Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jurnal

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi dan Bisnis

Volume 1, Nomor 2, Mei – 2022, Hal 25-40


p-ISSN: 2809-1655; e-ISSN: 2809-1981

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN BRAND IMAGE TERHADAP


MINAT BELI KONSUMEN SKINCARE MS GLOW
(Studi Pada Konsumen MS Glow di Jawa Timur)

Niken Puspita Sari1, Tri Sudarwanto2


1Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Pendidikan Ekonomi, niken.18062@mhs.unesa.ac.id, Universitas Negeri Surabaya
2Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Pendidikan Ekonomi, trisudarwanto@unesa.ac.id, Universitas Negeri Surabaya

ABSTRACT

MS Glow is one of the beauty care brands in Indonesia, which this local brand is very popular
because it offers benefits that can brighten the skin. The company's strategy is to take advantage of
promotions by collaborating with Celebrity Endorsers. This research was motivated by the phenomenon of
the extremely high of MS Glow products sales which caused MS Glow consumers to burst amid intense
competition in the cosmetics industry in Indonesia and the presence of many new cosmetic brands emerging.
This study aims to analyze the influence of celebrity endorsers and brand image simultaneously on
consumers' buying interest in MS Glow products. The population in this study is MS Glow consumers in East
Java who have used MS Glow products at least three times and have witnessed celebrity endorsers
campaigning for MS Glow products. The sampling method used is non-probability sampling and purposive
sampling is used data collection. The data were collected using a questionnaire which a sample of 100
respondents was taken. The type of research in this research is descriptive quantitative research using
multiple linear regression analysis, coefficient of determination, partial test (T Test), and simultaneous test
(Test F). The results in this study show that the celebrity endorser variable (X1) and the brand image variable
(X2) partially (T Test) have a positive and significant influence on consumers' buying interest, while
simultaneously (Test F) the celebrity endorser (X1) and brand image (X2) variables have a positive and
significant influence on consumers' buying interest (Y). With R-Square Adjusted produced as much as 55.2%
and the remaining 44.8% influenced by other variables.

Keywords : Celebrity Endorser, Brand Image, Consumer Buying Interest, Skincare


ABSTRAK

MS Glow adalah salah satu merek perawatan kecantikan di Indonesia, dimana brand lokal ini sangat digemari
sebab menawarkan manfaat dapat mencerahkan kulit. Strategi perusahaan memanfaatkan promosi dengan
menjalin kerjasama dengan Celebrity Endorser. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena laku kerasnya
produk MS Glow yang menyebabkan konsumen MS Glow membludak ditengah ketatnya persaingan dalam
industri kosmetik di Indonesia serta banyaknya kehadiran brand kosmetik baru bermunculan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa pengaruh celebrity endorser dan brand image secara simultan terhadap minat
beli konsumen produk MS Glow. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen MS Glow di Jawa Timur
yang pernah menggunakan produk MS Glow minimal tiga kali dan pernah menyaksikan celebrity endorser
sedang campaign produk MS Glow. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability
sampling dan pengambilan data memakai purposive sampling. Data dikumpulkan dengan memakai kuisioner
dimana pengambilan sampel sejumlah 100 responden. Jenis penelitian dalam riset ini yakni penelitian
kuantitatif deskriptif dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji parsial
(Uji T), dan uji simultan (Uji F). Hasil dalam penelitian ini memperlihatkan bahwasanya variabel celebrity
endorser (X1) dan variabel brand image (X2) secara parsial (Uji T) mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli konsumen, sedangkan secara simultan (Uji F) variabel celebrity endorser (X1)
dan brand image (X2) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen (Y).
Dengan R-Square Adjusted yang dihasilkan sebanyak 55,2% dan sisanya 44,8% dipengaruhi dengan variabel
lain.

Kata Kunci : Celebrity Endorser, Brand Image, Minat Beli Konsumen, Skincare

Received Mei 22, 2022; Revised Mei 25, 2022; Accepted Mei 25, 2022
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

1. PENDAHULUAN
Dunia bisnis saat ini sedang berkembang pesat dan mengalami peningkatan. Menciptakan sebuah
produk yang unggul, berkualitas dan berbeda dibandingkan dengan produk lain merupakan sebuah tuntutan
setiap perusahaan untuk menciptakan produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan
keunggulan serta perbedaan kualitas tersebut perusahaan dapat berkompetisi dengan perusahaan lain. Upaya
perusahaan untuk mengembangkan serta berinovasi dalam memproduksi produk yang berbeda menjadi suatu
strategi yang efektif bagi perusahaan untuk bersaing sebab dengan demikian perusahaan telah menawarkan
sebuah produk inovatif. Faktor ini dapat dipengaruhi oleh minat beli konsumen kepada suatu produk sebab
perusahaan menghasilkan produk sesuai dengan minat serta kebutuhan pelanggan. Maka dari itu minat beli
pelanggan membentuk image perusahaan tetap baik dibenak konsumen (Sidabutar, 2019).
Industri kosmetik adalah salah satu bidang ekonomi dengan pertumbuhan cukup pesat. Kosmetik
merupakan kebutuhan sehari-hari dan tetap diminati hampir bagi setiap wanita. Pada dasarnya kebutuhan
seorang wanita selalu ingin tampil menarik sehingga kosmetik sebagai modal dan menjadi penunjang
penampilan. Indonesia menjadi salah satu pasar kosmetik terbesar di dunia karena tingginya permintaan
konsumen akan produk skincare. Dikutip dari Sindonews.com mengemukakan bahwa tren kosmetik di
Indonesia didasari oleh keinginan seorang wanita memiliki kulit glowing, cerah, bersinar, serta sehat. Tak
sedikit wanita Indonesia rela mengeluarkan koceknya demi tampil sempurna dan memukau dengan
melakukan perawatan dengan skincare maupun kosmetik. Fenomena ini merupakan pasar potensial bagi
industri kosmetik. Bisnis dalam industri kosmetik di Indonesia menawarkan peluang yang sangat
menjanjikan (Hadiallah & Juju, 2018).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI pada tahun 1977, Kosmetika dibedakan menjadi dua
menurut kegunaannya, yaitu yang pertama kosmetika penghias (kosmetik) yang digunakan untuk menghias
wajah serta menutupi noda kulit sehingga menghasilkan tampilan yang menarik dan menambah kepercayaan
diri bagi pengguna kosmetik. Kedua, kosmetik berupa skincare atau perawatan wajah yang digunakan untuk
merawat serta menjaga kebersihan kulit wajah. Berikut Perkembangan Nilai Pasar Kosmetik Indonesia dilihat
dari tabel di bawah ini prediksi hingga 2023:

Gambar 1.
Pangsa Pasar Kosmetik Indonesia
Tahun 2010 - 2023
Sumber Data : Statista diakses pada Januari 2022
Pada grafik diatas adalah laporan tahun 2020 oleh Statista, mengemukakan bahwa pangsa pasar
tertinggi perindustrian kosmetik Indonesia berasal dari segmen perawatan kecantikan, yaitu senilai $1,673
miliar pada tahun 2019. Dapat dilihat grafik di atas, perkembangan sektor industri kosmetik di Indonesia
menunjukkan pertumbuhan 30% dibandingkan nilai impor kosmetik sebesar Rp 2,54 triliun pada tahun 2016.
Produk kecantikan termasuk produk perawatan wajah, kosmetik serta sabun diimpor tengah naik sebesar 31,7
% dari tahun-ke-tahun antara Januari dan Juli 2018, kata Biro Pusat Statistik. Dengan nilai tersebut, memiliki
potensi bagi pasar di Indonesia untuk pengusaha di dalam ataupun luar negeri di industri kecantikan.
Saat ini pengenalan produk baru berpengaruh pada Celebrity Endorser, perusahaan memiliki strategi
yang cemerlang untuk menggunakan Celebrity Endorser sebab memiliki pengikut banyak dan setia yang
mengikuti idola mereka melalui media sosial semua pengikutnya akan mengetahui produk yang
dipromosikan dan dipakai olehnya. Menurut Shimp (2003) Endorsement di Indonesia menggunakan selebriti
sebagai bintang iklan mulai dari media sosial, media televisi serta media cetak. Perusahaan MS Glow
menggandeng beberapa celebrity ternama seperti Nagita Slavina, Raffi Ahmad, Lesti Kejora, Celine
Evangelista, Brisia Jodie, Sarwendah serta Celebrity Endorser lainnya. Celebrity Endorser digambarkan
sebagai figur yang baik serta menarik dikenal masyarakat dan mempresentasikan sebagai pelanggan.

