Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% found this document useful (0 votes)
32 views9 pages

514-Article Text-960-1-10-20170130

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 9

Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Vol. 5, No.

2, Mei 2016
ISSN: 2089-1776

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN


KIMIA BERBASIS STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Aditya Pratama1), Leny Yuanita2), Endang Susantini3)


1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya
2), 3)
Dosen Pascasarjana Prodi Pendidikan Sains Univesrtitas Negeri Surabaya
E-mail: helium_neverdie@yahoo.com

Abstract: The purpose of this research is produce chemistry teaching material using concept map strategy that valid, practical,
and effective to improve understanding of concept and critical thingking ability of student in senior high school. The
development of teaching material used to four D Models and was tested to 2 classes in class X of SMAN 1 Muara Bengkal
second semester in academic year 2014/2015. Teaching material tested to One-Group Pretest-Posttest Design. Tested of teaching
material used to one group pretest and posttest design. The data collection used observation method, test, and quetionnaires. The
data analysis techniques used descriptive analysis of quantitative, qualitative and statistic non parametric. The results of this
research are: 1) Teaching material developed has a valid category; 2) The practicality of teaching material in terms of a good
category in feasibility of lesson plans and the students activities in accordance with steps of direct instruction using concept map
strategy; and 3) The teaching material effectiveness in terms of: (a) Improving understanding of concept and critical thingking
ability of student by getting the n-gain score from students and the result of non parametric analysis (b) The students’ responds
toward material and implementation of teaching are very positive. It’s conclusion that the teaching material through concept map
strategy are valid, practical, and effective to improve understanding of concept and critical thingking ability of student in senior
high school.

Key Words: Teaching Material, Concept Map Strategy, Understanding of Concept, Critical Thingking Ability

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran Kimia yang berbasis strategi belajar peta konsep
yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA.
Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model 4-D dan diujicobakan pada 2 kelas di kelas X SMA Negeri 1 Muara
Bengkal pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Ujicoba perangkat pembelajaran menggunakan rancangan One-Group
Pretest-Posttest Design. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, dan angket. Teknik analisis data menggunakan
analisis deskriptif kuantitatif, kualitatif dan uji statistik nonparametrik. Temuan hasil penelitian, yaitu: 1) Perangkat pembelajaran
yang dikembangkan berkategori valid; 2) Kepraktisan perangkat pembelajaran ditinjau dari keterlaksanaan RPP berkategori baik
dan aktivitas siswa sesuai dengan tahapan-tahapan pada model pembelajaran langsung yang menerapkan strategi belajar peta
konsep; dan 3) Keefektifan perangkat pembelajaran ditinjau dari: (a) Peningkatan Hasil belajar pemahaman konsep dan
kemampuan berpikir kritis siswa yang terlihat dari nilai n-gain masing-masing siswa serta hasil analisis data nonparametrik yang
telah dilakukan; (b) Respon siswa terhadap perangkat dan pelaksanaan pembelajaran sangat positif. Disimpulkan bahwa
perangkat pembelajaran kimia berbasis strategi belajar peta konsep yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif untuk
meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA.

Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Strategi Belajar Peta Konsep, Pemahaman Konsep, Kemampuan Berpikir Kritis.

I. PENDAHULUAN keberhasilan dari ilmu-ilmu lain yang menggunakan


Kimia berasal dari bahasa Mesir “Keme” yang ilmu kimia dalam penerapan ilmunya, akan tetapi
berarti “bumi” adalah ilmu yang mempelajari tentang berdasarkan kenyataan di lapangan ilmu kimia
komposisi, stuktur, dan sifat materi, beserta segala merupakan mata pelajaran yang cukup sulit bagi
perubahan yang menyertai terjadinya reaksi kimia. sebagian siswa SMA/MA. Kean dan Middlecamp
Kimia merupakan cabang dari IPA memiliki peranan (1985) menyatakan bahwa kesulitan ilmu kimia ini
sangat penting terhadap perkembangan ilmu-ilmu terkait dengan ciri-ciri atau karakteristik ilmu kimia itu
terapan seperti: pertanian, kesehatan, perikanan dan sendiri, diantaranya sebagian ilmu kimia bersifat
ilmu terapan yang lainnya (Cahyana, 2004). Peranan abstrak dan pokok bahasan yang dipelajari dalam ilmu
ilmu kimia yang sangat penting ini akan menunjang kimia sangat banyak dengan karakteristik yang

