Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
SlideShare a Scribd company logo
PERILAKU PENGEMBANGAN ORGANISASI
KEPRIBADIAN DAN PEMBELAJARAN
Di susunolehkelompok2 :
MOHAMMAD LUDVI R. 125030200111054
SOFIATUN FIGHRIYAH 125030200111185
SARI ARIYANTI 125030201111012
WILTON HENDRO JOSEP 125030207111025
ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA, MALANG
2013 - 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kepribadian merupakan keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individulain. Sifat-sifat kepribadian merupakan karakteristik yang sering
muncul dan mendeskripsikan perilaku seorang individu. Semakin konsisten dan sering
munculnya karakteristik tersebut dalam berbagai situasi, maka akan semakin mendiskripsikan
karakteristik seorang individu. Sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi
karyawan, menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan
pengembangan karier.
Pembelajaran merupakan proses di mana terjadi perubahan yang bersifat abadi dalam
perilaku sebagai suatu hasil dari praktik.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud yang dimaksud dengan kepribadian ?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang menentukan kepribadian ?
3. Apa saja sifat-sifat kepribadian ?
4. Bagaimana cara menilai kepribadian ?
5. Bagaimana sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi ?
6. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran ?
7. Apa sajakah teori-teori pembelajaran ?
Tujuan
1. Mengetahui definisi dari kepribadian.
2. Memahami faktor-faktor penentu kepribadian.
3. Mengetahui sifat-sifat kepribadian.
4. Mengetahui cara menilai kepribadian.
5. Mengetahui sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi.
6. Mengetahui definisi dari pembelajaran.
7. Mengetahui teori-teori pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Kepribadian
Definisi Kepribadian
Kepribadian meruapakan keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individulain. Kepribadian membentuk perilaku setiap individu. Apabila
ingin memahami dengan baik perilaku seseorang dalam organisasi, sangatlah berguna jika
kita memngetahui sesuatu tentang kepribadiannya.
Faktor-faktor Penentu Kepribadian
1.Faktor Keturunan
Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu yang meliputi tinggi fisik,
bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi, dan irama
biologis yang dipengaruhi dari orang tua.
Faktorketurunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang
Berfokus pada penyokong genetis daru perilaku dan tempramen anak-anak.
Berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir.
Berfokus pada konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai
situasi.
Faktor genetika berperan sekitar 50 persen dalam menentukan perbedaan kepribadian
seseorang dengan kembarannya dan lebih 30 persen dalam hal perbedaan lapangan pekerjaan
dan hobi yang diminati.Faktor keturunan membekali seseorang dengan sifat dan bawaannya.
2.Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan tempat kita tumbuh dan dibesarkan yang meliputi keluarga,
teman-teman dan kelompok sosial. Faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang besar
terhadap pembentukan kepribadian seseorang.Kepribadian seseorang, meskipun pada
umumnya konsisten dan stabil, dapat berubah bergantung pada situasi yang dihadapinya.
Dengan perkataan lain, tuntutan yang berbeda dari situasi yang berbeda memunculkan aspek
yang berbeda dari kepribadian seseorang. Oleh karena itu, jangan melihat pola-pola
kepribadian seseorang secara terpisah. Potensi penuh seseorang ditentukan oleh seberapa baik
seseorang tersebut dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sifat-sifat Kepribadian
Sifat-sifat kepribadian merupakan karakteristik yang sering muncul dan
mendeskripsikan perilaku seorang individu. Semakin konsisten dan sering munculnya
karakteristik tersebut dalam berbagai situasi, maka akan semakin mendiskripsikan
karakteristik seorang individu.
Sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan, menyesuaikan
bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan pengembangan karier. Dalam 20
tahun terakhir ini, digunakan dua pendekatan yang dijadikan kerangka untuk
mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sifat-sifat seseorang, yaitu :
1.Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
Merupakan instrumen penilaian yang berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu
akan merasa atau bertindak dalam situsai tertentu. Berdasarkan jawaban-jawaban yang
diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan ke dalam 4 macam karakteristik, yaitu
Ekstraver versus Introver (E vs I), ekstraver digambarkan sebagai individu yang
ramah, suka bergaul, dan tegas. Sedangkan introver digambarkan sebagai individu
yang pendiam dan pemalu.
Sensitif versus Intuitif (S vs N), sensitif digambarkan sebagai individu yang praktis
dan lebih menyukai rutinitas dan urutan. Sedangkan intuitif mengandalkan proses-
proses tidak sadar dan melihat gambaran umum.
