Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

3.9.1.a. SK PELAYANAN LABORATORIUM

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIGANDAMEKAR
Jl. Raya Panawuan-Bunigeulis Kec.Cigandamekar Kab. Kuningan
Telp/WA:089673194567 email:puskesmascigandamekar@gmail.com
KUNINGAN
Kode pos 45556

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMASCIGANDAMEKAR


NOMOR : 800/ /PKM-CGD/2023

TENTANG
PELAYANAN LABORATORIUM
DI UPTD PUSKESMAS CIGANDAMEKAR

KEPALA UPTD PUSKESMAS CIGANDAMEKAR

Menimbang : a. bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan


kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
diwilayah kerjanya;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
laboratorium dan kepuasan pelanggan perlu
ditetapkan Pelayanan Laboratorium di UPTD
Puskesmas Cigandamekar;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan
keputusan Kepala UPTD Puskesmas Cigandamekar
tentang pelayanan laboratorium di UPTD Puskesmas
Cigandamekar.

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Klinik yang Baik;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Cigandamekar tentang


jenis pelayanan laboratorium di UPTD Puskesmas
Cigandamekar;

KEDUA : Pelayanan Laboratorium di UPTD Puskesmas


Cigandamekar sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini;

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Ditetapkan di Kuningan
Pada tanggal 01 April 2023

KEPALA UPTD PUSKESMASCIGANDAMEKAR


KABUPATEN KUNINGAN,

ASEP NANDANG HENDARSYAH

LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CIGANDAMEKAR


NOMOR : ………/………/PKM-CGD/………
TANGGAL : …………………………..
TENTANG : PELAYANAN LABORATORIUM DI UPTD
PUSKESMAS CIGANDAMEKAR

PELAYANAN LABORATORIUM
DI UPTD PUSKESMAS CIGANDAMEKAR
1. PERSYARATAN KOMPETENSI PETUGAS YANG MELAKUKAN
INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
JABATAN PERSYARATAN
Dokter Umum / 1. Pendidikan S1 Profesi Kedokteran / Kedokteran Gigi
Dokter Gigi 2. Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)
3. Memiliki SIP (Surat Ijin Praktek)
4. Ditugaskan di UPTD Puskesmas Cigandamekar
5. Bekerja sesuai prosedur tetap / SOP yang berlaku
6. Sehat jasmani dan rohani
7. Memiliki sifat ramah, sabar, empati dan telaten
dalam menghadapi pasien

2. PROSEDUR PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN,


PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN
a. Prosedur Permintaan Pemeriksaan
Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium untuk dibawa
langsung oleh pasien ke laboratorium.
b. Penerimaan Spesimen
Saat menerima spesimen, petugas laboratorium memakai APD
lengkap dan petugas memastikan bahwa spesimen sesuai dengan
identitas dan syarat spesimen yang baik. Apabila spesimen tidak
memenuhi syarat, maka spesimen ditolak.
c. Prosedur Pengambilan Spesimen
Pengambilan spesimen terbagi menjadi pengambilan darah vena,
darah kapiler, urin dan dahak.
d. Prosedur Penyimpanan Spesimen
Penyimpanan spesimen dilakukan jika specimen tidak
memungkinkan untuk diperiksa pada hari tersebut.
Untuk specimen dahak dan urin tidak disimpan karena langsung
dikerjakan pada hari tersebut.
Untuk specimen darah dan serum prosedurnya :
1) Specimen bisa disimpan di suhu kamar, hanya awet sampai 24
jam
2) Disimpan dalam lemari es dengan suhu 2 – 8°C, awet hingga 7
hari
3) Dibekukan suhu – 20° C (jangan sampai beku ulang) awet hingga
2-3 bulan
4) Penyimpanan serum sebaiknya dalam bentuk lisan atau serum

3. PEMANTAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR


Pemantauan pelaksanaan prosedur dilakukan secara berkala yaitu
setiap enam bulan sekali oleh koordinator layanan klinis.

