Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jurnal Chandra

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

Journal of Event and Convention Management 

Vol. 1. No. 1 2022


P-ISSN xxxxx-xxxxx | E-ISSN xxxxx-xxxxx
Vol. 1 No. 1 May 2022
DOI: 10.52352/jecom.v1i1.835
Available online: https://ejournal.ppb.ac.id/index.php/jecom POLITEKNIK PARIWISATA
BALI

Strategi Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan


Penjualan Wedding Pada Happy Bali Wedding Pada
Masa Pandemi
Putu Akila Chandra Satya Dewi, I Nengah Wirata

Program Studi Manajemen Konvensi dan Perhelatan, Politeknik Pariwisata Bali


Jalan Dharmawangsa, Kampial, Nusa Dua, Kabupaten Badung

e-mail: akila.chandra01@gmail.com, atastp@yahoo.co.id

ABSTRACT

Happy Bali Wedding (HBW) is a company that provides services to serve


wedding events. The COVID-19 pandemic has caused a decline in income.
Therefore, HBW makes efforts to increase sales of its products by developing
product and changing market share. The purpose of this study was to
determine product development strategies as an effort to increase wedding
sales at HBW before the pandemic and after the pandemic. The theory used is
the business model canvas theory which consists of 9 elements, namely: Value
Proposition, Customer Segments, Channels, Customer Relationships, Key
Activities, Resources (Key Resources), Main Partner (Key Partnership),
Revenue Stream (Revenue Stream), Cost Structure (Cost Structure) followed
by SWOT analysis. From the results of the research, it is known that several
product development strategies have been carried out by HBW. These
strategies are: (1) changing the market from foreign to domestic, (2) developing
live streaming wedding products in the Simple Wedding Package, (3) adding
the Marriage Proposal package, which previously served Helicopter Wedding
Proposals and Proposals at Samabe Cave and then added Waterfall Proposal
and Samaya Hundred Candle packages, (4) increasing branding through the
Bridestory marketplace and promotion through social media.

Keywords: Product Development, Wedding, Business Model Canvas.

ABSTRAK

Happy Bali Wedding (HBW) merupakan salah satu perusahaan yang


menyediakan jasa untuk melayani acara pernikahan. Adanya pandemi covid-19
menyebabkan penurunan pendapatan. Oleh karena itu HBW melakukan usaha
untuk meningkatkan penjualan produknya dengan cara melakukan

1
“Journal of Event and Convention Management Vol. 1. No. 1 2022 ”
Strategi Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Wedding Pada Happy Bali Wedding

Pada Masa Pandemi ”

Putu Akila Chandra Satya Dewi

pengembangan produk dan merubah pangsa pasar. Tujuan penelitian ini


adalah untuk mengetahui strategi pengembangan produk sebagai upaya
meningkatkan penjualan wedding pada HBW disaat sebelum pandemi dan
setelah pandemi. Teori yang digunakan yaitu teori bisnis model canvas yang
terdiri dari 9 elemen yaitu: Proposisi Nilai (value Proposition), Segmen
Pelanggan (Customer Segments), Saluran (Channels), Hubungan Konsumen
(Customer Relationship), Kegiatan Utama (Key Activities), Sumber Daya (Key
Resources), Mitra Utama (Key Partnership), Arus Pendapatan (Revenue
Stream), Struktur Biaya (Cost Structure) dilanjutkan dengan analisis SWOT.
Dari hasil penelitian diketahui beberapa strategi pengembangan produk yang
dilakukan HBW. Strategi tersebut adalah: (1) perubahan pasar yang
sebelumnya mancanegara menjadi domestik, (2) pengembangan produk live
streaming wedding pada paket Simple Wedding Package, (3) penambahan
paket Marriage Proposal, yang sebelumnya melayani Helicopter Proposal
Wedding dan Proposal at Samabe Cave lalu ditambahkan paket Waterfall
Proposal dan Samaya Hundred Candle , (4) meningkatkan branding melalui
marketplace Bridestory dan promosi melalui sosial media.

Kata Kunci: Pengembangan Produk, Pernikahan, Bisnis Model Canvas.

