Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Energy Balance

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

TAMBAHAN MATERI

OLEH : MOKHAMAD IS SUBEKTI ( NPM 1206181420/ PROGRAM S2)

ENERGY BALANCE - PADA MESIN DIESEL


DENGAN MODEL PISTON CAVITY B9
Kelompok 2 Bahan Bakar Cair
Nama Anggota Kelompok :
1. Mokhamad Is Subekti ( Program S2)
2. Mitra Wisnu Hargono ( Program S2 )
3. M. Lutfi Setyana ( Program S1)
4. Jefrie Ronald (Program S1)
5. Ayubi Lutfianto (Program S1)
6. Budiman Raharjo (Program S1)
7. M. Rizky (Program S1)
8. Septian Khairul Nasdi (Program S1)
9. Taufik Ramuli
TIPE : B9 CAVITY PISTON
Data Mesin dan Kondisi Operasi

PRESSURE OF SUCTION P1: 85 KPA


TEMPERATURE OF SUCTION T1 = 600C
AMBIENT PRESSURE PA= 101 KPA
AMBIENT TEMPERATURE TA= 250C
LHV HEAVY DIESEL OIL = 41400 KJ/KG
SPECIFIK HEAT OF LUBRICANT CPL= 1.9 KJ/KG 0C
WATER INLET TEMPERATURE TI= 40 0C
WATER OUTLET TEMPERATURE TO= 600C
GAS EXHAUST TEMPERATUR TG= 750 0C
WATER SPECIFIK HEAT CPW= 4.18 KJ/ KG 0C
CONSTANT OF AIR = 0.287 KJ/ KG 0C
DENSITY OF AIR = 1.18 KG/M3
SPECIFIK HEAT OF EXHAUST GAS CG= 1.9 5KJ/KG 0C
Prosedur Perhitungan Keseimbangan Energi:

1. Buat persamaan reaksi stoichiometri


2. Hitung AFR mesin
3. Tentukan laju alir massa udara ke silinder
4. Tentukan laju alir massa bahan bakar ke silinder
5. Hitung BHP, berdasarkan swept volume dan BMEP
6. Tentukan laju alir kalor pembakaran
7. Definisikan sistem dan buat energy balance pada
daerah daerah terjadinya heat transfer
8. Parameter unjuk kerja mesin

Catatan : Asumsi kondisi termodinamik steady state steady flow,


kalor jenis tetap dan kondisi perhitungan selama satu siklus
tenaga.
Persamaan Reaksi Stoikhiometrik:

C14.6H24.8 + 20.8 ( O2 + 3.76 N2) 14.6 CO2 + 12.4 H2O + 20.8X3.76 N2

AFR :

AFR = (20.8 x 4.76) kmol x (28.97 kg /kmol) udara

1 kmol x (200 kg /kmol) BB

= 14.3 kg udara/ kg BB
Displacement Volume (Vd) :
Vd = B2. S
= . (0.105 m )2 . (0.12)
= 0.001 m3

BDC Volume (Vbdc) :


V bdc = Vd + Vd/CR. CR = Compression Ratio = 18:1
V bdc = 0.001 + 0.001/18 = 0.001058 m3

Massa udara di silinder ( ma):


ma = P1 .Vbdc/ R. T1
ma = 85.001058/ 0.287. (333) = 0.00094 kg

Laju alir massa udara ke silinder


= 0.00094 kg x (2500 rev/min): 60 s/min: (2 rev/siklus)
= 0.0196 kg/s
Laju alir massa bahan-bakar ke silinder ( :

=
=
= 0.0014 kg/s

Kalor pembakaran ( ):
= . LHV
= 0.0014 kg/s . 41400 kJ/kg
= 56 kW

Brake Horse Power (BHP) :


BHP = BMEP .
BHP = 10 bar . 101 kPa/bar. 0.001 m3. 2500 rev /min : 60 s/min: 2 rev/sikus
BHP = 23 kW
Energy Distribution Chart

Qty ( kW)

25

20

15
Qty ( kW)
10

0
KESIMPULAN

1. Dari Diagram distibusi Energi, nilai kerugian yang terbesar


adalah kerugian akibat gas bekas 29,64%. Hal ini dapat
dikurangi dengan memanfaatkan gas buang dengan
Supercharger atau Turbocharger, sehingga akan meningkatkan
effisiensi termalnya.

2. Nilai effisiensi Volumetris kurang hanya 73%. Dapat


ditingkatkan dengan pemakaian material seal, gasket dan valve
yang lebih baik.

3. Kerugian pendinginan dapat dikurangi dengan pemakaian


coolant dengan specifik heat dan konduktivitas yang lebih
tinggi, dengan range temperatur operasional yang aman, seperti
: dengan Ethylene Glycol bahkan dengan Nano fluid. Desain
radiator dengan tingkat Compactness tinggi.

You might also like