Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
SlideShare a Scribd company logo
Kajian Tipologi New Tourism (Extreme Tourism, Spa & Wealthness Tourism, Creative Tourism & Zona Creative Tourism, serta Dark Tourism)
Jakarta, 7 Nopember 2012
DAYA TARIK WISATA
Yani Adriani
Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan ITB
2
DEFINISI
BAGIAN 1
Mengapa berwisata?
FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENARIK
- Karakteristik psikososial
- Kondisi ekonomi
- Proses sosial
- Daya tarik wisata
- Akomodasi
- Informasi
DAYA TARIK WISATA  FAKTOR PENARIK TERKUAT ???
Daya tarik wisata?
• Salah satu komponen dasar dari pariwisata
yang membentuk destinasi dan menjadi
alasan utama dari kunjungan wisatawan.
• Dapat berupa lingkungan alam, lingkungan
terbangun, maupun events.
(Page, Stephen J. dan Connel, Joanne. 2006. Tourism: a Modern Synthesis. 2nd
edition. London:Thomson)
Daya tarik wisata?
Lokasi yang telah berkembang dan
direncanakan serta dikelola untuk minat,
kegiatan, dan kesenangan wisatawan.
(Gunn,C.A. danVar,Turgut, 2002. Tourism Planning: Basics,Concepts, Cases.
Fourth Edition. Routledge, London. )
Daya tarik wisata?
• Elemen/fitur fisik atau kebudayaan dari suatu tempat
yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan dalam
bersenang-senang, dapat berupa iklim, budaya, vegetasi,
pemandangan, atau pertunjukan teater, museum, air
terjun.
• Atribut yang unggul dari suatu daerah dalam
mengembangkan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan
keinginan pasar, termasuk di dalamnya iklim,
pemandangan alam, dan budaya.
(Tourism Australia, 2006)
Daya tarik wisata?
• Lokasi tujuan utama untuk bersenang-senang, untuk
mengakses hiburan, minat, dan pendidikan
• Terbuka untuk publik, tidak terkecuali, baik
wisatawan maupun masyarakat
• Merupakan suatu usaha di bawah managemen
tertentu
(Visit Scotland, 2004)
Daya tarik wisata?
Segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan
hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
tujuan kunjungan wisatawan.
(Undang-Undang Kepariwisataan No. 10 tahun 2009)
9
DAYA TARIK WISATA VS
SUMBER DAYA PARIWISATA
BAGIAN 2
Daya tarik wisata
Daya tarik wisata
Daya tarik wisata
Daya tarik wisata
PANTAI TIKUS, PULAU BANGKA
PANTAI TANJUNG PESONA, PULAU BANGKA
PABRIK SARI ROTI
PABRIK ROTI
KERAJINAN
KEHIDUPAN MASYARAKATKEGIATAN PERTANIAN PETUALANGAN ALAM BEBAS
OLAHRAGA KESEHATAN PENDIDIKAN
SENI
KULINER
DAYA TARIK WISATA
DAYA TARIK WISATA ≠ SUMBER DAYA PARIWISATA
• SUMBER DAYA = semua elemen menarik di suatu
tempat
• SUMBER DAYA menjadi DAYA TARIK ketika sudah
siap menerima WISATAWAN/PENGUNJUNG
• SIAP MENERIMA WISATAWAN = ada fasilitas, ada
pengelolaan, ada rencana
20
DAYA TARIK WISATA
DALAM SISTEM KEPARIWISATAAN
BAGIAN 3
Sumber: dimodifikasi dari Gunn, 2002
TOURISM SYSTEM
DEMAND
SUPPLY
Attractions
Transportation