Model Pembelajaran Pemaknaan Pada Materi Sistem 1023


Organisasi Kehidupan Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Kimia Berbasis…
Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Vol. 5, No. 2, Mei 2016
ISSN: 2089-1776
berbeda-beda pada setiap pokok bahasan. Ilmu kimia belajar yang tepat dan cocok pada suatu pokok bahasan
yang bersifat abstrak tersebut menyebabkan materi yang akan diajarkan dapat mempermudah siswa
kimia sulit dipahami dan siswa tidak tertarik memahami konsep-konsep kimia yang disampaikan
mempelajari ilmu kimia. oleh guru dan mengasah kemampuan berpikir kritis
Kesulitan dalam mempelajari ilmu kimia yang yang dimiliki siswa tersebut dalam proses pembelajaran
dialami oleh siswa juga diketahui berdasarkan hasil sehingga diharapkan proses pembelajaran dapat
observasi berupa angket yang diisi oleh siswa dan hasil berlangsung secara efektif, efisien dan
dokumentasi nilai ujian semester siswa kelas X SMA berkesinambungan.
Negeri 1 Muara Bengkal. Pada observasi tersebut dapat Salah satu alasan mengapa strategi-strategi belajar
diketahui bahwa sebagian besar siswa mengalami perlu diajarkan pada siswa adalah untuk mengajarkan
kesulitan dalam mempelajari ilmu Kimia di sekolah kepada para siswa bagaimana belajar, mengingat,
khususnya pada pokok bahasan Ikatan Kimia dan siswa berpikir, dan memotivasi diri mereka sendiri.
tidak tertarik dalam mempelajari ilmu kimia dengan Pengajaran strategi berlandaskan pada dalil bahwa
persentase sebesar 93,33%. keberhasilan siswa sebagian besar bergantung pada
Observasi terhadap proses pembelajaran juga kemahiran untuk belajar secara mandiri dan memonitor
dilakukan, khususnya terhadap Rencana Pelaksanaan belajar mereka sendiri. Hal tersebut seperti yang
Pembelajaran (RPP) yang dilakukan oleh guru di SMA diungkapkan oleh Nur (2011: 5) : ”Strategi-strategi
Negeri 1 Muara Bengkal pada tahun ajaran 2013/2014. belajar mutlak diajarkan kepada siswa secara tersendiri,
Hasil telaah menunjukkan bahwa (1) guru mulai dari kelas-kelas rendah sekolah dasar dan terus
melaksanakan proses pembelajaran yang berpusat pada berlanjut sampai sekolah menengah dan pendidikan
guru; (2) guru paling sering menggunakan metode tinggi”.
ceramah dalam pembelajaran; (3) guru jarang Berdasarkan pemikiran konstruktivisme, materi-
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan materi yang diajarkan kepada siswa akan sulit dipahami
metode eksperimen di laboratorium; dan (4) pada saat jika guru menyampaikannya hanya dengan metode
memberikan tes, guru hanya memberikan soal tes ceramah. Terlebih lagi dengan materi yang terdapat
bersifat berpikir tingkat rendah (hafalan) dan belum dalam pokok bahasan Ikatan Kimia, pada pokok
sampai pada soal tes yang bersifat berpikir tingkat bahasan tersebut siswa dituntut untuk mengembangkan
