Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
SlideShare a Scribd company logo

1

1
Daftar Isi
Daftar Isi................................................................................................................. 1
BAB I Pendahuluan ..................................................................................... 2
Latar belakang masalah.......................................................... 2
BAB II Pembahasan ...................................................................................... 3
Pengertian Kepemimpinan ..................................................... 3
Pengertian Manajemen........................................................... 3
Tujuan Kepemimpinan........................................................... 4
Teori Lahirnya Kepemimpinan .............................................. 5
Fungsi Kepemimpinan Organisasi ......................................... 6
Ciri-ciri Pemimpin.................................................................. 6
Metode Kepemimpinan........................................................ 10
BAB III Penutup ........................................................................................... 14
Kesimpulan........................................................................... 14
Daftar Pustaka..................................................................................................... 15

2

2
BAB I
Pendahuluan
LATAR BELAKANG
Manajemen dalam bahasa inggris berarti mengelola atau mengatur. Dalam
Fattah (2006: 1), manajemen diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Manajemen
sebagai ilmu merupakan bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha
memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Manajemen sebagai kiat
seperti pernyataan Follet merupakan hal yang dapat mencapai sasaran melalui cara-cara
dengan mengatur orang lain dalam menjalankan tugas. Manajemen sebagai profesi
menjelaskan adanya landasan keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer
dan para profesional dengan dituntun oleh sebuah kode etik.
Manajemen dalam pendidikan menurut Djam’an Satori dalam Sudarmiani
(2009: 2) diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua
sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Manajemen memiliki pengaruh bagi seseorang/sekelompok orang untuk
bertindak. Sama halnya dengan manajemen, kepemimpinan pun memiliki pengaruh bagi
seseorang /sekelompok orang untuk bertindak. Manajemen merupakan suatu proses
menyelesaikan aktivitas secara efisien dengan atau melalui orang lain dan berkaitan
dengan rutinitas tugas suatu organisasi, sedangkan kepemimpinan muncul jika ada
upaya mempengaruhi seorang individu/kelompok dan berhubungan dengan perubahan.
Menurut Danim (2008: 3) pemimpin dipandang sebagai inti dari manajemen dan
perilaku kepemimpinan merupakan inti perilaku manajemen. Inti dari kepemimpinan
adalah pembuatan keputusan termasuk keputusan untuk tidak memutuskan.
Kepemimpinan akan berjalan jika ada keputusan yang akan dijalankan, demikian juga
manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan dapat mencapai tujuan jika dijalankan
oleh seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai
kepemimpinan dalam manajemen.

3

3
BAB II
Pembahasan
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial,
sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi
kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar
menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya
beberapa kesamaan.
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono,2003) Pengertian Kepemimpinan
yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang
didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Hikmat (2009: 249), kepemimpinan adalah proses pelaksanaan tugas
dan kewajiban individu. Kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin dalam memikul
tanggung jawabnya secara moral dan legal formal atas seluruh pelaksanaan
wewenangnya yang telah didelegasikan kepada orang-orang yang dipimpinnya. Owen
dalam Sudarmiani (2009: 33) menyimpulkan kepemimpinan sebagai fungsi kelompok
non individu, terjadi dalam interaksi dua orang atau lebih, dimana seseorang
menggerakkan yang lain untuk berpikir dan berbuat sesuai yang diinginkan.
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen dapat kita lihat di beberapa sumber yang cukup terkenal. Yang
pertama, pengertian manajemen menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah
“penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran” atau “pimpinan yang
bertanggung jawab atas jalannya perusaahaan dan organisasi”.
Menurut Hikmat (2009: 11)Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber
lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan orang yang
memimpin organisasi disebut manager.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,
kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan

4

4
atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai
tujuan organisasi atau kelompok.
TUJUAN KEPEMIMPINAN
Dalam kaitannya dengan hubungan atasan-bawahan, pimpinan harus
mempertimbangkan dua strategi pokok:
 Pimpinan harus berfungsi sebagai“coach” dan“mentor”, pembimbing, pengarah,
dan penasehat bagi pegawainya.
 Praktek-praktek supervise diusahakan agar dapat memberdayakan para pegawai;
seperti usaha untuk menidentifikasikan serta menghilangkan semua hambatan yang
dirasakan pegawai untuk bekerja yang baik, mengembangkan mereka dengan
pelatihan-pelatihan tambahan, serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk
berkinerja dengan baik.
Perbedaan antara kepimpinana dan Manajemen dari segi tugas dan
fungsinya:
Kepemimpinan dan manajemen sering kali disamakan pengertiannya oleh
banyak orang. Pada hakikatnya kepemimpinan mempunyai pengertian agak luas
dibandingkan dengan manajemen.
 Kepemimpinan:
1. Mengarahkan pada kemampuan individu
2. Merupakan kualitas hubungan
3. Diarahkan untuk mencapai keinginan
4. Bersifat hubungan personal
5. Menggantungkan diri pada sumber yang ada pada dirinya
 Manajemen:
1. Mengarahkan pada sistem dan mekanisme
2. Merupakan fungsi status kewenangan
3. Diarahkan untuk mencapai tujuan
4. Bersifat hubungan inpersonal
5. Menggantungkan diri pada daya dan dana yang ada