ServicesInformation
Promotion
FINANCE
“keuangan”
LABOR
“tenaga kerja”
ENTREPRENEURSHIP
“kewirausahaan”
COMMUNITY
“masyarakat”
COMPETITION
“kompetisi”
GOVERNMENT
POLICIES
“kebijakan pemerintah”
NATURAL
RESOURCES
“sumber daya alam”
CULTURAL
RESOURCES
“sumber daya budaya”
ORGANIZATION/
LEADERSHIP
“organisasi/kepemimpinan”
ORDER/REGULATING
BODIES
- State
- Producer associations
CONSUMERS
1. Psychosocial & economic
characteristics
2. Sociological processes
PRODUCERS
1. Transport (airlines, trains,
rental cars)
2. Accomodation (serviced/
non-serviced)
3. Tour & travel
intermediaries (tour
operators, travel agents)
4. Wheels operators
5. Suppliers and contractors
TOURIST PRODUCTS
1. Flights and other transport
2. Accomodation
3. Tour & travel packages
4. Features/natural, social,
cultural attraction (image
reputation)
Sumber: Cornelissen 2005
GLOBAL TOURISM SYSTEM
Sumber: Adriani, 2010
PERMINTAAN/DEMAND
geografi
Psiko-
grafis
Ekonomi
Sosial
Persepsi
Keinginan/
preferensi
Kebutuh-
an
SEDIAAN/SUPPLY
Daya
tarik
wisata
Pelayanan
pariwisata
Lembaga
kepariwisa-
taan
Biro
perjalanan
wisata
INFORMASI
LEMBAGA PENGATUR
(pemerintah, asosiasi, dll)
TRANSPORTASI
PROMOSI
FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI
(kebijakan pemerintah, kondisi keuangan/ekonomi, kondisi alam dan budaya, masyarakat,
kewirausahaan, kompetisi)
SISTEM
KEPARIWI-
SATAAN
24
JENIS DAYA TARIK WISATA
BAGIAN 4
KLASIFIKASI DAYA TARIK WISATA
1. BERDASARKAN KEPEMILIKAN (Gunn danVar, 2002)
2. BERDASARKAN SUMBER DAYA (Gunn danVar, 2002)
3. BERDASARKAN LOKASI (Gunn danVar, 2002; Page dan
Connel, 2006)
4. BERDASARKAN DURASI WAKTU KONSUMSI (Gunn danVar,
2002)
5. BERDASARKAN PRIORITAS PENGEMBANGAN (Gunn danVar,
2002)
6. BERDASARKAN SIFAT KEGIATAN (Gunn danVar, 2002)
1. BERDASARKAN KEPEMILIKAN
PEMERINTAH NONPROFIT
ORGANIZATION
SWASTA
Taman nasional
Cagar alam
Taman wisata alam
Museum
Kebun binatang
Situs sejarah
Bangunan bersejarah
Perkebunan
Theme parks
Kapal pesiar
Pusat perbelanjaan
Resor
2. BERDASARKAN SUMBER DAYA
ALAM BUDAYA
Taman nasional
Cagar alam
Taman wisata alam
Pantai
Lapangan golf
Situs budaya
Situs arkeologi
Museum
Desa adat
Festival
Pusat kesehatan
Pusat perbelanjaan
Convention centres
3. BERDASARKAN LOKASI
OUTDOOR INDOOR
Pantai
Pegunungan
Hutan kota
Lapangan golf
Museum
Bioskop
Convention Centres
Mall
LINGKUNGAN ALAM LINGKUNGAN
BUATAN-ADAPTASI
LINGKUNGAN BUATAN-
DIRANCANG KHUSUS
Hutan
Taman nasional
pegunungan
Bangunan bersejarah
Bengkel kerja
Istana
Theme parks
Taman pendidikan
4. BERDASARKAN DURASI WAKTU KONSUMSI
TOURING LONG STAY
Bangunan bersejarah
Tempat kuliner tertentu
Kebun binatang
Theme parks
Resort
Bumi perkemahan
Convention Centres
4. BERDASARKAN SIFAT KEGIATAN
MINAT UMUM MINAT KHUSUS
Rekreasi di pantai
Berbelanja di mall
Geowisata
Menyelam di laut
Mendaki gunung
Wisata rohani
Wisata MICE
31