26
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Celebrity Endorser menggunakan keahlian mereka untuk menarik minat publik. Celebrity Endorser
adalah sekelompok orang yang telah memiliki sekitar 10.000 keatas pengikut di Instagram atau biasa dikenal
sebagai selebgram dalam dunia periklanan elektronik (Cameliana & Rizqi, 2020). Banyaknya penggemar
celebrity endorser karena keestetikaan foto atau video yang dimiliki celebrity endorser berpengaruh sangat
positif terhadap perkembangan penjualan sebuah barang yang dijual. Pada hakikatnya celebrity endorser
mempengaruhi penggemarnya terlebih dahulu. Dengan kata lain, pasar Celebrity Endorser adalah followers.
Hasil penelitian oleh Firdausi (2020) memberikan penjelasan bahwa setelah pelanggan melihat apa yang telah
diposting oleh Celebrity Endorser mulailah minat beli pengikut setia sebab terdorong dengan adanya
selebgram dengan promosi yang dilakukan serta daya tarik yang diberikan.
Dapat diketahui kian bertambahnya followers dan semakin menarik postingan celebrity endorser
maka semakin tinggi minat beli pelanggan sebab banyaknya penonton akan melihat sebuah barang secara
spesifik mulai dari keelokan dan daya tarik pemotretan hingga mendapatkan gambar yang akan menarik
minat pembeli. Karena banyaknya followers mulai dengan lebih memperhatikan foto yang diunggah oleh
para pebisnis dan celebrity endorser dan kemudian melihat konten Instagram pada produk yang telah
dipromosikan melalui media online. Celebrity Endorser merupakan satu dari berbagai konsep terkini sebagai
upaya promosi atau mendorong untuk membeli sebuah produk (Muthia, 2021).
Berdasarkan hasil survei yang diulas oleh Beauty Index tahun 2020 menunjukkan bahwa mereview
produk kecantikan dapat menarik konsumen wanita untuk mempertimbangkan pembelian produk kecantikan
sebesar 64,7%. Sebagai endorser yang dipromosikan melalui media sosial Instagram, selebgram diharapkan
dapat menaikkan penjualan guna membujuk calon konsumen agar dapat mempertimbangkan produk yang
ditawarkan. Pentingnya celebrity endorser memiliki online engagement yang baik karena semakin besar
online engagement yang diraih, maka semakin berpeluang kemungkinan sebuah brand dapat dikenal secara
luas. Interaksi yang menunjukkan hubungan baik dengan pelanggan serta berdampak kepada loyalitas
konsumen dapat ditunjukan melalui engagement. Hal ini menjadi penting dimiliki oleh celebrity endorser.
Perusahaan kosmetik diharapkan memiliki strategi serta kemampuan untuk menarik konsumen
dengan pengaruh citra merek produk sebagai acuan minat membeli sebuah produk kecantikan. Kualitas
produk juga dapat mempengaruhi brand image, dimana semakin baik kualitas produk, semakin baik brand
image akan meningkat. Menurut Penelitian dari Wang (2014) mengemukakan bahwa brand image secara
signifikan dan memiliki pengaruh positif terhadap minat beli, dimana pelanggan berpotensi memilih untuk
membeli barang yang telah mempunyai reputasi yang baik dan popular karena brand image yang baik
menimalisir risiko yang didapat oleh pelanggan.
Brand Image menurut Tjiptono (2015) merupakan gambaran serta kepercayaan konsumen terhadap
suatu merek tertentu. Pelanggan cenderung menyukai dan memilih produk yang telah terkenal dan pelanggan
memiliki keyakinan pada suatu brand setelah melihat, membeli, dan memakai produk tersebut kemudian
pelanggan akan memiliki persepsi tersendiri akan produk yang dibeli. Brand dari sebuah produk akan
menarik pelanggan untuk membelinya sebab dari sebuah brand akan mempunyai pandangan terhadap produk
tersebut. Brand Image merupakan penilaian atau pandangan yang muncul dalam benak pelanggan saat
mendengar nama brand.
Maraknya trend skincare saat ini banyak kehadiran brand kosmetik baru bermunculan. Menciptakan
formula baru disesuaikan dengan wilayah di Indonesia karena merupakan iklim tropis, merek skincare yang
berasal dari Indonesia lebih memungkinkan cocok dibandingkan racikan skincare yang berasal dari luar
negeri dimana termasuk iklim dingin. Bisnis skincare lokal memiliki riwayat penjualan yang cukup pesat.
Dua minggu pertama pada bulan Februari 2021, memiliki total penjualan pada marketplace telah mencapai
Rp 91.22 Miliar dengan total transaksi sebesar 1,285,529. Setelah diteliti, Compas mendapatkan bahwa
merek - merek inilah yang saat ini tengah digemari oleh masyarakat berdasarkan jumlah penjualan mereka:

