Rancang Bangun Sistem Informasi E-Arsip Berbasis Microsoft Access
Rancang Bangun Sistem Informasi E-Arsip Berbasis Microsoft Access
Rancang Bangun Sistem Informasi E-Arsip Berbasis Microsoft Access
1
Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya, Jl. Veteran No. 12-16, Malang 65141
Telp.081233288666, soviavokasi@ub.ac.id
2
Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya, Jl. Veteran No. 12-16, Malang 65141
Telp. 085733099125, ariiqhendra17@gmail.com
39
lembaga atau instansi akan selalu menghasilkan arsip yang diciptakan. Semakin
banyak kegiatan yang dilakukan semakin banyak pula arsip yang tercipta, mulai dari
arsip dinamis aktif, dinamis inaktif, sampai arsip statis. Adapun jenis arsip yang
jarang digunakan lagi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan administrasi
adalah jenis arsip dinamis inaktif. DPUPR Kota Malang telah mendirikan ruang arsip
sebagai tempat penyimpanan yang dapat mengelola dan menyimpan arsip dinamis
inaktif. Namun dalam mengelola ruang arsip tersebut masih terkendala dengan belum
maksimalnya penyimpanan, penempatan, dan temu kembali arsip. Penelitian ini
bertujuan untuk merancang dan membangun sistem informasi e-arsip berbasis
Microsoft Access dalam menangani arsip inaktif yang ada di Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kota Malang. Data arsip inaktif yang digunakan adalah jenis
arsip KRK (Keterangan Rencana Kota) tahun 2016. Metode penelitian yang
digunakan yaitu Waterfall yang meliputi tahapan : requirement (analisis kebutuhan),
design system (desain sistem), Coding (pengkodean) dan Testing (pengujian),
penerapan program, pemeliharaan. Hasil dari penelitian ini adalah perancangan
program aplikasi dan aplikasi yang telah dibangun dapat dijadikan salah satu
alternatif media penanganan arsip secara elektronik di DPUPR Kota Malang dengan
manfaat kecepatan, kemudahan dan keakuratan.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Arsip, E-Arsip, Microsoft Access
PENDAHULUAN
Setiap pelaksanaan kegiatan di suatu lembaga atau instansi akan selalu
semakin banyak pula arsip yang tercipta, mulai dari arsip dinamis aktif, dinamis
arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima
40
Adapun jenis arsip yang jarang digunakan lagi untuk kepentingan
dinamis inaktif adalah arsip yang sudah jarang digunakan untuk kegiatan administrasi
penyusutan arsip guna mengurangi penumpukan arsip yang ada di unit pengolah.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Malang merupakan lembaga
yang memiliki banyak kegiatan di bidang pembangunan infrastruktur. Dalam hal ini
banyak arsip dinamis inaktif yang dihasilkan dalam proses penyelenggaraan kegiatan
tersebut. Untuk mengurangi penumpukan arsip yang dihasilkan oleh unit pengolah,
dapat dilakukan pemindahan terhadap arsip dinamis inaktif ke unit kearsipan. Namun
dalam mengelola ruang arsip tersebut masih terkendala dengan belum maksimalnya
penyimpanan, penempatan, dan temu kembali arsip serta bangunan ruang arsip yang
terbatas dengan volume 10 x 7 x 7 m3 dan hanya memiliki 1 rak dengan 5 susun yang
mampu ditampung oleh arsip dinamis inaktif. Adapun jenis arsip dinamis inaktif yang
masih tersimpan dan jangka waktunya belum habis diantaranya sebagai berikut :
41
Berdasarkan hasil observasi di lapangan terdapat permasalahan yang
menghambat pada pengelolaan arsip dinamis inaktif di ruang arsip diantaranya : (1)
keterbatasan sarana dalam penyimpanan arsip sehingga arsip tidak tertata dengan baik
yakni dalam kondisi bertumpukan; (2) penempatan arsip yang kurang baik sehingga
dapat memicu berbagai faktor kerusakan (3) proses temu kembali arsip yang
arsip; (4) sistem keamanan yang kurang maksimal disebabkan karena arsip inaktif
yang selesai dipinjam tidak dikembalikan sesuai dengan nomor urut penyimpanan.
bentuk digital menjadi solusi yang tepat dalam menangani permasalahan tersebut,
serta dapat memudahkan arsiparis dalam pengelolaan arsip dinamis inaktif. Dengan
adanya arsip elektronik tersebut maka pengelolaan arsip dinamis inaktif di DPUPR
Kota Malang dapat terorganisir dengan cepat, tepat dan akurat serta dapat
tertangani dengan baik. Sehingga dapat mempermudah penemuan kembali dan dapat
arsiparis dalam menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efektif dan efisien. Maka
penelitian ini akan membahas dan mengangkat tema yang berjudul “Rancang Bangun
Sistem Informasi E-arsip Berbasis Microsoft Access dalam Penanganan Arsip Inaktif
(Storing, Placing, Finding) di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Malang”.