1. PENDAHULUAN

Happy Bali Wedding merupakan salah satu perusahaan di bidang jasa


yaitu wedding organizer yang menyediakan jasa untuk melayani acara
pernikahan. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2011 yang berlokasi di
Alamanda Bali, Jalan Ngurah Rai, No. 67 Br. Kerthayasa Kedonganan, Kuta
Selatan – Badung, Bali. Happy Bali Wedding memiliki wedding package yang
beragam dengan tim yang profesional di bidang perencanaan rangkaian
pernikahan yang sudah memiliki banyak pengalaman pada industri wedding.

Happy Bali Wedding memiliki beberapa wedding package, yang dapat


dipilih langsung oleh calon client sesuai dengan keinginan, budget yang mereka
miliki serta jumlah tamu yang akan mereka undang. Terdapat 10 paket wedding
dengan harga dan inclusion yang beragam mulai dari yang paling sederhana
Renewal of Vows package di harga Rp.6.500.000 sampai Ceremony and
Reception Wedding Package yang berkisar di Rp.157.873.239 –
Rp.184.673.748 tergantung dengan jumlah tamu yang datang. Lalu yang unik
adalah Balinese Blessing Package dimana pemberkatan dilakukan secara
agama Hindu Bali dan di pimpin oleh pemangku.

Melihat perkembangan bisnis wedding organizer dengan memanfaatkan


keindahan alam Pulau Bali yang memiliki daya tarik tersendiri bagi calon
pasangan, maka Bali selalu mengalami peningkatan kunjungan wisatawan tiap
tahunnya khususnya bagi wisatawan yang ingin melaksanakan pernikahannya
di Bali, namun pada tahun 2020 kunjungan wisatawan mulai menurun
dikarenakan adanya pandemi covid-19. Berikut ini adalah tabel mengenai
jumlah kunjungan wisatawan ke Bali tahun 2017 -2021:

2
“ Journal of Event and Convention Management Vol. 1. No. 1 2022 ”
Strategi Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Wedding Pada Happy Bali Wedding

Pada Masa Pandemi ”

Putu Akila Chandra Satya Dewi

Tabel 1.
Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Bali Tahun
2017 – 2021

Wisatawan Wisatawan
No. Tahun Jumlah
Mancanegara Domestik
1 2017 5.697.739 8.735.633 14.433.372
2 2018 6.070.473 9.757.991 15.828.464
3 2019 6.275.210 10.545.039 16.820.249
4 2020 1.069.473 4.596.157 5.665.630
5 2021 51 4.301.592 4.301.643
  Total 19.112.946 37.936.412 57.049.358
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali,
2021

Pandemi Covid-19 memberikan pukulan keras untuk industri pariwisata


dunia dan Indonesia. Dengan adanya virus ini berdampak besar bagi
masyarakat karena banyak karyawan yang di rumahkan dan semakin banyak
perusahaan yang mengalami kebangkrutan, terutama yang bergerak di industri
pariwisata menjadi sulit melakukan aktivitas karena diberlakukan pembatasan.
Pandemi covid-19 ini menyebabkan diterapkannya pemberlakuan lockdown,
social distancing dan physical distancing, yang tentunya membatasi aktivitas
dan kreativitas masyarakat di bidang industri MICE dan Event khususnya
industri wedding yang berusaha bertahan dengan mengubah konsep, customer
segment, dan produk mereka. Kondisi ini menuntut para pelaku usaha untuk
menyiapkan pengembangan strategi bisnis dalam menghadapi era new normal
agar dapat bertahan pada masa pandemi seperti saat ini.

Sebagai salah satu pelaku usaha di bidang wedding, Happy Bali Wedding
juga mengalami dampak dari pandemi covid-19. Banyak kegiatan wedding yang
sebelumnya sudah dipersiapkan oleh Happy Bali Wedding, tetapi harus diundur
bahkan di batalkan dan mengakibatkan adanya kerugian karena adanya
pandemi ini. Berikut ini adalah tabel mengenai jumlah wedding yang
dilaksanakan Happy Bali Wedding pada periode 2019-2021.

Tabel 2.
Jumlah wedding yang dilaksanakan Happy Bali Wedding
pada periode 2018-2021.

