Arpi 2014
Arpi 2014
Arpi 2014
2064
http://Jurnal.Unsyiah.ac.id/TIPI
Normalina Arpi*
INFO ARTIKEL
ABSTRACT
Submit: 20 Maret 2014
Roasted coconut paste (Acehnese: u neulheu) containing high fat (± 70 %) which can cause
Perbaikan: 17 April 2014
Diterima: 24 April 2014 rancidity. The purpose of this research is to determine the appropriate antioxidant, and the
combination of antioxidants to inhibit rancidity of roasted coconut paste during storage. The
experiment was conducted using a randomized block design (RBD) with 3 factors. Factor A is a
Keywords:
combination of antioxidants, there are two levels ie α-tocopherol : ascorbic acid (A1), and BHA :
antioxidant, rancidity, BHT (A2). Factor K is the concentration of antioxidants, there are 3 levels ie 0.02 % : 0 % (K1), 0.01
synergism, α-tocopherol,
% : 0.01 % (K2), and 0 % : 0.02 % (K3). Factor P is the storage time, there are two levels ie 0
ascorbic acid, BHA, BHT.
months (P1) and 2 months (P2). The results showed that the antioxidant α-tocopherol, BHA, and
BHT, singly or not combined, function equivalently to inhibit the increase of free fatty acids and
peroxide number. All three of these antioxidants function better than ascorbic acid. Synergism
effect was seen in ascorbic acid in combination with α-tocopherol, but not in BHA with BHT. After
stored for 2 months, there were an increase (P≤0,01) in water content, acid number, and peroxide
number of roasted coconut paste. Natural antioxidant α-tocopherol (0.02 %), the combination of α-
tocopherol with ascorbic acid (0.01 % : 0.01 %), and the synthetic antioxidants BHA with BHT
(single or in combination) can inhibit fat oxidation and rancidity of roasted coconut paste up to 2
months of storage.
JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA – Vol. 06, No. 02 , 2014
34 ©Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala
penyimpanan ada 2 taraf yaitu 0 bulan (P1) dan 2 Tabel 1. Analisis proksimat kelapa gongseng giling (u neulheu)
bulan (P2). Kombinasi perlakuan ada 12 dengan 2 Kandungan(%)
Hasil Penelitian Fitriani
kali ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis Komponen Ini (2007)
varian (ANOVA). Air
Lemak
1,34
77,13
1,51
71,59
Prosedur Penelitian Protein
Abu
8,05
1,68
-
-
1. Pembuatan kelapa gongseng giling (u Karbohidrat (by
neulheu) dimulai dengan pengkukuran kelapa, lalu difference) 11,80 -
bahan awal.
1.00
berubah menjadi coklat dan bahan susut 50%. Alfa tokoferol &Asamaskorbat BHA&BHT
±10 menit atau sampai mengeluarkan minyak. Gambar 1. Kadar air kelapa gongseng giling dengan penambahan kombinasi jenis antioksidan yang
berbeda
6. Penyimpanan kelapa gongseng giling ke
dalam gelas jar yang dilengkapi dengan tutup, lalu 1.40 1,29b
1.20
air dan kadar lemak. Selain itu dibuat juga kelapa Gambar 2. Kadar air kelapa gongseng giling setelah penyimpanan 2 bulan
JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA – Vol. 06, No. 02 , 2014
©Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala 35
(A2K2) yaitu 81,69% (Gambar 3). Hal ini diduga antioksidan ini. Gambar 4 juga menunjukkan
karena kedua kombinasi jenis antioksidan BHA bahwa bilangan asam kelapa gonseng giling
dengan BHT merupakan antioksidan larut lemak dengan penambahan BHA dan BHT (A2), lebih
sehingga terhitung sebagai lemak. Sedangkan rendah (P≤0,05) dari yang ditambahkan dengan α-
kombinasi jenis antioksidan α-tokoferol dengan tokoferol dan asam askorbat (A1). Selain itu
asam askorbat terdiri dari antioksidan larut lemak Gambar 4 menunjukkan tidak terlihatnya efek
yaitu α-tokoferol dan antioksidan larut air yaitu sinergisme BHA dengan BHT, karena bilangan
asam askorbat. Selain itu kelapa gongseng giling asamnya berbeda tidak nyata (P>0,05), baik pada
yang ditambahkan kombinasi jenis antioksidan α- penggunaan antioksidan secara tunggal maupun
tokoferol dan asam askorbat memiliki kadar air kombinasinya.
