2. • Psikoanalisa merupakan suatu
metode penyembuhan yang lebih
bersifat psikologis daripada
dengan cara-cara fisik
• Tokoh utama dan pendiri
psikoanalisa adalah Sigmund
Freud
• Konsep-konsep psikoanalisa
banyak memberikan pengaruh
terhadap perkembangan konseling
3. KEY CONCEPT
• Menekankan pada motivasi tidak
sadar, konflik, dan symbolism
sebagai konsep primer. Manusia
pada hakekatnya bersifat biologis,
dilahirkan dengan dorongandorongan instingtif dan perilaku
merupakan fungsi mereaksi
secara mendalam terhadap
dorongan-dorongan itu. Manusia
bersifat tidak rasional, tidak social,
dan destruktif terhadap dirinya dan
orang lain
4. KEY CONCEPT
• Teori kepribadian menurut Freud,
menyangkut tiga hal yaitu:
1. Struktur Kepribadian: Menurut Freud
kepribadian terdiri dari tiga system,
yaitu: id, ego dan super ego. Ketiga
system ini mempunyai fungsi, sifat,
prinsip kerja dan dinamika sendirisendiri. Walaupun demikian ketiganya
mempunyai hubungan yang sangat
erat dan sulit untuk memisahkannya
satu persatu, karena tingkah-laku
seseorang adalah hasil pengaruh dari
aspek system tersebut
5. KEY CONCEPT
2. Dinamika Kepribadian:
• terdiri dari cara bagaimana energy
psikis itu didistribusikan serta
digunakan oleh id, ego, dan super
ego.
• Dalam usaha menegakkan dan
mengontrol id agar memuaskan
impuls yang sesuai dengan nilainilai moral yang ada di masyarakat
super ego menggunakan energy
dari id.
6. KEY CONCEPT
3. Perkembangan Kepribadian:
Kepribadian berkembang
sehubungan dengan 4 macam
pokok sebagai sumber
ketegangan, yaitu:
1. Proses pertumbuhan fisiologis
(kedewasaan)
2. Frustasi
3. Konflik, dan
4. Ancaman
7. KEY CONCEPT
3. Perkembangan Kepribadian
Sebagai akibat adanya tantangan dari
keempat hal tersebut, individu berusaha
menemukan atau belajar cara-cara baru
untuk meredakan ketegangan
defense
mechanism
1. Represi : suatu cara pertahanan untuk
menyingkirkan dari kesadaran pikiran dan
perasaan yang mengancam
2. Denial /pengingkaran: memainkan peran
defensif, sama seperti represi. Orang
menyangkal untuk melihat atau menerima
masalah atau aspek hidup yang menyulitkan
8. 3. Reaction Formation/pembentukan reaksi: salah satu
pertahanan terhadap impuls yang mengancam adalah
secara aktif mengekspresikan impuls yang
bertentangan dengan keinginan yang mengganggu,
orang tidak usah harus menghadapi anxietas yang
muncul seandainya ia menemukan dimensi yang ini
(yang tidak dikehendaki) dari dirinya
4. Proyeksi : mengatribusikan pikiran, perasaan, atau
motif yang tidak dapat diterima kepada orang lain
5. Displacement/pemindahan : salah satu cara
menghadapi anxietas adalah dengan memindahkannya
dari objek yang mengancam kepada objek “yang lebih
aman”.
9. 6. Rasionalisasi membantu untuk
membenarkan berbagai tingkah laku spesifik
dan membantu untuk melemahkan pukulan
yang berkaitan dengan kekecewaaan
7. Sublimasi : dari pandangan freud, banyak
kontribusi artistik yang besar merupakan
hasil dari penyaluran energi sosial atau
agresif kedalam tingkah laku kreatif yang
diterima secara sosial dan bahkan dikagumi
8. Regresi: beberapa orang kembali kepada
bentuk tingkah laku yang sudah ditinggalkan
9. Introyeksi : mekanisme introyeksi terdiri dari
mengambil alih dan “menelan” nilai-nilai
standar orang lain
10. PROSES KONSELING
• Konselor membantu klien
dalam mencapai kesadaran
diri, ketulusan hati, dan
hubungan pribadi yang lebih
efektif, dalam menghadapi
kecemasan melalui cara-cara
realistis.