5

5
TEORI LAHIRNYA KEPEMIMPINAN
Dalam lahirnya kepemimpinan ada yang mendasari lahirnya kepemimpina
tersebut, ada beberapa teori kepemimpinan :
1. Teori Kelebihan Teori ini beranggapan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin
apabila ia memiliki kelebihan dari para pengikutnya. Pada dasarnya kelebihan yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup tiga hal yaitu:
a. Kelebihan ratio, adalah kelebihan dalam menggunakan pikiran, kelebihan dalam
pengetahuan tentang hakikat tujuan dari organisasi, dan kelebihan dalam memiliki
pengetahuan tentang cara menggerakkan organisasi, serta dalam pengambilan keputusan
yang cepat dan tepat.
b. Kelebihan rohaniah, berarti seorang pemimpin harus mampu menunjukkan
keluhuran budi pekertinya kepada bawahannya dan seorang pemimpin harus
mempunyai moral yang tinggi karena dasarnya pemimpin merupakan panutan bagi para
pengikutnya.
c. Kelebihan badaniyah, berarti seorang pemimpin hendaknya memiliki kesehatan
badaniyah yang lebih dari para pengikutnya sehingga memungkinkan untuk bertindak
cepat.
2. Teori Sifat Pada dasarnya teori sifat sama dengan teori kelebihan, teori ini
menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik apabila memiliki
sifat-sifat yang lebih daripada yang dipimpin. Hendaknya pemimpin memiliki sifat-sifat
positif sehingga para pengikutnya menjadi pengikut yang baik.
3. Teori Keturunan Teori keturunan disebut juga teori pembawaan lahir ada juga yang
menyebutnya teori genetis. Menurut teori keturunan, seseorang dapat menjadi
pemimpin adalah karena keturunan atau warisan.
4. Teori Kharismatis Menyatakan bahwa seorang menjadi pemimpin karena orang
tersebut mempunyai kharisma (pengaruh) yang sangat besar. Kharisma itu diperoleh
dari kekuatan Yang Maha Kuasa. Pemimpin yang bertipe kharismatis biasanya memiliki
daya tarik, kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar.

6

6
5. Teori Bakat Teori bakat disebut pula teori ekologis, yang berpendapat bahwa
pemimpin itu lahir karena bakatnya.
6. Teori Sosial Beranggapan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat menjadi
pemimpin, setiap orang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin asal dia diberi
kesempatan.
FUNGSI KEPEMIMPINAN ORGANISASI
1. Untuk mensistematika kinerja dalam organisasi, seorang pemimpin mempunyai
fungsi- Memprakarsai struktur organisasi.
2. Menjaga adanya koordinasi dan integrasi organisasi, supaya semuanya
beroperasi secara efektif.
3. Merumuskan tujuan institusional atau organisasional dan menentukan sarana
serta cara-cara yang efisien untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Menengahi pertentangan dan konflik-konflik yang muncul dan mengadakan
evaluasi serta evaluasi ulang.
5. Mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangan, dan penyempurnaan
dalam organisasi.
CIRI CIRI PEMIMPIN
Ciri-ciri pemimpin yang baik dalam sesebuah organisasi
Seperti mana yang kita ketahui kejayaan sesebuah organisasi bergantung kepada
prestasi pentadbirnya dalam erti kata lain yang memimpin. Seseorang pemimpin yang
baik harus mempunyai ciri-ciri khusus tertentu dalam menjalankan peranannya sebaik
mungkin serta menguasai kemahiran-kemahiran yang diperlukan untuk mengelola ahli-
ahli di bawah untuk mencapai matlamat organisasi. (Zainal Abidin Mohamad, 1998).
Kejayaan sesebuah organisasi bergantung ke atas prestasi kolektif pentadbirnya, iaitu
orang yang mengarah kerja dan memimpin kakitangan keseluruhannya. Pemimpin (atau
Ketua Jabatan) secara bersendirian mesti mendapatkan kerjasama secara sukarela
daripada rakan sejawatnya kerana proses kepimpinan memang melibatkan dua orang
atau lebih. (Fatimah Wati Halim & Iran Herman, (1997).

7

7
Selain itu, pemimpin juga membawa maksud seorang daripadanya cuba
membimbing dan mendorong yang lain dalam usaha mencapai matlamat sistem.
Apabila seseorang itu berjaya memimpin, ini bermakna dia berjaya mempengaruhi
anggota-anggota yang lain di dalam organisasi itu. Kebolehan mempengaruhi
bergantung kepada unsur yang penting iaitu kuasa yang ada pada seseorang itu.
Seperti mana yang umum ketahui sejak dari awal kajian dibuat tentang sains
pengurusan, terdapat beberapa pendekatan yang digariskan dalam membuat penilaian ke
atas ciri-ciri pemimpin. Kepemimpinan menjadi penting kerana ia sering dikaitkan
dengan keberkesanan dan kecekapan sesebuah organisasi termasuklah sekolah.
Berasaskan premis inilah maka timbulnya slogan: "Pemimpinlah yang menjadikan
organisasi itu berbeza dengan yang lain".
Mengikut Dr Robiah Sidin (1988), dalam bukunya ‘Asas Pentadbiran
Pendidikan’, beliau menegaskan bahawa secara umumnya ada dua jenis kuasa yang
boleh dipegang oleh seseorang pemimpin itu iaitu yang pertama, kuasa yang datang
dengan jawatannya di dalam organisasi itu dan kedua, kuasa yang berpunca daripada
keadaan dirinya sendiri atau kuasa individu. Kuasa yang bersangkut paut dengan
jawatan adalah penting kerana memberi kepercayaan kepada anggota-anggotanya.
Walaubagaimanapun untuk seseorang itu kekal menjadi pemimpin dia mesti juga
mempunyai kuasa yang berunsurkan kebolehan tersendirinya. (Dr Robiah Sidin (1988).
 Pemimpin Islami
 .FATHONAH/CERDAS
‫هوى‬ ‫إذا‬ ‫والنجم‬
Demi bintang ketika terbenam,
‫ضل‬ ‫ما‬‫غوى‬ ‫وما‬ ‫صاحبكم‬
Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru,
‫الهوى‬ ‫عن‬ ‫ينطق‬ ‫وما‬
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa
nafsunya.

