Artikel
Artikel
Artikel
Abstract
This study examines the effect of infrastructure (X1) and teacher competence on the quality of education
at vocational high school-level educational institutions. This is because the quality of education is in a low
position among other developed countries. This study has a purpose, namely to analyze the relationship
between infrastructure and the quality of education, to analyze the influence of teacher competence on the
quality of education, and to determine the effect of infrastructure and teacher competence on the quality of
education. The research used is quantitative research, the data used is primary data, and the data collection
technique uses survey techniques by distributing questionnaires to respondents who were selected as samples.
For data analysis using multiple linear regression and the test is done using SPSS statistical tools. The
results of this study obtained data that partially and simultaneously infrastructure and teacher competence
have a positive and significant effect on the quality of education in vocational high schools with the
infrastructure variable being the dominant variable whose influence on the quality of education is indicated
by the results shown showing the t-count. > t-table that is 2,748 > 1,98896. The significance value is
0.007 <0.05, while for the significant level X2 to Y, the T-count is 2.652>T-table 1.98896 and the
significance value is 0.010 <0.05.
Keywords: Infrastructure, Teacher Competence, Quality Of Education.
Abstrak
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh sarana prasana (X1) dan kompetensi guru
terhadap mutu Pendidikan pada lembaga Pendidikan tingkat sekolah menengah kejuruan.
Hal tersebut dikarenakan mutu Pendidikan berada pada posisi yang rendah diantara
negara-negara maju lainnya. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk menganalisis
hubungan antara sarana prasarana terhadap mutu Pendidikan, untuk menganalisis
pengaruh kompetensi guru terhadap mutu Pendidikan serta mengetahui pengaruh sarana
prasarana dan kompetensi guru terhadap mutu Pendidikan. Penelitian yang digunakan
menggunakan penelitian kuantitatif, data yang digunakan menggunakan data primer, dan
menggunakan Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik survey dengan cara
membagikan kuesioner kepada responden yang terpilih menjadi sampel. Untuk analisisis
data menggunakan regresi linier berganda dan pengujiannya dilakukan menggunakan alat
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/almada/index
Pengaruh Sarana Prasarana Pendidikan dan Kompetensi Guru Terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah
Menengah Kejuruan
bantu statistic SPSS. Hasil dari penelitian ini didapatkan data bahwa secara parsial dan
simultan sarana prasarana dan kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan
terhadap mutu Pendidikan di sekolah menengah kejuruan dengan variable sarana
prasarana menjadi variable yang dominan pengaruh nya terhadap mutu Pendidikan
ditunjukkan dengan hasil yang ditunujukkan menunjukkan angka t-hitung > t-tabel yaitu
2,748 > 1,98896. Nilai signifikansi sebesar 0,007<0,05, sedangkan untuk taraf signifikan
X2 terhadap Y yaitu T-hitung 2,652>T-tabel 1,98896 dan nilai signifikansi 0,010<0,05.
Kata Kunci: Saranaprasarana, Kompetensi Guru, Mutu Pendidikan,
PENDAHULUAN
Mutu Pendidikan di negara Indonesia harus selalu ditingkatkan dikarenakan pada saat
ini Indonesia berada pada peringkat ke 72 dari 77 negara atau dengan kata lain berada peringkat
6 terbawah1. Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mampu melakukan proses
pematangan kualitas siswa dikembangkan dengan cara membebaskan siswa dari ketidaktahuan,
ketidakmampuan, ketidakberdayaan, ketidakbenaran, ketidakjujuran, dan dari buruknya akhlak
dan keimanan2. Guna mendapatkan mutu Pendidikan yang baik membutuhkan guru yang
memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya3. Guru merupakan pendidik professional dengan
tugas utamanya adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik4. Sarana prasarana dalam Pendidikan memiliki peranan yang sangat
vital dalam meningkatkan mutu Pendidikan5. Sarana prasarana merupakan sumber daya
Pendidikan yang berdampak langsung terhadap kegiatan belajar mengajar, sehingga dibutuhkan
manajemen tata Kelola yang baik untuk sarana prasarana, contoh dari sarana dan prasarana
adalah lahan, halaman, bangunan atau gedung (perlengkapan luar dan dalam)6.