PERKEMBANGAN DAYA TARIK WISATA
BAGIAN 4
32
PENILAIAN DAYA TARIK WISATA
BAGIAN 4
KRITERIA PENILAIAN
TUJUAN INDIKATOR TOLOK UKUR
MENUNJUKKAN
TINGKAT DAYA SAING
DAYA TARIK WISATA
• Kemenarikan
• Kelangkaan
• Daya tahan
• Kemusiman
• Aksesibilitas
• Kendala
Untuk masing-masing
indikator
MENUNJUKKAN
KESESUAIAN DENGAN
INVESTASI PUBLIK
• Marketability
• Economic spillover
• Kapabilitas pemerintah lokal
• Sumber daya manusia
• Keberlanjutan lingkungan
Untuk masing-masing
indikator
KRITERIA PENILAIAN DAYA SAING (KOHL, 2003)
• Kemenarikan: menunjukkan tingkat kemenarikan dari suatu daya tarik
wisata, menggambarkan semenarik apa daya tarik wisata tertentu
dibandingkan daya tarik wisata lainnya
• Kelangkaan: menunjukkan tingkat kelangkaan dari suatu daya tarik wisata,
mengambarkan seberapa banyak keberadaaan daya tarik wisata sejenis
dibandingkan daya tarik wisata lain.
• Daya tahan: menunjukkan daya tahan suatu daya tarik wisata terhadap
pengaruh kedatangan pengunjung.
• Kemusiman: menunjukkan waktu ketersediaan untuk dikunjungi,
menggambarkan kapan saja daya tarik wisata tersebut dapat dikunjungi
wisatawan.
Sumber: Kohl, 2003
A. KRITERIATERKAIT SIFAT DAYATARIK WISATA
TOLOK UKUR PENILAIAN
KRITERIA TOLOK UKUR
KEMENARIKAN (4) sangat menarik, peristiwa/kondisi alam yang sangat mengagumkan dan menakjubkan
atau kekayaan/nilai-nilai budaya yang tinggi, semua orang secara umum akan
mengaguminya (berpendapatan sama).
(3) menarik, peristiwa/kondisi alam atau kekayaan/nilai-nilai budaya yang sangat
mengagumkan bagi sebagian orang yang memiliki ketertarikan/minat dan pengetahuan
tertentu.
(2) tidak menarik, tidak menimbulkan rasa kagum, nyaman, senang, dan tidak mendorong
munculnya rasa ingin tahu. Orang tidak terlalu peduli dengan daya tarik yang ditawarkan.
(1) sangat tidak menarik, orang tidak sedikit pun memiliki keinginan untuk mengunjungi
daya tarik wisata ini karena kondisinya yang sudah rusak atau tidak mengandung nilai
rekreatif atau edukatif.
KELANGKAAN (4) Internasional: hanya ada di daerah kita, tidak dijumpai di belahan dunia lain.
(3) Nasional : di Indonesia tidak ada yang memiliki daya tarik yang sama dengan yang kita
miliki, tetapi di negara lain ada
(2) Provinsi: dalam satu provinsi tidak ada yang memiliki daya tarik yang sama dengan yang
kita miliki, tetapi di provinsi lain ada.
(1) Lokal: banyak dijumpai di kabupaten/kota lain.
Sumber: dimodifikasi dari Kohl, 2003
TOLOK UKUR PENILAIAN
KRITERIA TOLOK UKUR
DAYA TAHAN (4) sangat tahan, daya dukung fisik dan ruang sangat tinggi, dapat menampung jumlah
wisatawan dalam jumlah yang besar dan kegiatan wisata yang sangat beragam di semua
areal daya tarik wisata.
(3) tahan, daya dukung fisik dan ruang cukup tinggi, dapat menampung jumlah wisatawan
dalam jumlah yang besar dan kegiatan wisata yang beragam di beberapa areal daya tarik
wisata.
