Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% found this document useful (0 votes)
14 views16 pages

Implementasi Bahasa Inggris Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Sman 04 Kota Malang

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 16

Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

IMPLEMENTASI BAHASA INGGRIS PADA


PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SISWA SMAN 04 KOTA MALANG

Fitroh Mushbihin Diwanto, Ika Nuriyanti,


Imam Wahyudi Karimullah
UIN Maliki Malang, Universitas Islam Malang
mdfitroh@gmail.com

Abstract
English has an important role in various aspects. Including in the
aspect of education, where the world of education today must keep up
with the times that are full of challenges, one of which is PAI learning
with the aim that students can understand religious education as a
whole. Because some references currently use a lot of foreign
languages, especially English. This study uses descriptive qualitative
research methods, namely an activity to understand a phenomenon as
an object of research by describing its natural context. The type of this
research is field research (Field Research) in this study researchers
directly observe events and are directly involved in the field, namely
in the process of learning Islamic religious education using English at
SMAN 4 Malang. The results of this study indicate that learning PAI
using English at SMAN 4 Malang, is able to provide motivation for
students to better apply the sacred values of Islam in everyday life.
while the implementation of PAI learning using English has succeeded
in increasing the ability of students in PAI learning materials. This is
evidenced by the critical response of students in linking their
religious understanding with the realities of everyday life. In addition,
students also show learning outcomes that continue to improve in
each learning evaluation, both in daily evaluations or evaluations at
the end of the semester

Keyword: Implementation, English, PAI Learning

Abstrak
Bahasa inggris mempunyai peran penting dalam berbagai aspek.
Termasuk pada aspek pendidikan, dimana dunia pendidikan saat ini

Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022 | 321


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

harus mengikuti perkembangan zaman yang penuh dengan


tantangan, salah satunya pada pembelajaran PAI dengan tujuan siswa
dapat memahami pendidikan agama secara keseluruhan. Karena
beberapa referensi saat ini banyak menggunakan bahasa asing,
khususnya bahasa inggris. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif diskriptif yaitu sebuah kegiatan untuk memahami
sebuah fenomena sebagai objek penelitian dengan cara
mendiskripsikan konteks alamiah. Adapun jenis penelitian ini adalah
penelitian lapangan (Field Research) dalam penelitian ini peneliti
secara langsung mengamati kejadian dan terlibat secara langsung di
lapangan yaitu pada proses pembelajaran pendidikan agama Islam
menggunakan bahasa inggris di SMAN 4 Malang. Hasil Penelitian ini
menunjukkan bahwa pembelajaran PAI menggunakan bahasa Inggris
di SMAN 4 Malang, mampu memberikan motivasi bagi peserta didik
untuk lebih menerapkan nilai-nilai suci agama Islam dalam
kehidupan sehari-hari. adapun implementasi pembelajaran PAI
menggunakan bahasa Inggris berhasil meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam materi pembelajaran PAI. Hal ini dibuktikan
dengan respon peserta didik yang kritis dalam mengaitkan
pemahaman agama mereka dengan realita kehidupan sehari-hari. Di
samping itu, peserta didik juga menunjukkan hasil belajar yang terus
meningkat dalam setiap evaluasi belajar, baik dalam evaluasi harian
atau evaluasi di akhir semester
Kata Kunci: Implementasi, Bahasa Inggris, Pembelajaran PAI

Pendahuluan
Pendidikan di era milenial tidak terlepas dari perkembangan zaman yang
semakin canggih. Hal ini juga tentu mempunyai pengaruh pada berbagai macam
aspek. Salah satunya adalah penggunaan multi bahasa pengantar pada
pembelajaran. Siswa dituntut untuk dapat menafsirkan capaian pembelajaran
(cp) melalui penggunaan bahasa pengantar yang lebih beragam hingga lebih
mudah dipahami dikalangan pelajar. Sebagai contoh penggunaan Bahasa
Inggris dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Mata pelajaran
pendidikan agama Islam, sejatinya adalah pengetahuan khusus yang berisi
tentang muatan agama yang harus dipahami oleh seluruh siswa. Namun pada