tinggi, sehingga kemampuan berpikir kritis yang pengetahuannya karena memiliki terdapat banyak
dimiliki oleh anak tidak tereksplor dengan baik. Hal ini konsep dasar dan informasi baru yang sangat penting
tercermin dalam hasil tes ujicoba untuk mengetahui serta saling memiliki keterkaitan antara konsep yang
sejauh mana pemahaman konsep dan kemampuan satu dengan konsep yang lainnya ataupun dengan
berpikir kritis siswa setelah proses pembelajaran. pokok bahasan lain yang akan diajarkan maupun yang
Berdasarkan analisis hasil tes uji coba yang telah telah diajarkan kepada siswa. Hal ini menuntut dan
dilakukan pada siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 menantang seorang guru untuk dapat menghasilkan
Muara Bengkal tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah perangkat pembelajaran dan menyajikan pembelajaran
30 orang pada pokok bahasan Ikatan Kimia untuk yang sesuai dengan karakteristik pokok bahasan Ikatan
mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan Kimia tersebut. Keadaan tersebut mendorong peneliti
berpikir kritis yang dimiliki oleh siswa, didapatkan data untuk menerapkan strategi belajar dan model
hanya 33,33% jawaban benar atas pertanyaan yang pembelajaran yang tepat yang disesuaikan dengan
berkaitan dengan soal tes pemahaman konsep, karakteristik pokok bahasan Ikatan Kimia tersebut.
sedangkan soal yang berkaitan dengan berpikir kritis Pemilihan strategi belajar yang tepat dan sesuai di
(menganalisis) hanya 13,33% siswa yang menjawab dalam pembelajaran tersebut diharapkan agar
benar. Kemampuan berpikir pada tahap menganalisis pemahaman konsep siswa bisa meningkat dan siswa
merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, dapat kemampuan berpikir kritisnya di dalam proses
sedangkan untuk hafalan merupakan kemampuan pembelajaran.
berpikir tingkat rendah. Oleh sebab itu dapat Menurut Kilic & Cakmak (2013) berdasarkan hasil
disimpulkan bahwa pemahaman konsep dan penelitian yang telah dilakukan, salah satu strategi
kemampuan berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis) pembelajaran untuk menghasilkan pemahaman konsep
siswa masih rendah. yang maksimal adalah strategi belajar peta konsep. Hal
Banyak cara yang dapat digunakan untuk tersebut diperkuat dengan pernyataan Dahar (2011)
membangun pengetahuan siswa yang nantinya yang menyatakan bahwa “Dengan menggunakan
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep strategi belajar peta konsep ini membuat siswa akan
dan kemampuan berpikir kritis terhadap materi yang lebih mudah dalam menyerap materi yang diajarkan
disampaikan oleh guru, salah satunya dengan dalam proses pembelajaran dan siswa dapat mengaitkan
menggunakan strategi belajar. Penggunaan strategi informasi baru dengan konsep-konsep relevan yang ada