Gambar 2.
Sumber Data : compas.co.id

27
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Marak bermunculnya brand produk kecantikan baru di Indonesia, menjadikan pangsa pasar kian ketat
dalam persaingan, MS Glow tunjukkan eksistensinya dalam persaingan pasar. Dilansir dari compass.co.id
bahwa MS Glow menduduki urutan pertama skincare lokal terlaris di E- Commerce. Salah satu strategi
perusahaan dibidang kecantikan yakni Skincare MS Glow menyampaikan komunikasi secara persuasif
kepada konsumen dengan beriklan serta menggunakan celebrity endorser yang popular di dunia
entertainment seperti Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Sarwenda, Lesti Kejora, dan lain-lain. Fenomena ini
mununjukkan bahwa selebgram sebagai penyokong dalam promosi karena pemakaian selebriti sebagai juru
bicara diyakini bahwa hal itu dapat menarik minat beli konsumen kemudian dapat mengangkat penjualan
produk. Melalui berbagai pertimbangan untuk menentukan penggunaan celebrity endorser, termasuk
popularitas serta karakteristik selebriti disesuaikan dengan produk yang dipromosikan.
MS Glow adalah satu dari berbagai brand kecantikan asal Indonesia yang cukup populer, didirikan
pada tahun 2013. Brand kosmetik MS Glow dapat dikatakan belum lama memasuki pasar kecantikan di
Indonesia namun secara tak terduga meraih penghargaan “Best Brand Award tahun 2020” dengan kateori
penghargaan Perawatan Wajah Eksklusif. Magic for Skin merupakan singkatan moto merek dari MS Glow,
untuk menggambarkan produk yang memiliki manfaat membuat kulit cerah bercahaya terbaik di Indonesia,
sehingga menciptakan nama merek MS Glow. Telah banyak beauty vlogger dan artis yang menggunakan
serta memperbincangkan produk MS Glow. MS Glow telah menciptakan puluhan produk perawatan kulit
berkualitas, tak heran jika banyak masyarakat yang tertarik. MS Glow mempromosikan produknya
menggunakan jejaring sosial Facebook, Instagram, iklan Televisi, serta Tik-Tok. Selain melalui sosial media
dan elektronik, MS Glow menggunakan beberapa celebrity endorser untuk mempromosikan produknya.
MS Glow merupakan salah satu merek perawatan kecantikan yakni skincare dan kosmetik, dimana
saat ini produk dari merek tersebut tengah digandrungi oleh masyarakat sebab MS Glow menawarkan
manfaat produk dapat mencerahkan kulit. Dilansir oleh Investor.id mengemukakan bahwa kunci sukses MS
Glow sebagai peraih penjualan skincare terbanyak, tidak hanya membuat wajah tampak putih saja namun
glowing licin bagai kaca. Hal ini merupakan tujuan dan keinginan wanita saat menggunakan skincare. Tidak
hanya itu MS Glow telah memiliki ijin BPOM dan sertifikasi halal MUI, sehingga memiliki jaminan
keamanan dan kualitas produk. Selain itu, MS Glow adalah satu dari berbagai merek kosmetik di Indonesia
yang memperoleh penghargaan yang tercatat sebagai produsen dengan penjualan Skincare lebih dari 2 juta
perbulan. Hal ini merupakan penyebab MS Glow digemari dan menarik perhatian para wanita Indonesia
sehingga memperoleh penjualan skincare terbanyak dibanding merek lain.
Berikut tabel produk MS Glow Beauty terlaris di Shopee bulan Juli 2021:
Tabel 1.
TOTAL TOTAL
NO PRODUK TRANSAKSI PENJUALAN
1 Paket Wajah ± 15 ribu Rp 2,26 M
Paket Body Lotion dan
2 ± 10 ribu Rp 1,97 M
Serum Easy White Instant
3 Red Jelly Glowing ± 7 ribu Rp 1,78 M
Sumber Data : compas.co.id
Target pasar MS Glow adalah pria dan wanita. Target pasarnya terutama remaja 15 sampai 30+ tahun,
namun tidak menutup kemungkinan bagi wanita 30 tahun ke atas yang ingin mempercantik diri. Menurut
hasil survei ZAP Beauty tahun 2020 terhadap 4.460 wanita Indonesia, 82,5 percaya bahwasanya berparas
cantik diartikan mempunyai kulit putih dan bercahaya. Sesuai persepsi mayoritas wanita Indonesia tentang
arti kecantikan, sejumlah 69,6% mendambakan produk skincare dan perawatan tubuh yang dapat
mencerahkan. Penelitian ini juga diperkuat oleh riset yang dilakukan oleh Muthia (2021) menyatakan bahwa
variabel Celebrity Endorser dan Citra Merek memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen.
MS Glow sebagai perusahaan cukup popular di bidang perawatan wajah khususnya penjualan pada
perdagangan online, perlu untuk memahami apakah penggunaan selebriti akan mempengaruhi minat beli
pada produk yang diiklankannya. Dengan ini Celebrity Endorser bertindak menjadi juru bicara guna
mengkomunikasikan produk MS Glow, dengan tujuan untuk menciptakan brand image positif dan
mempengaruhi perhatian pengikut Instagramnya terhadap produk MS Glow, sehingga menyebabkan minat
beli. Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, peneliti memiliki ketertarikan untuk memahami
bagaimana hubungan “Pengaruh Celebrity Endorser dan Brand Image Terhadap Minat Beli Konsumen
Skincare MS Glow”.

28
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

2. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS


H1: Terdapat Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Konsumen Skincare MS Glow
Strategi pemasaran produk saat ini dengan memanfaatkan periklanan dengan membayar jutaan dolar
kepada selebriti, dengan harapan para bintang akan membawa dampak penjualan pada produk perusahaan
dan layanan yang mereka dukung dan membuat produk lebih menarik dan sukses. Ketika tuntutan dan
harapan konsumen meningkat, pemasar terus berubah dan memperbarui metode pemasaran mereka secara
efektif dan emosional untuk mendekati konsumen sasaran. Telah terjadi peningkatan pemasaran dengan
dukungan selebriti ke dunia periklanan karena metode iklan ini memprovokasi sikap dan reaksi emosional
konsumen, sehingga memengaruhi pilihan dan perilaku konsumen (Min et.al, 2019).
Celebrity Endoser merupakan bintang televisi, atlet, aktor film, artis, entertainer serta public figure
yang popular bahkan orang yang telah meninggal dunia sekalipun digunakan sebagai tokoh pendukung
sebuah merek (Shimp, 2014). Shimp juga mengemukakan bahwa Penggunaan selebriti sebagai juru bicara
periklanan dalam sarana publikasi yakni pada media cetak, media sosial, maupun media televisi berperan
sebagai celebrity endorser. Bersamaan dengan itu celebrity endorser digunakan karena kepopularannya
termasuk keberanian, kemampuan, talenta, ketampanan, kecantikkan, kekuatan, serta daya pikat seksual yang
memperantarai pesona yang diingikan sebuah brand yang dipromosikan.
Menurut Kokil (dalam Amir, 2017) selebriti adalah orang yang unggul dalam bidang bakatnya oleh
karenanya memiliki ketenaran karena diakui secara luas. Perusahaan percaya bahwa dukungan selebriti
menghasilkan beberapa keuntungan yang meliputi membangun kredibilitas, menumbuhkan kepercayaan
serta perhatian konsumen yang akan menghasilkan peningkatan penjualan untuk merek tersebut. Dukungan
selebriti adalah strategi sukses yang membantu meningkatkan penjualan dan merebut pangsa pasar, teknik
ini memberikan produk dengan sentuhan glamor dan harapan akan tampilan yang popular memberikan
produk itu daya tarik tambahan dan pengakuan.
Dikutip dari The Economic Times, Endorse dalam bahasa inggris memiliki makna dukungan atau
pengesahan, istilah ini sedang popular dalam pemasaran. Endorsement merupakan iklan atau promosi dengan
menggunakan figure entertainer atau selebriti terkenal yang memiki kepercayaan, pengakuan, rasa hormat
serta dikenal khalayak. Melalui dukungan selebriti yang berpengaruh, perusahaan berharap dapat
meningkatkan penjualan. Hal ini dikarenakan para pengikut yang mengidolakan mudah mengikuti lifestyle,
perilaku serta sikap figur panutannya. Selain hal tersebut brand yang dipromosikan melalui endorsement
dapat terukur.
Adapun indikator Celebrity Endorser menurut (Monica, 2021) yakni Pertama, Visibility
(Kepopuleran) merupakan ukuran kepopularan seorang selebriti, dikenal dan disorot oleh masyarakat umum.
Selebriti yang terkenal di masyarakat atau berprestasi di bidangnya masing-masing lebih cenderung mencuri
perhatian publik saat menjelaskan citra suatu produk. Kedua adalah Credibility (Kredibilitas) berkaitan
dengan pengetahuan produk yang diketahui oleh selebriti. Strategi endorser membuat pelanggan merasa
bahwa pesan yang disampaikan kredibel. Ketiga, Attraction (Daya Tarik) adalah tanggapan terhadap seorang
celebrity endorser yang mempesona, tidak sekedar secara fisik, namun memiliki kepribadian endorser (gaya
hidup, kepribadian, keterampilan, dll). Atraksi semacam ini dapat membuat orang berpikir bahwa juru bicara
itu menarik dan akan lebih baik jika endorser selebriti ada dalam iklan yang sesuai dengan kepribadiannya.
Keempat, Power merupakan keahlian selebriti dalam menarik perhatian konsumen dalam mempromosikan
merek menggunakan daya tarik dan kharisma dari celebrity endorser.
Hasil riset didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hafisa (2018) menyatakan bahwa celebrity
endorser memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap daya tarik iklan, dan daya tarik iklan memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap minat pembelian.
H2: Terdapat Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Beli Konsumen Skincare MS Glow
Kegiatan pemasaran media sosial bertujuan membuka kesadaran merek dan menciptakan citra merek
yang positif pada masyarakat karena bisnis memfasilitasi interaksi perusahaan dengan pelanggan potensial
(Seo & Park, 2018). Konsumen memiliki pandangan tertentu pada benak mereka dalam aktivitas pemasaran.
Dalam hal ini, kegiatan pemasaran media sosial harus dipertimbangkan sebagai kegiatan yang mendukung
nilai merek dan pemasaran media sosial harus diintegrasikan dengan studi komunikasi merek tradisional oleh
bisnis yang berencana untuk memulai kegiatan pemasaran media social (Bilgin, 2018).
Brand Image sebagai gambaran serta pemahaman dengan suatu merek dan terwujud dari pengalaman
serta keterangan atas merek tersebut, citra berkaitan terhadap karakter yang berasal dari kepercayaan dan
alternatif terhadap sebuah merek. Pelanggan mempunyai presepsi citra yang baik serta positif hendak lebih

