasi yang muncul dalam teks
bukanlah sebuah kebetulan tetapi menunjukkan cara berpikir struktural dari
pembicara
Teknik Analisis Isi Quantitative
• Pendekatan kuantitatif lebih berfokus pada penghitungan
(counting) frekuensi yang muncul dalam teks, atau dapat
juga dikatakan bahwa kuantifikasi ini sangat diperlukan jika
persoalannya dapat diselesaikan hanya dengan melihat
kecenderungan pola muatan atau konten teks.
Teknik analisis Quantitative
• Sangat ditentukan oleh research question
Misalnya:
Bagaimana liputan Surat kabar Kompas dan
Republika dalam memberitakan pemberantasan
korupsi?
• Pertanyaan penelitian ini membutuhkan uji beda
yang biasanya dilakukan dengan menggunakan
statistik misalnya chi-square
• Bila pertanyaan penelitiannya:
Bagaimana surat kabar lokal “X” dalam
memberitakan dugaan korupsi Bupati “Y”?
Analisis menggunakan teknik analisis sederhana,
seperti tabel tunggal .
Penyusunan Unit-Unit Kajian
• Unit kajian merupakan jiwa dalam sebuah penelitian analisis isi
• Dengan unit kajian yang kuat sebuah penelitian analisis isi juga akan
dapat menjawab fokus permasalahan yang telah ditetapkan sejak
awal
Unit Kajian
• Tentukan beberapa problem pokok yang hendak difokuskan dan dicari
permasalahannya
• Unit tersebut nantinya akan digunakan untuk membedah kebijakan
yang telah ditentukan
Coding Unit
1.Membentuk Coding unit --- Unit analisis
Unit analisis ini sering disetarakan dengan variabel
2.Kategorisasi sebagai instrumen penelitian:
Nilai unit analisis sebagai kategori variabel
3.Aplikasi instrumen penelitian pada unit analisis
• Langkah untuk menjadikan isu sebagai variabel:
Mencari pengertian yang komprehensif tentang isu yang
bersangkutan
• Langkah untuk menjadikan isu sebagai kategori variabel
Identifikasi paradigma yang dipakai dalam merumuskan isu
Tahap-Tahap Relevan
untuk Kategorisasi
1.Persiapan Materi
- relevan dengan pertanyaan penelitian
2.Analisis Kondisi Terkait (Kerangka sosiokultural)
3.Karakteristik Formal Material
4.Arah Analisis
5.Teori sebagai Panduan
6. Penetapan Teknik analisis: Summary, explication, dan
structuration
7. Penetapan unit terteliti (Hard news, artikel, ataupun
tajuk opini)
8. Analisis Materi
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas
• Peneliti yang menggunakan metode analisis isi
kuantitatif umumnya akan menjadikan angka
koefisien tertentu sebagai patokan tingkat reliabilitas
Uji Reliabilitas:Kuantitative
• Reliabilitas:
Kehandalan cara pengumpulan data
Melalui Intercoder Reliabilitas:
Rumus: R = 2 (C1,2)
------------
C1 + C2
R = Koefisien relibialitas
C1,2 = Jumlah kategori variabel yang disepakati oleh
kedua peneliti
C1+C2=Jumlah kategori variabel yang dianalisis oleh
kedua peneliti
• Angka koefisien reliabilitas yang memenuhi layak
analisis adalah 90%
• Sehingga jika kurang dari itu maka data yang
diperoleh masih diragukan
• Perlu perbaikan variabel, ataupun unit-unit analisis
Analisis Isi Kualitatif / Qualitative Content
Analysis
• Pada fase eksplorasi, objek materi penelitian dikonstruksi melalui sistem
kategorisasi tertentu
• Design kategorisasi melalui teknik interpretasi, “summary, explication, dan
strukturisasi”
• Dalam melakukan karakterisasi sebuah kasus spesifik, dimunculkan kombinasi
kode yang spesifik
• Deskripsi Individu selanjutnya digeneralisasikan
Strukturasi
• Relationships
• Entities: Actors involved
• Configuration
Uji Reliabilitas Qualitative:
Jared J. Wesley
• Tes intra-coder merupakan uji coba yang dilakukan terhadap
peneliti itu sendiri. Peneliti melakukan recording (coding) atau
pencatatan, re-recording atau pencatatan ulang, interpreting, dan
re-interpreting atau interpretasi kembali secara berulang-ulang
hingga mencapai hasil yang konsisten
Triangulasi
• Beberapa peneliti memaknai triangulasi sebagai
penggunaan beberapa metode yang berbeda secara
bersama-sama dalam sebuah penelitian, misalnya
dengan mengkombinasikan analisis isi dengan
wawancara, hasil dari observasi langsung, dan lain
sebagainya. Dengan melibatkan berbagai teknik
analisis, diharapkan hasil penelitian juga dapat
dikuatkan
U.H. Graneheim & B. Lundman.
• Graneheim dan Lundman misalnya, juga menawarkan
salah satu cara inter-coder testing berupa dialog antar co-
researcher untuk mencapai kesepakatan mengenai
bagaimana cara data diperoleh. Dialog tersebut dilakukan
diiringi dengan re-recording atau coding ulang hingga
mencapai hasil yang cenderung sama antara peneliti
dengan coder yang ada.