Model Pembelajaran Pemaknaan Pada Materi Sistem 1024


Organisasi Kehidupan Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Kimia Berbasis…
Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Vol. 5, No. 2, Mei 2016
ISSN: 2089-1776
pada struktur kognitif siswa sehingga dapat menunjukkan bahwa dengan menggunakan strategi
meningkatkan pemahaman konsep dan memaksimalkan belajar peta konsep juga dapat meningkatkan minat dan
kemampuan berpikir kritis siswa selama proses motivasi belajar siswa.
pembelajaran”. Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas maka
Novak dan Gowin (1984) menyatakan bahwa peta dipilih strategi belajar peta konsep (concept map) untuk
konsep (concept map) adalah suatu istilah tentang meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan
strategi yang digunakan guru untuk membantu siswa berpikir kritis pada materi Ikatan Kimia. Alasan
mengorganisasikan konsep pelajaran yang telah pemilihan strategi belajar peta konsep ini karena sesuai
dipelajari berdasarkan arti dan hubungan antara dengan karakteristik pokok bahasan Ikatan Kimia yang
komponennya. Hubungan antara satu konsep dengan memiliki banyak konsep dasar dan informasi baru yang
konsep lain dikenal sebagai proposisi. Peta konsep sangat penting serta saling memiliki keterkaitan antara
merupakan suatu alat yang efektif menghadirkan secara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya ataupun
visual hirarki generalisasi-generalisasi dan untuk dengan pokok bahasan lain yang akan diajarkan
mengekspresikan keterkaitan proposisi dalam sistem maupun yang telah diajarkan kepada siswa dan belum
konsep-konsep yang saling berhubungan. Jonnasen tersedianya perangkat pembelajaran materi Ikatan
dalam Rosen (2013) menyatakan bahwa pembuatan Kimia yang berbasis strategi belajar peta konsep maka
peta konsep dapat membuat siswa untuk berpikir perlu dilakukan penelitian pengembangan perangkat
tentang ranah isi (content domain) supaya mengenal pembelajaran tersebut yang mengacu pada kurikulum
dan menguji konsep-konsep penting, mengklasifikasi 2013. Perangkat pembelajaran yang berbasis strategi
konsep-konsep tersebut, menggambarkan hubungan belajar peta konsep tersebut nantinya diharapkan dapat
antara konsep-konsep, menganalisis sifat hubungannya meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan
dan membuat kaitan atau hubungan dengan berpikir kritis siswa pada pokok bahasan Ikatan Kimia
menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi di SMA Negeri 1 Muara Bengkal.
(berpikir kritis) yang mereka miliki. .
Penelitian mengenai strategi belajar peta konsep II. METODE PENELITIAN
untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dapat Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
dideskripsikan dari hasil penelitian yang telah karena mengembangkan perangkat pembelajaran kimia
dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya dengan strategi belajar Peta Konsep untuk
diantaranya yaitu Markow & Lonning (1998) yang meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan
melaporkan bahwa dengan menggunakan strategi berpikir kritis siswa SMA. Perangkat pembelajaran
belajar peta konsep pemahaman konsep mahasiswa yang dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan
mengalami perkembangan yang positif. Vanides (2005) Pembelajaran (RPP), Buku Siswa, Lembar Kerja Siswa
melaporkan bahwa penggunaan strategi belajar peta (LKS) dan Tes Hasil Belajar (THB) Siswa. Perangkat
konsep pada penelitian di kelas sains telah memberikan yang telah dikembangkan akan melalui uji 1 pada
masukan bahwa strategi belajar peta konsep lebih sampel kecil dan uji 2 pada sampel besar dengan
akurat merefleksikan perbedaan struktur pengetahuan replikasi dua kelas. Desain uji coba perangkat
siswa, mendeteksi pemahaman dan miskonsepsi, menggunakan rancangan eksperimen Pre and Post
memberikan ruang lebih bebas kepada siswa untuk Design, yang dapat digambarkan sebagai berikut:
menentukan pemahaman konsep mereka dan siswa
memperoleh high-order cognitive process, sedangkan
Wilgis & Mc Connel (2002) melaporkan bahwa dengan O1 X O2
menggunakan strategi belajar peta konsep dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa Keterangan:
keperawatan. O1 = Pengujian awal (pre-test) sebelum perlakuan
Penelitian lain tentang strategi peta konsep ini O2 = Pengujian akhir (post-test) setelah perlakuan
telah dilakukan sebelumnya oleh (Elvinawati,2011; X = Perlakuan (treatment) berupa pembelajaran
Chiou, 2008; Otor dan Emmanuel, 2013) yang dengan menggunakan strategi belajar peta
melaporkan bahwa hasil belajar dan ketuntasan belajar konsep
mahasiswa dengan menggunakan strategi belajar peta
konsep dapat meningkat. Pada penelitian tersebut, Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
Elvinawati (2011) menambahkan bahwa dengan penelitian ini adalah observasi, pemberian tes dan
menggunakan strategi belajar peta konsep aktivitas dan penyebaran angket. Data tes hasil belajar yang meliputi
pemahaman konsep mahasiswa mengalami peningkatan hasil belajar aspek sikap, pengetahuan, dan
pada proses pembelajaran. Pada penelitian yang telah keterampilan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan
dilakukan oleh (Juliarti, 2011; Azis dan Jair, 2009) statistik nonparametrik.

