Implementasi Bahasa Inggris Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Sman 04 Kota Malang
Implementasi Bahasa Inggris Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Sman 04 Kota Malang
Implementasi Bahasa Inggris Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Sman 04 Kota Malang
Abstract
English has an important role in various aspects. Including in the
aspect of education, where the world of education today must keep up
with the times that are full of challenges, one of which is PAI learning
with the aim that students can understand religious education as a
whole. Because some references currently use a lot of foreign
languages, especially English. This study uses descriptive qualitative
research methods, namely an activity to understand a phenomenon as
an object of research by describing its natural context. The type of this
research is field research (Field Research) in this study researchers
directly observe events and are directly involved in the field, namely
in the process of learning Islamic religious education using English at
SMAN 4 Malang. The results of this study indicate that learning PAI
using English at SMAN 4 Malang, is able to provide motivation for
students to better apply the sacred values of Islam in everyday life.
while the implementation of PAI learning using English has succeeded
in increasing the ability of students in PAI learning materials. This is
evidenced by the critical response of students in linking their
religious understanding with the realities of everyday life. In addition,
students also show learning outcomes that continue to improve in
each learning evaluation, both in daily evaluations or evaluations at
the end of the semester
Abstrak
Bahasa inggris mempunyai peran penting dalam berbagai aspek.
Termasuk pada aspek pendidikan, dimana dunia pendidikan saat ini
Pendahuluan
Pendidikan di era milenial tidak terlepas dari perkembangan zaman yang
semakin canggih. Hal ini juga tentu mempunyai pengaruh pada berbagai macam
aspek. Salah satunya adalah penggunaan multi bahasa pengantar pada
pembelajaran. Siswa dituntut untuk dapat menafsirkan capaian pembelajaran
(cp) melalui penggunaan bahasa pengantar yang lebih beragam hingga lebih
mudah dipahami dikalangan pelajar. Sebagai contoh penggunaan Bahasa
Inggris dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Mata pelajaran
pendidikan agama Islam, sejatinya adalah pengetahuan khusus yang berisi
tentang muatan agama yang harus dipahami oleh seluruh siswa. Namun pada
1 Yudi Kusmayadi, “Implementasi Penggunaan Bahasa Inggris pada Pembelajaran PAI Diniyah Ulya
Kelas 4 dengan Metode Collaborative Learneng di Pondok Pesantren Miftahul Huda al-Ahzar
Citangkolo,” Thoriqotuna: Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 1 (2018): 176–90.
2 Byslina Maduwu, “Pentingnya pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah,” Jurnal Warta 1, no. 2
(2016): 1–7.
3 Astri Khoirunnisa, “Pembelajaran PAI Berbasis Bahasa Inggris Sebagai Upaya Menghadapi
4 Ema Umiatul Husna, Muhammad Anshori, dan Khoirun Nisa’, “Strategi Pembelajaran Program
Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Untuk Meningkatkan Daya Saing Alumni Di Era Revolusi Industri
4 . 0 Di Pondok,” Journal of Education and Management Studies 4, no. 1 (2021): 51–58.
5 Baiq Rismarini Nursaly, “Prestasi Belajar Bahasa Inggris pada Siswa SMA pada Pelaksanaan Sistem
Pembelajaran Kurikulum 2013,” JOEAI (Journal of Education and Instruction) 4, no. 1 (2021): 471–
78.
6 Juriana Juriana, “Pentingnya Penggunaan Bahasa Inggris dalam Komunikasi Dakwah pada Era
Global,” Mawa’Izh: Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan 8, no. 2 (2018): 241–58,
https://doi.org/10.32923/maw.v8i2.773.