Sarana prasarana adalah bagian penting yang tidak bisa dipisahkan guna meningkatkan
mutu Pendidikan7. Sarana Pendidikan adalah fasilitas yang dirasakan secara langsung yang
menunjang jalannya proses produksi dalam yaitu pada kegiatan belajar mengajar, sedangkan
prasarana Pendidikan adalah fasilitas yang tidak langsung seperti tersedianya halaman, taman
sekolah dan lainnya8. Berdasarkan penelitaian yang dilakukan Kartika sarana prasarana memiliki
pengaruh terhadap minat belajar siswa.9 Focus penelitian tersebut hanya melihat pengaruh
sarana prasarana terhadap mutu Pendidikan melaluui minat belajar siswa pada mata pelajaran
PAI, sehingga belum melihat mutu Pendidikan secara menyeluruh. Sementara penelitian yang
dilakukan fatmawati et al, hanya berfokus bagaimana cara pengelolaan sarana dan prasarana.10
Berdasarkan penelitian yang telah diungkap oleh Hilmi, kompetensi guru berpengaruh
terhadap mutu pendidikan terutama pada kompetensi professional yaitu selalu berkembang
dalam kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan11. Hasil lain yang menunjukan
kompetensi professional memiliki dampak positif terhadap mutu pendidikan diungkapkan oleh
Sulastri et al,12 . Sayidah et al, mengungkapkan indikator dari kompetensi terdiri atas empat, yaitu
kompetensi pedagogik, professional, sosial dan kepribadian13.
Artikel ini bertujuan untuk berfokus mencari celah dari penelitian terdahulu dengan
menguji pengaruh sarana prasaran terhadap mutu pendidikan dengan cara melakukan dengan
melakukan pengujian indikator dan item-item pertanyaan kedua variable tersebut, selanjutnya
menguji pengaruh kompetensi guru terhadap mutu pendidikan dengan cara melakukan
pengujian keseluruh item pertanyaan kedua variable tersebut, dan yang terakhir menguji secara
simultan sarana prasarana dan kompetensi guru terhadap mutu pendidikan.
Berdasarkan ketiga tujuan penelitian tersebut maka hipotesis penilitian ini yang pertama
adalah sarana prasara berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu pendidikan, hipotesis
yang kedua adalah kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu
pendidikan dan yang terakhir secara simultan sarana prasarana dan kompetensi guru memiliki
pengaruh positif dan signifikan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksplanatory
research dengan variable 2 variabel bebas yaitu variable sarana prasarana Pendidikan (X1)
dengan indicator lahan, ruangan, perabot, bahan praktik, bahan ajar, dana penunjang olahraga
dan kompetensi guru (X2) memiliki indicator kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi professional. Variable bebas adalah mutu Pendidikan (Y1)
yang terdiri atas indicator input, proses dan output.
Lokasi penelitian ini akan menjadi populasi penelitian yaitu SMKN 1 kota Probolinggo
yang memiliki jumlah guru sebanyak 86 orang yang selanjutnya akan terpilih menjadi responden
9 Sinta Kartika, Husni Husni, and Saepul Millah, “Pengaruh Kualitas Sarana Dan Prasarana Terhadap Minat
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,” Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 7, no. 1 (2019): 113,
https://doi.org/10.36667/jppi.v7i1.360.
10 Nur Fatmawati, Andi Mappincara, and Sitti Habibah, “Pemanfaatan Dan Pemeliharaan Sarana Dan
Prasarana Pendidikan,” Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, Dan Pembelajaran 3, no. 2 (2019): 118,
https://doi.org/10.26858/pembelajar.v3i2.9799.
11 Atep Hilman Hilmi, “Pengaruh Motivasi Guru Terhadap Kompetensi Guru Dalam Mewujudkan Mutu
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,” Khazanah Akademia 2, no. 2580–3018 (2018): 85–93,
http://journal.uniga.ac.id/index.php/K/article/view/334.
