Karya Ilmiah
Karya Ilmiah
Karya Ilmiah
Abstrak
Pembelajaran adalah suatu sistem yang telah direncanakan kemudian dilaksanakan
dan dilakukan evaluasi secara sistematis untuk peserta didik agar berhasil mencapai sasaran
atau tujuan yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode
pembelajaran dapat mengoptimalkan hasil belajar mengajar menjadi lebih baik.. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai atau memahami. Pendidikan
Kewarganegaraan kelas IV B SD Negeri 050756 Alur Dua Sei Lepan dengan menggunakan
metode quantum teaching. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan pendekatan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk melakukan perbaikan dan
peningkatan secara sistematis melalui tindakan yang diambil dalam konteks pembelajaran
di kelas. PTK biasanya melibatkan dua siklus mencakup proses perencanaan dan
pelaksanaan, tindakan, pengalaman, pengamatan serta proses refleksi juga menjadi bagian
integral dari penelitian tindakan kelas ini. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 17
peserta didik, dengan rincian 9 laki-laki dan 8 perempuan. Pada penelitian perbaikan ini
tindakan yang dilakukan guru adalah pembelajaran melalui metode Quantum teaching.
Hasil yang diperoleh pada siklus II ini banyak peserta didik yang nilainya mencapai KKM,
yaitu sebanyak 15 peserta didik (88,23%) dan yang tidak tuntas hanya 2 peserta didik
(11,76%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Quantum
Teaching berhasil meningkatkan pencapaian hasil belajar Kewarganegaraan peserta didik,
khususnya dalam pemahaman materi Hak dan Kewajiban dikelas IV B SD Negeri 050756
Alur Dua Kecamatan Sei.Lepan.
Kata Kunci : Hak dan Kewajiban, Hasil belajar, Metode quantum teaching, Pembelajaran
1
Pendahuluan
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang telah diatur secara terencana, kemudian
diimplementasikan, dan dievaluasi secara sistematis untuk memastikan bahwa peserta didik
memahami peningkatan hasil belajar sebagai fokus utama atau tujuan yang ingin dicapai
melalui proses penelitian. Aktivitas belajar mengajar yang terjadi dikelas lebih dominan
pada penghafalan materi sehingga tanpa disadari informasi yang telah diberikan kepada
peserta didik tidak tersampaikan dengan baik. Sehingga, rendahnya hasil belajar peserta
didik dapat diatributkan pada perubahan yang kurang memuaskan dalam pengetahuan,
pemahaman, sikap, dan keterampilan mereka, sehingga belum mencapai tingkat yang
diinginkan. Sudjana (2016:3) menyatakan, "Hasil belajar merupakan perubahan yang
mencakup dalam empat aspek utama: pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan.
Hasil belajar yang lebih baik dapat tercermin dalam perubahan positif pada tingkah laku
peserta didik di bidang pengetahuan, pemahaman suatu konsep, sikap terhadap materi atau
situasi tertentu, dan peningkatan keterampilan yang relevan dengan pembelajaran." Untuk
meningkatkan pencapaian hasil belajar yang lebih baik, Sudjana (2016) menyarankan
perbaikan metode pengajaran guru, dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, serta disesuaikan dengan materi
yang diajarkan. Pendapat ini sesuai dengan pandangan Hanifah (2020:106), yang
menyatakan bahwa " Peserta didik dapat dianggap sebagai suatu organisme yang sedang
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Setiap individu peserta didik memiliki
potensi yang unik, termasuk bakat, minat, kebutuhan, dan faktor-faktor lainnya."
3
pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif, (4) Meningkat keaktifan peserta didik
dalam proses pembelajaran.
Metode
Kamis
Pra
1. 2 November 09.00 – 10.00 Kewarganegaraan
Siklus
2023
Kamis
2. 9 November 09.00 – 10.00 Kewarganegaraan I
2023
Kamis
3. 16 November 09.00 – 10.00 Kewarganegaraan II
2023
Subjek penelitian ini berjumlah 17 peserta didik, terdiri dari 9 peserta didik laki-laki
dan 8 peserta didik perempuan. Penelitian dilakukan di SD Negeri 050756 Alur Dua
Kecamatan Sei Lepan Kaupaten Langkat.