29
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

memiliki peluang bagi pelanggan untuk melakukan keputusan pembelian produk. Merek dapat berupa kata
atau simbol, huruf, angka, desain, lambang, slogan, spasial karakteristik produk itu sendiri (gambar, kemasan,
bentuk, warna), yang ditandai dan membantu membedakan antara seseorang atau produk milik perusahaan.
Merek memiliki nilai sendiri dan membentuk citra positif dari merek itu sendiri (Isoraite, 2018).
Menurut Shimp (2003) mengungkapkan bahwa Brand Image ditafsirkan sebagai semacam asosiasi
yang tampak dalam angan-angan konsumen tatkala berpikir akan sebuah merek. Perkumpulan tersebut secara
alamiah tampak dalam wujud presepsi atau gambaran tertentu yang dihubungkan dalam suatu merek,
sebagaimana saat kita berpresepsi terhadap orang lain. Brand Image adalah sebuah aspek kunci dalam
karakter pembelian konsumen.
Menurut Rangkuti (2009) Adapun indikator - indikator brand image diantaranya yakni sebagai berikut
Pertama, Recognition atau Pengenalan yakni tingkat diketahuinya oleh konsumen akan sebuah merek, apabila
sebuah merek tidak popular maka merek tersebut harus menjual produk dengan memberi harga terendah.
Identifikasi logo, slogan, sketsa produk termasuk faktor lain sebagai identitas merek. Kedua, Reputation atau
Reputasi adalah ukuran kualitas atau kapasitas yang relatif tinggi untuk suatu merek karena mempunyai
riwayat yang baik, suatu merek akan digemari pelanggan akan lebih gampang dipromosikan serta barang
yang digambarkan mempunyai mutu yang baik akan memiliki reputasi yang bagus seperti pandangan
konsumen akan sebuah mutu produk. Ketiga, Affinity atau Daya tarik adalah hubungan emosional yang
muncul diantara sebuah merek bersama pelanggan. Faktor tersebut dapat diamati dengan harga, kepuasan
pelanggan serta tingkat asosiasi. Keempat, Loyalty atau Kesetiaan yakni tingkat ukuran kesetiaan pelanggan
dengan sebuah produk yang menggunakan merek bersangkutan. Dapat disimpulkan berdasarkan beberapa
pendapat diatas oleh ahli maka brand image merupakan sebuah pandangan dan kesadaran merek oleh
konsumen mengenai sebuah merek dalam benak pelanggan antara presepsi positif maupun negatif.
Hasil riset didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sidabutar (2019) menyatakan bahwa variabel
Citra Merek dan Kepercayaan Konsumen memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen.
H3: Terdapat Pengaruh Celebrity Endorser dan Brand Image Terhadap Minat Beli Konsumen
Skincare MS Glow
Thamrin (2003) memiliki pendapat bahwa minat beli konsumen merupakan komponen dari unsur
perilaku konsumen terdapat sikap mengkonsumsi, terdapat kecenderungan untuk beraksi sebelum memberi
keputusan untuk membeli dilakukan. Maka dapat ditafsirkan bahwa minat beli konsumen adalah niat yang
tampak bermula dari dalam diri seseorang dengan sebuah pertimbangan tertentu untuk menjalankan proses
transaksi terhadap produk barang maupun jasa sebelum proses pembelian dilakukan.
Dukungan selebriti adalah strategi pemasaran berkelanjutan, dengan dukungan artis populer yang
dapat meningkatkan merek kesadaran, citra merek, sikap konsumen, dan menimbulkan minat beli. Dengan
demikian, iklan selebriti dapat meningkatkan kesadaran konsumen tentang tujuan komersial yang
mendasarinya. Endorsement akan lebih efektif jika penonton merasa bahwa celebrity endorser telah benar-
benar menggunakan merek tersebut sebelum mendukung merek tersebut (Zhang & Hung, 2020)
Menurut Tjiptono (2015) menyatakan Brand Image merupakan gambaran perkumpulan dan
kepercayaan konsumen kepada sebuah brand. Brand Image yakni pandangan serta keyakinan dalam benak
pelanggan, seperti yang digambarkan suatu perkumpulan atau kesan pelanggan. Brand Image diartikan
dengan sebuah pencitraan produk dalam benak mayoritas konsumen. Setiap individu mempunyai visualisasi
yang sama dengan sebuah merek.
Kesuksesan periklanan tidak terlepas dari promosi merek produk oleh bintang iklan atau selebriti,
terutama pada media sosial saat menayangkan iklan. Penggunaan selebriti dalam iklan di media sosial adalah
pilihan strategi yang efektif untuk mempublikasi produk kepada pelanggan. Penggunaan celebrity endorser
diharapkan dapat merepresentasikan brand image yang mempengaruhi minat pembelian konsumen. Akan
menarik perhatian lebih besar dan penyampaian pesan mudah diingat apabila disampaikan oleh bintang iklan
yang telah popular. Memiliki penggemar dan daya tarik yang luar biasa Celebrity Endorser dapat menjadi
media pemasaran yang penting bagi sebuah brand. Selebriti memiliki kharisma, kredibilitas, serta inner
beauty sehingga mampu menarik perhatian penggemar dan pengikutnya.
Hasil riset didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suhardi & Irmayanti (2019) menyatakan
bahwa variabel Celebrity Endorser, Citra Merek, dan Kepercayaan Merek memberi pengaruh positif
signifikan terhadap minat beli konsumen.

30
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

3. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam riset ini kerangka penelitian dirancang sebagai berikut :

Celebrity Endorser H1
(X1)

Minat Beli Konsumen


(Y)
H3

Brand Image
(X2) H2

Gambar 3.
RANCANGAN PENELITIAN
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Riset dilakukan menggunakan jenis penelitian kuantitatif serta memakai pendekatan deskriptif. Populasi pada
riset ini adalah pengguna MS Glow di Jawa Timur berusia minimum 17 tahun yang pernah menggunakan
produk MS Glow minimal tiga kali dan pernah menonton celebrity endorser melakukan campaign atau
promosi produk MS Glow. Metode dalam pengumpulan sampel memakai non-probability sampling serta
pengambilan data memakai purposive sampling.
Jumlah populasi pada riset ini tidak diketahui secara persis sehingga pengumpulan sampel dikerjakan dengan
memakai rumus Rao Purba sebagai berikut :

Keterangan:
n = Total Sampel
Z = Parameter distribusi normal pada tingkat signifikan 5% = 1,96
Moe = Margin of error yakni taraf kegagalan maksimal pengumpulan sampel yang masih bisa diterima atau
diambil sejumlah 10% atau 0,10

Maka diperoleh sampel untuk riset ini yakni:

n = 96,04 dibulatkan menjadi 96


Total sampel yang akan diambil sejumlah 96 responden. Sampel ditetapkan sejumlah 100 responden untuk
mengantisipasi angket yang tidak bisa dipakai dalam riset ataupun pengerjaan data.
Pengambilan data dilakukan pada bulan April 2022 dengan menggunakan alat bantu berupa kuisioner kepada
responden dengan menggunakan google form dalam link berikut : https://forms.gle/XqceFxX7WnZQ7zPb7.
Hasil data yang diambil dari responden kemudian diukur dengan menggunakan ukuran Skala Likert dengan
skala pengukuran skor 1-4 yaitu (STS) Sangat Tidak Setuju, (TS) Tidak Setuju, (S) Setuju, (SS) Sangat
Setuju. Reponden memilih serta menentukan jawaban dengan skala skor tersebut sesuai apa yang dirasakan
setelah menggunakan produk MS Glow. Kuisioner dibuat dan diberikan kepada responden dengan berjumlah
24 butir melalui pernyataan dalam variabel celebrity endorser dengan jumlah 8, brand image berjumlah 8,
serta minat beli konsumen sejumlah 8.