12 Sulastri Sulastri, Happy Fitria, and Alfroki Martha, “Kompetensi Profesional Guru Dalam Meningkatkan
Belajar Ekonomi Di Sma Negeri Rambipuji Tahun Ajaran 2017/2018,” JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI:
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial 12, no. 2 (2018): 185,
https://doi.org/10.19184/jpe.v12i2.8316.
penelitian, hal itu disebabkan karena jumlah populasi yang relative kecil, sehingga lebih baik
diambil keseluruhan agar dapat merepresentasikan keseluruhan populasi (Sugiyono). Data yang
digunakan dalam penelitian ini menrupakan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari
responden, data responden ini diperoleh dengan teknik membagikan kuesioner kepada seluruh
responden. Kuesioner tersebut berisikan perangkat pertanyaan atau pernyataaan kepada
responden. Instrument penelitian ini menggunakan skala likert menggunakan skala 1-5.
Instrument penelitian ini akan diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas
merupakan alat ukur untuk menguji keabsahan suatu data14. Sedangkan uji reliabilitas merupakan
uji kehandalan yang menyangkut konsisten atas jawaban yang disajikan dari waktu ke waktu.
Selain uji validitas dilakukan juga uji asumsi klasik yang terdiri atas uji normalitas, uji linieritas,
uji heterokesdatisitas, uji multikolinieritas. Sedangkan Teknik analisis data menggunkan statistic
deskriptif serta uji hipotesis menggunakan uji regresi linier berganda, uji persial, uji simultan dan
uji koefisien determinasi.
14 prof. dr. sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2017),
https://www.pdfdrive.com/prof-dr-sugiyono-metode-penelitian-kuantitatif-kualitatif-dan-rd-intro-
e56379944.html.
Berdasarkan hasil uji validitas kompetensi guru setiap butir pertanyaan yang berjumlah
23 item dinyatakan valid. Dapat dikatakan valid dikarenakan nilai hitung setiap item butir
pertanyaan memiliki nilai Rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan Rtabel. Hasil uji
validitas setiap pernyataan variable kompetensi guru tersaji pada tabel 2.
Table 2. Hasil Uji Validitas Kompetensi Guru
Berdasarkan hasil uji validitas mutu pendidikan setiap butir pertanyaan yang memiliki
13 item pertanyaan dinyatakan valid. Kuesioner dikatakan valid dikarenakan nilai hitung setiap
item butir pertanyaan memiliki nilai Rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan Rtabel. Hasil
uji validitas setiap pernyataan untuk variable kompetensi guru tersaji pada tabel 3.
Table 3. Hasil Uji Validitas Mutu Pendidikan
Pernyataan Rhitung Rtabel Keterangan
Y1.1 0.927 0.312 Valid
Y1.2 0.779 0.312 Valid
Y1.3 0.557 0.312 Valid
Y1.4 0.525 0.312 Valid
Y1.5 0.811 0.312 Valid
Y1.6 0.798 0.312 Valid
Y1.7 0.734 0.312 Valid
Y1.8 0.848 0.312 Valid
Y1.9 0.455 0.312 Valid
Y1.10 0.513 0.312 Valid
Y1.11 0.338 0.312 Valid
Y1.12 0.592 0.312 Valid
Y1.13 0.348 0.312 Valid
Source : Data primer yang diolah, (2022)
Hasil uji variable menunjukkan bahwa keseluruhan item pertanyaan pada kuesioner
dinyatakan reliabel. Hal tersebut dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach’s alpha variable X1
sebesar 0.954, Cronbach’s alpha variable X2 senilai 0.953 dan nilai Cronbach’s alpha variable Y1
sebesar 0.888. ketiga variable tersebut mendapatkan nilai Cronbach’s alpha lebih dari 0.60 maka
sehingga ketiga variable tersebut mempunyai tingkat konsistensi yang tinggi, handal dan dapat
dipercaya. Berikut table hasil uji reliabillitas tersaji pada table 4.
Table 4. Hasil Uji Reliabilitas.
No Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
> 0,60
1 X1 0,954 Realiabel
2 X2 0,953 Realiabel
3 Y1 0,888 Realiabel
Source : Data Primer yang diolah, (2022).
Hasil uji asumsi klasik yang pertama yaitu uji normalitas menggunakan probability plot
didapatkan hasil pada gambar 1.
Berdasarkan gambar tersebut, dalam model regresi dapat dinyatakan normal apabila data
ploting (titik-titik) yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonal, sehingga
hasil uji normalitas pada penelitian ini termasuk kedalam distribusi normal.