322 | Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

praktiknya siswa terkadang kesulitan dalam memahami capaian pembelajaran


karena terdapat bahasa asing yang tidak biasa dijumpai dan belum dimengerti.
Penggunaan Bahasa asing dalam pembelajaran PAI lebih didominasi
dengan Bahasa Arab, sedangkan tingkat pengetahuan siswa terhadap Bahasa
Arab masih relative rendah. Berbeda dengan pengetahuan siswa terhadap
Bahasa Inggris, siswa lebih mudah memahami penggunaan kata atau kalimat
dalam Bahasa Inggris, yang juga sering digunakan dalam berkomunikasi sehari-
hari. Sehingga, dalam pembelajaran PAI sangat dibutuhkan penggunaan bahasa
inggris untuk memenuhi capaian pembelajaran. Karena pada dasarnya bahasa
inggris adalah bahasa dunia yang memberikan banyak dampak tidak hanya pada
bidang pendidikan, antara lain: sosial, ekonomi, wisata dan lain sebagainya.1
Urgensi penggunaan bahasa asing khususnya bahasa inggris ini menuntut
sekolah agar meningkatkan kualitas pendidikannya. Sehingga sekolah mampu
bersaing pada tingkat nasional bahkan internasional. Dalam prakteknya sekolah
dapat Menyusun strategi yang bervariasi agar bahasa inggris dapat digunakan
dengan mudah sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran PAI ataupun mata
pelajaran lainnya.2 pentingnya bahasa inggris dalam pembelajaran tidak hanya
dirasakan oleh sekolah-sekolah negeri, namun juga pada sekolah-sekolah
swasta. Sebagai contoh hasil penelitian yang dilakukan oleh astri khoirunnisa
tentang pembelajaran PAI berbasis bahasa inggris pada MI Afkaruna Islamic
school Yogyakarta jawa tengah dengan tujuan agar siswa siswa dapat
menghadapi problematika yang akan terjadi di era globalisasi 3.
Hal yang sama juga dilakukan oleh pondok pesantren Mamba’us Sholihin
Suci Manyar Gresik. Pondok ini jua mengembangkan strategi pembelajaran
bahasa arab dan bahasa inggris untuk mendukung pembelajaran dan
mempersiapkan mental para alumni pondok pesantren dalam menghadapi

1 Yudi Kusmayadi, “Implementasi Penggunaan Bahasa Inggris pada Pembelajaran PAI Diniyah Ulya
Kelas 4 dengan Metode Collaborative Learneng di Pondok Pesantren Miftahul Huda al-Ahzar
Citangkolo,” Thoriqotuna: Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 1 (2018): 176–90.
2 Byslina Maduwu, “Pentingnya pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah,” Jurnal Warta 1, no. 2

(2016): 1–7.
3 Astri Khoirunnisa, “Pembelajaran PAI Berbasis Bahasa Inggris Sebagai Upaya Menghadapi

Tantangan Globalisasi di MI Afkaaruna Islamic School Yogyakarta,” Jurnal Ilmiah Mahasiswa


Raushan Fikr 10, no. 1 (2021): 56–67, https://doi.org/10.24090/jimrf.v10i1.4683.

Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022 | 323


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

tantangan globalisasi. Strategi pondok pesantren ini menggunakan metode


perpaduan antara sistem salaf dan pondok modern dengan teknik yang
bervariasi sehingga santri sangat senang dalam belajar bahasa inggris.4
Penguasaan bahasa asing khususnya bahasa inggris mempunyai pengaruh yang
bagus pada proses pembelajaran siswa. Karena bahasa inggris merupakan
pengetahun yang harus terintegrasi dengan pengetahuan lainnya. Hal ini sesuai
dengan tujuan pengembangan kurikulum 2013 membentuk manusia yang
produktif, kreatif dan inovatif.5
Tidak hanya pada bidang pendidikan, penggunaan bahasa inggris juga
sangat penting dalam komunikasi dakwah. Penelitian ini dilakukan oleh Juriana
yang membahas tentang penyampaian pesan dalam dakwah akan sangat
mengena pada para audiens atau pendengar merasa bahasa yang digunakan oleh
seorang da’i (penceramah) mudah untuk dimengerti. Sehingga materi dakwah
dengan misi menyebar agama Islam akan tersampaikan dengan efektif dan
efisien. Sehingga seorang da’i (penceramah) harus mempunyai kompetensi
bahasa inggris agar dapat menjawab pertentangan antar agama yang terjadi di
dunia.6
Beberapa penelitian di atas menunjukkan bahwa penggunaan bahasa
inggris mempunyai peran penting dalam berbagai aspek. Termasuk pada aspek
pendidikan, dimana dunia pendidikan saat ini harus mengikuti perkembangan
zaman yang penuh dengan tantangan. Pendidik dituntut mempunyai kompetensi
bahasa inggris sebagai salah satu bahasa pengantar dalam pembelajaran agar
pendidik dapat memberikan contoh kepada siswa untuk selalu melakukan
inovasi-inovasi guna mempersiapkan diri menghadapi persaingan di masa