31
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Terdapat 12 Indikator dalam kuisioner, yakni:


Tabel 2.
Variabel Indikator
Variabel Indikator
Celebrity  Kepopuleran (Visibility)
Endorser  Kredibilitas (Credibility)
 Daya Tarik (Attraction)
 Kemampuan (Power)
Brand Image  Pengenalan (Recognition)
 Reputasi (Reputation)
 Daya tarik (Affinity)
 Kesetiaan (Loyalty)
Minat Beli  Minat Preferensial
Konsumen  Minat Referensial
 Minat Transaksional
 Minat Eksploratif

Analisis yang dipakai dengan memakai teknik analisis data regresi linier berganda. Dalam Ridwan (2012:3)
menyebutkan bahwa Analisis Regresi Linier Berganda bertujuan mengukur tingkat signifikan antara variabel
dependen dengan variabel independen. Data diolah menggunakan aplikasi SPSS versi 22 for windows
digunakan dalam mengolah data.
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Tabel 3.
Hasil Uji Validitas
Item RHitung RHitung RHitung
Pernyataan Pernyataan Pernyataan Pernyataan
(X1) (X2) (Y)
Ke-1 0,642 0,678 0,708
Ke-2 0,649 0,559 0,695
Ke-3 0,763 0,634 0,828
Ke-4 0,773 0,647 0,798
Ke-5 0,803 0,663 0,768
Ke-6 0,744 0,654 0,706
Ke-7 0,700 0,715 0,793
Ke-8 0,813 0,655 0,728
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Hasil dari uji validitas dapat dinyatakan bahwa nilai Pearson Correlation dari pernyataan kuesioner variabel
Celebrity Endorser, Brand Image, Minat Beli Konsumen mempunyai nilai rhitung > r-tabel 0,1946 yaitu
dengan nilai terendah r hitung terendah 0,642 dan nilai r hitung tertinggi 0,813 dengan jumlah responden 100
orang sehingga dapat dinilai pernyataan kuesioner valid untuk diberikan kepada responden.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4.
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbachs Alpha
X1 0.879
X2 0.794
Y 0.890
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Hasil dari uji reliabilitas dapat diketahui bahwa semua komponen pernyataan untuk variabel Celebrity
Endorser mempunyai nilai Cronbachs Alpha sebesar 0.879. Semua komponen pernyataan variabel Brand

32
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Image mempunyai nilai Cronbachs Alpha sebesar 0.794. Semua komponen pernyataan variabel Minat Beli
mempunyai nilai Cronbachs Alpha 0.890. Sehingga bisa ditafsirkan jika semua variabel riset dalam angket
dinyatakan reliabel sebab Cronbacs Alpha lebih besar dari 0.60 hal ini dapat diartikan jika angket yang
dipakai diduga dapat dipercaya dan konsisten.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas

Gambar 4.
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Berdasarkan gambar dapat diketahui data distribusi dinilai normal. Hal ini ditunjukan dengan data tabulasi
histogram membentuk seperti lonceng dan tidak menyimpang ke kanan ataupun ke kiri.
b. Uji Multikolinearitas
Tabel 5.
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Tolerance VIF
X1 .476 2.103
X2 .476 2.103
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Hasil dari uji multikolinearitas yang telah dilakukan diperoleh nilai tolerance untuk variabel Celebrity
Endorser (X1) besarnya 0,476 > 0,10 serta nilai VIF besarnya 2.103 < 10. Nilai toleransi untuk variabel
Brand Image (X2) besarnya 0,476 > 0,10 serta nilai VIF besarnya 2.103 < 10. Dari hasil uji multikolinearitas
dapat dikatakan data yang digunakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
c. Uji Heterokedastisitas

Gambar 5.
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan Scatterplot bahwa persebaran titik dari grafik terlihat
menyebar di atas sumbu y serta tak membentuk pola. Dapat dilihat grafik tersebar dengan random dan
polanya tidak spesifik. Sehingga dapat diartikan jika grafik tidak terdapat heteroskedastisitas.

33
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Tabel 6.
Hasil Uji Heterodastisitas
Variabel Sig. Batas
Celebrity Endorser .617
>0,05
Brand Image .057
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan Metode Gletser dan variabel Celebrity Endorser
memperoleh nilai signifkan 0,617 dan variabel Brand Image memperoleh nilai signifikan senilai 0,057
sehingga dapat disimpulkan kedua variabel memiliki nilai signifikan > 0,05 dapat diartikan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Linieritas
Tabel 7.
Hasil Uji Linieritas
Celebrity Endorser
F Sig.
Deviation from
2.599 .010
Linearity
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Hasil dari pengujian linieritas terhadap variabel celebrity endorser mempunyai nilai sejumlah 0,010 Maka
dapat disimpulkan bahwa nilai Deviation From Linearity variabel independent terhadap variabel dependent
lebih besar dari 0,05 dan dapat dinyatakan terdapat hubungan linier antara celebrity endorser terhadap minat
beli konsumen.
Tabel 8.
Hasil Uji Linieritas
Brand Image
F Sig
Deviation from
.906 .531
Linearity
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Hasil dari pengujian linieritas terhadap variabel brand image mempunyai nilai sejumlah 0,531 Maka dapat
disimpulkan bahwa nilai deviation from linearity variabel independent terhadap variabel dependent lebih
besar dari 0,05 dan dapat dinyatakan terdapat hubungan linier antara brand image terhadap minat beli
konsumen.
e. Uji Autokorelasi
Tabel 9.
Hasil Uji Autokorelasi
Adjusted Std. Error of the Durbin
RSquare Estimate Watson
.552 2.29267 2.122
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022

Hasil Uji Autokorelasi pada tabel didapatkan dari nilai Durbin Watson sebesar 2.122. Nilai Durbin Watson
akan dibandingkan dengan nilai tabel DW dengan taraf sig 5%. Diketahui (k ; N) = (2 ; 100) maka
ditemukan nilai dL besarnya 1,634 dan dU besarnya 1,715 serta (4- dU) = 4 – 1,715 berjumlah 2,366
sehingga diperoleh hasil 1,715 < 2.122 < 2,366. Dari hasil Uji Autokorelasi dapat disimpulkan bahwasanya
tidak terdapat autokolerasi.