42
METODE
Metode penelitian yang digunakan yaitu Waterfall yang meliputi tahapan :
lunak yang digunakan untuk perancangan dan pengujian sistem. Berikut ini adalah
43
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa, ketiga tabel tersebut memiliki relasi
yang saling berhubungan. Tabel tersebut terdiri dari tabel Data arsip inaktif, Identitas
Data arsip inaktif yang dimaksud adalah sebuah tabel yang berisikan data-data
yang nanti akan menjadi sub judul dari pengisian data arsip inaktif. Data tersebut
memuat Kode arsip, Id_arsip, No. Bendel, No. Berkas, Tanggal Berkas, Nama
Identitas arsip yang dimaksud adalah tabel yang dibuat untuk berelasi dengan
Id_arsip pada tabel data arsip inaktif. Identitas arsip ini berisikan Id_arsip, Jenis arsip,
Unit kerja, Tahun, Retensi arsip. Peminjaman arsip yang dimaksud adalah tabel yang
dibuat untuk penginputan data dalam transaksi peminjaman arsip. Tabel peminjaman
arsip berelasi dengan data arsip inaktif karena dalam penginputan peminjaman arsip
terdapat kode arsip yang harus dicantumkan dan dapat memudahkan temu kembali
arsip. Adapun data tersebut memuat No. Peminjaman, Nama peminjam, Unit kerja,
Perancangan sering disebut dengan istilah desain yang dapat diartikan sebagai
proses untuk membuat dan menciptakan objek baru. Proses dalam pembuatan sebuah
desain basis data bertujuan untuk mendukung sistem informasi dan kearsipan
Microsoft Access 2010 digunakan sebagai media penyimpanan data dalam aplikasi
44
pengolahan arsip dinamis inaktif salah satunya yang digunakan adalah arsip KRK
(Keterangan Rencana Kota) dari unit Tata Ruang dan Pertanahan. Pembuatan aplikasi
desain aplikasi :
1. Membuat Database
Dalam pembuatan sistem informasi e-arsip berbasis Microsoft Access ini tahap
Microsoft Access 2010 pada tampilan awal yang disajikan dapat melakukan
dengan basis data kosong maupun dapat membuka basis data yang telah
disimpan. Selanjutnya menuliskan nama atau judul pada File Name dengan nama
“E-Arsip Dinamis Inaktif DPUPR Kota Malang”, kemudian klik Browse untuk
penyimpanan telah ditemukan. Setelah itu klik tombol Create seperti pada
gambar 2.
2. Membuat Tabel
45
Dalam pembuatan tabel ini penulis membagi menjadi 3 (tiga) tabel, diantaranya
tabel 1 “Identitas Arsip”, tabel 2 “Data Arsip Inaktif” dan tabel 3 “Peminjaman
Arsip”. Tahap awal yang dilakukan diantaranya : klik View pada menu bar di
pojok kiri atas untuk memulai membuat tabel, kemudian pilih Design View dan
akan muncul kolom Save As untuk menyimpan nama tabel, setelah itu klik OK.
Selanjutnya menulis rincian nama data yang sudah tersedia pada kolom Field
Name dengan menentukan Primary Key kemudian menentukan Data Type yang
digunakan dan Description sebagai keterangan lebih jelasnya serta atur Field
Size pada Field Properties, setelah itu klik Save. Berikutnya klik View pada menu
bar dan pilih Datasheet View untuk memulai penginputan seperti pada gambar 3.
3. Membuat Query
Dalam pembuatan query ini penulis membagi menjadi 2 (dua) query diantaranya
query 1 (satu) yaitu relasi antara tabel “Identitas Arsip” dengan “Data Arsip
Inaktif” dan query 2 (dua) yaitu relasi antara tabel “Data Arsip Inaktif” dengan
menu bar kemudian pilih Query Design dan secara otomatis akan muncul kotak
dialog Show Table yang berisikan tabel yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah
46
itu klik 2x (dua kali) tabel tersebut atau klik Add pada tabel yang dipilih.