Uji Reliabilitas: Kualitative
Focus Group Discussion
• Focus group is a research strategy for understanding
audience attitudes and behaviour
• Form: 6-12 people are interviewed simultaneously,
with a moderator leading the respondents in a
relatively unstructured discussion about the focal
topic
Stages
1. Define the Problem
2. Select a sample
3. Determine the number of groups necessary
4. Prepare the study mechanisms
5. Prepare the focus group materials
6. Conduct the session
7. Analyze the data and prepare a summary repport
Practice
• Presession Questionaire
• Shared experience so that the individuals have a
common base from which to start the discussion
• Funnel technique; starts off with a general question
or two then moves to more specific topics
one general method that is sometimes followed in
sequencing focus group questions
 Important
• The written summary of focus group interviews depends on the
needs of the study
The moderator/researcher may simply write a brief synopsis of
what was said and offer an interpretation of the subjects’ responses
For a more elaborate content analysis or a more complete
description of what happened, the sessions can be transcribed so
that the moderator or researcher can scan the comments and
develop a category system, coding each comment into the
appropriate category
Validitas
• Berkait dengan kesahihan
• Biasanya berkait dengan pemakaian kerangka
konseptual yang tepat
• Perlunya sebuah definisi operasional yang jelas
mengenai sebuah konsep tertentu
Tampilan Data Analisis Isi Qualitative
• Sementara itu pendekatan kualitatif lebih mengutamakan
proses dan pengembangan data atau berfokus pada
bagaimana “membunyikan” dan memaknai data klasifikasi
unit-unitnya melalui catatan-catatan peneliti.
• Analisis isi kualitatif dimaksudkan untuk maksimalisasi dalam
mengeksplorasi data.
Pengembangan Qualitative
Content Analysis
 Methodology: Interpretive Perspectives
• Reflect the complexity of both the social world and the social
construction process
• Foundational Theoretical Positions:
❖Hermeneutics: Does not blindly interpret the text which he or she
presented, rather involves a process of tacking, going back and forth
between theory, tacit knowledge the researcher takes into the project,
and the textual data
❖ Phenomenology: Knowledge is not found in external experience but in
individual consciousness
❖Symbolic Interactionism
Qualitative
• Have their roots in literary theory, the social sciences
(symbolic interactionism, ethnomethodology), and
critical scholarship (marxist approaches, british
cultural studies, feminist theory)
• Sometimes they are given the label interpretive
 Characteristics
• They require a close reading of relatively small amounts of textual
matter
• They involve the rearticulation (interpretation) of given texts into new
(analytical, deconstructive, emancipatory, or critical) narratives that
are accepted within particular scholarly communities that are
sometimes opposed to positivist traditions of inquiry
• The analysts acknowledge working within hermeneutic circles in
which their own socially or culturally conditioned understandings
constitutively participate
 Discourse Analysis
• Generally, discourse defined as text above the level of sentences
• Discourse analysis tend to focus on how particular phenomena are
represented.
• Van Dick (1991) studied manivestations of racism in the press: how
ethnic conflicts are described, and how stereotyps permeate given
accounts.
• Other discourse analyses
• How television news programs and other tv shows in the united states
manifest a particular ideological vision of the us economy (Wonsek
1992)
• The portrayal of the peace movement in news editorials during the
gulf war
 Social constructivist analyses
• Focus on discourse as well but less to criticize (mis)representation
than to understand how reality comes to be constituted in human
interactions and in language, including writen text.
• Examples: How emotions are conceptualized , how facts are
constructed, or they may explore changing notions of self
 Rhetorical analysis
• Focuses on how messages are delivered and with what
intended or actual effects
• Rely on the identifications of structural elements, tropes,
styles of argumentation, speech acts.
• Effort to study negotiations,what works and what
doesnt,might be described as rhetorical analyses as well
Ethnographic content analyses
• Advocated by Altheide (1987)
• This approach works with categories as well as with
narrative descriptions but focuses on situations,
settings, styles, images, meanings and nuances
presumed to be recognizable by the human
actors/speakers involved
Conversation analysis
• Another approach that is considered to be qualitative
• The work of Harvey Sacks
• The researcher performing such an analysis tends to
start with the recording of verbal interactions in
natural settings and aims at analyzing the transcripts
as records of conversational moves toward a
collaborative construction of conversation
• Numerous interactive phenomenon, including the
collaboration among communicators in the telling of
jokes
Framing
• Bagaimana wartawan memberikan setting besar pada
pemberitaan mengenai isu tertentu?
• Apakah problem diangkat sebagai problem individu, ataukah
problem yang memerlukan penanganan bersama?
• Bagaimana wartawan mengaitkan problem dengan
penyebabnya yang mendasar, dan apa akibat yang akan
terjadi jika mengabaikan permasalahan ini di masa
mendatang?
• Apa solusi yang ditawarkan terhadap permasalahan?