34
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Adapun kriteria responden dalam riset ini yakni konsumen MS Glow berasal dari kota di Jawa Timur dengan
rentan usia minimal 17 tahun. Proses pengidentifikasian data dengan googleform berdasarkan karakteristik
usia, pekerjaan, asal kota, pengguna produk MS Glow Woman atau MS Glow for Men, serta frekuensi
penggunaan produk. Hasil penelitian diperoleh sampel dengan jumlah 100 responden yang telah mengisi
sesuai dengan kriteria.
Tabel 10.
Karakteristik Responden
Aspek Total Presentase
Usia
17 – 20 Tahun 21 21%
21 – 30 Tahun 77 77%
>30 Tahun 2 2%
Pekerjaan
Pelajar atau Mahasiswa 54 54%
Wirausaha 3 3%
Karyawan Swasta 34 34%
Karyawan Negeri 1 1%
Ibu Rumah Tangga 4 4%
Lain - Lain 4 4%
Asal Kota
Kediri 57 57%
Surabaya 6 6%
Tulungagung 6 6%
Malang 5 5%
Jombang 4 4%
Nganjuk 4 4%
Bojonegoro 4 4%
Pasuruan 3 3%
Madiun 2 2%
Mojokerto 2 2%
Trenggalek 2 2%
Banyuwangi 2 2%
Sidoarjo 1 1%
Probolinggo 1 1%
Ngawi 1 1%
Pengguna Produk
MS Glow Woman 90 90%
MS Glow For Men 10 10%
Frekuensi Penggunaan
>3 kali 61 61%
>5 kali 39 39%
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Dari hasil pada data yang diperoleh peneliti bahwa karakteristik responden berdasarkan usia terbanyak untuk
melakukan pembelian produk skincare adalah berusia 20-30 tahun memiliki presentase sebanyak 77%
pengguna. Hal ini disebabkan rentan usia seseorang dewasa memasuki usia ditas 20 tahun yang memiliki
permasalahan wajah maupun tubuh yakni bertumbuhnya jerawat, pori-pori besar serta ingin tampil cerah dan
menarik pada usia menuju dewasa. Pada rentan usia 20 keatas seseorang memasuki usia produktif kerja serta
dituntut untuk tampil menarik sehingga intesitas penggunaan skincare untuk usia ini cukup tinggi. Sedangkan
responden berusia 17-20 tahun dengan presentase 21% tergolong usia remaja dan berstatus sebagai pelajar
ataupun mahasiswa yang masih ingin mencoba perawatan kecantikan serta belum terlalu memiliki
permasalahan kulit yang komplek serta faktor lainnya sehingga intesitas penggunanya belum terlalu tinggi.
Berdasarkan karakteristik pengguna produk MS Glow di dominasi oleh wanita sebagai pengguna produk MS
Glow Woman memiliki presentasi sebesar 90% pengguna sedangkan MS Glow for Men hanya sebesar 10%.
Hal ini menandakan bahwa wanita cenderung ingin tampil menarik serta menyukai perawatan kecantikan
dibanding pria.

35
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Berdasarkan aspek asal kota data yang diperoleh peneliti sebanyak 57 % didominasi oleh responden berasal
dari Kota Kediri selanjutnya data sampel asal kota yang berasal dari Jawa Timur diisi oleh pengguna dengan
asal Kota Surabaya, Tulungagung, Malang, Jombang, Nganjuk, Bojonegoro, Pasuruan, Madiun, Mojokerjo,
Trenggalek, Banyuwangi, Sidoarjo, Probolinggo, serta Ngawi.
Hasil penelitian dari pengolah data di uji serta di intrepretasikan sebagai berikut :
1. Uji Regresi Linier Berganda
Tabel 11.
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Unstandardized
Variabel Coefficients Sig
B Std. Error
1 (Constant) 1.305 2.512 .605
Celebrity Endorser .292 .119 .016
Brand Image .641 .112 .000
Sumber Data : Data diolah peneliti, 2022
Nilai konstanta (∝) bernilai positif sebesar 1.305, hal ini membuktikan bahwa barometer nilai konstanta,
dimana variabel celebrity endorser dan brand image dianggap konstan. Sehingga variabel minat beli
konsumen akan terpenuhi atau terikat.
Nilai koefisien variabel celebrity endorser (X1) memiliki nilai positif senilai 0,292, hal ini membuktikan
bahwa variabel celebrity endorser berpengaruh positif terhadap variabel minat beli konsumen.
Hasil dalam penelitian ini menjelaskan semakin baik celebrity endorser memiliki daya tarik serta kemampuan
meyakinkan dalam menyampaikan produk maka semakin meningkatkan konsumen MS Glow untuk
melaksanakan minat beli konsumen terhadap pembeliannya.
Nilai koefisien variabel brand image (X2) bernilai positif sebesar 0,641, hal ini membuktikan bahwa variabel
brand image memilki pengaruh positif terhadap variabel minat beli konsumen.
Hasil ini menjelaskan semakin baik brand image berupa produk yang terkenal akan jaminan kualitas serta
merek yang mendapat penghargaan maka semakin meningkat reputasi positif MS Glow maka akan terjadi
minat beli konsumen terhadap pembeliannya.
2. Uji Parsial (Uji T)
Tabel 12.
Hasil Uji Parsial (Uji T)
Celebrity Endorser
B Beta T Sig
(Constants)
1.305 .520 .605
Celebrity Endorser
.292 .240 2.461 .016
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Koefisien regresi variabel Celebrity Endorser (X1) senilai 0,292 diartikan bahwa variabel lainnya memiliki
nilai konstan serta variabel Celebrity Endorser (X1) terjadi kenaikan 1 satuan, maka minat beli konsumen
terjadi peningkatan senilai 0,292. Koefisien memiliki nilai positif, dapat diartikan terdapat hubungan positif
diantara variabel Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Konsumen. Semakin baik serta berkualitas aspek
Celebrity Endorser, maka terdapat kemajuan pula pada Minat Beli Konsumen.
Nilai t-hitung variabel Celebrity Endorser sebesar 2.461 > t tabel 1,984 maka H1 diterima memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,016 < 0,05 atau sebesar 5%. Berdasarkan hasil riset, diperoleh keterangan bahwa secara
parsial variabel Celebrity Endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli Konsumen.
Hal ini sesuai dengan teori Endorsement, menurut Shimp (2010) penggunaan celebrity sebagai pendukung
dalam penyampaian pesan periklanan produk dengan memanfaatkan pengaruhnya karena memiliki

36
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

popularitas tinggi. Menurut Percy & Rossiter (1997) variabel Celebrity Endorser memiliki indikator
Kepopuleran (Visibility), Kredibilitas (Credibility), Daya Tarik (Attraction), Kemampuan (Power).
Indikator pertama yaitu kepopuleran, MS Glow bekerjasama dengan Celebrity Endorser dengan tingkat
kepopularan cukup tinggi perusahaan ini selalu menarik bintang yang tengah naik daun hal ini berdampak
pada minat beli konsumen dimana Celebrity Endorser yang memiliki kepopularan cukup tinggi akan disorot
oleh masyarakat baik dari gaya hidup ataupun produk yang digunakan. Semakin terkenal dan memiliki
pengikut yang tinggi maka memiliki potensi besar untuk masyarakat mengikuti lifestyle mereka serta ingin
menggunakan produk yang sama lalu melakukan pembelian barang yang telah dipromosikan oleh Celebrity
Endorser. Indikator kedua yaitu Kredibiltas yakni kemampuan Celebrity Endorser dalam menyampaikan
suatu produk sangat dipertimbangkan konsumen terlebih produk tersebut merupakan produk harus diulas dan
diberikan contoh penggunaan produk serta testimonial. Hal ini mengharuskan Celebrity Endorser
mempunyai pengetahuan serta pengalaman dalam menyampaikan produk yang dipromosikan. Indikator
ketiga yaitu Daya Tarik, Celebrity Endorser diharuskan dalam menyampaikan produk bersikap ekspresif
serta memiliki gaya bicara yanga menarik sehingga menarik perhatian konsumen untuk mendengarkan ulasan
mereka saat mempromosikan produk sehingga membuat konsumen percaya dengan produk dari MS Glow.
Indikator keempat yakni Power, MS Glow menjalin kerjasama dengan Celebrity Endorser yang memiliki
kharisma yang baik hal ini dapat dilihat bahwasanya Celebrity Endorser yang menjadi ambassador MS Glow
adalah bintang dengan pengikut yang tinggi hal ini membuktikan bahwasanya Celebrity Endorser tersebut
memiliki kekuatan kharisma yang memukau sehingga nantinya dapat memberi pengaruh terhadap minat beli
konsumen yang menjadi followersnya.
Didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhaefina dkk. (2021) menjelaskan bahwa semakin tinggi
popularitias yang dimiliki oleh selebgram dan semakin baik kemampuan yang dimiliki dalam menyampaikan
suatu informasi, maka semakin tinggi pula minat beli konsumen pada suatau produk. Hasil pengujian sejalan
dengan penelitian Mubarok (2016) penggunaan selebriti dengan atribut daya tarik, kepercayaan, serta
keahlian mampu mempengaruhi minat beli konsumen pada sebuah produk. Faktor dominan yang
mempengaruhi minat beli konsumen adalah daya tarik selebriti.
Hasil riset didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Samosir (2020) menunjukan bahwa variabel daya
tarik, citra merek memiliki pengaruh positif terhadap variabel minat beli.
Tabel 13.
Hasil Uji Parsial (Uji T)
Brand Image
B Beta T Sig
(Constant) 1.305 .520 .605
Brand Image .641 .112 5.714 .000
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Koefisien regresi pada variabel Brand Image (X2) senilai 0,641 diartikan bahwa variabel lain memiliki nilai
konstan dan variabel Brand Image (X2) terjadi peningkatan 1 satuan, sehingga minat beli konsumen terjadi
kenaikan sebesar 0,641. Koefisien yang memiliki nilai positif diartikan bahwa terdapat hubungan positif
diantara variabel Brand Image terhadap Minat Beli Konsumen. Semakin baik dan memiliki kualitas pada
komponen Brand Image, maka semakin naik pula Minat Beli Konsumen.
Nilai t-hitung variabel Brand Image sebesar 5.714 > t tabel 1,984 maka H1 diterima dengan tingkat signifikan
senilai 0,000 < 0,05 atau sebesar 5%. Diperoleh data hasil riset, diketahui bahwasanya secara parsial variabel
Brand Image terdapat pengaruh positif serta signifikan terhadap Minat Beli Konsumen.
Hal ini sesuai dengan teori periklanan, menurut Shimp (2010) dimana fungsi periklanan memberi nilai
tambah pada merek sehingga mempengaruhi persepsi konsumen pada merek dipandang lebih elegen,
bergaya, dan unggul dari pesaing. Hal ini akan membentuk citra merek yang baik dalam benak pelanggan.
Variabel Brand Image menurut Rangkuti (2009) memiliki indikator Recognition (Pengenalan), Reputation
(Reputasi), Affinity (Daya tarik), Loyalty (Kesetiaan).