4 Ema Umiatul Husna, Muhammad Anshori, dan Khoirun Nisa’, “Strategi Pembelajaran Program
Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Untuk Meningkatkan Daya Saing Alumni Di Era Revolusi Industri
4 . 0 Di Pondok,” Journal of Education and Management Studies 4, no. 1 (2021): 51–58.
5 Baiq Rismarini Nursaly, “Prestasi Belajar Bahasa Inggris pada Siswa SMA pada Pelaksanaan Sistem

Pembelajaran Kurikulum 2013,” JOEAI (Journal of Education and Instruction) 4, no. 1 (2021): 471–
78.
6 Juriana Juriana, “Pentingnya Penggunaan Bahasa Inggris dalam Komunikasi Dakwah pada Era

Global,” Mawa’Izh: Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan 8, no. 2 (2018): 241–58,
https://doi.org/10.32923/maw.v8i2.773.

324 | Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

depan.7 Implementasi bahasa inggris pada pembelajaran PAI pada siswa SMAN
4 kota malang merupakan sebuah terobosan baru yang mempunyai target
capaian pembelajaran yang telah ditentukan. Sehingga hal ini penting untuk
dilakukan penelitian terkait bagaimana implementasi bahasa inggris dalam
pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) di SMAN 04 Kota
Malang. Apakah dalam praktiknya bahasa inggris sebagai salah satu bahasa
pengantar dapat membantu siswa atau menjadi penghambat untuk mencapai
capaian pembelajaran.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif diskriptif yaitu
sebuah kegiatan untuk memahami sebuah fenomena sebagai objek penelitian
dengan cara mendiskripsikan konteks alamiah menggunakan metode dan
bahasa ilmiah.8 Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field
Research) dalam penelitian ini peneliti secara langsung mengamati kejadian dan
terlibat secara langsung di lapangan yaitu pada proses pembelajaran pendidikan
agama Islam menggunakan bahasa inggris sebagai salah satu bahasa pendukung
untuk mencapai capaian pembelajaran.9 peneliti mengumpulkan data-data
tentang pembelajaran PAI berbasis bahasa inggris dengan tiga cara yaitu
observasi, wawancara dan dokumentasi. Data-data yang telah terkumpulkan
akan dianalisis dengan beberapa langkah, antara lain: pengumpulan data,
penyajian dan veifikasi atau mengambil sebuah kesimpulan terkait dengan topik
penelitian.

Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi menjelaskan
bahwa pembelajaran termasuk dalam bagian yang tak terpisahkan dari

7 Sri Handayani, “Pentingnya berbahasa Inggris dalam Menyongsong ASEAN Community 2015,”
Jurnal Profesi Pendidik 3, no. 1 (2015): 106.
8 I Lexy Moleng, Metodologi Penelitian Kualitatif, I (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), 225.
9 J.R Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakter dan Keunggulannya (Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, 2010), 18.

Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022 | 325


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

aktififitas akademik yang terukur 10. Sejalan dengan Dimyati dan Mudjiono,
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang secara instruksional telah
menjadi program terpadu yang menciptakan proses pembelajaran yang
memposisikan siswa berperan penting dalam usaha memenuhi capaian
pembelajaran yang juga mendapatkan control dan pengawasan langsung dari
sumber belajar yang telah dirancang oleh guru 11. Dengan demikian, guru
dituntut mampu untuk menciptakan bahan ajar yang memberikan rambu-rambu
kepada siswa dalam proses mencapai capaian pembelajaran.
Sedangkan pembelajaran menurut Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 tahun 2003, dijelaskan bahwa pembelajaran adalah hubungan
interaktif yang melibatkan pendidik dengan peserta didik dengan mengikuti
rambu-rambu atau perencanaan yang telah disusun sedemkian rupa dalam
mencapai tujuan belajar, hingga mendapatkan capaian pembelajaran yang
diiginkan 12.
Berdasarkan pengertian pembelajaran yang disampaikan oleh para ahli di
atas, pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha membangun lingkungan
pembelajaran yang sistematis dan terukur yang dapat membantu serta
mengarahkan siswa dalam proses belajar serta mewujudkan raihan capaian
pembelajaran yang diinginkan dalam setiap satuan pendidikan.

Pendidikan Agama Islam


Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 1989
pasal 39 ayat 2 dijelaskan bahwa muatan kurikulum pada setiap jenjang
pendidikan setidaknya harus berisikan: (a) Pendidikan Pancasila, (b)
Pendidikan agama, (c) Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini menandakan
bahwa muatan kurikulum Pendidikan Agama adalah muatan kurikulum pokok
yang wajib ada dalam struktur kurikulum pendidikan di setiap satuan
pendidikan.

10 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Yogyakarta: Rosdakarya, 1997),35.
11 Mudjiono dan Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 44.
12 A Majid, Strategi Pembelajaran. Rosdakarya. (Bandung: Rosdakarya, 2014), 56.

326 | Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

Pendidikan Agama Islam dapat bersama-sama kita sadari sebagai tanggung


jawab penuh yang harus dirancang sebagai usaha menanamkan nilai-nilai dan
mengamalkan ajaran agama Islam kepada peserta didik. Kegiatan pembelajaran
pendidikan agama Islam harus dilaksanakan dengan tetap mengedepankan
toleransi antar umat beragama sebagai bentuk aplikasi dari karakter Pancasila
yang memberikan jaminan kerukunan antar umat beragama kepada generasi
pemuda penerus bangsa dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan
Nasional 13.
Dengan demikian, pendidikan agama Islam menjadi sebuah landasan
pokok yang harus dibangun di atas kesadaran tanggung jawab yang penuh, agar
perencanaan pembelajaran pendidikan agama Islam dapat benar-benar
membantu peserta didik memiliki karakter dasar dalam menjalankan tuntunan
syariat agama Islam dan mengharga perbedaan beragama yang ada dalam
kerangka kebinekaan di Negara kesatuan Republik Indonesia.

Tujuan Pendidikan Agama Islam


Pendidikan Agama Islam dalam proses capaian pembelajaran nyatanya
memiliki tujuan yang sama dengan SISDIKNAS No. 20 tahun 2003.
Pendidikan Agama Islam memiliki misi khusus yang tertuang dalam tujuan
utamanya, yakni secara bertahap menambah tingkat pemahaman, keimanan,
penghayatan yang dibuktikan dalam praktek beragama Islam peserta didik
dalam keseharian, baik dalam beribadah, maupun bermuamalah. Dengan begitu,
akan tercipta generasi pemuda Islam dengan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah Swt yang mengantarkannya menjadi umat Islam yang memiliki Akhlak
Mulia 14.

Materi Pendidikan Agama Islam


Merujuk dari tujuan Pendidikan agama Islam, terbentukan materi atau
ajaran pokok pendidikan agama Islam yang meliputi, yaitu 15:

13 A Hawi, Kompetensi Guru Agama Islam (Surabaya: Raja Grafindo Persada, 2013), 77.
14 N. A. Muhaimin, Ghafir, A., & Rahman, Strategi Belajar Mengajar Penerapannya Dalam
Pengembagan Pendidikan Agama (Surabaya: CV Citra Media Karya Anak Bangsa, 1996), 56.
15 Majid, Strategi Pembelajaran, 67.

Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022 | 327


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

1) Aqidah
Aqidah berisikan segala sesuatu yang bersumber dari i’tikad batin,
pembelajaran agar peserta didik memahami bahwa Allah Maha Esa yang
memberikan dan memiliki kuasa terhadap penciptaan dunia beserta isinya,
termasuk kekuasaan allah Swt untuk meniadakan alam semesta ini.
2) Syari’ah
Syariah memiliki muatan tentang segala hal yang berhubungan dengan
amaliah lahiriah yang dimanifestasikan sebagai bukti perilaku taat kepada
Allah Swt terhadap peraturan atau hukum Allah Swt yang mengatur
hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan hubungan antar manusia
dengan kehidupan manusia itu sendiri.
3) Akhlak
Akhlak merupakan amaliah pelengkap dan penyempurna bagi kedua amal
di atas. Akhlak adalah hasil dari pemahaman umat Islam terhadap Aqidah
dan Syariah yang menjadi rambu-rambu dalam kehidupan manusia.

Mendalamnya pemahaman terhadap 3 ajaran pokok pendidikan agama


Islam di atas, maka lahirlah beberapa disiplin ilmu agama lainnya, yaitu : Ilmu
Tauhid, Ilmu Fiqih, Ilmu Akhlak. Dari 3 disiplin ilmu agama tersebut,
kemudian dilengkapi dengan disiplin ilmu lainnya yang membahas Ilmu Al-
Qur’an dan Ilmu Al-Hadits serta melengkapinya dengan Ilmu Sejarah Islam
(Tarikh). Dari perkembangan disiplin ilmu tersebut, menandakan bahwa
cakupan pembelajaran Pendidikan agama Islam meliputi tidak hanya pada ranah
ibadah yang menghubungkan manusia dengan Tuhan, namun juga terkait
dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan lingkungan hidupnya.

Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


Dalam proses satuan pendidikan dalam mencapai capaian pembelajaran
perlu memperhatikan beberapa tahapan atau yang biasa kita pahami dengan
istilah metode. Pada hakikatnya, metode dalam mencapai capaian pembelajaran
pada pembelajaran pendidikan agama Islam tidaklah memiliki perbedaan yang
signifikan dengan pendidikan umum. Namun demikian, pendidik hingga satuan

328 | Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

pendidikan tetap harus memperhatikan beberapa hal penting dalam menyusun


atau menciptakan kurikulum PAI agar memiliki nilai manfaat bagi peserta
didik, menumbuhkan ketertarikan dan menghubungkannya dengan
permasalahan yang yang biasa dihadapi peserta didik, bukan hanya yang
berkaitan dengan lingkungan sekolah namun juga yang berkaitan dnegan
lingkungan keluarga hingga masyarakat. Untuk itu, diperlukan pemahaman
terhadap 2 landasan penting dalam merancang kurikulum PAI, yaitu 16:
1) Landasan Motivasional
Kurikulum PAI dipahami sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan
ketertarikan peserta didik dalam belajar mengenai agama Islam.
Ketertarikan ini, diharapkan akan menimbulkan kesadaran akan adanya
tugas dan tanggung jawab pada diri peserta didik mengisi kehidupan sehari-
harinya dengan nilai-nilai ajaran Islam.
2) Landasan Moral
Dalam Menyusun kurikulum PAI diperlukan keyakinan yang kuat, bahwa
nilai-nilai ajaran Islam yang berusaha ditanamkan kepada peserta didik,
mampu mengarahkan peserta didik untuk menghiasi perilaku kesehariannya
dengan akhlakul mahmudah.

Pembelajaran Berbasis Bahasa Asing


Pembelajaran di Era 4.0 menuntut adanya perubahan yang dapat
mengimbangi perkembangan zaman, yaitu penggunaan bahasa inggris dalam
pembelajaran. Dewasa ini bahasa inggris yang telah menjadi bahasa dunia yang
eksklusif, karena dalam kehidupan sehari-hari bahasa inggris seakan-akan telah
menjadi kebutuhan pokok yang harus terpenuhi. Begitu pula dalam
pembelajaran seluruh jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak
sampai pada jenjang perguruan tinggi semua telah berusaha memperkenalkan
dan mengimplementasikan bahasa inggris secara konsisten. Walaupun pada
prakteknya penggunaan bahasa inggris pemula akan mengalami kendala, namun
pembelajaran berbahasa asing atau bahasa inggris akan bermanfaat sebagai

16 A. M. Mali, Visi Pembaharuan Pendidikan Islam (Jakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan dan
Penyusunan Naskah Indonesia, 1998), 78.

Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022 | 329


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

memahami referensi yang menggunakan bahasa asing. Selain itu tujuan


pembelajaran bahasa asing antara lain: pertama, membantu siswa dalam
memahami ilmu pengetahuan secara maksimal. Kedua melatih komunikasi
siswa dengan warga atau teman sejawat menggunakan bahasa inggris. Ketiga,
memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan pembangunan
nasional.17

Implementasi Bahasa Inggris dalam Pembelajaran PAI di SMAN 04 Kota


Malang
Undang-undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 merupakan kerangka
acuan dalam menentukan arah Pendidikan Nasional. Salah satu kerangka
penting dalam UU SISDIKNAS N0. 20 tahun 2003 yang pada akhirnya
dihapuskan oleh MK 10 tahun kemudian adalah kerangka pembentukan
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Dalam kebijakannya,
pemerintah memiliki kecenderungan memberikan perhatian khusus hanya pada
beberapa satuan pendidikan yang secara khusus mampu menyelenggarakan
RSBI. satuan pendidikan yang mampu menyelenggarakan RSBI akan
mendapatkan alokasi bantuan dana lebih baik dibanding yang tidak mampu
menyelenggarakan RSBI. Dengan begitu, pemerintah secara tidak langsung
berperilaku tidak adil terhadap satuan pendidikan yang tidak memiliki
kemampuan menyelenggarakan RSBI 18.
Sejak dihapusnya RSBI dalam muatan UU SISDIKNAS no. 20 tahun
2003, kurikulum pendidikan nasional nyatanya masih menggunakan beberapa
komponen fundamental dalam penyusunan kurikulum satuan pendidikan,
seperti pemanfaatan TIK dalam pembelajaran hingga penggunakan multi
bahasa pengantar dalam proses pembelajaran. Penggunaan multi bahasa
pengantar mengharuskan pendidik dan peserta didik mampu menggunakan
bahasa asing sebagai bahasa alternatif yang menunjang kegiatan belajar

17 Abdul Chaer, Sosio-linguistik: Perkenalan Awal (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), 88.
18 Dewi Sendhikasari Dharmaningtias, “Penghapusan kebijakan rintisan sekolah berstandar
internasional (RSBI),” Politica 4, no. 2 (2013): 263–85,
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/AKAR_IDEOLOGIS_.

330 | Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

mengajar. Bahasa asing yang biasa digunakan salah satunya adalah bahasa
Inggris yang digunakan di hamper seluruh mata pelajaran, tidak terkecuali
maple PAI. Pembelajaran PAI dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar alternatif dalam pembelajaran dirasa penting digunakan
karena peserta didik lebih banyak berbagi informasi dan pengetahuan yang
biasa disampaikan dengan multi bahasa (campuran) antara bahasa Indonesia
dengan bahasa Inggris.
Dengan informasi dan pengetahuan yang di dapat tersebut, menjadikan
peserta didik tingkat SMA atau sederajat memiliki pengetahuan dan
kemampuan lebih baik dalam penggunaan bahasa Inggris dibanding di jenjang
pendidikan sebelumnya. Dengan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar alternatif dalam pembelajaran PAI menjadikan peserta didik dapat
lebih mudah memahami nilai-nilai suci agama dalam pembelajaran pendidikan
agama Islam.
SMAN 4 Malang sebagai sekolah favorit di kota Malang dalam
mengaplikasikan penggunaan bahasa Inggris sebagai alternatif bahasa
pengantar yang diampu oleh Bapak A. Fuad Awfaz, M.Pd.I., berpedoman pada
kerangka acuan yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kementrian Agama 19.
Pembelajaran PAI di SMAN 4 Malang dilaksanakan secara teori dan
praktik. Secara teori, pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode
dan pendekatan yang mengedepankan peran utama peserta didik dalam
menemukan dan menganalisis konsep-konsep dalam pembelajaran PAI yang
ditemukan. Konsep-konsep tersebut di analisis dengan mengacu pada rencana
kegiatan pembelajaran yang terlebih dahulu telah dipersiapkan oleh pendidik.
Hasil pengolahan materi PAI dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai
alternatif bahasa pengantar, meliputi: Self Control (Mujahadah An-Nafs), Unity
in Diversity (Ukhuwah), Positif Thinking (Husnudzan) yang mencakup
pelajaran Al-Qur’an dan Akhlak. Sedangkan untuk materi Fiqih dan SKI, yaitu:
Da’wah Journey Prophet Muhammad as history of Moslem struggle (Dakwah
Nabi di Makkah dan Madinah). Ibadah praktik yang dilakukan di SMAN 4