Hasil uji multikolineritas pada penelitian ini tersaji pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Uji Multikolineritas
Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -2,257 21,700 -0,104 0,917
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas dapat diketahui hasil regresi linier
berganda adalah sebagai berikut :
Y= -2,257 + 0,448 (X1) + 0,098 (X2) + e
Persamaan regresi diatas memperlihatkan antar hubungan variabel bebas dan variabel
terikat secara parsial, dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a. Nilai constanta adalah -2,257 artinya jika tidak terjadi perubahan variabel Sarana Prasarana
Pendidikan (X1) dan Kompetensi Guru (X2) = 0, maka Mutu Pendidikan = -2,257.
b. Nilai koefisien regresi Sarana Prasarana Pendidikan (X1) = 0,448, artinya jika variabel
Sarana Prasarana Pendidikan (X1) meningkat sebesar 1% dengan asumsi variabel lain
adalah 0 (nol), maka Mutu Pendidikan berkurang sebesar 0,448. Hal tersebut menunjukkan
bahwa variabel Sarana Prasarana Pendidikan (X1) berkontribusi positif terhadap Mutu
Pendidikan (Y).
c. Nilai koefisien regresi Kompetensi Guru (X2) adalah 0,098, artinya jika variabel
Kompetensi Guru (X2) meningkat sebesar 1% dengan asumsi variabel lain adalah 0 (nol),
maka Mutu pendidikan meningkat sebesar 0,098. Hal tersebut menunjukkan variabel
Kompetensi Guru (X2) berpengaruh positif terhadap Mutu pendidikan (Y).
Uji Signifikan Simultan (Uji F) disajikan pada tabel
Tabel 7. Hasil Uji Simultan
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressio 41,283 2 20,641 5,810 ,004 b
n
Residual 294,857 83 3,552
Total 336,140 85
a. Dependent Variable: Mutu Pendidikan
b. Predictors: (Constant), Kompetensi Guru, Sarana Prasarana Pendidikan
Source : Sumber data primer yang diolah, (2022).
Berdasarkan cara pengambilan keputusan hasil uji signifikan simultan (uji f) maka
diketahui bahwa :
a. Jika nilai Sig<0,05 / Fhitung>Ftabel = maka terdapat pengaruh
b. Jika nilai Sig>0,05 / Fhitung<Ftabel = maka tidak terdapat pengaruh
Jadi diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,004<0,05 dan nilai Fhitung 5,810>3,11.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan sarana prasarana pendidikan (X1) kompetensi guru (X2)
berpengaruh signifikan terhadap mutu pendidikan (Y).
Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sarana prasarana
pendidikan dan kompetensi guru terhadap mutu pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Kota Probolinggo, Jawa Timur. Penelitian ini diambil dengan menggunakan metode
penelitian kuantitatif yakni dengan memperhatikan intrumen penelitian dengan menggunakan
kuesioner dan juga peneliti berusaha mengumpulkan sejumlah data dengan sebanyak mungkin
terkait penelitian yang dilakukan, yang selanjutnya akan dilakukan suatu pengujian yang berguna
untuk memberikan beberapa gambaran variabel penelitian seperti yang peneliti maksudkan di
paparan sebelumnya. Selain itu pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan hasil
pengujian semua data penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, berikut ini akan di paparkan
gambaran pembahasan hasil penelitian dari masing-masing variabel yang bisa dideskripsikan
sebagai berikut :
Pengaruh Sarana Prasarana Pendidikan Terhadap Mutu Pendidikan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sarana prasarana
pendidikan terhadap mutu pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kota
Probolinggo. Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa variabel sarana prasarana
pendidikan memiliki pengaruh yang positif terhdap mutu pendidikan, dan sedangkan distribusi
frekuensi pada variabel X1 sarana prasarana pendidikan mendapatkan respon yang sangat baik,
artinya telah disetujui bahwa sarana prasarana pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Kota Probolinggo memiliki tingkat yang baik untuk menfasilitasi peserta didik ataupun
guru-guru. Hal ini dapat dibuktikan dari variabel sarana prasarana pendidikan pada indokator
lahan, ruangan serta prabot yang memiliki nilai tertinggi, lahan, ruangan prabot dan bahan ajar
tercermin dari luas lahan bangunan dan kelengkapan ruangan baik ruangan kelas, ruangan
praktek, ruangan ibadah, maupun ruangan ruangan guru-guru terbilang lengkap, begitupun
dengan prabot yang dimiliki lembaga Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kota Probolinggo
yang begitu lengkap, baik prabot yang ada didalam ruang kelas, ruang guru, ruang laboratorium
ataupun yang berada diluar ruangan. Selain itu bahan ajar yang dimiliki oleh lembaga tersebut
begitu lengkap, seperti alat peraga, papan tulis, meja dan kursi. Hal ini dibuktikan dengan
keterangan distribusi frekuensi yang telah dihitung dengan nilai yang cukup tinggi dan
banyaknya perolehan prestasi oleh peserta didik baik itu prestasi akadmik maupun non
akademik ini disebabkan lengkap dan layaknya bahan ajar yang mereka miliki.
