SEBUAH PUISI YANG MENCERITAKAN KISAH HIDUP SEORANG PEJUANG MUSLIM
1 of 4
More Related Content
Sang Ahmad YASSIN
1. Sang Ahmad Yassin
Oleh: Dika Nugrahani Fatimah
Hidupnya tak ubah getaran matematika
Benih real dengan mimpi yang mendekati limit tak hingga
Membagi angka kedzaliman hingga habis tekoyak tanpa sisa
Dengan niat hati yang tetap menelusuri sumbu vertical tanah gaza
Satu masa kala ujung segmen garis pantai itu menguning
Para amicable mengajaknya adu ketahanan tak bergeming
Dengan invers tubuh berdiri tegak lurus bertumpu pada kepala hingga pening
Dan dari sinilah awal kisah menakjubkan sang real itu melengking
Bagai himpunan bilangan kompleks, tiap imajiner gugur hilang asa
Tinggal sang benih real tetap berani lantang di tanah kompleks berbisa
Hingga Akhirnya, ledakan keras dengan radius tak hingga
Melumpuhkan satu titik sumbu kehidupannya
Ya. identitas kelumpuhan kini melekat di usia remaja
Fungsi waktupun membawanya ke titik puncak maksimum dunia
Mentransformasi ilmu kepada jutaan manusia
Mengaplikasi apapun yang menjadi teori bilangannya
2. Itulah kekuatan jiwa, bagai turunan yang tak berantai luka
Bagai integral lipat yang semakin kuat menyergap dada
Meski tiap hari domain nila berdilatasi ganda,
Identitasnya kokoh dalam selang tertutup, bertahan dari reduksi keimanan jiwa
Benih yang tumbuh menjadi analisis real bagi sang matematikawan
Bagai teori bilangan, mudah dilihat namun rumit dipecahkan
Bagai teraturnya penguraian binomials harapan
Menjadi sebuah titik pusat pada lingkaran
Dialah Ahmad Yassin
Puisi ini bertujuan untuk menceritakan sebuah kisah seorang Ahmad Yassin,
seorang lelaki yang ditakuti Israel, dengan jiwa yang dipenuhi mimpi, keyakinan
pada janji ilahi, yang membuatnya begitu perkasa, begitu berwibawa dihadapan
jutaan pasukan senjata lengkap berkendara berlapis baja.
Penjelasan tiap bait:
Bait ke-1
Pada bait pertama, bertujuan untuk menjelaskan awal dari kisah ini.
Hidupnya yang sederhana, seorang pemuda biasa yang lahir dari keluarga tak
bermateri lagi pengungsi. Ia bermimpi untuk melawan kedzaliman para zionis
yang meluluhlantahkan dan mencakar koyak bumi gaza nya, dan sengatan
mimpi itu kian berkobar dalam jiwanya.
3. Bait ke-2
Pada bait kedua, suatu hari ia bersama teman-temannya membuat
sebuah acara di tepi pantai gaza, dan disanalah kisah menakjubkan itu dimulai.
Mereka mengadakan sebuah lomba di akhir acara, mereka berlomba saling adu
ketahanan melakukan sikap head-stand, yaitu berdiri dengan kaki bertumpu
pada kepala dalam jangka waktu terlama, dan yang terlama dialah
pemenangnya.
Bait ke-3
pada bait ketiga, satu persatu dari mereka menyerah. Lalu tinggallah dia
sendiri, pemuda itu. Dia masih terus bertahan bertumpu di atas kepalanya
sbahkan hingga beberapa jam kemudian! Subhanalloh! Teman-temannya
beseru-seru. Namun ia tetap tak beranjak ataupun menyerah, wajahnya ia
usahakan untuk tetap tersenyum. Hingga pada satu titik waktu, ia tak tahan
lagi, seolah ada yang meledak di dalam kepalanya. Lalu ia jatuh, dan saat ia
mencoba bangkit, ia malah limbung, dan jatuh lagi, kakinya pun seakan tak
bisa menahan beban tubuhnya sendiri. Ia lumpuh di usia remajanya.
Bait ke-4
pada bait keempat, ia lumpuh diusia remajanya, namun mimpi yang ada
padanya tetap ada, bahkan kian menyala dan semakin berkobar. Dengan
kelumpuhannya, ia memilih menjadi seorang guru dan mengajar disebauh
sekolah dasar. Dan karena mimpi-mimpinya yang berkobar, membuat para
muridnya tersengat dan konon, mereka sangat berantusias mengamalkan setiap
perkataannya.
4. bait ke-5
pada bait kelima, dihai kekuatan apakah yang dimiliki seorang Ahman
Yassin? Yang ada pada guru lumpuh itu?. Ya! Itulah kekuatan jiwa, yang
begitu kokohnya, hingga jasad yang rapuh itu bagaikan matahari. Bertahun-
tahun dipenjara Israel, sampai manusia pun bertanya apa bahaya orang tua
yang lumpuh penyakitan ini? Karena hari tak berganti tanpa betambahnya
penyakit di tubuh sang singa yang berkursi roda.
bait ke-6
dan pada bait keenam, inilah lelaki yang di takuti Israel, bukan yang
seperti Rambo atau Ade Rai. Lelaki ini hanyalah seorang lelaki lumpuh
berkursi roda yang bicaranya pun terbata-bata. Tapi kekuatan jiwanya itulah,
jiwa yang dipenuhi mimpi, keyakinan pada janji ilahi, membuatnya begitu
perkasa, begitu berwibawa di hadapan jutaan pasukan bersenjata berkendara
lapis baja. Dan namanya adalah Ahmad Yassin.