Tahun Target Realisasi Selisih


2018 12 24 12

3
“ Journal of Event and Convention Management Vol. 1. No. 1 2022 ”
Strategi Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Wedding Pada Happy Bali Wedding

Pada Masa Pandemi ”

Putu Akila Chandra Satya Dewi

2019 50 72 22
2020 50 20 (30)
2021 12 23 11
Sumber: Happy Bali Wedding, 2022

Penurunan jumlah wedding yang sangat drastis berimbas juga kepada


menurunnya penjualan wedding pada Happy Bali Wedding. Berikut tabel
penjualan pada wedding Happy Bali Wedding pada tahun 2018–2021:

Tabel 3.
Penjualan Wedding pada Happy Bali Wedding Periode 2018-2021
Target Realisasi
Tahun Selisih
Penjualan Penjualan
2018 Rp 200.000.000 Rp 300.000.000
Rp 100.000.000
2019 Rp 350.000.000 Rp 900.000.000
Rp 550.000.000
(Rp
2020 Rp 400.000.000 Rp 250.000.000
150.000.000)
2021 Rp 180.000.000 Rp 350.000.000 Rp 170.000.000
Sumber: Happy Bali Wedding, 2022

Memasuki tahun 2021, Happy Bali Wedding melakukan peralihan strategi


pemasaran dan pangsa pasar. Strategi pemasaran sebelumnya dilakukan
secara offline seperti wedding exhibition, sales promotion. Jika strategi
sebelumnya tetap dilakukan pada masa pandemi, maka dirasa kurang
maksimal untuk menarik lebih banyak client. Perubahan strategi pemasaran
dilakukan dengan lebih aktif di sosial media seperti Instagram, Pinterest, dan
Website lalu perubahan pangsa pasar dilakukan dengan cara perubahan target
pasar mancanegara menjadi domestik. Pengaruh yang dirasakan oleh Happy
Bali Wedding setelah melakukan strategi pengembangan produk adalah terjadi
perkembangan penjualan secara stabil.

2. METODE PENELITIAN

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
data kualitatif. Pada penelitian ini, data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel
seperti data statistik kunjungan wisatawan ke Bali dan event yang
diselenggarakan oleh Happy Bali Wedding. Pada penelitian ini, data kualitatif
disajikan berupa gambaran umum dan wawancara dengan pihak Happy Bali
Wedding. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer
dan data sekunder. Pada penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil
wawancara dengan pihak Happy Bali Wedding berupa data jumlah wedding
yang dilaksanakan, data penjualan wedding, jumlah pengguna jasa, klasifikasi
customer segment dan target wedding yang dilaksanakan tiap tahunnya. Pada

4
“ Journal of Event and Convention Management Vol. 1. No. 1 2022 ”
Strategi Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Wedding Pada Happy Bali Wedding

Pada Masa Pandemi ”

Putu Akila Chandra Satya Dewi

penelitian ini, data sekunder diperoleh dari buku, jurnal-jurnal dan data yang
diperoleh dari sumber sumber yang valid dan data bersumber dari internet
berupa jumlah kunjungan wisatawan ke Bali dan pada website seperti data
mitra utama dan paket wedding.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi,


wawancara, dan studi dokumentasi. Pada penelitian ini, metode observasi
dilakukan dengan mengamati secara langsung kondisi perusahaan,
penyelenggaraan wedding dan pengembangan produk yang terjadi pada Happy
Bali Wedding. Pada penelitian ini, Teknik wawancara dilakukan dengan
Manager, Finance dan Admin Happy Bali Wedding untuk mengetahui data dan
informasi yang dibutuhkan. Dokumen yang diperoleh dapat berupa, buku-buku
penunjang kajian teori terkait wedding, dan artikel dalam media cetak, maupun
internet.