8

8
‫يوحى‬ ‫وحي‬ ‫إال‬ ‫هو‬ ‫إن‬
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),
‫القوى‬ ‫شديد‬ ‫علمه‬
Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,
‫فاستوى‬ ‫مرة‬ ‫ذو‬
Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan
rupa yang asli.
 .TABLIGH : TRANSPARAN
‫ب‬ ‫حكمتم‬ ‫وإذا‬ ‫أهلها‬ ‫إلى‬ ‫األمانات‬ ‫تؤدوا‬ ‫أن‬ ‫يأمركم‬ ‫هللا‬ ‫إن‬‫نعما‬ ‫هللا‬ ‫إن‬ ‫بالعدل‬ ‫تحكموا‬ ‫أن‬ ‫الناس‬ ‫ين‬
‫بصيرا‬ ‫سميعا‬ ‫كان‬ ‫هللا‬ ‫إن‬ ‫به‬ ‫يعظكم‬QS 4 : 58
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.
‫إن‬ ‫الناس‬ ‫من‬ ‫يعصمك‬ ‫وهللا‬ ‫رسالته‬ ‫بلغت‬ ‫فما‬ ‫تفعل‬ ‫لم‬ ‫وإن‬ ‫ربك‬ ‫من‬ ‫إليك‬ ‫أنزل‬ ‫ما‬ ‫بلغ‬ ‫الرسول‬ ‫أيها‬ ‫يا‬
‫الكافري‬ ‫القوم‬ ‫يهدي‬ ‫ال‬ ‫هللا‬‫ن‬76QS 5 :
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan
jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanah-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
 AMANAH : BERTANGGUNG JAWAB
‫نعما‬ ‫هللا‬ ‫إن‬ ‫بالعدل‬ ‫تحكموا‬ ‫أن‬ ‫الناس‬ ‫بين‬ ‫حكمتم‬ ‫وإذا‬ ‫أهلها‬ ‫إلى‬ ‫األمانات‬ ‫تؤدوا‬ ‫أن‬ ‫يأمركم‬ ‫هللا‬ ‫إن‬
‫بصيرا‬ ‫سميعا‬ ‫كان‬ ‫هللا‬ ‫إن‬ ‫به‬ ‫يعظكم‬QS 4: 58

9

9
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.
‫إن‬ ‫الناس‬ ‫من‬ ‫يعصمك‬ ‫وهللا‬ ‫رسالته‬ ‫بلغت‬ ‫فما‬ ‫تفعل‬ ‫لم‬ ‫وإن‬ ‫ربك‬ ‫من‬ ‫إليك‬ ‫أنزل‬ ‫ما‬ ‫بلغ‬ ‫الرسول‬ ‫أيها‬ ‫يا‬
‫الكافرين‬ ‫القوم‬ ‫يهدي‬ ‫ال‬ ‫هللا‬QS 5: 67
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan
jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanah-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
 .SHIDDIQ: BENAR
‫وادعوا‬ ‫مثله‬ ‫من‬ ‫بسورة‬ ‫فأتوا‬ ‫عبدنا‬ ‫على‬ ‫نزلنا‬ ‫مما‬ ‫ريب‬ ‫في‬ ‫كنتم‬ ‫وإن‬‫كنتم‬ ‫إن‬ ‫هللا‬ ‫دون‬ ‫من‬ ‫شهداءكم‬
‫صادقين‬
QS 2:23 Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al
Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang
benar.
‫ظالمون‬ ‫وأنتم‬ ‫بعده‬ ‫من‬ ‫العجل‬ ‫اتخذتم‬ ‫ثم‬ ‫بالبينات‬ ‫موسى‬ ‫جاءكم‬ ‫ولقد‬QS 2:92
Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran
(mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah
(kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang dzalim.
 AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR
‫أهل‬ ‫آمن‬ ‫ولو‬ ‫باهلل‬ ‫وتؤمنون‬ ‫المنكر‬ ‫عن‬ ‫وتنهون‬ ‫بالمعروف‬ ‫تأمرون‬ ‫للناس‬ ‫أخرجت‬ ‫أمة‬ ‫خير‬ ‫كنتم‬
‫الفاسقون‬ ‫وأكثرهم‬ ‫المؤمنون‬ ‫منهم‬ ‫لهم‬ ‫خيرا‬ ‫لكان‬ ‫الكتاب‬QS 3 ; 110
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.

10

10
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
‫ويقيمون‬ ‫المنكر‬ ‫عن‬ ‫وينهون‬ ‫بالمعروف‬ ‫يأمرون‬ ‫بعض‬ ‫أولياء‬ ‫بعضهم‬ ‫والمؤمنات‬ ‫والمؤمنون‬
‫حكيم‬ ‫عزيز‬ ‫هللا‬ ‫إن‬ ‫هللا‬ ‫سيرحمهم‬ ‫أولئك‬ ‫ورسوله‬ ‫هللا‬ ‫ويطيعون‬ ‫الزكاة‬ ‫ويؤتون‬ ‫الصالة‬QS 9:71
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan)
yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan
mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
METODE KEPEMIMPINAN
Metode Kepemimpinan timbul karena adanya hubungan antara pemimpin
dengan pengikutnya yang secara periodic akan berkembang. Metode tersebut adalah
prosedur atau cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para
pengikutnya untuk berbuat sesuatu.
Oldway Tead dalam bukunya ”The Art of Management” mengemukakan metode
kepeimpinan swbagai berikut :
1. Perintah.
Perintah timbul dari situasi formal dan relasi kerja, karena perintah adalah fakta
fungsional pada organisasi, kedinasan, institusi pemerintah maupun swasta. Bentuk dari
perintah berupa Instruksi,komando,peraturan tata tertib, standar operasional prosedur
(SOP), prosedur operasi tetap (PROTAP),petunjuk perencanaan (JUKCAN), direktif
yang pada intinyaharus dipatuhi dilaksanakan dan jadi pedoman. Perintah biasanya
sudah tercakup dalam tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh
setiap individu anggota kelompok.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberi perintah antara lain sebagai
berikut :
a. Tepat Masalah, bahwa perintah harus jelas,ringkas namun tegas, tidak
mengandung kemanjemukan arti dan mudah dimengerti.
b. Tepat Waktu, bahwa perintah diberikan harus mempertimbangkan situasi
lingkungan, sehingga penyampaian perintah dapat diterima dengan jelas dan

