Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
SlideShare a Scribd company logo
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 1
OLEH KELOMPOK III :
 ADRIANUS PANDONG
 AISYAH
 IYAN TOMIA
 IRMAWATI
 NUSULYARAHMADHANI
 RUSDIN
 SRI NALA
 YOVITA SELA PARUBANG
 YULIKE SARIMANELLA
S1 KEPERAWATAN
STIKES GRAHA EDUKASI MAKASSAR
2014
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 2
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Makalah ini berisi tentang konsep medis dan konsep keperawatan dari Sistem
persepsi sensori.M akalah ini menjelaskan secara terperinci tentang
Retinoblastoma.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi penyempurnaan makalah ini kedepan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
kita selaku Mahasiswa Keperawatan.
s
Makassar, Maret 2014
Penyusun
BAB I
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 3
PENDAHULUAN
A.LARAR BELEKANG
Retinoblastoma adalah tumor retina yang terdiri atas sel neuroblastik yang tidak
berdiferensiasi dan merupakan tumor ganas retina pada anak.
40 % penderita retinoblastoma merupakan penyakit herediten. Retinoblastoma
merupakan tumor yang bersifat autosomal dominan dan merupakan tumor
embrional.Sebagian besar penderita dengan retinoblastoma aktif ditemukan pada usia
3 tahun, sedang bila terdapat binokuler biasanya terdapat pada usia lebih muda atau 10
bulan. Retinoblastoma dapat ditemukan dalam bentuk yang regresi terutama pada
anak-anak.
Pada saat terakhir ini terlihat kenaikan jumlah anak menderita retinoblastoma di
Indonesia. Kenaikan insiden tumor ini mungkin sekali akibat sudah meningkatnya
penerangan akan tumor pada anak, sehingga perang orang tua penderita lebih
cepat memeriksakan mata anaknya.
B.TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep medis dari gagal jantung kongestif berupa:
Definisi
Etiologi
Manifestasi Klinis
Patofisiologi
Pemeriksaan Penunjang
Komplikasi
Penatalaksanaan dan Penanganan
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 4
2. Untuk mengetahui konsep keperawatan dari gagal jantung kongestif
berupa:
Pengkajian
Diagnosa keperawatan
Intervensi dan rasional
Implementasi
Evaluasi
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.KONSEP MEDIS
1.DEFINISI
Pengertian Retinoblastoma adalah suatu neoplasma yang berasal dari
neuroretina (sel kerucut sel batang) atau sel glia yang bersifat ganas. Merupakan tumor
ganas intraokuler yang ditemukan pada anak-anak, terutama pada usia dibawah lima
tahun. Tumor berasal dari jaringan retina embrional. Dapat terjadi unilateral (70%) dan
bilateral (30%). Sebagian besar kasus bilateral bersifat herediter yang diwariskan
melaluik romosom.
Massa tumor diretina dapat tumbuh kedalam vitreus (endofitik) dan tumbuh
menembus keluar (eksofitik). Pada beberapa kasus terjadi penyembuhan secara
spontan. Sering terjadi perubahan degeneratif, diikuti nekrosis dan kalsifikasi. Pasien
yang selamat memiliki kemungkinan 50% menurunkan anak dengan retinoblastoma.
Pewarisan ke saudara sebesar 4-7%.
2.ETIOLOGI
Retinoblastoma terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu alel
dominan protektif yang berada dalam pita kromosom 13g14. Bisa karena mutasi atau
diturunkan.
Mutasi terjadi akibat perubahan pada rangkaian basa DNA. Peristiwa ini dapat
timbul karena kesalahan replikasi, gerakan, atau perbaikan sel. Mutasi dalam sebuah
sel benih akan ditransmisikan kepada turunan sel tersebut. Sejumlah faktor, termasuk
virus, zat kimia, sinar ultraviolet, dan radiasi pengion, akan meningkatkan laju mutasi.
Mutasi kerapkali mengenai sel somatic dan kemudian diteruskan kepada generasi sel
berikutnya dalam suatu generasi.
Klasifikasi ekstraokuler menurut Retinoblastoma Study Committee :
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 6
Group I : saat enukleasi tumor ditemukan disklera, atau sel tumor ditemukan di emisaria
sklera
Group II : tepi irisan N II tidak bebas tumor
Group III : biopsi mengungkapkan tumor sampai dinding orbita
Group IV : tumor ditemukan di cairan serebrospinal
Group V : tumor menyebar secara hematogen ke organ dan tulang panjang
3.PATOFISILOGI
Retinoblastoma merupakan tumor ganas utama intraokuler yang ditemukan pada
anak-anak, terutama pada usia di bawah 5 tahun. Tumor berasal dari jaringan retina
embrional, dapat terjadi unilateral (70 %) dan bilateral (30 %). Sebagian besar kasus
bilateral bersifat herediten yang diwariskan melalui kromosom.
Massa tumor dapat tumbuh ke dalam vitreous (endofilik) dan tumbuh
menembus keluar lapisan retina atau ke ruang sub retina (endofilik). Kadang-kadang
tumor berkembang difus.
Pertumbuhan endofilik lebih umum terjadi. Tumor endofilik timbul dari
lapisan inti dalam lapisan serabut saraf dan lapisan ganglion retina. Tipe eksofilik timbul
dari lapisan inti luar dan dapat terlihat seperti ablasio retina yang solid.
Perluasan retina okuler ke dalam tumor vitreous dapat terjadi pada tipe
endofilik dan dapat timbul sebaran metastase lewat spatium subretina atau melalui
tumor vitreous. Selain itu tumor dapat meluas lewat infiltrasi pada lamina cribrosa
langsung ke nervus optikus dengan perluasan ke lapisan koroid dapat ditemukan
infiltrasi vena-vena pada daerah tersebut disertai metastasis hematogen ke tulang dan
sumsung tulang.
Tumor mata ini, terbagi atas IV stadium, masing-masing:
 Stadium I: menunjukkan tumor masih terbatas pada retina (stadium tenang)
 Stadium II: tumor terbatas pada bola mata.