Kemudian secara otomatis kotak dialog akan muncul pada halaman query dengan
tampilan yang sudah terelasi, lalu klik Close untuk menghilangkan kotak Show
Table. Selanjutnya mengisi kolom Field dibawah dengan mengklik 2x (dua kali)
“Nama Data” pada kotak dialog tabel tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan dan
secara otomatis kolom akan tercentang. Setelah itu klik View dan pilih Datasheet
View untuk melihat hasil dari kolom yang sudah ditentukan, kemudian klik Save
dan tulis nama query pada kotak dialog Save As lalu klik OK.
4. Membuat Form
Dalam pembuatan form ini, penulis membagi menjadi 2 (dua) form yaitu “Form
Data Arsip Inaktif” dan “Form Peminjaman Arsip”. Pembuatan form ini akan
mudah untuk dikerjakan. Berikut tahapannya : mengklik Create pada menu bar
kemudian pilih Form Wizard pada menu Forms secara otomatis akan muncul
kotak dialog Form Wizard. Setelah itu pilih Table yang digunakan pada pilihan
Tables/Queries kemudian data akan muncul di kolom Available Fields lalu klik
47
>> untuk memindahkan data semua di kolom Selected Fields. Selanjutnya klik
Next untuk lanjut ke tahap berikutnya. Berikutnya akan muncul pilihan layout
yang akan digunakan. Pilih atau klik Columnar kemudia klik Next. Selanjutnya
edit judul form, kemudian pilih salah satu pilihan yang tersedia. Terdapat pilihan
Open View atau Modify Form Design. Setelah itu klik Finish. Setelah itu Form
Data Arsip Inaktif akan muncul secara otomatis, lalu klik View dan pilih Design
View untuk mengedit form sesuai dengan yang diinginkan. Selanjutnya klik View
dan pilih Form View untuk melihat hasil dari form desain yang sudah dibuat
5. Membuat Report
Dalam pembuatan report ini penulis membagi menjadi dua report diantaranya
yaitu “Laporan Data Arsip Inaktif” dan “Laporan Peminjaman Arsip”. Berikut
tahapan dalam pembuatan report : klik Create pada menu bar kemudian cari dan
klik Report Wizard pada menu Reports secara otomatis akan muncul kotak
dialog Report Wizard. Selanjutnya pilih Table yang digunakan pada pilihan
48
untuk dipindahkan ke Selected Fields dengan klik tombol >, setelah itu klik Next.
Selanjutnya akan muncul format data-data yang akan digunakan dalam report
kemudian klik Next. Setelah itu akan muncul tampilan dengan menu pilihan lalu
pilih “Ascending”, dan klik Next. Kemudian pilih layout Tabular dan pilih
Landscape pada menu pilihan Orientation agar terbaca dengan jelas dan klik
Next. Selanjutnya edit nama judul laporan dan pilih menu “Modify the report’s
design” kemudian klik Finish. Setelah itu Design Report akan muncul secara
otomatis, kemudian atur atau edit laporan sesuai dengan hasil yang diinginkan.
Berikutnya klik View pada menu bar kemudian pilih Report View untuk melihat
hasil dari Design Report yang sudah di edit lalu klik Save.
Menu utama dibuat sebagai tahap akhir dari rancangan sistem informasi e-arsip
data dalam pengujian. Berikut tahapan dalam pembuatan menu utama sistem
Database Tools, kemudian akan muncul peringatan dan langsung klik Yes untuk
memulai. Setelah itu akan muncul kotak dialog dan klik Edit. Kemudian akan
49
muncul kotak dialog Edit Switchboard Page lalu tulis nama “Menu Utama –
Aplikasi E–Arsip Dinamis Inaktif” pada Switchboard Name. Setelah itu klik New
untuk menambahkan menu item yang akan ditampilkan dan akan muncul kotak
dialog Edit Switchboard Item kemudian edit Text, Command dan Form lalu klik
OK. Kemudian jika sudah selesai klik Close. Setelah itu klik 2x (dua kali) atau
klik Kanan Open pada form Switchboard di Navigation Pane sebelah kiri
untuk melihat hasil dari switchboard yang sudah dibuat. Kemudian klik View lalu
pilih dan klik Design View untuk mendesain dan mengedit menu utama.
Pada tahap pengujian pemakaian sistem ini merupakan tahap yang sangat penting
karena melakukan proses uji aplikasi sistem basis data, dan melakukan revisi sistem
implementasi. Dari hasil program yang telah dirancang ini akan dilakukan proses uji
50
Proses Alur Arsip Dinamis Inaktif
Dalam proses alur arsip dinamis inaktif ini dimulai dari unit kerja atau unit
pencipta ke ruang arsip Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Malang.