11

11
dipahami. Pemimpin dapat menyesuaikan penggunaan cara dan gaya baik
nada,sopan santun dalam penyampaian.
c. Tepat Orang, bahwa perintah diberikan tepat kepada orang yang memang
mampu melaksanakannya atau teguran, arahan ditujukan kepada yang pantas
diberikan sehingga efisiensi perintah optimal.
2. Memberikan Celaan dan Pujian.
Celaan harus diberikan secara obyektif dan tidak bersifat subyektif, juga tidak
disertai emosi-emosi yang negative seperti dendam, benci, curiga dan lain-lain. Celaan
sebaiknya diberikan dalam bentuk teguran dan dilakukan secara rahasia/tidak terbuka
dimuka umum orang banyak. Maksud dari celaan agar yang bersangkutan tidak
melanggar tanau berbuat kesalahan selanjutnya menyadari kekeliruannya. Adalah
pemimpin yang bijak apabila teguran diberikan dengan nada
suara “menyenangkan” agar tidak menimbulkan rasa dendam dan sakit hati. Adapun
pujian diberikn pada pribadi yang karena telah melakukan tugasnya dengan baik dan
mampu berprestasi. Pujian seyogyannya diberikan secara terbuka dimuka umum, namun
benar-benar bagi yang bersangkutan luar biasa prestasi yang dicapai bukan hal yang
biasa. Hal ini untuk yidak menimbulkan cemoohan atau sinisme dalam organisasi.
3. Memupuk Tingkah Laku Pribadi Pemimpin yang Benar.
Pemimpin harus bersifat obyektif dan jujur. Ia harus menjauhkan dari rasa pilih
kasih atau favoritism. Hal ini bias menurunkan moril anggota lainnya,menumbuhkan
keraguan,rasa muak,kecemburuan social,juga respek anggota kepada pemimpin.
Pemimpin bukan seorang agen,polisi atau aparat inteligen yang sedang
menyelidiki,mencari suatu kesalahan dan seorang yang selalu mengintip kelemahan
orang lain. Oleh karena itu kesuksesn pemimpin justru di ukur dari : perasaan para
pengikut yang menghayati emosi-emosisenang yang dilakukannya secara sama,jujur
dan adil.
4. Menerima/ Peka Terhadap Saran-saran.
Pemimpin harus luwes dan terbuka serta peka terhadap saran-saran eksternal
yang positif sifatnya. Setiap anggota pasti memiliki kelebihan atau keahlian betapapun

12

12
kecilnya,begitu juga pemimpin juga memiliki kekurangan dibidang tertentu. Oleh
karena itu dia harus dapat mendengar, menghargai untuk memahami pendapat/saran
orang lain untuk selanjutnya mengkobinasikan dengan ide-idenya sendiri. Hal ini dapat
membangkitkan inisiatif kelompok untuk memberikan saran-saran yang baik, maupun
kebijakannya lebih optimal dalam mencapai tujuan dan sasaran. Membankitkan
keinginan anggota untuk memberikan saran itu mencerminkan sikap terbuka dan
kejujuran dari pemimpin. Pemimpin menghargai ide-ide baru, mau menerapkan saran-
saran yang baik dan berani mengadakan inovasi.
5. Memperkuat Rasa Kesatuan Kelompok.
Untuk meghadapi segala bentuk tantangan luar dan kompleksitas situasi
masyarakat modern perlu pemimpin yang mampu menciptakan rasa kesatuan
kelompoknya dengan loyalitas yang tinggai dan kekompakan yang utuh. Usaha
menciptakan semangat kesatuan ini antara lain dengan pemberian seragam, lencana,
emblem tanda kehormatan dan sejenisnya. Selanjutnya mengusahakan pengenalan para
anggota barunya kepada kelompok agar orang baru tersebut dengan cepat beradaptasi.
6. Menciptakan Disiplin Diri dan Kelompok.
Setiap kelompok akan mengembangkan tatacara dan polah tingkah laku yang
hanya berlaku dalam klompok sendiri yang harus ditaati oleh seluruh anggota. Hal ini
penting untuk menciptakan untuk membangkitkan rasa tanggungjawab dan disiplin
kelompok. Selain itu penting juga untuk menghindari perselisihan,konkurensi,rasa
permusuhan,perpecahan,kecerobohan,pemborosan dan lain-lain. Disiplin kelompak
dapat berhasil bila pemimpin bersikap arif bijaksana, meberikan teladan, berdisiplin dan
menerapkan seluruh prosedur dengan konsekuen.
7. Meredam Kabar Angin dan Isu-isu yang Tidak benar.
Kesatuan dan efetifitas kerja dari kelompok/organisasi dapat diguncang oleh
kabar-kabar angin,desas-desus atau isu yang tidak benar serta fitnah dari luar yang
diarahkan dari luar kepada perorangan maupun organisasi secara keseluruhan. Semua
itu ditujukan untuk mengganggu tatanan yang sudah lancer. Seorang pemimpin
berkewajiban mengusut sampai tunta suber isu tersebut dan memberikan peringatan

13

13
keras dan sanksi tajam kepada orang-orang yang memiliki rasa dendam, mengalami
frustasi sehingga tanpa sadar menyebarkan kabarangin yang buruk serta tidak
bertanggungjawab. Dalam hal ini pemimpin harus segara menetralkan/menjernihkan
situasi dengan jalan memberikan penerangan,penjelasan dan kebikajsanaan baru yang
diterapkan. Alat yang efektif untuk menanggulangi kabar angina tau isu buruk ialah
dengan ; penerangan,penyiaran dan pendidikan.

14

14
BAB III
Penutup
KESIMPULAN
Kepemimpinan yang merupakan sesuatu yang wajib dalam kehidupan
agarkehidupan menjadi teratur dan keadilan bisa ditegakkan, sehingga tidak berlaku
hukum rimba. Kepemimpinan juga dapat dikatakan penting apabila memanfaatkan dan
mengelola potensi setiap anggota dengan cara yang tepat . Maka dari itu seorang
pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus mendorong perilaku positif
dan meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan masalah, mempelajari
perubahan di sekitarnya, serta mencanangkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.