(2) rentan, daya dukung fisik dan ruang terbatas, hanya dapat menampung jumlah
wisatawan dalam jumlah tertentu dan kegiatan wisata tertentu di semua areal daya tarik
wisata.
(1) sangat rentan, daya dukung fisik dan ruang sangat terbatas, hanya dapat menerima
minat khusus yang memiliki kepedulian dan pengetahuan yang baik terkait daya tarik wisata
dan kegiatan wisata yang sangat terbatas di beberapa areal daya tarik wisata.
KEMUSIMAN/
SEASONALITY
(4) kemusiman sangat tinggi, pengalaman dan daya tarik yang dapat dikonsumsi oleh
wisatawan tidak berkurang sepanjang hari dan setiap hari.
(3) kemusiman tinggi, pengalaman dan daya tarik yang dapat dikonsumsi oleh wisatawan
pada jam-jam tertentu setiap harinya.
(2) kemusiman rendah, pengalaman dan daya tarik hanya dapat dikonsumsi oleh
wisatawan pada hari-hari tertentu setiap minggu/bulannya.
(1) kemusiman sangat rendah, pengalaman dan daya tarik hanya dapat dikonsumsi oleh
wisatawan pada saat-saat tertentu setiap tahun atau berapa tahun sekali.
Sumber: dimodifikasi dari Kohl, 2003
• Aksesibilitas: menunjukkan tingkat kemudahan pencapaian (jarak
fisik, jarak waktu, biaya transportasi dari lokasi tertentu, biasanya
pusat kota-Pekanbaru atau gerbang masuk-bandara).
• Kendala pengembangan: menggambarkan hal-hal yang mungkin
menghambat pengembangan daya tarik wisata, seperti:
– Kendala sosial-politik: perang, kerusuhan, daerah kumuh,
ketidaksetujuan terhadap pariwisata.
– Kendala fisik: susah pencapaian (di gunung, melalui tebing terjal),
daerah banjir, rawa.
– Kendala ekologis-biologis: hewan liar, zona lindung yang memiliki
fungsi resapan air, dan lain-lain.
– Kendala budaya: ketidaksesuaian daya tarik wisata dengan norma
agama, budaya setempat.
– Kendala kesehatan: penyakit berbahaya (malaria, DBD, kolera, dan
lain-lain), polusi udara, air tinggi, dan lain-lain.
Sumber: Kohl, 2003
B. KRITERIA TERKAIT LOKASI
TOLOK UKUR PENILAIAN
KRITERIA TOLOK UKUR
AKSESIBILITAS Rentang jarak Bobot Rentang waktu Bobot
0 - 40 km 5 0 – 1 jam 5
41 – 80 km 4 1,.. – 2 jam 4
81 – 120 km 3 2,.. – 3 jam 3
121 – 160 km 2 3,.. – 4 jam 2
161 – 200 km 1 4,.. – 5 jam 1
KENDALA 5 = kendala minimal dan tidak menuntut tantangan khusus
4 = kendala ringan dan dapat diatasi tanpa menyita banyak pekerjaan dan investasi
3 = kendala sedang dan dapat diatasi dengan kerja dan investasi yang cukup berarti/signifikan
2 = kendala berat tetapi dapat diatasi dengan usaha sangat keras (atau keberuntungan)
1 = kendala sangat berat, menghalangi pengembangan, tidak dapat diatasi dalam waktu
beberapa tahun
Sumber: dimodifikasi dari Kohl, 2003
39
KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN
DAYA TARIK WISATA
BAGIAN 5
PENINGKATAN
DAYA SAING
PARIWISATA
Pariwisata kreatif?