Pada tahap pra siklus aktivitas pembelajaran yang selama ini digunakan yaitu
metode pembelajaran ceramah dan Tanya jawab. Kriteria ketuntasan belajar untuk
Pendidikan Kewarganegaraan adalah 70 dengan ketuntasan secara klasikal sebesar 90%.
Pada tahap siklus I penulis mulai mempersiapkan rencana kegiatan pembelajaran yang telah
disesuaikan dengan SK (Standar Kompetensi), dan KD (Kompetensi Dasar) menentukan
indikator pembelajaran serta menentukan materi pembelajaran dan kemudian
mempersiapkan evaluasi. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa hanya 7 peserta
didik yang berhasil mencapai nilai di atas KKM, sementara 10 peserta didik lainnya belum
dapat memenuhi KKM. Daftar nilai peserta didik pada Siklus I menunjukkan perlunya
perbaikan lebih lanjut karena hanya 7 peserta didik (41,17%) yang meraih nilai di atas
KKM, sementara 10 peserta didik lainnya (58,82%) mendapatkan nilai di bawah KKM.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh peneliti melakukan perencanaan perbaikan
dan berdiskusi dengan beberapa guru mengenai kekurangan maupun kelebihan yang ada
pada kegiatan proses belajar mengaar yang dijadikan sebagai acuan dalam menyusun dan
5
melakukan perbaikan pembelajaran untuk siklus II yang bertujuan agar peserta didik
mendapatkan nilai diatas KKM. Dari hasil refleksi dan diskusi, disimpulkan bahwa dalam
kegiatan belajar mengajar diperlukan perbaikan pembelajaran. Hal ini dapat dicapai melalui
penggunaan metode pembelajaran yang lebih cocok dengan materi Hak dan Kewajiban.
Implementasi suasana belajar PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan
Menyenangkan) diharapkan dapat memotivasi peserta didik, meningkatkan semangat
mereka untuk mengikuti proses kegiatan pembelajaran.
Pada Siklus II, implementasi dilakukan dalam satu sesi pertemuan dengan durasi
waktu 2 kali pertemuan, masing-masing berlangsung selama 35 menit. Aktivitas
pembelajaran dirancang sebagai respons terhadap kekurangan-kekurangan yang teridentifikasi pada
Siklus I, dengan tujuan utama meningkatkan hasil belajar peserta didik. Perencanaan proses
pembelajaran dibuat berdasarkan hasil yang diperoleh dari Siklus I. Dalam tahap ini penulis
menyiapkan rencana perbaikan yaitu, RPP siklus dua yang sudah mengalami perbaikan
(metode demonstrasi dan Quanum Teaching)), menyiapkan media bermain untuk
pelaksanaan pembelajran berupa kertas, kotak hak dan kewajiban, menyiapkan lembar
pengamatan/observasi untuk mengamati kegiatan peserta didik dan kegiatan guru. Pada
siklus ini, peneliti mendorong peserta didik untuk mengambil peran aktif dan bersemangat
dalam pembelajaran. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah belajar sambil bermain,
di mana peserta didik diberikan kegiatan mengelompokkan hak dan kewajiban. Mereka
diminta meletakkan pilihan hak pada kotak hak dan pilihan kewajiban pada kotak
kewajiban sebagai upaya untuk memperkuat pemahaman konsep tersebut.
1. Kegiatan Awal
Dalam awal kegiatan pembelajaran, guru memulai dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran dan nilai KKM yang harus dicapai. Lalu, guru menyampaikan kata-kata
yang membangun semangat peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar mereka
dan menumbuhkan minat terhadap mata pelajaran Kewarganegaraan. Peserta didik
diharapkan menunjukkan sikap positif selama proses pembelajaran. Dapat menyatakan
hak dan kewajiban dengan tepat. Guru menyampaikan apresiasi dengan mengajukan
pertanyaan hak dan kewajiban apa saja yang sudah mereka ingat.