11. PROSES KONSELING
Membuat suatu
hubungan
kerjasama dg klien
dan kemudian
melakukan
serangkaian
kegiatan
mendengarkan dan
menafsirkan
Konselor
memberikan
perhatian kpd
resistensi klien
Sementara klien
berbicara,
konselor
mendengarkan
dan memberikan
penafsiran yang
memadai
12. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK
1. Asosiasi Bebas
Analisis meminta kepada klien
agar membersihkan pikirannya
dari pemikiran-pemikiran dan
renungan-renungan sehari-hari
dan sebisa mungkin, mengatakan
apa saja yang melintas dalam
pikirannya
13. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK
Asosiasi bebas adalah suatu metode
pemanggilan kembali pengalamanpengalaman masa lampau dan pelepasan
emosi-emosi yang berkaitan dengan situasisituasi traumatik di masa lampau, yang dikenal
dengan sebutan katarsis
Selama proses asosiasi bebas berlangsung,
tugas analisis adalah mengenali bahan yang
direpres dan dikurung di dalam
ketidaksadaran. Urutan asosiasi-asosiasi
membimbing analisis dalam memahami
hubungan-hubungan yang dibuat oleh klien di
antara peristiwa-peristiwa yang dialaminya
14. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK
2. Penafsiran
adalah suatu prosedur dasar dalam
menganalisis asosiasi-asosiasi bebas,
mimpi-mimpi, resistensi-resistensi, dan
transferensi-transferensi. Prosedurnya
terdiri atas tindakan-tindakan analisis
yang menyatakan, menerangkan,
bahkan mengajari klien makna-makna
tingkah laku yang dimanifestasikan
oleh mimpi-mimpi, asosiasi bebas,
resistensi-resistensi, dan oleh
hubungan terapeutik itu sendiri
15. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK
Fungsi penafsiran-penafsiran
adalah mendorong ego untuk
mengasimilasi bahan-bahan baru
dan mempercepat proses
penyingkapan bahan tak sadar
lebih lanjut.
Penafsiran-penafsiran harus tepat
waktu, sebab klien akan menolak
penafsiran-penafsiran yang
diberikan pada saat yang tidak
tepat
16. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK
3. Analisis Mimpi
adalah sebuah prosedur yang penting
untuk menyingkap bahan yang tak
disadari dan memberikan kepada klien
pemahaman atas beberapa area masalah
yang tidak terselesaikan. Selama tidur,
pertahanan-pertahanan melemah, dan
perasaan-perasaan yang direpresi muncul
ke permukaan. Freud memandang mimpimimpi sebagai “jalan istimewa menuju
kesadaran”, sebab melalui mimpi-mimpi
itu hasrat-hasrat, kebutuhan-kebutuhan,
dan ketakutan-ketakutan yang tak
disadari, diungkapkan.
17. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK
4. Analisis atau Resistensi
Freud memandang resistensi sebagai dinamika tak
sadar yang digunakan oleh klien sebagai pertahanan
terhadap kecemasan yang tidak bisa dibiarkan, yang
akan meningkat jika klien menjadi sadar atas
dorongan-dorongan dan perasaan-perasaannya yang
direpresi itu. Penafsiran analis atas resistensi ditujukan
untuk membantu klien agar menyadari alasan-alasan
yang ada di balik resistensi sehingga dia bisa
menanganinya
Sebagai aturan umum, analis harus membangkitkan
perhatian klien dan menafsirkan resistensi-resitensi
yang paling kentara guna mengurangi kemungkinan
klien menolak penafsiran dan guna memperbesar
kesempatan bagi klien untuk mulai melihat tingkah laku
resitifnya.
18. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK
5. Analisis transferensi
Analisis tranferensi adalah teknik yang utama dalam
psikoanalis, sebab mendorong klien untuk
menghidupkan kembali masa lampaunya dalam terapi.