BERSIFAT MASSAL
KEGIATAN
WISATA
BUDAYA
KEGIATAN
WISATA
KREATIF
- Kebutuhan DASAR
- wisatawan PASIF
- wisatawan = KONSUMEN
- Kebutuhan MENCARI IDENTITAS
- wisatawan PASIF/ AKTIF
- wisatawan = KONSUMEN
- Kebutuhan PENGEMBANGAN DIRI
- wisatawan AKTIF
- wisatawan = PROSUMER
(konsumen, produsen, distributor,
performer)
Semoga bermanfaat
TERIMA KASIH

More Related Content

Daya tarik wisata

  • 1. Kajian Tipologi New Tourism (Extreme Tourism, Spa & Wealthness Tourism, Creative Tourism & Zona Creative Tourism, serta Dark Tourism) Jakarta, 7 Nopember 2012 DAYA TARIK WISATA Yani Adriani Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan ITB
  • 3. Mengapa berwisata? FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENARIK - Karakteristik psikososial - Kondisi ekonomi - Proses sosial - Daya tarik wisata - Akomodasi - Informasi DAYA TARIK WISATA  FAKTOR PENARIK TERKUAT ???
  • 4. Daya tarik wisata? • Salah satu komponen dasar dari pariwisata yang membentuk destinasi dan menjadi alasan utama dari kunjungan wisatawan. • Dapat berupa lingkungan alam, lingkungan terbangun, maupun events. (Page, Stephen J. dan Connel, Joanne. 2006. Tourism: a Modern Synthesis. 2nd edition. London:Thomson)
  • 5. Daya tarik wisata? Lokasi yang telah berkembang dan direncanakan serta dikelola untuk minat, kegiatan, dan kesenangan wisatawan. (Gunn,C.A. danVar,Turgut, 2002. Tourism Planning: Basics,Concepts, Cases. Fourth Edition. Routledge, London. )
  • 6. Daya tarik wisata? • Elemen/fitur fisik atau kebudayaan dari suatu tempat yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan dalam bersenang-senang, dapat berupa iklim, budaya, vegetasi, pemandangan, atau pertunjukan teater, museum, air terjun. • Atribut yang unggul dari suatu daerah dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan keinginan pasar, termasuk di dalamnya iklim, pemandangan alam, dan budaya. (Tourism Australia, 2006)
  • 7. Daya tarik wisata? • Lokasi tujuan utama untuk bersenang-senang, untuk mengakses hiburan, minat, dan pendidikan • Terbuka untuk publik, tidak terkecuali, baik wisatawan maupun masyarakat • Merupakan suatu usaha di bawah managemen tertentu (Visit Scotland, 2004)
  • 8. Daya tarik wisata? Segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. (Undang-Undang Kepariwisataan No. 10 tahun 2009)
  • 9. 9 DAYA TARIK WISATA VS SUMBER DAYA PARIWISATA BAGIAN 2
  • 15. PANTAI TANJUNG PESONA, PULAU BANGKA
  • 18. KERAJINAN KEHIDUPAN MASYARAKATKEGIATAN PERTANIAN PETUALANGAN ALAM BEBAS OLAHRAGA KESEHATAN PENDIDIKAN SENI KULINER DAYA TARIK WISATA
  • 19. DAYA TARIK WISATA ≠ SUMBER DAYA PARIWISATA • SUMBER DAYA = semua elemen menarik di suatu tempat • SUMBER DAYA menjadi DAYA TARIK ketika sudah siap menerima WISATAWAN/PENGUNJUNG • SIAP MENERIMA WISATAWAN = ada fasilitas, ada pengelolaan, ada rencana
  • 20. 20 DAYA TARIK WISATA DALAM SISTEM KEPARIWISATAAN BAGIAN 3