Pemikir versus perasa (T vs F), pemikir digambarkan sebagai individu yang
menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai masalah. Sedangkan
perasa mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi.
Memahami versus menilai (J atau P), memahami digambarkan sebagai individu yang
menginginkan kendali dan lebih suka dunia teratur dan terstruktur. Sedangkan menilai
digambarkan sebagai individu yang cenderung lebih fleksibel dan spontan.
Meskipun MBTI merupakan instrumen yang paling banyak digunakan dalam penilaian
kepribadian seseorang, MBTI masih mempunyai kelemahan yakni memaksakan seseorang
untuk dikategorikan sebagai satu jenis atau jenis yang lain, misalnya anda adalah introver
atau ekstrover. Tidak ada yang di tengah-tengah, meskipun individu bisa jadi ekstrover dan
introver pada tingkat tertentu.
2.Model Lima Besar
Lima dimensi dasar yang saling mendasari dan mencakup sebagian besar variasi yang
signifikan dalam kepribadian manusia. Faktor-faktor lima besar mencakup :
Ekstraversi (extraversion), merupakan dimensi kepribadian yang mengungkapkan
tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan individu lain.
Mendiskripsikan sesorang yang suka bergaul, suka berteman, dan tegas.
Mudah akur atau mudah sepakat (agreeableness), merupakan dimensi kepribadian
yang merujuk pada kecenderungan individu untuk patuh terhadap individu lainnya.
Mendeskripsikan seseorang yang bersifat baik, kooperatif, dan penuh kepercayaan.
Sifat berhati-hati (conscientiousness), merupakan dimensi kepribadian yang menjadi
ukuran kepercayaan. Mendeskripsikan seseorang yang bertanggung jawab, bisa
dipercaya, gigih, dan teratur.
Stabilitas emosi (emotional stability), merupakan dimensi kepribadian yang menilai
kemampuan seseorang untuk menahan stres. Menggolongkan seseorang sebagai orang
yang tenang, percaya diri, memiliki pendirian yang teguh (positif).
Terbuka terhadap hal-hal yang baru (openness to experience), merupakan dimensi
yang mengelompokkan individu berdasarkan lingkup minat dan ketertarikannya
terhadap hal-hal baru.
Menilai Kepribadian
Menilai kepribadian seseorang dalam perekrutan karyawan sangatlah penting karena
membantu para manajer untuk memilih calon yang terbaik. Terdapat tiga cara untuk menilai
kepribadian seseorang, diantaranya :
1.Survei mandiri
Merupakan cara yang paling umum yang digunakan untuk menilai kepribadian. Kekurangan
dari survei mandiri adalah kebohongan dari individu, mungkin mereka lebih menunjukkan
kesan yang lebih baik dari pada faktanya. Kekurangan selanjutnya adalah akurasi, dimana
seorang yang memiliki talenta yang baik sedang dalam suasana hati yang tidak bagus,
sehingga dapat mempengaruhi survei mandiri.
2.Survei peringkat oleh pengamat
Dikembangkan untuk memberikan penilaian bebas mengenai kepribadian. Survei dilakukan
oeh rekan kerja dengan sepengetahuan individu yang dinilai ataupun bisa tidak. Dari survei
peringkat oleh pengamat bisa memberi tahu sesuatu yang unik mengenai perilaku seorang
individu di tempat kerja.
3.Ukuran proyeksi
Ukuran proyeksi dianggap sebagai tantangan karena seseorang ahli sering kali menilai hasil-
hasil tersebut secara berbeda satu sama lain. Maka ndari itu, ukuran proyeksi sanagat tidak
efektif sehingga jarang digunakan.
Sifat Kepribadian Utama yang Mempengaruhi Perilaku Organisasi
Sifat kepribadian yang menjadi indikator kuat perilaku di tempat kerja, yaitu :
1.Evaluasi inti diri
Tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka
menganggap diri mereka cakap dan efektif, dan apakah mereka merasa memegang kendali
atau tidak berdaya atas lingkungan mereka.
2.Marchiavellinisme
Tingkat di mana seorang individu pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan yakin
bahwa hasil lebih penting daripada proses.
3.Narsisme
Kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan,
membutuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri sendiri.
4.Pemantauan diri
Kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor
situasional eksternal.
5.Pengambilan resiko
6.Kepribadian tipe A
Keteribatan secara agresif dalam erjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak
dalam waktu yang lebih sedikit dan bila perlu melawan upaya-upaya yang menentang dari
orang atau hal lain.