Sebuah teori sarana prasarana pendidikan yang dikemukakan oleh Mulyasa menyatakan
bahwasannya sarana dan prasarana pendidikan adalah segala fasilitas yang baik secara langsung
maupun tidak langsung menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar baik
yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan belajar mengajar dapat berjalan
dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.15 Terkait dengan hal tersebut sarana prasarana
pendidikan memiliki indikator yang peneliti ambil dan digunakan yaitu : Lahan, Ruangan,
Perabot, Bahan/alat praktik, Bahan ajar, Sarana olahraga.
Adanya kelengkapan sarana prasarana pendidikan merupakan sebuah fasilitas yang
begitu penting dalam dunia pendidikan, dengan adanya kelengkapan sarana prasarana
pendidikan seorang guru dapat mengekpresikan pembelajaran secara nyata menggunakan alat
pembelajaran, hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan pengetahuan peserta didik tidak
hanya sebatas teoritis saja namun juga seorang siswa juga dapat mengetahui hal yang nyata dalam
dunia kerja terkhusus SMKN 1 Kota Probolinggo sebuah sekolah yang mengarah terhadap
dunia praktek kerja lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpullkan bahwa sarana
prasarana pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu pendidikan, hal ini sama
seperti yang disampaikan oleh Muslimin & Kartiko dalam penelitiannya pada tahun 2016 yang
berjudul Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadapa Mutu Pendidikan di Madrasah Bertaraf
Internasional Nurul Ummah Pacet Mojokerto, dalam penelitian tersebut menunjukkan variabel
sarana dan prasarana madrasah memberikan dampak yang besar terhadap mutu pendidikan16.
Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Mutu Pendidikan.
Sesuai dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru berpengaruh
positif terhadap mutu pendidikan, dan didasarkan atas penghitungan menggunakan SPSS versi
25 menunjukkan angka T-hitung sebesar 2,652 dengan T-tabel 1,98896 dengan 86 responden.
Dengan demikian hasilnya adalah T-hitung 2,652>T-tabel 1,98896 dan nilai signifikansi
0,010<0,05 dari hasil penghitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi
guru memiliki pengaruh yang positif terhadap mutu pendidikan, hal ini tercermin dari hasil
penghitungan nilai rata-rata distribusi frekuensi pada variabel X2 kompetensi guru yakni
sebesar 4,37, artinya telah disetujui bahwa kompetensi guru di SMKN 1 Kota Probolinggo
memiliki kompetensi guru yang baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan dari variabel kompetensi
guru pada indikator kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial
yang memiliki nilai tinggi tercermin dari hasil banyaknya prestasi yang diperoleh oleh peserta
didik melalui kemampuan dan pemahaman dalam penguasaan materi yang akan di sampaikan
oleh guru, sikap kepribadian dan mampu berkomunikasi yang baik sangatlah penting bagi
seorang guru untuk mampu berinteraksi dengan masyarakat, wali murid, patner kerja, dan
peserta didik. Dengan angka yang telah tersebut diatas menunjukan bahwa kompetensi guru
berpengaruh signifikan terhadap mutu pendidikan.