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 7
 Stadium III: terdapat perluasan ekstra okuler regional, baik yang melampaui
ujung nervus optikus yang dipotong saat enuklasi.
 Stadium IV: ditemukan metastase jauh ke dalam otak.
Pada beberapa kasus terjadi penyembuhan secara spontan, sering terjadi
perubahan degeneratif, diikuti nekrosis dan klasifikasi. Pasien yang selamat
memiliki kemungkinan 50 % menurunkan anak dengan retinoblastoma.
1. MANISFESTASI KLINIS
 Leukokoria merupakan keluhan dan gejala yang paling sering ditemukan.
 Tanda dini retinoblastoma adalah mata juling, mata merah atau terdapatnya
warna iris yang tidak normal.
 Tumor dengan ukuran sedang akan memberikan gejala hipopion, di dalam
bilik mata depan, uveitis, endoftalmitis, ataupun suatu panoftalmitis.
 Bola mata menjadi besar, bila tumor sudah menyebar luas di dalam bola
mata.
 Bila terjadi nekrosis tumor, akan terjadi gejala pandangan berat.
 Tajam penglihatan sangat menurun.
 Nyeri
 Pada tumor yang besar, maka mengisi seluruh rongga badan kaca
sehingga badan kaca terlihat benjolan berwarna putih kekuning-kuningan
dengan pembuluh darah di atasnya.
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 8
5.PENYIMPANGAN KDM
Invasi agen – agen penyebap tumor
(virus, zat kimia, sinar ultraviolet, dan radiasi
pengion
)
Menyerang Retina
Iritasi pada retina
Proses peradangan
Pengeluaran mediator kimia
(Histamin, serotonin, prostaglandin
dan bradikinin)
Impuls disampaikan ke
talamus
Kurang pengetahuan tentang
penyakitnya
Perubahan status
kesehatan
Penurunan penglihatan
Menghalangi proses
penglihatan
Terjadi
pembengkakan
(massa/tumor)
Nyeri
Di teruskan ke
korteks serebri
Gangguan persepsi
sensori : penglihatan
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 9
6. PENATALAKSANAAN
Jika satu mata yang terserang, pengobatan bergantung pada kalsifikasi tumor:
 Golongan I dan II dengan pengobatan local (radiasi, cryotherapy, fotokoagulasi
laser). Kadang-kadang digabung dengan kemoterapi.
 Jika tumor besar (golongan IV dan V) mata harus dienukleasi segera. Mata tidak
terkena dilakukan radiasi sinar X dan kemoterapi.
Pada tumor intraokuler yang sudah mencapai seluruh vitreus dan visus nol,
dilakukan enukleasi. Jika tumor telah keluar kebulbus okuli tetapi masih terbatas
di rongga orbita, dilakukan kombinasi eksenterasi, radioterapi dan kemoterapi.
Klien harus terus dievaluasi seumur hidup karena 20-90% klien retinoblastoma
bilateral akan menderita tumor ganas primer, terutama osteosarkoma.
Pemeriksaan diagnostik
 Pemeriksaan fisik : opthalmoscopy bilateral, foto fundus dimana terdapat
gambaran kalsifikasin berupa warna putih dan ablasi retina.
 CT scan digunakan untuk melihar perluasan tumor ketulang.
 MRI dapat digunakan untuk melihat perluasan tumor ke nervus optikus.
 Pemeriksaan laboratorium meliputi enzim LDH dan esterase-D
 Sensitivitas USG mencapai 97 % dan dapat membedakan retinoblastoma
dengan retinoprematuritas.
Ansietas
Merupakanstresor
psikologis
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 10
7. KOMPLIKASI
Komplikasi retinoblastoma antara lain rubeosis iridis dengan glaucoma, dislokasi
lensa ke anterior, uveitis, endooftalmitis, dan pseudoinflamasi. Gejala-gejala inflamasi
ini dapat terjadi akibat pertumbuhan retinoblastoma yang bersifat endofitik, dan sel-sel
tumor lepas ke korpus vitreous dan bilik mata depan serta menyebabkan inflamasi.
8. PENCEGAHAN
Anggota keluarga dari anak yang terkena retinoblastoma sebaiknya melakukan
pemeriksaan mata rutin. Anak kecil lain di dalam keluarga juga perlu diperiksa apakah
juga mengalami retinoblastoma, dan orang dewasa perlu diperiksa apakah ada tumor
jinak pada mata yang disebabkan oleh gen yang sama.
Jika di dalam keluarga terdapat riwayat retinoblastoma, sebaiknya mengikuti
konsultasi genetik untuk membantu melihat resiko terjadinya retinoblastoma pada
keturunannya.
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 11
B. KONSEP KEPERAWATAN
1.PENGKAJIAN
1.Biodata:
Identitas klien meliputi:
Nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan, alamat, tanggal masuk rumah
sakit, tanggal pengkajian, dan diagnosa medis
2.Keluhan utama:
Keluhan dapat berupa perubahan persepsi penglihatan, demam, kurang nafsu
makan, gelisah, cengeng, nyeri pada luka post operasi, terjadi infeksi pada luka
post operasi, serta perawatan dan pengobatan lanjutan dari tindakan operasi.
3.Riwayat kesehatan:
a. Riwayat Kesehatan Sekarang:
Gejala awal yang muncul pada anak. Bisa berupa bintik putih pada mata tepatnya pada
retina, terjadi pembesaran, mata merah dan besar.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu:
Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan Kemungkinan memakan
makanan/minuman yang terkontaminasi, infeksi ditempat lain misal: pernapasan.
c. Riwayat kesehatan keluarga:
Berkaitan erat dengan penyakit keturunan dalam keluarga, misalnya ada anggota
keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama.
4. Pemberian Sistem
a. Aktivitas
Gejala: kelelahan, malaise, kelemahan, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas
sepeti biasanya.
Tanda: kelelahan otot.
Peningkatan kebutuhan tidur, somnolen.
b. Sirkulasi
Gejala: palpitasi.