depan.7 Implementasi bahasa inggris pada pembelajaran PAI pada siswa SMAN
4 kota malang merupakan sebuah terobosan baru yang mempunyai target
capaian pembelajaran yang telah ditentukan. Sehingga hal ini penting untuk
dilakukan penelitian terkait bagaimana implementasi bahasa inggris dalam
pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) di SMAN 04 Kota
Malang. Apakah dalam praktiknya bahasa inggris sebagai salah satu bahasa
pengantar dapat membantu siswa atau menjadi penghambat untuk mencapai
capaian pembelajaran.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif diskriptif yaitu
sebuah kegiatan untuk memahami sebuah fenomena sebagai objek penelitian
dengan cara mendiskripsikan konteks alamiah menggunakan metode dan
bahasa ilmiah.8 Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field
Research) dalam penelitian ini peneliti secara langsung mengamati kejadian dan
terlibat secara langsung di lapangan yaitu pada proses pembelajaran pendidikan
agama Islam menggunakan bahasa inggris sebagai salah satu bahasa pendukung
untuk mencapai capaian pembelajaran.9 peneliti mengumpulkan data-data
tentang pembelajaran PAI berbasis bahasa inggris dengan tiga cara yaitu
observasi, wawancara dan dokumentasi. Data-data yang telah terkumpulkan
akan dianalisis dengan beberapa langkah, antara lain: pengumpulan data,
penyajian dan veifikasi atau mengambil sebuah kesimpulan terkait dengan topik
penelitian.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi menjelaskan
bahwa pembelajaran termasuk dalam bagian yang tak terpisahkan dari
7 Sri Handayani, “Pentingnya berbahasa Inggris dalam Menyongsong ASEAN Community 2015,”
Jurnal Profesi Pendidik 3, no. 1 (2015): 106.
8 I Lexy Moleng, Metodologi Penelitian Kualitatif, I (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), 225.
9 J.R Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakter dan Keunggulannya (Jakarta: PT Gramedia
aktififitas akademik yang terukur 10. Sejalan dengan Dimyati dan Mudjiono,
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang secara instruksional telah
menjadi program terpadu yang menciptakan proses pembelajaran yang
memposisikan siswa berperan penting dalam usaha memenuhi capaian
pembelajaran yang juga mendapatkan control dan pengawasan langsung dari
sumber belajar yang telah dirancang oleh guru 11. Dengan demikian, guru
dituntut mampu untuk menciptakan bahan ajar yang memberikan rambu-rambu
kepada siswa dalam proses mencapai capaian pembelajaran.
Sedangkan pembelajaran menurut Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 tahun 2003, dijelaskan bahwa pembelajaran adalah hubungan
interaktif yang melibatkan pendidik dengan peserta didik dengan mengikuti
rambu-rambu atau perencanaan yang telah disusun sedemkian rupa dalam
mencapai tujuan belajar, hingga mendapatkan capaian pembelajaran yang
diiginkan 12.
Berdasarkan pengertian pembelajaran yang disampaikan oleh para ahli di
atas, pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha membangun lingkungan
pembelajaran yang sistematis dan terukur yang dapat membantu serta
mengarahkan siswa dalam proses belajar serta mewujudkan raihan capaian
pembelajaran yang diinginkan dalam setiap satuan pendidikan.
10 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Yogyakarta: Rosdakarya, 1997),35.
11 Mudjiono dan Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 44.
12 A Majid, Strategi Pembelajaran. Rosdakarya. (Bandung: Rosdakarya, 2014), 56.
13 A Hawi, Kompetensi Guru Agama Islam (Surabaya: Raja Grafindo Persada, 2013), 77.
14 N. A. Muhaimin, Ghafir, A., & Rahman, Strategi Belajar Mengajar Penerapannya Dalam
Pengembagan Pendidikan Agama (Surabaya: CV Citra Media Karya Anak Bangsa, 1996), 56.
15 Majid, Strategi Pembelajaran, 67.
1) Aqidah
Aqidah berisikan segala sesuatu yang bersumber dari i’tikad batin,
pembelajaran agar peserta didik memahami bahwa Allah Maha Esa yang
memberikan dan memiliki kuasa terhadap penciptaan dunia beserta isinya,
termasuk kekuasaan allah Swt untuk meniadakan alam semesta ini.
2) Syari’ah
Syariah memiliki muatan tentang segala hal yang berhubungan dengan
amaliah lahiriah yang dimanifestasikan sebagai bukti perilaku taat kepada
Allah Swt terhadap peraturan atau hukum Allah Swt yang mengatur
hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan hubungan antar manusia
dengan kehidupan manusia itu sendiri.
3) Akhlak
Akhlak merupakan amaliah pelengkap dan penyempurna bagi kedua amal
di atas. Akhlak adalah hasil dari pemahaman umat Islam terhadap Aqidah
dan Syariah yang menjadi rambu-rambu dalam kehidupan manusia.
16 A. M. Mali, Visi Pembaharuan Pendidikan Islam (Jakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan dan
Penyusunan Naskah Indonesia, 1998), 78.