Ia memungkinkan klien mampu memperoleh
pemahaman atas sifat dari fiksasi-fiksasi dan deprivasideprivasinya, dan menyajikan pemahaman tentang
pengaruh masa lampau terhadap kehidupannya
sekarang. Penafsiran hubungan transferensi juga
memungkinkan klien mampu menembus: konflik-konflik
masa lampau yang tetap dipertahankannya hingga
sekarang dan yang menghambat pertumbuhan
emosionalnya. Singkatnya, efek-efek psikopatologis
dari hubungan masa dini yang tak diinginkan, dihambat
oleh penggarapan atas konflik emosional yang sama
yang terdapat dalam hubungan terapeutik dengan
analis.
•
19. APLIKASI TEORI SIGMUND FREUD DALAM
KONSELING
1. ”Manusia adalah Makhluk yang
Memiliki Kebutuhan dan Keinginan”.
Konsep ini dapat dikembangkan dalam
proses bimbingan, dengan melihat
hakikatnya manusia itu memiliki
kebutuhan-kebutuhan dan keinginankeinginan dasar. Dengan demikian
konselor dalam memberikan bimbingan
harus selalu berpedoman kepada apa
yang dibutuhkan dan yang diinginkan
oleh konseli, sehingga bimbingan yang
dilakukan benar-benar efektif
20. APLIKASI TEORI SIGMUND FREUD DALAM
KONSELING
2. “Kecemasan” yang dimiliki manusia dapat
digunakan sebagai wahana pencapaian
tujuan bimbingan, yakni membantu individu
supaya mengerti dirinya dan lingkungannya;
mampu memilih, memutuskan dan
merencanakan hidup secara bijaksana;
mampu mengembangkan kemampuan dan
kesanggupan, memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupannya; mampu
mengelola aktivitasnya sehari-hari dengan
baik dan bijaksana; mampu memahami dan
bertindak sesuai dengan norma agama,
sosial, dalam masyarakat
21. APLIKASI TEORI SIGMUND FREUD DALAM
KONSELING
3. Konsep psikoanalisis yang menekankan
pengaruh masa lalu (masa kecil) terhadap
perjalanan manusia.
4. “Tahapan Perkembangan Kepribadian
Individu” dapat digunakan dalam proses
bimbingan, baik sebagai materi maupun
pendekatan. Konsep ini memberi arti bahwa
materi, metode dan pola bimbingan harus
disesuaikan dengan tahapan
perkembangan kepribadian individu, karena
pada setiap tahapan itu memiliki karakter
dan sifat
yang berbeda
22. APLIKASI TEORI SIGMUND FREUD DALAM
KONSELING
5. Konsep Freud tentang
“ketidaksadaran” dapat digunakan
dalam proses bimbingan yang
dilakukan pada individu dengan
harapan dapat mengurangi
impuls-impuls dorongan Id yang
bersifat irrasional sehingga
berubah menjadi rasional.
23. KRITIK DAN KONTRIBUSI TERHADAP
PSIKOANALISA
Beberapa kritik terhadap psikoanalisa adalah antara lain:
1. Pandangan yang terlalu deterministic dinilai terlalu
merendahkan martabat kemanusiaan.
2. Terlalu banyak menekankan kepada pengalaman masa
kanak-kanak
dan menganggap kehidupan seolah-olah sepenuhnya
ditentukan masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolaholah sepenuhnya ditentukan masa lalu. Hal ini memberikan
gambaran seolah-olah tanggung jawab individu berkurang.
3. Terlalu meminimalkan rasionalitas.
4. Bahwa perilaku ditentukan oleh energi psikis adalah sesuatu
yang meragukan.
5. Penyembuhan dalam psikoanalisa terlalu bersifat rasional
dalam pendekatannya.
6. Data penelitian kurang banyak mendukung system
psikoanalisa.
24. KRITIK DAN KONTRIBUSI TERHADAP
PSIKOANALISA
Sedangkan kontribusi yang
diberikan adalah antara lain dalam
hal
1. Adanya motivasi yang tidak
selamanya disadari.
2. Teori kepribadian dan teknik psikoterapi.
3. Pentingnya masa kanak-kanak dalam
perkembangan kepribadian.
4. Model penggunaan interviu sebagai alat
terapi.
5. Pentingnya sikap non-moral pada terapis.
6. Adanya persesuaian antara teori dan teknik.