Dokumen tersebut membahas kondisi psikologis penghuni rumah singgah PMI Peduli Mojosongo. Kebanyakan penghuni berasal dari gelandangan yang mengalami gangguan jiwa atau lansia yang ditinggal keluarga. Mereka mengalami berbagai masalah psikologis akibat perpecahan keluarga, pengalaman masa lalu, atau kebosanan. PMI berupaya membimbing mereka dengan hati-hati untuk menyembuhkan gangguan tersebut.
1 of 10
More Related Content
Juan anindito Teknik Mesin
1. MEMBEDAH KEHIDUPAN PENGHUNI
GRIYA PMI PEDULI MOJOSONGO
DALAM BIDANG PSIKOLOGI SEBAGAI
PERWUJUDAN IMAN
BERMASYARAKAT
OLEH
JUAN ANINDITO
2. LATAR BELAKANG
Di jalan - jalan banyak ditemui gelandangan gelandangan
yang hidupnya terlantar. Mereka mengalami masalah psikologis
berat akibat dari adanya perpecahan atau keretakan dalam
keluarga dan keinginan melupakan pengalaman atau kejadian
masa lampau yang meyedihkan serta kurangnya gairah kerja.
3. TUJUAN PENULISAN
• Mengetahui keadaan psikologis penghuni Griya PMI
Peduli di Mojosongo
• Mengetahui penyebab orang – orang di Griya PMI
Peduli di Mojosongo mengalami gangguan jiwa
• Mengetahui upaya yang harus dilakukan
pemerintah
• Melatih mahasiswa untuk berfikir kritis dan
mengkritisi suatu masalah dengan bijak
berdasarkan pedoman agama Katolik dalam
menyikapi masalah.
4. DASAR TEORI AJARAN
GEREJA
• Surat Apostolik Octogesima Adveniens
• Ensiklik Mater et Magistra
• Gaudium et Spes
6. HASIL OBSERVASI
Observasi hari pertama : Selasa, 08 Desember 2015
Rata – rata berasal dari gelandangan yang mengalami
gangguan jiwa ataupun lansia diambil dari jalan kemudian di bawa
ke PMI Griya Peduli. Bagi yang mengalami masalah Psikologis
berat dibina di Rumah Sakit Jiwa dahulu sebelum kembali lagi ke
PMI Griya Peduli.
Ada yang juga berasal dari titipan saudara dengan
membayar. Dana juga berasal dari baksos, bulan dana PMI
maupun sumbangan langsung.
7. Observasi hari kedua : Rabu, 09 Desember 2015
Pada saat bertemu langsung dengan penghuni disambut
dengan ramah. Hal tersebut menunjukkan mereka mendapat
pembinaan yang baik sehingga kondisi psikologis mereka jauh
lebih baik dari sebelumnya. Harus dibina dengan hati hati karena
meski demikian kondisi psikologis mereka masih labil.
Hubungan antar penghuni berlangsung dengan baik
bahkan beberapa ada yang mau bersih bersih dan memasak.
Selain itu ada lansia yang datang sendiri ke PMI Griya Peduli
karena keluarga tidak ada yang mengurus.
8. ANALISIS
Warga penghuni PMI Griya Peduli ada yang dari
titipan seperti lansia dan orang yang mengalami
gangguan mental. Namun banyak yang berasal dari
gelandangan dan mereka memiliki berbagai latar
belakang yang berbeda yang rata rata mereka
mengalami masalah psikologis utamanya gangguan
jiwa. Di PMI Griya Peduli Mereka dibina dan dibimbing
dengan hati hati untuk menyembuhkan gangguan
psikologis tersebut.
9. KESIMPULAN
• Mental manusia tidak kuat ataupun manusia terlalu serius
dalam menghadapi masalah.
• Masalah keuangan, perasaan bosan ataupun jenuh, serta sikap
manusia yang terlalu serius.
• Pemerintah kurang peduli terhadap lembaga sosial.
10. SARAN
Pemerintah seharusnya lebih peduli terhadap nasib warga
negaranya karena dalam UUD UUD 1945 Pasal 34 Ayat 1 yang
berbunyi Fakir Miskin dan anak - anak yang terlantar dipelihara
oleh negara. Karena setelah penulis wawancara ternyata
pemerintah tidak pernah memberikan pendanaan, pernah datang
ke PMI Griya Peduli tetapi hanya memfoto foto saja.
Sebagai mahasiswa kita juga bisa berperan aktif dalam
penggalangan dana seperti mengadakan acara bakti sosial
sebagai bentuk kepedulian kita.