Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
SlideShare a Scribd company logo
GLOBAL SISTEM FOR MOBILE
COMMUNICATION (GSM)
Uke Kurniawan Usman
uku@stttelkom.ac.id
Overview
Global System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah
standar global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah
nama dari sebuah group standarisasi yang dibentuk di Eropa
tahun 1982 untuk menciptakan sebuah standar bersama telpon
bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada daerah
frekuensi 900 MHz. GSM saat ini banyak digunakan di negara-
negara di dunia
Basic gsm ok
Mobile Station
 Merupakan terminal yang dipakai oleh pelanggan untuk melakukan proses
komunikasi
 Terdiri dari :
 Mobile Equipment (ME)/HP
 Subscriber Identification Module (SIM)
 Catatan : MS tidak akan dapat berhubungan tanpa SIM card
ME
+MS =
SIM
Mobile Equipment
 Merupakan terminal tranceiver
 Diidentifikasikan dengan IMEI
tertentu
 IMEI = International Mobile
Equipment Identity
SIM Card
 Subscriber Identity Module (SIM) adalah sebuah smart card yang berisiwhich
stores seluruh informasi user dan beberapa feature dari GSM
 Informasi yang ada berupa :
 Authentication Key “Ki”
 2 algorithma enkripsi. Yaitu algoritma autentikasi A3 dan A8 sebagai
cipher key
 IMSI and TMSI
 Service tambahan
 SIM card dilindungi oleh sebuah mekanisme Personal Identity Number (PIN)
yang dimiliki user
Base Station Subsystem(BSS)
 BSS terdiri dari dua buah perangkat :
 Base Transceiver Station (BTS)
 Base Station Controller (BSC)
 Antara BTS dan BSC dihubungkan oleh Abis
interface
Base Tranceiver Station (BTS)
 BTS merupakan tranceiver yang mendefinisikan sebuah sel dan
menangani hubungan link radio dengan MS.
 BTS terdiri dari perangkat pemancar dan penerima, seperti antenna
dan pemroses sinyal untuk sebuah interface.
 BTS berkomunikasi dengan MS dengan Um interface
Base Station Controller
 BSC mengatur sumber radio untuk sebuah BTS atau
lebih.
 BSC menangani radio-channel setup, frequency
hopping, and handover intern BSC
Network Sub-system (NSS)
NSS terdiri dari :
 Mobile Switching Center (MSC)
 Home Location Register (HLR)
 Visitor Location Register (VLR)
 Authentication Center (AuC)
 Equipment Identity Register (EIR)
Mobile Switching Center
(MSC)
 Melakukan fungsi switching dasar
 Mengatur BSC melalui A-interface
 Sebagai penghubung antara satu jaringan GSM
dengan jaringan lainnya melalui Internetworking
Function (IWF)
Authentication Center (AuC)
 Berisi parameter authentikasi pelanggan untuk
mengakses jaringan GSM.
 AuC berisi parameter seperti Ki, algorithma A3 atau
A8
 AuC memproduksi tiga buah parameter autentikasi
seperti (SRES, RAND, Kc) dan menyimpannya di
VLR.
Home Location Register
(HLR)
 HLR berisi rekaman database permanen
dari pelanggandan merupakan database user
yang utama.
 HLR juga berisi rekaman lengkap lokasi
terkini dari user.
Visitor Location Register (VLR)
 VLR berisi database smentara dari pelanggan
 VLR digunakan untuk pelanggan lokal dan yang
sedang melakukan roaming.
 VLR memiliki pertukaran data yang luas daripada
HLR.
 VLR diakses oleh MSC untuk setiap panggilan, dan
MSC dihubungkan dengan VLR
 Setiap MSC terhubung dengan sebuah VLR, tetapi
satu VLR dapat terhubung dengan beberapa MSC
Equipment Identity Register (EIR)
 EIR merupakan register penyimpan data seluruh
mobile stations
 EIR berisi IMEIs (international Mobile Equipment
Identities), yang merupakan nomor seri perangkat +
tipe code tertentu
 Mobile Equipment dibagi menjadi tiga kelompok :
 Blacklist
 Grey list
 White list
* catatan: EIR belum diterapkan di Indonesia.