17 Abdul Chaer, Sosio-linguistik: Perkenalan Awal (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), 88.
18 Dewi Sendhikasari Dharmaningtias, “Penghapusan kebijakan rintisan sekolah berstandar
internasional (RSBI),” Politica 4, no. 2 (2013): 263–85,
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/AKAR_IDEOLOGIS_.
mengajar. Bahasa asing yang biasa digunakan salah satunya adalah bahasa
Inggris yang digunakan di hamper seluruh mata pelajaran, tidak terkecuali
maple PAI. Pembelajaran PAI dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar alternatif dalam pembelajaran dirasa penting digunakan
karena peserta didik lebih banyak berbagi informasi dan pengetahuan yang
biasa disampaikan dengan multi bahasa (campuran) antara bahasa Indonesia
dengan bahasa Inggris.
Dengan informasi dan pengetahuan yang di dapat tersebut, menjadikan
peserta didik tingkat SMA atau sederajat memiliki pengetahuan dan
kemampuan lebih baik dalam penggunaan bahasa Inggris dibanding di jenjang
pendidikan sebelumnya. Dengan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar alternatif dalam pembelajaran PAI menjadikan peserta didik dapat
lebih mudah memahami nilai-nilai suci agama dalam pembelajaran pendidikan
agama Islam.
SMAN 4 Malang sebagai sekolah favorit di kota Malang dalam
mengaplikasikan penggunaan bahasa Inggris sebagai alternatif bahasa
pengantar yang diampu oleh Bapak A. Fuad Awfaz, M.Pd.I., berpedoman pada
kerangka acuan yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kementrian Agama 19.
Pembelajaran PAI di SMAN 4 Malang dilaksanakan secara teori dan
praktik. Secara teori, pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode
dan pendekatan yang mengedepankan peran utama peserta didik dalam
menemukan dan menganalisis konsep-konsep dalam pembelajaran PAI yang
ditemukan. Konsep-konsep tersebut di analisis dengan mengacu pada rencana
kegiatan pembelajaran yang terlebih dahulu telah dipersiapkan oleh pendidik.
Hasil pengolahan materi PAI dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai
alternatif bahasa pengantar, meliputi: Self Control (Mujahadah An-Nafs), Unity
in Diversity (Ukhuwah), Positif Thinking (Husnudzan) yang mencakup
pelajaran Al-Qur’an dan Akhlak. Sedangkan untuk materi Fiqih dan SKI, yaitu:
Da’wah Journey Prophet Muhammad as history of Moslem struggle (Dakwah
Nabi di Makkah dan Madinah). Ibadah praktik yang dilakukan di SMAN 4
20 Mushbihin, 2022.
21 Mushbihin, 2022
Kesimpulan
SMAN 4 Malang sebagai sekolah favorit di kota Malang, memiliki
tuntutan untuk membekali peserta didiknya memiliki kemampuan yang berguna
di era 4.0. Salah satunya adalah kemampuan berkomunikasi menggunakan
bahasa asing. Dalam pembelajaran PAI, pendidik di SMAN 4 Malang
menerapkan penggunaan bahasa Inggris sebagai alternatif bahasa pengantar
didalamnya. Namun demikian, pembelajaran PAI tidak seutuhnya
menggunakan bahasa Inggris, karena dalam proses pembelajaran menerapkan
multi bahasa, yakni memadupadankan bahasa pengantar utama (Indonesia)
dengan bahasa asing (Inggris).
Pembelajaran PAI menggunakan bahasa Inggris di SMAN 4 Malang,
mampu memberikan motivasi bagi peserta didik untuk lebih menerapkan nilai-
nilai suci agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik memiliki
kesadaran dan tanggung jawab yang semakin berkembang terhadap pentingnya
menjaga diri agar terhindar dari perilaku-perilaku yang dapat menjauhkannya
dari nilai-nilai suci ajaran Islam.
Implementasi pembelajaran PAI menggunakan bahasa Inggris berhasil
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam materi pembelajaran PAI. Hal
ini dibuktikan dengan respon peserta didik yang kritis dalam mengaitkan
pemahaman agama mereka dengan realita kehidupan sehari-hari. Di samping
itu, peserta didik juga menunjukkan hasil belajar yang terus meningkat dalam
setiap evaluasi belajar, baik dalam evaluasi harian atau evaluasi di akhir
semester.
22 Mushbihin, 2022
DAFTAR PUSTAKA