• Apakah penyampai pesan yang dimunculkan dalam berita memperkuat
koneksi sistemik dengan problem dan mengesankan berat-ringannya
sebuah problem?
• Bagaimana penempatan juru bicara dalam menyampaikan wacana kepada
publik?
• Siapa yang ditempatkan sebagai penyampai pesan dan bagaimana dengan
kapabilitasnya (seorang eksekutif bisnis akan menyiratkan kompetensi
managerial, innovator mengesankan bingkai solusi problem dsb)?
• Bagaimana komposisi antara para juru bicara ataupun pihak yang
berkonflik dalam mengasumsikan arah kecenderungan publik dalam suatu
isu?
• Elemen visual apa saja yang muncul dalam
pemberitaan?
• Bagaimana setting individu ataupun komunitas
ditampilkan dalam pemberitaan?
• Bagaimana sequence atau penempatan foto untuk
mendemonstrasikan sebab dan akibat serta
kecenderungan-kecenderungan berkait dengan
peristiwa?
• Apakah penggunaan angka-angka memiliki makna yang jelas
untuk memperjelas fakta?
• Apa yang terlebih dahulu diberikan oleh wartawan,
interpretasi dulu baru data, atau sebaliknya?
• Seberapa sering angka dimunculkan dalam pemberitaan?
Apakah wartawan terlalu boros atau hemat dalam
menyajikan angka sebagai data? Apa akibatnya?
• Apakah wartawan menggunakan angka secara strategis?
• Model dan metafora apa saja yang digunakan untuk
menggambarkan sebuah isu?
• Dalam kaitan apa model dan metafora digunakan?
Menekankan pencegahan atau eskalasi problem?
Pemanfaatan Untuk Agenda
Setting Kebijakan
• Personal agenda
The list of issues most salient to a single person at a given time.
• Media agenda
The list of issues emphasized by the news media at a given time.
• Agenda-setting
Over time, the media agenda shapes the public agenda.
• LEVEL 1: THE MEDIA TELL US WHAT TO THINK ABOUT
The media influence which things are salient in the public agenda.
• LEVEL 2 : THE MEDIA TELL US WHICH ATTRIBUTES OF ISSUES ARE MOST
IMPORTANT
The media make certain attributes of a media object salient; framing
• LEVEL 3: THE MEDIA TELL US WHICH ISSUES GO TOGETHER
The media indicate which issues are connected to each other.
MELDING AGENDAS INTO COMMUNITIES
• McCombs and Shaw suggest we can make sense of the media
landscape if we sort outlets into two types.
• One type is vertical media, which try to appeal to a broad, diverse
audience. The theorists ask us to picture them “as if shouting from
the top of an Egyptian pyramid to a vast audience below.”
• In contrast, horizontal media “usually connect us via valued special
interest and personal interest communities.” These include partisan
talk shows, magazines devoted to particular hobbies and industries,
and many sources of news on social media.
• Agendamelding The social process by which we meld agendas from
various sources to create pictures of the world that fit our
experiences and preferences.
WHO SETS THE AGENDA IN THE DIGITAL ERA?
• McCombs and Shaw developed agenda-setting theory in the 1960s and
1970s, the news environment was much different. It was a period in time
that one Wall Street Journal editorial writer called the “midcentury
moment,” when the public held relatively homogenous views.
• Even though there are many people alive today who remember that era,
it’s so different from today’s world, where cable TV reports events 24/7
and social media offers more news morsels than we could ever hope to
digest.
• He cites studies of electronic message boards in the 1990s, online
newspapers, and Twitter, noting that these demonstrate traditional
agenda-setting effects.
• In another article, he treats the social media agenda as just one more
agenda in the mix that may influence, or be influenced by, other agendas
Algorithmic gatekeepers
• Modern websites and apps don’t merely reduce gatekeeping. Instead,
they fundamentally change it by replacing human publishers with
what tech executive Eli Pariser calls algorithmic gatekeepers
• Every time you visit social media or use a search engine, a computer
program filters the information and decides what you’ll see. The
major tech companies don’t make their algorithms public, but most
have to do with a number of personal factors, including your search
history, the browser you’re using, your age and sex, and your
geographic location
• Computer programs that decide which material appears in search
engines, social media feeds, and elsewhere on the Internet.
Closing
• Menjadikan media saat ini sebagai inspirasi agenda kebijakan
tampaknya perlu disesuaikan dengan lingkungan dan konteks yang
sedang berkembang terutama menguatnya dinamika media baru dan
perluasan opini public menjadi demoscopic yang memungkinkan
semua orang berpartisipasi dalam pertarungan opini
• Seorang analis kebijakan dapat tetap menggunakan inspirasi media
sebagai basis kebijakannya. Namun juga tetap perlu menyesuaikan
konteks pertumbuhan ekosistem media yang telah mengalami
pergeseran.
WHO SETS THE AGENDA FOR THE AGENDA-
SETTERS?
• Intermedia agenda-setting
One news source influences the agenda of another.
• Interest aggregations : Clusters of people who demand center stage
for their one overriding concern; pressure groups
• Fake news : News articles that are intentionally and verifiably false
and could mislead readers.