Data dianalisis dengan menggunakan teori Business Model Canvas oleh


Osterwalder & Yves Pigneur (2014). Business Model Canvas merupakan alat
yang digunakan untuk mendeskripsikan, memvisualisasikan, menilai, dan
mengubah model bisnis. Model bisnis ini menjelaskan, menganalisis, dan
menggambarkan sebuah model bisnis melalui kanvas yang terdiri dari sembilan
elemen yaitu Segmen Pelanggan (Customer Segment), Porsi Nilai (Value
Proposition), Jaringan (Channel), Hubungan dengan Pelanggan (Customer
Relationship), Aliran Dana (Revenue Stream), Sumber Daya Kunci (Key
Resourcess), Kegiatan Inti (Key Activities), Kemitraan Kunci (Key Partners) dan
cost structure.

Dalam penelitian ini juga menggunakan analisis SWOT, yang merupakan


langkah penting dalam mengevalusai Business Model Canvas. Analisis SWOT
merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan
strategi suatu usaha serta mengevaluasi faktor apa saja yang mempengaruhi
suatu usaha dalam mencapai tujuannya. Penilaian menyeluruh dibagi menjadi
dua faktor, yaitu faktor internal, yaitu strength (kekuatan) dan weakness
(kelemahan) dan faktor eksternal, yaitu opportunities (peluang) dan threats
(ancaman) dari suatu perusahaan/organisasi. Analisis SWOT digunakan untuk
menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan dan mengidentifikasi
potensi, peluang dan ancaman. Faktor internal terkait dengan sumber daya
yang dimiliki, keuangan, kelemahan dan kelebihan internal, dan pengalaman
dari organisasi yang telah berhasil ataupun gagal. Sedangkan faktor eksternal
yang berhubungan dengan tren, budaya, peraturan pemerintah, perkembangan
teknologi, lingkungan, dan juga peristiwa yang telah terjadi yang memberikan
dampak langsung kepada organisasi baik secara langsung maupun tidak
langsung (Rangkuti, 2009).

Tabel 4.

Matriks SWOT

5
“ Journal of Event and Convention Management Vol. 1. No. 1 2022 ”
Strategi Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Wedding Pada Happy Bali Wedding

Pada Masa Pandemi ”

Putu Akila Chandra Satya Dewi

IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)


Tentukan 5- 10 faktor – Tentukan 5- 10
faktor kekuatan internal kelemahan internal

EFAS
“ OPPORTUNITIES STRATEGI SO STRATEGI WO
(O)
Tentukan 5-10 Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor peluang menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
eksternal untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan
peluang peluang

THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

Tentukan 5-10 Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang


faktor ancaman menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
eksternal untuk mengatasi ancaman dan menghindari ancaman

Sumber: Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT (2006)

a. Strategi SO ( Strength -Opportunities)


Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang yang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST (Strenghts-Threats)
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO (Weknesses- Opportunities)
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT (Weaknesses- Threats)
Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman ”

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisis SWOT Terhadap Strategi Pengembangan Produk Pada


Happy Bali Wedding

3.1.1. Kekuatan (Strengths)

a. Proposisi Nilai (value Proposition)

6
“ Journal of Event and Convention Management Vol. 1. No. 1 2022 ”
Strategi Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Wedding Pada Happy Bali Wedding

Pada Masa Pandemi ”

Putu Akila Chandra Satya Dewi

1) Terdapat pengembangan produk yang mengikuti situasi pada masa


pandemi seperti adanya penambahan live streaming wedding dan
penerapan protokol kesehatan.
2) Pengembangan produk pada paket Marriage Proposal dengan
penambahan produk seperti Waterfall Proposal dan Samaya Hundred
Candle.

b. Segmen Pelanggan (Customer Segments)


Mempertahankan pasar mancanegara dan menambah pasar domestik.

c. Saluran (Channels)
1) Pemasaran melalui Bridestory untuk meraih pasar domestic dan
pemasaran berbayar berbayar melalui Advertising, Google Ads dan Social
Media Ads.

d. Hubungan Konsumen (Customer Relationship)


1) Menjaga komunikasi dengan customer yang telah menggunakan jasa
Happy Bali Wedding melalui media sosial.
2) Selalu update mengenai informasi kepada calon customer.

e. Kegiatan Utama (Key Activities)