Model Pembelajaran Pemaknaan Pada Materi Sistem 1025


Organisasi Kehidupan Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Kimia Berbasis…
Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Vol. 5, No. 2, Mei 2016
ISSN: 2089-1776
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Keterangan:
A. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran V1: Validator 1; V2: Validator 2;
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada V3: Validator 3; K: Kategori;
penelitian ini adalah Buku Ajar Siswa, Rencana R(%): Reliabilitas(%)
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa SV: Sangat Valid; V: Valid
(LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Hasil
pengembangan perangkat pembelajaran kimia berbasis LKS yang dikembangkan peneliti mengajarkan
strategi belajar peta konsep untuk meningkatkan siswa dalam mengenal konsep-konsep penting dan
pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis melatihkan kemampuan berpikir kritis di dalam proses
yang dikembangkan telah valid untuk digunakan dalam pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan
pembelajaran setelah mendapatkan saran dan penilaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis
dari para ahli. Berikut ini hasil validasi dari beberapa siswa. Hasil analisis data dari validasi lembar kerja
perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. siswa secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 3 berikut
Buku ajar siswa yang dikembangkan berupa buku ini.
cetak yang diadopsi dari buku-buku kimia yang relevan Tabel 3. Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa
dengan materi yang akan diajarkan dan mengikuti tata
cara penulisan buku ajar kurikulum 2013. Hasil analisis
data dari validasi buku siswa secara ringkas dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Hasil Validasi Buku Ajar Siswa

Soal tes hasil belajar yang dikembangkan dalam


penelitian ini terdiri dari tes hasil belajar pemahaman
Keterangan: konsep sebanyak 20 soal yang berbentuk pilihan ganda
V1: Validator 1; V2: Validator 2; V3: Validator dan tes hasil belajar kemampuan berpikir kritis
3; K: Kategori; R(%): Reliabilitas(%) sebanyak 10 soal yang berbentuk uraian atau essai.
SV: Sangat Valid; V: Valid Hasil analisis data dari validasi Tes Hasil Belajar
kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang siswa secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4 dan
dikembangkan didesain dalam empat kali pertemuan Tabel 4 berikut ini.
yang mengacu pada kurikulum 2013 dan Model Tabel 4 .Hasil Validasi Tes Hasil Belajar Kemampuan
Pembelajaran Langsung (MPL) yang menerapkan Berpikir Kritis
strategi belajar peta konsep. Hasil analisis data dari
validasi RPP ringkas dapat dilihat pada Tabel 2 berikut
ini.
Tabel 2. Hasil Validasi RPP

Model Pembelajaran Pemaknaan Pada Materi Sistem 1026


Organisasi Kehidupan Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Kimia Berbasis…
Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Vol. 5, No. 2, Mei 2016
ISSN: 2089-1776
Tabel 5.Hasil Validasi Tes Hasil Belajar Pemahaman Tabel 6.Hasil Penilaian Kualitas Keterlaksanaan RPP
Konsep

Keterangan:
R1: Pertemuan 1; R2: Pertemuan 2;
R3: Pertemuan 3; R4: Pertemuan 4

Dari hasil analisis data mengenai keterlaksanaan


proses pembelajaran pada kelas X A dan X B
ditemukan bahwa penilaian dari kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup yang diberikan oleh
pengamat mengalami peningkatan pada setiap
pertemuan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dalam
proses pengajaran kualitas guru dalam menerapkan
langkah-langkah pengajaran yang telah direncanakan
sebelumnya berjalan dengan baik dan mengalami
peningkatan kualitas dalam mengajar dan menerapkan
RPP yang telah disusun.
Aktivitas siswa kelas XA dan XB selama proses
pembelajaran yang diamati oleh dua orang pengamat
disajikan pada Gambar 1 dan Gambar 2 berikut ini.