Operation Sub-system (OSS)
 Operation and Maintenance Jaringan
 Pengaturan pelanggan dan tagihan
 Pengaturan Mobile Equipment
Interface
MSC Transcoder BSC
BTS
A Interface Ater
Interface
Abis
Interface
Konsep kanal pada GSM
Kanal terdiri dari dua jenis :
1. Kanal fisik:

Satu TimeSlot(TS) frameTDMA merupakan satu kanal fisik

Setiap carrier RF terdiri dari 8 TS(CH 0 – 7)
2. Kanal Logic:
 Kanal Trafik (TCH) dapat membawa suara atau data untuk
layanan komunikasi. TCH dibagi dua jenis, full rate channel
dengan Bit rate 13 Kbps dan half rate channel dengan
kecepatan bit 6,5 Kbps
 Kanal Kontrol digunakan untuk keperluan signalling
 Kanal logik ditumpangkan pada kanal fisik
Struktur Frame GSM
5049210
1 multiframe for signalling
51 TDMA frame = 235.38 ms
2524210
1 multiframe for speech/data
26 TDMA frame = 120 ms
0 1 2 3 4 5 6 7
8 TS = 1 TDMA frame = 4.615 ms
BURST = Contents of Time Slot
1 TS
156.25 bit = 576.88 µs
( 1 bit = 3.692 µs )
Kanal kontrol BCH
Broadcast Control Channel (BCH)
 Terdiri dari Broadcast ControlChannel (BCCH), FCCH ( Frequency Correction
Channel), SCH (Syncronisation Channel)
 Pembacaan FCCH, BCCH, dan SCH harus dilakukan tiap kali MS pindah sel
FCCH ( Frequency Correction Channel)
 Arah downlink
 Point to Multipoint
 Sinkronisasi frekuensi MS
 Gelombang sinus
SCH (Syncronisation Channel)
 Arah downlink
 Point to Multipoint
 TDMA frame structure ( untuk sinkronisasi frame)

Info BSIC (Base Station Identity Code)
Kanal Logik BCH
BCCH ( Broadcast Control Channel )
 Arah downlink
 Point to Multipoint
 Informasi LAI (Location Area Identity)
 Informasi power output maksimum MS
 Informasi BCCH carrier sel yang berdekatan
Kanal logik CCCH
Common Control Channel (CCCH)
PCH ( Paging Channel )
 Arah downlink
 Point to Multipoint
 Paging message ( IMSI/TMSI )
RACH ( Random Access Channel )
 Uplink
 Point to Point
 MS call set up
AGCH ( Access Grant Channel )
 Downlink
 Point to Point
 Menyediakan kanal signalling (SDCCH)
Kanal logik DCCH
Dedicated Control Channel ( DCCH )
SDCCH ( Stand Alone Dedicated Control Channel )
 Arah downlink dan uplink
 Point to Point
 Call set up
 Authentication
 Location Updating
 Short message dan cell broadcast
 Menyediakan TCH
Kanal Logik DCCH
Dedicated Control Channel ( DCCH )
SACCH ( Slow Associated Control Channel )
 Downlink dan uplink
 Point to Point
 Uplink : MS measurement data
 Downlink :

MS power output
 Timing advanced
FACCH ( Fast Associated Control Channel )
 Downlink dan uplink
 Point to Point
 Handover
 Stealing mode ( pengganti sementara TCH)
Signalling MS-BSC-MSC
CM
MM
RR
LAPm
Layer1
BTSM
LAPD
Layer1
RR’
LAPDm
Layer1
BSSAPRR
BTSM
LAPD
Layer1
SSCP
MTP
BSSAP
MM
CM
SCCP
MTP
MS MSC
Signalling Protocol
 Radio Recource(RR): mengalokasi,dealokasi parameter-parameter
kanal radio. Penting untuk set-up komunikasi pada MS
 Mobility Management(MM): mengatur administrasi lokalisasi MS
dan handover
 Circuit Mode Connection Call Protocol (CM atau CC): mengatur
administrasi pembangunan dan pemutusan komunikasi
 BTS Managemen(BTSM) melewati Abis Interface
 BSS Aplication Part (BSSAP)melewati A interface
 Layer transport diduduki oleh protokol SS7,SCCP,dan MTP
 Mobile Applicaton Part (MAP) digunakan untuk pensinyalan antara
MSC,HLR, dan VLR
Call Set UpMS HLREIRMSC/VLRBSCBTS
Paging req
Paging CMD
UDT (paging)
Chan Req
Chan RGD
Chan active
Chan Active ACK
MM ASS CMDMM Ass
SADM(pag resp)
UA (Pag Resp) EST IND (Pag Resp) CR(Pag Resp)
CC
Auth Req
AUTH RES
Send Parameters
CIPH Mode CMD
ENCR CMDCIPH Mode CMD
Authentication parameters
(RAND,SRES,Kc)
Ciph mod com
SETUP
Call Conf
Ass ReqChan Activ
Chan Activ ACK
ASS CMD
ASS COM ASS COM
RF Chan REL ACK
Alert
ACM
ID Req
ID Res
Check IMEI
IMEI check RecallConnect
Connect ACK ANU
RF Chan ASL
UA
Call Set Up
 Permintaan panggilan akan diteruskan ke seluruh Base Station diseluruh
lokasi area.