  • 21. Sumber: dimodifikasi dari Gunn, 2002 TOURISM SYSTEM DEMAND SUPPLY Attractions Transportation ServicesInformation Promotion FINANCE “keuangan” LABOR “tenaga kerja” ENTREPRENEURSHIP “kewirausahaan” COMMUNITY “masyarakat” COMPETITION “kompetisi” GOVERNMENT POLICIES “kebijakan pemerintah” NATURAL RESOURCES “sumber daya alam” CULTURAL RESOURCES “sumber daya budaya” ORGANIZATION/ LEADERSHIP “organisasi/kepemimpinan”
  • 22. ORDER/REGULATING BODIES - State - Producer associations CONSUMERS 1. Psychosocial & economic characteristics 2. Sociological processes PRODUCERS 1. Transport (airlines, trains, rental cars) 2. Accomodation (serviced/ non-serviced) 3. Tour & travel intermediaries (tour operators, travel agents) 4. Wheels operators 5. Suppliers and contractors TOURIST PRODUCTS 1. Flights and other transport 2. Accomodation 3. Tour & travel packages 4. Features/natural, social, cultural attraction (image reputation) Sumber: Cornelissen 2005 GLOBAL TOURISM SYSTEM
  • 23. Sumber: Adriani, 2010 PERMINTAAN/DEMAND geografi Psiko- grafis Ekonomi Sosial Persepsi Keinginan/ preferensi Kebutuh- an SEDIAAN/SUPPLY Daya tarik wisata Pelayanan pariwisata Lembaga kepariwisa- taan Biro perjalanan wisata INFORMASI LEMBAGA PENGATUR (pemerintah, asosiasi, dll) TRANSPORTASI PROMOSI FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI (kebijakan pemerintah, kondisi keuangan/ekonomi, kondisi alam dan budaya, masyarakat, kewirausahaan, kompetisi) SISTEM KEPARIWI- SATAAN
  • 24. 24 JENIS DAYA TARIK WISATA BAGIAN 4
  • 25. KLASIFIKASI DAYA TARIK WISATA 1. BERDASARKAN KEPEMILIKAN (Gunn danVar, 2002) 2. BERDASARKAN SUMBER DAYA (Gunn danVar, 2002) 3. BERDASARKAN LOKASI (Gunn danVar, 2002; Page dan Connel, 2006) 4. BERDASARKAN DURASI WAKTU KONSUMSI (Gunn danVar, 2002) 5. BERDASARKAN PRIORITAS PENGEMBANGAN (Gunn danVar, 2002) 6. BERDASARKAN SIFAT KEGIATAN (Gunn danVar, 2002)
  • 26. 1. BERDASARKAN KEPEMILIKAN PEMERINTAH NONPROFIT ORGANIZATION SWASTA Taman nasional Cagar alam Taman wisata alam Museum Kebun binatang Situs sejarah Bangunan bersejarah Perkebunan Theme parks Kapal pesiar Pusat perbelanjaan Resor
  • 27. 2. BERDASARKAN SUMBER DAYA ALAM BUDAYA Taman nasional Cagar alam Taman wisata alam Pantai Lapangan golf Situs budaya Situs arkeologi Museum Desa adat Festival Pusat kesehatan Pusat perbelanjaan Convention centres
  • 28. 3. BERDASARKAN LOKASI OUTDOOR INDOOR Pantai Pegunungan Hutan kota Lapangan golf Museum Bioskop Convention Centres Mall LINGKUNGAN ALAM LINGKUNGAN BUATAN-ADAPTASI LINGKUNGAN BUATAN- DIRANCANG KHUSUS Hutan Taman nasional pegunungan Bangunan bersejarah Bengkel kerja Istana Theme parks Taman pendidikan
  • 29. 4. BERDASARKAN DURASI WAKTU KONSUMSI TOURING LONG STAY Bangunan bersejarah Tempat kuliner tertentu Kebun binatang Theme parks Resort Bumi perkemahan Convention Centres
  • 30. 4. BERDASARKAN SIFAT KEGIATAN MINAT UMUM MINAT KHUSUS Rekreasi di pantai Berbelanja di mall Geowisata Menyelam di laut Mendaki gunung Wisata rohani Wisata MICE
