Khutbah #4
Khutbah #4
Khutbah #4
َِار َواأل َ ْفئه َدِةَ لَ َعلَّ ُك ِْم تَ ْش ُك ُرون َ ل لَ ُك ُِم الس َّْم َِع َواأل َ ْب
َِ ص ِ ون أ ُ َّم َهاته ُك ِْم
َ َِل تَ ْعلَ ُمون
َِ شيْئِا َو َج َع ِط ه ِْ للاُ أَ ْخ َر َج ُك ِْم هم
ُ ُن ب َِّ َو
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Bukankah ayat tersebut seolah mewajibkan manusia agar selalu insyaf dan sadar bahwasannya
berbagai kedudukan kita di dunia ini, jabatan, kekuatan, kekayaan, kegagahan, kepandaian dan
semuanya, adalah pemberian Allah swt, yg pada awalnya manusia tidak punya suatu apapun,
tidak mengerti sesuatu apapun, tidak bisa suatu apapun.
Karenanya, jikalau sampai terbersit dalam hati kita sebagai manusia akan kepemilikan dan ke-
Aku-an, sadarlah bahwa itu adalah kesombongan dan ketakabburan yang sangat berdosa.
Apalagi jikalau perasaan itu disertai dengan kesengajaan menafikan Allah swt. maka wajib bagi
kita untuk segera bertaubat.
Dengan demikian, Wajiblah bagi setiap manusia itu selalu bersujud dan berbakti kepada Allah
swt. setiap saat, setiap waktu, semakin berpangkat, semakin pandai, semakin kaya, semakin
berada, maka sujudnya harus semakin dalam dan penuh makna.
Sebagai penghujung khutbah ini, marilah di waktu yang istimewa ini di sisa bulan Sy’aban yang
penuh fadhilah ini, kita mendaki bersama dengan menjalankan berbagai amal shaleh dan
meminta pengampunan dan magfirah-Nya, sehingga kita akan sampai dipuncak nanti sebagai
hamba yg diridhoi oleh Allah Ta’ala.