15

15
DAFTAR PUSTAKA
http://dhesiasri.blogspot.com/2012/11/makalah-kepemimpinan-dalam-manajemen.html
http://blogaanwati.wordpress.com/2013/01/11/kepemimpinan-dan-manajemen/
Mesiono, 2010. Manajemen Organisasi, Baandung : Citapustaka Media Perintis.
http://belajarmanagement.blogspot.com/2013/04/teori-teori-lahirnya-
kepemimpinan.html
http://mylittletask.blogspot.com/2010/11/ciri-ciri-pemimpin-yang-baik-dalam.html
http://fk-bk.blogspot.com/2013/03/asas-fungsi-dan-metode-kepemimpinan.html

More Related Content

Kepemimpinan dalam manajemen

  • 1. 1 Daftar Isi Daftar Isi................................................................................................................. 1 BAB I Pendahuluan ..................................................................................... 2 Latar belakang masalah.......................................................... 2 BAB II Pembahasan ...................................................................................... 3 Pengertian Kepemimpinan ..................................................... 3 Pengertian Manajemen........................................................... 3 Tujuan Kepemimpinan........................................................... 4 Teori Lahirnya Kepemimpinan .............................................. 5 Fungsi Kepemimpinan Organisasi ......................................... 6 Ciri-ciri Pemimpin.................................................................. 6 Metode Kepemimpinan........................................................ 10 BAB III Penutup ........................................................................................... 14 Kesimpulan........................................................................... 14 Daftar Pustaka..................................................................................................... 15
  • 2. 2 BAB I Pendahuluan LATAR BELAKANG Manajemen dalam bahasa inggris berarti mengelola atau mengatur. Dalam Fattah (2006: 1), manajemen diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Manajemen sebagai ilmu merupakan bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Manajemen sebagai kiat seperti pernyataan Follet merupakan hal yang dapat mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain dalam menjalankan tugas. Manajemen sebagai profesi menjelaskan adanya landasan keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer dan para profesional dengan dituntun oleh sebuah kode etik. Manajemen dalam pendidikan menurut Djam’an Satori dalam Sudarmiani (2009: 2) diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Manajemen memiliki pengaruh bagi seseorang/sekelompok orang untuk bertindak. Sama halnya dengan manajemen, kepemimpinan pun memiliki pengaruh bagi seseorang /sekelompok orang untuk bertindak. Manajemen merupakan suatu proses menyelesaikan aktivitas secara efisien dengan atau melalui orang lain dan berkaitan dengan rutinitas tugas suatu organisasi, sedangkan kepemimpinan muncul jika ada upaya mempengaruhi seorang individu/kelompok dan berhubungan dengan perubahan. Menurut Danim (2008: 3) pemimpin dipandang sebagai inti dari manajemen dan perilaku kepemimpinan merupakan inti perilaku manajemen. Inti dari kepemimpinan adalah pembuatan keputusan termasuk keputusan untuk tidak memutuskan. Kepemimpinan akan berjalan jika ada keputusan yang akan dijalankan, demikian juga manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan dapat mencapai tujuan jika dijalankan oleh seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kepemimpinan dalam manajemen.
  • 3. 3 BAB II Pembahasan PENGERTIAN KEPEMIMPINAN Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan. Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono,2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Menurut Hikmat (2009: 249), kepemimpinan adalah proses pelaksanaan tugas dan kewajiban individu. Kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin dalam memikul tanggung jawabnya secara moral dan legal formal atas seluruh pelaksanaan wewenangnya yang telah didelegasikan kepada orang-orang yang dipimpinnya. Owen dalam Sudarmiani (2009: 33) menyimpulkan kepemimpinan sebagai fungsi kelompok non individu, terjadi dalam interaksi dua orang atau lebih, dimana seseorang menggerakkan yang lain untuk berpikir dan berbuat sesuai yang diinginkan. PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen dapat kita lihat di beberapa sumber yang cukup terkenal. Yang pertama, pengertian manajemen menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah “penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran” atau “pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusaahaan dan organisasi”. Menurut Hikmat (2009: 11)Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan orang yang memimpin organisasi disebut manager. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan
  • 4. 4 atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. TUJUAN KEPEMIMPINAN Dalam kaitannya dengan hubungan atasan-bawahan, pimpinan harus mempertimbangkan dua strategi pokok:  Pimpinan harus berfungsi sebagai“coach” dan“mentor”, pembimbing, pengarah, dan penasehat bagi pegawainya.  Praktek-praktek supervise diusahakan agar dapat memberdayakan para pegawai; seperti usaha untuk menidentifikasikan serta menghilangkan semua hambatan yang dirasakan pegawai untuk bekerja yang baik, mengembangkan mereka dengan pelatihan-pelatihan tambahan, serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk berkinerja dengan baik. Perbedaan antara kepimpinana dan Manajemen dari segi tugas dan fungsinya: Kepemimpinan dan manajemen sering kali disamakan pengertiannya oleh banyak orang. Pada hakikatnya kepemimpinan mempunyai pengertian agak luas dibandingkan dengan manajemen.  Kepemimpinan: 1. Mengarahkan pada kemampuan individu 2. Merupakan kualitas hubungan 3. Diarahkan untuk mencapai keinginan 4. Bersifat hubungan personal 5. Menggantungkan diri pada sumber yang ada pada dirinya  Manajemen: 1. Mengarahkan pada sistem dan mekanisme 2. Merupakan fungsi status kewenangan 3. Diarahkan untuk mencapai tujuan 4. Bersifat hubungan inpersonal 5. Menggantungkan diri pada daya dan dana yang ada
  • 5. 5 TEORI LAHIRNYA KEPEMIMPINAN Dalam lahirnya kepemimpinan ada yang mendasari lahirnya kepemimpina tersebut, ada beberapa teori kepemimpinan : 1. Teori Kelebihan Teori ini beranggapan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin apabila ia memiliki kelebihan dari para pengikutnya. Pada dasarnya kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup tiga hal yaitu: a. Kelebihan ratio, adalah kelebihan dalam menggunakan pikiran, kelebihan dalam pengetahuan tentang hakikat tujuan dari organisasi, dan kelebihan dalam memiliki pengetahuan tentang cara menggerakkan organisasi, serta dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. b. Kelebihan rohaniah, berarti seorang pemimpin harus mampu menunjukkan keluhuran budi pekertinya kepada bawahannya dan seorang pemimpin harus mempunyai moral yang tinggi karena dasarnya pemimpin merupakan panutan bagi para pengikutnya. c. Kelebihan badaniyah, berarti seorang pemimpin hendaknya memiliki kesehatan badaniyah yang lebih dari para pengikutnya sehingga memungkinkan untuk bertindak cepat. 2. Teori Sifat Pada dasarnya teori sifat sama dengan teori kelebihan, teori ini menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik apabila memiliki sifat-sifat yang lebih daripada yang dipimpin. Hendaknya pemimpin memiliki sifat-sifat positif sehingga para pengikutnya menjadi pengikut yang baik. 3. Teori Keturunan Teori keturunan disebut juga teori pembawaan lahir ada juga yang menyebutnya teori genetis. Menurut teori keturunan, seseorang dapat menjadi pemimpin adalah karena keturunan atau warisan. 4. Teori Kharismatis Menyatakan bahwa seorang menjadi pemimpin karena orang tersebut mempunyai kharisma (pengaruh) yang sangat besar. Kharisma itu diperoleh dari kekuatan Yang Maha Kuasa. Pemimpin yang bertipe kharismatis biasanya memiliki daya tarik, kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar.
  • 6. 6 5. Teori Bakat Teori bakat disebut pula teori ekologis, yang berpendapat bahwa pemimpin itu lahir karena bakatnya. 6. Teori Sosial Beranggapan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pemimpin, setiap orang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin asal dia diberi kesempatan. FUNGSI KEPEMIMPINAN ORGANISASI 1. Untuk mensistematika kinerja dalam organisasi, seorang pemimpin mempunyai fungsi- Memprakarsai struktur organisasi. 2. Menjaga adanya koordinasi dan integrasi organisasi, supaya semuanya beroperasi secara efektif. 3. Merumuskan tujuan institusional atau organisasional dan menentukan sarana serta cara-cara yang efisien untuk mencapai tujuan tersebut. 4. Menengahi pertentangan dan konflik-konflik yang muncul dan mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang. 5. Mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangan, dan penyempurnaan dalam organisasi. CIRI CIRI PEMIMPIN Ciri-ciri pemimpin yang baik dalam sesebuah organisasi Seperti mana yang kita ketahui kejayaan sesebuah organisasi bergantung kepada prestasi pentadbirnya dalam erti kata lain yang memimpin. Seseorang pemimpin yang baik harus mempunyai ciri-ciri khusus tertentu dalam menjalankan peranannya sebaik mungkin serta menguasai kemahiran-kemahiran yang diperlukan untuk mengelola ahli- ahli di bawah untuk mencapai matlamat organisasi. (Zainal Abidin Mohamad, 1998). Kejayaan sesebuah organisasi bergantung ke atas prestasi kolektif pentadbirnya, iaitu orang yang mengarah kerja dan memimpin kakitangan keseluruhannya. Pemimpin (atau Ketua Jabatan) secara bersendirian mesti mendapatkan kerjasama secara sukarela daripada rakan sejawatnya kerana proses kepimpinan memang melibatkan dua orang atau lebih. (Fatimah Wati Halim & Iran Herman, (1997).