19 Fitroh Mushbihin, “Observed. SMAN 4 Malang,” 2022.

Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022 | 331


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

Malang berupa kegiatan pembiasaan yang dilaksanakan setiap harinya seperti


shalat fardhu berjamaah, shalat sunnah berjamaah, membaca Asma’ul Husna,
Khotmil Qur’an 30 Juz yang dilaksanakan setiap hari Jum’at dan hafalan surat-
surat pendek bagi peserta didik yang memiliki kemampuan lebih dalam
membaca dan menghafalkan Al-Qur’an 20.
Menggunakan bahasa inggris sebagai alternatif bahasa pengantar pada
pembelajaran PAI di SMAN 4 Malang, memiliki peran penting terhadap
terbentuknya karakter-karakter positif di kalangan peserta didiknya,
diantaranya: pertama, peserta didik terbiasa kritis memahami pembelajaran PAI
sebagai sebuah paradigma yang biasa dialami dalam lingkungan kesehariannya.
Dengan demikian, peserta didik lebih peka terhadap permasalahan yang dialami
dalam keseharian dibuktikan dengan berusaha menemukan solusi dalam
menyelesaikan permasalahan tersebut. Kedua, peserta didik menunjukkan
perilaku yang aktif dengan menghubungan sebuah materi pelajaran PAI dengan
problem permasalahan terkini yang sedang terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa
peserta didik memiliki kepercayaan diri dalam mempelajarai PAI sebagai
sebuah kebutuhan dalam keseharian. Peserta didik menyadari pentingnya
menjaga diri dari hal-hal yang mengakibatkan kita kehilangan kontrol terhadap
diri sendiri karena jauh dari nilai-nilai ajaran agama Islam. Ketiga, peserta didik
saling mempengaruhi satu sama lain untuk melaksanakan kegiatan ibadah
seperti shalat fardhu berjamaah hingga shalat dhuha berjamaah yang
menandakan bahwa peserta didik memiliki kesadaran kan tanggung jawabnya
sebagai makhluk yang diciptakan Allah Swt, yakni tidak membuat dirinya
meninggalkan ibadah kepada Allah Swt 21.
Implementasi pembelajaran PAI menggunakan bahasa Inggris sebagai
alternatif bahasa pengantar di SMAN 4 Malang dinilai berhasil berdasarkan
pada 2 tolak ukur, yaitu: pertama, siswa memberikan respon yang lebih kritis
ketika pendidik menggunakan istilah-istilah pada pembelajaran PAI dengan
istilah dalam bahasa Inggris, peserta didik lebih tertarik dan terpancing untuk
bertanya hingga membuat argument terkait materi pembelajaran. Kedua, hasil

20 Mushbihin, 2022.
21 Mushbihin, 2022

332 | Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

belajar peserta didik dalam evaluasi belajar menunjukkan peningkatan yang


baik dibanding ketika pendidik belum menggunakan bahasa Inggris sebagai
alternatif bahasa pengantar dalam pembelajaran PAI. Hal ini memberikan
sebuah pengetahuan, bahwa pemahaman peserta didik menjadi lebih meningkat
22
.