1) Happy Bali Wedding melakukan Analisa dari berbagai potensi pasar dan
melakukan penyempurnaan pada pelayanan dan jasa yang ditawarkan
2) Happy Bali Wedding tetap memberikan informasi melalui platform digital
dan tetap mempertahankan pola kerjasama dengan berbagai rekanan
terkait dalam kegiatan wedding

f. Sumber Daya (Key Resources)


1) Memiliki SDM internal yang berkompeten dan man power freelance yang
berkompeten pada bidangnya.

g. Mitra Utama (Key Partnership)


1) Bekerjasama dengan beragam venue yang ada di Bali, baik itu resort,
hotel maupun alam seperti Nung Nung Waterfall dan Tibumana Waterfall.

h. Arus Pendapatan (Revenue Stream)


1) Adanya sumber pendapatan baru setelah merubah pangsa pasar.

3.1.2. Kelemahan (Weakness)

1) Perusahaan mengalami penurunan pendapatan yang diakibatkan oleh tidak


stabilnya ekonomi.
2) Pada aspek branding, Happy Bali Wedding sementara ini belum
memaksimalkan sisi branding perusahaan, terlihat dari skala wedding yang
di handle oleh Happy Bali Wedding masih bersifat wedding kecil saja

7
“ Journal of Event and Convention Management Vol. 1. No. 1 2022 ”
Strategi Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Wedding Pada Happy Bali Wedding

Pada Masa Pandemi ”

Putu Akila Chandra Satya Dewi

3) Terbatasnya jumlah karyawan sehingga menciptakan penumpukan


pekerjaan di beberapa kesempatan seperti saat high season menyebabkan
beberapa tugas dan tanggung jawab menumpuk untuk dikerjakan beberapa
orang saja.

3.1.3. Peluang (Oportunities)

1) Masih besarnya potensi pasar domestik yang dapat diraih.


2) Bangkitnya pariwisata di Indonesia sehingga muncul peluang untuk tamu
mancanegara yang ingin melaksanakan pernikahan mereka di Bali.

3.1.4. Ancaman (Threats)

1) Adanya peraturan yang sering berubah-ubah dari pemerintah terkait aturan


dalam penanganan penyebaran covid-19 baik warga negara Indonesia
maupun asing.
2) Adanya pesaing pada usaha sejenis.

3.2. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT Terhadap Teori Bisnis Model


Canvas

Setelah mengetahui faktor – faktor yang menjadi kekuatan


(Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan


ancaman (Threats), ditinjau dari Teori Bisnis Model Canvas yaitu
Proposisi Nilai (value Proposition), Segmen Pelanggan (Customer
Segments), Saluran (Channels), Hubungan Konsumen (Customer
Relationship), Kegiatan Utama (Key Activities), Sumber Daya (Key
Resources), Mitra Utama (Key Partnership), Arus Pendapatan (Revenue
Stream), Struktur Biaya (Cost Structure) maka hal yang dilakukan
selanjutnya adalah menganalisis menggunakan matriks SWOT pada
Happy Bali Wedding yang menggunakan Analisis SWOT pada Tabel 5.
Berikut :”

Tabel 5.
Analisis Matriks SWOT

8
“ Journal of Event and Convention Management Vol. 1. No. 1 2022 ”
Strategi Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Wedding Pada Happy Bali Wedding

Pada Masa Pandemi ”

Putu Akila Chandra Satya Dewi

STRENGHT (S) WEAKNESS (W)

IFAS
a. Terdapat a. Perusahaan
pengembangan mengalami penurunan
produk yang pendapatan yang
mengikuti situasi diakibatkan oleh tidak
pada masa pandemi stabilnya ekonomi.
seperti adanya b. Pada aspek branding,
penambahan live Happy Bali Wedding
streaming wedding sementara ini belum
dan penerapan memaksimalkan sisi
protokol kesehatan. branding perusahaan,
EFAS b. Pengembangan terlihat dari skala
produk pada paket wedding yang di
Marriage Proposal. handle oleh Happy
c. Mempertahankan Bali Wedding masih
pasar mancanegara bersifat wedding kecil
dan menambah pasar saja.
dometik. c. Terbatasnya jumlah
d. Melakukan karyawan sehingga
pemasaran melalui menciptakan
Bridestory untuk penumpukan
meraih pasar pekerjaan di beberapa
domestik. kesempatan seperti
e. Tetap menjaga saat high season
komunikasi dengan menyebabkan
customer yang telah beberapa tugas dan
menggunakan jasa tanggung jawab
Happy Bali Wedding menumpuk untuk
melalui media sosial. dikerjakan beberapa
f. Happy Bali Wedding orang saja.
melakukan Analisa
dari berbagai potensi
pasar dan melakukan
penyempurnaan pada
pelayanan dan jasa
yang ditawarkan
g. Bekerjasama dengan
beragam venue yang
ada di Bali, baik itu
resort, hotel maupun
alam.
h. Adanya sumber
pendapatan
baru setelah
merubah
pangsa pasar
9
“ Journal of Event and Convention Management Vol. 1. No. 1 2022 ”
Strategi Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Wedding Pada Happy Bali Wedding