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 12
Tanda: takikardi, mur-mur jantung.
Kulit, membran mukosa pucat.
Defisit saraf kranial dan/atau tanda perdarahan cerebral.
c. Eliminasi
Gejala: diare; nyeri tekan perianal, nyeri.
Darah merah terang pada tisu, feses hitam.
Darah pada urine, penurunan haluaran urine.
d. Integritas ego
Gejala: perasaan tak berdaya/tak ada harapan.
Tanda: depresi, menarik diri, ansietas, takut, marah, mudah terangsang.
Perubahan alam perasaan, kacau.
e. Makanan/cairan
Gejala: kehilangan nafsu makan, anoreksia, muntah.
Perubahan rasa/penyimpangan rasa.
Penurunan berat badan.
f. Neurosensori
Gejala: kurang/penurunan koordinasi.
Perubahan alam perasaan, kacau, disorientasi, ukuran konsisten.
Pusing, kebas, kesemutan parastesi.
Tanda: otot mudah terangsang, aktivitas kejang
.g. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala: nyeri orbital, sakit kepala, nyeri tulang/sendi, nyeri tekan sternal, kram otot.
Tanda: perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah, fokus, pada diri sendiri.
h. Pernapasan
Gejala: napas pendek dengan kerja minimal.
Tanda: Dispnea, takipnea, batuk.
Gemericik, ronki.
Penurunan bunyi napas.
i. Keamanan
Gejala: riwayat infeksi saat ini.
Gangguan penglihatan/kerusakan pada mata.
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 13
Perdarahan spontan tak terkontrol dengan trauma minimal.
Tanda: Demam, infeksi.
Kemerahan, purpura, perdarahan retinal, perdarahan gusi, atau epistaksis.
Pembesaran nodus limfe, limpa, atau hati (sehubungan dengan invasi jaringan)
Papil edema dan eksoftalamus.
j. Seksualitas
Gejala: perubahan libido.
Perubahan aliran menstruasi, menoragia.dan Lipopren.
2.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Gangguan persepsi sensori : penglihatan b/d perubahan resepsi,transmisi dan
integrasi sensori.
2Kerusakan integritas kulit (00046) b/d perubahan turgor,penurunan iminilogis,dan
radiasi.
3.Ansietas (00146) b/d status kesehatan, infeksi/kontaminan interpersonal dan
ancaman kematian.
4.Nyeri (00132) b/d cedera (misal bologis,zat kimia,fisik, psikososial).
2. RENCANA KEPERAWATAN
N
O
Diagnosa Tujuan & Kriteria
hasil
Intervensi Rasional
1. Gangguan persepsi
sensori : penglihatan
Definisi:perubahan
pada jumlah ataun
pola stimulus yang di
Setelah di
lakukan asuhan
keperawatan
selama 3x 24 jam
diharapkan
gangguan
persepsi
1.Pantau dan
dokumentasikan
status neurologis
pasien.
2.Kurangi jumlah
stimulus untuk untuk
1.untuk
mengetahui
perkembanga
n pasien.
2.Untuk
mencegah
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 14
terima, yang disertai
respons terhadap
stimulus tersebut
yang di hilangkan
,dilebihkan,
disimpangkan, atau
di rusakkan.
Faktor yang
berhubungan:
perubahan
resepsi,transmisi dan
integrasi sensori.
Batasan
Karakteristik:
Perubahan
ketajaman sensori,
Perubahan respons
yang biasanya
terhadap
stimulus,gelisah,kons
entrasi buruk,
Perubahan pola
perilaku.
penglihatan
dapat teratasi.
Kriteria Hasil :
Klien dapat
menunjukkan
masalah persepsi
sensori terhadap
penlihatan bisa
lebih baik.
mencapai input
sensori yang
sesuai(misalnya:
lampu yang redup,
sediakan kamar
pribadi,batasi
pengunjung, dan
sediakan waktu
iastirahat untuk
pasien.
3.intruksikan klien
atau keluarga untuk
memeriksa kulit
setiap hari terhadap
kerusakan integritas
kulit.
4.Mulai perujukan
terapi okupasi.
terjadinya
gangguan
pada mata.
3.Untuk
mencegah
terjadinya
infeksi.
4.Membantu
pengobatan
lebih lanjut .
2.
Ansietas (00146)
Definisi:Perasaan
tidak nyaman atau
kekhawatiranyag
Setelah diberikan
asuhan
keperawatan
1.Kaji dan
dokumentasikan
tingkat kecemasan
1.Untuk
mengetahui
tingkat
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 15
samar di sertai
respons aitonom
(sumbe sering kali
tidak speaifik atau
tidak di ketahui oleh
individu) perasaan
takut yang di
sebabkan oleh
antipasi terhadap
bahaya.Hal ini
merupakan isyarat
kewaspadaan yang
memperingatkan
individu akan adanya
bahaya dan
memampukan
individu untuk
bertindak
menghadapi
ancaman.
Faktor yang
berhubungan :
status kesehatan,
infeksi/kontaminan
interpersonal dan
ancaman kematian.
Batasan karakteristik:
Penurunan
produktivitas,kontak
mata yang
buruk,gelisah,insomn
selama 3 x 24
jam di harapkan
klien mampu
mengatasi atau
menghilangkan
perasaan cemas
atau
ansietas.denagan
Kriteri hasil:
klien mampu
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan
gejala cemas
yang di rasakan
pasien,termasuk
reaksi fisik.
2.Kaji untuk faktor
budaya yang menjadi
penyebab ansietas.
3.Beri dorongan
kepada pasien untuk
mengungkapkan
secara verbal pikiran
dan perasaan untuk
mengeksternalisasik
an ansietas.
4.Informasikan
kepada keluarga
klien tentang gejala
ansietas.
5.Berikan obat untuk
menurunkan
ansietas.
kecemasan
pasien.
2.Agar dapat
di ketahui
penyebab
ansietas
terhadap
klien.
3.Agar klien
merasa lebih
nyaman.
4.Untuk
mencegah
terjadinya
ansietas
terhadap klien
dan
keluarganya.
