1. Komunikasi Efektif Dalam
Keperawatan
SELASA, 28 JUNI 2016
Komunikasi Efektif Dalam Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A .DEFINISI KOMUNIKASI
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin coomunicare yang berarti berpartisipasi atau
memberitahukan. Komunikasi adalah suatu yang dapat dipahami sebagai hubungan atau saling
hubungan, saling pengertian, sebagai pesan. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan,
harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti dilakukan oleh
penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan (Edwar Depari, AW Widjaja,2000).
Komunikasi adalah proses yang mana symbol verbal dan non verbal dikirimkan,diterima dan
diberi arti (William J Seiller,1988).
Menurut Louis Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan pendidikan mengatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan
cara ini suatu system dapat di diri kan, dipelihara dan diubah. Komunikasi adalah suatu
proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar
terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan
menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa
nonverbal.
B. TUJUAN KOMUNIKASI
Tujuan komunikasi antara lain adalah :
1. Supaya pesan yang kita sampaikan dapat di mengerti oleh orang lain (komunikan)
2. Memahami orang lain
3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain
4. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu
Secara singkat dapat kita katakan bahwa tujuan komunikasi adalah mengharapkan pengertian,
dukungan, gagasan, dan tindakan komunikator dapat diterima oleh orang lain (komunikasi).
Sebagai tenaga kesehatan yang memiliki tanggungjawab sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
2. Komunikasi yang dilakukan perawat bertujuan agar pelayanan keperawatan yang diberikan dapat
berjalan efektif. Kemampuan komunikasi yang efektif ini merupakan keterampilan yang harus
dimiliki oleh perawat professional.
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI EFEKTIF
Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki
pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang
menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi
sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Syarat – syarat komunikasi efektif
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
1. Menciptakan suasana yang menguntungkan.
2. menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
3. pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
4. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikan.
B. TUJUAN KOMUNIKASI EFEKTIF
Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
Bentuk komunikasi efektif :
1. Komunikasi verbal efektif :
- Berlangsung secara timbal balik.
- Makna pesan ringkas dan jelas.
- Bahasa mudah dipahami.
- Cara penyampaian mudah diterima.
- Disampaikan secara tulus.
- Mempunyai tujuan yang jelas.
- Memperlihatkan norma yang berlaku.
- Disertai dengan humor.
2. Komunikasi non verbal :
Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
- Penampilan visik.
- Sikap tubuh dan cara berjalan.
- Ekspresi wajah.
- Sentuhan
C. PRINSIP KOMUNIKASI EFEKTIF
Agar komunikasi menghasilkan komunikasi yang efektif, seseorang harus memahami prinsip-
prinsip dalam berkomunikasi. Ada lima prinsip komunikasi yang efektif yang harus dipahami.
Lima prinsip tersebut disingkat dengan REACH, yaitu Respect, Empathy, Audible, Care, dan
Humble. Lima prinsip komunikasi yang efektif itu adalah sebagai berikut:
3. 1. Respect
Respect adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang akan kita
sampaikan.
2. Empathy
Komunikasi yang efektif akan dengan mudah tercipta jika komunikator memiliki sikap empathy.
Empathy artinya kemampuan seorang komunikator dalam memahami dan menempatkan dirinya
pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain.
3. Audible
Audible adalah pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan melalui media
atau delivery channel.
4. Care
Care berarti komunikator memberikan perhatian kepada lawan komunikasinya. Komunikasi yang
efektif akan terjalin jika audience lawan komunikasi personal merasa diperhatikan.
5. Humble
Humble adalah sikap rendah hati untuk membangun rasa saling menghargai.
4. Langkah-langkah untuk Membangun Komunikasi Efektif
Adapun langkah-langkah untuk membangun komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut:
1. Memahami Maksud dan Tujuan Berkomunikasi
2. Mengenali Komunikan
3. Menyampaikan Pesan dengan Jelas
4. Menggunakan Alat Bantu yang Baik
5. Memusatkan Perhatian
6. Menghindari Gangguan Komunikasi
7. Membuat Suasana yang Menyenangkan
8. Menggunakan Bahasa Tubuh(body language ) yang Benar
D. ASPEK DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
a. Kejelasan
Dalam komunikasi harus menggunakan bahasa secara jelas, sehingga mudah diterima dan
dipahami oleh komunikan.
b. Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi
yang disampaikan.
c. Konteks
maksudnya bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan
lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
d. Alur
4. Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas,
sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
e. Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan tatakrama
dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak
berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak
menimbulkan kesalahan persepsi.
A. KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
Komunikasi adalah penyebab pertama masalah keselamatan pasien (patient safety). Komunikasi
merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia. Komunikasi
yang efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima mengurangi
kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Factor yang dapat mendukung komunikasi efektif:
1. Dalam profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan metode
utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.
2. Komunikator merupakan peran sentral dari semua peran perawat yang ada.
3. Kualitas komunikasi adalah factor kritis dalam memenuhi kebutuhan klien.
Faktor yang tidak mendukung komunikasi efektif:
1. Tanpa komunikasi yang jelas, dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tidak efektif,
2. tidak dapat membuat keputusan dengan klien/keluarga,
3. tidak dapat melindungi klien dari ancaman kesejahteraan,
4. tidak dapat mengkoordinasi dan mengatur perawatan klien serta memberikan pendidikan
kesehatan.
B. Komunikasi Efektif dalam Patient Safety
Standar akreditasi RS 2012 SKP.2 / JCI IPSG.2 mensyaratkan agar rumah sakit menyusun cara
komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dapat dipahami penerima. Hal
itu untuk mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan keselamatan pasien. Bentuk
komunikasi yang rawan kesalahan diantaranya adalah instruksi untuk penatalaksanaan pasien
yang diberikan secara lisan atau melalui telepon. Bentuk lainnya berupa pelaporan hasil tes
abnormal, misalnya petugas laboratorium menelepon ke ruang perawatan untuk melaporkan hasil
tes pasien. Rumah sakit perlu menyusun kebijakan dan atau prosedur untuk mengatur pemberian
perintah / pesan secara lisan dan lewat telepon. Kebijakan dan atau prosedur itu harus memuat:
1. Perintah lengkap, lisan dan lewat telepon, atau hasil tes dicatat si penerima.
2. Perintah lengkap, lisan dan lewat telepon, atau hasil tes dibaca-ulang si penerima.
3. Perintah dan hasil tes dikonfirmasikan oleh individu si pemberi perintah atau hasil tes.
4. Pelaksanaan yang konsisten dari verifikasi tepat-tidaknya komunikasi lisan dan lewat telepon.
5. 5. Alternatif yang diperbolehkan bila proses membaca-ulang tidak selalu dimungkinkan,
misalnya di ruang operasi dan dalam situasi darurat di bagian gawat darurat atau unit perawatan
intensif.
Komunikasi adalah penyebab pertama masalah keselamatan pasien (patient safety). Komunikasi
merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia. Komunikasi
yang efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima mengurangi
kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Diposting oleh Nurul Aziizah di 19.29
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
MENGENAI SAYA
Nurul Aziizah
Lihat profil lengkapku
ARSIP BLOG
▼ 2016 (1)
o ▼ Juni (1)
Komunikasi Efektif Dalam Keperawatan
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.