Pada Masa Pandemi ”

Putu Akila Chandra Satya Dewi

OPPORTUNITY (O) Strategi SO Strategi WO


(Strengths Opportunities). (Weaknesses Opportunities)
a. Masih besarnya
potensi pasar a. Memaksimalkan a. Dengan besarnya
domestik yang dapat pengembangan produk potensi pasar yang
diraih. untuk meraih potensi dapat diraih, Happy
b. Bangkitnya Bali Wedding lebih
pasar domestik dan
pariwisata di memaksimalkan
mancanegara.
Indonesia sehingga branding pada
b. Mempertahankan pola perusahaan, sehingga
muncul peluang pemasaran dan lebih banyak
untuk tamu menjaga komunikasi mendapatkan jumlah
mancanegara yang dengan klien. wedding dengan skala
ingin melaksanakan c. Melakukan yang lebih besar.
pernikahan mereka penyempurnaan produk b. Melihat peluang
di Bali. untuk meraih potensi bangkitnya pariwisata
pasar yang baru. Indonesia, Happy Bali
Wedding harus
melakukan
penambahan SDM
sehingga siap melayani
tamu mancanegara
yang ingin melakukan
pernikahannya di Bali
pada saat high season.
THREATS (T) Strategi ST Strategi WT
(Strengths Threats) (Weaknesses Threats)
a. Adanya peraturan a. Meningkatkan aspek
yang sering Pengembangan branding dan promosi
berubah-ubah dari produk seperti live agar dapat bersaing
pemerintah terkait streaming wedding dengan perusahaan
aturan dalam dan paket Marriage sejenis.
penanganan Proposal, merupakan b. Menambah SDM
penyebaran covid-19 satu langkah untuk agar memiliki
baik warga negara lebih memperkuat kesiapan untuk
melayani customer
Indonesia maupun posisi perusahaan
dan dapat bersaing
asing. dalam kesiapan
dengan perusahaan
b. Adanya pesaing menghadapi sejenis.
pada usaha sejenis. perubahan peraturan
dan persaiangan antar
usaha sejenis.
Sumber: Hasil Penelitian, 2022 (Data Diolah)

3.2.1 Strategi SO (Strengths and Opportunities)

10
“ Journal of Event and Convention Management Vol. 1. No. 1 2022 ”
Strategi Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Wedding Pada Happy Bali Wedding

Pada Masa Pandemi ”

Putu Akila Chandra Satya Dewi

Strategi ini dikembangkan dengan memanfaatkan peluang yang ada,


mengoptimalkan kekuatan internal, mempertahankan strategi awal yang
dijalankan dengan baik, dan meningkatkannya dengan cara-cara berikut:
a. Memaksimalkan pengembangan produk untuk meraih potensi pasar
domestik dan mancanegara.
b. Mempertahankan pola pemasaran dan menjaga komunikasi dengan
klien.
c. Melakukan penyempurnaan produk untuk potensi pasar yang baru.

3.2.2 Strategi ST (Strengths and Threats)

Strategi ini dibuat berdasarkan kekuatan internal yang dimiliki


perusahaan dan mengatasi ancaman eksternal dengan cara
pengembangan produk seperti live streaming wedding dan paket
Marriage Proposal, merupakan satu langkah untuk lebih memperkuat
posisi perusahaan dalam kesiapan menghadapi perubahan peraturan
dan persaiangan antar usaha sejenis.