37
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Indikator pertama yakni merek terkenal, MS Glow memiliki merek yang sangat terkenal hal ini dapat
dibuktikan bahwa MS Glow mendapatkan predikat “Top Brand Skincare” hal ini berdampak pada konsumen
dimana brand yang terkenal akan menanamkan kesan positif dalam dibenak konsumen. Semakin terkenal
merek akan sebuah produknya sehingga minat beli konsumen untuk membeli barang akan meningkat. Hal
tersebut membuat pelanggan yakin untuk melakukan pembelian. Indikator kedua yaitu Reputasi, MS Glow
memiki reputasi cukup baik dengan dikenalnya produk sebagai Skincare dengan jaminan kualitas produk dan
telah memperoleh penghargaan “Best Skincare 2020” reputasi yang baik sangat dipertimbangkan konsumen.
Indikator ketiga yaitu Daya Tarik, ini dibuktikan MS Glow dikenal sebagai skincare yang menawarkan efek
cerah dan sehat pada kulit sehingga membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan memakai MS Glow.
Merek ini juga dikenal dengan keragaman produknya yakni MS Glow selalu membuat produk baru yang
berbeda disetiap bulannya sehingga dapat dikatakan MS Glow menarik perhatian konsumen. Indikator ke-
empat adalan Loyalitas, pelanggan MS Glow dapat dikatan pelanggan setia dibuktikan dengan hasil survei
pengguna MS Glow memiliki intensitas pembelian lebih dari 3 kali dan 5 kali hal ini dapat diartikan
pelanggan cocok menggunakan produk tersebut dan akan melakukan pembelian ulang serta menjadikan MS
Glow sebagai produk pilihan utama dalam memilih produk Skincare.
Menurut Muthia (2021) menjelaskan bahwa semakin bagusnya citra merek suatu produk akan mempengaruhi
kelangsungan penjualan suatu produk serta memperoleh persepsi yang baik dimata para pengguna dan
menarik minat pembeli untuk menggunakannya.
Hasil riset ini serupa sesuai penelitian yang dikerjakan oleh Ismayanti & Santika (2017) menyatakan bahwa
variabel Brand Image memiliki pengaruh positif serta signifikan terhadap Minat Beli Konsumen.
3. Uji Simultan (Uji F)
Tabel 14.
Hasil Uji Simultan (Uji F)
Model F Sig
Regression 62,105 .0000b
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Dari hasil Uji Simultan dapat diartikan bahwasanya F hitung senilai 62,105 dimana nilai tersebut lebih tinggi
dari nilai F-tabel yaitu 3,09 memiliki taraf signifikan 0,000 yang mempunyai nilai lebih rendah dari 0,05.
Dengan demikian, hasil pengujian uji simultan dapat dinyatakan bahwa H3 diterima yaitu Celebrity Endorser
dan Brand Image memiliki pengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen.
Media promosi adalah sesuatu yang harus diperhatikan salah satunya melalui celebrity endorser. Jika akan
menjalin suatu kerjasama dengan seorang artis sebagai brand ambasador merek maka pilihlah artis dengan
kemampuan daya tarik yang memikat dan memiliki kemampuan untuk menyampaikan produk dengan baik.
Hal ini harus diperhatikan sebab manfaat serta kualitas produk akan tersampaikan dengan baik jika celebrity
endorser memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik sehingga kerjasama yang dijalin akan
mempengaruhi minat beli konsumen melalui mediator artis. Selain itu brand image yang dimiliki oleh
Skincare MS Glow sudah tergolong baik dimata masyarakat, dapat dilihat bahwa konsumen memiliki
pandangan bahwa MS Glow sebagai skincare yang memiliki kualitas terjamin dan telah memperoleh
penghargaan sebagai “Best Brand Skincare 2020” sehingga dengan citra merek yang telah dimiliki mampu
mendorong konsumen dalam membeli produk tersebut.
Komponen Celebrity Endorser serta Brand Image memiliki kaitan karena sebuah merek yang telah di review
atau diulas oleh seorang bintang akan dipandang oleh masyarakat brand tersebut dapat dipercaya kualitas
produknya sehingga akan timbul MS Glow memiliki brand image positif. Berdasarkan paparan diatas dapat
disimpulkan bahwasanya variabel X1 serta X2 berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen.

38
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

4. Uji Koefisien Determinasi (R Square)


Tabel 15.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Std. Error of
Model R R2 Adjs. R2
the Estimate
1 .749a .562 .552 2.29267
Sumber Data : Diolah peneliti, 2022
Berdasarkan hasil dari Uji Koefisien Determinan diperoleh nilai R senilai 0,749 dapat diartikan diantara
variabel Celebrity Endorser (X1) dan Brand Image (X2) saling berhubungan terhadap minat beli konsumen
(Y) sebesar 74,9%. Artinya terdapat pengaruh kuat antar variabel. Nilai Adjusted R2 senilai 0,552 dengan ini
dapat diartikan 55,2% minat beli konsumen MS Glow di Jawa Timur terdapat pengaruh oleh faktor Celebrity
Endorser (X1) serta Brand Image (X2). Sedangkan faktor lain sebesar 44,8% dipengaruhi dengan variabel
lain yang tidak dalam riset ini.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan dari hasil riset dan pengolahan data, sehingga dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Celebrity Endorser memiliki pengaruh positif serta signifikan dengan minat beli konsumen MS Glow di
Jawa Timur. Hal ini membuktikan bahwasanya semakin baik kemampuan yang dimiliki oleh celebrity
endorser saat mempengaruhi pelanggan dan semakin popularnya celebrity endorser yang bekerjasama
dengan MS Glow, sehingga akan semakin menarik pelanggan dapat melakukan pembelian produk yang
dipromosikan.
2. Brand Image berpengaruh positif serta signifikan dengan minat beli konsumen MS Glow di Jawa Timur.
Dapat disimpulkan semakin baik reputasi merek atau brand image yang diciptakan sehingga akan semakin
baik pula tingkat pembelian pelanggan.
3. Celebrity Endorser dan Brand Image secara simultan atau bersama-sama memiliki pengaruh positif serta
signifikan terhadap minat beli konsumen MS Glow di Jawa Timur. Hal ini membuktikan bahwasanya kedua
variabel dalam penelitian ini jika disandingkan secara bersama-sama dapat berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap minat beli konsumen MS Glow.
SARAN