Keterangan:
V1: Validator 1; V2: Validator 2; V3: Validator Gambar 1. Persentase Aktivitas Siswa Kelas XA
3; K: Kategori; R(%): Reliabilitas(%)
SV: Sangat Valid; V: Valid

B. Hasil Ujicoba Perangkat Pembelajaran


Hasil pengembangan perangkat pembelajaran kimia
berbasis strategi belajar peta konsep untuk
meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan
berpikir kritis yang dikembangkan telah praktis untuk
digunakan dalam proses pembelajaran berdasarkan
hasil pengamatan keterlaksanaan perangkat
pembelajaran pada kelas XA dan XB. Hasil
pengamatan keterlaksanaan RPP yang dilakukan
oleh dua orang guru sebagai pengamat disajikan pada Gambar 2. Persentase Aktivitas Siswa Kelas XB
Tabel 6 berikut ini. Keterangan:
Model Pembelajaran Pemaknaan Pada Materi Sistem 1027
Organisasi Kehidupan Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Kimia Berbasis…
Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Vol. 5, No. 2, Mei 2016
ISSN: 2089-1776
Aktivitas 1: Memperhatikan penjelasan guru Tabel 7.Hasil Analisis Respon Siswa
Aktivitas 2: Bertanya dan menanggapi pertanyaan
(Diskusi)
Aktivitas 3: Menemukan konsep utama
Aktivitas 4: Menemukan konsep-konsep yang
relevan dengan konsep utama
Aktivitas 5: Mengerjakan tugas di LKS (membuat
peta konsep dan latihan soal)
Aktivitas 6: Mempresentasikan hasil kerja
Aktivitas 7: Berprilaku tidak relevan

Pembelajaran kimia yang menerapkan strategi


belajar peta konsep menempatkan guru sebagai
fasilitator dan siswa sebagai subyek pembelajaran, hal
tersebut tergambar dari aktivitas siswa yang
dominan dalam mengikuti proses pembelajaran,
antara lain: menemukan konsep-konsep pada
bahan bacaan dan mengerjakan LKS (membuat
peta konsep) pada setiap pertemuan.
Aktivitas yang dominan pada siswa kelas X A dan
X B dari pertemuan pertama sampai pertemuan
keempat adalah aktivitas 5 (mengerjakan LKS).
Aktivitas tersebut merupakan aktivitas dimana siswa
membuat Peta Konsep dengan menganalisis konsep-
konsep yang relevan pada bacaan yang disediakan oleh
guru dan menyusun konsep-konsep tersebut dalam
suatu hierarki yang tepat sehingga menghasilkan Peta
Konsep serta melaksanakan praktikum (khusus pada
pertemuan IV).
Pada saat rangkaian pelaksanaan proses
pembelajaran pada kelas X A dan X B telah selesai,
guru memberikan angket kepada siswa untuk
mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan dan komponen pembelajaran
yang diterapkan oleh guru. Sebagian besar siswa
memberikan respon positif terhadap ketertarikan,
keterbaharuan, kemudahan dalam memahami materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru dan berminat
dalam mengikuti proses pembelajaran dengan
menerapkan strategi belajar Peta Konsep pada Berdasarkan hasil analisis respon siswa kelas XA
Kegiatan Belajar Mengajar selanjutnya. dan XB terhadap pengembangan perangkat
Respon tersebut menunjukkan bahwa siswa dapat pembelajaran (yang meliputi: Buku Ajar Siswa dan
menerima dengan baik semua komponen pembelajaran Lembar Kegiatan Siswa), diperoleh hasil rata-rata
yang meliputi BAS, LKS, materi pembelajaran, sebanyak 89,23% siswa merespon menarik dan baru
suasana belajar dan cara guru mengajar. Berdasarkan dengan kata lain siswa merespon positif terhadap
hasil analisis dapat diketahui bahwa respon siswa proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
terhadap pengembangan perangkat dan pelaksanaan (Riduwan, 2010), sedangkan hasil analisis respon siswa
pembelajaran selama uji coba 2 adalah positif dengan terhadap komponen-komponen pembelajaran (yang
kategori sangat kuat. Hal ini berarti siswa mendukung, meliputi: menentukan konsep utama dan konsep yang
merasa senang, dan berminat terhadap pembelajaran relevan serta melengkapinya dengan kata penghubung
dengan menerapkan strategi belajar Peta Konsep pada dalam membuat peta konsep), diperoleh hasil bahwa
proses pembelajaran. Respon siswa kelas XA dan XB sebanyak 100% siswa merespon baru dan banyak siswa
setelah proses pembelajaran disajikan pada Tabel 7 merasa senang terhadap hal tersebut (siswa merespon
berikut ini. positif) dengan kriteria sangat kuat (Riduwan, 2010).