5.Untuk
megurangi
ansietas
terhadap
klien.
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 16
ia,dan peningkatan
rasa
ketidakberdayaan
yang persisten.
3.
Kerusakan integritas
kulit (00046)
Definisi:perubahan/g
angguan epidermis
dan/atau dermis.
Faktor yang
berhubungan:
 perubahan
turgor
 penurunan
iminilogis,
 radiasi.
Batasan
Karakteristik:
 Kerusakan
lapisan kulit,
 Gangguan
permukaan
kulit
Setelah di
lakukan tindakan
keperwatan
selama 3x24 jam
diharapkan
kerusakan
integritas kulit
dapat
teratasi.dengan
Kriteria hasil:
Kerusakan
integritas kulit
pada klien
kembali normal.
1.Kaji luka terhadap
karakteristik
seperti:lokasi,
luas,dan kedalaman.
2.Lakukan perawatan
luka atau perawatan
kulit secara rutin
yang dapat
melindungi pasien
dari ekskresi luka lain
dan ekskrresi slang
drain pada luka.
3.Ajarkan perawatan
luka pada pasien dan
keluarga,termasuk
tanda dan gejela
infeksi,dan cara
mempertahankan
luka tetap kering
pada saat mandi.
4.Rujuk ke perawat
terapi enterostoma
1.Untuk
mengetahui
kedalaman
luka pada
klien.
2.Agar tidak
terjadi infeksi
pada kulit.
3.Agar
keluarga
pasien dapat
mengetahui
cara
perawatan
luka.
4.Dapat
membantu
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 17
untuk mendapatkan
bantuan dalam
pengkajian,penentua
n derajat luka,dan
dokumentasi
perawatan luka atau
kerusakan kulit.
perawatan
luka pada
pasien.
4. Nyeri akut (00132)
Definis: Pengalaman
sensori dan
emocional yang tidak
menyenangkan yang
muncul akibat
kerusakan jaringan
yang actual dan
potensial atau
digambarkan dalam
hal kerusakan
sedemikian rupa
,awitan yang tiba-tiba
atau lambat dari
intensitas ringan
hingga berat dengan
akhir yang dapat di
antsisipasi atau di
perdiksi dan
berlangsung <6
bulan.
Setelah di
lakukan tindakan
keperwatan
selama 3x24 jam
diharapkan
Rasa nyeri pada
klien berkurang.
Dengan
Kriteria hasil:
klien dapat
mangatakan
nyeri yang
dirasakan sudah
hilang atau
berkurang.
1.Kaji dan
dakukentasikan
lokasi,karaksteristik,fr
ekuensi,intensitas,at
au keparahan nyeri.
2.Bantu klien untuk
lebih berfokus pada
aktivitas, bukan pada
nyeri dan rasa tidak
nyaman.
3.Informasikan
kepada klien tentang
produser yang dapat
meningkatkan nyeri.
4.Gunakan tindakan
pengendalian nyeri
sebelum nyeri
1.Untuk
mengetahi
tingkat
keparahan
nyeri.
2.Membantu
mengurangi
rasa nyeri
klien.
3.Agar
keluarga atau
klien
menengerti
tentang nyeri.
4.untuk
mencegah
terjadinya
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 18
Faktor yang
berhubungan: Agen
cedera (misal
bologis,zat
kimia,fisik,
psikososial).
Batasan karakteristik:
 Indikasi nyeri
yang dapat di
atasi.
 Perubahan
posisi untuk
menghindari
nyeri.
 Sikap tubuh
melindungi,
 Ditasi pupil,
menjadi lebih berat. nyeri.
4.IMPLEMENTASI
Implementasi dapat di sesuaikan dengan intervensi yang ada.
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 19
5.EVALUASI
1) DX : Gangguan persepsi sensori : penglihatan b/d perubahan resepsi,transmisi dan
integrasi sensori.
 Klien dapat menunjukkan masalah persepsi sensori terhadap penlihatan bisa
lebih baik.
2 . DX:Ansietas (00146) b/d status kesehatan, infeksi/kontaminan interpersonal dan
ancaman kematian.
 klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas yang di
rasakan.
3. DX: Kerusakan integritas kulit (00046) b/d perubahan turgor,penurunan
iminilogis,dan radiasi.
 Kerusakan integritas kulit pada klien kembali normal.
4.DX :Nyeri (00132) b/d cedera (misal bologis,zat kimia,fisik, psikososial).
 klien dapat mangatakan nyeri yang dirasakan sudah hilang atau berkurang.
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 20
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Retinoblastoma adalah suatu neoplasma yang berasal dari neuroretina
(sel kerucut, sel batang) atau sel glia yang bersifat ganas. Merupakan tumor
ganas intraokuler yang ditemukan pada anak-anak, terutama pada usia dibawah
lima tahun.
Retinoblastoma adalah tumor retina yang terdiri atas sel neuroblastik yang
tidak berdiferensiasi dan merupakan tumor ganas retina pada anak.
Retinoblastoma adalah salah satu penyakit kanker primer pada mata yang
paling sering dijumpai pada bayi dan anak. Penyakit ini tidak hanya dapat
mengakibatkan kebutaan, melainkan juga kematian.
B.Saran
Kami yakin dalam penyusunan makalah dan askep (asuhan keperawatan)
ini belum begitu sempurna, karena kami dalam tahap belajar, maka dari itu kami
berharap bagi kawan-kawan semua bisa memberi saran dan usul serta kritikan
yang baik dan membangun sehingga makalah ini menjadi sederhana dan
bermanfaat. Dan apabila ada kesalahan dan kejanggalan kami mohon maaf
karena kami hanyalah memiliki ilmu dan kemampuan yang terbatas. Semoga
askep ini dapat menambah wawasan bagi mahasiswa lain.
Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 21
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu,Moch,2010/2011,Askep Retinoblastoma ,04 Maret 2014
file:///D:/data%20retinoblastoma/ASKEP%20STIKES%20MUHAMMADIYAH%20LAMONGAN%
20ANGKATAN%20II%20%20ASUHAN%20KEPERAWATAN%20%28ASKEP%29%20RETINO
BLASTOMA.htm
Anonim,2011,Askep Retinoblastom,04 Maret 2014
file:///D:/data%20retinoblastoma/Askep%20Klien%20Dengan%20Retinoblastoma%C2%
A0%20%C2%A0Laporan%20Pendahuluan%20dan%20Asuhan%20Keperawatan%20O
nline.htm
Kurniadi,Rizki,2012,Askep Retinoblastoma,04 Maret 2014
file:///D:/data%20retinoblastoma/Asuhan%20Keperawatan%20Aplikasi%20NANDA%20%20AS
UHAN%20KEPERAWATAN%20PADA%20An.%20NS%20DENGAN%20RETINOBLASTOMA%
20DI%20RUANG%20KARTIKssA%202%20RSUP%20Dr.%20SARDJITO%20YOGYAKARTA.h
tm

More Related Content

Askep Retinoblastoma

  • 1. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 1 OLEH KELOMPOK III :  ADRIANUS PANDONG  AISYAH  IYAN TOMIA  IRMAWATI  NUSULYARAHMADHANI  RUSDIN  SRI NALA  YOVITA SELA PARUBANG  YULIKE SARIMANELLA S1 KEPERAWATAN STIKES GRAHA EDUKASI MAKASSAR 2014
  • 2. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 2 KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisi tentang konsep medis dan konsep keperawatan dari Sistem persepsi sensori.M akalah ini menjelaskan secara terperinci tentang Retinoblastoma. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini kedepan. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya kita selaku Mahasiswa Keperawatan. s Makassar, Maret 2014 Penyusun BAB I
  • 3. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 3 PENDAHULUAN A.LARAR BELEKANG Retinoblastoma adalah tumor retina yang terdiri atas sel neuroblastik yang tidak berdiferensiasi dan merupakan tumor ganas retina pada anak. 40 % penderita retinoblastoma merupakan penyakit herediten. Retinoblastoma merupakan tumor yang bersifat autosomal dominan dan merupakan tumor embrional.Sebagian besar penderita dengan retinoblastoma aktif ditemukan pada usia 3 tahun, sedang bila terdapat binokuler biasanya terdapat pada usia lebih muda atau 10 bulan. Retinoblastoma dapat ditemukan dalam bentuk yang regresi terutama pada anak-anak. Pada saat terakhir ini terlihat kenaikan jumlah anak menderita retinoblastoma di Indonesia. Kenaikan insiden tumor ini mungkin sekali akibat sudah meningkatnya penerangan akan tumor pada anak, sehingga perang orang tua penderita lebih cepat memeriksakan mata anaknya. B.TUJUAN 1. Untuk mengetahui konsep medis dari gagal jantung kongestif berupa: Definisi Etiologi Manifestasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan Penunjang Komplikasi Penatalaksanaan dan Penanganan
  • 4. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 4 2. Untuk mengetahui konsep keperawatan dari gagal jantung kongestif berupa: Pengkajian Diagnosa keperawatan Intervensi dan rasional Implementasi Evaluasi
  • 5. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.KONSEP MEDIS 1.DEFINISI Pengertian Retinoblastoma adalah suatu neoplasma yang berasal dari neuroretina (sel kerucut sel batang) atau sel glia yang bersifat ganas. Merupakan tumor ganas intraokuler yang ditemukan pada anak-anak, terutama pada usia dibawah lima tahun. Tumor berasal dari jaringan retina embrional. Dapat terjadi unilateral (70%) dan bilateral (30%). Sebagian besar kasus bilateral bersifat herediter yang diwariskan melaluik romosom. Massa tumor diretina dapat tumbuh kedalam vitreus (endofitik) dan tumbuh menembus keluar (eksofitik). Pada beberapa kasus terjadi penyembuhan secara spontan. Sering terjadi perubahan degeneratif, diikuti nekrosis dan kalsifikasi. Pasien yang selamat memiliki kemungkinan 50% menurunkan anak dengan retinoblastoma. Pewarisan ke saudara sebesar 4-7%. 2.ETIOLOGI Retinoblastoma terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu alel dominan protektif yang berada dalam pita kromosom 13g14. Bisa karena mutasi atau diturunkan. Mutasi terjadi akibat perubahan pada rangkaian basa DNA. Peristiwa ini dapat timbul karena kesalahan replikasi, gerakan, atau perbaikan sel. Mutasi dalam sebuah sel benih akan ditransmisikan kepada turunan sel tersebut. Sejumlah faktor, termasuk virus, zat kimia, sinar ultraviolet, dan radiasi pengion, akan meningkatkan laju mutasi. Mutasi kerapkali mengenai sel somatic dan kemudian diteruskan kepada generasi sel berikutnya dalam suatu generasi. Klasifikasi ekstraokuler menurut Retinoblastoma Study Committee :
  • 6. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 6 Group I : saat enukleasi tumor ditemukan disklera, atau sel tumor ditemukan di emisaria sklera Group II : tepi irisan N II tidak bebas tumor Group III : biopsi mengungkapkan tumor sampai dinding orbita Group IV : tumor ditemukan di cairan serebrospinal Group V : tumor menyebar secara hematogen ke organ dan tulang panjang 3.PATOFISILOGI Retinoblastoma merupakan tumor ganas utama intraokuler yang ditemukan pada anak-anak, terutama pada usia di bawah 5 tahun. Tumor berasal dari jaringan retina embrional, dapat terjadi unilateral (70 %) dan bilateral (30 %). Sebagian besar kasus bilateral bersifat herediten yang diwariskan melalui kromosom. Massa tumor dapat tumbuh ke dalam vitreous (endofilik) dan tumbuh menembus keluar lapisan retina atau ke ruang sub retina (endofilik). Kadang-kadang tumor berkembang difus. Pertumbuhan endofilik lebih umum terjadi. Tumor endofilik timbul dari lapisan inti dalam lapisan serabut saraf dan lapisan ganglion retina. Tipe eksofilik timbul dari lapisan inti luar dan dapat terlihat seperti ablasio retina yang solid. Perluasan retina okuler ke dalam tumor vitreous dapat terjadi pada tipe endofilik dan dapat timbul sebaran metastase lewat spatium subretina atau melalui tumor vitreous. Selain itu tumor dapat meluas lewat infiltrasi pada lamina cribrosa langsung ke nervus optikus dengan perluasan ke lapisan koroid dapat ditemukan infiltrasi vena-vena pada daerah tersebut disertai metastasis hematogen ke tulang dan sumsung tulang. Tumor mata ini, terbagi atas IV stadium, masing-masing:  Stadium I: menunjukkan tumor masih terbatas pada retina (stadium tenang)  Stadium II: tumor terbatas pada bola mata.