yang lebih tinggi (Gambar 1) sehingga dapat
menyebabkan terjadinya hidrolisis. Reaksi 2.5
sampel)
a
a Ket:
a a
1
A1 = Kombinasi Antioksidan Alfa Tokoferol :
asam lemak bebas dapat menguap atau terurai 0.5 Asam Askorbat
A2 = Kombinasi antioksidan BHA : BHT
A1
K1
1.27
K2
1.57
K3
1.97
K1 = Konsentrasi Antioksidan 0,02% : 0%
K2 = Konsentrasi Antioksidan 0,01% : 0,01%
Konsentrasi Antioksidan
Gambar 4. Bilangan asam kelapa gongseng giling yang dipengaruhi oleh kombinasi jenis dan
100
K ad ar Lem ak (% )
d konsentrasi antioksidan
80 bc c
ab a ab K et:
60
JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA – Vol. 06, No. 02 , 2014
36 ©Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala
1,51 b 4.5 c
1.60
Gambar 5. Bilangan asam kelapa gongseng giling sebelum dan setelah penyimpanan 2 bulan Gambar 6. Bilangan peroksida kelapa gongseng giling pada berbagai kombinasi jenis dan
konsentrasi antioksidan, serta lama penyimpanan
4. Bilangan Peroksida
Bilangan peroksida merupakan nilai untuk 5. Bilangan Iod
menentukan derajat kerusakan minyak atau Bilangan iod adalah jumlah gram iod yang
lemak. Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat dapat diikat oleh 100 gram lemak yang
oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga menunjukkan derajat ketidakjenuhan (banyaknya
membentuk peroksida. Peroksida yang dihasilkan ikatan rangkap) dari suatu minyak atau lemak
bersifat tidak stabil dan akan mudah mengalami (Ketaren, 1986). Gambar 7 memperlihatkan
dekomposisi oleh proses isomerasi, dan akhirnya bahwa bilangan iod terendah diperoleh pada
menghasilkan persenyawaan dengan berat kelapa gongseng giling dengan penambahan
molekul lebih rendah, aldehid dan keton serta kombinasi jenis antioksidan α-tokoferol dengan
asam-asam lemak bebas yang mudah menguap asam askorbat pada konsentrasi 0%:0,02% dan
(Ketaren, 1986; Gulcin, 2012). Gambar 6 penyimpanan 2 bulan (A1K3P2) yaitu 9,45g
menunjukkan bahwa bilangan peroksida tertinggi iod/100g sampel. Hal ini hampir sama seperti
diperoleh pada kelapa gonseng giling dengan pada peningkatan bilangan peroksida, yaitu
kombinasi jenis antioksidan α-tokoferol dengan diduga karena kurang efektifnya asam askorbat
asam askorbat pada perbandingan konsentrasi 0% dalam menghambat terjadinya reaksi oksidasi
: 0,02% dan lama penyimpanan 2 bulan (A1K3P2) asam lemak, terutama asam lemak tak jenuh,
yaitu 4,21 meq/kg sampel. Hal ini diduga karena sehingga dapat meningkatkan bilangan peroksida
jenis antioksidan asam askorbat jika digunakan (Gambar 6) dan menurunkan jumlah ikatan
secara sendiri tanpa dikombinasikan dengan rangkap pada asam lemak tidak jenuh. Namun
antioksidan lain, kurang efektif dalam kelapa gongseng giling ini masih memiliki kualitas
menghambat terjadinya reaksi oksidasi asam yang baik karena bilangan iodnya masih
lemak sehingga dapat meningkatkan bilangan memenuhi syarat kualitas minyak kelapa Standar
peroksida, walaupun peningkatan bilangan Nasional Indonesia yaitu bilangan iod 8-10 g
peroksida ini masih lebih rendah jika iod/100g sampel.
dibandingkan dengan bilangan peroksida kelapa
gongseng giling tanpa antioksidan yang disimpan 2 11.5
Bilangan Iod(g iod/100g sampel)
d d d
d d
11 cd
Gambar 6 juga menunjukkan bahwa setelah P1 10.64 11.09 10.45 11.07 11.15 10.9
P2 10.35 10.92 9.45 10.67 10.77 10.48
penyimpanan 2 bulan, kombinasi asam askorbat Gambar 7. Bilangan iod kelapa gongseng giling pada berbagai kombinasi jenis dan konsentrasi
JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA – Vol. 06, No. 02 , 2014
©Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala 37
baik dari asam askorbat. Pada kelapa gongseng Madhavi , D.L., S. S. Desphande., dan D. K. Salunkhe
giling, asam askorbat menunjukkan efek (editor), Marcel Dekker, Inc., New York.