Model Pembelajaran Pemaknaan Pada Materi Sistem 1028


Organisasi Kehidupan Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Kimia Berbasis…
Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Vol. 5, No. 2, Mei 2016
ISSN: 2089-1776
Hasil analisis ketuntasan dari masing-masing Tabel 10. Hasil Analisis Sensitivitas Butir Soal
indikator pemahaman konsep dan kemampuan berpikir Pemahaman Konsep
kritis berdasarkan materi pembelajaran yang telah
dikembangkan disajikan pada Tabel 8 dan Tabel 9
berikut ini.
Tabel 8. Hasil Analisis Ketuntasan Indikator
Kemampuan Berpikir Kritis

Tabel 9. Hasil Analisis Ketuntasan Indikator


Pemahaman Konsep Tabel 11. Hasil Analisis Sensitivitas Butir Soal
Kemampuan Berpikir Kritis

Adanya peningkatan pemahaman konsep dan


kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dengan
menggunakan data pretest dan posttest Tes Hasil
Belajar pemahaman konsep dan kemampuan berpikir
kritis siswa pada tiap kelas yang diuji dengan
menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikansi α
= 0.05 (2-tailed). Hasil uji wilcoxon dari data tersebut
menunjukkan bahwa nilai sig. < 0.05, hal tersebut
mengindikasikan adanya peningkatan pemahaman
konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa secara
signifikan setelah proses pembelajaran pada setiap
kelas.
Seluruh butir soal Tes Hasil Belajar pemahaman Tabel 12. Hasil uji Wilcoxon Data Pretest dan Postest
konsep dan kemampuan berpikir kritis yang Pemahaman Konsep Siswa
dikembangkan dikategorikan ke dalam soal yang
sensitif karena memiliki nilai sensitivitas > 0.3.
Sensitivitas butir soal tersebut mengindikasikan adanya
efek dari proses kegiatan belajar mengajar yang telah
dilakukan. Hasil analisis sensitivitas butir soal
pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis
dapat dilihat pada Tabel 10 dan Tabel 11 berikut ini.