7.Kepribadian Proaktif
Sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil
mencapai perubahan yang berarti.
Pembelajaran
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses di mana terjadi perubahan yang bersifat abadi dalam
perilaku sebagai suatu hasil dari praktik.Tiga tipe pembelajaran penting dalam
pengembangan dan perubahan perilaku. Ketiga tipe itu ialah pengkondisian klasik,
pengkondisian opera, dan pembalajaran sosial.
Empat konsep yang harus dimengerti dalam memahami ketiga tipe tersebut ialah:
1.Perangsang (drive) seseorang harus dipertimbangkan. Perngsang adalah suatu keadaan yang
berkembang dari dalam diri atau stimulus khusus. Perangsang primer seperti lapar tidak dapat
dipelajari karena inheren. Perangsang sekunder seperti (perasaan khawatir dalam menghadiri
suatu pertemuan umpan balik peninjauan prestasi) bisa dipelajari. Sekali suatu perangsang
dikenali, maka akan menggerakkan perilaku.
2.Stimulus adalah petunjuk adanya peristiwa untuk tanggapan.
3.Respons adalah hasil perilaku dari stimulus. Yakni aktivitas dari orang bersangkutan, tanpa
memandang apakah stimulus tersebut dapat diidentifikasikan atau tindakan dapat diamati.
4.Penguat (reinforcer) adalah setiap obyek atau kejadian yang meningkatkan atau
mempertahankan kekuatan suatu tanggapan.
Teori-teori Pembelajaran
1.Berhavioristik
Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada agar menimbulkan respon yang tepat seperti
yang kita inginkan. Hubunagn stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi sebuah
kebiasaan.selanjutnya, bila menemukan kesulitan atau masalah, kita bisa mencoba dan
mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya memperoleh hasil.
2.Kognitivisme
Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera agar memeperoleh pemahaman sedangkan
pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat Bantu.
Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya menggunakan
banyak metode.
3.Humanistic
Dalam pembelajaran ini pembimbing memberi pengarahan agar sesorang dapat
mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi-
potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Seseorang perlu melakukan sendiri berdasarkan
inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun intelektual)
dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil.
4.Sosial/Pemerhatian/permodelan
Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura (1986) mengenal
pasti empat unsure utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan,
iaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi (reproduction), dan
penangguhan (reinforcement) motivasi (motivion). Implikasi daripada kaedah ini berpendapat
pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara yang berikut:
Demonstasi hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat
Hasilan contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Stephen P.Robbins.2007. Organizational Behavior Edisi 12. Jakarta:Salemba Empat.
Thoha Miftah. 1983. Perilaku Organisasi.Jakarta:CV Rajawali.

More Related Content

Kepribadian dan-pembelajaran kel 6

  • 1. PERILAKU PENGEMBANGAN ORGANISASI KEPRIBADIAN DAN PEMBELAJARAN Di susunolehkelompok2 : MOHAMMAD LUDVI R. 125030200111054 SOFIATUN FIGHRIYAH 125030200111185 SARI ARIYANTI 125030201111012 WILTON HENDRO JOSEP 125030207111025 ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA, MALANG 2013 - 2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kepribadian merupakan keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individulain. Sifat-sifat kepribadian merupakan karakteristik yang sering muncul dan mendeskripsikan perilaku seorang individu. Semakin konsisten dan sering munculnya karakteristik tersebut dalam berbagai situasi, maka akan semakin mendiskripsikan karakteristik seorang individu. Sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan, menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan pengembangan karier. Pembelajaran merupakan proses di mana terjadi perubahan yang bersifat abadi dalam perilaku sebagai suatu hasil dari praktik. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud yang dimaksud dengan kepribadian ? 2. Faktor-faktor apa sajakah yang menentukan kepribadian ? 3. Apa saja sifat-sifat kepribadian ? 4. Bagaimana cara menilai kepribadian ? 5. Bagaimana sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi ? 6. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran ? 7. Apa sajakah teori-teori pembelajaran ? Tujuan 1. Mengetahui definisi dari kepribadian. 2. Memahami faktor-faktor penentu kepribadian. 3. Mengetahui sifat-sifat kepribadian. 4. Mengetahui cara menilai kepribadian. 5. Mengetahui sifat kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku organisasi. 6. Mengetahui definisi dari pembelajaran. 7. Mengetahui teori-teori pembelajaran.