Kesimpulan
SMAN 4 Malang sebagai sekolah favorit di kota Malang, memiliki
tuntutan untuk membekali peserta didiknya memiliki kemampuan yang berguna
di era 4.0. Salah satunya adalah kemampuan berkomunikasi menggunakan
bahasa asing. Dalam pembelajaran PAI, pendidik di SMAN 4 Malang
menerapkan penggunaan bahasa Inggris sebagai alternatif bahasa pengantar
didalamnya. Namun demikian, pembelajaran PAI tidak seutuhnya
menggunakan bahasa Inggris, karena dalam proses pembelajaran menerapkan
multi bahasa, yakni memadupadankan bahasa pengantar utama (Indonesia)
dengan bahasa asing (Inggris).
Pembelajaran PAI menggunakan bahasa Inggris di SMAN 4 Malang,
mampu memberikan motivasi bagi peserta didik untuk lebih menerapkan nilai-
nilai suci agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik memiliki
kesadaran dan tanggung jawab yang semakin berkembang terhadap pentingnya
menjaga diri agar terhindar dari perilaku-perilaku yang dapat menjauhkannya
dari nilai-nilai suci ajaran Islam.
Implementasi pembelajaran PAI menggunakan bahasa Inggris berhasil
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam materi pembelajaran PAI. Hal
ini dibuktikan dengan respon peserta didik yang kritis dalam mengaitkan
pemahaman agama mereka dengan realita kehidupan sehari-hari. Di samping
itu, peserta didik juga menunjukkan hasil belajar yang terus meningkat dalam
setiap evaluasi belajar, baik dalam evaluasi harian atau evaluasi di akhir
semester.

22 Mushbihin, 2022

Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022 | 333


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. Sosio-linguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: PT. Rineka Cipta,


2004.
Dharmaningtias, Dewi Sendhikasari. “Penghapusan kebijakan rintisan sekolah
berstandar internasional (RSBI).” Politica 4, no. 2 (2013): 263–85.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/AKAR_IDEOLOGIS_.
Handayani, Sri. “Pentingnya berbahasa Inggris dalam Menyongsong ASEAN
Community 2015.” Jurnal Profesi Pendidik 3, no. 1 (2015): 106.
Hawi, A. Kompetensi Guru Agama Islam. Surabaya: Raja Grafindo Persada,
2013.
Husna, Ema Umiatul, Muhammad Anshori, dan Khoirun Nisa’. “Strategi
Pembelajaran Program Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Untuk
Meningkatkan Daya Saing Alumni Di Era Revolusi Industri 4 . 0 Di
Pondok.” Journal of Education and Management Studies 4, no. 1 (2021):
51–58.
Juriana, Juriana. “Pentingnya Penggunaan Bahasa Inggris dalam Komunikasi
Dakwah pada Era Global.” Mawa’Izh: Jurnal Dakwah Dan
Pengembangan Sosial Kemanusiaan 8, no. 2 (2018): 241–58.
https://doi.org/10.32923/maw.v8i2.773.
Khoirunnisa, Astri. “Pembelajaran PAI Berbasis Bahasa Inggris Sebagai Upaya
Menghadapi Tantangan Globalisasi di MI Afkaaruna Islamic School
Yogyakarta.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr 10, no. 1 (2021):
56–67. https://doi.org/10.24090/jimrf.v10i1.4683.
Kusmayadi, Yudi. “Implementasi Penggunaan Bahasa Inggris pada
Pembelajaran PAI Diniyah Ulya Kelas 4 dengan Metode Collaborative
Learneng di Pondok Pesantren Miftahul Huda al-Ahzar Citangkolo.”
Thoriqotuna: Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 1 (2018): 176–90.
Maduwu, Byslina. “Pentingnya pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah.”

334 | Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

Jurnal Warta 1, no. 2 (2016): 1–7.


Majid, A. Strategi Pembelajaran. Rosdakarya. Bandung: Rosdakarya, 2014.
Mali, A. M. Visi Pembaharuan Pendidikan Islam. Jakarta: Lembaga
Pengembangan Pendidikan dan Penyusunan Naskah Indonesia, 1998.
Moleng, I Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. I. Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2005.
Mudjiono dan Dimyati. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta,
2010.
Muhaimin, Ghafir, A., & Rahman, N. A. Strategi Belajar Mengajar
Penerapannya Dalam Pengembagan Pendidikan Agama. Surabaya: CV
Citra Media Karya Anak Bangsa, 1996.
Mushbihin, Fitroh. “Observed. SMAN 4 Malang,” 2022.
Nursaly, Baiq Rismarini. “Prestasi Belajar Bahasa Inggris pada Siswa SMA
pada Pelaksanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum 2013.” JOEAI (Journal
of Education and Instruction) 4, no. 1 (2021): 471–78.
Raco, J.R. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakter dan Keunggulannya.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Yogyakarta:
Rosdakarya, 1997.

Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022 | 335


Fitroh Mushbihin Diwanto, dkk

336 | Kariman, Volume 10, Nomor 02, Desember 2022

You might also like