  • 7. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 7  Stadium III: terdapat perluasan ekstra okuler regional, baik yang melampaui ujung nervus optikus yang dipotong saat enuklasi.  Stadium IV: ditemukan metastase jauh ke dalam otak. Pada beberapa kasus terjadi penyembuhan secara spontan, sering terjadi perubahan degeneratif, diikuti nekrosis dan klasifikasi. Pasien yang selamat memiliki kemungkinan 50 % menurunkan anak dengan retinoblastoma. 1. MANISFESTASI KLINIS  Leukokoria merupakan keluhan dan gejala yang paling sering ditemukan.  Tanda dini retinoblastoma adalah mata juling, mata merah atau terdapatnya warna iris yang tidak normal.  Tumor dengan ukuran sedang akan memberikan gejala hipopion, di dalam bilik mata depan, uveitis, endoftalmitis, ataupun suatu panoftalmitis.  Bola mata menjadi besar, bila tumor sudah menyebar luas di dalam bola mata.  Bila terjadi nekrosis tumor, akan terjadi gejala pandangan berat.  Tajam penglihatan sangat menurun.  Nyeri  Pada tumor yang besar, maka mengisi seluruh rongga badan kaca sehingga badan kaca terlihat benjolan berwarna putih kekuning-kuningan dengan pembuluh darah di atasnya.
  • 8. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 8 5.PENYIMPANGAN KDM Invasi agen – agen penyebap tumor (virus, zat kimia, sinar ultraviolet, dan radiasi pengion ) Menyerang Retina Iritasi pada retina Proses peradangan Pengeluaran mediator kimia (Histamin, serotonin, prostaglandin dan bradikinin) Impuls disampaikan ke talamus Kurang pengetahuan tentang penyakitnya Perubahan status kesehatan Penurunan penglihatan Menghalangi proses penglihatan Terjadi pembengkakan (massa/tumor) Nyeri Di teruskan ke korteks serebri Gangguan persepsi sensori : penglihatan
  • 9. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 9 6. PENATALAKSANAAN Jika satu mata yang terserang, pengobatan bergantung pada kalsifikasi tumor:  Golongan I dan II dengan pengobatan local (radiasi, cryotherapy, fotokoagulasi laser). Kadang-kadang digabung dengan kemoterapi.  Jika tumor besar (golongan IV dan V) mata harus dienukleasi segera. Mata tidak terkena dilakukan radiasi sinar X dan kemoterapi. Pada tumor intraokuler yang sudah mencapai seluruh vitreus dan visus nol, dilakukan enukleasi. Jika tumor telah keluar kebulbus okuli tetapi masih terbatas di rongga orbita, dilakukan kombinasi eksenterasi, radioterapi dan kemoterapi. Klien harus terus dievaluasi seumur hidup karena 20-90% klien retinoblastoma bilateral akan menderita tumor ganas primer, terutama osteosarkoma. Pemeriksaan diagnostik  Pemeriksaan fisik : opthalmoscopy bilateral, foto fundus dimana terdapat gambaran kalsifikasin berupa warna putih dan ablasi retina.  CT scan digunakan untuk melihar perluasan tumor ketulang.  MRI dapat digunakan untuk melihat perluasan tumor ke nervus optikus.  Pemeriksaan laboratorium meliputi enzim LDH dan esterase-D  Sensitivitas USG mencapai 97 % dan dapat membedakan retinoblastoma dengan retinoprematuritas. Ansietas Merupakanstresor psikologis
  • 10. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 10 7. KOMPLIKASI Komplikasi retinoblastoma antara lain rubeosis iridis dengan glaucoma, dislokasi lensa ke anterior, uveitis, endooftalmitis, dan pseudoinflamasi. Gejala-gejala inflamasi ini dapat terjadi akibat pertumbuhan retinoblastoma yang bersifat endofitik, dan sel-sel tumor lepas ke korpus vitreous dan bilik mata depan serta menyebabkan inflamasi. 8. PENCEGAHAN Anggota keluarga dari anak yang terkena retinoblastoma sebaiknya melakukan pemeriksaan mata rutin. Anak kecil lain di dalam keluarga juga perlu diperiksa apakah juga mengalami retinoblastoma, dan orang dewasa perlu diperiksa apakah ada tumor jinak pada mata yang disebabkan oleh gen yang sama. Jika di dalam keluarga terdapat riwayat retinoblastoma, sebaiknya mengikuti konsultasi genetik untuk membantu melihat resiko terjadinya retinoblastoma pada keturunannya.
  • 11. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 11 B. KONSEP KEPERAWATAN 1.PENGKAJIAN 1.Biodata: Identitas klien meliputi: Nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan, alamat, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, dan diagnosa medis 2.Keluhan utama: Keluhan dapat berupa perubahan persepsi penglihatan, demam, kurang nafsu makan, gelisah, cengeng, nyeri pada luka post operasi, terjadi infeksi pada luka post operasi, serta perawatan dan pengobatan lanjutan dari tindakan operasi. 3.Riwayat kesehatan: a. Riwayat Kesehatan Sekarang: Gejala awal yang muncul pada anak. Bisa berupa bintik putih pada mata tepatnya pada retina, terjadi pembesaran, mata merah dan besar. b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu: Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan Kemungkinan memakan makanan/minuman yang terkontaminasi, infeksi ditempat lain misal: pernapasan. c. Riwayat kesehatan keluarga: Berkaitan erat dengan penyakit keturunan dalam keluarga, misalnya ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama. 4. Pemberian Sistem a. Aktivitas Gejala: kelelahan, malaise, kelemahan, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sepeti biasanya. Tanda: kelelahan otot. Peningkatan kebutuhan tidur, somnolen. b. Sirkulasi Gejala: palpitasi.
