2. – Kepribadian adalah keseluruhan cara
seorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain. Disamping itu kepribadian
sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol
pada diri individu, seperti kepada orang yang
pemalu dikenakan atribut “berkepribadian
pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut
“berkepribadian supel” dan kepada orang yang
plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan
atribut “tidak punya kepribadian
3. Ekstrover dan introver
Sementara introver, di sisi lain,
dianggap mendapatkan gairah lewat
menyendiri.Introver, biasanya
cenderung pendiam, suka
merenung, dan lebih perduli
tentang pemikiran mereka dalam
dunia mereka sendiri.
Ekstrover adalah pribadi yang
mendapatkan gairah (atau energi)
dari interaksi sosial.Ekstrover
biasanya memiliki kepribadian yang
terbuka dan senang bergaul, serta
memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap apa yang terjadi di sekitar
mereka.
4. Sifat sifat kepribadian
Berbagai penelitian awal mengenai struktur kepribadian berkisar di seputar upaya
untuk mengidentifikasikan dan menamai karakteristik permanen yang
menjelaskan perilaku individu seseorang. Karakteristik yang umumnya melekat dalam
diri seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia,
dan takut.Karakteristik-karakteristik tersebut jika ditunjukkan dalam berbagai situasi,
disebut sifat-sifat kepribadian. Sifat kepribadian menjadi suatu hal yang mendapat
perhatian cukup besar karena para peneliti telah lama meyakini bahwa sifat-sifat
kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan, menyesuaikan bidang
pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan pengembangan karier.
5. Ciri ciri kepribadian
• Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam
memegang pendirian atau pendapat.
• Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-
rangsangan yang datang dari lingkungan.
• Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
• Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti
mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
• Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau
perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri
dari risiko yang dihadapi.
• Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti: sifat
pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
6. Kepribadian yang sehat
• Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan
kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
• Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang
dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan
itu sebagai sesuatu yang sempurna.
• Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang
diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau
mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup.
Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
• Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi
masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
7. Kepribadian yang tidak sehat
• Mudah marah (tersinggung)
• Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
• Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
• Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
• Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
• Kebiasaan berbohong
• Hiperaktif
• Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
• Senang mengkritik/mencemooh orang lain
• Sulit tidur
8. Faktor faktor kepribadian
– Faktor keturunan
Keturunan merujuk pada faktor genetika seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah, gender,
temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada
umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu
tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu
– Faktor lingkungan
Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap
pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan
dibesarkan; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain
yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk
kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring
berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya
memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain
9. Empat tipe kepribadian
– Sanguinis Orang dengan kepribadian Sanguinis merupakan individu yang optimis dan selalu
bersemangat. Orang Sanguinis juga kreatif dan ramah dengan orang lain. Tak heran banyak
orang senang berada di dekatnya. Mereka juga dikatakan merupakan kepribadian yang
memiliki jiwa petualang. Orang dengan kepribadian ini dikatakan cocok bekerja di industri
hiburan seperti fashion, travel, olahraga atau marketing.
– Plegmatis Orang dengan kepribadian Plegmatis dikatakan cinta kedamaian dan akan selalu
berusaha menghindari konflik dengan siapa saja. Mereka juga senang membantu orang lain.
Kalian nampaknya tak perlu meragukan kesetiaan orang dengan kepribadian Plegmatis.
Plegmatis juga seorang yang sering menyebarkan kebahagiaan lewat humor-humornya yang
jenaka hingga membuat orang lain turut bahagia dibuatnya.
10. Lanjutan…
– Berbeda dengan Sanguinis, orang
dengan kepribadian Melankolis
termasuk orang yang introvert. Mereka
umumnya mudah khawatir, pemikir dan
tidak terlalu suka dengan keramaian.
Mereka juga terkadang meremehkan
diri sendiri, padahal kenyataannya diri
mereka tidak seburuk itu.
Koleris dikenal sebagai tipe kepribadian
yang cerdas dan selalu mengedepankan
logika. Orang dengan kepribadian Koleris
juga dikatakan keras kepala dan mudah
marah. Mereka juga tak terlalu suka basa-
basi dan lebih senang melakukan berbagai
hal sendiri. Mereka dikatakan hanya
nyaman berada bersama dengan orang
yang memiliki ketertarikan yang sama.