4. PELAYANAN DI LUAR JAM KERJA


Pelayanan laboratorium di luar jam kerja yaitu pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan pada sore atau malam hari serta hari libur
di unit pelayanan PONED.
Dokter menghubungi petugas laboratorium untuk pemeriksaan
laboratorium, maka :
a. Petugas laboratorium datang ke Puskesmas melakukan pemeriksaan
laboratorium sesuai permintaan dokter dan sesuai prosedur.
b. Apabila Analis Kesehatan berhalangan hadir, maka yang melakukan
pemeriksaan adalah bidan jaga pada hari tersebut.
c. Pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh bidan/perawat hanya
pemeriksaan Hb, protein urin, tes kehamilan dengan test pack,
glukosa darah, asam urat dan kolesterol.

5. PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG BERESIKO TINGGI


Pelayanan laboratorium yang beresiko tinggi merupakan pemeriksaan
yang infeksius dilihat dari jenis spesimennya, yaitu meliputi
pemeriksaan darah, pengambilan sputum, sampel urin (bagi pasien
hepatitis)dan pemeriksaan sputum.

6. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


a. Petugas laboratorium wajib merencanakan dan memantau
pelaksanaan K3 yang meliputi :
1) melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap
metode/prosedur dan pelaksanaannya, bahan habis pakai dan
peralatan kerja, termasuk untuk kegiatan penelitian.
2) memahami dan menghindari bahaya infeksi.
3) melakukan penyelidikan semua kecelakaan di dalam laboratorium
yang memungkinkan terjadinya pelepasan/kebocoran/penyebaran
bahan infeksi.
4) memastikan melakukan desinfeksi pada peralatan yang akan
diservis atau diperbaiki.
5) memastikan bahan habis pakai dan limbah infeksius dibuang
secara aman setelah didekontaminasi sebelumnya.
6) mencatat dan melaporkan kecelakaan kerja yang terjadi.
b. Kesehatan petugas laboratorium
1) Petugas laboratorium menyediakan Alat Pelindung Diri (APD)
meliputi masker, sarung tangan, jas lab dan alas kaki tertutup.
2) Petugas laboratorium memastikan tersedianya wastafel dilengkapi
dengan sabun cair dan air mengalir, safety box dan lemari reagen.
c. Pengamanan pada keadaan darurat
Petugas laboratorium mampu menggunakan APAR.
d. Tindakan pencegahan infeksi
1) Menggunakan peralatan standar
2) Melakukan desinfektan meja kerja sebelum dan sesudah bekerja
3) Mencuci tangan dengan sabun atau desinfektan sebelum dan
sesudah bekerja
4) Tidak makan dan minum di dalam ruang laboratorium
5) Memisahkan limbah medis berdasarkan jenisnya

7. KEWAJIBAN PENGGUNAAN APD


Petugas laboratorium harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
selama kegiatan pemeriksaan yang meliputi jas laboratorium, sarung
tangan, masker dan alas kaki tertutup. Penggunaan APD dimonitoring
enam bulan sekali oleh koordinator layanan klinis.

8. KETEPATAN WAKTU PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN


LABORATORIUM
a. Waktu tunggu hasil pemeriksaan pasien biasa/nonurgent yaitu :
1) pemeriksaan hemoglobin diperlukan waktu 5 menit
2) pemeriksaan golongan darah diperlukan waktu 5 menit
3) pemeriksaan glukosa darah diperlukan waktu 5 menit
4) pemeriksaan asam urat diperlukan waktu 5 menit
5) pemeriksaan kolesterol diperlukan waktu 5 menit
6) pemeriksaan protein urin diperlukan waktu 5 menit
7) pemeriksaan kehamilan dengan test pack diperlukan waktu 5
menit
8) pemeriksaan HIV diperlukan waktu 60 menit
9) pemeriksaan sifilis diperlukan waktu 20 menit
10) pemeriksaan HBsAg di perlukan waktu 20 menit
11) pemeriksaan BTA (TCM) diperlukan waktu 2 hari
b. Waktu tunggu hasil pemeriksaan pasien urgent / cyto
Pemeriksaan untuk pasien urgent/ cyto didahulukan dan
dilaporkan hasilnya segera kepada dokter

c. Ketepatan waktu penyerahan hasil dievaluasi setiap enam bulan


sekali oleh koordinator layanan klinis.