  • 12. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 12 Tanda: takikardi, mur-mur jantung. Kulit, membran mukosa pucat. Defisit saraf kranial dan/atau tanda perdarahan cerebral. c. Eliminasi Gejala: diare; nyeri tekan perianal, nyeri. Darah merah terang pada tisu, feses hitam. Darah pada urine, penurunan haluaran urine. d. Integritas ego Gejala: perasaan tak berdaya/tak ada harapan. Tanda: depresi, menarik diri, ansietas, takut, marah, mudah terangsang. Perubahan alam perasaan, kacau. e. Makanan/cairan Gejala: kehilangan nafsu makan, anoreksia, muntah. Perubahan rasa/penyimpangan rasa. Penurunan berat badan. f. Neurosensori Gejala: kurang/penurunan koordinasi. Perubahan alam perasaan, kacau, disorientasi, ukuran konsisten. Pusing, kebas, kesemutan parastesi. Tanda: otot mudah terangsang, aktivitas kejang .g. Nyeri/ketidaknyamanan Gejala: nyeri orbital, sakit kepala, nyeri tulang/sendi, nyeri tekan sternal, kram otot. Tanda: perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah, fokus, pada diri sendiri. h. Pernapasan Gejala: napas pendek dengan kerja minimal. Tanda: Dispnea, takipnea, batuk. Gemericik, ronki. Penurunan bunyi napas. i. Keamanan Gejala: riwayat infeksi saat ini. Gangguan penglihatan/kerusakan pada mata.
  • 13. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 13 Perdarahan spontan tak terkontrol dengan trauma minimal. Tanda: Demam, infeksi. Kemerahan, purpura, perdarahan retinal, perdarahan gusi, atau epistaksis. Pembesaran nodus limfe, limpa, atau hati (sehubungan dengan invasi jaringan) Papil edema dan eksoftalamus. j. Seksualitas Gejala: perubahan libido. Perubahan aliran menstruasi, menoragia.dan Lipopren. 2.DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.Gangguan persepsi sensori : penglihatan b/d perubahan resepsi,transmisi dan integrasi sensori. 2Kerusakan integritas kulit (00046) b/d perubahan turgor,penurunan iminilogis,dan radiasi. 3.Ansietas (00146) b/d status kesehatan, infeksi/kontaminan interpersonal dan ancaman kematian. 4.Nyeri (00132) b/d cedera (misal bologis,zat kimia,fisik, psikososial). 2. RENCANA KEPERAWATAN N O Diagnosa Tujuan & Kriteria hasil Intervensi Rasional 1. Gangguan persepsi sensori : penglihatan Definisi:perubahan pada jumlah ataun pola stimulus yang di Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan gangguan persepsi 1.Pantau dan dokumentasikan status neurologis pasien. 2.Kurangi jumlah stimulus untuk untuk 1.untuk mengetahui perkembanga n pasien. 2.Untuk mencegah
  • 14. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 14 terima, yang disertai respons terhadap stimulus tersebut yang di hilangkan ,dilebihkan, disimpangkan, atau di rusakkan. Faktor yang berhubungan: perubahan resepsi,transmisi dan integrasi sensori. Batasan Karakteristik: Perubahan ketajaman sensori, Perubahan respons yang biasanya terhadap stimulus,gelisah,kons entrasi buruk, Perubahan pola perilaku. penglihatan dapat teratasi. Kriteria Hasil : Klien dapat menunjukkan masalah persepsi sensori terhadap penlihatan bisa lebih baik. mencapai input sensori yang sesuai(misalnya: lampu yang redup, sediakan kamar pribadi,batasi pengunjung, dan sediakan waktu iastirahat untuk pasien. 3.intruksikan klien atau keluarga untuk memeriksa kulit setiap hari terhadap kerusakan integritas kulit. 4.Mulai perujukan terapi okupasi. terjadinya gangguan pada mata. 3.Untuk mencegah terjadinya infeksi. 4.Membantu pengobatan lebih lanjut . 2. Ansietas (00146) Definisi:Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiranyag Setelah diberikan asuhan keperawatan 1.Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan 1.Untuk mengetahui tingkat
  • 15. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 15 samar di sertai respons aitonom (sumbe sering kali tidak speaifik atau tidak di ketahui oleh individu) perasaan takut yang di sebabkan oleh antipasi terhadap bahaya.Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman. Faktor yang berhubungan : status kesehatan, infeksi/kontaminan interpersonal dan ancaman kematian. Batasan karakteristik: Penurunan produktivitas,kontak mata yang buruk,gelisah,insomn selama 3 x 24 jam di harapkan klien mampu mengatasi atau menghilangkan perasaan cemas atau ansietas.denagan Kriteri hasil: klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas yang di rasakan pasien,termasuk reaksi fisik. 2.Kaji untuk faktor budaya yang menjadi penyebab ansietas. 3.Beri dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan perasaan untuk mengeksternalisasik an ansietas. 4.Informasikan kepada keluarga klien tentang gejala ansietas. 5.Berikan obat untuk menurunkan ansietas. kecemasan pasien. 2.Agar dapat di ketahui penyebab ansietas terhadap klien. 3.Agar klien merasa lebih nyaman. 4.Untuk mencegah terjadinya ansietas terhadap klien dan keluarganya. 5.Untuk megurangi ansietas terhadap klien.