 Ketika MS yang dituju ditemukan, MS akan meminta sebuah interface
kanal radio, dan BSC akan memberikannya.
 Ketika kanal aktif, MS akan mengirim PAG RESP sebagai tanda bisa
dipanggil, dan siap untuk menjawab panggilan.
 MSC akan mengomentari authentikasi dari MS dan parameter harus
dicek di HLR, dengan mengirim permintaan ‘send parameter’.
 Proses Encripsi diinisialisasi dengan sinyal CIPH MODE.
 Jika sukses, panggilan akan dikirim ke MS, yang merespon dengan CALL
Conf untuk menandai MS dapat merespon semua jenis panggilan.
 Jika sukses, sebuah kanal trafik akan dialokasikan dengan sinyal ASS,
terdengar alarm dan terjadi hubungan.
 Atau juga, MSC akan mengecek IMEI MS Pada EIR(optional)
Handover1
 Handover adalah proses perpindahan kanal
trafik user pada saat user aktif tanpa terjadi
pemutusan hubungan
 Penyebab Handover antara lain pergerakan
dari user dan melemahnya sinyal terima dari
satu sel
Handover2
 Handover dibagi menjadi :
1. Intra-cell HandOver: pemindahan hubungan ke kanal
yang berbeda pada satu BTS yang sama
2. Intern-cell HandOver: pemindahan hubungan antar BTS
yang berbeda dalam satu BSC
3. MSC intern HandOver: pemindahan hubungan yang
terjadi antar BSC dalam satu MSC
4. MSC ekstern HandOver: Pemindahan hubungan antar
BTS dari MSC yang berbeda

More Related Content

Basic gsm ok

  • 1. GLOBAL SISTEM FOR MOBILE COMMUNICATION (GSM) Uke Kurniawan Usman uku@stttelkom.ac.id
  • 2. Overview Global System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah standar global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group standarisasi yang dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk menciptakan sebuah standar bersama telpon bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada daerah frekuensi 900 MHz. GSM saat ini banyak digunakan di negara- negara di dunia
  • 4. Mobile Station  Merupakan terminal yang dipakai oleh pelanggan untuk melakukan proses komunikasi  Terdiri dari :  Mobile Equipment (ME)/HP  Subscriber Identification Module (SIM)  Catatan : MS tidak akan dapat berhubungan tanpa SIM card ME +MS = SIM
  • 5. Mobile Equipment  Merupakan terminal tranceiver  Diidentifikasikan dengan IMEI tertentu  IMEI = International Mobile Equipment Identity
  • 6. SIM Card  Subscriber Identity Module (SIM) adalah sebuah smart card yang berisiwhich stores seluruh informasi user dan beberapa feature dari GSM  Informasi yang ada berupa :  Authentication Key “Ki”  2 algorithma enkripsi. Yaitu algoritma autentikasi A3 dan A8 sebagai cipher key  IMSI and TMSI  Service tambahan  SIM card dilindungi oleh sebuah mekanisme Personal Identity Number (PIN) yang dimiliki user
  • 7. Base Station Subsystem(BSS)  BSS terdiri dari dua buah perangkat :  Base Transceiver Station (BTS)  Base Station Controller (BSC)  Antara BTS dan BSC dihubungkan oleh Abis interface
  • 8. Base Tranceiver Station (BTS)  BTS merupakan tranceiver yang mendefinisikan sebuah sel dan menangani hubungan link radio dengan MS.  BTS terdiri dari perangkat pemancar dan penerima, seperti antenna dan pemroses sinyal untuk sebuah interface.  BTS berkomunikasi dengan MS dengan Um interface
  • 9. Base Station Controller  BSC mengatur sumber radio untuk sebuah BTS atau lebih.  BSC menangani radio-channel setup, frequency hopping, and handover intern BSC
  • 10. Network Sub-system (NSS) NSS terdiri dari :  Mobile Switching Center (MSC)  Home Location Register (HLR)  Visitor Location Register (VLR)  Authentication Center (AuC)  Equipment Identity Register (EIR)
  • 11. Mobile Switching Center (MSC)  Melakukan fungsi switching dasar  Mengatur BSC melalui A-interface  Sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF)
  • 12. Authentication Center (AuC)  Berisi parameter authentikasi pelanggan untuk mengakses jaringan GSM.  AuC berisi parameter seperti Ki, algorithma A3 atau A8  AuC memproduksi tiga buah parameter autentikasi seperti (SRES, RAND, Kc) dan menyimpannya di VLR.