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Kepribadian Definisi Kepribadian Kepribadian meruapakan keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individulain. Kepribadian membentuk perilaku setiap individu. Apabila ingin memahami dengan baik perilaku seseorang dalam organisasi, sangatlah berguna jika kita memngetahui sesuatu tentang kepribadiannya. Faktor-faktor Penentu Kepribadian 1.Faktor Keturunan Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu yang meliputi tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi, dan irama biologis yang dipengaruhi dari orang tua. Faktorketurunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang Berfokus pada penyokong genetis daru perilaku dan tempramen anak-anak. Berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. Berfokus pada konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi. Faktor genetika berperan sekitar 50 persen dalam menentukan perbedaan kepribadian seseorang dengan kembarannya dan lebih 30 persen dalam hal perbedaan lapangan pekerjaan dan hobi yang diminati.Faktor keturunan membekali seseorang dengan sifat dan bawaannya. 2.Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan tempat kita tumbuh dan dibesarkan yang meliputi keluarga, teman-teman dan kelompok sosial. Faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian seseorang.Kepribadian seseorang, meskipun pada umumnya konsisten dan stabil, dapat berubah bergantung pada situasi yang dihadapinya. Dengan perkataan lain, tuntutan yang berbeda dari situasi yang berbeda memunculkan aspek yang berbeda dari kepribadian seseorang. Oleh karena itu, jangan melihat pola-pola kepribadian seseorang secara terpisah. Potensi penuh seseorang ditentukan oleh seberapa baik seseorang tersebut dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
  • 4. Sifat-sifat Kepribadian Sifat-sifat kepribadian merupakan karakteristik yang sering muncul dan mendeskripsikan perilaku seorang individu. Semakin konsisten dan sering munculnya karakteristik tersebut dalam berbagai situasi, maka akan semakin mendiskripsikan karakteristik seorang individu. Sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan, menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan pengembangan karier. Dalam 20 tahun terakhir ini, digunakan dua pendekatan yang dijadikan kerangka untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sifat-sifat seseorang, yaitu : 1.Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) Merupakan instrumen penilaian yang berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu akan merasa atau bertindak dalam situsai tertentu. Berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan ke dalam 4 macam karakteristik, yaitu Ekstraver versus Introver (E vs I), ekstraver digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan tegas. Sedangkan introver digambarkan sebagai individu yang pendiam dan pemalu. Sensitif versus Intuitif (S vs N), sensitif digambarkan sebagai individu yang praktis dan lebih menyukai rutinitas dan urutan. Sedangkan intuitif mengandalkan proses- proses tidak sadar dan melihat gambaran umum. Pemikir versus perasa (T vs F), pemikir digambarkan sebagai individu yang menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai masalah. Sedangkan perasa mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi. Memahami versus menilai (J atau P), memahami digambarkan sebagai individu yang menginginkan kendali dan lebih suka dunia teratur dan terstruktur. Sedangkan menilai digambarkan sebagai individu yang cenderung lebih fleksibel dan spontan. Meskipun MBTI merupakan instrumen yang paling banyak digunakan dalam penilaian kepribadian seseorang, MBTI masih mempunyai kelemahan yakni memaksakan seseorang untuk dikategorikan sebagai satu jenis atau jenis yang lain, misalnya anda adalah introver atau ekstrover. Tidak ada yang di tengah-tengah, meskipun individu bisa jadi ekstrover dan introver pada tingkat tertentu. 2.Model Lima Besar Lima dimensi dasar yang saling mendasari dan mencakup sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia. Faktor-faktor lima besar mencakup :
  • 5. Ekstraversi (extraversion), merupakan dimensi kepribadian yang mengungkapkan tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan individu lain. Mendiskripsikan sesorang yang suka bergaul, suka berteman, dan tegas. Mudah akur atau mudah sepakat (agreeableness), merupakan dimensi kepribadian yang merujuk pada kecenderungan individu untuk patuh terhadap individu lainnya. Mendeskripsikan seseorang yang bersifat baik, kooperatif, dan penuh kepercayaan. Sifat berhati-hati (conscientiousness), merupakan dimensi kepribadian yang menjadi ukuran kepercayaan. Mendeskripsikan seseorang yang bertanggung jawab, bisa dipercaya, gigih, dan teratur. Stabilitas emosi (emotional stability), merupakan dimensi kepribadian yang menilai kemampuan seseorang untuk menahan stres. Menggolongkan seseorang sebagai orang yang tenang, percaya diri, memiliki pendirian yang teguh (positif). Terbuka terhadap hal-hal yang baru (openness to experience), merupakan dimensi yang mengelompokkan individu berdasarkan lingkup minat dan ketertarikannya terhadap hal-hal baru. Menilai Kepribadian Menilai kepribadian seseorang dalam perekrutan karyawan sangatlah penting karena membantu para manajer untuk memilih calon yang terbaik. Terdapat tiga cara untuk menilai kepribadian seseorang, diantaranya : 1.Survei mandiri Merupakan cara yang paling umum yang digunakan untuk menilai kepribadian. Kekurangan dari survei mandiri adalah kebohongan dari individu, mungkin mereka lebih menunjukkan kesan yang lebih baik dari pada faktanya. Kekurangan selanjutnya adalah akurasi, dimana seorang yang memiliki talenta yang baik sedang dalam suasana hati yang tidak bagus, sehingga dapat mempengaruhi survei mandiri. 2.Survei peringkat oleh pengamat Dikembangkan untuk memberikan penilaian bebas mengenai kepribadian. Survei dilakukan oeh rekan kerja dengan sepengetahuan individu yang dinilai ataupun bisa tidak. Dari survei
  • 6. peringkat oleh pengamat bisa memberi tahu sesuatu yang unik mengenai perilaku seorang individu di tempat kerja. 3.Ukuran proyeksi Ukuran proyeksi dianggap sebagai tantangan karena seseorang ahli sering kali menilai hasil- hasil tersebut secara berbeda satu sama lain. Maka ndari itu, ukuran proyeksi sanagat tidak efektif sehingga jarang digunakan. Sifat Kepribadian Utama yang Mempengaruhi Perilaku Organisasi Sifat kepribadian yang menjadi indikator kuat perilaku di tempat kerja, yaitu : 1.Evaluasi inti diri Tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif, dan apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya atas lingkungan mereka. 2.Marchiavellinisme Tingkat di mana seorang individu pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses. 3.Narsisme Kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri sendiri. 4.Pemantauan diri Kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor situasional eksternal. 5.Pengambilan resiko 6.Kepribadian tipe A Keteribatan secara agresif dalam erjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan bila perlu melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain. 7.Kepribadian Proaktif Sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pembelajaran Pengertian Pembelajaran
  • 7. Pembelajaran merupakan proses di mana terjadi perubahan yang bersifat abadi dalam perilaku sebagai suatu hasil dari praktik.Tiga tipe pembelajaran penting dalam pengembangan dan perubahan perilaku. Ketiga tipe itu ialah pengkondisian klasik, pengkondisian opera, dan pembalajaran sosial. Empat konsep yang harus dimengerti dalam memahami ketiga tipe tersebut ialah: 1.Perangsang (drive) seseorang harus dipertimbangkan. Perngsang adalah suatu keadaan yang berkembang dari dalam diri atau stimulus khusus. Perangsang primer seperti lapar tidak dapat dipelajari karena inheren. Perangsang sekunder seperti (perasaan khawatir dalam menghadiri suatu pertemuan umpan balik peninjauan prestasi) bisa dipelajari. Sekali suatu perangsang dikenali, maka akan menggerakkan perilaku. 2.Stimulus adalah petunjuk adanya peristiwa untuk tanggapan. 3.Respons adalah hasil perilaku dari stimulus. Yakni aktivitas dari orang bersangkutan, tanpa memandang apakah stimulus tersebut dapat diidentifikasikan atau tindakan dapat diamati. 4.Penguat (reinforcer) adalah setiap obyek atau kejadian yang meningkatkan atau mempertahankan kekuatan suatu tanggapan. Teori-teori Pembelajaran 1.Berhavioristik Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubunagn stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila menemukan kesulitan atau masalah, kita bisa mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya memperoleh hasil. 2.Kognitivisme Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera agar memeperoleh pemahaman sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat Bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode. 3.Humanistic Dalam pembelajaran ini pembimbing memberi pengarahan agar sesorang dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi- potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Seseorang perlu melakukan sendiri berdasarkan inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil. 4.Sosial/Pemerhatian/permodelan
  • 8. Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura (1986) mengenal pasti empat unsure utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan, iaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi (reproduction), dan penangguhan (reinforcement) motivasi (motivion). Implikasi daripada kaedah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara yang berikut: Demonstasi hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat Hasilan contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang tinggi. DAFTAR PUSTAKA Stephen P.Robbins.2007. Organizational Behavior Edisi 12. Jakarta:Salemba Empat. Thoha Miftah. 1983. Perilaku Organisasi.Jakarta:CV Rajawali.