  • 16. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 16 ia,dan peningkatan rasa ketidakberdayaan yang persisten. 3. Kerusakan integritas kulit (00046) Definisi:perubahan/g angguan epidermis dan/atau dermis. Faktor yang berhubungan:  perubahan turgor  penurunan iminilogis,  radiasi. Batasan Karakteristik:  Kerusakan lapisan kulit,  Gangguan permukaan kulit Setelah di lakukan tindakan keperwatan selama 3x24 jam diharapkan kerusakan integritas kulit dapat teratasi.dengan Kriteria hasil: Kerusakan integritas kulit pada klien kembali normal. 1.Kaji luka terhadap karakteristik seperti:lokasi, luas,dan kedalaman. 2.Lakukan perawatan luka atau perawatan kulit secara rutin yang dapat melindungi pasien dari ekskresi luka lain dan ekskrresi slang drain pada luka. 3.Ajarkan perawatan luka pada pasien dan keluarga,termasuk tanda dan gejela infeksi,dan cara mempertahankan luka tetap kering pada saat mandi. 4.Rujuk ke perawat terapi enterostoma 1.Untuk mengetahui kedalaman luka pada klien. 2.Agar tidak terjadi infeksi pada kulit. 3.Agar keluarga pasien dapat mengetahui cara perawatan luka. 4.Dapat membantu
  • 17. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 17 untuk mendapatkan bantuan dalam pengkajian,penentua n derajat luka,dan dokumentasi perawatan luka atau kerusakan kulit. perawatan luka pada pasien. 4. Nyeri akut (00132) Definis: Pengalaman sensori dan emocional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual dan potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa ,awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat di antsisipasi atau di perdiksi dan berlangsung <6 bulan. Setelah di lakukan tindakan keperwatan selama 3x24 jam diharapkan Rasa nyeri pada klien berkurang. Dengan Kriteria hasil: klien dapat mangatakan nyeri yang dirasakan sudah hilang atau berkurang. 1.Kaji dan dakukentasikan lokasi,karaksteristik,fr ekuensi,intensitas,at au keparahan nyeri. 2.Bantu klien untuk lebih berfokus pada aktivitas, bukan pada nyeri dan rasa tidak nyaman. 3.Informasikan kepada klien tentang produser yang dapat meningkatkan nyeri. 4.Gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum nyeri 1.Untuk mengetahi tingkat keparahan nyeri. 2.Membantu mengurangi rasa nyeri klien. 3.Agar keluarga atau klien menengerti tentang nyeri. 4.untuk mencegah terjadinya
  • 18. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 18 Faktor yang berhubungan: Agen cedera (misal bologis,zat kimia,fisik, psikososial). Batasan karakteristik:  Indikasi nyeri yang dapat di atasi.  Perubahan posisi untuk menghindari nyeri.  Sikap tubuh melindungi,  Ditasi pupil, menjadi lebih berat. nyeri. 4.IMPLEMENTASI Implementasi dapat di sesuaikan dengan intervensi yang ada.
  • 19. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 19 5.EVALUASI 1) DX : Gangguan persepsi sensori : penglihatan b/d perubahan resepsi,transmisi dan integrasi sensori.  Klien dapat menunjukkan masalah persepsi sensori terhadap penlihatan bisa lebih baik. 2 . DX:Ansietas (00146) b/d status kesehatan, infeksi/kontaminan interpersonal dan ancaman kematian.  klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas yang di rasakan. 3. DX: Kerusakan integritas kulit (00046) b/d perubahan turgor,penurunan iminilogis,dan radiasi.  Kerusakan integritas kulit pada klien kembali normal. 4.DX :Nyeri (00132) b/d cedera (misal bologis,zat kimia,fisik, psikososial).  klien dapat mangatakan nyeri yang dirasakan sudah hilang atau berkurang.
  • 20. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 20 BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Retinoblastoma adalah suatu neoplasma yang berasal dari neuroretina (sel kerucut, sel batang) atau sel glia yang bersifat ganas. Merupakan tumor ganas intraokuler yang ditemukan pada anak-anak, terutama pada usia dibawah lima tahun. Retinoblastoma adalah tumor retina yang terdiri atas sel neuroblastik yang tidak berdiferensiasi dan merupakan tumor ganas retina pada anak. Retinoblastoma adalah salah satu penyakit kanker primer pada mata yang paling sering dijumpai pada bayi dan anak. Penyakit ini tidak hanya dapat mengakibatkan kebutaan, melainkan juga kematian. B.Saran Kami yakin dalam penyusunan makalah dan askep (asuhan keperawatan) ini belum begitu sempurna, karena kami dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua bisa memberi saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga makalah ini menjadi sederhana dan bermanfaat. Dan apabila ada kesalahan dan kejanggalan kami mohon maaf karena kami hanyalah memiliki ilmu dan kemampuan yang terbatas. Semoga askep ini dapat menambah wawasan bagi mahasiswa lain.
  • 21. Asuhan Keperawatan Retinoblastoma Page 21 DAFTAR PUSTAKA Wahyu,Moch,2010/2011,Askep Retinoblastoma ,04 Maret 2014 file:///D:/data%20retinoblastoma/ASKEP%20STIKES%20MUHAMMADIYAH%20LAMONGAN% 20ANGKATAN%20II%20%20ASUHAN%20KEPERAWATAN%20%28ASKEP%29%20RETINO BLASTOMA.htm Anonim,2011,Askep Retinoblastom,04 Maret 2014 file:///D:/data%20retinoblastoma/Askep%20Klien%20Dengan%20Retinoblastoma%C2% A0%20%C2%A0Laporan%20Pendahuluan%20dan%20Asuhan%20Keperawatan%20O nline.htm Kurniadi,Rizki,2012,Askep Retinoblastoma,04 Maret 2014 file:///D:/data%20retinoblastoma/Asuhan%20Keperawatan%20Aplikasi%20NANDA%20%20AS UHAN%20KEPERAWATAN%20PADA%20An.%20NS%20DENGAN%20RETINOBLASTOMA% 20DI%20RUANG%20KARTIKssA%202%20RSUP%20Dr.%20SARDJITO%20YOGYAKARTA.h tm