  • 13. Home Location Register (HLR)  HLR berisi rekaman database permanen dari pelanggandan merupakan database user yang utama.  HLR juga berisi rekaman lengkap lokasi terkini dari user.
  • 14. Visitor Location Register (VLR)  VLR berisi database smentara dari pelanggan  VLR digunakan untuk pelanggan lokal dan yang sedang melakukan roaming.  VLR memiliki pertukaran data yang luas daripada HLR.  VLR diakses oleh MSC untuk setiap panggilan, dan MSC dihubungkan dengan VLR  Setiap MSC terhubung dengan sebuah VLR, tetapi satu VLR dapat terhubung dengan beberapa MSC
  • 15. Equipment Identity Register (EIR)  EIR merupakan register penyimpan data seluruh mobile stations  EIR berisi IMEIs (international Mobile Equipment Identities), yang merupakan nomor seri perangkat + tipe code tertentu  Mobile Equipment dibagi menjadi tiga kelompok :  Blacklist  Grey list  White list * catatan: EIR belum diterapkan di Indonesia.
  • 16. Operation Sub-system (OSS)  Operation and Maintenance Jaringan  Pengaturan pelanggan dan tagihan  Pengaturan Mobile Equipment
  • 17. Interface MSC Transcoder BSC BTS A Interface Ater Interface Abis Interface
  • 18. Konsep kanal pada GSM Kanal terdiri dari dua jenis : 1. Kanal fisik:  Satu TimeSlot(TS) frameTDMA merupakan satu kanal fisik  Setiap carrier RF terdiri dari 8 TS(CH 0 – 7) 2. Kanal Logic:  Kanal Trafik (TCH) dapat membawa suara atau data untuk layanan komunikasi. TCH dibagi dua jenis, full rate channel dengan Bit rate 13 Kbps dan half rate channel dengan kecepatan bit 6,5 Kbps  Kanal Kontrol digunakan untuk keperluan signalling  Kanal logik ditumpangkan pada kanal fisik
  • 19. Struktur Frame GSM 5049210 1 multiframe for signalling 51 TDMA frame = 235.38 ms 2524210 1 multiframe for speech/data 26 TDMA frame = 120 ms 0 1 2 3 4 5 6 7 8 TS = 1 TDMA frame = 4.615 ms BURST = Contents of Time Slot 1 TS 156.25 bit = 576.88 µs ( 1 bit = 3.692 µs )
  • 20. Kanal kontrol BCH Broadcast Control Channel (BCH)  Terdiri dari Broadcast ControlChannel (BCCH), FCCH ( Frequency Correction Channel), SCH (Syncronisation Channel)  Pembacaan FCCH, BCCH, dan SCH harus dilakukan tiap kali MS pindah sel FCCH ( Frequency Correction Channel)  Arah downlink  Point to Multipoint  Sinkronisasi frekuensi MS  Gelombang sinus SCH (Syncronisation Channel)  Arah downlink  Point to Multipoint  TDMA frame structure ( untuk sinkronisasi frame)  Info BSIC (Base Station Identity Code)
  • 21. Kanal Logik BCH BCCH ( Broadcast Control Channel )  Arah downlink  Point to Multipoint  Informasi LAI (Location Area Identity)  Informasi power output maksimum MS  Informasi BCCH carrier sel yang berdekatan
  • 22. Kanal logik CCCH Common Control Channel (CCCH) PCH ( Paging Channel )  Arah downlink  Point to Multipoint  Paging message ( IMSI/TMSI ) RACH ( Random Access Channel )  Uplink  Point to Point  MS call set up AGCH ( Access Grant Channel )  Downlink  Point to Point  Menyediakan kanal signalling (SDCCH)