Sebuah teori kompetensi guru yang dikemukakan oleh Danim kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak dari seorang tenaga pendidik yang profesional. Terkait dengan
hal tersebut kompetensi guru memiliki indikator yang peneliti ambil dan digunakan yaitu
diantaranya: Kompetensi pedagogis, Kepribadian, Sosial, dan Professional. Seorang guru
haruslah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang begitu luas agar dapat menciptakan
peserta didik yang mapan, peran guru dalam lembaga sekolah tidak hanya memberikan materi
pembelajaran saja kepada murid-muridnya, akan tetapi seorang guru juga harus dapat
memberikan contoh yang baik terhadap peserta didiknya.
Adapun peran pengaruh kompetensi guru terhadap mutu pendidikan dalam penelitian
ini memiliki pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini sama dengan pernyataan dari hasil
penilitian terdahulu yang dilakukan oleh Baridin yang berjudul pengaruh kompetensi guru dan
strategi pembelajaran terhadap mutu Pendidikan di MTs Negeri 2 Brebes, yang menyatakan
bahwa variabel kompetensi guru memiliki pengaruh dalam kategori tinggi dalam penelitiannya
mencapai 75%17. Penelitian lain yang menunjang penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh Auliah et al, di Sekolah Menengah Negeri Se-Kota Bima18.
Pengaruh Sarana Prasarana Pendidikan Dan Kompetensi Guru Terhadap Mutu
Pendidikan.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan di SMKN 1 Kota Probolinggo, Jawa Timur
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan dan signifikan antara sarana prasaran
pendidikan dan kompetensi guru terhadap mutu pendidikan yang didasarkan pada hasil
penghitungan yang dilakukan menggunakan SPSS versi 25 menunjukkan bahwa F-hitung
5,810>F-tabel 3,11 dan nilai signifikansi 0,004<0,05. Sedangkan nilai penghitungan rata-rata
distribusi frekuensi pada variabel Y mutu pendidikan adalah 4,2, artinya telah disetujui bahwa
mutu pendidikan yang ada di SMKN 1 Kota Probolinggo memiliki tinggak mutu pendidikan
yang baik. Ini dibuktikan dengan dari variabel mutu pendidikan pada indikator input serta
proses yang memiliki nilai tertinggi, ini dicerminkan dengan pengelolaan dalam penyaringan
input yang benar-benar disaring dengan baik baik itu penyaringan kepada peserta didik maupun
dalam penerimaan guru ataupun tenaga pendidik, begitupun dengan proses yang ada di SMKN
1 Kota Probolinggo begitu tertata dengan baik, terlihat bagaimana kegiatan proses penyusunan
perencanaan, proses dalam pengembangan sumber daya manusia, proses kegiatan belajar
mengajar serta proses pengevaluasian rutin yang dilakukan, dengan teraturnya kegiatan proses
yang berada dalam lembaga sekolah akan menciptakan kualitas pendidikan yang mapan.
Pada variabel X1 sarana prasarana pendidikan memiliki nilai hasil t-hitung 2,748 dan
variabel X2 kompetensi guru memiliki nilai hasil t-hitung 2,652 ini menunjukan bahwa variabel
sarana prasarana lebih unggul atau lebih besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan
dibandingkan dengan kompetensi guru yang memiliki selihih angka sebesar 0,096. Pada
dasarnya kelengkapan sarana prasarana pendidikan dan kompetensi guru tidak dapat dipisahkan
diantara keduanya, karena kedua variabel tersebut saling melengkapi satu sama lain. Adanya
kelengkapan sarana prasarana pendidikan tanpa adanya kompetensi guru yang mapan suatu
lembaga tidak akan bisa mewujudkan kualiatas pendidikan yang diharapkan, begitu juga dengan
kompetensi guru, banyaknya guru yang profesional dimiliki oleh suatu lembaga tanpa diiringi
dengan kelengkapan sarana prasarana pendidikan layak maka akan sulit dalam melaksanakan
proses kegiatan belajar mengajar, akan sulit juga dalam mengembangkan potensi yang dimiliki
guru ataupun peserta didik karena kurangnya fasilitas yang menunjan, dan akhirnya lembanga
17 Baridin Baridin, “Pengaruh Kompetensi Guru Dan Strategi Pembelajaran Terhadap Mutu Pendidikan Di
MTs Negeri 2 Brebes,” Jurnal Kependidikan 6, no. 1 (2018): 123–44, https://doi.org/10.24090/jk.v6i1.1692.