Model Pembelajaran Pemaknaan Pada Materi Sistem 1029


Organisasi Kehidupan Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Kimia Berbasis…
Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Vol. 5, No. 2, Mei 2016
ISSN: 2089-1776
Tabel 13. Hasil uji Wilcoxon Data Pretest dan Postest Teaching International. Vol 45 No. 4 pp. 375
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa – 387.
Dahar, R.W. (1988). Teori-Teori Belajar. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Dirjen Dikti.
Dahar, R.W. (2011). Teori-Teori Belajar. Cetakan ke-
14. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Elvinawati. (2011). Optimalisasi Pembelajaran Kimia
Pemisahan Melalui Penerapan Pendekatan
IV. PENUTUP Konstruktivisme dan Model Peta Konsep.
A. Simpulan Jurnal Exacta. Vol 9 No. 1 Juni 2011.
Berdasarkan hasil analisis, diskusi dan temuan halaman. 23 – 28.
penelitian, maka dapat dibuat kesimpulan bahwa Ibrahim, M. (2012). Konsep, miskonsepsi dan Cara
perangkat pembelajaran berbasis strategi belajar Peta Pembelajarannya. Surabaya: Unesa
Konsep pada pokok bahasan Ikatan Kimia yang University Press
dikembangkan telah valid, praktis, dan efektif untuk Juliarti, Rambe, A., Sutanti, S.,& Estellita, D.D. (2012).
meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan Penerapan Metode Pembelajaran Peta Konsep
berpikir kritis siswa untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Pada Mata Kuliah Statistik . Vol 28
B. Saran No. 8 2012. pp. 228 – 241.
1. Penerapan rencana pelaksanaan pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2013).
sudah baik namun guru harus lebih bisa Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
mengelola waktu ketika memberikan proses 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber
Scaffolding kepada siswa baik pada awal proses Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
pembelajaran maupun ketika siswa membuat peta dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
konsep di dalam LKS agar waktu pembelajaran Kilic and Cakmak, (2013). Concept Map as Tool Form
bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Meaningful Learning and teaching in
2. Disarankan peneliti-peneliti selanjutnya Chemistry Education. International Journal
memberikan gambaran dengan jelas kepada siswa on New Trends in Education and Their
dan guru tentang pembelajaran yang menerapkan Implications. Vol 4 No. 3 October 2013. pp.
strategi belajar Peta Konsep baik dari segi proses 152 – 164.
pelaksanaan di dalam kelas maupun dalam proses Markow,P.G. and Lonning,R.A. (1998). Usefulness of
pembuatan perangkat pembelajaran yang berbasis Concepts Map in College Chemistry
strategi belajar Peta Konsep. Laboratories: Students’ Perceptions and
3. LKS dan buku ajar siswa yang digunakan pada Effects on Achievement. Journal of Research
saat pembelajaran lebih baik dibagikan kepada in Science Teaching. Vol 35 No. 9 Februari
siswa sebelum pembelajaran dilaksanakan 1998. pp. 1015 – 1029.
sehingga siswa lebih mudah dalam memahami Middlecamp, C. & Kean, E. (1985). Panduan belajar
LKS tersebut, kimia dasar. Jakarta: Gramedia.
4. Peneliti selajutnya untuk penediharapkan dapat Nieveen, N. (1999). Prototyping to Reach Product
melanjutkan penelitian tersebut pada materi Kimia Quality. In J. v. Akker, R. Branch, K.
yang lain untuk meningkatkan pemahaman Gustafson, N. Nieveen, & T. Plomp, Design
konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa. Approaches and Tools in Education and
Training (pp. 125-135). Dordrecht,
DAFTAR PUSTAKA Netherland: Kluwer Academic Publishers.
Arends, R. (2012). Learning To Teach, Ninth Edition. Nur, M. (2011). Keterampilan-Keterampilan Proses
New York: Mc-Graw Hill. Sains. Surabaya: Unesa University Press.
Aziz, Z. dan Jair,N. (2009). Penggunaan Peta Konsep Novak, D.J., & Gowin, D.B. (1984). Learning How to
untuk Meningkatkan Pencapaian Mata Learn. New York: Cambridge University
Pelajaran Sejarah bagi Pelajar Tingkatan Dua. Press.
Jurnal Pendidikan Malaysia. Vol 34 No. 1 pp. Otor and Emanuel, E. (2013). Effect of Concept
3 – 15. Mapping Strategy on Students’ Achievement
Chiou,C.C. (2008). The Effect of Concept Mapping on in Difficult Chemistry Concepts in Rural and
Students’ Learning Achievements and Urban In Benue State. Case Studies Journal.
Interests. Innovations in Education and Vol 4 No. 3 October 2013. pp. 16 – 20.

Model Pembelajaran Pemaknaan Pada Materi Sistem 1030


Organisasi Kehidupan Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Kimia Berbasis…
Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Vol. 5, No. 2, Mei 2016
ISSN: 2089-1776
Ratumanan, G.T., dan T, Laurens. (2006). Evaluasi Slavin, R.E. (2006). Educational Psychology. Theory
Hasil yang Relevan dengan Memecahkan and Practice. 8th Edition. Boston: Pearson
Problematika Belajar dan Mengajar. Education, Inc.
Bandung:CV Alfabeta. Vanides, Yin, Y., Tomita, M.,& Ruiz Primo, M.A.
Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel - (2005). Using Concept Maps in the Science
Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Classroom. Journal of Science Scope. Vol 28
No. 8 Summer 2005. pp. 27 – 31.

Model Pembelajaran Pemaknaan Pada Materi Sistem 1031


Organisasi Kehidupan Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Kimia Berbasis…

You might also like