9. PENGELOLAAN REAGEN, LABELING, PENYIMPANAN DAN


KETERSEDIAAN REAGEN ESENSIAL DAN BAHAN LAIN YANG HARUS
TERSEDIA
Reagen yang diterima dipastikan dalam keadaan baik oleh petugas
laboratorium. Reagen tersebut dicatat jumlah, masa kadaluarsa dan
lotnya dalam buku stok. Reagen tersebut diberi label dan dipisahkan
berdasarkan jenisnya.
Berikut daftar cara penyimpanan reagen, reagen essensial dan bahan
lain yang harus tersedia di laboratorium serta buffer stocknya.
a. Penyimpanan reagen
No Nama Reagen Kemasan Suhu
1. Stik glukosa darah tube suhu ruangan
2. Stik asam urat tube suhu ruangan
3. Stik kolesterol tube suhu ruangan
4. Test pack kehamilan box suhu ruangan
5. Golongan darah vial suhu 2o C – 8o C
6. HIV Rapid box suhu 2o C – 30o C
7. TPHA/Sifilis Rapid box suhu 2o C – 30o C
8. HBsAg Rapid box suhu 2o C – 40o C
9. Covid Ag box suhu 4o C – 30o C
10. Dengue + NS1 box suhu 1o C – 35o C

b. Daftar reagen esensial dan bahan lain yang harus tersedia di


laboratorium
No Nama Reagen No Nama Reagen
1. Goldar Antisera A 15 Spiritus
2. Goldar Antisera B 16 Spuit
3. Goldar Antisera AB 17. Masker
4. Goldar Antisera O 18. Handscoon
5. StikGlukosa Darah 19. Lancet
6. StikAsamUrat 20. Obyeck Glass
7. StikKolesterol 21. Pot Sputum
8. StikUrin 2 Parameter 22. Kertas Goldar
9. Test pack 23. Tisu tangan/wajah
10. HIV Rapid 3 merk berbeda 24.
11. TPHA/Sifilis Rapid 25.
12. HBsAg Rapid 26.
13. Covid Ag 27.
14. Dengue + NS1 28.

c. Batas buffer stock reagen dan bahan habis pakai laboratorium


No NamaReagen Reagen No NamaReagen Reagen
Combo dengue +
1. Goldar Antisera A 10 ml 13
NS1
2. Goldar Antisera B 10 ml 14 TPHA/Sifilis Rapid 10 tes
3. Goldar Antisera AB 10 ml 15 Covid Ag
4. Goldar Antisera Rh 10 ml 16 Tabung EDTA 50 ml
5. Stik Glukosa Darah 25stik 17 Spuit 100
6. Stik Asam Urat 25stik 18 Masker 20
7. Stik Kolesterol 20stik 19 Handscoon 30buah
8. StikUrin 50stik 20 Obyeck Glass 100
9. Test Pack 50stik 21 Pot Sputum 100
10. HIV Rapid 1 50 tes 22 Kertas Goldar 50
11. HIV Rapid 2 5 tes 23 Tisu 1 box
12. HIV Rapid 3 5 tes 24 Spiritus 100 ml

10. PENGELOLAAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA DAN


BERACUN (B3)
Bahan Berbahaya dan beracun (B3) disediakan di laboratorium dalam
jumlah secukupnya. Bahan B3 tersebut diberi label khusus meliputi
nama bahan, tanggal kadaluarsa, nomor lot dan sifat bahan.
Bahan B3 disimpan di tempat khusus reagen dan dijauhkan dari sinar
matahari langsung dan sumber api/panas.
Bahan B3 yang telah kadaluarsa, dibuang ke saluran pembuangan
limbah cair.
11. PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA
Penanganan bahan berbahaya di laboratorium dilakukan dengan cara
menyediakan bahan kimia di ruang laboratorium dalam jumlah
secukupnya yang diberi simbol label khusus pada bahan kimia
berbahaya dan mudah terbakar. Bahan berbahaya tersebut disimpan
dalam wadah terpisah dan dijauhkan dari sinar matahari langsung, dari
sumber api dan panas. Wadah bahan berbahaya tersebut hanya dapat
dibuka oleh petugas laboratorium.
Jika bahan berbahaya tersebut telah kadaluarsa, maka dibuang ke
wastafel yang mengalir ke Sarana Pengelolaan Air Limbah (SPAL) dan
botol atau wadahnya dibuang ke tempat limbah padat.

KEPALA UPTD PUSKESMAS CIGANDAMEKAR,

dr.ASEP NANDANG HENDARSYAH


Penata Tk. I
NIP. 19860903 21409 1 001

You might also like