  • 23. Kanal logik DCCH Dedicated Control Channel ( DCCH ) SDCCH ( Stand Alone Dedicated Control Channel )  Arah downlink dan uplink  Point to Point  Call set up  Authentication  Location Updating  Short message dan cell broadcast  Menyediakan TCH
  • 24. Kanal Logik DCCH Dedicated Control Channel ( DCCH ) SACCH ( Slow Associated Control Channel )  Downlink dan uplink  Point to Point  Uplink : MS measurement data  Downlink :  MS power output  Timing advanced FACCH ( Fast Associated Control Channel )  Downlink dan uplink  Point to Point  Handover  Stealing mode ( pengganti sementara TCH)
  • 26. Signalling Protocol  Radio Recource(RR): mengalokasi,dealokasi parameter-parameter kanal radio. Penting untuk set-up komunikasi pada MS  Mobility Management(MM): mengatur administrasi lokalisasi MS dan handover  Circuit Mode Connection Call Protocol (CM atau CC): mengatur administrasi pembangunan dan pemutusan komunikasi  BTS Managemen(BTSM) melewati Abis Interface  BSS Aplication Part (BSSAP)melewati A interface  Layer transport diduduki oleh protokol SS7,SCCP,dan MTP  Mobile Applicaton Part (MAP) digunakan untuk pensinyalan antara MSC,HLR, dan VLR
  • 27. Call Set UpMS HLREIRMSC/VLRBSCBTS Paging req Paging CMD UDT (paging) Chan Req Chan RGD Chan active Chan Active ACK MM ASS CMDMM Ass SADM(pag resp) UA (Pag Resp) EST IND (Pag Resp) CR(Pag Resp) CC Auth Req AUTH RES Send Parameters CIPH Mode CMD ENCR CMDCIPH Mode CMD Authentication parameters (RAND,SRES,Kc) Ciph mod com SETUP Call Conf Ass ReqChan Activ Chan Activ ACK ASS CMD ASS COM ASS COM RF Chan REL ACK Alert ACM ID Req ID Res Check IMEI IMEI check RecallConnect Connect ACK ANU RF Chan ASL UA
  • 28. Call Set Up  Permintaan panggilan akan diteruskan ke seluruh Base Station diseluruh lokasi area.  Ketika MS yang dituju ditemukan, MS akan meminta sebuah interface kanal radio, dan BSC akan memberikannya.  Ketika kanal aktif, MS akan mengirim PAG RESP sebagai tanda bisa dipanggil, dan siap untuk menjawab panggilan.  MSC akan mengomentari authentikasi dari MS dan parameter harus dicek di HLR, dengan mengirim permintaan ‘send parameter’.  Proses Encripsi diinisialisasi dengan sinyal CIPH MODE.  Jika sukses, panggilan akan dikirim ke MS, yang merespon dengan CALL Conf untuk menandai MS dapat merespon semua jenis panggilan.  Jika sukses, sebuah kanal trafik akan dialokasikan dengan sinyal ASS, terdengar alarm dan terjadi hubungan.  Atau juga, MSC akan mengecek IMEI MS Pada EIR(optional)
  • 29. Handover1  Handover adalah proses perpindahan kanal trafik user pada saat user aktif tanpa terjadi pemutusan hubungan  Penyebab Handover antara lain pergerakan dari user dan melemahnya sinyal terima dari satu sel
  • 30. Handover2  Handover dibagi menjadi : 1. Intra-cell HandOver: pemindahan hubungan ke kanal yang berbeda pada satu BTS yang sama 2. Intern-cell HandOver: pemindahan hubungan antar BTS yang berbeda dalam satu BSC 3. MSC intern HandOver: pemindahan hubungan yang terjadi antar BSC dalam satu MSC 4. MSC ekstern HandOver: Pemindahan hubungan antar BTS dari MSC yang berbeda