Berikut ini gambaran dari proses alur arsip dinamis inaktif di Dinas Pekerjaan Umum
Mengirim Menerima
Arsip Inaktif Arsip Inaktif
Scan Data
Arsip Inaktif
Penataan Simpan
Arsip Inaktif Data Arsip
Berdasarkan proses alur diatas dapat dijelaskan bahwasannya berkas arsip inaktif
dikirim dari unit kerja atau proses mobilisasi arsip ke ruang arsip untuk diolah
51
kemudian setelah berkas arsip inaktif diterima oleh arsiparis maka berkas arsip inaktif
tersebut akan diporses dan diolah kemudian setelah berkas arsip inaktif sudah
diproses dapat melakukan penginputan data pada komputer dengan menggunakan
aplikasi Microsoft Access kemudian scan berkas arsip inaktif setelah itu berkas arsip
akan tersimpan di database yang sudah dirancang dan melakukan penataan arsip
secara fisik.
Dari hasil pengujian rancangan aplikasi dapat disimpulkan bahwa aplikasi dapat berjalan dan
diterima (Tabel 5).
Hasil pengujian temu kembali arsip dengan menggunakan rancangan aplikasi ini
dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat diterima untuk temukembali arsip.
Kesimpulan Diterima
52
Kelebihan dan Kekurangan Sistem
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan yang terjadi setelah pemakaian
sistem digunakan :
Kelebihan Kekurangan
1. Proses penginputan data lebih efektif 1. Dalam melakukan temu kembali arsip
dan efisien. harus disertai dengan membuka tabel
2. Pembuatan laporan yang secara data yang telah diinput untuk
otomatis terdata setelah penginputan mempercepat temu kembali.
data selesai. 2. Format hasil laporan yang tidak rapi
3. Mampu memasukkan dokumen sehingga harus diedit terlebih dahulu
dalam bentuk file data, file name dan dan hal ini dapat menghambat waktu
file type. pengerjaan.
1. Klasifikasi Keamanan
izin.
53
b) Arsip Berklasifikasi Rahasia, hak askses diberikan kepada pimpinan tingkat
54
KESIMPULAN DAN SARAN
Penggunaan aplikasi perangkat lunak Microsoft Access dapat dijadikan salah satu
alternatif media penanganan arsip secara elektronik dalam pengolahan arsip dinamis
inaktif dengan manfaat kecepatan, kemudahan dan keakuratan. Serta dengan adanya
basis data (database) dapat mempermudah dalam pencarian data atau dokumen yang
proses penginputan data. Sistem informasi berbasis Microsoft Access ini juga dapat
membuat report atau laporan yang telah diformat berdasarkan data yang sudah diinput
pengujian yang telah dilakukan dapat berjalan dengan baik dan mampu dioperasikan
Adapun beberapa saran yang penulis harapkan dalam menangani arsip dinamis
inaktif di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Malang diantaranya :
yang terjadi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Malang.
2. Rancang bangun sistem informasi e-arsip yang telah dibuat oleh penulis dapat
dibuat.
55
DAFTAR PUSTAKA
Haryadi, H. (2009). Administrasi Perkantoran Untuk Manajer & Staf. Jakarta: Visi
Media.
Hendrawan, M. (2017). Pengantar Kearsipan dari Isu Kebijakan ke Manajemen.
Malang: UB Press.
Indrajit, R. (2001). Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. Jakarta:
Elek Media Komputindo.
Jogiyanto, H. (2005). Analisis dan Desain (Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis). Yogyakarta: Andi.
Latif, F., & Pratama, A. (2015). Perancangan Sistem Informasi Manajemen Arsip
Elektronik (E-Arsip) Berbasis Microsoft Access pada PT. Hi-Test. Jurnal
Akuntansi, Ekonomi, dan Manajemen Bisnis, 25.
Nooryani, D. (2018). Cara Mudah Mengelola Arsip Inaktif. Bogor: IPB Press.
Pressman, R. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak - Buku Satu, Pendekatan Praktisi
(Edisi 7). Yogyakarta: Andi.
Rosalin, S. (2017). Manajemen Arsip Dinamis. Malang: UB Press.
Sugiarto, A., & Wahyono, T. (2005). Manajemen Kearsipan Modern dari
Konvensional ke Basis Komputer. Yogyakarta: Gava Media.
Sugiarto, A., & Wahyono, T. (2014). Manajemen Kearsipan Elektronik Panduan
Pengembangan Aplikasi Kearsipan Elektronik. Yogyakarta: Gava Media.
Trisyanto. (2017). Analisis & Perancangan Sistem Basis Data. Surabaya: CV.
Garuda Mas Sejahtera.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2009. (n.d.). Kearsipan. Jakarta.
Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia No. 17 Tahun 2011. Pedoman
Pembuatan Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip Dinamis. Jakarta.
56