  • 7. 7 Selain itu, pemimpin juga membawa maksud seorang daripadanya cuba membimbing dan mendorong yang lain dalam usaha mencapai matlamat sistem. Apabila seseorang itu berjaya memimpin, ini bermakna dia berjaya mempengaruhi anggota-anggota yang lain di dalam organisasi itu. Kebolehan mempengaruhi bergantung kepada unsur yang penting iaitu kuasa yang ada pada seseorang itu. Seperti mana yang umum ketahui sejak dari awal kajian dibuat tentang sains pengurusan, terdapat beberapa pendekatan yang digariskan dalam membuat penilaian ke atas ciri-ciri pemimpin. Kepemimpinan menjadi penting kerana ia sering dikaitkan dengan keberkesanan dan kecekapan sesebuah organisasi termasuklah sekolah. Berasaskan premis inilah maka timbulnya slogan: "Pemimpinlah yang menjadikan organisasi itu berbeza dengan yang lain". Mengikut Dr Robiah Sidin (1988), dalam bukunya ‘Asas Pentadbiran Pendidikan’, beliau menegaskan bahawa secara umumnya ada dua jenis kuasa yang boleh dipegang oleh seseorang pemimpin itu iaitu yang pertama, kuasa yang datang dengan jawatannya di dalam organisasi itu dan kedua, kuasa yang berpunca daripada keadaan dirinya sendiri atau kuasa individu. Kuasa yang bersangkut paut dengan jawatan adalah penting kerana memberi kepercayaan kepada anggota-anggotanya. Walaubagaimanapun untuk seseorang itu kekal menjadi pemimpin dia mesti juga mempunyai kuasa yang berunsurkan kebolehan tersendirinya. (Dr Robiah Sidin (1988).  Pemimpin Islami  .FATHONAH/CERDAS ‫هوى‬ ‫إذا‬ ‫والنجم‬ Demi bintang ketika terbenam, ‫ضل‬ ‫ما‬‫غوى‬ ‫وما‬ ‫صاحبكم‬ Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, ‫الهوى‬ ‫عن‬ ‫ينطق‬ ‫وما‬ Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya.
  • 8. 8 ‫يوحى‬ ‫وحي‬ ‫إال‬ ‫هو‬ ‫إن‬ Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), ‫القوى‬ ‫شديد‬ ‫علمه‬ Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, ‫فاستوى‬ ‫مرة‬ ‫ذو‬ Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.  .TABLIGH : TRANSPARAN ‫ب‬ ‫حكمتم‬ ‫وإذا‬ ‫أهلها‬ ‫إلى‬ ‫األمانات‬ ‫تؤدوا‬ ‫أن‬ ‫يأمركم‬ ‫هللا‬ ‫إن‬‫نعما‬ ‫هللا‬ ‫إن‬ ‫بالعدل‬ ‫تحكموا‬ ‫أن‬ ‫الناس‬ ‫ين‬ ‫بصيرا‬ ‫سميعا‬ ‫كان‬ ‫هللا‬ ‫إن‬ ‫به‬ ‫يعظكم‬QS 4 : 58 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ‫إن‬ ‫الناس‬ ‫من‬ ‫يعصمك‬ ‫وهللا‬ ‫رسالته‬ ‫بلغت‬ ‫فما‬ ‫تفعل‬ ‫لم‬ ‫وإن‬ ‫ربك‬ ‫من‬ ‫إليك‬ ‫أنزل‬ ‫ما‬ ‫بلغ‬ ‫الرسول‬ ‫أيها‬ ‫يا‬ ‫الكافري‬ ‫القوم‬ ‫يهدي‬ ‫ال‬ ‫هللا‬‫ن‬76QS 5 : Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanah-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.  AMANAH : BERTANGGUNG JAWAB ‫نعما‬ ‫هللا‬ ‫إن‬ ‫بالعدل‬ ‫تحكموا‬ ‫أن‬ ‫الناس‬ ‫بين‬ ‫حكمتم‬ ‫وإذا‬ ‫أهلها‬ ‫إلى‬ ‫األمانات‬ ‫تؤدوا‬ ‫أن‬ ‫يأمركم‬ ‫هللا‬ ‫إن‬ ‫بصيرا‬ ‫سميعا‬ ‫كان‬ ‫هللا‬ ‫إن‬ ‫به‬ ‫يعظكم‬QS 4: 58
  • 9. 9 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ‫إن‬ ‫الناس‬ ‫من‬ ‫يعصمك‬ ‫وهللا‬ ‫رسالته‬ ‫بلغت‬ ‫فما‬ ‫تفعل‬ ‫لم‬ ‫وإن‬ ‫ربك‬ ‫من‬ ‫إليك‬ ‫أنزل‬ ‫ما‬ ‫بلغ‬ ‫الرسول‬ ‫أيها‬ ‫يا‬ ‫الكافرين‬ ‫القوم‬ ‫يهدي‬ ‫ال‬ ‫هللا‬QS 5: 67 Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanah-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.  .SHIDDIQ: BENAR ‫وادعوا‬ ‫مثله‬ ‫من‬ ‫بسورة‬ ‫فأتوا‬ ‫عبدنا‬ ‫على‬ ‫نزلنا‬ ‫مما‬ ‫ريب‬ ‫في‬ ‫كنتم‬ ‫وإن‬‫كنتم‬ ‫إن‬ ‫هللا‬ ‫دون‬ ‫من‬ ‫شهداءكم‬ ‫صادقين‬ QS 2:23 Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. ‫ظالمون‬ ‫وأنتم‬ ‫بعده‬ ‫من‬ ‫العجل‬ ‫اتخذتم‬ ‫ثم‬ ‫بالبينات‬ ‫موسى‬ ‫جاءكم‬ ‫ولقد‬QS 2:92 Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang dzalim.  AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR ‫أهل‬ ‫آمن‬ ‫ولو‬ ‫باهلل‬ ‫وتؤمنون‬ ‫المنكر‬ ‫عن‬ ‫وتنهون‬ ‫بالمعروف‬ ‫تأمرون‬ ‫للناس‬ ‫أخرجت‬ ‫أمة‬ ‫خير‬ ‫كنتم‬ ‫الفاسقون‬ ‫وأكثرهم‬ ‫المؤمنون‬ ‫منهم‬ ‫لهم‬ ‫خيرا‬ ‫لكان‬ ‫الكتاب‬QS 3 ; 110 Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
  • 10. 10 Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. ‫ويقيمون‬ ‫المنكر‬ ‫عن‬ ‫وينهون‬ ‫بالمعروف‬ ‫يأمرون‬ ‫بعض‬ ‫أولياء‬ ‫بعضهم‬ ‫والمؤمنات‬ ‫والمؤمنون‬ ‫حكيم‬ ‫عزيز‬ ‫هللا‬ ‫إن‬ ‫هللا‬ ‫سيرحمهم‬ ‫أولئك‬ ‫ورسوله‬ ‫هللا‬ ‫ويطيعون‬ ‫الزكاة‬ ‫ويؤتون‬ ‫الصالة‬QS 9:71 Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. METODE KEPEMIMPINAN Metode Kepemimpinan timbul karena adanya hubungan antara pemimpin dengan pengikutnya yang secara periodic akan berkembang. Metode tersebut adalah prosedur atau cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para pengikutnya untuk berbuat sesuatu. Oldway Tead dalam bukunya ”The Art of Management” mengemukakan metode kepeimpinan swbagai berikut : 1. Perintah. Perintah timbul dari situasi formal dan relasi kerja, karena perintah adalah fakta fungsional pada organisasi, kedinasan, institusi pemerintah maupun swasta. Bentuk dari perintah berupa Instruksi,komando,peraturan tata tertib, standar operasional prosedur (SOP), prosedur operasi tetap (PROTAP),petunjuk perencanaan (JUKCAN), direktif yang pada intinyaharus dipatuhi dilaksanakan dan jadi pedoman. Perintah biasanya sudah tercakup dalam tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap individu anggota kelompok. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberi perintah antara lain sebagai berikut : a. Tepat Masalah, bahwa perintah harus jelas,ringkas namun tegas, tidak mengandung kemanjemukan arti dan mudah dimengerti. b. Tepat Waktu, bahwa perintah diberikan harus mempertimbangkan situasi lingkungan, sehingga penyampaian perintah dapat diterima dengan jelas dan