3.2.3 Strategi WO (Weaknesess and Opportunities)

Strategi ini dibuat dengan meminimalkan kelemahan internal


perusahaan demi memanfaatkan peluang eksternal yang ada yaitu:
a. Dengan besarnya potensi pasar yang dapat diraih, Happy Bali
Wedding lebih memaksimalkan branding pada perusahaan, sehingga
lebih banyak mendapatkan jumlah wedding dengan skala yang lebih
besar.
b. Melihat peluang bangkitnya pariwisata Indonesia, Happy Bali Wedding
harus melakukan penambahan SDM sehingga siap melayani tamu
mancanegara yang ingin melakukan pernikahannya di Bali pada saat
high season.

3.2.4 Strategi WT (Weaknesess and Threats)

Strategi ini merupakan strategi yang didasarkan pada kegiatan yang


bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan serta
menghindari ancaman dengan cara berikut:
a. Meningkatkan aspek branding dan promosi agar dapat bersaing
dengan perusahaan sejenis.
b. Menambah SDM agar memiliki kesiapan untuk melayani customer
dan dapat bersaing dengan perusahaan sejenis.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dari bab sebelumnya, setelah mengetahui


faktor- faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman atas strategi
pengembangan produk dalam meningkatkan penjualan wedding pada Happy
Bali Wedding, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

11
“ Journal of Event and Convention Management Vol. 1. No. 1 2022 ”
Strategi Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Wedding Pada Happy Bali Wedding

Pada Masa Pandemi ”

Putu Akila Chandra Satya Dewi

a. Strategi SO (Strengths and Opportunities)


Happy Bali Wedding memaksimalkan pengembangan produk dan
melakukan penyempurnaan produk sehingga dapat meningkatkan
potensi pasar yang baru yaitu pasar domestik dan mendapatkan kembali
pasar mancanegara yang sempat menurun dikarenakan kondisi pandemi
Covid-19. Selain itu Happy Bali Wedding mempertahankan pola
pemasaran dan menjaga komunikasi dengan klien untuk menjaga
hubungan baik dengan klien mereka.

b. Strategi ST (Strengths and Threats)


Happy Bali Wedding melakukan pengembangan produk seperti
live streaming wedding dan paket Marriage Proposal, merupakan satu
langkah untuk lebih memperkuat posisi perusahaan dalam kesiapan
menghadapi perubahan peraturan dan persaingan antar usaha sejenis
serta dapat meningkatkan penjualan pada paket wedding.

c. Strategi WO (Weaknesess and Opportunities)


Dengan melihat peluang bangkitnya pariwisata Indonesia dan
besarnya potensi pasar yang dapat diraih, Happy Bali Wedding lebih
memaksimalkan branding pada perusahaan, sehingga lebih banyak
mendapatkan jumlah wedding dengan skala yang lebih besar dan
melakukan penambahan SDM sehingga siap melayani tamu
mancanegara yang ingin melakukan pernikahannya di Bali pada saat
high season.

d. Strategi WT (Weaknesess and Threats)


Happy Bali Wedding lebih meningkatkan aspek branding dan promosi
agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis dan menambah SDM
agar memiliki kesiapan untuk melayani customer dan dapat bersaing
dengan perusahaan sejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Any Noor. 2013. Manajemen Event. Bandung: Alfabeta

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. Jumlah Wisatawan Mancanegara dan


Domestik https://bali.bps.go.id/statictable/2018/02/09/28/banyaknya-
wisatawan-mancanegara-ke-bali-dan-indonesia-1969-2021.html Diakses
pada 17 April 2022.

12
“ Journal of Event and Convention Management Vol. 1. No. 1 2022 ”
Strategi Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan Wedding Pada Happy Bali Wedding

Pada Masa Pandemi ”

Putu Akila Chandra Satya Dewi

Basu, swastha. 2001. Manajemen Penjualan, cetakan kelima. BFSE:


Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta:


Erlangga.

Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.


Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

13
“ Journal of Event and Convention Management Vol. 1. No. 1 2022 ”

You might also like