  • 31. 31 PERKEMBANGAN DAYA TARIK WISATA BAGIAN 4
  • 32. 32 PENILAIAN DAYA TARIK WISATA BAGIAN 4
  • 33. KRITERIA PENILAIAN TUJUAN INDIKATOR TOLOK UKUR MENUNJUKKAN TINGKAT DAYA SAING DAYA TARIK WISATA • Kemenarikan • Kelangkaan • Daya tahan • Kemusiman • Aksesibilitas • Kendala Untuk masing-masing indikator MENUNJUKKAN KESESUAIAN DENGAN INVESTASI PUBLIK • Marketability • Economic spillover • Kapabilitas pemerintah lokal • Sumber daya manusia • Keberlanjutan lingkungan Untuk masing-masing indikator
  • 34. KRITERIA PENILAIAN DAYA SAING (KOHL, 2003) • Kemenarikan: menunjukkan tingkat kemenarikan dari suatu daya tarik wisata, menggambarkan semenarik apa daya tarik wisata tertentu dibandingkan daya tarik wisata lainnya • Kelangkaan: menunjukkan tingkat kelangkaan dari suatu daya tarik wisata, mengambarkan seberapa banyak keberadaaan daya tarik wisata sejenis dibandingkan daya tarik wisata lain. • Daya tahan: menunjukkan daya tahan suatu daya tarik wisata terhadap pengaruh kedatangan pengunjung. • Kemusiman: menunjukkan waktu ketersediaan untuk dikunjungi, menggambarkan kapan saja daya tarik wisata tersebut dapat dikunjungi wisatawan. Sumber: Kohl, 2003 A. KRITERIATERKAIT SIFAT DAYATARIK WISATA
  • 35. TOLOK UKUR PENILAIAN KRITERIA TOLOK UKUR KEMENARIKAN (4) sangat menarik, peristiwa/kondisi alam yang sangat mengagumkan dan menakjubkan atau kekayaan/nilai-nilai budaya yang tinggi, semua orang secara umum akan mengaguminya (berpendapatan sama). (3) menarik, peristiwa/kondisi alam atau kekayaan/nilai-nilai budaya yang sangat mengagumkan bagi sebagian orang yang memiliki ketertarikan/minat dan pengetahuan tertentu. (2) tidak menarik, tidak menimbulkan rasa kagum, nyaman, senang, dan tidak mendorong munculnya rasa ingin tahu. Orang tidak terlalu peduli dengan daya tarik yang ditawarkan. (1) sangat tidak menarik, orang tidak sedikit pun memiliki keinginan untuk mengunjungi daya tarik wisata ini karena kondisinya yang sudah rusak atau tidak mengandung nilai rekreatif atau edukatif. KELANGKAAN (4) Internasional: hanya ada di daerah kita, tidak dijumpai di belahan dunia lain. (3) Nasional : di Indonesia tidak ada yang memiliki daya tarik yang sama dengan yang kita miliki, tetapi di negara lain ada (2) Provinsi: dalam satu provinsi tidak ada yang memiliki daya tarik yang sama dengan yang kita miliki, tetapi di provinsi lain ada. (1) Lokal: banyak dijumpai di kabupaten/kota lain. Sumber: dimodifikasi dari Kohl, 2003
  • 36. TOLOK UKUR PENILAIAN KRITERIA TOLOK UKUR DAYA TAHAN (4) sangat tahan, daya dukung fisik dan ruang sangat tinggi, dapat menampung jumlah wisatawan dalam jumlah yang besar dan kegiatan wisata yang sangat beragam di semua areal daya tarik wisata. (3) tahan, daya dukung fisik dan ruang cukup tinggi, dapat menampung jumlah wisatawan dalam jumlah yang besar dan kegiatan wisata yang beragam di beberapa areal daya tarik wisata. (2) rentan, daya dukung fisik dan ruang