  • 11. 11 dipahami. Pemimpin dapat menyesuaikan penggunaan cara dan gaya baik nada,sopan santun dalam penyampaian. c. Tepat Orang, bahwa perintah diberikan tepat kepada orang yang memang mampu melaksanakannya atau teguran, arahan ditujukan kepada yang pantas diberikan sehingga efisiensi perintah optimal. 2. Memberikan Celaan dan Pujian. Celaan harus diberikan secara obyektif dan tidak bersifat subyektif, juga tidak disertai emosi-emosi yang negative seperti dendam, benci, curiga dan lain-lain. Celaan sebaiknya diberikan dalam bentuk teguran dan dilakukan secara rahasia/tidak terbuka dimuka umum orang banyak. Maksud dari celaan agar yang bersangkutan tidak melanggar tanau berbuat kesalahan selanjutnya menyadari kekeliruannya. Adalah pemimpin yang bijak apabila teguran diberikan dengan nada suara “menyenangkan” agar tidak menimbulkan rasa dendam dan sakit hati. Adapun pujian diberikn pada pribadi yang karena telah melakukan tugasnya dengan baik dan mampu berprestasi. Pujian seyogyannya diberikan secara terbuka dimuka umum, namun benar-benar bagi yang bersangkutan luar biasa prestasi yang dicapai bukan hal yang biasa. Hal ini untuk yidak menimbulkan cemoohan atau sinisme dalam organisasi. 3. Memupuk Tingkah Laku Pribadi Pemimpin yang Benar. Pemimpin harus bersifat obyektif dan jujur. Ia harus menjauhkan dari rasa pilih kasih atau favoritism. Hal ini bias menurunkan moril anggota lainnya,menumbuhkan keraguan,rasa muak,kecemburuan social,juga respek anggota kepada pemimpin. Pemimpin bukan seorang agen,polisi atau aparat inteligen yang sedang menyelidiki,mencari suatu kesalahan dan seorang yang selalu mengintip kelemahan orang lain. Oleh karena itu kesuksesn pemimpin justru di ukur dari : perasaan para pengikut yang menghayati emosi-emosisenang yang dilakukannya secara sama,jujur dan adil. 4. Menerima/ Peka Terhadap Saran-saran. Pemimpin harus luwes dan terbuka serta peka terhadap saran-saran eksternal yang positif sifatnya. Setiap anggota pasti memiliki kelebihan atau keahlian betapapun
  • 12. 12 kecilnya,begitu juga pemimpin juga memiliki kekurangan dibidang tertentu. Oleh karena itu dia harus dapat mendengar, menghargai untuk memahami pendapat/saran orang lain untuk selanjutnya mengkobinasikan dengan ide-idenya sendiri. Hal ini dapat membangkitkan inisiatif kelompok untuk memberikan saran-saran yang baik, maupun kebijakannya lebih optimal dalam mencapai tujuan dan sasaran. Membankitkan keinginan anggota untuk memberikan saran itu mencerminkan sikap terbuka dan kejujuran dari pemimpin. Pemimpin menghargai ide-ide baru, mau menerapkan saran- saran yang baik dan berani mengadakan inovasi. 5. Memperkuat Rasa Kesatuan Kelompok. Untuk meghadapi segala bentuk tantangan luar dan kompleksitas situasi masyarakat modern perlu pemimpin yang mampu menciptakan rasa kesatuan kelompoknya dengan loyalitas yang tinggai dan kekompakan yang utuh. Usaha menciptakan semangat kesatuan ini antara lain dengan pemberian seragam, lencana, emblem tanda kehormatan dan sejenisnya. Selanjutnya mengusahakan pengenalan para anggota barunya kepada kelompok agar orang baru tersebut dengan cepat beradaptasi. 6. Menciptakan Disiplin Diri dan Kelompok. Setiap kelompok akan mengembangkan tatacara dan polah tingkah laku yang hanya berlaku dalam klompok sendiri yang harus ditaati oleh seluruh anggota. Hal ini penting untuk menciptakan untuk membangkitkan rasa tanggungjawab dan disiplin kelompok. Selain itu penting juga untuk menghindari perselisihan,konkurensi,rasa permusuhan,perpecahan,kecerobohan,pemborosan dan lain-lain. Disiplin kelompak dapat berhasil bila pemimpin bersikap arif bijaksana, meberikan teladan, berdisiplin dan menerapkan seluruh prosedur dengan konsekuen. 7. Meredam Kabar Angin dan Isu-isu yang Tidak benar. Kesatuan dan efetifitas kerja dari kelompok/organisasi dapat diguncang oleh kabar-kabar angin,desas-desus atau isu yang tidak benar serta fitnah dari luar yang diarahkan dari luar kepada perorangan maupun organisasi secara keseluruhan. Semua itu ditujukan untuk mengganggu tatanan yang sudah lancer. Seorang pemimpin berkewajiban mengusut sampai tunta suber isu tersebut dan memberikan peringatan
  • 13. 13 keras dan sanksi tajam kepada orang-orang yang memiliki rasa dendam, mengalami frustasi sehingga tanpa sadar menyebarkan kabarangin yang buruk serta tidak bertanggungjawab. Dalam hal ini pemimpin harus segara menetralkan/menjernihkan situasi dengan jalan memberikan penerangan,penjelasan dan kebikajsanaan baru yang diterapkan. Alat yang efektif untuk menanggulangi kabar angina tau isu buruk ialah dengan ; penerangan,penyiaran dan pendidikan.
  • 14. 14 BAB III Penutup KESIMPULAN Kepemimpinan yang merupakan sesuatu yang wajib dalam kehidupan agarkehidupan menjadi teratur dan keadilan bisa ditegakkan, sehingga tidak berlaku hukum rimba. Kepemimpinan juga dapat dikatakan penting apabila memanfaatkan dan mengelola potensi setiap anggota dengan cara yang tepat . Maka dari itu seorang pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus mendorong perilaku positif dan meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan masalah, mempelajari perubahan di sekitarnya, serta mencanangkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA http://dhesiasri.blogspot.com/2012/11/makalah-kepemimpinan-dalam-manajemen.html http://blogaanwati.wordpress.com/2013/01/11/kepemimpinan-dan-manajemen/ Mesiono, 2010. Manajemen Organisasi, Baandung : Citapustaka Media Perintis. http://belajarmanagement.blogspot.com/2013/04/teori-teori-lahirnya- kepemimpinan.html http://mylittletask.blogspot.com/2010/11/ciri-ciri-pemimpin-yang-baik-dalam.html http://fk-bk.blogspot.com/2013/03/asas-fungsi-dan-metode-kepemimpinan.html