Berdasarkan dari hasil riset dan pengolahan data yang telah dilaksanakan peneliti terdapat saran yang
diberikan yakni :
1. MS Glow diharap agar memperhatikan dalam menjalin kerjasama dengan celebrity endorser agar tetap
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk MS Glow. Misalnya selebriti yang dijadikan sebagai
Brand Ambassador merupakan bintang yang sedang naik daun karena nantinya bintang yang saat itu sedang
disorot mendapat banyak perhatian dari masyarakat sehingga MS Glow menjadi pusat perhatian dan dikenal
oleh banyak kalangan. MS Glow juga dapat memberikan briefing terhadap Celebrity Endorser yang hendak
mempromosikan produknya agar dapat lebih persuasif serta ekspresif dalam mempengaruhi konsumen untuk
membeli produk MS Glow. Sehingga nantinya akan membentuk Brand Image lebih baik lagi di benak
pelanggan terhadap produk MS Glow dan melakukan pembelian.
2. MS Glow diharapkan untuk konsisten berinovasi dalam mewujudkan variasi produk terbaru serta dapat
mempertahankan mutu produk MS Glow untuk dapat membentuk Brand Image positif, sebab unsur tersebut
menjadikan tolak ukur kepada pelanggan dalam menentukan pembelian agar konsumen MS Glow tetap loyal
dalam menggunakan produk MS Glow dan menjadikan MS Glow sebagai pilihan utamanya.
6. DAFTAR PUSTAKA

Adam, M., & Hussain, N. (2017). Impact of celebrity endorsement on consumers buying behavior. British
Journal of Marketing Studies, 5(3), 79-121.
Bilgin, Y. (2018). The effect of social media marketing activities on brand awareness, brand image and brand
loyalty. Business & management studies: an international journal, 6(1), 128-148.

39
Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, dan Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei - 2022
http://ejurnal.provisi.ac.id/index.php/JIMEB
Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Cameliana, K & Rizqi, A. 2020. Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Produk Skin Care di
Kalangan Remaja.
Compas, (2021). Produk Kecantikan Tembus Transaksi 20 Miliar, Brand Lokal Terfavorit [Online]. Tersedia
di compas.co.id. Diakses 25 Januari 2022
Compas. (2021). 10 Brand Lokal Skincare Terlaris di Online Marketplace [internet].
https://compas.co.id/article/brand-skincare-lokal-terlaris/
Dhaefina, Z., AR, M. N., Pirmansyah, P., & Sanjaya, V. F. (2021). Pengaruh Celebrity Endorsement, Brand
Image, dan Testimoni terhadap Minat Beli Konsumen Produk Mie Instan Lemonilo pada Media Sosial
Instagram. Jurnal Manajemen, 1(1), 43-48.
Firdausi, M. (2020). Pengaruh Celebrity Endorsement terhadap minat beli dengan Brand Credibility sebagai
Variabel Intervening: Studi kasus pada pengguna smartphone Oppo di Kota Malang (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Hadiallah, S., & Undang Juju, S. E. (2018). Pengaruh Celebrity Endorser Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Kosmetik Mustika Ratu (Survei Pada Mahasiswa Feb Unpas Pengguna Kosmetik
Mustika Ratu) (Doctoral Dissertation, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unpas Bandung).
Hutagaol, R. S. R. (2021). Pengaruh Celebrity Endorser dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian
pada Produk Scarlett Whitening (Studi pada Konsumen Scarlett Whitening di Kota Medan).
Ismayanti, N. M. A., & Santika, I. W. (2017). Pengaruh Celebrity Endorser, Brand Image , Kualitas Produk
Terhadap Niat Beli Sepatu Olahraga Nike Di Kota Denpasar. E-Journal Manajemen Unud, 6(10), 5720–
5747.
Išoraitė, M. (2018). Brand Image Theoretical Aspects. Integrated journal of Business and Economics, 2(1),
116-122.
Kontan. (2020). MS Glow Raih Penghargaan Penjualan Produk Lebih 2 Juta PerBulan.
Kotler, & Keller. (2016). Manajemen Pemasaran (12 Jilid 1). Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip, and Kevin L Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. 12th ed. Jakarta: PT Indeks.
Merdeka. 2020. Kemenperin Sebut Industri Kosmetik Tumbuh Signifikan di 2020 [Online]. Tersedia di
merdeka.com. Diakses 23 Januari 2022.
Min, J. H. J., Chang, H. J. J., Jai, T. M. C., & Ziegler, M. (2019). The effects of celebrity-brand congruence
and publicity on consumer attitudes and buying behavior. Fashion and Textiles, 6(1), 1-19.
Monica, Agnes. (2021). Pengaruh Celebrity Endorser, Citra Merek, dan Kepercayaan Merek Terhadap Minat
Beli Konsumen Scarlett.
MS Glow. (2022). About MS Glow [internet]. https://www.msglowid.com/Website/Halaman/about_us
Muthia, E. (2021). Pengaruh Celebrity Endorser (Rachel Vennya) Dan Citra Merek Terhadap Minat Beli
Pada Produk Scarlett Whitening
Zhang, K., & Hung, K. (2020). The Effect of Natural Celebrity-Brand Association And Para-Social
Interaction In Advertising Endorsement For Sustainable Marketing.
Nurhasanah, Siti. (2019). Praktikum Statistika 1 untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Philip, K., & Amstrong, G. (2016). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Sidabutar, Arin Mutiara. (2019). Pengaruh Citra Merek Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada Produk Kosmetik Korea Etude House (Studi Pengguna Kosmetik Etude House Di Kota
Medan)
Spssindonesia.com. Olah Data Statistik Dengan SPSS. [Online] Diakses 18 April 2022
Statista Research Development. 2020. Beauty & personal care report 2020 [internet].
https://www.statista.com/outlook/70000000/120/beauty-personalcare/indonesia.
Suhardi, D., & Irmayanti, R. (2019). Pengaruh Celebrity Endorser, Citra Merek, Dan Kepercayaan Merek
Terhadap Minat Beli Konsumen. Jurnal Inspirasi Bisnis Dan Manajemen, 3(1), 53.
Syafitri, P. E. (2019). Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Pengguna Sosial Media Instagram
Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.
Syahrie, Sutan. (2021). Pengaruh Celebrity Endorser dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Di
Tokopedia (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Medan Area)
Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jasa-Prinsip, Penerapan, dan Penelitian. Andi Offset.
We Are Social.com. (2020). Digital in 2020 [Online]. Tersedia di wearesocial.com. Diakses 25 Januari 2022.
Zap Beauty. 2020. Hasil Survei [Online]. Tersedia di zapbeauty.com. Diakses 25 Januari 2022.
Zhang, K., & Hung, K. (2020). The Effect of Natural Celebrity–Brand Association and Para-Social
Interaction in Advertising Endorsement for Sustainable Marketing.
Zulfiana, F. A., Hidayati, N., & Athia, I. (2022). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, Dan Celebrity
Endorser Terhadap Minat Beli Pada Produk Scarlett Whitening (studi kasus pada mahasiswa FEB
UNISMA angkatan 2018-2021). Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 11(05).

40

You might also like