terbatas, hanya dapat menampung jumlah wisatawan dalam jumlah tertentu dan kegiatan wisata tertentu di semua areal daya tarik wisata. (1) sangat rentan, daya dukung fisik dan ruang sangat terbatas, hanya dapat menerima minat khusus yang memiliki kepedulian dan pengetahuan yang baik terkait daya tarik wisata dan kegiatan wisata yang sangat terbatas di beberapa areal daya tarik wisata. KEMUSIMAN/ SEASONALITY (4) kemusiman sangat tinggi, pengalaman dan daya tarik yang dapat dikonsumsi oleh wisatawan tidak berkurang sepanjang hari dan setiap hari. (3) kemusiman tinggi, pengalaman dan daya tarik yang dapat dikonsumsi oleh wisatawan pada jam-jam tertentu setiap harinya. (2) kemusiman rendah, pengalaman dan daya tarik hanya dapat dikonsumsi oleh wisatawan pada hari-hari tertentu setiap minggu/bulannya. (1) kemusiman sangat rendah, pengalaman dan daya tarik hanya dapat dikonsumsi oleh wisatawan pada saat-saat tertentu setiap tahun atau berapa tahun sekali. Sumber: dimodifikasi dari Kohl, 2003
  • 37. • Aksesibilitas: menunjukkan tingkat kemudahan pencapaian (jarak fisik, jarak waktu, biaya transportasi dari lokasi tertentu, biasanya pusat kota-Pekanbaru atau gerbang masuk-bandara). • Kendala pengembangan: menggambarkan hal-hal yang mungkin menghambat pengembangan daya tarik wisata, seperti: – Kendala sosial-politik: perang, kerusuhan, daerah kumuh, ketidaksetujuan terhadap pariwisata. – Kendala fisik: susah pencapaian (di gunung, melalui tebing terjal), daerah banjir, rawa. – Kendala ekologis-biologis: hewan liar, zona lindung yang memiliki fungsi resapan air, dan lain-lain. – Kendala budaya: ketidaksesuaian daya tarik wisata dengan norma agama, budaya setempat. – Kendala kesehatan: penyakit berbahaya (malaria, DBD, kolera, dan lain-lain), polusi udara, air tinggi, dan lain-lain. Sumber: Kohl, 2003 B. KRITERIA TERKAIT LOKASI
  • 38. TOLOK UKUR PENILAIAN KRITERIA TOLOK UKUR AKSESIBILITAS Rentang jarak Bobot Rentang waktu Bobot 0 - 40 km 5 0 – 1 jam 5 41 – 80 km 4 1,.. – 2 jam 4 81 – 120 km 3 2,.. – 3 jam 3 121 – 160 km 2 3,.. – 4 jam 2 161 – 200 km 1 4,.. – 5 jam 1 KENDALA 5 = kendala minimal dan tidak menuntut tantangan khusus 4 = kendala ringan dan dapat diatasi tanpa menyita banyak pekerjaan dan investasi 3 = kendala sedang dan dapat diatasi dengan kerja dan investasi yang cukup berarti/signifikan 2 = kendala berat tetapi dapat diatasi dengan usaha sangat keras (atau keberuntungan) 1 = kendala sangat berat, menghalangi pengembangan, tidak dapat diatasi dalam waktu beberapa tahun Sumber: dimodifikasi dari Kohl, 2003
  • 40. PENINGKATAN DAYA SAING PARIWISATA Pariwisata kreatif? BERSIFAT MASSAL KEGIATAN WISATA BUDAYA KEGIATAN WISATA KREATIF - Kebutuhan DASAR - wisatawan PASIF - wisatawan = KONSUMEN - Kebutuhan MENCARI IDENTITAS - wisatawan PASIF/ AKTIF - wisatawan = KONSUMEN - Kebutuhan PENGEMBANGAN DIRI - wisatawan AKTIF - wisatawan = PROSUMER (konsumen, produsen, distributor, performer)