18 Y Auliah, INNA Putra, and I Novianti, “Pengaruh Kompetensi Manajerial, Supervisi Dan Sosial Kepala
Sekolah Terhadap Mutu Pendidikan Di Smp Negeri Se-Kota Bima,” Scientific Journal of … 5, no. 2 (2022): 341–52,
http://www.ojspustek.org/index.php/SJR/article/view/469%0Ahttps://www.ojspustek.org/index.php/SJR/ar
ticle/download/469/348.
tidak akan mampu untuk berkembang dan berinovasi untuk mewujudkan kualitas pendidikan
yang diharpakan.
Adanya kelengkapan dalam sarana prasarana dapat membuat peserta didik semakin
leluasa dalam berkarya dan mengembangkan potensi diri sehingga peserta didik lebih
memahami materi yang mendalam. Begitupun dengan kompetensi guru, seorang guru harus
memiliki kemampuan dan pemahaman dalam suatu pengetahuan agar dapat memberikan
penyampaian yang mudah dipahami oleh peserta didik, sehingga dengan kampuan yang mapan
dimiliki oleh seorang guru akan dapat mengembangkan siswa-siswinya untuk berprestasi baik
dari segi akademik ataupun non akademik19.
Pengaruh sarana prasaran pendidikan dan kompetensi guru memiliki kaitan masing-
masing terhadap mutu pendidikan. Sarana prasarana pendidikan memiliki hubungan yang linear
dengan mutu pendidikan, sehingga semakin baik kelengkapan sarpras pendidikan maka akan
diikuti dengan peningkatan dalam mutu pendidikan. Begitu juga dengan kompetensi guru,
semakin luas pemahaman seorang guru maka akan semakin mudah dalam dalam meningkatkan
mutu pendidikan. Oleh karena itu, sarana prasarana pendidikan dan kompetensi guru memiliki
pengaruh terhadap mutu pendidikan.
KESIMPULAN
Temuan penting penelitian ini secara parsial sarana prasana memiliki pengaruh yang
lebih dominan terhadap mutu pendidikan jika dibandingkan dengan kompetensi guru, selain itu
secara simultan sarana prasarana dan kompetensi guru memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap mutu pendidikan. Sarana prasarana dan kompetensi guru merupakan bagian kecil dari
sumber daya manusia yang mempengaruhi mutu pendidikan sehingga peneliti
merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk menambahkan variable lain guna
mendapatkan hasil yang lebih baik untuk mutu pendidikan di Indonesia. Pada penelitian ini
memiliki keterbatasan pada jumlah responden yang relatif kecil dan waktu penelitian yang
singkat, serta tidak dapat mendampingi seluruh responden dalam mendampingi pengisian
kuesioner.
ACKNOWLEDGMENT
Peneliti sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya
penelitian ini terutama pada Kepala Sekolah SMKN 1 Kota Probolinggo, staff dan guru yang
bersedia meluangkan waktunya untuk menjawab keseluruhan pertanyaan yang kami berikan.
19 Dg Maklassa and Sitti Nurbaya, “YUME : Journal of Management Pengaruh Kompetensi , Motivasi ,
REFERENSI
Alfaizah, Iffah Marta, and Edy Harapan. “Management of Facilities and Infrastructure at SMP
Muhammadiyah Jirak” 5 (2021): 2558–62.
Amiati, A, M Kristiawan, and ... “The Influence of Principal Leadership and Work Ethic of
Civil Servant Teachers on Teacher Performance.” Journal of Social Work … 5 (2021).
http://ejournal.karinosseff.org/index.php/jswse/article/view/255%0Ahttps://ejournal.
karinosseff.org/index.php/jswse/article/download/255/228.
Auliah, Y, INNA Putra, and I Novianti. “Pengaruh Kompetensi Manajerial, Supervisi Dan
Sosial Kepala Sekolah Terhadap Mutu Pendidikan Di Smp Negeri Se-Kota Bima.” Scientific
Journal of … 5, no. 2 (2022): 341–52.
http://www.ojspustek.org/index.php/SJR/article/view/469%0Ahttps://www.ojspuste
k.org/index.php/SJR/article/download/469/348.