2. Kegiatan Inti
Dalam pendekatan pembelajaran ini, guru lebih mengajak peserta didik untuk belajar
secara interaktif dengan suasana yang santai dan bermain. Guru berusaha membuat
pserta didik mampu menghafal dan mengenal hak dan kewajiban disekolah dan
dirumah. Guru mengajak peserta didik untuk mempersiapkan benda-benda yang
dibutuhkan dalam permainan, seperti kotak hak dan kotak kewajiban yang diletakkan
dimeja guru. Guru membuat gulungan kertas dan menuliskan aktivitas hak dan
kewajiban disekolah dan dirumah. Kemudian guru mengumpulkan tulisan gulungan
kertas dan meletakkannya didepan kelas. Setelah semua perlengkapan bermain tersedia
guru menjelaskan cara permainan tersebut dan mempraktekkannya kepada peserta
didik. Peserta didik sangat bersyukur dan penasaran untuk melakukan permainan
tersebut. Kemudian guru memanggil dua orang peserta didik untuk bermain secara
bersamaan. Untuk tahap awal peserta didik diinstruksikan untuk mengambil satu
gulung kertas, kemudian membuka, membaca dan memahami arti bacaan yang ada
dikertas, lalu peserta didik menghampiri kotak hak dan kewajiban yang telah disusun
sebelumnya untuk meletakkan tulisan gulungan sesuai dengan bacaan yang ditulis
digulungan kertas tadi apakah termasuk hak atau kewajiban. Jika tulisan hak maka
gulungan kertas dimasukkan pada kotak hak dan sebaliknya jika gulungan kerta adalah
kewajiban maka dimasukkan pada kotak kewajiban. Kemudian guru memeriksa
gulungan kertas pada kotak apakah sesuai. Apabila peserta didik memasukkan
gulungan tidak sesuai maka wajib menuliskan bacaan dipapan tulis dan secara
bersama-sama berdiskusi mencari jawaban yang tepat.
3. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir, peserta didik mengerjakan tes pada siklus II yang diberikan oleh
guru. Guru selalu menyampaikan kalimat motivasi yang membangun semangat peserta
didik, menandai akhir dari sesi pembelajaran.
Hasil pengamatan terhadap partisipasi peserta didik pada siklus II sudah mulai
tampak maksimal dimana peserta didik mampu mengidentifikasi dan menjelaskan hak
dan kewajiban disekolah dan dirumah dengan tepat, dimana hampir seluruh peserta
didik mendapat nilai tuntas diatas KKM. Peserta didik yang memperoleh nilai tuntas
sebanyak 15 (88,23%) peserta didik dan yang tidak tuntas hanya 2 (11,76%) peserta
didik. Dapat disimpulkan bahwa ketuntasan peserta didik yang berhasil melampaui
nilai KKM sebanyak 15 dan peserta didik yang tidak berhasil melewati KKM hanya 2
orang. Penulis merasakan bahwa penerapan Metode Quantum Teaching memberikan
manfaat bagi peserta didik selama proses pembelajaran. Aktivitas peserta didik
mencakup keaktifan mereka dalam mengikuti pelajaran, melaksanakan tugas-tugas
dengan penuh semangat, serta merasa gembira dan senang saat mengikuti permainan
7
yang diberikan memahami pelajaran dengan mudah dipahami dan diserap dengan baik.
Hasil analisis menyatakan metode Quantum teaching sangat optimal dan memiliki efek
positif dari perubahan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran hak dan kewajiban.
Dari keseluruhan pembahasan yang dimulai dari Siklus I hingga Siklus II, dapat
metode Quantum Teaching dinyatakan dapat memberikan perbaikan pembelajaran
yang berhasil meningkatkan hasil belajar Kewarganegaraan peserta didik pada materi
Hak dan Kewajiban di kelas IV B SD Negeri 050756 Alur Dua, Kecamatan Sei. Lepan,
Kabupaten Langkat, tahun pelajaran 2022/2023. Hal ini dapat dilihat pada grafik
dibawah ini :
Daftar Pustaka
A.Octavia, Shilpy. 2020. Motivasi Belajar dalam Perkembangan Remaja. Sleman: CV Budi
Utama
Alfin, J. 2015. “Analisis Karakteristik Siswa Pada Tingkat Sekolah Dasar.” Prosiding
Holaqoh Naional dan Seminar Internasional Pendidikan Islam: 190–205.
Hanifah, dkk. 2020. Pengembangan Media Ajar E-Booklet Materi Plantae Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa. Journal of Biology Education Research.
1 (1)
Lefudin. 2014. Belajar Dan Pembelajaran Dilengkapi dengan Model Pembelajaran, Strategi
Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta:
9
Deepublish
Made wena. (2013). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara
Mualimin dan Cahyadi. 2014. Penelitian tindakan kelas (teori dan praktik). Ganding
Pustaka. Yogyakarta
Yulianti, T., Herkulana, & Achmadi. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Sma. Pendidikan,
1–11.