Marten, B., M. Pfeuffer, dan J. Schrezenmeir. 2006. Review:
sinergisme dengan α-tokoferol, sedangkan BHA Medium-chain triglycerides. International Dairy Journal
dan BHT tidak. Antioksidan alami α-tokoferol (2006) 16:1374-1382.
(0,02%), kombinasi α-tokoferol dengan asam Nilawati, Iskandar, dan Nurlaila. 2001. Pengaruh Tingkat
askorbat (0,01%:0,01%), dan antioksidan sintetis Ketuaan Kelapa dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu
Kelapa Gongseng Giling. Balai Penelitian dan
BHA dengan BHT (tunggal atau kombinasinya) Pengembangan Industri, Banda Aceh.
dapat menghambat oksidasi lemak dan ketengikan Prathapan, A dan T. Rajamohan. 2011. Antioxidant and
kelapa gongseng giling sampai penyimpanan 2 antithrombotic activity of tender coconut water in
bulan. Kelapa gongseng giling penelitian ini experimental myocardial infarction. Journal of
berkadar air 0,13-2,02%, kadar lemak 60,60– Biochemistry (2011) 35:1501-1507.
Seppanen, C.M., Q. Shong, A.S. Csaliany. 2010. Review: The
84,45%, bilangan asam 0,85-2,17ml KOH/g antioxidant functions of tocopherol and tocotrienol
sampel, bilangan peroksida 0,20-4,21meq/kg homologues in oils, fats, and food systems. J Am Oil Chem
sampel, dan bilangan iod 9,45-11,15g iod/100g Soc (2010) 87:469-481.
sampel. Seneviratne, K.N. dan D.M.S. Dissanayake. 2008. Variation of
phenolic content in coconut oil extracted by two
SARAN conventional methods. International Journal of Food
Science and Technology (2008) 43:597-602.
Perlu dilakukan penyimpanan dengan waktu SNI. 01 – 2902 – 1992. 1992. Minyak Kelapa. Departemen
yang lebih lama (6-12 bulan). Selain itu perlu Perindustrian, Jakarta.
dilakukan penggunaan kombinasi antioksidan Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia, Jakarta.
alami lainnya, baik yang polar dan nonpolar, untuk
mempelajari pengaruh sinergisnya dalam
menghambat oksidasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arpi, N. 2013. Profil medium chain fatty acids (MCFA) dan sifat
kimia minyak kelapa (Virgin Coconut Oil/VCO, minyak
simplah, pliek u, klentik, dan kopra) dibandingkan dengan
minyak sawit. Sagu, Agricultural Science and Technology
Journal (Univ. Riau) (2013) 12:23-31.
Badan Pusat Statistik. 2012. Statistik Indonesia.
Buck , D.F. 1991. Antioxidants. Didalam: J. Smith, editor.
Food Additive User’s.
Cahyadi, W. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan
Tambahan Pangan. Bumi Aksara, Jakarta.
Chaiyasit,W., R.J. Elias, D.J. McClements, E.A. Decker. 2007.
Role of Physical Structures in Bulk Oils on Lipid Oxidation.
Critical Reviews in Food Science and Nutrition (2007) 47: 3.
ProQuest.
Chang, C-L. dan R-T Wu. 2011. Quantification of (+)-catechin
and (-)-epicatechin in coconut water by LC-MS. Food
Chemistry (2011) 126:710-717.
Dewi, R. 2004. Kajian penambahan antioksidan (-tokoferol)
untuk mencegah ketengikan pada kelapa sangrai giling (u
neulheu) yang telah ditambahkan emulsifier gliserol mono
stearat. Skripsi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian.
Darussalam, Banda Aceh.
Djatmiko, B., A. P. Widjaja. 1984. Teknologi minyak dan lemak
I. Agroindustri Press, Bogor.
FAO. 2010. Food and Agricultural Organization of the United
Nations. Economic and Social Department. Statistic
Division.
Fitriani. 2007. Penambahan antioksidan (tokoferol, lesitin dan
asam askorbat) untuk memperbaiki karakteristik kelapa
sangrai giling (u neulheu) selama penyimpanan. Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian Darussalam, Banda Aceh.
Gulcin, I. 2012. Antioxidant activity of food constituents: an
overview. Arch Toxicol (2012) 86:345-391.
Ketaren, S. 1986. Pengantar teknologi minyak dan lemak
pangan. UI Press, Jakarta.
Madhavi, D. L. R. S., Singhal, P. R., Kulkarni. 1996. Tecnolgical
aspects of food antioksidan. Di dalam: Food antioksidants,
tecnological, toxicological, and health preservatives.