Baridin, Baridin. “Pengaruh Kompetensi Guru Dan Strategi Pembelajaran Terhadap Mutu
Pendidikan Di MTs Negeri 2 Brebes.” Jurnal Kependidikan 6, no. 1 (2018): 123–44.
https://doi.org/10.24090/jk.v6i1.1692.
Fatmawati, Nur, Andi Mappincara, and Sitti Habibah. “Pemanfaatan Dan Pemeliharaan Sarana
Dan Prasarana Pendidikan.” Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, Dan Pembelajaran 3, no. 2
(2019): 118. https://doi.org/10.26858/pembelajar.v3i2.9799.
Hilmi, Atep Hilman. “Pengaruh Motivasi Guru Terhadap Kompetensi Guru Dalam
Mewujudkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.” Khazanah Akademia 2, no.
2580–3018 (2018): 85–93. http://journal.uniga.ac.id/index.php/K/article/view/334.
Kartika, Sinta, Husni Husni, and Saepul Millah. “Pengaruh Kualitas Sarana Dan Prasarana
Terhadap Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.” Jurnal
Penelitian Pendidikan Islam 7, no. 1 (2019): 113. https://doi.org/10.36667/jppi.v7i1.360.
Kartiko, Ari. Manajemen Mutu Pendidikan. Edited by Vita Agustina. Yogyakarta: Pustaka Bening,
2019.
Kompasiana. “Permasalahan Pendidikan Di Indonesia.” Kompasiana.com, 2021.
https://www.kompasiana.com/risqi95/6103e7e19f7b9d27a05d5213/permasalahan-
pendidikan-di-indonesia.
Maklassa, Dg, and Sitti Nurbaya. “YUME : Journal of Management Pengaruh Kompetensi ,
Motivasi , Sarana Dan Prasarana.” YUME : Journal of Management 4, no. 1 (2021): 76–86.
https://doi.org/10.37531/yume.vxix.xxx.
Muslimin, Tri Adi, and Ari Kartiko. “Pengaruh Sarana Dan Prasarana Terhadap Mutu
Pendidikan Di Madrasah Bertaraf Internasional Nurul Ummah Pacet Mojokerto.”
Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 1, no. 2 (2021): 75–87.
https://doi.org/10.31538/munaddhomah.v1i2.30.
Prasetyo, Teguh, and Zulela MS. “Proses Pembelajaran Daring Guru Menggunakan Aplikasi
Whatsapp Selama Pandemik Covid-19.” Jurnal Elementaria Edukasia 4, no. 1 (2021): 138–
50. https://doi.org/10.31949/jee.v4i1.2769.
prof. dr. sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.
https://www.pdfdrive.com/prof-dr-sugiyono-metode-penelitian-kuantitatif-kualitatif-
dan-rd-intro-e56379944.html.
Rahayu, Suri Margi, and Sutama Sutama. “Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama.” Jurnal VARIDIKA 27, no. 2 (2016): 123–29.
https://doi.org/10.23917/varidika.v27i2.1724.
Ria Ramdhiani, and Nan Rahminawati. “Analisis Pengelolaan Sarana Dan Prasarana
Pembelajaran.” Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud 1, no. 2 (2021): 95–101.
https://doi.org/10.29313/jrpgp.v1i2.389.
Sopian, Ahmad. “Manajemen Sarana Dan Prasarana.” Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal
Tarbiyah Islamiyah 4, no. 2 (2019): 43–54. https://doi.org/10.48094/raudhah.v4i2.47.
Suherman, Ade, Dedi Mulyasana, Mulyasana, and Adjat Sudrajat. “Faktor-Faktor Determinan
Terhadap” 1 (2018): 1–10.
Sulastri, Sulastri, Happy Fitria, and Alfroki Martha. “Kompetensi Profesional Guru Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan.” Journal of Education Research 1, no. 3 (2020): 258–64.
https://doi.org/10.37985/jer.v1i3.30.
Syaidah, Umu, Bambang Suyadi, and Hety Mustika Ani. “Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap
Hasil Belajar Ekonomi Di Sma Negeri Rambipuji Tahun Ajaran 2017/2018.” JURNAL
PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial 12,
no. 2 (2018): 185. https://doi.org/10.19184/jpe.v12i2.8316.